Vous êtes sur la page 1sur 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan terbagi dalam tiga trimester. Trimester pertama adalah 12 minggu
sejak hari pertama wanita terakhir menstruasi. Bagi kebanyakan calon ibu, ini
adalah masa-masa yang menggembirakan, mendebarkan, sekaligus penuh
keingintahuan. Begitu banyak perubahan pada diri calon ibu sejak terjadinya
konsepsi: janin berkembang pesat dan tubuh sang ibu juga mulai menyesuaikan
diri dengan kehamilan.
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah
besar dinegara berkembang dan dinegara miskin. Sekitar 25 – 50% kematian
wanita usia subur disebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan. World Heath
Organization (WHO) memperkirakan lebih dari 585 000 ibu pertahunnya
meninggal saat hamil atau bersalin. Di Asia selatan wanita berkemungkinan 1 : 18
meninggal akibat kehamilan / persalinan selama kehidupan, Negara afrika 1 : 14
sedangkan di Amerika Utara 1 : 6,366. Lebih dari 50% kematian di Negara
berkembang sebenarnya dapat di cegah dengan tehnologi yang ada serta biaya
relatif rendah.
Menurut Nell, ibu primigravida adalah seorang wanita yang pertama kali
hamil. Selanjutnya menurut Sastrowinoto bahwa kehamilan terjadi kalau ada
pertemuan dan pertemuan antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa).
Arti hamil atau kehamilan adalah suatu keadaan dalam seseorang wanita
mengandung sel telur dibuahi oleh sperma, sebagian tubuh ibu hamil tersebut
mengadakan keseimbangan untuk menyesuaikan diri dengan adanya individu
tersebut. Kehamilan pertama merupakan pengalaman baru yang dapat menjadi
faktor yang menimbulkan stres bagi suami istri. Beberapa stressor ada yang dapat
diduga dam ada yang tidak dapat diduga atau tidak terantisipasi misalnya
komplikasi persalinan. Persulitan menurut adaptasi fisika, psikologis dan sosial
dari kedua pasangan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Jelaskan tentang perubahan fisik selama kehamilan?
2. Jelaskan tentang perubahan psikologis selama kehamilan?
3. Jelaskan tentang askep pada kehamilan?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mahasiswa/i dapat mengetahui tentang perubahan fisik selama kehamilan
2. Mahasiswa/i dapat mengetahui tentang perubahan psikologis selama
kehamilan
3. Mahasiswa/i dapat mengetahui tentang askep pada kehamilan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perubahan Fisik Selama Kehamilan


Seiring berkembangnya janin, tubuh sang ibu juga mengalami perubahan-
perubahan yang dimaksudkan untuk keperluan tumbuh dan kembang sang bayi.
Perubahan tersebut difasilitasi oleh adanya perubahan kadar hormon estrogen dan
progesteron selama kehamilan. Baik dari segi anatomis maupun fisiologis,
perubahan yang ditimbulkan terjadi secara menyeluruh pada organ tubuh ibu yang
berjalan seiring dengan usia kehamilan dalam trimester. Perubahan-perubahan
tersebut meliputi :
 Sistem Reproduksi
a. Trimester 1
Terdapat tanda Chadwick, yaitu perubahan warna pada vulva,
vagina dan serviks menjadi lebih merah agak kebiruan/keunguan.pH
vulva dan vagina mengalami peningkatan dari 4 menjadi 6,5 yang
membuat wanita hamil lebih rentan terhadap infeksi vagina. Tanda
Goodell yaitu perubahan konsistensi serviks menjadi lebih lunak dan
kenyal.
Pembesaran dan penebalan uterus disebabkan adanya
peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah, hyperplasia &
hipertropi otot, dan perkembangan desidua. Dinding-dinding otot
menjadi kuat dan elastis, fundus pada serviks mudah fleksi disebut
tanda Mc Donald.Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar sebesar
telur bebek dan pada kehamilan 12 minggu kira-kira sebesar telur
angsa.Pada minggu-minggu pertama, terjadi hipertrofi pada istmus
uteri membuat istmus menjadi panjang dan lebih lunak yang disebut
tanda Hegar.Sejak trimester satu kehamilan, uterus juga mengalami
kontraksi yang tidak teratur dan umumnya tidak nyeri.
Proses ovulasi pada ovarium akan terhenti selama kehamilan.
Pematangan folikel baru juga ditunda.Tetapi pada awal kehamilan,
masih terdapat satu corpus luteum gravidarum yang menghasilkan

