Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Amanda Putri
1102014017
Pembimbing :
DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes
ii
KATA PENGANTAR
2. dr. Erlina Wijayanti, MPH, DipIDK, selaku Kepala Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
iii
5. DR. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes, staf pengajar Kepaniteraan Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI
8. Seluruh staf dan tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Johar Baru, Jakarta
Pusat yang telah memberikan bimbingan dan data kepada penulis untuk
kelancaran penulisan laporan.
9. Seluruh rekan sejawat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI yang telah
bekerja sama dalam menyusun laporan ini.
Kesadaran bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan
untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat
bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum wa Rahmatullahi Wabarakaatuh.
Penulis
iv
BAB I
BERKAS PASIEN
1.2. Anamnesis
Dilakukan autoanamnesis kepada pasien pada tanggal 09 Januari 2019
1) Keluhan Utama
Pasien datang ke Puskesmas Kecamatan Johar Baru dengan keluhan nyeri
saat buang air kecil sejak tiga hari yang lalu
2) Keluhan Tambahan
Pasien mengeluh rasa terbakar saat buang air kecil disertai dengan nanah
sejak tiga hari yang lalu. Selain itu, terdapat kemerahan pada alat kelamin.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Puskesmas Kecamatan Johar Baru dengan keluhan nyeri
saat buang air kecil. Selain nyeri, pasien juga mengeluhkan rasa terbakar
saat buang air kecil dan disertai nanah. Pasien juga mengeluhkan adanya
kemerahan pada alat kelamin dan rasa tidak nyaman. Pasien dan istrinya
tinggal secara terpisah. Istri pasien tinggal diluar kota bersama dengan
anaknya. Pasien mengaku pernah melakukan hubungan seksual selain
1
dengan istrinya dan tidak menggunakan pengaman. Pasien khawatir jika
keadaannya ini akan memberikan pengaruh pada keluarga pasien terutama
pada istrinya. Pasien berharap dengan berobat dan meminum obat sakitnya
ini akan segera membaik. Pasien percaya bahwa sakit adalah hukuman dari
Allah SWT. Dan dengan adanya sakit ini pasien percaya dosa-dosanya
akan dihapuskan. Penyakit yang datang dari Allah SWT dan Allah SWT
juga yang akan menyembuhkan melalui perantara seorang dokter.
2
3) Riwayat Penyakit Keluarga
4) Riwayat Pengobatan
Pasien tidak pernah mengkonsumsi obat untuk mengatasi keluhannya.
Pasien sehari-hari bangun pagi pukul 05.00 untuk salat subuh kemudian
pasien mandi dan bergegas untuk mengerjakan pekerjaannya. Sehari-hari
pasien melakukan pekerjaan seperti ditempat dia bekerja dan ketika libur
pasien lebih suka menghabiskan waktu untuk istirahat. Pasien biasa tidur pada
jam 22.00 malam dan terkadang suka terbangun pada malam hari.
3
1.3 Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
2) Kesadaran : Compos Mentis
3) Tanda Vital
a. Tekanan Darah : 110/80 mmHg
b. Nadi : 80x / menit
c. Suhu : 37,4 oC
d. Respirasi : 20 x / menit
4) Status Gizi
a. Berat Badan : 60 Kg
b. Tinggi Badan : 162 Cm
c. IMT
IMT = BB (kg)/TB(m2) 22,9 (normal)
5) Status Generalis
a. Kepala : Normocephal
b. Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), Reflek
Cahaya Langsung (+/+), Reflek Cahaya Tidak Langsung
(+/+), Pupil bulat dan isokor.
c. Telinga : Bentuk normal, serumen (-/-), keluar sekret dari telinga
(-/-), nyeri tekan mastoid (-/-)
d. Hidung : Bentuk normal, deviasi septum (-), sekret (-/-)
e. Tenggorokan : Faring hiperemis (-), Tonsil T1-T1 Hiperemis (-)
f. Leher : KGB tidak teraba membesar, retraksi suprasternal (-),
pembesaran kelenjar tiroid tidak tampak.
g. Thoraks :
Jantung :
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba pada ICS V linea mid clavicular
Sinistra
Perkusi : Batas jantung normal
4
Auskultasi : Bunyi jantung I-II regular, murmur (+), gallop (-)
Paru :
Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak terdapat sikatrik
Palpasi : Fremitus taktil dan fremitus vocal simetris kanan dan
kiri,
tidak teraba masa dan pelabaran sela iga.
