Vous êtes sur la page 1sur 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/321125603

ASPEK PSIKIATRI PADA PENYAKIT PARKINSON

Article  in  Medicina · January 2015

CITATIONS READS

0 3,282

3 authors, including:

Dpg Purwa Samatra


Udayana University
23 PUBLICATIONS   21 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Stroke View project

Sleep disorders and Cognitive Impairment View project

All content following this page was uploaded by Dpg Purwa Samatra on 17 November 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


MEDICINA • VOLUME 46 NOMOR 1 • JANUARI 2015
IKHTISAR PUSTAKA

ASPEK PSIKIATRI PADA PENYAKIT PARKINSON

Putu Agus Grantika1, Wayan Westa1, DPG Purwa Samatra2


Bagian/SMF Psikiatri1 dan Neurologi2 Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana/ Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Bali

ABSTRAK

Penyakit Parkinson merupakan suatu kelainan degeneratif sistem saraf pusat yang disebabkan oleh
aktivitas neuron dopaminergik yang sangat berkurang, terutama di daerah pars kompakta dari nigra
substantia. Penyakit Parkinson menampilkan gejala motor dan gejala nonmotor yang meliputi berbagai
domain termasuk gejala-gejala di bidang psikiatri.Gejala psikiatri pada penyakit Parkinson sering
terjadi bahkan pada tahap awal penyakit, dan memiliki konsekuensi penting terhadap kualitas hidup
dan fungsi sehari-hari. Gejala psikiatri yang paling sering muncul pada penyakit Parkinson adalah
psikosis,  depresi,  dan  kecemasan.  Patofisiologi  gangguan  neuropsikiatri  ini  sangat  kompleks  dan
multifaktorial, melibatkan proses neurodegeneratif, mekanisme psikologis dan efek yang berkaitan
dengan pengobatan farmakologis. [MEDICINA 2015;46:28-32].

Kata kunci: parkinson, psikotik, depresi, kecemasan

PSYCHIATRIC ASPECTOF PARKINSON’S DISEASE

Putu Agus Grantika1, Wayan Westa1, DPG Purwa Samatra2


Departements of Psychiatry1 dan Neurology2
Udayana University Medical School/Sanglah Hospital Denpasar Bali

ABSTRACT

Parkinson’s disease is a degenerative disorder of the central nervous systemdue togreatly reduced of
the activity of dopaminergic neurons, especially pars compacta area in the substantia nigra. Parkinson’s
disease show motor and non-motor symptoms that include a variety of domains, including psychiatric
symptoms. Psychiatric symptoms in Parkinson’s disease often occur in the early stages of disease, and
has important consequences for the quality of life and daily functioning. The most frequent psychiatric
symptoms appear in Parkinson’s disease are psychosis, depression, and anxiety. Pathophysiology of
neuropsychiatric disorders are complex and multifactorial, involving neuro degenerative processes,
psychological mechanisms and associated with the effects of pharmacological treatment. [MEDICINA
2015;46:28-32].

Keywords: parkinson, psychotic, depression, anxiety

PENDAHULUAN dikelompokkan berdasarkan sing- gik). Jenis dan beratnya gejala non


katan TRAP: tremor saat istirahat motor  bervariasi  berdasarkan
(resting tremor),  rigiditas, usia, tingkat keparahan penyakit,
S elain terjadinya ganggu-
an  motorik  neuro  dege- akinesia (atau bradiki-nesia, yaitu dan  predominan  gejala  motor.
neratif pada penyakit Parkin-son, kelambatan  untuk  memulai Gejala non motor menyebabkan
gejala non-motor (termasuk gejala gerakan) dan postural instability ketidak  mampuan  dan  mengu-
otonomik,  gangguan  tidur  dan (ketidakstabilan sikap badan).2,3 rangi kualitas hidup.  Beberapa
sensoris) hampir selalu terjadidan Beberapa contoh gejala non gejala non motor membaik dengan
sering mendahului gejala motorik. motor meliputi gangguan kognitif, pengobatan dopaminergik, sedang-
Gejala non motor termasuk gejala disfungsi otonom, disfungsi visual, kan  gejala  lain  dapat  diinduksi
neuro-psikiatri dapat membebani kelainan  tidur,  dan  gangguan atau diperburuk oleh pengobatan
pasien  dan  pengasuh,dengan psikiatri. Gejala non motor berhu- yang  memperbaiki  disfungsi
memberikan dampak negatif terhadap bungan  dengan  kelainan  yang motorik. Dokter harus memeriksa
kualitas hidup dan peningkatan risiko luas  pada  sistem  dopaminergik apakah pasien penyakit Parkinson
perawatan di rumah.1 ekstra  nigral  dan  sistem  non mengalami gejala non motor dan
Gejala motor kardinal pada dopaminergik (misalnya koliner- memberikan mereka perawatan
penyakit  Parkinson  yang  dapat gik, noradrenergik, serotoniner- yang lebih baik.4