3
hormon estrogen dan progesteron. Folikel ini akan berfungsi maksimal
selama 6-7 minggu, kemudian mengecil setelah plasenta terbentuk.
b. Trimester 2
Hormon estrogen dan progesteron terus meningkat dan terjadi
hipervaskularisasi mengakibatkan pembuluh-pembuluh darah alat
genetalia membesar.Peningkatan sensivitas ini dapat meningkatkan
keinginan dan bangkitan seksual, khususnya selama trimester dua
kehamilan.Peningkatan kongesti yang berat ditambah relaksasi dinding
pembuluh darah dan uterus dapat menyebabkan timbulnya edema
danvarises vulva.Edema dan varises ini biasanya membaik selama
periode pasca partum.
Pada akhir minggu ke 12 uterus yang terus mengalami
pembesaran tidak lagi cukup tertampung dalam rongga pelvis sehingga
uterus akan naik ke rongga abdomen. Pada trimester kedua ini,
kontraksi uterus dapat dideteksi dengan pemeriksaan bimanual.
Kontraksi yang tidak teratur dan biasanya tidak nyeri ini dikenal
sebagai kontraksi Braxton Hicks, muncul tiba-tiba secara sporadik
dengan intensitas antara 5-25 mmHg.1 Pada usia kehamilan 16
minggu, plasenta mulai terbentuk dan menggantikan fungsi corpus
luteum gravidarum.
c. Trimester 3
Dinding vagina mengalami banyak perubahan sebagai
persiapan untuk persalinan yang seringnya melibatkan peregangan
vagina. Ketebalan mukosa bertambah, jaringan ikat mengendor,dan sel
otot polos mengalami hipertrofi. Juga terjadi peningkatan volume
sekresi vagina yang berwarna keputihan dan lebih kental.
Pada minggu-minggu akhir kehamilan, prostaglandin
mempengaruhi penurunan konsentrasi serabut kolagen pada serviks.
Serviks menjadi lunak dan lebih mudah berdilatasi pada waktu
persalinan.
Istsmus uteri akan berkembang menjadi segmen bawah uterus
pada trimester akhir. Otot-otot uterus bagian atas akan

4
berkontraksisehingga segmen bawah uterus akan melebar dan menipis,
hal itu terjadi pada masa-masa akhir kehamilan menjelang persalinan.
Batas antara segmen atas yang tebal dan segmen bawah yang tipis
disebut lingkaran retraksi fisiologis.
 Payudara
a. Trimester 1
Payudaraakan membesar dan tegang akibat hormon
somatomamotropin, estrogen dan progesteron, akan tetapi belum
mengeluarkan ASI. Vena-vena di bawah kulit juga akan lebih terlihat.
Areola payudaraakan bertambah besar pula dan kehitaman. Kelenjar
sebasea dari areola akan membesar dan cenderung menonjol keluar
dinamakan tuberkel Montgomery.
b. Trimester 2
Pada kehamilan 12 minggu keatas dari puting susu dapat keluar
cairan kental kekuning-kuningan yang disebut kolustrum. Kolustrum
ini berasal dari asinus yang mulai bersekresi selama trimester
dua.Pertumbuhan kelenjar payudara membuat ukuran payudara
meningkat secara progresif.Bila pertambahan ukuran tersebut sangat
besar, dapat timbul striae seperti pada abdomen. Walaupun
perkembangan kelenjar payudara secara fungsional lengkap pada
pertengahan masa hamil, tetapi laktasi terlambat sampai kadar estrogen
menurun, yakni setelah janin dan plasenta lahir.
c. Trimester 3
Pembentukan lobules dan alveoli memproduksi dan mensekresi
cairan yang kental kekuningan yang disebut kolostrum.Pada trimester
3 aliran darah di dalamnya lambat dan payudara menjadi semakin
besar.
 Kulit
a. Trimester 1
Diketahui bahwa terjadi peningkatan suatu hormon perangsang
melanosit sejak akhir bulan kedua kehamilan sampai aterm yang
menyebabkan timbulnya pigmentasi pada kulit.Linea nigra adalah

5
pigmentasi berwarna hitam kecoklatan yang muncul pada garis tengah
kulit abdomen.Bercak kecoklatan kadang muncul di daerah wajah dan
leher membentuk kloasma atau melasma gravidarum (topeng
kehamilan).Aksentuasi pigmen juga muncul pada areola dan kulit
genital. Pigmentasi ini biasanya akan menghilang atau berkurang
setelah melahirkan.
Angioma atau spider naevi berupa bintik-bintik penonjolan kecil
dan merah pada kulit wajah, leher, dada atas, dan lengan.Kondisi ini
sering disebut sebagai nevus angioma atau teleangiektasis.Eritema
palmaris terkadang juga dapat ditemukan.Kedua kondisi ini
kemungkinan disebabkan oleh hiperestrogenemia kehamilan.
b. Trimester 2
Peningkatan melanocyte stimulating hormone (MSH) pada masa
ini menyebabkan perubahan cadangan melanin pada daerah epidermal
dan dermal.
c. Trimester 3
Pada bulan-bulan akhir kehamilan umumnya dapat muncul garis-
garis kemerahan, kusam pada kulit dinding abdomen dan kadang
kadang juga muncul pada daerah payudara dan paha.Perubahan warna
tersebut sering disebut sebagai striae gavidarum.Pada wanita
multipara, selain striae kemerahan itu seringkali ditemukan garis garis
mengkilat keperakan yang merupakan sikatrik dari striae kehamilan
sebelumnya.
 Perubahan Metabolik dan Kenaikan Berat Badan
a. Trimester 1
Terjadi pertambahan berat badan selama kehamilan yang sebagian
besar diakibatkan oleh uterus dan isinya payudara, dan peningkatan
volume darah serta cairan ekstraseluler.Sebagian kecil pertambahan
berat badan terebut diakibatkan oleh perubahan metabolik yang
menyebabkan pertambahan air selular dan penumpukan lemak serta
protein baru, yang disebut cadangan ibu.Pada awal kehamilan, terjadi
peningkatan berat badan ibu kurang lebih 1 kg.

