Vous êtes sur la page 1sur 24

ASESMEN GERIATRI

SEORANG LANSIA USIA 70 TAHUN DENGAN DIABETES MELLITUS


TIPE 2 DAN AMPUTASI PADA KAKI KANAN

Disusun oleh:
Gustamas Indra Maulana 030.13.086
Heru Dimas Prakoso 030.13.092

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PUSKESMAS KECAMATAN PESANGGRAHAN
PERIODE 27 AGUSTUS – 3 NOVEMBER 2018
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan asesmen geriatri kepada salah satu warga
yang berada di sekitar Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan.

Kunjungan rumah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat tugas kepaniteraan
klinik di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan periode
27 Agustus – 3 November 2018.

Dalam mengerjakan tugas ini, kami banyak memperoleh bimbingan dan dorongan dari
banyak pihak, dan dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:

1. Dr. dr. Rina K Kusumaratna, M.Kes selaku pembimbing yang sudah meluangkan
waktunya untuk memberikan masukan dan bimbingan.
2. dr. Fatimah Sari Ismayani selaku pembimbing di Puskesmas Kecamatan
Pesanggrahan yang selalu membantu memberikan motivasi dan masukan kepada
kami selama penyusunan laporan ini.
3. Kepada semua pihak di Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan yang telah membantu
dan membimbing selama kami berada di Puskesmas.
Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan ini, oleh karena itu
segala saran dan kritikan yang membangun sangat diharapkan.

Jakarta, September 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i


DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
BAB II ASESMEN GERIATRI ........................................................................ 2
A. Identitas pasien .................................................................................. 2
B. Pemeriksaan fisik ............................................................................. 7
C. Data laboratorik ................................................................................. 12
D. Hasil pemeriksaan tambahan lain ..................................................... 12
E. Daftar masalah dan rencana penanganan .......................................... 13
F. Laporan lanjutan ................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 19
DOKUMENTASI KEGIATAN......................................................................... 20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Menurut World Health Organisation (WHO), lansia adalah seseorang yang telah
memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah
memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan
terjadi suatu proses yang disebut Aging Process atau proses penuaan. 1

Proses penuaan adalah siklus kehidupan yang ditandai dengan tahapan- tahapan
menurunnya berbagai fungsi organ tubuh, yang ditandai dengan semakin rentannya tubuh
terhadap berbagai serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian misalnya pada sistem
kardiovaskuler dan pembuluh darah, pernafasan, pencernaan, endokrin dan lain sebagainya.
Hal tersebut disebabkan seiring meningkatnya usia sehingga terjadi perubahan dalam struktur
dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ. Perubahan tersebut pada umumnya mengaruh pada
kemunduran kesehatan fisik dan psikis yang pada akhirnya akan berpengaruh pada ekonomi
dan sosial lansia. Sehingga secara umum akan berpengaruh pada activity of daily living.2

Para ahli memproyeksikan pada tahun 2020 mendatang usia harapan hidup lansia di
Indonesia menjadi 71,7 tahun dan perkiraan jumlah lansia menjadi 28,8 juta jiwa atau 11,34
%.(2) Dari data USA Bureau of the Census, Indonesia diperkirakan mengalami pertambahan
warga lansia terbesar seluruh dunia, antara tahun 1990 – 2025, yaitu peningkatan sebanyak 414
%.(3) Pada tahun 2020 jumlah lansia Indonesia akan menempati urutan ke empat paling banyak
sesudah Cina, India, dan Amerika Serikat.(1) Peningkatan jumlah lansia tersebut, berdampak
pada munculnya masalah kesehatan yang terjadi pada lansia berupa masalah fisik, biologi,
maupun psikososial.3

Dalam mewujudkan lansia sehat, mandiri, berkualitas dan produktif harus dilakukan
pembinaan kesehatan sedini mungkin selama siklus kehidupan sampai fase lanjut usia dengan
memerhatikan faktor-faktor resiko yang harus dihindari. Salah satu jenis pelayanan kesehatan
yang dapat diberikan kepada lansia adalah kunjungan rumah atau home visit. Salah satu
pelaksanaan home visit pada lansia adalah dengan melakukan asesmen geriatri yang bertujuan
untuk mengevaluasi kesehatan secara komprehensif dengan harapan dapat meningkatkan
kualitas kesehatan pasien lansia yang dikunjungi. Pada tulisan ini akan dilaporkan sebuah
laporan asesmen geriatri pada pasien perempuan usia 70 tahun dengan diagnosis Diabetes
Mellitus Tipe II dan Kaki Kanan Diamputasi.