28 • JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN


Aspek Psikiatri Pada Penyakit Parkinson | Putu Agus Grantika, dkk.

ASPEK PSIKIATRI DARI umum dari psikosis pada penyakit dengan  urutan  sebagai  berikut:


PENYAKIT PARKINSON Parkinson  adalah  halusinasi anti-kolinergik, amantadine, mono
Gejala neuropsikiatri sering visual.  Halusinasi  nonvisual amineoksida  seinhibitor  B,
terjadi pada penyakit Parkinson, (pendengaran, taktil, penciuman) agonisdopamin, inhibitor katekol-
bahkan pada tahap awal penyakit, dan  waham  juga  bisa  terjadi, O-metil transfe-rase, dan levodopa/
dan memiliki konsekuensi penting meskipun  tidak  sering.  Usia carbidopa.8
terhadap  kualitas  hidup  dan lanjut,  gangguan  penglihatan, Jika  gejala  motor
fungsi  sehari-hari,  dikaitkan depresi,  gangguan  tidur,  dan menghalangi dosis minimalisasi
dengan  peningkatan  beban durasi  penyakit  yang  lama atau penghentian beberapa obat,
pengasuhdan peningkatan risiko berhubungan  dengan  perkem- maka  penambahan  obat  anti-
untuk  perawatan  dirumah. bangan terjadinya psikosis pada psikotikatipikal harus dipertim-
Beberapa  gejala  neuropsikiatri penyakit Parkinson.4 bangkan.  Sebelum  munculnya
paling  sering  dibahas  pada Gambar 1  merupakan anti-psikotikatipikal, pengelolaan
penyakit  Parkinson  adalah rangkuman ilustrasi dari Zahodne psikosis  dan  halusinasi  pada
psikosis, depresi, dan kecemasan.5 dkk7  yang  menunjukkan  bahwa penyakit  Parkinson  tidak
etiologi  psikosis  pada  penyakit memuaskan,  tercermin  dari
Psikosis pada penyakit Parkinson  adalah  kompleks, angka  kematian  yang
Parkinson antara lain dikaitkan dengan obat mencapai100% dalam waktu dua
Istilah  psikosis  telah dopaminergik  dan  berkorelasi tahun di antara pasien psikotik
memiliki  sejumlah  definisi, positif dengan defisit proses visual, dengan penyakit Parkinson yang
namun tidak ada yang diterima gangguan  tidur,  dan  kelainan ditempatkan  di  panti  jompo
secara seragam. Istilah psikosis neurokimia dan struktural. dibandingkan  dengan  32%
pada penyakit Parkinsonbiasanya Langkah  pertama  dalam penghuni komunitas.  Pengenalan
mengacu  pada  suatu  keadaan mengelola psikosis pada penyakit anti-psikotik  atipikal  telah
mental  yang  ditandai  dengan Parkinson adalah menyingkirkan meningkatkan  kelangsungan
halusinasi  dan/atau  waham. 6 penyebab  lain  dari  perubahan hidup pasien penyakit Parkinson
Psikosis diperkirakan terjadi pada status  mental,  seperti  infeksi, dengan  psikosis.  Dalam  satu
20-40%  pasien  penyakit ketidakseimbangan  elektrolit, penelitian, angka kematian lebih
Parkinson, biasanya terjadi pada atau  pemakaian  obat  baru. dari lima tahun adalah 44% pada
tahap  lanjut  dari  penyakit. Menyesuaikan  obat  anti- pasien penyakit Parkinson yang
Psikosis  menjadi  faktor  risiko parkinson  dengan  dosis  yang menggunakan  clozapine  jangka
tunggal  terbesar  untuk dapat ditoleransi namun efektif panjang  untuk  pengobatan
menempatkan  pasien  penyakit dapat  membantu  mengurangi psikosis.  Gejala  psikosis  dapat
Parkinson  di  panti  jompo  dan insiden dan keparahan psikotik. kambuh  dengan  cepat  dalam
berkontribusi menyebabkan stres Jika perlu, penghentian selektif waktu  delapan  minggu,bahkan
pada pengasuh. Manifestasi paling obat  anti-parkinson  bisa  dicoba ketika pasien penyakit Parkinson
secara perlahan disapih dari anti
psikotik atipikal.8
Karena  dopamin  terlibat
sebagai neurotransmit terutama
dalam  terjadinya  psikosis  pada
penyakit Parkinson, anti-psikotik
atipikal,  dengan  aksi  blokade
dopamin  yang  ringan,
memainkan peran sentral dalam
pengobatan psikosis pada penyakit
Parkinson. Reseptor dopamin D2
menjadi  target  utama  dari  obat
anti  psikotik  konvensional  agar
memberi  efek  klinisnya.
Antipsikotik atipikal mempunyai
perbedaan  afinitas  reseptor  D2.
Afinitas  reseptor  D 2  pada  anti
psikotik  atipik  aladalah  40%
sampai  70%  (risperidone  dan
olanzapine memiliki afinitas yang
lebih tinggi untuk reseptor D2dari
Gambar 1. Patofisiologi psikosis pada penyakit Parkinson.7 pada  clozapine  dan  quetiapine),

JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN • 29


MEDICINA • VOLUME 46 NOMOR 1 • JANUARI 2015

dan  afinitas  untuk  reseptor  5- didefinisikan.  Dalam  review Adanya  laporan  bahwa  terjadi
HT 2 A  dapat  mencapai70%. sistematis  baru-baru  ini, penurunan metabolit serotonin 5-
Afinitas  reseptor  5-HT 2 A  ini prevalens gangguan depresif  berat hidroksiindoleasetat  di  cairan
bertalian  terhadap  reseptor  D2 pada penyakit Parkinson adalah serebrospinol menunjukkan peran
yang penting untuk keberhasilan 17%, depresif  ringan adalah 22%, defisiensi 5-HT dalam depresi.11
terapi  anti-psikotik  atipikal. dan distimia adalah 13%.4 Depresi Depresi  pada  penyakit
Antagonis  mereseptor  muska- terjadi pada setiap tahap penyakit, Parkinson  mungkin  juga
rinik,  histaminergik,  noradre- bahkan pada awal atau kadang- merupakan reaksi dan hasil dari
nergik, dan serotonergik lainnya kadang bertahun-tahun sebelum stres psikososial karena memiliki
juga berbeda antara anti-psikotik timbulnya penyakit. Depresi dapat penyakit  yang  tidak  dapat
atipikal.8 terjadi  mencapai  27,6%  pasien disembuhkan dan melemahkan.
Clozapine menjadi obat anti penyakit Parkinson selama tahap- Pasien  dengan  penyakit
psikotik  atipikal  baku  emas, tahap awal penyakit. Tidak ada Parkinson  dihadapkan  dengan
berdasarkan  hasil  dari  tiga hubungan  antara  depresi  dan banyak  tantangan,  termasuk
penelitian double-blind, kontrol- cacat  motorik  atau  penurunan penyesuaian terhadap hilangnya
plasebo  yang  relatif  kecil(N  =6 kognitif.10 kemampuan fisik dan hal ini dapat
sampai 60) pada pasien penyakit Mendiagnosis  depresi  pada membawa  konsekuensi  seperti
Parkinson dengan psikosis yang penyakit Parkinson sering menjadi kehilangan  pekerjaan,  perseli-
diinduksi oleh obat dopaminergik. suatu  tantangan.  Depresi sihan  dalam  perkawinan,  dan
Quetiapine memperbaiki mungkin  sulit  dikenali  pada isolasi  sosial.  Pasien  yang
gejala psikotik yang berhubungan penyakit Parkinson karena gejala didiagnosis  pada  usia  dini
dengan penyakit Parkinson dalam klinis depresi mungkin sama dan mungkin  sangat  rentan  untuk
beberapa  penelitian  open-label, dikelirukan  sebagai  gejala  dari mengalami  depresi  karena
namun  belum  menunjukkan penyakit  Parkinson,  seperti mereka sering memiliki gangguan
keberhasilan yang sama dalam uji ekspresi wajah yang tumpul dan karier dan keuangan yang lebih
klinis double blind.8 datar,  perlambatan  psikomotor, signifikan.11
Ondansetron,  antagonis perubahan  nafsu  makan, Psikoterapi dapat membantu
reseptor 5-HT3 yang digunakan kelelahan,  gangguan  tidur,  dan dan  bahkan  mungkin  menjadi
sebagai  obat  anti-mual, penurunan libido.4,11 Diperkirakan pengobatan  lini  pertama  pada