6
b. Trimester 2
Kenaikan berat badan ibu terus bertambah terutama oleh karena
perkembangan janin dalam uterus.
c. Trimester 3
Pertambahan berat badan ibu pada masa ini dapat mencapai 2 kali
lipat bahkan lebih dari berat badan pada awal kehamilan.Pitting edema
dapat timbul pada pergelangan kaki dan tungkai bawah akibat
akumulasi cairan tubuh ibu.Akumulasi cairan ini juga disebabkan oleh
peningkatan tekanan vena di bagian yang lebih rendah dari uterus
akibat oklusi parsial vena kava.Penurunan tekanan osmotik koloid
interstisial juga cenderung menimbulkan edema pada akhir kehamilan.
 Perubahan Hematologis
a. Trimester 1
Volume darah ibu meningkat secara nyata selama
kehamilan.Konsentrasi hemoglobin dan hematokrit sedikit menurun
sejak trimester awal kehamilan.Sedangkan konsentrasi dan kebutuhan
zat besi selama kehamilan juga cenderung meningkat untuk mencukupi
kebutuhan janin.
b. Trimester 2
Peningkatan volume darah disebabkan oleh meningkatnya plasma
dan eritrosit.Terjadi hiperplasia eritroid sedang dalam sumsum tulang
dan peningkatan ringan pada hitung retikulosit. Hal ini disebabkan
oleh meningkatnya kadar eritropoetin plasma ibu setelah usia gestasi
20 minggu, sesuai dengan saat produksi eritrosit paling tinggi.
c. Trimester 3
Konsentrasi hematokrit dan hemoglobin yang sedikit menurun selama
kehamilan menyebabkan viskositas darah menurun pula.
Perludiperhatikan kadar hemoglobin ibu terutama pada masa akhir
kehamilan, bila konsentrasi Hb < 11,0 g/dl, hal itu dianggap abnormal
dan biasanya disebabkan oleh defisiensi besi.
 Sistem Kardiovaskuler
a. Trimester 1

7
Perubahan terpenting pada fungsi jantung terjadi pada 8 minggu
pertama kehamilan.Pada awal minggu kelima curah jantung
mengalami peningkatan yang merupakan fungsi dari penurunan
resistensi vaskuler sistemik serta peningkatan frekuensi denyut
jantung.Preload meningkat sebagai akibat bertambahnya volume
plasma yang terjadi pada minggu ke 10-20.
b. Trimester 2
Sejak pertengahan kehamilan, pembesaran uterus akan menekan
vena cava inferior dan aorta bawah saat ibu berada pada posisi
terlentang. Hal itu akan berdampak pada pengurangan darah balik vena
ke jantung hingga terjadi penurunan preload dan cardiac output yang
kemudian dapat menyebabkan hipotensi arterial.
c. Trimester 3
Selama trimester terakhir, kelanjutan penekanan aorta pada
pembesaran uterus juga akan mengurangi aliran darah uteroplasenta ke
ginjal. Pada posisi terlentang ini akan membuat fungsi ginjal menurun
jika dibandingkan dengan posisi miring.
 Sistem pernafasan
a. Trimester 1
Kesadaran untuk mengambil nafas sering meningkat pada awal
kehamilan yang mungkin diinterpretasikan sebagai dispneu.Hal itu
sering mengesankan adanya kelainan paru atau jantung padahal
sebenarnya tidak ada apa-apa.Peningkatan usaha nafas selama
kehamilan kemungkinan diinduksi terutama oleh progesteron dan
sisanya oleh estrogen.Usaha nafas yang meningkat tersebut
mengakibatkan PCO2 atau tekanan karbokdioksida berkurang.
b. Trimester 2
Selama kehamilan, sirkumferensia thorax akan bertambah kurang
lebih 6 cm dan diafragma akan naik kurang lebih 4 cm karena
penekanan uterus pada rongga abdomen. Pada kehamilan lanjut,
volume tidal, volume ventilasi per menit, dan pengambilan oksigen per
menit akan bertambah secara signifikan.

8
c. Trimester 3
Pergerakan difragma semakin terbatas seiring pertambahan ukuran
uterus dalam rongga abdomen. Setelah minggu ke 30, peningkatan
volume tidal, volume ventilasi per menit, dan pengambilan oksigen per
menit akan mencapai puncaknya pada minggu ke 37. Wanita hamil
akan bernafas lebih dalam sehingga memungkinkan pencampuran gas
meningkat dan konsumsi oksigen meningkat 20%. Diperkirakan efek
ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi progesteron.
 Sistem Urinaria
a. Trimester 1
Pada bulan-bulan awal kehamilan, vesika urinaria tertekan oleh
uterus sehingga sering timbul keinginan berkemih. Hal itu menghilang
seiring usia kehamilan karena uterus yang telah membesar keluar dari
rongga pelvis dan naik ke abdomen. Ukuran ginjal sedikit bertambah
besar selama kehamilan.Laju filtrasi glomerulus (GFR) dan aliran
plasma ginjal (RPF) meningkat pada awal kehamilan.
b. Trimester 2
Uterus yang membesar mulai keluar dari rongga pelvis sehingga
penekanan pada vesica urinaria pun berkurang.Selain itu, adanya
peningkatan vaskularisasi dari vesica urinaria menyebabkan
mukosanya hiperemia dan menjadi mudah berdarah bila terluka.
c. Trimester 3
Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke pintu atas
panggul menyebabkan penekanan uterus pada vesica urinaria.Keluhan
sering berkemih pun dapat muncul kembali.Selain itu, terjadi
peningkatan sirkulasi darah di ginjal yang kemudian berpengaruh pada
peningkatan laju filtrasi glomerulus dan renal plasma flow sehingga
timbul gejala poliuria. Pada ekskresi akan dijumpai kadar asam amino
dan vitamin yang larut air lebih banyak.
 Sistem Muskuloskeletal
a. Trimester 1

