Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Dengan berlakunya kebijakan OTODA, maka Pemerintah
Daerah diberikan kewenangan untuk menangani secara langsung
pemberdayaan masyarakat di lokasi binaan, sedangkan Pemerintah
Pusat berfungsi sebagai fasilitator (steering) dan memberikan
dukungan pembiayaan melalui APBN Murni dan Dekonsentrasi
memalui provinsi kabupaten berada.
Monografi Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Watu ini
antara lain memuat Potensi Sumber Daya Alam, Sumber Daya
Manusia, Permasalahan dan upaya-upaya yang perlu dilakukan
yang diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam
penentuan kebijakan pemberdayaan UPT. Watu lebih lanjut.
1. Tujuan.
Monografi UPT Watu ini disusun untuk memberikan informasi
tentang potensi lokasi dan permasalahan-permasalahan yang
menjadi kendala bagi perkembangan UPT serta upaya-upaya
yang perlu dilakukan untuk penanganan permasalahan UPT
dimaksud.
2. Sasaran.
Tersedianya data dan informasi tentang potensi lokasi dan
permasalahan di UPT Watu Kabupaten Soppeng Provinsi
Sulawesi Selatan serta alternatif pemecahannya, sehingga
dapat dijadikan acuan sebagai bahan penentuan kebijakan dan
penyusunan program pemberdayaan masyarakat lebih lanjut.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI
1. Letak Geografis
Secara astronomis Unit Permukiman Transmigrasi Watu berada
pada posisi :
Lintang Utara : 04 ” 14 ” 30 ”
Bujur Timur : 119 ” 45 ” 00 ”
Lintang Selatan : 04 ” 16 ” 30 ”
Bujur Barat : 119 ” 46 ” 30 ”
2. Letak Administrasi
Kabupaten Soppeng merupakan bagian wilayah pemerintah
Provinsi Sulawesi Selatan, dengan Ibu Kota terletak di
Watansoppeng. Secara administrasi, wilayah pemerintah Kab.
Soppeng terdiri dari 8 wilayah kecamatan dan 70 wilayah
pemerintahan desa/kelurahan. Unit Permukiman Transmigrasi
Watu terletak di Keacamatan Marioriwawo yang berbatasan
dengan Kabupaten Bone dan Kabupaten barru yang ada di
bagian selatan Kabupaten Soppeng.
Secara administrasi Unit Permukiman Transmigrasi ( Watu )
terletak di :
Desa : Watu dan Desa Marioritenga
Kecamatan : MarioriwawoDonri-Donri
Kabupaten : Soppeng
Provinsi : Sulawesi Selatan
3
3. Batas
Unit Permukiman Transmigrasi Donri-Donri mempunyai batas –
batas sebagai berikut :
Utara : Dusun Kalempang Desa Marioritenga
Selatan : Kabupaten Bone
Barat : Barata-Desa Marioriaja
Timur : Lakoe-Desa Marioritenga
B. Aksesibilitas
4
C. Potensi Fisik
3. Kemiringan Lahan.
Berdasarkan hasil Rencana Teknis tahun 2010, hasil pengamatan
pada lokasi UPT Watu dapat ditemukan bahwa karakteristik
bentang alam yang diminan pada lokasi studi adalah topografi
bergelombang, dengan prosentase antara 9-15% terdistribusi
menyebar pada luasan sebesar 213,8 Ha. Atau sekitar 29,25%
5
dari luas areal keseluruhan berdasarkan SK pencadangan areal
sebelumnya.
Jenis topografi yang pre-dominan yaitu topografi berombak
dengan kelerengan antara 4-8% dengan luas lahan 180,05 Ha.
atau sekitar 24.63% dari luas areal secara keseluruhan.