menghasilkan perbaikan moderat bahwa  30-45%  pasien  penyakit pasien  yang  tidak  dapat
terhadap halusinasi dan waham Parkinson  yang  mengalami mentoleransi obat anti-depresan.
pada penelitian open-label untuk depresi  juga  mengalami Rekomendasi  praktis  meliputi
pengobatan  psikosis  pada penurunan  kualitas  hidup  baik teknik  relaksasi,  kebersihan
penyakit  Parkinson  lanjutan. subyektif  dan  obyektif  di  mana rejimen  tidur,  terlibat  dalam
Untuk pasien penyakit Parkinson penurunan kualitas hidup tersebut kegiatan  yang  berarti  untuk
dengan psikosis dan komorbiditas tidak  tergantung  dari  defisit mencapai  sebuah  tujuan,  dan
depresi,  terapi  antidepresidan motorik.4,9 pendidikan untuk pengasuh.12
terapi elektro konvulsif mungkin Etiologi depresi pada penyakit Selective serotonin reuptake
menjadi pilihan yang efektif.8 Parkinson  belum  diketahui inhibitor (SSRI) tampaknya aman
dengan jelas tetapi memiliki dasar dan  ditoleransi  dengan  baik.
Depresi pada penyakit biologis dan melibatkan hilangnya Venlafaxine dan Mirtazapine juga
Parkinson neuron  dan  penurunan pilihan  awal  yang  wajar.  Anti-
Depresi  adalah  gangguan katekolamin otak.11  Depresi pada depresan  trisiklik  harus  digu-
neuropsikiatri yang paling sering penyakit  Parkinson  disebabkan nakan  dengan  hati-hati  karena
terlihat pada penyakit Parkinson.4 oleh  kerusakan  pada  sistem dapat menyebabkan efek samping
Menurut  DSM-IV  kriteria, dopaminergik, serotonergik, dan anti-kolinergik,  terutama  kebi-
gangguan  depresi  berat noradrenergik.  Di  sini  terjadi ngungan.12
didefinisikan sebagai orang yang hilangnya persarafan dopamin dan Semua  obat  serotonergik
mengalami  mood  depresi  atau noradrenalin  di  sistem  limbik.9 harus digunakan dengan hati-hati
kehilangan  minat  atau Temuan  post  mortem  pasien bila diberikan dalam kombinasi
kesenangan  dalam  kegiatan penyakit    Parkinson  dengan dengan  monoamine oxidase
sehari-hari  secara  konsisten riwayat  depresi  menunjukkan inhibitors (MAOI),  yang  sering
setidaknya  selama  dua  minggu penurunan jumlah serotonin (5- digunakan  untuk  mengobati
selain  kelelahan,  insomnia, HT) di nukleus raphedorsalis dan gejala  motor  pada  penyakit
kehilangan berat badan,dan lain berkurangnya dopamin di daerah Parkinson, karena menyebabkan
sebagainya.9  Prevalens  depresi tegmentum ventral dibandingkan risiko  terjadinya  sindrom
berkisar 2,7-90%, tergantung pada dengan pasien penyakit Parkinson serotonin, yang ditandai dengan
bagaimana  depresi  tersebut yang  tidak  mengalami  depresi. demam, status mental berubah,

30 • JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN


Aspek Psikiatri Pada Penyakit Parkinson | Putu Agus Grantika, dkk.