9
Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada
musuloskeletal. Akibat peningkatan kadar hormone estrogen dan
progesterone, terjadi relaksasi dari jaringan ikat, kartilago dan ligament
juga meningkatkan jumlah cairan synovial. Bersamaan dua keadaan
tersebut meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas persendian.
Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasanya normal
apabila asupan nutrisinya khususnya produk terpenuhi.
b. Trimester 2
Tidak seperti pada trimester 1, selama trimester 2 ini mobilitas
persendian sedikit berkurang.Hal ini dipicu oleh peningkatan retensi
cairan pada connective tissue, terutama di daerah siku dan pergelangan
tangan.
c. Trimester 3
Akibat pembesaran uterus ke posisi anterior, umumnya wanita
hamil memiliki bentuk punggung cenderung lordosis. Sendi
sacroiliaca, sacrococcigis, dan pubis akan meningkat mobilitasnya
diperkirakan karena pengaruh hormonal. Mobilitas tersebut dapat
mengakibatkan perubahan sikap pada wanita hamil dan menimbulkan
perasaan tidak nyaman pada bagian bawah punggung.
 Sistem Persarafan
a. Trimester 1
Wanita hamil sering melaporkan adanya masalah pemusatan
perhatian, konsentrasi dan memori selama kehamilan dan masa nifas
awal.Namun, penelitian yang sistematis tentang memori pada
kehamilan tidak terbatas dan seringkali bersifat anekdot.
b. Trimester 2
Sejak awal usia gestasi 12 minggu, dan terus berlanjut hingga 2 bulan
pertama pascapartum, wanita mengalami kesulitan untuk mulai tidur,
sering terbangun, jam tidur malam yang lebih sedikit serta efisiensi
tidur yang berkurang.
c. Trimester 3

10
Penelitian Keenan dkk (1978) menemukan adanya penurunan
memori terkait kehamilan yang terbatas pada trimester tiga.12
Penurunan ini disebabkan oleh depresi, kecemasan, kurang tidur atau
perubahan fisik lain yang dikaitkan dengan kehamilan. Penurunan
memori yang diketahui hanyalah sementara dan cepat pulih setelah
kelahiran.
 Sistem Pencernaan
a. Trimester 1
Timbulnya rasa tidak enak di ulu hati disebabkan karena perubahan
posisi lambung dan aliran asam lambung ke esophagus bagian
bawah.Produksi asam lambung menurun.Sering terjadi nauseadan
muntah karena pengaruh human Chorionic Gonadotropin (HCG),
tonus otot-otot traktus digestivus juga berkurang.Saliva atau
pengeluaran air liur berlebihan dari biasa. Pada beberapa wanita
ditemukan adanya ngidam makanan yang mungkin berkaitan dengan
persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi
rasa mual.
b. Trimester 2
Seiring dengan pembesaran uterus, lambung dan usus akan
tergeser. Demikian juga dengan organ lain seperti appendiks yang akan
bergeser ke arah atas dan lateral. Perubahan lainnya akan lebih
bermakna pada kehamilan trimester 3.
c. Trimester 3
Perubahan yang paling nyata adalah adanya penurunan motilitas
otot polos pada organ digestif dan penurunan sekresi asam
lambung.Akibatnya, tonus sphincter esofagus bagian bawah menurun
dan dapat menyebabkan refluks dari lambung ke esofagus sehingga
menimbulkan keluhan seperti heartburn.Penurunan motilitas usus juga
memungkinkan penyerapan nutrisi lebih banyak, tetapi dapat muncul
juga keluhan seperti konstipasi.Sedangkan mual dapat terjadi akibat
penurunan asam lambung.

11
2.2 Perubahan Psikologis Wanita Hamil
Selain menimbulkan perubahan fisik, kehamilan juga menimbulkan perubahan
dan adaptasi psikologis bagi ibu hamil. Membesarnya janin dalam kandungan
mengakibatkan calon ibu letih, tidak nyaman, tidak dapat tidur nyenyak, sering
mendapat kesulitan bernapas dan beban fisik lainnya. Semua pengalaman ini
mengakibatkan timbulnya kecemasan, ketegangan, konflik batin dan lain-lain.
Selain itu, adanya resiko perdarahan, rasa sakit pada saat melahirkan, bahaya
kematian pada dirinya sendiri maupun bayi yang akan dilahirkan juga menambah
kecemasan dan ketakutan bagi ibu hamil (Lia, 2011). Menurut Nirwana (2011)
dan Hamilton (2004), perubahan psikologis yang dialami ibu hamil berdasarkan
usia kehamilan yaitu:
(1) Perubahan psikologis pada trimester ke-1
Ibu membutuhkan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya
padatrimester awal kehamilan. Banyak ibu yang merasa kecewa, terjadi
penolakan, kecemasan dan kesedihan. Sering kali pada awal kehamilan
banyak ibu yang mengharapkan untuk tidak hamil. Hampir 80% wanita
menolak, gelisah, depresi dan murung. Sebanyak 15% ibu hamil
mengalamigangguan jiwa pada trimester pertama. Pada wanita hamil
banyak mengalamiketakutan dan fantasi selama kehamilan, khususnya
tentang perubahan fisikyang terjadi pada dirinya.
(2) Perubahan psikologis pada trimester ke-2
Terdapat dua fase perubahan psikologis pada trimester kedua. Fase
pertamayaitu fase prequickening, dimana pada fase ini ibu menganalisis
danmengevaluasi segala hubungan interpersonal yang telah terjadi. Proses
ini akan menjadi dasar bagaimana calon ibu mengembangkan hubungan
dengananak yang akan dilahirkan. Proses yang terjadi pada pengevaluasian
adalahperubahan identitas dari penerima kasih sayang (dari ibunya)
menjadipemberi kasih sayang (persiapan menjadi seorang ibu). Pada
trimester kedua,calon ibu sudah dapat menerima kehamilannya. Fase
kedua yaitu fase postquickening yaitu ibu hamil akan fokus pada
kehamilan dan persiapan untuk menyambut lahirnya bayi. Pergerakan
yangdirasakan dapat membantu ibu membangun konsep bahwa bayinya

