Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
(PDTDI)
Mukadimah
Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia yang telah
mencapai kemerdekaannya, maka setiap warga negara berkewajiban mengisi
kemerdekaan itu dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia demi
menuju tercapainya kehidupan rakyat yang adil dan makmur.
Bahwa dalam rangka mencapai tujuan organisasi atas petunjuk Tuhan Yang
Maha Esa disertai usaha-usaha upaya teratur, terencana dan penuh kebijakan,
maka dibentuklah Perhimpunan Dokter Transfusi Darah Indonesia sebagai
wadah para dokter yang berkarya dalam bidang Kedokteran Transfusi
DarahPelayanan transfusi darah Indonesia, dengan berpedoman pada Anggaran
Dasar, sebagai berikut:
3
BAB I
Pasal 1
Pasal 2
BAB II
Pasal 3
DASAR
Pasal 4
SIFAT
BAB III
Pasal 5
TUJUAN
Pasal 6
USAHA
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 7
1. Anggota Biasa.
Anggota Muda.
2. Anggota Luar Biasa.
3. Anggota Kehormatan.
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
5
Pasal 8
KEKUASAAN
Pasal 9
STRUKTUR KEPEMIMPINAN
Pasal 10
KEPUTUSAN ORGANISASI
Pasal 11
HIRARKI PERATURAN ORGANISASI
BAB VI
6
Pasal 12
ATRIBUT
BAB VII
Pasal 130
BAB VIII
ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 14
Hal-hal yang tidak diatur dalam Anggaran Dasar akan diatur didalam Anggaran
Rumah Tangga yang merupakan pula perincian pelaksanaan Anggaran Dasar
BAB IXVII
7
Pasal 151
Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan
dan diputuskan dalam KongresMusyawarah Musyawarah Nasional.
BAB X
PEMBUBARAN
Pasal 162
BAB XIVIII
Pasal 173
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini dimuat dalam Anggaran
Rumah Tangga atau peraturan-peraturan lain sepanjang tidak bertentangan
dengan Anggaran Dasar.
1. Pengurus Pusat berwenang menyesuaikan ketetapan Musyawarah
Nasional yang bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga.
2. Pengurus Pusat berwenang menyesuaikan Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga dan Ketentuan organisasi lainnya yang bertentangan
dengan undang-undang.
3. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran terhadap Anggaran Dasar, maka
penafsiran tersebut diserahkan ke Pengurus Pusat.
BAB XII
PENUTUP
Pasal 18
1. Hal-hal lain yang tidak diatur didalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga, diatur dalam peraturan tersendiri.
8
Pasal 14
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
ANGGOTA BIASA
Anggota biasa adalah dokter warga negara Indonesia yang teregistrasi sebagai
dokter dan diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia, serta memiliki minat di
bidang Pelayanan transfusi darah. , sudah pernah mengikuti pelatihan dokter
tentang Teknologi Transfusi Darah atau Pendidikan Kedokteran Transfusi,
bekerja di bidang Kedokteran Transfusi dan masih mengabdikan diri di bidang
Kedokteran Transfusi.
Pasal 2
ANGGOTA MUDA
Anggota muda adalah dokter warga negara Indonesia yang diakui oleh
Pemerintah Republik Indonesia, belum pernah mengikuti pendidikan dokter
tentang Teknologi Transfusi Darah, bekerja di bidang Kedokteran Transfusi dan
masih mengabdikan diri di bidang Kedokteran Transfusi.
Pasal 3
Anggota luar biasa adalah dokter wargna negara asing yang mengabdikan
dirimemiliki minat di bidang pelayanan Transfusi Darah di Indonesia. atau
dokter yang pernah mengabdikan diri di bidang Transfusi Darah di Indonesia.
Pasal 34
ANGGOTA KEHORMATAN
Pasal 45
Penerimaan Anggota Biasa, Anggota Muda dan Anggota Luar Biasa dilakukan
oleh Pengurus Wilayah setempat melalui pendaftaran tertulis dan pernyataan
persetujuan terhadap AD/ART Perhimpunan Dokter Transfusi Darah Indonesia.
Pasal 56
Anggota Kehormatan diusulkan oleh Pengurus Pusat atau Pengurus Wilayah dan
pengesahannya dilakukan di KongresMusyawarah Musyawarah Nasional.
Pasal 67
HAK ANGGOTA
Pasal 78
KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 89
11
KEHILANGAN KEANGGOTAAN
1. Meninggal dunia.
2. Atas permintaan sendiri secara tertulis yang ditujukan kepada Pengurus
Wilayah dengan tembusan kepada Pengurus Pusat.
3. Diberhentikan sementara.
4. Diberhentikan tetap.
Pasal 109
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI
A. STRUKTUR KEKUASAAN
KONGRESMUSYAWARAH NASIONAL
Pasal 1110
STATUS
Pasal 1211
Pasal 1312
TATA TERTIB
Pasal 14
STATUS
Pasal 15
Pasal 16
TATA TERTIB
14
Pasal 17
STATUS
1. Musyawarah Kerja Nasional adalah rapat Pengurus Pusat yang dihadiri oleh
segenap perangkat organisasi dari tingkat pusat dan tingkat wilayah.
2. Musyawarah Kerja Nasional diadakan sekurang kurangnya sekali dalam
periode kepengurusan Pengurus Pusat.
Pasal 18
Pasal 19
15
TATA TERTIB
B. STRUKTUR KEPEMIMPINAN
PENGURUS PUSAT
Pasal 20
STATUS
Pasal 21
PERSONALIA
Pasal 22
Pasal 23
PENGURUS WILAYAH
Pasal 24
STATUS
3. Masa jabatan Pengurus Wilayah adalah 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih
kembali untuk masa jabatan periode berikutnya sebanyak-banyaknya 2
periode.
4. Dalam kepengurusan wilayah dapat dibentuk Dewan Penasehat dengan
fungsi memberi saran kepada Pengurus Wilayah diminta atau tidak diminta.
5. Pengurus Wilayah berkedudukan di tempat yang ditetapkan disetujui oleh
Pengurus Pusat.
Pasal 25
PERSONALIA
Pasal 26
Pasal 27
BAB III
KEUANGAN
Pasal 28
1. Besarnya uang pangkal dan uang iuran serta sumber lainnya ditetapkan
oleh KongresMusyawarah Nasional.
2. Untuk kepentingan kegiatan wilayah, masing-masing wilayah dapat
menetapkan iuran tambahan dengan persetujuan anggota.
BAB IV
Pasal 29
BAB V
Pasal 30
BAB VI
19
PEMBUBARAN ORGANISASI
Pasal 31
BAB VII
TAMBAHAN
Pasal 32
Pasal 33
5. Setiap anggota harus mentaati AD/ART ini dan bagi yang melanggarnya
akan dikenakan sanksi dengan ketentuan tersendiri. (PR Dept.Organisasi PJ
dr. Halimi)