Vous êtes sur la page 1sur 7

Seorang wanita usia 23 thn datang ke tempat anda praktek dengan keluhan utama mata merah, keluhan

disertai dengan mata gatal, terdapat kotoran kental berwarna putih yang mengeras dan membuat mata
lengket ketika bangun pada pagi hari. keluhan tidak disertai dengan penurunan visus. Pasien mempunyai
kebiasaan memakai lensa kontak terus-menerus selama beberapa hari, meskipun sedang tertidur. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital dalam batas normal. Terdapat injeksi konjungtiva pada
kedua mata, sekret (+) Purulen. apa diagnosis yang paling mungkin untuk pasien ini?

a. ulkus kornea b. abrasi kornea c. konjungtivitis virus

d. konjungtivitis bakteri e. konjungtivitis vernal

Seorang bayi dengan gejala konjungtivitis dengan riwayat ibu mengalami infeksi. Keputihan warna
kehijauan, kemungkinan diagnosis pada bayi ini adalah…

a. konjungtivitis gonore

b. konjuntivitis kataral

c. konjungtivits chlamydia

d. conjungtivts vernal

e. conjungitvits virus

Seorang anak berusia 5 tahun, dibawa oleh ibunya ke Puskesmas dengan keluhan mata kanan bengkak,
merah sejak 1 minggu yang lalu. Pada pemeriksaan fisik tampak palpebra ODS edema dan hiperemis,
terdapat sekret berupa eksudat lengket yang menempel ke bulu mata ODS, konjungtiva hiperemis,
blefarospasme (-). Apakah Diagnosa yang paling sesuai pada kasus diatas?

a. Blepharoptosis

b. Blepharospasme

c. Blepharophoria

d. Blepharochalasis

e. Blepharitis

Seorang laki-laki 36 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan utama mata kanan merah. Keluhan
disertai dengan penurunan tajam penglihatan sejak 8 hr yl. Awalnya pasien merasa mata kananya
seperti tertusuk daun. Pasien mencuci matanya dengan air sirih, tetapi 4 hr kemudian pasien merasakan
mata kanannya menjadi buram. Ia lalu memakai tetes mata antibiotik steroid, namun keluhan
bertambah parah. Pada hr ke-6 pasien berobat ke Puskesmas, lalu diberikan tetes mata antibiotika,
tetapi tidak ada perbaikan. Pada pemeriksaan oftalmologis, didapatkan tajam penglihatan mata kanan
3/60, gambaran keputih-putiham kornea sentral ukuran 6x5 cm. BMD pasien terisi nanah berwarna
putih kekuningan dengan ukuran tinggi 2 cm dengan permukaan tidak rata. Apakah temuan yang paling
tepat?

a. Hifema

b. Eksudat

c. Hipopion

d. Koagulum

e. keratik presipitat

Pasien umur 35 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan sumbat pada kedua hidung pada pagi hari
dan cuaca dingin. Berdasarkan anamnesis pasien mempunyai Riwayat alergi debu (+). Demam (-), pem.
Fisik tampak sekret, mukosa, kavum nasal, konka udem. Diagnosa adalah?

A. rhinitis akut

B. rhinitis alergika

C. rhinitis vasomotor

D. rhinitis medikamentosa

E. rhinitis sicca

1. Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun datang ke klinik diantar ke orangtuanya dengan keluhan, mata
kanan terlihat bengkak dan terasa nyeri yang dialami sejak 2 hari yang lalu, pada pemeriksaan fisik
didapatkan kelopak mata kanan merah, bengkak, eksudat lengket pada bulu mata, konjungtiva
hiperemis. Diagnosisnya pada pasien ini adalah?

