Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(PaCO2) dan pH yang adekuat disebabkan oleh masalah ventilasi difusi atau
perfusi.
Gagal nafas masih merupakan salah satu penyebab mordibitas dan mortalitas
terbesar penderita yang dirawat di Ruang Rawat Inap ICCU/ ICU RSUD Dr.
salah satu penyebab tingginya angka kematian, disamping beratnya penyakit dasar,
harus dilakukan dengan cepat dan sistematis, oleh karena itu pengetahuan perawat
Keperawatan pada Tn. M dengan gagal nafas di Ruang Rawat ICCU/ ICU RSUD
B. Tujuan
1
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan
ruang rawat inap ICCU/ICU RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun
2010.
e. Mengidentifikasi evaluasi hasil terhadap tindakan keperawatan yang
dilakukan pada klien gagal napas di ruang rawat inap ICCU/ICU RSUD Dr.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. GASTRO ENTERITIS
1. Definisi
2
Gastro enteritis adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja yang lebih
banyak dari biasanya ( N.100.200 cc/jam tinja) berbentuk cair/ setengah padat serta
frekuensimeningkat(Wito1980)
Diarhoe adalah buang air besar encer lebih dari 3 kali sehari diarhoe terbagi 2
2. Etiologi
Etiologi terjadinya gastro enteritis adalah sebagai berikut:
a. Faktor infeksi
Bakteri(shigella,shalmonela,vibrio cholera)
Kandida(albican)
Parasit(cacing)
3
g. Gangguan metabolik/malabsorbsi : Penyakit celiac cysticfibrosis
h. Iritasi langsung
i. Obat-obatan : Antibiotik
k. Emosional /stress
l. Obstruksi usus
Mual, muntah.
Anorexia,lemah,pucat
4. Patofisiologi
Faktor infeksi ,faktor malabsorbsi ,faktor makanan, faktor psikologi,
karbohidrat,lemak, protein
Masuk ketubuh meningkat tekanan osmosik toksn berkembang dalam usus,
hipersegresi air, pergesran air dan hiperperistaltik elektrolit ke rongga (isi rongga
4
dan cepatnya pengosongan pada intestinal merupakan akibat dari gangguan
WOC
Tanda
5
a. Gagal nafas total
Pada gerakan nafas spontan terlihat retraksi supra klavikula dan sela
Gejala
a.Hiperkapnia yaitu peningkatan kadar CO2 dalam tubuh lebih dari 45 mmHg
menurun
6. Uji diagnostik
Pemeriksaan darah
Hemoglobin di bawah 12 gr/dl
Analisa gas darah
Hipoksemia
Ringan : PaO2 < 80 mmHg
Sedang : PaO2 < 60 mmHg
Berat : PaO2 < 40 mmHg
Pemeriksaan rontgen dada
letak mediastinum
6
EKG
7. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan medis
Inhalasi nebulizer
Fisioterapi dada
Pemberian obat-obatan:
Bronchodilator
Ekspectoran
Mengoptimalkan pengangkutan O2
b.Penatalaksanaan keperawatan
Atasi penyebab
7
Mempertahankan jalan nafas dan meningkatkan ventilasi
Hidrasi
Jika ada ronchi anjurkan klien untuk batuk atau lakukan suction
Istirahat
B. ASKEP TEORITIS
1. Pengkajian
a. Airway
8
Terdapat secret di jalan nafas (sumbatan jalan nafas)
b. Breathing
c. Circulation
Sakit kepala
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu
proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk
mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien (Lyer at al, 1996 dalam
a. Identitas klien.
Meliputi nama, umur, agama, alamat, nama orang tua,pendidikan orang tua,
kesehatannya saat ini.Pada klien gagal napas biasanya kondisi klien dalam
saluran pernafasan.
3) Riwayat kesehatan keluarga
Anggota keluarga tidak ada yang menderita penyakit yang sama dengan
saluran pernafasan.
