Birth Control
dapat dibuat dari berbagai bahan diantaranya lateks
Hormonal birth control can also contribute to
secondary amenorrhea
Macam-macam kontrasepsi :
a. Metode kontrasepsi sederhana
1) Metode kalender
Metode ini didasarkan pada suatu perhitungan yang
diperoleh dari informasi yang dikumpulkan dari
sejumlah menstruasi secara berurutan. Untuk
mengidentifikasi hari subur, dilakukan pencatatan
siklus menstruasi dengan durasi minimal enam dan
dianjurkan dua belas siklus. Untuk menjamin
efektivitas maksimum, metode kalender sebaiknya
dikombinasikan dengan indikator-indikator lainnya
(Glaiser, 2005).
2) Metode Amenorea Laktasi (MAL)
Menyusui eksklusif merupakan suatu metode
kontrasepsi sementara yang cukup efektif, selama
klien belum mendapat haid dan waktunya kurang dari
enam bulan pasca persalinan. Efektifnya dapat
mencapai 98%. MAL efektif bila menyusui lebih dari
delapan kali sehari dan bayi mendapat cukup asupan
perlaktasi (Saifuddin, 2006).
3) Metode suhu tubuh
Saat ovulasi peningkatan progesteron menyebabkan
peningkatan suhu basal tubuh (SBT) sekitar 0,2°C-
0,4°C. Peningkatan suhu tubuh adalah indikasi bahwa
telah terjadi ovulasi. Selama 3 hari berikutnya
memperhitungkan waktu ekstra dalam masa hidup sel
telur diperlukan pantang berhubungan intim. Metode
suhu mengidentifikasi akhir masa subur bukan
awalnya (Glaiser, 2006).
4) Senggama terputus (koitus interuptus)
Senggama terputus adalah metode keluarga berencana
tradisional, dimana pria mengeluarkan alat
kelaminnya (penis) dari vagina sebelum pria mencapai
ejakulasi. Efektifitas bergantung pada kesediaan
pasangan untuk melakukan senggama terputus setiap
pelaksanaannya (angka kegagalan 4– 18 kehamilan
per 100 wanita) (Saifuddin, 2006).
b. Metode Barrier
1) Kondom
Kondom merupakan selubung atau sarung karet yang
(karet), plastik (vinil), atau bahan alami (produksi
hewan)yang dipasang pada penis saat berhubungan
seksual. Kondom tidak hanya mencegah kehamilan
tetapi juga mencegah Infeksi Menular Seksual
termasuk HIV/AIDS.
2) Diafragma
Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung,
terbuat dari lateks (karet) yang di insersikan ke dalam
vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup
serviks.
3) Spermisida
Spermisida adalah bahan kimia (non oksinol-9)
digunakan untuk menonaktifkan atau membunuh
sperma. Dikemas dalam bentuk aerosol (busa), tablet
vaginal suppositoria, atau dissolvable film, dan dalam
bentuk krim (Saifuddin, 2006)
c. Metode Kontrasepsi Modern
1) Kontrasepsi pil
Kontrasepsi pil merupakan jenis kontrasepsi oral yang
harus diminum setiap hari. Terdapat dua macam yaitu
kontrasepsi kombinasi atau sering disebut pil
kombinasi yang mengandung progesteron dan
estrogen, kemudian kontrasepsi pil progestin yang
sering disebut dengan minipil yang mengandung
hormon progesterone.
Cara Kerja :
- Menebalkan mucus serviks (menghalangi sperma
bertemu dengan sel telur)
- Menganggu siklus menstruasi, termasuk mencegah
pelepasan sel telur dari ovarium (ovulasi)
Efek samping :
Iregular mesntruasi, mual, peningkatan berat badan,
resiko darah tinggi dan penyakit cardiovaskular
2) Kontrasepsi implant (Susuk)
Kontrasepsi implant adalah alat kontrasepsi silastik
berisi hormon jenis progesteron levonorgestrel yang
ditanamkan dibawah kulit, yang bekerja mengurangi
transportasi sperma.
Efek samping :
Iregular menstruasi, Kesulitan hamil kembali setelah
implant dilepas
3) Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
IUD/SPIRAL
Alat kontrasepsi dalam rahim adalah alat kontrasepsi
yang dimasukkan dalam rongga rahim wanita yang
bekerja menghambat sperma untuk masuk ke tuba
fallopii.
Efek samping :
Perdarahan cukup banyak atau bahkan tidak mestruasi
sama sekali, terjadi infeksi, dapat lepas atau bergeser
4) Kontrasepsi Mantap (KONTAP)
Kontrasepsi mantap merupakan suatu cara permanen
baik pada pria dan pada wanita, dilakukan dengan
tindakan operasi kecil untuk mengikat atau menjepit
atau memotong saluran telur (tubektomi), atau
menutup saluran mani laki-laki (vasektomi)
5) Kontrasepsi Suntikan
Kontrasepsi suntikan adalah kontrasepsi yang
diberikan dengan cara disuntikkan secara
intramuskuler di daerah otot pantat (gluteus maximus),
di tangan , dan pinggul. Suntik KB dibagi menjadi dua
: ada yang menunda 1 bulan dan ada yang 3 bulan.
Cara Kerja :
Bekerja secara utama dengan mencegah pelepasan sel
telur dari ovarium
Criteria Diagnosis
Rotterdam Criteria :
Dalam konsensus ini diperlukan adanya dua dari tiga
kriteria diagnosa yaitu :
a) Oligo/anovulation
ovulasi yang terjadi kurang dari satu kali dalam 35 hari
b) Gejala hiperandrogen baik secara klinik maupun
biokimia
Tanda-tanda klinik yang meliputi hirsutism, acne,
alopecia (malepattern balding) dan virilisasi yang
nyata. Indikator biokimia meliputi meningkatnya
konsentrasi total testosterone dan androstendione dan
meningkatnya free androgen index yang diukur
dengan membandingkan total testosterone dan sex
hormone binding globulin (SHBG). Akan tetapi,
pengukuran petanda biokimia untuk
hiperandrogenism sering memberikan hasil yang tidak
konsisten, hal ini disebabkan oleh pemakaian berbagai
metode yang berbeda.
c) Adanya gambaran morfologi ovarium yang
polikistik dengan USG (12 atau lebih folikel-folikel
dengan ukuran diameter antara 2-9 mm dan/atau
peningkatan volume ovarium (>10 ml).
Selain kriteria di atas, etiologi lain seperti Cushing
Syndrome, androgen producing tumours dan
Congenital adrenal hyperplasia harus di singkirkan.