12
adalahindividu yang terpisah dengannya dan menyebabkan ibu terfokus
padabayinya.
(3) Perubahan psikologis pada trimester ke-3
Pergerakan bayi akan semakin sering dirasakan oleh calon ibu pada
trimester ketiga. Perasaan tersebut menimbulkan kecemasan tersendiri
bagi seorang ibu seperti takut kalau sewaktu-waktu bayinya lahir, apakah
bayinya akan terlahir normal, dan hal-hal lain terkait kondisi bayinya.
Seorang ibu juga akan memikirkan tentang proses persalinan yang akan
dialami dan bahaya fisikyang akan timbul pada saat persalinan. Trimester
ketiga inilah ibu memerlukan ketenangan dan dukungan dari suami,
keluarga serta tenaga kesehatan. Penelitian dari Aprianawati (2007)
tentang hubungan antaradukungan keluarga terhadap tingkat kecemasan
ibu primigravida menjelang persalinan. Hasil dari penelitian menyatakan
bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan
kecemasan ibu hamil, dimana ibu hamil yang mendapat dukungan yang
besar dari keluarganya, akan mengalami kecemasan yang rendah dalam
menghadapi persalinannya.

2.3 Askep Pada Kehamilan


A. Pengkjian dan Riwayat Keperawatan
1. Anamnesa
a. Nama, umur, pekerjaan, nama suami, agama dan alamat. Maksud
pertanyaan ini ialah:
 Untuk mengidentifikasi (mengenal) penderita dan menentukan status
social ekonominya yang harus kita ketahui; misalnya untuk anjuran
apa atau pengobatan apa yang diberikan.
Untuk penting, karena ikut menentukan prognosa kehamilan. Kalau
umur terlalu lanjut atau terlalu muda maka persalinan lebih banyak
risikonya.
Primigravida tua ialah wanita yang pertama kali hamil sedangkan umur
sudah mencapai 35 tahun atau lebih.

13
Tentu para primi tua kemungkinan kurang lancarnya persalinan lebih
besar, maka pemeriksaan dan pimpinan persalinan harus secermat-
cermatnya. Begitu pula halnya dengan primigivida muda ialah seorang
primigravida yang belum mencapai umur 16 tahun.
b. Apa yang diderita (keluhan utama)
Apakah penderita datang untuk pemeriksaan kehamilan ataukah ada
pengaduan-pengaduan lain yang penting.
c. Tentang haid:
 Menarche
 Haidnya teratur atau tidak dan siklus
 Lamanya haid
 Sifatnya darah: cair atau beku-beku, warnanya, baunya
 Haid nyeri atau tidak
 Haid yang terakhir
Anamnesa haid memberikan kesan pada kesan pada kita tentang faal
alat kandungan. Haid terakhir, teratur tidaknya haid, dan siklusnya
dipergunakan untuk memperhitungkan tanggal persalinan. Yang
dimaksud dengan haid terakhir ialah hari pertama dari hari yang
terakhir.
d. Tentang perkawinan:
 Kawin atau tidak
 Berapa kali kawin
 Berapa lama kawin
Jika orang hamil sesudah alam kawin, nilai anak tentu besar sekali dan
ini harus diperhitungkan dalam pimpinan persalinan (anak mahal).
e. Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
 Kehamilan : Adakah gangguan seperti pendarahan, muntah
yang sangat, toxaemia gravidarum
 Persalinan : Spontan atau buatan, aterm atau premature,
perdarahan, ditolong oleh siapa
 Nifas : Adakah panas atau perdarahan, bagaimana laktasi

14
 Anak : Jenis kelamin, hidup atau tidak, kalau meninggal umur
berapa dan sebabnya meninggal umur berapa dan sebabnya
meninggal, berat badan waktu lahir.
f. Kehamilan sekarang:
 Bila mulai merasa pergerakan anak
 Jika kehamilan masih muda adakah mual, muntah, sakit kepala,
perdarahan
 Jika kehamilan sudah tua adakah bengkak di kaki atau muka, sakit
kepala, perdarahan, sakit pinggang, dan lain-lain
 Keluhan ini nanti harus diingat dalam member pengobatan
g. Anamnesa keluarga
 Adakah penyakit keturunan dalam keluarga, anak kembaratau
penyakit menular yang dapat mempengaruhi persalinan (tbc).
h. Kesehatan badan
 Pernahkah sakit keras atau dioperasi
 Bagaimana nafsu makan
Dari anamnesa harus kita mempunyai kesan tentang keadaan penderita
dan kemudian akan dicocokkan dengan pendapatan dari pemeriksaan
badan.
2. Pemeriksaan
a. Pemeriksaan umum (status praesens generalis)
1. Bagaimana kedaaan umum penderita, keadaan gizi, kelainan
bentuk badan, kesadaran
2. Adakah anemia, sianosis, ikterus atau dyspneu
3. Keadaan jantung dan paru-paru
4. Adakah oedema:
Oedema dalam kehamilan dapat disebabkan oleh toxaemia
gravidium atau oleh tekanan rahim yang membesar pada vena-vena
dalam panggul yang mengalirkan darah dari kaki, tetapi juga oleh
hypovitaminose B1, hypoproteinaemia dan penyakit jantung.
5. Refleks:

15
 Terutama refleks lutut. Refleks lutut pada hypovitaminose B1
dan penyakit urat saraf.
6. Tekanan darah
 Tekanan darah pada orang hamil tidak boleh mencapai 140/90
mmHg. Juga perubahan 30 sistolisdan 15 diastolis diatas
tekanan darah sebelum hamil menandakan toxaemia
gravidarum.
7. Berat badan:
Walaupun prognosa kehamilan dan persalinan bagi orang gemuk
kurang baik dibandingkan dengan orang yang normal beratnya,
dalam menimbang seseorang bukan beratnya saja yang penting,
tetapi lebih penting lagi perubahan berat setiap kali ibu itu
memeriksakan diri.
8. Pemeriksaan laboratorium
 Air kencing
Adanya glukosa dalm urine orang hamil harus dianggap
sebagai gejala penyakit diabetes kecuali jika kita dapat
membuktikan bahwa hal-hal lain yang menyebabkannya.
 Darah
Dari darah perlu ditentukan Hb, sekali 3 bulan karena pada
orang hamil sering timbul anemia karena defisiensi Fe.
Selanjutnya perlu diperiksa reaksi serologis (WR), golongan
darah dan kadar gula darah.
 Feses
Feses diperiksa atas telur-telur cacing
b. Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi:
 Muka: adakah chloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat
atau merah, adakah oedema pada muka, bagaimana keadaan lidah,
gigi.

16
 Leher: apakah vena terbendung di leher (misalnya pada penyakit
jantung), apakah kelenjar gondok membesar atau kelenjar limfa
membengkak.
 Dada: Bentuk buah dada, pigmentasi puting susu dan gelanggang
susu, keadaan putting susu, adakah colostrums.
 Perut: perut membesar ke depan atau ke samping (pada asites
misalnya membesar ke samping); keadaan pusat, pigmentasi di
linea alba, nampakkah gerakan anak atau kontraksi rahim, adakah
striae gravidarum atau bekas luka.
 Vulva: keadaan perineum, carilah varises, tanda Chandwick,
condylomata, fluor.
 Anggota bawah: cari varises, oedema, luka, cicatrix pada lipat paha
2. Palpasi
Cara melakukan palpasi ialah menurut Leopold yang terdiri atas 4
bagian:
 Leopold I
Leopold I untuk menentukan tuanya kehamilan dan bagian apa
terdapat dalam fundus. Hubungan antara tinggi fundus uteri dan
tuanya kehamilan kira-kira sebagai berikut:
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑓𝑢𝑛𝑑𝑢𝑠 𝑢𝑡𝑒𝑟𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑐𝑚
= tuanya kehamilan dalam bulan
3,5 𝑐𝑚

Tinggi fundus uteri dalam cm Umur kehamilan dalam bulan


20 5
23 6
26 7
30 8
33 9
Disamping itu sering juga diikuti pertumbuhan berat badan ibu.
 Leopold II
Lepoid II terutama digunakan untuk menentukan di mana letaknya
punggung anak dan dimana letaknya bagian-bagian kecil.
 Leopold III

17
Leopold III untuk menentukan apa yang terdapat di bagian bawah
dan apakah bagian bawah anak ini sudah atau belum terpegang
oleh pintu atas panggul.
 Leopold IV
Leopold ke-IV untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah
dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul.
3. Auskultasi (periksa dengar)
Auskultasi dilakukan dengan stetoskop. Biasanya dipergunakan
stetoskop monoaural tetapi dapat juga dipergunakan stetoskop kepala
atau dengan Doptone. Dengan stetoskop dapat didengar bermacam-
macam bunyi yang berasal :
 Dari anak :
 Bunyi jantung anak.
Baru dapat didengar pada akhir bulan ke –V, walaupun dengan
ultrasound (doptone) sudah dapat didengar pada akhir bulan ke-
III. Frekwensinya lebih cepat dari B.J. Orang dewasa ialah
antara 120-140/menit. Karena badan anak dalam kyphose dan
didepan dada terdapat lengan anak maka B.J. Paling jelas
terdengar di pihak punggung anak dekat pada kepala. Apakah
yang dapat kita ketahui dari bunyi jantung anak :
1. Dari adanya bunyi jantung anak :
 Tanda pasti kehamilan
 Anak hidup
2. Dari tempat bunyi jantung anak terdengar :
 Presentasi anak
 Positio anak (kedudukan punggung)
 Sikap anak (habitus)
 Adanya anak kembar
 Bising tali pusat :
Sifatnya meniup karena tali pusat tertekan. Dengan mengubah
sikap ibu sering bising ini hilang.
 Gerakan anak yang bersifat pukulan dari dalam rahim.

