Vous êtes sur la page 1sur 5

DASA DARMA PRAMUKA

Pramuka itu :

1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa


2. Cinta Alam dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan ksatria
4. Patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. Rajin, terampil dan gembira
7. Hemat, cermat dan bersahaja
8. Disiplin, berani dan setia
9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

TRI SATYA PRAMUKA

Demi Kehormatanku Aku berjanji akan bersungguh-sungguh :

1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara kesatuan Republik Indonesia, dan


mengamalkan Pancasila.
2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.
3. Menepati Dasa Darma.
Sejarah Berdirinya Gerakan Pramuka Dunia

Berbicara mengenai sejarah berdirinya pramuka di dunia termasuk Indonesia, maka kita tidak
dapat lepas dari sosok Lord Baden Powell. Beliau lahir pada 22 Februari 1857 dengan nama
Robert Stephenson Smyth. Semua sejarah berdirinya gerakan pramuka ini dimulai dengan 21
pemuda dan sebuah kamp percobaan pada tahun 1907 berupa perkemahan di Brownsea Island,
Inggris. Kamp tersebut merupakan suatu kesuksesan yang dibuktikan oleh organisatornya, yaitu
Lord Baden Powell, bahwa metode pelatihan yang digunakannya dapat menarik minat para muda
dan benar – benar bermanfaat untuk melatih anak – anak muda tersebut.

Pada Januari 1908 buku pertama Lord Baden Powell yang berjudul “Scouting for Boys”
diterbitkan. Buku tersebut mencapai sukses dengan segera dan sejak itu telah terjual lebih dari
100 ribu kopi, membuatnya menjadi salah satu buku yang paling laris terjual sepanjang masa.
Pada awalnya, Baden Powell hanya berniat untuk menyediakan suatu metode untuk melatih anak
– anak laki – laki, sesuatu yang dapat diadopsi oleh organisasi – organisasi anak muda. Namun
ternyata teorinya tersebut langsung dimulai oleh kaum muda dengan mengorganisasi diri mereka
sendiri menjadi cikal bakal gerakan pramuka di dunia, bernama Boys Scout.

Pada tahun 1912 dengan bantuan adik perempuan Baden Powell bernama Agnes, didirikan
organisasi kepramukaan wanita dengan nama Girls Guides dan lalu diteruskan bimbingannya
oleh istri Baden Powell. Tahun 1916 kemudian berdiri sekelompok pramuka usia siaga dengan
nama CUB yang berarti anak serigala, yang berpedoman kepada buku “The Jungle Book” karya
Rudyard Kipling untuk kegiatannya.

Tahun 1918 dibentuk Rover Scout untuk para pramuka yang telah berusia 17 tahun. Kemudian
pada tahun 1920 Jambore Dunia pertama diselenggarakan di Olympia Hall, London. Undangan
diberikan kepada pramuka dari 27 negara dan ketika itulah Baden Powell diangkat sebagai
Bapak Pandu Sedunia atau Chief Scout of The World. Kemudian dibentuk Dewan Internasional
yang berjumlah 9 orang anggota dan juga pembentukan Biro Sekretariat di London, Inggris. Biro
dunia untuk pramuka putra memiliki lima kantor perwakilan, antara lain di Costa Rica, Mesir,
Filipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan biro putri memiliki lima kantor pusat berupa sekretariat
di London, biro kantor wilayah dai Amerika Latin, Arab, Asia Pasifik dan Eropa.

Awal Mula Gerakan Pramuka Indonesia

Gagasan akan organisasi muda mudi oleh Baden Powell tersebut menyebar ke berbagai negara
dalam waktu yang sangat singkat. Sejarah berdirinya gerakan pramuka juga mencapai Indonesia
yang sedang dalam masa penjajahan Belanda. Gerakan tersebut dinamai Padvinder di Belanda
yang pada masa itu sedang menguasai Indonesia, sehingga gerakan tersebut juga terbawa ke
Indonesia. Belanda kemudian mendirikan organisasi tersebut di Indonesia dan memberinya nama
NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging atau Persatuan Pandu – Pandu Hindia
Belanda).
Dalam waktu singkat kemudian muncul berbagai organisasi kepanduan di Indonesia, antara lain
JPO (Japanese Padvinders Organizatie), JJV (Jong Java Padvindery), NATIPI (Nationale
IslamitschePadvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).
Pemerintah Hindia Belanda kemudian memberikan larangan untuk menggunakan istilah
Padvindery, maka istilah tersebut diganti oleh KH. Agus Salim menjadi Pandu atau Kepanduan.
Pada tahun 1930 muncul berbagai organisasi kepanduan yang bergabung menjadi Kepanduan
Bangsa Indonesia (KBI), dan pada tahun 1931 Persatuan Antar Pandu Indonesia (PAPI) dibentuk
dan berubah menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia (BPPKI) di tahun 1938.