Data-data dasar pengkajian klien dengan gagal napas:
1. Aktifitas /istirahat
Gejala : Kekurangan energi atau kelelahan
Insomnia
2. Sirkulasi
Gejala : Riwayat adanya bedah jantung/bypass jantung
10
Gejala : Adanya aspirasi/tenggelam,inhalasi asap/gas,infeksi
napas,lapar udara.
Tanda : Pernapasan:Cepat,mendengkur,dangkal
Peningkatan kerja napas ; penggunaan otot aksesori
konsentrasi tinggi.
Bunyi napas : Pada awal normal Krekels,ronki,dan dapat terjadi bunyi
napas bronkial.
Perkusi dada : Bunyi pekak di atas area konsolidasi.
Ekspansi dada menurun atau tak sama.
Peningkatan fremitus(getar vibrasi pada dinding dada dengan
mental,bingung.
5. Keamanan
Gejala : Riwayat truma ortopedik/fraktur,sepsis,tranfusi
darah,episode anafilaktik
diantaranya:
distribusi rambut.
11
3) Wajah
5) Sistem Pernafasan
6) Sistem cardiovaskuler
a) Inspeksi : ketidaknormalan denyutan atau dorongan iktus kordis
b) Palpasi : ketidaknormalan denyutan atau dorongan iktus kordis
c) Perkusi : ukuran jantung dan bentuk jantung secara kasar
d) Auskultai : irama jantung
7) Sistem pencernaan
a) Keadaan mulut, bagaimana gigi geligi, apakah mulut ada somatitis, serta
apakah ada nyeri perut, adakah distensi abdomen, bagaimana bising usus,
12
10) Perut/Abdomen
a) Inspeksi : integritas kulit, kontur dan kesimetrisan, kondisi kulit
b) Auskultasi : frekuensi bising usus biasanya bising usus menurun
c) Perkusi : untuk mendeteksi adanya gas/ cairan/ massa
11) Sistem urogenital
a) Miksi
Pola rutin
Terkontrol atau tidak
Jumlah
Warna
Tak ada rasa sakit saat miksi
b) Bowel
Klien tak ada masalah buang air besar
d. Riwayat aktivitas sehari-hari
Kaji bagaimana aktivitas sehari-hari klien, serta bagaimana pemenuhan
nutrisi, personal hygiene, eliminasi, dan pola istirahat tidur. Aktivitas pada
trombosit.
2. Diagnosa keperawatan
sekret
13
f. Perubahan membran mukosa oral berhubungan dengan pernafasan mulut, tidak
kesadaran
minum
3. Perencanaan
Kriteria Hasil :
Pasien menunjukkan
14
Intervensi :
dada/cairan paru.
kesadaran
15
7. Berikan dorongan untuk batuk dan napas dalam
sekret
Kriteria hasil:
Intervensi:
16
1. Catat karakteristik bunyi nafas
pengeluaran/pengisapan
kental.
Rasional : Memudahkan memelihara jalan napas atas paten bila jalan napas
pasien dipengaruhi.
17
Rasional : Kelembaban menghilangkan dan memobilisasi sekret dan
Rasional : Meningkatkan ventilasi pada semua segmen paru dan alat drainase
sekret.
8. Berikan bronkodilator
Kriteria hasil:
Intervensi:
Rasional : Efek pernapasan dapat dari ringan sampai dispnea berat sampai
distres pernapasan.
18
2. Kaji penyebab adanya penurunan PaO2
terapi.