D. Kependudukan
1. Penempatan
Penempatan Transmigran di Unit Permukiman Transmigrasi Watu
dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2015 berdasarkan :
1. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI
Nomor : KEP 208/MEN/X/2004, tentang Syarat dan Tata
Cara Penempatan Sebagai Transmigran ;
2. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Nomor : SE 446/MEN/MP-SES/VII/2005 tanggal 15 Juni
2005 tentang Perpindahan, Penempatan, dan Pembinaan
Transmigrasi serta Masyarakat sekitar ;
3. Surat Siap Terima Penempatan (STP) dari daerah
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor :
560/8046/Disnakertrans tanggal 10 Desember 2015,
perihal Siap Terima Penempatan ;
4. Rekomendasi STP dari Direktur Pembangunan
Permukiman Transmigrasi Kementerian desa
Pembangunan Tertinggal dan Transmigrasi Nomor :
6
ND.499/DKP2Trans.5/XI/2015 tanggal 10 Desember
2015 ;
2. Perkembangan Penduduk
Perkembangan penduduk di Unit Permukiman Transmigrasi
ditentukan dengan adanya kelahiran, kematian, pecahan KK dan
atau penduduk yang meninggalkan lokasi. Untuk lokasi UPT
Watu, sejak penempatan tahun 11 Desember 2015 sampai
dengan 28 Desember 2015 dapat dirinci perkembangan / mutasi
penduduk sebagai berikut :
Penempatan awal : 100 KK / 413 jiwa
Kelahiran : 1 jiwa
Jumlah penduduk sekarang : 100 KK / 414 jiwa
3. Struktur Penduduk
Struktur penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin di Unit
Permukiman Transmigrasi Watu dapat di uraikan dalam bentuk
tabulasi berikut ini :
7
Tabel 3 : Data Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin
E. Lingkungan
1. Keadaan Topografi
Unit Permukiman Transmigrasi Watu berada pada ketinggian
rata-rata ketinggian 100 s/d 200 meter di atas permukiman laut
(dpl) pada umumnya meliputi hutan sekunder dan areal
perkebunan masyarakat setempat.
2. Iklim
8
Iklim merupakan keadaan rata-rata cuaca pada suatu tempat
atau daerah dalam periode tertentu. Iklim sangat penting dalam
upaya pengembangan pertanian yaitu penentuan pola tanam,
jadual pemupukan, penyemprotan hama dan pasca panen.
Bulan basah terjadi pada bulan Desember, Januari, dan Februari
dengan puncak hujan terjadi pada bulan Januari. Sedangkan
bulan kering terjadi 2 sampai 3 bulan pada bulan Agustus s/d
Oktober, hingga dalam satu tahun, yang mana curah hujan
bulanan rata-rata kurang dari 100 mm, terjadi pada bulan Juli,
Agustus, September dan Oktober.
3. Temperatur
Temperatur di Unit Permukiman Transmigrasi Watu berdasarkan
hasil analisa sumber sebelumnya adalah antara 22,0 0C pada
bulan Juli, dan pada bulan Oktober 31,750C. Kondisi fluktuasi suhu
udara di UPT watu tidak terlalu besar sehingga tidak menjadi
kendala bagi pengembangan pertanian.
4. Sumber Air
Sumber Air Bersih (SAB) untuk keperluan sehari-hari warga
transmigran berasal dari perpipaan sistem gravitasi dengan mata
air dari pegunungan. Selain itu terdapat beberapa sumber mata
air dari sumur tanah dangkal dan sungai-sungai yang
membentangi lahan perbukitan transmigran yang sepanjang
9
tahun tidak mengering meski debir air srelatif kecil bila
dikemudian hari terjadi penambahan jumlah KK yang lebih
banyak. Berdasarkan pengamatan hasil studi perencanaan
sebelumnya bahwa rata-ratamsumber mata air sebesar
1,3L/detik yang terjadi selama 9 bulan pada januari hingga
September. Sedangkan untuk keperluan air bersih pada bulan
kering dapat diperoleh dari sumur tanahn dangkal di sepanjang
anak-anak sungai yang ada.
F. Fasilitas Umum.
10
Jalan poros/penghubung: 5,8 km
Jalan desa : 3,5 km
Jembatan : 1 unit ( Swadaya )
Gorong – gorong : 15 unit / 70 Mtr
Plat Deuker : 4 buah ( 20 Mtr )
Jalan Tani : 450 Mrt ( Rintisan )
Sarana Air Bersih : 2 Km
11
BAB III
KONDISI SOSIAL BUDAYA DAN SOSIAL EKONOMI
2. Layanan Pendidikan
Pelaksanaan pendidikan di Unit Permukiman Transmigrasi
ditujukan sebagai upaya peningkatan kapasitas SDM,
pengetahuan/keterampilan yang dapat dilakukan melalui
pendidikan formal dalam rangka pelaksanaan program wajib
belajar, sedangkan pendidikan non formal bertujuan untuk
merangsang tumbuhnya swadaya, kesiapan, kemandirian dan
partisipasi masyarakat dalam pembangunan melalui kegiatan
belajar mengajar khususnya anak usia sekolah diantaranya :
Pelatihan Dai’a, PDU, TNA, dll.