a. Blefarofimosis

b. Blefarospasme

c. Blefaroptosis

d. Blefarokhalasis

e. Blefaritis

2. Seorang Pasien laki-laki berusia 24 tahun datang ke klinik dengan keluhan diare dan mual sejak 1
minggu yang lalu. Pasien mengaku senang makan daging babi. Pada pemeriksaan vital sign dalam batas
normal, pemeriksaan fisik daerah abdomen tidak terdapat nyeri tekan, kemudian dilakukan pemeriksaan
feses dan didapatkan telur berbentuk bulat bergaris radier.apakah Diagnosis pasien ini yang tepat
a. Taeniasis solium

b. Taeniasis saginata

c. Serkariasis

d. Dipylidiasis caninum

e. Sistiserkosis

3. Tn. H, laki-laki, 22 tahun datang ke Poli Penyakit THT RSUD Ahmad Yani dengan keluhan hidung
tersumbat diarsakan sejak 3 minggu. Hidung tersumbat kanan dan kiri bergantian hilang timbul,
terutama saat malam hari. konsistensi ingus encer dan bening. Pasien mengaku belum pernah
mengalami dengan gejala seperti ini sebelumnya. Pasien tidak ada riwayat alergi dan menyangkal
riwayat trauma di daerah hidung. Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami keluhan yang
sama dengan pasien. Dari hasil pemeriksaan fisik vital sign didapatkan TD: 120 / 80 mmHg, Nadi: 88
x/menit, Respirasi: 22 x/menit, Pada permiksaan status THT didapatkan telinga dalam batas normal,
rinoskopi hidung anterior mukosa hidung kanan dan kiri hiperemis dan edem, septum nasi kanan
hiperemis dan terdapat area litle hiperemis. Cavum Oris dan Orofaring dalam batas normal.Apakah
diagnosis yang tepat pada pasien tersebut :

a. Rhinitis Vasomotor

b. Rhinitis Alergi

c. Rhinits Akut

d. Rhinitis Kronis

e. Rhinitis Hipertrofi

4. Seorang wanita datang ke kamar bersalin dengan diagnosis G3P2 hamil 41 minggu, janin presentasi
kepala tunggal hidup keadaan umum baik, kesadaran kompos mentis, tekanan darah 110/90 mmHg,
frekuensi nadi 90 kali permenit, suhu 36,60C dan frekuensi nafas 20x/menit. Pada pemeriksaan status
obstetrikus TFU 39 cm, presentasi kepala, taksiran berat janin 3700 gram, his 3x/10 menit lamanya 40
detik dengan kekuatan sedang relaksasi baik, dan denyut jantung janin (DJJ) 140 dpm Pada pemeriksaan
dalam diperoleh porsio tipis, pembukaan 10cm. Kemudian dilakukan manajamen fase aktif persalinan,
dilahirkan seluruh bagian janin, namun sulit, kesan terjadi distosia bahu, dilakukan, dilakukan woods
cockscrew manuver. Lahir berturut-turut bahu depan,belakang. Bayi menangis spontan. Komplikasi pada
bayi yang dapat terjadi pada kasus diatas adalah

a. Fraktur klavikula-humerus
b. Fraktur Tibia

c. caput succedaneum

d. atoni uteri

e. rupture uteri

5. Seorang pasien perempuan usia 16 tahun yang datang ke poli syaraf untuk kontrol kejang. Pasien
mengalami kejang 1 minggu yang lalu, kejang terjadi sekali dalam semalam, kejang berlangsung <1
menit. Ketika kejang pasien terjatuh lalu sadar kembali. Kejang terjadi karena pasien kelelahan, kejang
seluruh tubuh dan mata pasien mendelik keatas. Pasien juga mengatakan memgalami kejang sejak usia
3 tahun dan kejang muncul tanpa demam. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tidak ada rangsang
meningeal, peningkatan tekanan intrakranial maupun kelainan pada nervus kranialisnya. pemeriksaan
lanjutan apakah yang akan direncanakan pada pasien :