1
BAB II
ASSESSMENT GERIATRI

A. Identitas Pasien

Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal lahir / umur : Solo, 30 Desember 1947 / 70 Tahun
Alamat : Jl. Meteo No.37, RT008/RW 006, Kelurahan Pesanggrahan,
Kecamatan Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan
Riwayat Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Nama Orang terdekat : Tn. S
Usia : 76 tahun
Jumlah Anak :5
Jumlah Cucu :7
Jumlah Cicit :0
Pembiayaan kesehatan: KIS

Riwayat Medis / Evaluasi Fisik


Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis pada tanggal 12
September 2018 pada pukul 10.00-11.30 WIB dirumah pasien.
1. Keluhan utama:
Kaki kanan dan kiri terasa kebas
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengeluh kaki dan tangan terasa kesemutan dan linu sejak 1 bulan yang lalu.
Pada awalnya pasien merasa masih kuat berjalan, namun lama kelamaan kedua kaki
terasa semakin lemas dan berat pada saat berjalan. Keluhan lemas dan baal juga
dirasakan pada kedua tangan pasien. Pasien mengeluh pandangan kedua matanya sudah
kabur. Pasien juga dikatakan semakin kurus dan terlihat lemas. Pasien tidak mengeluh
adanya demam, batuk lama, muntah, maupun nyeri ulu hati. Pasien mengatakan tidak
bisa menahan BAK sejak sekitar 6 bulan lalu dan tidak bisa menahan BAB sejak sekitar
1 bulan lalu. Pasien BAB dan BAK di kasur. Nafsu makan pasien masih baik.

2
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien menderita penyakit kencing manis sejak 10 tahun yang lalu namun pasien tidak
pernah rutin berobat. Riwayat lainnya seperti darah tinggi, penyakit jantung, penyakit
ginjal maupun asma disangkal.
4. Riwayat Keluarga
Pasien adalah anak pertama dari delapan bersaudara. Dua diantaranya meninggal dunia
saat kecil dan tidak diketahui penyebabnya. Pasien memiliki 1 saudara kandung yang
memiliki penyakit diabetes mellitus, hipertensi dan lumpuh akibat stroke. Ibu pasien
memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus.
5. Riwayat Pembedahan
Riwayat operasi (+), amputasi kaki kanan
6. Riwayat opname Rumah Sakit
Riwayat opname (+), di Rumah sakit
7. Pemeriksaan gigi / gigi palsu
Oral hygiene kurang baik, tidak menggunakan gigi palsu .
Lain-lain : Tidak ada.
8. Riwayat alergi : Tidak ada
9. Kebiasaan
Pasien mengaku sering meminum minuman manis seperti minuman teh kemasan.
Sehari-harinya pasien tidak pernah mengenakan pakaian, termasuk pakaian dalam
akibat pakaian yang dikenakan selalu basah karena BAK dan BAB tidak dapat di
kontrol dan merasa panas jika menggunakan pakaian.
Merokok
- Apakah anda merokok? Tidak
- Apakah orang terdekat atau orang disekitar anda merokok? Tidak
Minum Alkohol
- Apakah anda minum minuman beralkohol? Tidak
Olahraga
- Apakah anda melakukan olahraga? Tidak
- Jenis olahraga? –
- Berapa kali dalam seminggu ? –
- Berapa lama intensitas anda melakukan olahraga tersebut?
Kopi
3
- Apakah anda sering minum kopi? Tidak
- Berapa gelas kopi dalam sehari? -
Kesimpulan : Pasien tidak merokok, tidak minum beralkohol dan tidak mengkonsumsi
kopi, pasien tidak pernah berolahraga.
10. Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini
Pasien mengkonsumsi Metformin 500mg dengan dosis 2x1. Keluarga pasien
mengatakan bahwa pasien rutin meminum obatnya setiap pagi dan sore.
11. Riwayat Pendidikan dan sosio-ekonomi
Pasien merupakan lulusan SD, dan pasien pernah bekerja sebagai hansip. Untuk
memenuhi kebutuhan per bulan, anak tertua pasien bekerja sebagai driver ojek online
untuk memenuhi kebutuhan pasien, istri dan kedua adik pasien.
12. Pola Konsumsi Makanan Lansia