12
a. Pendidikan Formal
Perkembangan pendidikan di Unit Permukiman Transmigrasii
Watu berjalan dengan baik sejak dibangunnya Gedung SDN
Kelas Jauh SDN 148 Sanuale sebanyak 2 ( dua) unit tiga lokal
dengan tenaga guru sebanyak 2 orang ( 2 PNS dan 2
honorer ). Jumlah anak usia sekolah di lokasi sejumlah 48
orang, yang berarti tingkat keikutsertaan anak usia sekolah
dalam proses pendidikan dapat dikatakan baik.
Adapun jumlah murid SD di Unit Permukiman Transmigrasi 48
orang dapat diklasifikasikan sebagaimana pada tabel berikut :
13
b. Pendidikan Non Formal
Dalam rangka peningkatan pengetahuan dan keterampilan
masyarakat, di Unit Permukiman Transmigrasi Watu telah
dilaksanakan pendidikan non formal/kursus/pelatihan yang
diberikan oleh pembina dari UPTD Nakertrans Prov. Sulawesi
Selatan maupun instansi terkait seperti Balai Pelatihan
Ketransmigrasian Prov. Sulawesi Selatan dan beberapa
instansi terkait kepada warga transmigran antara lain :
Pelatihan Dasar Umu (PDU) : 50
orang
Pelatihan Pembuatan Kompos (TPS) : 50
orang
Pelatihan TNA (Trainig Need Assesment) : 20
orang
Pelatihan Posyandu-Kader Kesehatan : 6 orang
Pelatihan Majelis Taklim : 5 orang
Pelatihan PKK : 10 orang
a. Kesehatan
Pelayanan kesehatan dan Keluarga Berencana ditujukan
untuk tercapainya derajat kesehatan yang optimal dan
penurunan angka kelahiran, kematian balita dan ibu
melahirkan, sehingga produktivitas kerja dapat ditingkatkan
guna tercapainya peningkatan produksi. Dalam rangka
pelayanan kesehatan warga di Unit Permukiman Transmigrasi
14
watu sudah tersedia sarana dan prasarana kesehatan
diantaranya :
15
Subur (PUS) = 5 orang dengan jumlah akseptor = 11 orang,
sedangkan alat kontrasepsi yang dipergunakan adalah : IUD =
- orang, pil = - orang, suntikan = - orang, susuk = - orang dan
lainnya = 11 orang. Sarana penunjang yang tersedia untuk
mendukung program KB telah adanya Pos KB / Posyandu
sebanyak 2 (dua) unit dengan tenaga medis (petugas PLKB)
sebanyak yang berasal dari Petugas Medis Kecamatan yang
ditempatkan di Puskesmas Induk Terdekat.
a. Fasilitas keagamaan :
- Masjid : 2 unit
- Kitab suci : 4 buah
- Gereja : 1 unit ( terdapat di desa sekitar 1 buah )
- Kitab suci : 5 (lima) buah.
2. Penganut agama dan tenaga rohaniawan yang ada :
- Islam : 1 orang
- Da’i / rohaniawan : 1 orang
- Kristen : - orang
- Rohaniawan : - orang
16
Pembinaan kesenian dan olah raga ditujukan untuk menumbuh
kembangkan kegiatan kesenian dan olah raga di kalangan warga
transmigran sehingga mereka betah tinggal di lokasi serta
sebagai upaya untuk mempercepat proses integrasi dan asimilasi
antara warga transmigran dengan penduduk setempat. Untuk
menunjang kegiatan tersebut, di Unit Permukiman Transmigrasi
Watu telah dibentuk kelompok kesenian dan olah raga
diantaranya sebagai berikut :
a. Kesenian
Kasida Rebana majelis taqlim UPT Watu. : 1
kelompok ( 40 orang )
b. Olah Raga :
........... : .... kelompok ( ... orang )
17
Untuk memenuhi kebutuhan sosial kemasyarakatan, di Unit
Permukiman Transmigrasi Watu telah terbentuk beberapa
kelompok sosial diantaranya :
PKK : 1 Kelompok ( 60 orang )
Kelompok Kerja : 3 Kelompok (25-30 orang
1. Lahan Usaha/Sertifikasi
Dibagikan Diusaha
No. Jenis Lahan
(Ha) kan (Ha)
1 Lahan Pekarangan 25 Ha / KK 25
2 Lahan Usaha I 100 Ha / KK 70
3 Lahan Usaha II
b. Sertifikat Tanah
Target dan realisasi sertifikat Hak Milik atas tanah transmigran
di Unit Permukiman Transmigrasi Watu dapat dilihat pada
tabel 6 berikut ini.
