Vous êtes sur la page 1sur 14

MODUL

KADER G6SS (GERAKAN 6 BULAN


SEKALI SKRINNING)

CEGAH DIABETES MELLITUS & HIPERTENSI

PENYAKIT DIABETES MELLITUS DAN HIPERTENSI MERUPAKAN PENYAKIT


YANG PALING BANYAK DIDERITA ORANG HAMPIR DI SELURUH DUNIA.
OLEH SEBAB ITU, SANGAT DIPERLUKAN DETEKSI SEDINI MUNGKIN
UNTUK MENCEGAH PENYAKIT TERSEBUT

INGAT !!!!

KARENA LEBIH BAIK MENCEGAH DARIPADA MENGOBATI

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UII – DESEMBER 2018

1
DAFTAR ISI

1. MATERI HIPERTENSI…………………………………………………....3

2. MATERI DIABETES MELLITUS………………………………………....5

3. PENTINGNYA MELAKUKAN SKRINNING KESEHATAN……………8

4. CARA MENGGUNAKAN TENSIMETER………………………………..8

5. CARA MENGGUNAKAN ALAT CEK GULA DARAH………………...10

2
I. HIPERTENSI

H
ipertensi merupakan pembunuh tersembunyi dan
perannya terhadap gangguan jantung dan otak tidak
diragukan lagi.

HIPERTENSI / PENYAKIT DARAH TINGGI adalah kondisi saat tekanan


darah berada pada nilai 130/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini dapat
menjadi berbahaya, karena jantung dipaksa memompa darah lebih keras
ke seluruh tubuh, hingga bisa mengakibatkan timbulnya berbagai
penyakit, seperti gagal ginjal, stroke, dan gagal jantung.

APA SAJA PENYEBAB HIPERTENSI ?

Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibedakan menjadi dua yaitu

a. Hipertensi Primer
Hipertensi primer tidak diketahui penyebabnya secara pasti.
b. Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder umumnya disebabkan oleh berbagai kondisi
seperti
 Penyakit ginjal
 Kehamilan
 Kecanduan alkohol
 Penyalahgunaan NAPZA ( Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif lainnya)
 Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat penurun panas,
pereda rasa sakit, obat batuk pilek, atau pil KB

3
APA SAJA FAKTOR RISIKO TERJADINYA HIPERTENSI ?

 Usia

Seiring bertambahnya usia, risiko seseorang terserang hipertensi


semakin besar. Hipertensi pada pria umumnya terjadi pada usia 45
tahun, sedangkan pada wanita biasanya terjadi di atas usia 65 tahun.

 Keturunan

Hipertensi rentan terjadi pada orang dari keluarga yang memiliki


riwayat darah tinggi

 Obesitas

Meningkatnya berat badan mengakibatkan nutrisi dan oksigen yang


dialirkan ke dalam sel melalui pembuluh darah juga meningkat. Hal
ini mengakibatkan peningkatan tekanan di dalam pembuluh darah
dan jantung.

 Terlalu banyak makan garam atau terlalu sedikit mengonsumsi


makanan yang mengandung kalium

Hal ini dapat mengakibatkan tingginya natrium dalam darah,


sehingga cairan tertahan dan meningkatkan tekanan dalam
pembuluh darah.

 Kurang aktivitas fisik dan olahraga

Keadaan ini dapat mengakibatkan meningkatnya denyut jantung,


sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah.

4
Kurang aktivitas dan olahraga juga dapat mengakibatkan
peningkatan berat badan, yang merupakan faktor risiko hipertensi.

 Merokok

Zat kimia dalam rokok bisa membuat pembuluh darah menyempit,


yang berdampak pada meningkatnya tekanan dalam pembuluh darah
dan jantung.

APA SAJA PENCEGAHAN PENYAKIT HIPERTENSI ?

 Mengonsumsi makanan sehat.


 Mengurangi konsumsi garam dan kafein (terdapat pada kopi).
 Berhenti merokok.
 Berolahraga secara teratur.
 Menurunkan berat badan, jika diperlukan.
 Mengurangi konsumsi minuman keras.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika tekanan darah tinggi mulai mengganggu kesehatan dan aktivitas


sehari-hari, segeralah menghubungi dokter guna mendapat penanganan
yang tepat.

5
II. MATERI DIABETES MELLITUS

DEFINISI

D
iabetes adalah penyakit yang berlangsung lama atau kronis serta
ditandai dengan kadar gula (glukosa) darah yang tinggi atau di
atas nilai normal. Glukosa yang menumpuk di dalam darah akibat
tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat menimbulkan berbagai gangguan
organ tubuh. Jika diabetes tidak dikontrol dengan baik, dapat timbul berbagai
komplikasi yang membahayakan nyawa penderita.

Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia. Kadar gula
dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas,
yaitu organ yang terletak di belakang lambung. Pada penderita diabetes,
pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh. Tanpa
insulin, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi
energi.

JENIS DIABETES

Diabetes tipe 1 : karena sistem kekebalan tubuh penderita menyerang dan


menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Hal ini
mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah, sehingga terjadi
kerusakan pada organ-organ tubuh. Diabetes tipe 1 dikenal juga dengan
diabetes autoimun. Pemicu timbulnya keadaan autoimun ini masih belum
diketahui dengan pasti. Dugaan paling kuat adalah disebabkan oleh faktor
genetik dari penderita yang dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan.

Diabetes tipe 2 : merupakan jenis diabetes yang lebih sering terjadi.


Diabetes jenis ini disebabkan oleh sel-sel tubuh yang menjadi kurang sensitif

6
terhadap insulin, sehingga insulin yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan
dengan baik (resistensi sel tubuh terhadap insulin). Sekitar 90-95% persen
penderita diabetes di dunia menderita diabetes tipe ini.

Gejala Diabetes

 Sering merasa haus.


 Sering buang air kecil, terutama di malam hari.
 Sering merasa sangat lapar.
 Turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.
 Berkurangnya massa otot.
 Terdapat keton dalam urine. Keton adalah produk sisa dari
pemecahan otot dan lemak akibat tubuh tidak dapat menggunakan
gula sebagai sumber energi.
 Lemas.
 Pandangan kabur.
 Luka yang sulit sembuh.
 Sering mengalami infeksi, misalnya pada gusi, kulit, vagina,
atau saluran kemih.

Faktor Risiko Diabetes

Seseorang akan lebih mudah mengalami diabetes tipe 1 jika memiliki faktor-
faktor risiko, seperti:

 Kelebihan berat badan.


 Memiliki keluarga dengan riwayat diabetes tipe 2.

7
 Kurang aktif. Aktivitas fisik membantu mengontrol berat badan,
membakar glukosa sebagai energi, dan membuat sel tubuh lebih
sensitif terhadap insulin. Kurang aktif beraktivitas fisik menyebabkan
seseorang lebih mudah terkena diabetes tipe 2.
 Usia. Risiko terjadinya diabetes tipe 2 akan meningkat seiring
bertambahnya usia.
 Menderita tekanan darah tinggi (hipertensi).
 Memiliki kadar kolesterol dan trigliserida abnormal. Seseorang yang
memiliki kadar kolesterol baik atau HDL (high-density lipoportein) yang
rendah dan kadar trigliserida yang tinggi lebih berisiko mengalami
diabetes tipe 2.

Pencegahan Diabetes
Diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah karena pemicunya belum diketahui.
Sedangkan, diabetes tipe 2 dan diabetes gestasional dapat dicegah, yaitu
dengan pola hidup sehat. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk
mencegah diabetes, di antaranya adalah:

 Mengatur frekuensi dan menu makanan menjadi lebih sehat.


 Menjaga berat badan ideal.
 Rutin berolahraga.
 Rutin menjalani pengecekan gula darah, setidaknya sekali dalam
setahun.

8
III. PENTINGNYA MELAKUKAN SKRINNING KESEHATAN

Skrinning Kesehatan adalah bentuk deteksi dini untuk penyakit yang


berdampak biaya besar.

Tujuan Skrinning kesehatan ?


Mengetahui suatu penyakit secara lebih dini sehingga dapat dilakukan
pengobatan sedini terhadap penyakit tersebut.

Mengubah perilaku seseorang agar menjadi lebih sehat dengan menjaga


pola makan serta aktivitas fisik sehari-hari.

IV. CARA PENGGUNAAN TENSIMETER

A. Tensimeter Jarum

1. Cari denyut nadi pada orang yang akan Anda ukur tekanan darahnya
pada bagian atas siku. Anda bisa menggunakan bantuan stetoskop
agar lebih akurat.

9
2. Pasang manset tensimeter pada tempat Anda menemukan denyut
nadi tersebut.
3. Letakkan tensimeter dengan posisi sejajar jantung.
4. Katup penutup udara dapat Anda tutup setelah Anda meletakkan
manset dan mengencangkannya.
5. Minta pasien untuk rileks, Anda bisa mengukur sampil berbincang
ringan agar pasien tidak merasa tegang.
6. Gunakan stetoskop Anda pada bagian yang mana Anda dapat
merasakan nadi pada atas lipatan siku.
7. Tekan pompa karet yang ada pada tensimeter sehingga udara
menekan manset sampai dengan air raksa menunjuk angka 140
mmHg atau lebih.
8. Buka katup secara perlahan, lalu dengarkan detak jantung pertama
yang Anda dengar. Detak pertama adalah tekanan sistole, kemudian
detak yang kedua adalah diastole.