FORMULIR 24 HOURS RECALL

(Catatan : asupan makanan/minuman KEMARIN mulai bangun pagi hingga tidur malam)

Tabel Riwayat Makanan Pasien 24 Jam Terakhir

Jumlah
Waktu Jam Nama makanan atau minuman
URT
Nasi Putih
Kecap
Makan 1 piring
08.00 Air putih
Pagi
Kopi

Nasi Putih
Makan
13.30 Garam 1 piring
Siang
Air putih

Nasi Putih
Makan 19.00 Telur mata sapi 1 telur
Malam Air putih

4
13. Penapisan Depresi
Untuk setiap pertanyaan dibawah ini, penjelasan mana yang paling dekat
dengan perasaan yang anda rasakan bulan lalu?

Setiap Sering Kadang Jarang Tidak


waktu sekali kadang sekali pernah
1. Berapa seringkah bulan yang √
lalu masalah kesehatan anda
menghalangi kegiatan anda,
(mis. pergi mengunjungi teman,
aktivitas social)
2.Berapa seringkah bulan lalu √
anda merasa gugup ?
3.Berapa seringkah bulan lalu √
anda merasa tenang dan damai ?
4.Berapa seringkah bulan lalu √
anda merasa sedih sekali ?
5.Berapa seringkah bulan lalu √
anda merasa bahagia ?
6.Berapa seringkah bulan lalu √
anda merasa begitu sedih
sampai serasa tak ada
sesuatupun yang mungkin
menghiburnya ?
7.Selama bulan lalu, berapa √
seringnya perasaan depresi anda
mengganggu kerja anda sehari-
hari ?
8.Selama bulan lalu, berapa √
sering anda merasa tak ada lagi
sesuatu yang anda harapkan
lagi?
9.Selama bulan lalu, berapa √
sering anda merasa tak
diperhatikan keluarga ?
10.Berapa sering selama bulan √
lalu anda merasa ingin
menangis apa saja
11.Selama bulan lalu, berapa √
sering anda merasa bahwa
hidup ini sudah tak ada gunanya
lagi ?
Kesimpulan : tidak terdapat gangguan depresi pada pasien ini dalam 1 bulan terakhir.

5
Status Fungsional
a. ADL dasar dan Instrumental

Bisa sendiri Perlu bantuan Tergantung orang


Komponen ADL
sepenuhnya seseorang lain sepenuhnya
Mandi √
Ambulansi √
Tranfer √
Berpakaian √
Berdandan √
BAB/BAK √
Makan √
Sediakan makan √
Atur keuangan √
Atur minum obat- √
obatan
Bertilpun √
Kesimpulan: Beberapa aktivitas pasien masih dapat melakukan sendiri namun ada beberapa
aktivitas yang harus dibantu oleh orang lain.

b. Keterbatasan fungsional
Pertanyaan : Sudah berapa lamakah (apabila ada) kesehatan anda membatasi kegiatan
anda berikut ini?

Aktivitas >3 bulan < 3 bulan Tak Terbatasi


Berbagai pekerjaan berat (mis. Angkat barang, √
lari,)
Berbagai pekerjaan sedang (mis.menggeser √
meja / almari, angkat barang belanjaan)
Pekerjaan ringan di rumah yang biasa √
dikerjakan
Mengerjakan pekerjaan (di kantor / sehari-hari) √
Naik bukit / naik tangga √
Membungkuk, berlutut, sujud √
Berjalan kl.100 meter √
Makan, mandi, berpakaian ke WC √
Kesimpulan: Pada pasien didapatkan keterbatasan fungsional dalam melakukan pekerjaan
ringan hingga berat.