mioklonus, tremor, hiperrefleksia, Selain  itu,  pasien  penyakit ketergantungan. Kecemasan yang


dan diaforesis dan dapat berakibat Parkinson  dengan  instabilitas terkait dengan fluktuasi motorik
fatal.12 postural  dan  disfungsi  gaya mengalami  perbaikan  dengan
Terapi elektrokonvulsif dapat berjalan  lebih  mungkin  untuk adaptasi  terapi  levodopa  yang
dilakukan  untuk  pengobatan mengalami kecemasan dibanding- mengurangi  fluktuasi  motorik.
depresi  refraktori  berat  pada kan  pasien  penyakit  Parkinson Terapi  tambahan  seperti  psiko-
pasien dengan penyakit Parkinson yang  dominan  dengan  tremor. terapi juga dapat dilakukan.10
tanpa  masalah  medis  yang Dosis  levodopa  tidak  memiliki
kompleks.12 hubungan  dengan  kecemasan, RINGKASAN
namun diskinesia atau fluktuasi Gejala psikiatri pada penyakit
Kecemasan on/off meningkatkan  risiko Parkinson sering terjadi bahkan
Kecemasan adalah gejala non- kecemasan.  Kecemasan  pada pada  tahap  awal  penyakit,  dan
motor  yang  sering  terjadi  pada penyakit Parkinson memberikan memiliki  konsekuensi  penting
penyakit Parkinson.11,13 Gangguan kontribusi terhadap kualitas hidup terhadap  kualitas  hidup  dan
kecemasan menyulitkan diagnosis yang buruk.9 fungsi sehari-hari. Gejala psikiatri
klinis  dan  pengobatan  penyakit Kecemasan  dan  penyakit yang paling sering muncul pada
Parkinson,  namun  penelitian Parkinson bisa secara bersama- penyakit  Parkinson  adalah  psi-
yang  mempelajari  kecemasan sama memakai beberapa meka- kosis,  depresi,  dan  kecemasan.
pada  penyakit  Parkinson nisme  biologis  yang  mendasari. Patofisiologi gangguan neuropsi-
terbatas.13  Prevalens  gangguan Kelainan  dalam  transmisi kiatri  ini sangat kompleks dan
kecemasan yang dilaporkan pada dopaminergik  berhubungan multifaktorial, melibatkan proses
penyakit  Parkinson  bervariasi dengan  kecemasan.  Dopamine neurodegeneratif,  mekanisme
dengan perkiraan antara25-49%, receptor binding  di  striatum psikologis dan efek yang berkaitan
jauh lebih tinggi dari pada  subyek ditemukan akan berkurang pada dengan pengobatan farmakologis.
yang bukan penyakit Parkinson.9 model primata non-manusia dan Pengobatan penyakit Parkin-
Gangguan  panik,  gangguan manusia  dengan  gangguan son  dengan  gejala  psikiatri
cemas menyeluruh dan fobia sosial kecemasan.  Manusia  dengan disesuaikan dengan gejala yang
adalah gangguan kecemasan yang gangguan  kecemasan  juga  tam- muncul.  Pada psikosis, jika gejala
paling sering dilaporkan.9,13 paknya telah memiliki penurunan motor  menghalangi  dosis
Kecemasan  dan  depresi kadar serapan dopamin distriatum minimalisasi  atau  penghentian
mungkin sulit untuk dibedakan9 dan  penurunan  tingkat  asam beberapa obat, maka penambahan
dan kecemasan dan depresi sering homovanillik  dalam  cairan obat anti-psikotikatipikal harus
terjadi bersamaan pada penyakit serebrospinal.  Sistem  neuro- dipertimbangkan dengan clozapin
Parkinson  dan  mungkin transmiter lainnya, termasuk dari sebagai  pilihan.  Untuk  depresi
mendahului  timbulnya  gejala norepinefrin,  asam  serotonin, pada  penyakit  Parkinson,  SSRI
motor. 13  Namun  tidak  seperti asetilkolin,  dan  asam  ã-amino- menjadi pilihan dan dapat dibantu
depresi, gejala inti dari kecemasan butirat,  juga  mungkin  memain- dengan  diberikan  psikoterapi.
adalah adanya ketakutan terhadap kan  peran  dalam  kecemasan Secara  klasik,  benzodiazepin
sesuatu yang akan terjadi, takut, seperti  yang  ditunjukkan  oleh masih  menjadi  pilihan  dalam
atau khawatir.9 hasil  percobaan  hewan  dan terapi kecemasan pada penyakit
Faktor risiko untuk gangguan penelitian  farmakologis  pada Parkinson  dengan  penambahan
kecemasan adalah jenis kelamin manusia. Sistem neurotransmiter obat serotoninergik untuk terapi
perempuan,  adanya  fluktuasi ini  berinteraksi  dengan  sistem jangka panjang.
motorik,  dan  riwayat  gangguan dopaminergik dan mungkin akan
kecemasan.  Kecemasan  juga berpengaruh pada pasien penyakit DAFTAR PUSTAKA
terjadi lebih sering pada pasien Parkinson.9
1. Leroi I, Ahearn DJ, Andrews
muda,  kurang  dari  62  tahun.9,10 Secara  klasik  kecemasan
M, McDonald KR, Byrne EJ,
Kecemasan dapat menyebabkan diobati  dengan  benzodiazepin,
Burns  A.  Behavioural
disabilitas,  isolasi  sosial,  dan namun  kini  kecemasan  diobati
disorders,  disability  and
agresivitas. Selain itu, kecemasan dengan  terapi  jangka  panjang,
quality of life in Parkinson’s
dapat  memperburuk  gejala terutama  dengan  obat  serotoni-
disease.  Age  and  Ageing.
parkinsonian  lainnya,  seperti nergik  yang  juga  digunakan
2011;40:614-21.
kognitif dan juga gejala motor.10 untuk  pengobatan  depresi.
Kecemasan  secara  positif Dibandingkan  dengan  benzo- 2. Jankovic  J.  Parkinson’s
berkaitan  dengan  tingkat diazepin,  obat  serotoninergik disease: clinical features and
keparahan  penyakit  Parkinson, memungkinkan  untuk  terapi diagnosis.  J  Neurol  Neu-
tetapi  tidak  berkaitan  dengan jangka  panjang  tanpa  menye- rosurg  Psychiatry.  2008;79:
lamanya  penyakit  Parkinson. babkan  terjadinya  suatu s368-76.

JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN • 31


MEDICINA • VOLUME 46 NOMOR 1 • JANUARI 2015

3. Fritsch  T,  Smyth  KA, Mechanisms.  CNS  Spectr. M.  Nonmotor  Symptoms  in
Wallendal MS, Hyde T, Leo G, 2008;13(3):18-25. Parkinson’s Disease in 2012:
Geldmacher  DS.  Parkinson Relevant  Clinical  Aspects.
7. Zahodne LB, Fernandes HH.
Disease: Research Update and Parkinson’s  Disease.  2012;
A  Review  of  the  Patho-
Clinical  Management.  Sou- 2012:1-15.
physiology and Treatment of
thern  Medical  Journal.
Psychosis  in  Parkinson’s 11. Borek LL, Amick MM, Fried-
2012;105(12):650-6.
Disease.  Drugs  Aging. man JH. Non-Motor Aspects
4. Uc  EY,  Tippin  J,  Chou  KL, 2008;25(8):665–82. of Parkinson’s Disease. CNS
Erickson BA, Doerschug KC, Spectr. 2006;11(7):541-54.
8. Fernandes  HH.  Nonmotor
Fletcher  DMJ.  Non-motor
Complications  of  Parkinson 12. Pandya M, Kubu CS, Giroux
Symptoms  in  Parkinson’s
Disease.  Cleveland  Clinic ML. Parkinson disease: Not
Disease.  US  Neurology.
Journal  of  Medicine.  2012; just  a  movement  disorder.
2011;7(2):113-9.
79(2):S14-S8. Cleveland  Clinic  Journal  of
5. Aarsland D, Marsh L, Schrag Medicine. 2008;75(12):856-64.
9. Kano O, Ikeda K, Cridebring
A.  Neuropsychiatric  symp-
D,  Takazawa  T,  Yoshii  Y, 13. Dissanayaka NNW, Sellbach
toms in Parkinson’s disease.
Iwasaki  Y.  Neurobiology  of A,  Matheson  S,  O’Sullivan
Mov Disord. 2009;24(15):2175-
Depression  and  Anxiety  in JD,  Silburn  PA,  Byrne  GJ,
86.
Parkinson’s Disease. SAGE- dkk.  Anxiety  Disorders  in
6. Fenelon G. Psychosis in Par- Hindawi Access to Research Parkinson’s  Disease:  Preva
kinson’s  Disease:  Phenome- Parkinson’s  Disease.  2011; lence and Risk Factors. Move
nology,  Frequency,  Risk 13:1-5. ment Disorders. 2010;25(7):
Factors, and Current Under- 838-45.
10. Bonnet AM, Jutras MF, Czer-
standing of Pathophysiologic
necki V, Corvol JC, Vidailhet

32 • JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN

View publication stats

Vous aimerez peut-être aussi