B. Tensimeter Digital

1. Pasang manset pada bagian atas


siku seperti saat pengukuran
dengan cara manual.
2. Setelah itu, Anda hanya perlu
menekan tombol power sehingga
tensimeter digital bekerja.
3. Jika Anda melakukan dengan
benar, setelah mencapai tekanan yang diinginkan, tekanan pada
manset akan berkurang sendiri dan angka diastole serta sistole akan
tertera pada layar digital Anda.
10
V. CARA MENGGUNAKAN ALAT CEK GULA DARAH

Apa itu alat cek gula darah?

Alat pengukur gula darah adalah perangkat digital yang berfungsi mengukur
rata rata kadar gula dalam darah seseorang. Berbentuk kecil sehingga
mudah untuk dibawa dan mudah digunakan oleh orang non medis setelah
mendapat pelatihan.

Komponen alat cek gula darah

TES STRIP GLUKOSA

JARUM LANCET

GLUKOMETER DARAH ALAT LANCET

Alat cek gula darah = glukometer terdiri atas


jarum lancet dan alat lancet serta strip
pengukur dan alat ukur itu sendiri.

Glukometer terdiri atas dua bagian utama, yaitu


strip pengukur dan alat pengukur. Kedua hal
inilah yang berperan langsung dalam

11
pengukuran kadar gula. Sementara lancet dan alat penyuntiknya
merupakan pendukung agar tes gula darah dapat dilakukan.

Strip pengukur untuk mengambil sampel darah dari orang yang akan
diperiksa. Strip pengukur biasanya bersifat sekali pakai.

Jarum lancet untuk mengambil sampel darah. Hanya digunakan sekali.


Jangan menggunakannya berulang kali.

LANGKAH PENGGUNAAN GLUKOMETER:

1. Cuci tangan
2. Bersihkan terlebih dulu jari yang akan Anda gunakan untuk mengambil
sampel darah.
3. Gunakanlah kapas beralkohol untuk membersihkannya. Sebaiknya
Anda menunggu jari kering sebelum menusuk jarum lancet untuk
meminimalisir rasa tersengat saat menusukkannya.
4. Setelah menusukkan jarum lancet, ambil darah menggunakan strip
pengukur dan masukkan ke dalam alat baca/perangkat glukometer.
5. Setelahnya Anda tinggal menunggu hingga muncul angka dari layar
alat pengukur Anda.

12
Jenis cek gula darah

Mengukur kadar gula darah dapat dilakukan dalam beberapa waktu.

Gula darah puasa

Sesuai dengan namanya, metode pengecekan gula darah ini dilakukan


dengan melakukan puasa terlebih dahulu sebelumnya. Setidaknya, sebelum
melakukan tes diwajibkan untuk berpuasa selama delapan jam. Tes gula
darah puasa biasanya dilakukan pada pagi hari. Hal ini dilakukan untuk
mempermudah karena pada malam hari tak banyak aktivitas yang dilakukan
selain tidur.

Ketika memasuki masa puasa, diminta untuk tidak makan dan minum agar
pengukuran yang dilakukan pada pagi hari dapat memperlihatkan hasil yang
maksimal. Selama puasa ini, jika memang mendesak, masih diperkenankan
untuk meminum air putih.

Kadar gula darah puasa yang dianggap normal adalah di bawah 100 mg/dl.
Jika hasil berada di angka 100-125 mg/dl, sebaiknya memulai perubahan
pola hidup menjadi lebih sehat karena hal tersebut mengindikasikan
13
adanya prediabetes. Prediabetes dapat membawa pada kondisi diabetes.
Seseorang dinyatakan diabetes apabila hasil pemeriksaan kadar gula darah
puasanya melebihi atau sama dengan 126 mg/dl.

Gula darah sewaktu

Cek gula darah ini dapat dilakukan kapan saja dan tidak memiliki aturan
tertentu. Normalnya <200 mg/dl, sedangkan diabetes >200 mg/dl

Hasil Gula Darah Sewaktu Normal

 GDS normal 2 jam setelah makan : 80-180 mg/dl.


 Kondisi idealnya adalah 80-144 mg/dl,
 Kondisi cukup adalah 144-179 mg/dl.
 pas angka 180 mg/dl sewaktu normal buruk (masih kategori aman)

14

Vous aimerez peut-être aussi