6
B. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda Vital

Baring Duduk Berdiri


Tekanan darah 90/60 90/60 -
Nadi / menit 70 (reguler) 70 (reguler) -
Laju respirasi / 18 18 -
menit
Suhu tubuh 36,8
2 bulan yl 1 bulan yl Saat ini
Berat badan - - 47
Tinggi badan - - 162
BMI - - 17,9

2. Keadaan Kulit

Bercak kemerahan : tidak ada


Lesi kulit lain : tidak ada
Curiga keganasan : tidak ada
Dekubitus : tidak ada

3. Pendengaran

Temuan fisik Ya Tidak

Dengar suara normal √

Pakai alat bantu dengar √

Serumen impaksi √

4. Penglihatan : tajam penglihatan pada kedua mata berkurang

Ya Tidak
Membaca huruf surat kabar:
 Tanpa kaca mata √
 Dengan kaca mata √
Katarak:
 Kanan √
 Kiri √

7
5. Mulut

Buruk Baik
Higiene mulut √
(Karies gigi +, gigi tidak lengkap,
jarang sikat gigi)
Ada Tidak
Gigi palsu √
Lecet di bawah gigi palsu - -
Lesi yang lain (kalau ada - √
jelaskan)

6. Leher
Normal Abnormal (jelaskan)
Derajat gerak √
Kel. Tiroid √
Bekas luka pada tiroid : tidak ada
Massa lain : tidak ada
Kelenjar limfe membesar/tidak (bila ya jelaskan) : tidak ada

7. Dada
Massa teraba/tidak, bila ya: kanan/kiri, jelaskan : tidak ada
Kelainan lain : tidak ada

8. Paru-paru
Kiri Kanan
Perkusi Sonor Sonor
Auskultasi :
 suara dasar Vesikuler Vesikuler
 suara tambahan - -

9. Kardiovaskuler

a. Jantung
- Irama Reguler Reguler

- Bising Tidak Tidak

- Gallop Tidak Tidak


Lain-lain (jelaskan)

8
b. Bising Ada Tidak
- Karotis : √
Kiri

Kanan
- Femoralis: √
Kiri

Kanan
c. Denyut nadi Ada Tidak
perifer
- A. dorsalis
pedis :
Kiri √

Kanan √
- A. tibialis
posterior : √
Kiri

Kanan √
d. Edema Tak ada +1 +2 +3 +4
-Pedal √
-Tibial √
-Sakral √

10. Abdomen

Hati membesar : tidak


Massa abdomen lain : tidak ada
Bising/bruit : tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada
Cairan asites : tidak ada
Limpa membesar : tidak

11. Rektum/anus : tidak dilakukan pemeriksaan


12. Genital / pelvis : tidak dilakukan pemeriksaan

9
13. Muskuloskeletal

Tak Tl. Bahu Siku Tangan Pinggul Lutut Kaki


ada blkg
Deformitas √
Gerak √
terbatas
Nyeri √ √
Benjolan / √
peradangan
Kesimpulan: Pada pasien didapatkan keterbatasan gerak pada kedua bahu, tangan, pinggul,
lutut dan kaki.

14. Neurologik / Psikologik


a. Status Mentalis :

Baik Terganggu
Orientasi
Orang √
Waktu √
Tempat √
Situasi √
Daya ingat
Sangat lampau √
Baru terjadi √
Ingat obyek stlh 5 menit √
segera (mengulang)

Kuisioner pendek / portable tentang Status Mental :


Betul Salah
Tanggal berapakah hari ini ? √
Hari apakah hari ini ? √
Apakah nama tempat ini ? √
Berapakah nomor telpon rumah (Tidak ada
anda ? telfon)
Berapakah usia anda ? √
Kapankah anda lahir (tgl/bln/thn) ? √
Siapa nama gubernur sekarang ? √
Nama gubernur sebelum ini ? √
20 dikurang 3 dan seterusnya √

10
Jumlah kesalahan
0–2 kesalahan : baik
3–4 kesalahan : gangguan intelek ringan
5–7 kesalahan: gangguan intelek sedang
7 – 10 kesalahan : gangguan intelek berat

Kesimpulan : Pada pemeriksaan status mentalis dengan menggunakan kuesioner


pendek, maka didapatkan jumlah kesalahan pasien yang termasuk dengan
gangguan intelek ringan.