18
 Bising rahim :
Bersifat bising dan frekwensinya sama dengan denyut nadi ibu.
Disebabkan arteria uterina.
 Bunyi aorta :
Frekwensinya sama dengan denyut nadi ibu, untuk
membedakannya dengan B.J. anak maka nadi ibu harus
dipegang.
 Bising usus :
Sifatnya tak teratur, disebabkan udara dan cairan yang ada
dalam usus ibu.

B. Diagnosa Keperawatan
1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d penurunan nafsu makan
2. Kostipasi b/d peningkatan absorbsi air disaluran gastrointestinal
3. Ketidaknyamanan b/d perubahan fisik
4. Keletihan b/d peningkatan metabolisme karbohidrat, perubahan kimia
tubuh, dan peningkatan kebutuhan energi untuk melakukan aktivitas
C. Tujuan, Hasil Kriteria, Intervensi dan Rasional
Perencanaan
Diagnosa
No. Tujuan dan Kriteria Rasional
Keperawatan Intervensi
Hasil
1. Nutrisi Setelah dilakukan 1. Tentukan 1. Kesejahteraan
kurang dari tindakan keadekuatan bayi/ ibu
kebutuhan keperawatan selama kebiasaan tergantung pada
tubuh b/d 3x 24 jam asupan nutrisi ibu
penurunan diharapkan masalah nutrisi selama
nafsu makan nutrisi dapat diatasi, dulu/sekaran kehamilan
yang ditandai g dengan sebagaimana
dengan kriteria menggunaka selama 2 tahun
hasil : n batasan 24 sebelum
 Peningkatan jam. kehamilan.

19
nafsu makan 2. Dapatkan 2. Remaja dapat
dan peningkatan riwayat cenderung
BB kesehatan : malnutrisi/anem
 Dapat catat usia ia, dan klien
mengkonsumsi (khususnya lansia
suplemen zat kurang dari cenderung
besi/vitamin 17 tahun, obesitas/diabete
sesuai resep. lebih dari 35 s gestasional.
 Dapat tahun). 3. Menetukan
mengikuti diet 3. Pastikan kebutuhan
yang dianjurkan tingkat belajar khusus.
pengetahuan 4. Ketidakadekuata
tentang n penambahan
kebutuhan berat badan
diet. prenatal
4. Timbang dan/atau
berat badan dibawah berat
klien : badan normal
pastikan masa kehamilan,
berat badan meningkatkan
pregravid resiko retradasi
biasanya. pertumbuhan
Berikan intrauterin
informasi (IUGR) pada
tentang janin dengan
penambahan berat badan lahir
pranatal yang rendah.
optimum. 5. Mual/muntah
5. Tinjau ulang trimester I dapat
frekuensi dan berdampak
beratnya negatif pada
mual status nutrisi

20
/muntah. pranatal,
Kesampingka khususnya pada
n muntah periode kritis
pernisiosa perkembangan
(hiperemesis janin.
gravidarum). 6. Mengidentifikas
6. Pantau kadar i adanya anemia
hemoglobin dan potensial
(Hb)/hemoto penurunan
krit (Ht) kapasitas
7. Rujuk pada pembawa
program oksigen ibu.
makanan 7. Yayasan
wanita, bayi, penyelenggara
anak-anak program
dengan tepat. makanan
suplemen
membantu
meningkatkan
secara optimal
nutrisi ibu/janin.
2. Kostipasi b/d Setelah dilakukan 1. Tentukan 1. Pola eliminasi
peningkatan tindakan kebiasaan dipertahankan
absorbsi air keperawatan selama eliminasi bila mungkin
disaluran 2x24 jam sebelum 2. Konsistensi
gastrointestin diharapkan masalah kehamilan, dalam pilihan
al konstipasi klien perhatikan diet membantu
dapat teratasi perubahan meningkatkan
dengan criteria selama kefektifan pola
hasil: hamil. defekasi
 Konstipasi 2. Berikan 3. Meningkatkan
berkurang/hila informasi peristaltic dan

21
ng diet tentang membantu
buah-buahan mencegah
segar, konstipasi.
sayuran, Latihan keras
padi-padian, dianggap dapat
serat, menurunkan
makanan sirkulasi
kasar, dan uteroplasenta,
masukan kemungkinan
cairan mengakibatkan
adekuat. bradikardia
3. Anjurkan janin,
latihan hipertermia,
ringan ataru retardasi
secara pertumbuhan.
teratur, Pada beberapa
seperti : budaya,
jalan kaki. ketidakaktifan
Beri tahu dapat
klien supaya dipandang
menghindari sebagai
latihan yang perlindungan
lama dan untuk ibu/anak
keras. 4. Mungkin perlu
Perhatikan untuk
keyakinan membantu
budaya mengatasi
tentang hal konstipasi dan
ini. menciptakan
4. Diskusikan rutinitas
kewaspadaa regular
n