Efek Samping :

Iregular menstruasi atau bahkan tidak mestruasi sama

sekali

PCOS (Polycystic Ovarian Syndrome)

Patofisiologi :
GYNECOLOGY PF

Normal Variations in Uterine Positions

a. Anteverted and markedly anteflexed
b. Anteverted and anteflexed
c. Retroverted and retroflexed
d. Retroverted and markedly retroflexed
Anatomy Reproductive System
Externa :
Interna :
Ada 3 ligamen :
Broad ligament, ovary ligament and suspensory
ligament. Suspensory ligament is important karena
ovarian artery, vein and nerve plexus pass through it.
Terbagi atas Cortex (berisi follicle) dan medulla
(berisi vessel and nerve). At Birth, follicle kita ada
jumlahnya 2 jt dan itu dinamakan primordial follicle.
Primordial follicle ini terbagi atas primary oocyte and
sel follicular. Oocyte bakal meiosis dan yang
successful cma sekitar 400.
3 stage oocyte development and ovarian follicle:
1. Primary oocyte stays in prophase at meiosis
I. meanwhile, Primordial follicles (follicular
cells) develop into primary follicles
(granulosa cells)
2. A few of primary follicles goes to menstrual
cycle. Primary – Secondary – Tertiary
(Graffian Follicles). Primary Follicles itu
tetap di profase , tetapi skrg bedanya adalah
more granulosa cells and theca cells. Theca
ini berfungsi untuk membuat
androstenedione dan nanti di granulosa cell
dengan enzyme aromatase bakal diubah jadi
estradiol ( estrogen family ). Grafiaan
follicles ( antrum forms and granulosa bakal
secrete nourishing fluid )
3. Dimulai ketika grafiaan follicles sudah siap
dan occurs in follicular phase.
Kemudian dinding uterus dari luar ke dalam itu ada
perimetrium, myometrium (smooth muscle that help
help push the baby out during childbirth) dan
endomentrium. Endometrium kebagi dua ada basal
and fungsional. Endometrium ini selalu mengalami
perubahan tiap bulan. Pada Follicular phase dia
menebal dan pada Luteal phase, spiral arteries emerge
to bring more nutrients to support the thick
endometrium. Kalau gak fertilization the spiral artery
collapse and fungsional die.
Cervix punya dua opening, ada top sama down.
Mereka punya mucus plug biar keep uterus close off.
Menstrual Cycle
Starts : First day of bleeding
Ovulation cycle ( Fase folikular – ovulation – luteal
phase ) dan Uterine Cycle ( Fase proliferative and
secretory)
Ada follicular phase ( First Two weeks ) dan ada luteal
phase ( Last two weeks ). Dua fase ini dipisahkan oleh
ovulation (follicle ruptures and release an oocyte that
is ready to fertilize ). This usually occurs on day 14 of
a 28 day cycle. Menstrual cycle dikontrol oleh
hipotalamus.
HPO Axis (Hipotalamus secretes GnRH – Anterior
Pituitary secretes FSH and LH – Ovary, di Ovary FSH
binds to granulosa cells make aromatase dan LH binds
to theca cells make progesterone and androstenedione)
Terdapat perbedaan. Sebelum puberty hipotalamus tuh
constantly secrete GnRh tapi pas after puberty dia
released in pulses ( bisa banyak bisa dikit ).
FASE FOLIKULAR
- Graafian Follicles enter the third stage of