b. Perasaan hati / afek : serasi


c. Umum
Normal Abnormal (jelaskan)
Syaraf otak √
Motorik:
-kekuatan Ekstremitas atas (3/4)
Ekstremitas bawah (3/4)
- tonus √
Sensorik : - tajam Hipoestesi pada manus dan
- raba pedis (Gloves & Stocking
- getaran neuropathy)
Refleks
Serebelar : - jari ke √
hidung
Kesimpulan: Terdapat kelemahan pada ekstremitas kanan dibandingkan dengan ekstremitas
kiri dan terdapat kelainan motorik pada kedua ekstremitas dan sensorik pada kedua tangan dan
kaki pasien.

d. Tanda-tanda lain
Ya Tidak Bila Ya, jelaskan
Tremor saat √
istirahat
Regiditas cogwebell √
Bradikinesia √
Tremor intense √
Gerakan tak sadar √
Refleks patologis √
Kesimpulan: Pada pemeriksaan tanda-tanda lain dari gerakan involunter tidak ditemukan
kelainan.

11
15. Resiko Jatuh

No Identifikasi Jawaban
1 Apakah ada jatuh beberapa tahun Ya
kebelakang?
2 Kekhawatiran akan jatuh Ya
3 Permasalahan jantung/Vaskular Tidak
4 Gangguan kognitif Ya
5 Inkontinensia Ya
6 Depresi Tidak
7 Masalah Motorik dan Sensoris Ya
8 Permasalahan spesifik lainnya Tidak
9 Pengobatan psikoaktif Tidak
10 Pengobatan menggunakan sedasi Tidak
11 Pengobatan yang menyebabkan Tidak
hipotensi
12 TUG test >12 detik -
13 Visus <20/40 atau tidak >1 tahun tidak memeriksakan mata
pemeriksaan mata >1 tahun
14 Perubahan sistol lebih dari 20 Ya
mmHg atau diastol lebih sama
dengan dari 10 mmHg, atau pusing
ketika berpindah dari berbaring ke
berdiri
Kesimpulan: Dari tabel diatas tampak pasien memiliki resiko jatuh

C. Data Laboratorik
Hasil
Jenis Pemeriksaan Nilai normal
25/07/2018 26/07/2018

Glukosa Darah Sewaktu < 200 mg/dl 512 494

Asam Urat < 7,5 mg/dl 3,7

Kesimpulan: Dari hasil Gula Darah Sewaktu (GDS) terlihat meningkat.

D. Hasil Pemeriksaan Tambahan Lain


Tidak dilakukan pemeriksaan tambahan.

12
E. Daftar Masalah dan Rencana Penanganan
Indikator Indikator
Aspek Perencanaan Pendekatan Komprehensif
problem/diagnostik
Biologis DM tipe 2 - Menjelaskan kepada pasien dan keluarga - Pasien berobat ke
tentang penyakit diabetes mellitus, dokter
penatalaksanaan, diet (makan sedikit - Pasien sudah rutin
namun sering), termasuk edukasi tentang meminum obat
pengobatan anti diabetes yang teratur dan - Pasien memiliki food
efek sampingnya, serta kemungkinan apa diary
yang terjadi jika tidak minum obat anti - GDS saat kunjungan
diabetes, dan komplikasinya. selanjutnya
- Diharapkan pasien memiliki food diary mengalami
untuk melihat makanan apa saja yang
penurunan
telah dimakan.
- Memotivasi pasien dan keluarga untuk
rutin kontrol ke dokter untuk
memeriksakan kadar gula darah dan
meminum obat anti diabetes secara
teratur.
- (Rencana pengobatan : Metformin 3x500
mg)
Biologis Inkontinensia - Menjelaskan kepada pasien dan keluarga - Pasien berobat ke
tentang inkontinensia uri dan dokter
inkontinensia ani
- Memotivasi pasien dan keluarga untuk
memeriksakan diri ke dokter untuk
pemeriksaan diri lebih lanjut
Biologis IMT dibawah normal – Mengedukasi pasien dan keluarga untuk - Pasien lebih sering
menambahkan susu lansia sebagai makan makanan
tambahan nutrisi bagi pasien. bergizi
– Mengedukasi pasien dan keluarga untuk - IMT dalam batas
mengatur jadwal makan pasien dengan normal
porsi sedikit dan frekuensi sering. - Pasien dibawa ke
– Mengedukasi pasien dan keluarga untuk fasilitas kesehatan
membawa pasien ke fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan
untuk pemeriksaan lebih lanjut lebih lanjut
(laboratorium darah)

