Vous êtes sur la page 1sur 11

PEMISAHAN ALAT MAKAN PASIEN DENGAN

PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN 1/1


RSIA ANNISA 151/KEP/01/2015 A

Ditetapkan
Direktur,
PROSEDUR Tanggal Terbit
TETAP 15-01-2015

Dr. FX. Suharto, M.Kes


Pengertian Proses kegiatan pemisahan alat-alat makan bagi pasien
dengan penyakit menular dan tidak menular.

Tujuan Memastikan setiap pasien yang dirawat di RSIA ANNISA


tidak mengalami penularan penyakit/infeksi nosokomial.
Kebijakan Kegiatan dilakukan petugas yang menggunakan pencucian
alat-alat makan sesuai dengan prosedur kerja yang berlaku
dan dilakukan oleh SDM (petugas terlatih) serta di dukung
dengan peralatan kerja lengkap.
Prosedur Kerja 1. Menggunakan APD
2. Siapkan sabun dan sikat untuk proses pencucian
3. Dekatkan alat-alat yang kotor kedekat tempat
pencucian
4. Lakukan proses pencucian alat makan
menggunakan sikat dan sabun yang digunakan
5. Bilas dengan menggunakan air mengalir dan
dikeringkan dengan cara ditiriskan
6. Setelah pencucian selesai alat-alat makan yang
sudah bersih, maka lakukan pemisahan alat-alat
makan yang digunakan untuk pasien dengan
penyakit menular dan pasien dengan penyakit tidak
menular
Unit terkait Semua Unit Pelayanan RSIA ANNISA
TRANSFER PASIEN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN 1/1


150/KEP/01/2015 A
RSIA ANNISA
Ditetapkan
Direktur,
PROSEDUR Tanggal Terbit
TETAP 15/01/2015

Dr. FX. Suharto, M.Kes


Pengertian Transfer pasien antar ruang perawatan adalah
memindahkan pasien dari satu ruangan ke ruang perawatan/
ruang tindakan lain didalam RSIA ANNISA.

Tujuan Agar proses transfer pemindahan pasien berlangsung


dengan aman dan lancar serta pelaksanaannya sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Kebijakan 1. Pelaksanaan transfer pasien harus memperhatikan
keselamatan dan keamanan pasien
2. Transfer boleh dilakukan apabila kondisi pasien
stabil/layak untuk transfer

Prosedur Kerja 1. Ucapkan salam


2. Pastikan identitas pasien
3. Ciptakan suasana yang nyaman
4. Perkenalkan diri serta jelaskan tugas dan peran anda
5. Yakinkan kepada pasien bahwa anda dapat
dipercaya sebagai petugas yang benar-benar bisa
menjaga privasi pasien sehingga pasien tidak
sungkan dalam membicarakan masalahnya
6. Rumah sakit melakukan identifikasi kebutuhan
pasien
6.1 Akses data pasien hanya boleh diberikan pada
orang yang namanya tertera distatus pasien
(general consent) jika ada orang lain yang
namanya tertera distatus pasien.
6.2 Pada pasien yang dibawah umur 21 tahun dan
pasien yang berkebutuhan khusus, cacat, tuna
rungu informasi data pasien dapat diberikan
pada keluarga pasien.
6.3 Dokumentasi ditulis di general consent.
7. Berikan pelayanan kepada pasien sesuai dengan
kebutuhan privasi pasien.
Unit terkait Semua unit pelayanan RSIA ANNISA
PENEMPATAN PASIEN DENGAN PENYAKIT
MENULAR ATAU SUSPEK

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN 1/2


RSIA ANNISA 146/KEP/01/2015 A

Ditetapkan
Direktur,
PROSEDUR Tanggal Terbit
TETAP 15-01-2015

Dr. FX. Suharto, M.Kes


Pengertian Penempatan pasien dengan penyakit menular atau suspek
adalah menempatkan pasien dalam satu ruangan tersendiri
(jika tidak tersedia) kelompokan kasus yang telah
dikonfirmasi secara terpisah di dalam ruangan atau bangsal
dengan beberapa tempat tidur dari kasus yang belum yang
belum dikonfirmasi atau sedang di diagnosis. Bila
ditempatkan dalam satu ruangan, jarak antara tempat tidur
harus lebih dari dua meter dan diantara tempat tidur harus
ditempatkan penghalang fisik seperti tirai atau sekat.

