Vous êtes sur la page 1sur 19
BABI KONSEP MEDIS A. PENGERTIAN SOL (Space Occupying Lesion) merupakan generalisasi_masalah mengenai adanya lesi pada ruang intracranial khususnya yang mengenai otak. Terdapat beberapa penyebab yang dapat menimbulkan lesi pada otak seperti kontusio serebri, hematoma, infark, abses otak dan tumor pada intracranial (Smeltzer & Bare, 2013), Tumor otak adalah lesi oleh karena ada desakan ruang baik jinak / ganas yang tumbuh di otak, meningen dan tengkorak. Tumor otak merupakan salah satu tumor susunan saraf pusat, baik ganas maupun tidak. Tumor ganas disusunan saraf pusat adalah semua proses neoplastik yang terdapat dalam intracranial atau dalam kanalis spinalis, yang mempunyai sebagian atau seluruh sifat-sifat proses ganas spesifik seperti yang berasal dari sel-selsaraf di meaningen otak, termasuk {juga tumor yang berasal dari sel penunjang (Neuroglia), sel epitel pembuluh darah dan selaput otak. (Fransisea, 2008: 84), Kranium merupakan tempat yang kaku dengan volume yang terfiksasi maka lesi-lesi ini akan meningkatkan tekanan intracranial. Suatu lesi yang meluas pertama kali dengan cara mengeluarkan cairan serebrospinal dari rongga cranium. Akhimnya vena mengalami kompresi, dangan gangguan sirkulasi darah otak dan cairan serebrospinal mulai timbul dan tekanan intracranial mulai naik. Kongesti venosa_menimbulkan peningkatan produksi dan penurunan absorpsi cairan serebrospinal dan meningkatkan volume dan terjadi kembali hal-hal seperti diatas. ETIOLOGL Gejala terjadinya spesifik sesuai dengan gangguan daerah otak yang terkena. Menyebutkan tanda-tanda yang ditunjukkan lokal, seperti pada ketidaknormalan sensori dan motorik. Perubahan pengelihatan dan kejang Karena fungsi dari bagian-bagian berbeda-beda dan otak. Lokasi tumor dapat ditentukan pada bagiannya dengan mengidentifikas fungsi yang dipengaruhi oleh adanya tumor. 1. Tumor lobus frontal Sering menyebabkan gangguan kepribadian, perubahan status emosional dan tingkah laku dan disintegrasi perilaku mental. Pasien sering menjadi ekstrim yang tidak teratur dan kurang merawat diri dan menggunakan bahasa cabul. 2. Tumor cerebellum (atur sikap badan / aktifitas otak dan keseimbangan) Mengatakan pusing, ataksia (kehilangan keseimbangan / berjalan yang sempoyongan dengan kencenderungan jatuh, otot tidak terkoordinasi_ dan nigtatius (gerakan mata berirama tidak sengaja) biasanya menunjukkan gerak horizontal. 3. Tumor korteks motorik Menimbulkan manifestasi gerakan seperti epilepsy, kejang jarksonian dimana kejang terletak pada satu sisi 4. Tumor lobus frontal Sering menyebabkan gangguan kepribadian, perubahan status emosional dan tingkah laku dan distulegrasi perilaku mental. Pasien sering menjadi ekstrim yang tidak teratur dan kurang merawat diri dan menggunakan bahasa cabul. $. Tumor intra cranial Dapat menghasilkan gangguan kepribadian, konfusi, gangguan fungsi bicara dan gangguan gaya berjalan, terutama pada pasien lansia, Tipe tumor yang paling sering adalah meningioma, glioblastana (tumor otak yang sangat maligna) dan metastase serebral dari bagian luar. 6. Tumor sudut cerebelopointin Biasanya diawali pada jaring saraf akustik dan memberi rangkaian gejala yang timbul dengan semua karakteristik gejala pada tumor otak. Gejala pertama : “> Tinitus dan kelihatan vertigo, segera ikuti perkembangan saraf-saraf yang mengarah terjadinya tuli (gangguan fungsi saraf cranial ke VII / vestibulochorlearis / oktavus) > Kesemutan dan rasa gatal-gatal pada wajah dan lidah (berhubungan dengan cranial ke Virigemirus) Terjadi kelemahan atau paralisis (keterbatasan saraf cranial ke VII / fecialis)

Vous aimerez peut-être aussi