13
Biologis Rasa kebas dan linu - Menjelaskan tentang keluhan yang - Pasien dan keluarga
pada kaki diderita, komplikasi, dan penanganannya mengerti mengenai
kepada pasien dan keluarga penyakit yang
- Mengedukasi dan mengajarkan pasien diderita serta mampu
dan care giver untuk melakukan aktivitas melakukan
fisik ringan dirumah, dengan penanganan dini
- Pasien sudah lebih
menggerakan anggota tubuhnya secara
sering digerakkan
pasif.
anggota tubuhnya,
- Mengedukasi pasien agar selalu memakai sehingga kekakuan
sandal untuk mencegah luka berkurang.

Biologis Disabilitas - Menjelaskan tentang keluhan yang - Pasien mengerti dan


diderita, serta dampak dari penyakit dapat melakukan
kepada pasien dan kelauarga senam disabilitas
- Melakukan pelatihan mobilitas kepada minimal 2 kali
pasien dan dibantu oleh keluarga melalui seminggu
senam disabilitas (amputasi) - Pasien sering miring
kanan dan kiri dan
- Melatih pasien untuk sering melakukan
sudah bisa
gerakan miring kanan dan kiri agar tidak
melakukannya
terjadi luka pada daerah yang tertekan. sendiri

Psikologis Gangguan kognitif - Edukasi keluarga untuk sering mengajak - Keluarga sudah
sedang pasien ngobrol lebih sering
mengajak pasien
ngobrol
Sosial - Risiko jatuh - Memberikan edukasi kepada keluarga - Keluarga pasien
- Keterbatasan pasien bahwa pasien perlu didampingi bersedia untuk
fungsional dalam dan dibantu dalam melakukan mendampingi,
melakukan aktivitasnya sehari-hari membantu dan
pekerjaan ringan - Memberikan saran kepada keluarga memberi semangat
hingga berat. pasien untuk memperhatikan keadaan kepada pasien dalam
melakkukan
rumah beserta lingkungannya, seperti
aktivitasnya.
kebersihan lantai, penerangan, serta
- Pasien didampingi
penataan barang di rumah, sehingga
keluarganya sering
mempermudah pasien dalam melakukan
bersosialisasi dengan
aktivitasnya, terutama oleh karena pasien
tetangga sekitar dan
memiliki risiko jatuh dan keterbatasan
tetangga mulai
dalam melakukan pekerjaan ringan
datang mengunjungi
hingga berat
pasien untuk
- Edukasi kepada keluarga untuk
memotivasi pasien
medukung pasien dalam menjalani

14
aktivitasnya baik di dalam maupun luar dan memberikan
rumah dengan tetangga. doa.
- Edukasi keluarga agar menggunakan - Keluarga bersedia
kursi roda pasien yang ada agar sedikit membantu pasien
tidak nya pasien dapat melakukan menggunakan kursi
aktivitas dan berjalan-jalan sehingga roda nya lagi
mengurangi kebosanannya