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru, peranjakan paru – hati
(+)
Auskultasi : Suara napas utama vesikuler (+/+), ronki (-/-), wheezing
(-/-)
h. Abdomen :
Inspeksi : Simetris, membuncit, kelainan kulit (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), nyeri ketuk (-),
hepatomegali (-), splenomegali (-)
Perkusi : Timpani di semua lapang abdomen, nyeri ketuk (-)
i. Ekstremitas : Akral hangat, edema (-), CRT < 2 detik
j. KGB : Tidak teraba pembesaran KGB
Status Lokalis Pemeriksaan Luar
Alat kelamin : Kemerahan (+)
5
1.3. Pemeriksaan Penunjang
6
Lekosit 10-15 Negatif
Silinder Negatif Negatif
Epitel 1+ Positif
Kristal Negatif Negatif
Bakteri Negatif Negatif
Lain-lain
7
II. BERKAS KELUARGA
8
2.1.2. Genogram
2. Bentuk Keluarga
Bentuk keluarga Tn. I adalah The extended family yang disamping terdiri
dari suami, istri, dan anak-anak kandung, juga sanak saudara lainnya, baik
menurut garis vertikal (ibu, bapak, kakek, nenek, mantu, cucu, cicit),
maupun menurut garis horizontal (kakak, adik, ipar) yang berasal dari
pihak suami atau pihak isteri. Keluarga ini terdiri dari Ny. A (63 tahun)
sebagai ibu dari Tn. I dan Tn. J (33 tahun) sebagai kakak. Tn. I telah
menikah dan memiliki satu orang anak perempuan namun Tn. I dan
istrinya tidak tinggal satu kota.
3. Tahapan Siklus Keluarga
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari Duvall
(1985) dan Miller (1998), keluarga Tn.I merupakan keluarga di tahap ke
delapan, dimana keluarga (orangtua pasien) dalam masa pensiun dan lansia.
4. Dinamika Keluarga
9
5. .Fungsi Keluarga
1. Biologis :
2. Psikologis :
10
5. Pendidikan :
Tn. I hanya menyelesaikan pendidikannya sampai tingkat SMP saja
dikarenakan tidak memiliki biaya yang cukup untuk melanjutkan
sekolah ke jenjang yang berikutnya.
6. Fungsi Spiritual
Tn. I dan keluarganya beragama Islam. Tn. I dan keluarganya
tergolong yang taat dalam beribadah. Mereka selalu melaksanakan
solat 5 waktu dan juga pergi beribadah solat Jum’at bagi yang laki-
laki.
2. Family Map
11
Keterangan gambar:
= Perempuan
= Perempuan meninggal
= Tinggal serumah
= Pasien
= Menikah
= Garis keturunan
12
a. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan Tempat Tinggal
W
C
Kamar
Tidur
Ruang Tengah
Lantai II
Lantai I
13
Tabel 3. Pedoman Penilaian Rumah Sehat Komponen Rumah
KOMPONEN
RUMAH
No KRITERIA NILAI BOBOT
YANG
DINILAI
KOMPONEN
I 31
RUMAH
1 Langit-langit a. Tidak ada 0
14
KOMPONEN
RUMAH
No KRITERIA NILAI BOBOT
YANG
DINILAI
8 Pencahayaan a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan untuk membaca 0
SARANA
II 25
SANITASI
1 Sarana Air Bersih a. Tidak ada 0
(SGL/SPT/PP/KU/P b.Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi
1
AH) syarat kesh.