Tujuan Menghindari penularan penyakit melalui kontak langsung,


droplet, airbone, dan vehicle.
Kebijakan Setiap pasien dengan penyakit menular atau suspek harus
dilakukan peenempatan secara terpisah.
Prosedur Kerja 1. Tempatkan pasien diruangan terpisah bila terdapat
kontaminasi luas terhadap lingkungan (misalnya
luka lebar dengan cairan keluar, diare, pendarahan
masif)
2. Kamar terpisah dengan pintu tertutup, diwaspadai
transmisi dari udara ke kontak/ sumber luka
3. Kamar terpisah/kohorting ventilasi dibuang keluar
dengan exhoust ke area yang tidak dilalui orang
(misalnya kasus TBC)
4. Kamar terpisah dengan udara terkunci bila
diwaspadai tranmisi airbone luas (misalnya kasus
varicella)
5. Kamar terpisah bila pasien kuarang mampu
menjaga kebersihan (anak, pasien dengan gangguan
mental)
6. Bila kamar terpisah tidak memungkinkan untuk
difasilitasi gunakan sistem kohorting
7. Sebelumnya laporkan ke ruangan dengan telpon
PENEMPATAN PASIEN DENGAN PENYAKIT
MENULAR ATAU SUSPEK

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN 2/2


RSIA ANNISA 146/KEP/01/2015 A

Unit terkait - Ruang Perawatan


- IGD
ETIKA BATUK

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN 1/1


148/KEP/01/2015 A
RSIA ANNISA
Ditetapkan
Direktur,
PROSEDUR Tanggal Terbit
TETAP 15-01-2015

Dr. FX. Suharto, M.Kes


Pengertian Batuk adalah mekanisme pertahanan tubuh di saluran
pernafasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi
tubuh terhadap iritasi ditenggorokan karena adanya lendir,
makanan debu, asap, dsb.
Etika adalah suatu norma atau aturan yang berlaku
dimasyarakat.
Etika batuk adalah cara penting untuk mengendalikan
penyebaran infeksi dan sumbernya.

Tujuan 1. Agar tidak menularkan ke orang sekitar


2. Mencegah terjadinya penyebaran virus di udara dan
lingkungan sekitarnya.
Kebijakan Seluruh petugas di RSIA ANNISA yaitu dokter, perawat,
petugas kebersihan, dan pengunjung/masyarakat sekitar
harus mendapatkan sosialisasi dan melaksanakan prosedur
cara batuk yang aman sesuai SOP.
Prosedur Kerja 1. Tutup hidung dan mulut dengan tissue/ sapu tangan
2. Segera buang tissue yang sudah dipakai ke tempat
sampah
3. Cuci tangan dengan menggunakan air dan sabun
atau pencuci tangan berbasis alkohol sesuai
prosedur
4. Gunakan selalu masker bedah bila anda sedang
batuk
5. Tindakan penting ini harus selalu dilakukan untuk
mengendalikan sumber infeksi potensial
Unit terkait - Ruang Perawatan
- IGD
- OK
- Unit Gizi
PEMERIKSAAN KESEHATAN KHUSUS BAGI
KARYAWAN DI RSIA ANNISA

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN 1/1


RSIA ANNISA 149/KEP/01/2015 A

Ditetapkan
Direktur,
PROSEDUR Tanggal Terbit
TETAP 15/01/2015

Dr. FX. Suharto, M.Kes


Pengertian Pemeriksaan khusus adalah pemeriksaan kesehatan yang
dilakukan oleh dokter secara khusus kepada karyawan
tertentu karena ada indikasi khusus bekerja ditempat
beresiko.

Tujuan Untuk mengetahui atau mennilai adanya pengaruh dari


pekerjaan terhadap karyawan tertentu yang beresiko.
Kebijakan 1. Undang-undang No.01 tahun 1970 tentang
keselamatan kerja
2. Undang-undang Republik Indonesia No.36 tahun
2009 tentang kesehatan
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1087/Menkes/SK/VIII/2010 tentang standar
kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit
Prosedur Kerja 1. Pemeriksaan kesehatan khusus dilakukan terhadap:
1.1.Karyawan yang telah mengalami kecelakaan
atau penyakit yang memerlukan perawatan lebih
dari 2 minggu
1.2.Karyawan yang diduga mendapat gangguan
kesehatan maupun bekerja dilingkup pekerjaan
yang beresiko
2. Pemeriksaan kesehatan khusus dilakukan di poli klinik
RSIA ANNISA sesuai dengan rekomendasi hasil
pemeriksaan berkala/rutin
3. Pemeriksaan meliputi Photo Thorax, HbSag, Feses,
LFT. Setiap unit layanan RSIA ANNISA membuat
program secara terencana pemeriksaan khusus bagi
karyawan tiap tahun.

Unit terkait Internal : Radiologi, Penyakit Dalam, THT, Rawat Inap,


dan IGD
Eksternal : Depnaker, dan Depkes
PRAKTIK MENYUNTIK AMAN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN 1/2


147/KEP/01/2015 A
RSIA ANNISA
Ditetapkan
Direktur,
PROSEDUR Tanggal Terbit
TETAP 15-01-2015

Dr. FX. Suharto, M.Kes


Pengertian Praktik Menyuntik Aman adalah suatu tindakan insersi
yang dilakukan oleh dokter atau perawat kepada pasien
dengan menjaga keamanan pasien atau dokter atau perawat
yang melakukan insersi.