Memasuki masa pendudukan atau masa penjajahan Jepang di Indonesia, organisasi kepanduan
dilarang. Kemudian banyak dari tokoh kepanduan Indonesia yang beralih kepada organisasi
seperti Keibondan, Seinendan, dan PETA. Namun organisasi kepanduan Indonesia kembali pada
tanggal 28 Desember 1945 setelah proklamasi kemerdekaan dan bernama Pandu Rakyat
Indonesia. Pada masa itu juga banyak terbentuknya organisasi kepemudaan, antara lain sejarah
berdirinya Budi Utomo, sejarah berdirinya HMI, dan sejarah peta pembela tanah air.

Perpecahan Organisasi Kepanduan dan Lahirnya Pramuka

Organisasi kepanduan Indonesia pada tahun 1961 kemudian terpecah menjadi seratus organisasi
dan dihimpun dalam tiga federasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia), POPPINDO
(Persatuan Pandu Puteri Indonesia) dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia).
Terpecahnya organisasi kepanduan ini melemahkan ikatan para anggota, sampai akhirnya ketiga
federasi digabungkan menjadi satu dan diberi nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan
Indonesia).

Pada masa ini, terjadi banyak penyimpangan dari beberapa gerakan kepanduan yang justru
menjadi kaki tangan dari beberapa partai politik dan menjadi senjata untuk bermain politik.
Kebiasaan ini tentunya menyalahi aturan dari dasar pembentukan kepramukaan dunia yang sama
sekali tidak berhubungan dengan masalah politik. Melihat kenyataan tersebut, Presiden Soekarno
langsung mengambil tindakan untuk mengembalikan fungsi gerakan kepanduan di masyarakat
sesuai tujuan awalnya, dan juga berkat dorongan dari beberapa tokoh kepanduan pada saat itu
dengan membubarkan dan menjadikan satu semua gerakan kepanduan dalam sebuah organisasi.

Gerakan pramuka di Indonesia dianggap lahir pada tahun 1961 sesuai dengan keluarnya
Keputusan Presiden no.238 tahun 1961 yang ditandatangani oleh Presiden Soekarno. Setelah
diresmikan oleh negara, maka pramuka Indonesia membuat lambang sebagai simbol operasional
berupa Tunas Kelapa. Hari gerakan pramuka selalu diperingati setiap tanggal 14 Agustus karena
pada tanggal itulah dulu gerakan pramuka diperkenalkan kepada masyarakat, dan keluarnya
Keputusan Presiden no.448 tahun 1961 untuk menganugerahkan panji gerakan pramuka.
Presiden juga mengeluarkan Keppres RI no.112 pada tahun 1961 tentang Panitia Pembantu
Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka, susunan keanggotaan, dan Mapinas, Kwarnas, dan
Kwarnari.

Gerakan Kepramukaan Saat Ini


Saat ini gerakan pramuka sesuai rentang usia anak meliputi Pramuka Siaga (7-10 tahun),
Pramuka Penggalang (11-15 tahun), Pramuka Penegak (16 -20 tahun) dan Pramuka Pandega (21-
25 tahun). Kegiatan kepramukaan saat ini merupakan kegiatan di luar lingkungan sekolah dan
keluarga yang dilakukan di alam terbuka dengan menggunakan prinsip dasar dan metode
kepramukaan, yang memiliki sasaran akhir berupa watak, akhlak dan budi pekerti yang luhur
serta disesuaikan dengan perkembangan dan kepentingan masyarakat Indonesia. Ketahui juga
sejarah OSIS dan sejarah paskibraka sebagai wadah organisasi pelajar di sekolah.

Hiruk pikuk perebutan kekuasaan yang terjadi pada saat jatuhnya orde baru dan juga terjadinya
krisis moneter menyebabkan gerakan pramuka menjadi kurang mendapatkan perhatian oleh
banyak kalangan. Hal ini berlangsung cukup lama hingga pada tanggal 26 Oktober 2010, DPR
mengesahkan UU no. 12 Tahun 2010 mengenai Gerakan Pramuka. UU tersebut menyatakan
bahwa pramuka bukan lagi satu – satunya organisasi yang diperbolehkan untuk
menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga memungkinkan berbagai organisasi
profesi untuk menyelenggarakan kegiatan kepramukaan.

Vous aimerez peut-être aussi