15
KOMPONEN
No
RUMAH KRITERIA NILAI BOBOT
YANG DINILAI
c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2
16
Tabel 5. Pedoman Penilaian Rumah Sehat Komponen Perilaku Penghuni
KOMPONEN
NO
RUMAH KRITERIA NILAI BOBOT
YG DINILAI
PERILAKU
III 44
PENGHUNI
1 Membuka Jendela a. Tidak pernah dibuka 0
Kamar Tidur b. Kadang-kadang 1 2
c. Setiap hari dibuka 2
2 Membuka jendela a. Tidak pernah dibuka 0
Ruang Keluarga b. Kadang-kadang 1 1
c. Setiap hari dibuka 2
3 Mebersihkan rumah a. Tidak pernah 0
dan halaman b. Kadang-kadang 1 2
c. Setiap hari 2
a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam
0
4 Membuang tinja bayi sembarangan
1
dan balita ke jamban b. Kadang-kadang ke jamban 1
c. Setiap hari dibuang ke jamban 2
a. Dibuang ke sungai / kebun / kolam
0
5 Membuang sampah sembarangan
1
pada tempat sampah b. Kadang-kadang dibuang ke tempat sampah 1
c. Setiap hari dibuang ke tempat sampah. 2
SUB TOTAL HASIL PENILAIAN 7 308
Keterangan :
Hasil Penilaian : Nilai x Bobot
I. Komponen Rumah = 11x31=341
II. Sarana Sanitasi = 7x25=175
III. Perilaku penghuni = 7x44=308
Total = 824
Kriteria
1. Rumah Sehat : 1068 – 1200
2. Rumah Tidak Sehat : < 1068
Kesimpulan : Rumah Tn.I (total skor 824) termasuk dalam kategori rumah tidak
sehat.
17
Peralatan RT : 2 buah ember, 1 buah kompor gas
18
d. Sarana Pelayanan Kesehatan
19
6 Januari 2019
Menu Jumlah Kalori Karbohidrat Protein Lemak
SIANG
Tempe 1 ptg 40 Kkal 4 3 gr 1,5 gr
sedang
Ayam goreng 260 kkal 10.76 gr 21.93 gr 14.55 gr
1 potong
20
7 Januari 2019
MALAM
Jumlah
21
8 Januari 2019
PAGI Menu Jumlah Kalori Karbohidrat Protein Lemak
Jumlah
22
Interpretasi terhadap food recall pasien Ny. W :
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa An.F mendapat total kalori per hari:
Tanggal 6 Januari 2018 : 790kkal
Tanggal 7 Januari 2018 : 857,5kkal
Tanggal 8 Januari 2018 : 566kkal
Rata-rata asupan pasien selama 3 hari adalah 737,83kkal
Keterangan : Rata-rata asupan kalori yang dikonsumsi adalah 1.483 kkal
dengan rata-rata asupan karbohidrat 200,48 gr, protein 145,67 gr, dan lemak 51,06
gr .
Berat Badan Ideal (BBI) = TB-100 kg
=162-100 kg
=62 kg
Indeks Massa Tubuh : (IMT) = BB / TB2 (m)
= 60/(1,62)2
=22,9 kg/m2
23
Interpretasi terhadap food recall pasien :
Setelah menghitung kebutuhan kalori, juga dengan melihat food record pasien
selama 3 hari dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan kebutuhan kalori
pasien kurang dari jumlah kalori yang dibutuhkan. Pasien disarankan untuk
meningkatkan jumlah makanan yang dikonsumsi serta meningkatkan konsumsi
sayur dan buah agar kebutuhan kalori tercukupi dengan baik.
24
BAB II
DIAGNOSIS HOLISTIK
A. Diagnosis Holistik
1) Aspek Personal
Alasan Datang :
Pasien datang berobat ke Puskesmas Kecamatan Johar Baru karena
terdapat keluhan berupa nyeri saat buang air kecil dan rasa terbakar
serta disertai dengan nanah. Terdapat kemerahan pada alat kelamin
pasien.
Kekhawatiran :
Pasien sangat mengkhawatirkan penyakit yang dideritanya. Pasien
khawatir akan hubungannya dengan keluarga serta istrinya. Ia
mengkhawatirkan penyakit tersebut susah disembuhkan.
Harapan :
Pasien berharap penyakitnya dapat disembuhkan dan pasien dapat
merasakan sehat kembali.