development.
- FSH makes :
1. Follicles grow and
2. Granulosa Cells produce more estrogen
and secrete activin ( stimulate FSH
Production, binds FSH receptor in
granulosa cells and make aromatase jadi
more produce estrogen.
Jadi intinya pada Follicular phase adalah small FSH
bakal buat large increase of estrogen. Estrogen ini acts
as negative feedback (pada 10 hari pertama) to
pituitary to less secretes FSH and LH. Ketika FSH less
maka itu berarti cuma cukup untuk stimulate one
follicle. Sehingga nanti hanya follicle yg punya
banyak FSH receptor bakal menjadi Dominant Follicle
dan yang lain nya mati.
First few days of the cycles ada menstrual phase.
Dominant follicle secretes more estrogen in the rest of
follicular phase, Steady increases in estrogen (Highest
between dyas 11-15) makes pituitary more responsive
to the pulsatile to GnRH. Whens estrogen reaches 200
pg/ml maka nanti dia jadi positive feedback (pituitary
secrete a whole lot FSH and LH in response to GnRH).
This triggers the primary oocyte within the dominant
follicle to finally complete meiosis I dan jadi
secondary oocyte.The dominant follicle completes its
third stage of development and called ovulation (
follicle ruptures and release secondary oocyte ) into
the fallopian tube. Secondary oocyte stops in
metaphase meiosis II and wait for fertilization selagi
menstrual cycle udh masuk ke luteal phase.
Kemudian karena estrogen tdi tinggi dia makes the
vaginal mucosa more hospitable to sperm dan
kemudian pada saat ovulation, uterus goes to
proliferative phase
Proliferative phase
- functional layer of endometrium thickens
- spiral emerges from the basal layer to serve
the growing endometrial layer.
FASE LUTEAL
Ketika LH masih tinggi, the remains follicle berubah
menjadi corpus luteum. Korpus Luteum terbuat dari
luteinized sel granulosa dan sel theca.
Granulosa sekresi inhibin ( Inhibit pituitary from
making FSH ). Tanpa FSH, estrogen jadi turun dan LH
berkurang jadi balik seperti saat sebelum ovulasi.
Theca cells respon sama LH yang rendah setelah
ovulasi by making progesterone. Progesterone
becomes dominant hormone in luteal phase. Under the
influence of progesterone, the uterus starts to go
through secretoy phase.
Secretory Phase
- spiral arteries grow longer
- uterine glands secrete more mucus
Kalau ada pembuahan, corpus luteum bakal buat
progesterone terus smpe placenta kebentuk,
tapi kalau gak ada pembuahan, corpus luteum bakal
berhenti make progesterone setelah 10 hari dan jadi
fibrotic kemudian jadi namanya corpus
albicans.Corpus labicans doesn’t make hormones so
nanti estrogen dan progesterone turun. Ketika
progesterone at the lowest level the spiral arteries
collapse and endometrium fungsional luruh deh
(MESNTRUATION) dan new menstruation cycle.
Setelah ovulasi secondary oocyte bakal ke tuba fallopi
lewat fimbriae (Guide SO to tuba falopi), kemudian
lewat infundibulum terus ke ampullar region (where
fertilization happen). Dan terakhir ke isthmus region
dan ke uterine cavity.