Tabel 6 : Target dan Realisasi Sertifikasi Hak Milik
Target Realisasi
No. Jenis Lahan
(persil) (Buah)
1 Lahan Pekarangan 100 0
2 Lahan Usaha I 100 0
3 Fasilitas Umum 7 0
18
c. Pertanian/Usaha Tani
UPT Watu merupakan jenis transmigrasi umum pola TPLK/
(sesuai pola permukiman). Dengan siklus musim dimana
bulan basah pada bulan Desember sampai dengan bulan
Februari dan bulan kering pada bulan Agustus sampai dengan
hingga Bulan Oktober sepanjang tahun.
Lahan yang telah dibagikan adalah Lahan Pekarangan, Lahan
Usaha dengan luasan LP = 25 Ha. / KK, LU LU I = 100 Ha./
KK (Untuk TPS bervariasi dari 0,75 hingga 1,25 Ha sesuai
garapan sebelumnya).
1) Tanaman pangan
Tanaman pangan yang diusahakan di Unit Permukiman
Transmigrasi Watu sebagaimana pada tabel 7 berikut ini.
1. Padi merah - - -
2. Jagung 70 70 4
3. Kacang 5
Hijau 5
4. Umbi- 10
umbian
5. Jenis
Sayuran
280
2) Tanaman perkebunan
19
Komoditas yg Jml batang Jml batang
diusahakan (bh) (berproduksi)
1. Gamelina ± 1500 -
2. Jati Lokal ± 500 -
3. Jabon Merah ± 300 -
4. Kopi - -
5. Lada / Merica
3) Tanaman buah-buahan
20
b. Peternakan
c. Jasa/Industri
3. Kelembagaan Ekonomi
Pada Unit Permukiman Transmigrasi Watu telah terbentuk
lembaga ekonomi/KUD yang berfungsi sebagai wadah kegiatan
perekonomian desa khususnya terkait kegiatan produksi,
prosesing dan pemasaran hasil produksi.
21
Nama Koperasi : Koperasi Tani Transmigrasi Watu
Tanggal berdiri : April 2016
Nomor Badan Hukum : -
Jumlah Pengurus : Orang
Simpanan Pokok Anggota : Rp.
Simpanan Wajib : Rp.
Bantuan : Rp.
Jenis Usaha : ...................
( Badan Hukum sementara dalam proses )
22
BAB IV
A. Kondisi Fisik
1. Jenis/tekstur tanah
2. Topografi
B. Komoditas Unggulan
1. Tanaman pangan
2. Tanaman perkebunan
3. Tanaman buah-buahan
C. Sarana dan Prasarana
1. Sarana Air Bersih (SAB)
2. Jalan (penghubung/poros/desa)
3. Jembatan
4. Drainase
5. Gorong-gorong/Deucker
D. Fasilitas Umum
1. Kantor UPT
2. Rumah petugas
3. Rumah Ibadah
4. Puskesmas Pembantu
5. Balai Desa
6. Gudang,dsb
E. Sosial Budaya
1. Layanan pendidikan
a. Gedung SD
b. Tenaga guru
c. Perlengkapan sekolah/buku-buku
2. Layanan kesehatan dan KB
a. Pustu
b. Tenaga medis
c. Perlengkapan medis/obat-obatan
F. Sosial Ekonomi
1. Kepemilikan lahan
a. Lahan Pekarangan
b. Lahan Usaha I
c. Lahan Usaha II
b. Produksi usaha tani
23
c. Tingkat pendapatan
BAB V
REKOMENDASI
24
BAB VI
P E N U T U P
25
KATA PENGANTAR
26
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………... i
DAFTAR ISI …………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN …………………………
A. Latar Belakang …………………………
B. Tujuan dan Sasaran …………………………
27
DOKUMENTASI
KEGIATAN UTP WATU
KAB. SOPPENG
28