Persepsi Penyakit :
Pasien merasa penyakit yang dideritanya akibat dari perlakuan pasien
yang berhubungan seksual selain dari istrinya dan tidak menggunakan
pengaman. Pasien berpikir bahwa penyakitnya bisa datang kembali
dan sulit untuk disembuhkan.
Aspek Religi :
Pasien percaya bahwa sakit adalah ujian dari Allah SWT. Penyakit
yang dideritanya merupakan balasan dari Allah atas perlakuan pasien
selama ini dan pasien percaya bahwa penyakitnya dapat disembuhkan
jika dirinya meninggalkan perlakuan buruknya tersebut.
25
2) Aspek Klinis
Diagnosis Kerja : Infeksi gonococcus pada saluran kemih bagian
bawah tanpa abses pada kelenjar aksesorius
Diagnosis Banding : -
26
c. Rencana Pelaksanaan
Personal Mengedukasi pasien Pasien Saat berobat ke Pasien dapat Pasien sudah mulai
tentang penyakit yakni puskesmas dan saat memahami dengan mengerti tentang
infeksi gonorrea yang kunjungan ke baik tentang penyakit penyakitnya dan
dideritanya yakni serta cara rumah pasien. yangsedang melakukan
menghindarinya dideritanya sehingga pengobatan dengan
di kemudian hari ia baik.
dapat mengupayakan
pencegahan untuk
Mengurangi penyakitnya.
kekhawatiran pasien akan
penyakit yang Pasien tidak lagi
dideritanya. khawatir tentang
keluhan yang
dialaminya
27
Kegiatan
Follow Up
Waktu
Aspek Sasaran
28
agama mengenai konsep datangnya penyakit
datangnya penyakit dalam dalam Islam dan
Islam. meningkatkan ibadah
serta bertaubat kepada
Allah SWT
Klinis Azitromisin Pasien Saat berobat ke Terapi yang diberikan Obat yang diberikan
500mg+Cefixime (Single puskesmas dapat mengurangi dari puskesmas
dose) keluhan yang dialami sudah diminum
Asam Mefenamat 500mg pasien. dengan baik dan
keluhan yang
dirasakan semakin
membaik.
Risiko Internal Mengedukasi pasien Pasien Saat kunjungan ke Pasien memahami Pasien sudah mulai
bahwa salah satu rumah pasien bahwa salah-satu memahami akan
penyebab dari penyakit penyebab penyakitnya penyakitnya tersebut
yang dideritanya adalah adalah akibat dari dan mencoba
pasien berhubungan perbuatan pasien menghindari faktor
seksual dengan tidak yakni berhubungan pencetus terjadinya
menggunakan pengaman seks dengan tidak penyakit tersebut.
aman
Pasien dapat mengerti
Mengedukasi pasien dan dapat
tentang faktor penyebab menghindari faktor
penyakitnya tersebut penyebab dari
29
penyakit pasien
tersebut.
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan Follow up
Risiko Eksternal Mengedukasi keluarga Pasien dan Saat kunjungan ke Keluarga dapat Keluarga pasien
/ Psikososial pasien tentang penyakit keluarga rumah pasien mengerti akan mencoba mengerti
Keluarga yang dideritanya yakni pasien penyakit yang diderita akan penyakit pasien
infeksi gonorrhea oleh pasien serta dan menerima apa
dapat mengingatkan yang telah terjadi
pasien untuk tidak pada pasien.
melakukan perliku Keluarga pasien juga
berisko yang dimana
sama sama
dapat menyebabkan
terjadinya penyakit mengingatkan pasien
tersebut. untuk tidak
melakukan hal yang
tidak dianjurkan.
Fungsional Menyarankan kepada pasien Pasien Saat kunjungan ke Pasien menghindari Pasien sudah
agar pasien tidak melakukan rumah pasien faktor penyebab menghindari faktor
perilaku berisko dan terjadinya penyakit penyebab dari
mengurangi rasa tersebut. penyakitnya.
kekhawatiran akan
penyakitnya tersebut
30
d. Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
31
LAMPIRAN
32