a. Rontgen Thorax

b. CT-Scan

c. EKG

d. ECG

e. EEG

THT

Seorang anak perempuan berusia 8 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan nyeri telinga kiri yang
menjalar ke leher sejak 2 minggu, disertai dengan keluhan demam, pusing berputar, nyeri kepala, mual ,
muntah, koma, setiap membuka mata.keluhan lain yang dirasakan pasien yaitu keluar cairan telinga,
berkurangnya pendengaran telinga kiri, disertai telinga berdenging. Tiga bulan yang lalu pasien juga
mengeluh nyeri pada telinga kiri serta ada riwayat keluar cairan telinga. Pada pemeriksaan fsik
didapatkan kondisi umum saat masuk IGD dengan penurunan kesadaran, GCS 14, dan suhu 38C. pada
pemeriksaan otoskopi , telinga AD dalam batas normal, retroaurikular dextra dalam batas normal, AS:
liang telinga lapang, secret (+), mukopurulen, membran timpani perforasi total. Retroaurikular sinistra
dalam batas normal. Pada hidung
dan tenggorok tidak ditemukan kelainan. Pemeriksaan neurologi ditemukan tanda rangsang meningeal
berupa kaku kuduk (+).
Kemungkinan diagnosis yang paling tepat untuk kasus ini adalah:

a.Otitis Media Akut dengan komplikasi mastoiditis


b.Otitis Media Akut dengan komplikasi abses subperiosteal
c.OMSK dengan komplikasi mastoiditis
d.OMSK dengan komplikasi abses subperiosteal
e.OMSK dengan komplikasi meningitis

Jawaban : E
Analisa :
A dan B bukan jawaban dari kasus tersebut karena adanya riwayat keluar cairan lebih dari
3 bulan yang lalu.Pilihan jawaban C tidak tepat karena tidak terdapat pembengkakan retroaurikular,
otorea, dan nyeri di belakang telinga.Pilihan D juga tidak tepat karena ada tanda kaku kuduk. E
merupakan jawaban yang tepat karena adanya keluhan nyeri kepala, mual, muntah, dan kaku kuduk.

OBSGYN

Ny. N, 25 tahun G1P0 hamil 41 minggu, datang ke puskemas dengan jarang merasakan mulas pada
kehamilannya. Pasien masih merasakan gerakan anaknya. Pasien rutin memeriksakan
kehamilannya ke bidan sebanyak 3 kali dan 1 kali pada dokter kandungan di awal kehamilan.
Siklus haid pasien teratur dengan siklus 28 hari, berdasarkan hari pertama haid terakhir saat ini
usia kehamilan sesuai dengan 41 minggu 3 hari.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan, pasien compos mentis, tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi
nadi 90 kali per menit,
napas 20 kali per menit, suhu 36,5C. Pada pemeriksaan obstetri didapatkan TFU 36 cm, janin
tunggal, presentasi kepala
2/5, punggung kanan, DJJ (+) 154 kali/menit, TBJ sekitar 2900 gram, his 1 kali dalam 10 menit
selama 20 detik. Pada pemeriksaan dalam, porsio lunak, tebal 1 cm, aksial, pembukaan 1 cm.

Soal

Bagaimana tatalaksana pasien tersebut?

a. Dilakukan induksi persalinan di puskesmas


b. Dirujuk ke rumah sakit untuk terminasi kehamilan
c. Pertahankan kehamilan dengan perhitungan gerakan janin d. Dilakukan observasi saja di
puskesmas
e. Dijadwalkan operasi seksio sesaria 1 minggu kemudian

Jawaban : B
Analisa :
Pasien datang dengan keluhan jarang merasakan mulas pada kehamilannya dan berdasarkan anamnesis
dan pemeriksaan fisis didapatkan bahwa pasien menderita kehamilan post term. Pada keadaan pasien
yang datang ke puskesmas, maka lebih baik pasien untuk dirujuk ke rumah sakit untuk
mendapatkan penanganan yang lebih memadai.

