Vous êtes sur la page 1sur 6

didengarkan lebih awal lagi, sekitar minggu ke-12.

Normal DJJ 120-


160 kali permenit.
 adanya gerakan janin pada palpasi
 Teraba bagian janin pada palpasi
 Adanya kantong kehamilan (gestasional sac) dalam rongga uterus
pada pemeriksaan USG, adanya skelet janin pd gmbr X Ray
b) Tes Kehamilan :
 Tes hCG (hormone chorionic gonadotropin). Dilakukan dengan
mendeteksi hormone hCG dalam urin.kadar terendah yang memberi
hasil positif yaitu 0,5 hCG per ml urin, kadar tertinggi 500 SI hCG.

ASUHAN KEPERAWATAN

1. Trimester I
1. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan perubahan nafsu makan, mual, muntah ditandai dengan penurunan berat
badan
2. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan hormonal
3. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan hilangnya
cairan yang berlebihan ( muntah ) di tandai dengan konjungtiva anemis, mukosa bibir
kering
2. Trimester II
1. Risiko tinggi terhadap perubahan citra tubuh berhubungan dengan biofisik, respon
orang lain
2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan pergeseran diafragma karena
pembesaran uterus
3. Risiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis urinarius dan
higienis buruk ditandai dengan peningkatan frekuensi berkemih
3. Trimester III
1. Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat seksual,
ketidaknyamanan
2. Kurangnya pengetahuan ( kebutuhan belajar ) mengenai persiapan untuk persalinan
/ kelahiran perawatan bayi berhubungan dengan kurangnya pengalaman, kesalahan
interprestasi informasi
Intervensi Keperawatan

 Trimester 1
1. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan perubahan nafsu makan, mual, muntah ditandai dengan penurunan berat
badan
Hasil yang di harapkan :

1) BB Menjelaskan komponen diet seimbang prenatal


2) Mengikuti diet yang dianjurkan
3) Mengkonsumsi suplemen zat besi atau vitamin sesuai resep
4) Menunjukkan penambahan yang sesuai

Intervensi :

1. Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu atau sekarang dengan


mengunakan batasan 24 jam.
2. Berikan informasi tertulis atau verbal yang tepat tentang diet prenatal an
suplemen vitamin atau zat besi setiap hari
3. Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai budaya dan hal-hal yang tabu
selama kehamilan
4. Timbang BB klien pastikan BB pregravida biasanya
5. Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual dan muntah
6. Pantau kadar HB atau HL
7. Tes urin aleton, albumin dan glukosa
8. Ukur pembesaran uterus

Kolaborasi:
Buat rujukan sesui indikasi

2. Ketidak nyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh hormonal


Hasil yang di harapkan :

1) Menerima tanggung jawab untuk menghilangkan ketidak nyamanan


2) Melaporkan hasil penatalaksanaan ketidak nyamanan

Intervensi :

1. Catat adanya rasa tidak nyaman


2. Evaluasi derajat ketidaknyamanan selama pemeriksaan internal
3. Tekankan pentingnya menghindari manipulasi putting berlebihan
4. Intruksikan penggunaan kompres es, panas atau anestesi lokal ajari cara untuk
memasukkan kembali hemoroid dengan penggunaan jari yang di beri pelumas.
Anjurkan diet tinggi serat buah dan sayuran. Anjurkan mandi Anjurkan secara
perodik meningikan bokong dengan bantal
5. Kram kaki :intruksikan untuk posisi dorso fleksi telapak kaki diekstensikan serta
menggurangi makan keju dan susu.
6. Lokhea : anjurkan mandi teratur dan perawatan perneal, menggunakan celana
dari katun, dari tepung kanji untuk mengabsorbsi
7. Hindari penggunaan bedak talk
8. Mual atau muntah :anjurkan untuk meningkatkan asupan karbohidrat saat
banggun tidur ,makan sedikit tapi sering dan hindarkan bau-bauan yang
menyengat
9. Hidung yang tersumbat anjurkan penggunaan udara yang di lembabkan dan
hindari semprotan nasal dan obat yang menghilangkan mampet
10. Kaji tingkat kelelahan dan sifat dasar komitmen keluarga/pekerjaan.

Kolaborasi :
Penambahan suplemen kalsium per hari

3. Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan hilangnya


cairan yang berlebihan ( muntah ) di tandai dengan konjungtiva anemis, mukosa bibir
kering
Hasil yang diharapkan :

1) Menurunkan keparahan mual dan muntah.


2) Mengkosumsi caiarn dalam jumlah cukup per hari
3) Mengobservasi tanda-tanda dehidrasi yang memerlukan tindakan

Intervensi :

1. Auskultasi DJJ
2. Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah
3. Tinjau ulang riwayat medis lain (ulkus peptikum, gastritis, kolesistisis)
4. Anjurkan klien mempertahankan masukan/ haluaran cairan, tes urin dan
penurunan BB per hari
5. Kaji suhu dan turgor kulit membrane mukosa dan tekanan darah, masukan dan
haluaran urin, timbang BB klien dan bandingkan dengan standar
6. Anjurkan meningkatkan masukan cairan (minuman) berkarbonat, makan 6x/hr
dengan jumlah yang sedikit dan makan tinggi serat (popcorn,roti sebelum tidur)

 Trimester II
1. Risiko tinggi terhadap gangguan citra tubuh berhubungan dengan persepsi
perubahan biofisik, respon orang lain
Hasil yang diharapkan :

1) Menggunakan adptasi secara bertahap untuk mengubah citra tubuh


2) Mendemonstrasikan citra tubuh positif dengan mempertahankan kepuasan
penampilan keseluruhan berpakaian dengan pakaian yang tepat dan berhak
tinggi.