F. Laporan Lanjutan
Pasien memiliki riwayat Diabetes Mellitus kurang lebih sejak 2 tahun yang lalu. Sejak
6 bulan terakhir pasien tidak bisa menahan BAK, sehingga pasien tidak pernah memakai celana
karena selalu basah. Namun keluhan ini juga tidak pernah diperiksakan ke dokter. Sejak 1 bulan
terakhir pasien merasa tidak bisa menahan jika BAB. Saat ini pasien mengeluh kedua telapak
kaki terasa kebas dan linu. Pada awalnya pasien merasa masih kuat berjalan jauh, namun lama
kelamaan kedua kaki terasa semakin lemas dan berat untuk berjalan. Keluhan lemas dan baal
juga dirasakan pada kedua tangan pasien. Menurut pengakuan keluarga, pasien tampak
semakin kurus. Pasien mengeluh pandangan kedua mata pasien kabur seperti ada kabut. Pasien
tidak mengeluh adanya demam, batuk lama, muntah, maupun nyeri ulu hati. Riwayat lainnya
seperti darah tinggi, penyakit jantung, penyakit ginjal maupun asma disangkal. Untuk penyakit
Diabetes Mellitus, pasien tidak pernah memeriksakan diri rutin ke dokter, obat yang pasien
tebut jarang diminum dan hanya disimpan sehingga banyak obat yang menumpuk dirumah.
Pasien mengatakan alasan tidak meminum obat karena bosan dan malas.
Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok, minum minuman beralkohol, namun pasien
sampai saat ini masih senang kopi. Pasien juga tidak pernah berolahraga. Tidak didapatkan
adanya tanda-tanda kemungkinan depresi dalam 1 bulan terakhir. Pasien memiliki keterbatasan
dalam melakukan pekerjaan ringan hingga berat. Dalam melakukan beberapa aktivitas sehari-
hari, beberapa aktivitas masih bisa dilakukan sendiri seperti makan, berdandan dan berganti
pakaian. Namun pasien tidak pernah memakai pakaian maupun pakaian dalam karena pasien
merasa panas. Pasien memerlukan bantuan orang lain untuk berjalan jauh, mandi,
membersihkan BAB dan BAK.
Dari hasil pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah pasien 90/60 mmHg. Dari
hasil pemeriksaan fisik didapatkan adanya karies gigi. Pasien memiliki gangguan kognitif

15
ringan. Pasien memiliki risiko jatuh. Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar
glukosa darah sewaktu sebesar 494 mg/dL, asam urat 3,7 mg/dL. Pemeriksaan dilakukan
dengan alat diagnosa pribadi menggunakan strip. Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan lab, dapat disimpulkan pasien mengalami :
1. Diabetes mellitus
2. Katarak senilis
3. Inkontinensia uri
4. Inkontinensia ani
5. Hipotensi

Follow up
Kunjungan kedua dilakukan pada tanggal 25/07/2018. Saat kunjungan, pasien terlihat lemas,
menurut keluarga, pasien kurang melakukan aktivitas, sebagian besar aktivitas hanya di atas
kasur, kedua tangan dan kaki masih terasa baal dan linu. Saat dilakukan pemeriksaan tanda
vital tekanan darah masih didapatkan rendah yaitu 95/70. Pada pemeriksaan fisik tidak
didapatkan kelainan.
Kegiatan yang dilakukan :
1. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik menyeluruh.
2. Mengedukasi pasien dan care giver agar pasien melakukan gerakan aktivitas ringan sehari-
hari.
3. Menjelaskan seluruh hasil pemeriksaan pasien dan rencana terapi selanjutnya kepada
keluarga dan care giver pasien.
Rencana kegiatan :
1. Mengedukasi pasien dan keluarga untuk membawa pasien ke Puskesmas untuk
memeriksakan diri kembali ke dokter dan melihat perkembangan penyakit.
2. Melakukan pemeriksaan GDS pada pasien.

Kunjungan ketiga dilakukan pada tanggal 26/07/2018. Kunjungan dilakukan segera setelah
mendapat kabar dari keluarga pasien, bahwa pasien semalam sudah dibawa ke Puskesmas dan
sempat dilakukan pemeriksaan Gula Darah Sewaktu dengan hasil sebesar 512 mg/dl. Saat
kunjungan ini, pasien masih mengalami keluhan yang sama dengan kunjungan sebelumnya,
pasien terlihat lemas, kedua tangan dan kaki masih terasa baal, tekanan darah 90/60.
Kegiatan yang dilakukan :
1. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik menyeluruh.

16
2. Melakukan pemeriksaan gula darah sewaktu dan asam urat dengan hasil berikut:
Glukosa darah sewaktu : 494 mg/dl
Asam urat : 3,7 mg/dl
3. Mengajarkan kepada pasien dan care giver mengenai gerakan aktivitas fisik ringan dengan
menggerakan anggota tubuh pasien.
4. Mengajarkan kepada care giver dalam hal pemberian obat pasien.
5. Mengedukasi keluarga pasien agar pasien mendapatkan makanan yang bergizi seimbang,
makanan yang baik dikonsumsi dan yang harus dihindari.
6. Mengedukasi pasien dan keluarga untuk membawa pasien ke Puskesmas untuk
pemeriksaan lebih lanjut.