Secara umum, apa yang dapat menjadi faktor predisposisi kasus diatas?

a. Anensefalus
b. Merokok
c. Multiparitas
d. Hidrosephalus
e. Sungsang

Jawaban : A
Analisa :
Beberapa faktor resiko terjadinya pertumbuhan janin kehamilan post term adalah: Primipara,
mengalami persalinan post-term di kehamilan sebelumnya, janin anensefalus dan janin laki-laki,
serta diperkirakan ada predisposisi genetik juga
Risiko apa yang dapat terjadi pada bayinya ?

a. Bayi kecil untuk masa kehamilan


b. Sepsis neonatorum
c. Hydrops fetalis
d. Kematian perinatal
e. Hyaline membrane disease

Jawaban: D
Analisa :
Bayi dari kehamilan post-term dapat mengalami penurunan sirkulasi utero-plasenter yang dapat
mengakibatkan terjadinya hipoksia janin. Kondisi hipoksia ini dapat memicu penurunan pH pada
darat tali pusat (asidosis), rendahnya penilaian APGAR, dan ancaman kematian perinatal. Meski
demikian karena janin berada di kandungan cukup lama, terdapat kemungkinan untuk melahirkan
bayi dengan ukuran yang lebih besar

NEURO

Pasien 30 tahun keluhan sudut mulut kanan jatuh, kelopak mata sulit ditutup dan alis sulit diangkat muncul 2 hari
lalu setelah bangun tidur, riwayat trauma disangkal. tidak ditemukan kelemahan ekstremitas. pemeriksaan
neurologis didapatkan paresis nervus. VII perifer. Diagnosis yang mungkin
a. Bells palsy
b. Stroke hemoragik
c. Stroke nonhemoragik
d. Tumor intracerebral
e. Iskemik batang otak

Jawaban : A
Analisa :
Gejala Bell’s palsy dapat berupa kelumpuhan otototot wajah pada satu sisi yang terjadi secara tiba-tiba beberapa
jam sampai beberapa hari (maksimal 7 hari). Pasien juga mengeluhkan nyeri di sekitar telinga, rasa bengkak atau
kaku pada wajah walaupun tidak ada gangguan sensorik. Kadang- kadang diikuti oleh hiperakusis, berkurangnya
produksi air mata, hipersalivasi dan berubahnya pengecapan. Kelum-puhan saraf fasialis dapat terjadi secara
parsial atau komplit. Kelumpuhan parsial dalam 1–7 hari dapat berubah menjadi kelumpuhan komplit.
Dalam mendiagnosis kelumpuhan saraf fasialis, harus dibedakan kelumpuhan sentral atau perifer. Kelumpuhan
sentral terjadi hanya pada bagian bawah wajah saja, otot dahi masih dapat berkontraksi karena otot dahi
dipersarafi oleh kortek sisi ipsi dan kontra lateral sedangkan kelumpuhan perifer terjadi pada satu sisi wajah.
Derajat kelumpuhan saraf fasialis dapat dinilai secara subjektif dengan menggunakan sistim House-Brackmann
dan metode Freyss. Disamping itu juga dapat dilakukan tes topografi untuk menentukan letak lesi saraf fasialis
dengan tes Schirmer, reflek stapedius dan tes gustometri.
OFTHALMOLOGI

Tn. T, umur 46 tahun datang dengan keluhan mata kanan tidak nyaman.  Tidak ada penurunan penglihatan,
pasien seorang nelayan.  Pemeriksaan fisik selaput putih bentuk segitiga dengan puncak berada diantara limbus
dan pupil. 
Apa diagnosis pada pasien ini :

a.   Pseudopterigium
b.   Pinguekula
c. Tumor limbus
d.   Pterigium derajat 1
e.   Pterigium derajat 2

Jawaban : E

INFEKSI TROPIS

Telur ascariasis setelah masuk kedalam tubuh akan segera menuju :


a. Hepar
b. Jantung Kiri
c. Paru-Paru
d. Otak
e. Lambung

Jawaban : C

Vous aimerez peut-être aussi