Intervensi :
19
2. Observasi tanda dan gejala barotrauma
napas
( tekanan imun)
Intervensi:
20
Rasional : Kuning/hijau,sputum berbau purulen menunjukkan infeksi,sputum
pertumbuhan bakteri
5. Alirkan air hangat dalam selang ventilator dengan cara eksternal keluar dari
6. Pakai sarung tangan steril tiap melakukan tindakan / cuci tangan prinsip steril
21
Rasional : Mengidentifikasi organisme penyebab dan kerentangan terhadap
infeksi
Intervensi:
22
Rasional : Memberikan bantuan dalam perencanaan diet dengan nutrisi
4. Pertahankan asupan kalori dengan makan per sonde atau nutrisi perenteral
sesuai indikasi
c. Implementasi
baik kepada klien, selanjutnya diterapkan dalam tindakan yang nyata yang
d. Evaluasi
2001)
23
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Nama : Tn.M
Umur : 26 Th
Pendidikan : SLTP
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Alamat : Panyalaian,Bukittinggi
No.Medikal : 237693
24
Ruang rawat : ICU
Suhu : 36 C
Nadi : 88 x/i
Pernafasan : 36 x/i
Alergi : -
Bila ya pada : -
Makanan : -
25
Obat : -
Lain-lain : -
III. Pengobatan yang diberikan sekarang :
BAB (-)
BAK (+)
Makan (-)
26
Akral dingin
Klien sianosis
Saturasi : 60
- Anggota keluarga tidak ada menderita penyakit yang sama dengan klien
- Anggota keluarga tidak ada penyakit keturunan seperti,DM dan hipertensi dan
penyakit menular
4. Pemeriksaan Fisik
( ) coklat
( ) pirang
( ) perak
ii. Bau : ( v ) ya
( ) tidak
27
iii. Keadaan rambut : ( v ) tumbuh subur
( ) rontok
( ) pecah-pecah
( ) ada lesi
( ) pediculosis
( ) bersih
b. Mata
i. Kelengkapan : ( v ) ya
( ) tidak
ii. Simetris : ( v ) ya
( ) tidak
( ) ptosis
( ) peradangan
( v ) normal
( ) lagopthalmus
28
( ) normal
(v) anemis
( ) melebar
( v ) normal
c. Mulut
i. Rongga : ( )peradangan
( v) berbau
( ) abses
( ) karang gigi
( ) normal
( ) tepi hiperemik
( v ) kotor/bercak putih
( v ) normal
d. Leher
29
i. Kel.Getah bening,submandibula,dan sekitar telinga : ( ) membesar
( v ) normal
(v ) normal
e. Dada/thorak
( ) perut
( ) tidak ada
( v ) Susah bernapas
( ) nafas berbunyi
( ) rales
( ) wheezing
( v ) ronchi
( ) bronco vesikuler
f. Cardiovaskuler
i. HR : 88 x/i
30
ii. BJ I : 110 mmhg
iii. BJ II : 70 mmhg
iv. Murmur : ( v ) ya
( ) tidak
g. Pencernaan/abdomen
i. Pembesaran : ( ) ya
(v ) tidak
(v ) tidak
( ) tidak
h. Genito urinaria
i. Lengkap : (v ) ya
( ) tidak
( ) tidak
iii. Keluhan :-
31
: ( ) gerak terbatas
: ( ) pembengkakan
: ( ) kemerahan
( ) disorientasi ( ) paralise
( ) apatis ( ) parese
( v ) semikoma ( ) koma
( ) lain-lain
k. Aktifitas sehari-hari
DATA FOKUS
32
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
Saturasi 60
TTV:
N : 88 x/i
S : 36 C
P : 36 x/i
ANALISA DATA
33
1. DS: Penurunan ekspansi paru Pola nafas tidak
Keluarga klien efektif
mengatakan nafas klien
sesak
DO:
Klien susah bernapas
Klien terpasang oksigen
3L
Tanda-tanda vital:
TD: 110 / 70 mmhg
N : 88 x/i
S : 36 C
P : 36 x/i
Keluarga mengatakan
klien pernah dirawat di
RS dengan penyakit
34
gastritis
Keluarga mengatakan
klien kesulitan menelan
DO:
Klien terpasangnya NGT
Klien mengalami
perdarahan lambung
35