22
penggunaan
pelunak
feses atau
pembentuk
bulk bila
diet/ latihan
tidak efektif.
3. Ketidaknyam Setelah dilakukan 1. Catat 1. Memberikan
anan b/d tindakan adanya/deraj informasi
perubahan keperawatan selama at rasa tidak untuk memilih
fisik 2x24 jam nyaman intervensi:
diharapkan klien minor. petunjuk
dapat menerima 2. Evaluasi terhadap
atau merasa derajat respon klien
nyaman dengan ketidaknyam pada
perubahan fisik anan selama ketidaknyaman
yang terjadi, pemeriksaan an dan nyeri.
dengan criteria internal. 2. Ketidaknyama
hasil : Gunakan nan selama
 Menerima model- pemeriksaan
tanggung model/gamb internal dapat
jawab untuk ar atau terjadi,
menghilang kelemahlem khususnya
kan butan pada klien
ketidaknya khususnya asing yang
manan. untuk klien telah
 Mengidentif denganin mengalami
ikasi fibulasi atau sirkumisi atau
tindakan- sirkumisi infibulasi
tindakan pada wanita. (dengan jalan,
yang 3. Mual/munta setelah
memberikan h: Anjurkan pengangkatan

23
kelegaan. meningkatka klitoris, labia
 Melaporkan n asupan minora, dan
berhasil /tidak karbohidrat aspek medial
penatalaksana saat bangun dari labia
an tidur (mis mayora, area
ketidaknyama :makan roti yang kasar
nan. kering) ditempel
makan kandiatas
sedikit dan vagina untuk
sering, dan menutup).
menghindari 3. Menurunkan
bau-bau kemungkinan
menyengat. gangguan
4. Tambahkan gastrik yang
suplemen dapat
kalsium disebabkan
setiap hari oleh efek asam
bila asupan hidroklorid
produk susu pada lambung
dikurangi. yang kosong
atau
peningkatan
yang
sensitivitas/tida
k suka terhadap
bau
menyengat,
makanan yang
pedas, atau
makanan
tertentu.
4. Membantu

24
dalam
memperbaiki
keseimbangan
kalsium/fosfor
dan
menurunkan
keram otot.
4. Keletihan b/d Dalam waktu 2x24 1. Anjurkan 1. Untuk
peningkatan jam setelah tidur siang memenuhi
metabolisme diberikan tindakan 1-2 jam dan kebutuhan
karbohidrat, keperawatan pasien tidur malam metabolic yang
perubahan tidak mengalami 8 jam berkenaan
kimia tubuh, keletihan/keletihan 2. Tentukanlah dengan
dan berkurang siklus tidur pertumbuhan
peningkatan KH : bangun yang jaringan
kebutuhan 1. Mengidentif normal dan ibu/janin
energi untuk ikasi dasar komitmen 2. Membantu
melakukan yang terhadap menyusun
aktivitas mengakibat pekerjaan, prioritas yang
kan keluarga, realistic dan
kelelahan komunitas waktu untuk
dan area dan diri menguji
control sendiri. komitmen.
individu 3. Pantau Klien perlu
2. Memodifika kadar Hb. membuat
si gaya Jelaskan penilaian
hidup untuk peran zat Fe seperti
memenuhi dalam perubahan shift
perubahan tubuh, kerja untuk
kebutuhan/ti anjurkan mengatasi
ngkat mengkonsu mual pagi hari
energy msi zat fe atau istirahat

25
 Melaporkan sesuai yang banyak
adanya indikasi dsb
peningkatan 3. Kadar Hb
energi rendah,
mengakibatkan
kelelahan lebih
besar karena
penurunan
jumlah
pembawa
oksigen.

26
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Awal kehamilan ditandai berdasarkan menstruasi terakhir pada wanita.
Banyak perubahan fisik yang akan wanita alami selama trimester pertama (3
bulan pertama kehamilan). Periode ini juga merupakan periode tumbuh kembang
yang cepat bagi bayi. Kehamilan biasanya berlangsung selama 40 minggu, mulai
dari hari pertama periode terakhir menstruasi wanita yang berarti bahwa itu
mencakup dua minggu sebelum ovulasi dan konsepsi terjadi. Hal ini sering
disebut dalam tiga bagian yang disebut trimester. Trimester pertama berlangsung
selama 12 minggu, yang kedua dari 13 sampai akhir 27 minggu, dan ketiga 28-40
minggu. Wanita mungkin menemukan versi yang sedikit berbeda dari periode
waktu selama kehamilannya.
Selama tubuh mengalami perubahan, wanita mungkin perlu membuat
perubahan ke rutinitas sehari-hari, seperti pergi ke tempat tidur lebih awal atau
sering makan-makanan kecil. Untungnya, sebagian besar ketidaknyamanan
tersebut akan hilang selama kehamilan berlangsung. Dan sebagian perempuan
bahkan mungkin tidak merasakan adanya ketidaknyamanan semua ini. Jika wanita
pernah hamil sebelumnya, mungkin merasakan adanya perbedaan kali ini. Sama
seperti perbedaan disetiap wanita, demikian juga di setiap kehamilan.

3.2 Saran
Sebagai mahasiswa keperawatan kita harus mengetahui apa tanda-tanda
perubahan fisik pada ibu hamil agar kita dapat mengetahui usia kehamilan ibu
tersebut dan dapat melakukan asuhan keperawatan yang tepat.

27
DAFTAR PUSTAKA

Sastrawinata, Sulaiman.1983. Obstetri Fisiologi. Bandung: ELEMAN


BAB II Tinjauan Pustaka. www.erepo.unud.ac.id. Diakses pada tanggal 28
Agustus 2017
Ardiani, Anindita Kusuma. BAB II KT. www.eprints.undip.ac.id. Diakses pada
tanggal 28 Agustus 2017
Keo, Hiron Putra. Intervensi Pada Ibu Hamil Trimester I. www.scribd.com.
Diakses pada tanggal 28 Agustus 2017

28

Vous aimerez peut-être aussi