Vous êtes sur la page 1sur 2

Analisis Kebutuhan dan Ketersediaan Air

untuk Daya Dukung Lingkungan

Oleh : Ucok Toni Eduart

Pendahuluan

Air adalah salah satu unsur alam yang begitu penting dan sangat dibutuhkan untuk
mendukung keberlangsungan kehidupan mahluk hidup dalam suatu ekosisitem,
khususnya manusia. Pemanfaatan air dalam memenuhi kebutuhan aktivitas-aktivitas
manusia memberikan pengaruh terhadap ketersediaannya, sehingga dapat
memberikan dampak negatf bahkan bencana lingkungan apabila pemanfaatannya
melebihi daya dukung lingkungan.

Daya Dukung Lingkungan adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung


perikehidupan manusia dan mahluk hidup lain, dimana penentuan daya dukung
lingkungan hidup dilakukan berdasarkan tiga pendekatan, salah satunya dengan
pendekatan perbandingan antara ketersediaan dan kebutuhan air (Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2009)

Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status daya dukung lingkungan berdasarkan
pada ketersediaan dan kebutuhan air tahun 2010-2030 pada suatu wilayah kabupaten/
kota.

Metode

A. Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder
yang digunakan terdiri atas data spasial dan non spasial. Data non spasial yang
digunakan meliputi ; data iklim, data curah hujan, data debit sungai, data penduduk,
data industri, data luas sawah irigasi, dan data jumlah ternak. Data spasial yang
digunakan meliputi ; batas administrasi kabupaten/ kota, peta RTRW
kabupaten/kota, peta penggunaan lahan skala 1 :25.000, peta tutupan lahan, peta
fungsi kawasan dan peta jenis tanah.

B. Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode SWAT (Soil and Water
Analysis Tools) yang diolah menggunakan software Arc GIS 10.1 dan Microsoft
Office Excel.
Pengolahan data non spasial dilakukan untuk menentukan ketersediaan air,
memproyeksikan data penentu kebutuhan air, menentukan kebutuhan air, dan
mengetahui status daya dukung lingkungan pada lokasi penelitian.
1. Ketersediaan Air
Ketersediaan air di bumi tidak mengalami perubahan, yang terjadi adalah
perubahan pada sifat, bentuk dan persebarannya. Air selalu mengalami
perputaran dan perubahan bentuk selama proses siklus hidrologi berlangsung.
Ketersediaan air hujan tahunan dihitung menggunakan metode Thiessen,
pembentukan Poligon Thiessen dilakukan menggunakan Software Arc GIS
10.1. Koefisien Thiessen merupakan persentase luasan dari setiap Poligon,
dimana hujan rata-rata kawasan ditentukan dari perkalian antara luasan tiap
Poligon dengan kedalaman hujan pada setiap stasiun yang berada dalam
Poligon.
2. Kebutuhan Air
Kebutuhan air adalah jumlah air yang digunakan untuk berbagai peruntukan
atau kegiatan masyarakat dalam wilayah tersebut, dalam hal ini kebutuhan air
yang diperhitungkan yaitu kebutuhan air untuk memenuhi kebutuhan rumah
tangga, fasilitas umum meliputi ; perkantoran, pendidikan, irigasi, peternakan,
industri, serta untuk pemeliharaan sungai.
Menurut Dirjen Pekerjaan Umum Cipta Karya (1996), kebutuhan air domestik
dihitung berdasarkan jumlah penduduk yang terdapat pada suatu kota dan
mengalikannya dengan standar kebutuhan air perkotaan, yang dapat diketahui
dari perkalian persentase standar kebutuhan air non domestik dengan
kebutuhan air domestik.
Kebutuhan air irigasi diketahui berdasarkan luas lahan sawah irigasi dan
dianalisa dengan perhitungan Pola Tata Tanam 15 harian dengan Metode
Water Balance.
Kebutuhan air peternakan adalah jumlah air yang digunakan untuk budidaya
hewan ternak
Kebutuhan air untuk pemeliharaan sungai diestimasi berdasarkan perkalian
antara jumlah penduduk dengan standar kebutuhan air untuk pemeliharaan
sungai.
3. Daya Dukung Lingkungan
Penentuan daya dukung lingkungan berdasarkan rasio dapat diketahui setelah
jumlah ketersediaan dan keutuhan air dihitung.

Vous aimerez peut-être aussi