Tujuan 1. Untuk mencegah kontaminasi pada peralatan injeksi


dan terapi
2. Untuk melindungi dokter atau perawat dalam
melakukan insersi agar tidak terjadi kecelakaan
kerja
3. Untuk mencegah dan mengendalikan infeksi
dirumah sakit dengan meningkatkan kewaspadaan
standar
Kebijakan Praktik Menyuntik Aman harus dilakukan oleh dokter atau
perawat yang mempunyai kompetensi.
Prosedur Kerja 1. Lakukan kebersihan tangan
2. Gunakan APD ( sarung tangan sekali pakai yang
tidak steril)
3. Lakukan desinfeksi pada area insersi
4. Pakai jarum yang steril, sekali pakai pada tiap
suntikan untuk mencegah kontaminasi pada
peralatan dan terapi
5. Bila memungkinkan sekali pakai vial walaupun
multidose
6. Tidak diperbolehkan menggunakan jarum atau spuit
yang dipakai ulang untuk mengambil obat dalam
vial multidose karena dapat menimbulkan
kontaminasi mikroba yang dapat menyebar saat
obat dipakai untuk pasien lain
7. Lakukan prinsip pemberian obat dengan 7 benar
8. Lakukan insersi sesuai petunjuk pemberian (IM, IV,
SC, IC)
PRAKTIK MENYUNTIK AMAN

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN 2/2


147/KEP/01/2015 A
RSIA ANNISA
Unit terkait - Ruang Perawatan
- IGD
- OK
CUCI TANGAN DENGAN HAND RUB

RSIA ANNISA
NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN 1/2
145/KEP/01/2015 A

Ditetapkan
Direktur,
PROSEDUR Tanggal Terbit
TETAP 15-01-2015

Dr. FX. Suharto, M.Kes


Membersihkan tangan dengan sabun dan air bersih yang
Pengertian mengalir

1. Menjaga kebersihan perorangan


Tujuan 2. Mencegah terjadinya infeksi silang

Kebijakan 1. RSIA Annisa mewajibkan seluruh unit


melaksanakan cuci tangan untuk mencegah trasmisi
infeksi
2. RSIA Annisa mewajibkan seluruh unit
melaksanakan cuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan tindakan

Prosedur Kerja 1. Waktu yang digunakan untuk mencuci tangan


dengan handrub adalah 20-30 detik
2. Melepaskan semua aksesoris pada tangan dan
gulung lengan baju sampai siku
3. Ambil cairan handrub secukupnya 3-5 cc (1x tekan)
4. Menggosok telapak tangan sebanyak 4 kali kiri dan
kanan,
5. Mengosok punggung tangan sebayak 4 kali kiri dan
kanan
6. Menggosok sela-sela jari sebanyak 4 kali kiri dan
kanan
7. Mengosok punggung jari-jari (gerakan kunci)
sebanyak 4 kali kiri dan kanan
8. Mengosok sekeliling ibu jari (putar-putar) sebanyak
4 kali kiri dan kanan
9. Mengosok ujung-ujung kuku sebanyak 4 kali kiri
dan kanan
CUCI TANGAN DENGAN HANDRUB

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN 2/2


145/KEP/01/2015 A
RSIA ANNISA
Unit terkait Seluruh unit, mencakup semua petugas Rumah Sakit
CUCI TANGAN BIASA (HAND WASH)

NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN 1/1


144/KEP/01/2015 A
RSIA ANNISA
Ditetapkan
Direktur,
PROSEDUR Tanggal Terbit
TETAP 15-01-2015

Dr. FX. Suharto, M.Kes


Pengertian Membersihkan tangan dengan sabun dan air bersih yang
mengalir.

Tujuan 1. Menjaga kebersihan perorangan


2. Mencegah terjadinya infeksi silang
Kebijakan RSIA ANNISA mewajibkan seluruh unit melaksanakan
cuci tangan untuk mencegah transmisi infeksi.
Prosedur Kerja 1. Waktu yang digunakan untuk mencuci tangan
dengan hand wash 40-60 detik
2. Melepaskan semua aksesoris pada tangan dan
gulung lengan baju sampai siku
3. Mengalirkan air basuh tangan dan lengan bawah
4. Menaruh sedikit sabun antiseptik 2-4 cc (1-2x
tekan)
5. Menggosok telapak tangan sebanyak 4 kali kiri dan
kanan
6. Menggosok punggung tangan sebanyak 4 kali kiri
dan kanan
7. Menggosok sela-sela jari sebanyak 4 kali kiri dan
kanan
8. Menggosok punggung jari (gerakan kunci)
sebanyak 4 kali kiri dan kanan
9. Menggosok sekeliling ibu jari (putar-putar)
sebanyak 4 kali kiri dan kanan
10. Menggosok ujung-ujung kuku sebanyak 4 kali kiri
dan kanan
11. Membilas dengan air mengalir dengan 6 langkah
(tepung selaci puput)
12. Mengeringkan tangan dengan tissue/handuk kecil
13. Menutup kran dengan tissue bekas/dengan siku.
Unit terkait Seluruh unit, mencakup semua petugas Rumah Sakit.

Vous aimerez peut-être aussi