Intervensi :

1. Kaji sikap terhadap kehamilan, perubahan bentuk tubuh


2. Mendiskusikan perubahan aspek fisiologis dan respon klien terhadap
perubahan.
3. Anjurkan gaya dan sumber-sumber yang tersedia dari pakaian saat hamil.
4. Diskusikan metode perawatan kulit dan berias, menggunakan kaos kaki
penyokong pemeliharaan postur dan program latihan sedang.
5. Rujuk pada sumber lain seperti konseling dan kelas-kelas menjadi orang tua.

2. Ketidakefektifan pola pernafasan berhubungan dengan pergeseran diafragma dan


karena pembesaran uterus.
Hasil yang diharapkan :

1) Melaporkan penurunan frekuensi/beratnya keluhan.


2) Mendemonstrasikan perilaku yang mengobtimalkan fungsi pernafaskan.

Intervensi :

1. Kaji status pernafasan (sesak nafas, kelelahan)


2. Pantau masalah medis sebelumnya (alergi, asma, TBC).
3. Kaji kadar Hb/Ht, tekankan pentingnya suplemen vitamin.
4. Berikan nformasi tentang rasional kesulitan bernafas dan program
aktivitas/latihan yang realistis. Anjurkan untuk meningkatkan istirahat, tambah
waktu untuk melakukan aktivitas tertentu dan latihan ringan seperti berjalan.
5. Tinjau ulang tindakan yang dapat dilakukan klien untuk mengurangi masalah,
missal postur yang baik, hindari merokok, makan sedikit tapi sering, posisi semi
fowler.

3. Risiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis urinarius
praktik hygiene yang buruk.

Hasil yang diharapkan :

1) Mengidentifikasi perilaku yang dapat menurunkan statis urin.


2) Menyebutkan tanda dan gejala yang memerlukan evaluasi intervensi.
3) Bebas dari tanda dan gejala infeksi.

Intervensi :

1. Berikan informasi tentang tanda infeksi saluran kemih. Tekankan perlunya


melaporkan tanda-tanda infeksi pada pemberi pelayanan kesehatan serta tidak
minum obat sampai pemberitahuan selanjutnya.
2. Tekankan perlunya mencuci tangan secara teratur/menyeluruh sebelum dan
saat memegang makanan serta setelah toileting.
3. Anjurkan klien minum gelas 6-8gelas ciran per hari.
4. Anjurkan klien mempraktikan latihan kegel sepanjang hari.
5. Anjurkan penggunaan celana dalam dari katun dan hindari mandi dengan
menggunakan bath bila klien mempunyai riwayat ISK.

Kolaborasi :
- Sample urin untuk pemeriksaan mikroskopik ph.
- Lekosit, kultur dan sensitifitas.
 Trimester III
1. Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat seksual,
ketidaknyamanan salah pengertian/merasa takut.
Hasil yang diharapkan :

1) Mendiskusikan masalah yang dengan hubungan isu-isu seksualitas pada


trimester III.
2) Mengekspresikan kepuasan bersama dengan hubungan seksual.

Intervensi :

1. Kaji persepsi pasangan terhadap hubungan seksual.


2. Anjurkan pasangan untuk berdiskusi secara terpisah dan terhadap satu sama
lain tentang perasaan dan masalah yang berhubungan dengan perubahan pada
hubungan seksual, berikan informasi tentang kenormalan perubahan.
3. Berikan informasi tentang metode-metode alternative untuk mencapai
kepuasan seksual dalam pemenuhan kebutuhan keintiman.
4. Anjurkan pilihan posisi untuk koitus selain dari posisi diatas.
5. Anjurkan klien untuk mengungkapkan rasa takut yang dapat menurunkan hasrat
untuk koitus.

Kolaborasi :
- Rujuk konseling bila masalah tidak teratasi.

2. Kurangnya pengetahuan (kebutuhan belajar) mengenai persiapan untuk


persalinan/kelahiran perawatan bayi berhubungan dengan kurangnya
pemajanan/pengalaman kesalahan interprestasi informasi.
Hasil yang diharapkan :

1) Mendiskusikan perubahan fisik/psikologis berkenaan dengan persalinan.


2) Mengidentifikasikan sumber-sumber yang dapat untuk mendapatkan informasi
tentang perawatan bayi.
3) Mengungkapkan kesiapan untuk persalinan/kelahiran bayi.

Intervensi :

1. Berikan informasi tentang perubahan fisik/fisiologis normal berkenaan


persalinan.
2. Berikan informasi tertulis/verbal tentang tanda-tanda awitan persalinan,
bedakan antara persalinan palsu dan benar, diskusikan tahap-tahap persalinan.
3. Berikan informasi verbal/tertulis tentang perawatan bayi, perkembangan dan
pemberian makanan, kaji keyakinan budaya.
4. Lakukan orientasi terhadap rumah sakit dan rumah bersalin.
DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka


Doenges, Marilynn dan Moorhouse, Mary . 2001 . Rencana Perawatan Maternal /
Bayi Pedoman untuk Perencanaan Perawatan Klien . Jakarta : EGC
Mansjoer, Arif dkk . 2000 . Kapita Selekta kedokteran Jilid I Edisi Ketiga .
Jakarta : Media Aesculapius
Saifudin, Abdul dan Rochimhadi Trijatmo . 2007 . Ilmu Kandungan . Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo

Vous aimerez peut-être aussi