Summary
Pada Pemeriksaan Fisik (Summary)
Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya karies gigi, katarak, dan adanya risiko jatuh.

Pada Pemeriksaan Laboratorium (Summary)


Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan adanya kadar gula darah tinggi.

Pada Assessment Geriatri (Summary)


Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan lab, dapat disimpulkan pasien
menderita diabetes mellitus, katarak senilis dan adanya risiko jatuh. Diabetes mellitus pada
pasien ditandai dengan adanya baal pada kedua tangan dan kaki dan didukung oleh hasil gula
darah sewaktu pada pemeriksaan di Puskesmas tanggal 25/07/2018 yaitu sebesar 512 mg/dl,
di rumah pasien pada tanggal 26/07/2018 yaitu sebesar 494 mg/dl, serta adanya riwayat
kencing manis dalam keluarga. Katarak senilis ditandai dengan pandangan kedua mata yang
kabur dan dari hasil pemeriksaan mata didapatkan katarak pada mata kanan dan kiri. Hipotensi
didapatkan dari tiga kali kunjungan dengan tekanan darah 90/60. Pasien juga memiliki risiko
jatuh, dari ADL (Activity Daily Living) memiliki keterbatasan melakukan aktivitas ringan-
berat.

Rencana Perawatan Terpadu (Comprehensive Care)


Komunikasi
• Membina komunikasi yang baik antara pasien dengan keluarga
• Mengajak pasien berdiskusi bila ada yang ingin ditanyakan

17
• Memotivasi pasien untuk senantiasa berpikir positif, semangat untuk sembuh
dan rutin meminum obat, serta mengedukasi keluarga untuk turut memberi
dukungan kepada pasien

Informasi
• Menginformasikan mengenai penyakit yang diderita pasien kepada keluarga
dan care giver dan pentingnya check up rutin dan berobat ke fasilitas kesehatan
tingkat lanjut (rumah sakit).
• Menjelaskan terapi yang diberikan kepada pasien dan pentingnya minum obat
secara teratur.
Edukasi
• Menggerakkan anggota tubuh baik secara aktif maupun pasif.
• Mengubah kebiasaan makan dengan mengurangi konsumsi manis dan
mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang untuk memenuhi nutrisi pasien.
• Mengedukasi pasien dan keluarga untuk berobat ke fasilitas kesehatan dan
minum obat secara teratur agar gula darah terkontrol.
• Kontrol kesehatan ke puskesmas atau fasilitas kesehatan untuk mendapatkan
pengobatan secara rutin minimal sebulan sekali
• Lingkungan rumah dikondisikan selalu dijaga keamanan dan kenyamanannya
untuk mengurangi risiko jatuh.
• Memberikan support kepada keluarga agar sabar dalam merawat pasien.
Terapi Farmakologik
• Metformin 3 x 500 mg
Non – Farmakologik
• Merujuk pasien ke Sp.PD dan Sp.M  untuk melakukan pemeriksaan
penunjang dan mendapatkan penanganan yang adekuat.

18
DAFTAR PUSTAKA

1. World Health Organization(WHO). Health Statistics and Information System:


Proposed Working Definition of an Older Person in Africa for the MDS Project. 29 Juli
2018. Accessed from http://www.who.int/healthinfo/survey/ageingdefnolder/en/
2. Setiati S. Geriatric Medicine, Sarkopenia, Frailty dan Kualitas Hidup Pasien Usia
Lanjut : Tantangan Masa Depan Pendidikan, Penelitian dan Pelayanan Kedokteran di
Indonesia. eJKI 2013;1:234-42.
3. Singh S, Bajorek B. Defining ‘elderly’ in clinical practice guidelines for
pharmacotherapy. Pharmacy practice 2014;12(4).

19
DOKUMENTASI KEGIATAN

– Kondisi Rumah

– Kunjungan 1 (12/09/2018)

20
– Kunjungan 2 (17/09/2018)

– Kunjungan 3 (26/07/2018)

21

Vous aimerez peut-être aussi