Vous êtes sur la page 1sur 9

ANGGARAN RUMAH TANGGA PAGUYUBAN

BAB I : KETENTUN UMUM


Pasal 1 : Pengertian
Anggaran Rumah Tangga Paguyuban Pengguna BlankOn Malang adalah penjabaran dari
Angaran Dasar Paguyuban G sesuai dengan amanat pasal 18.

1. Paguyuban Gerakan Masyarakat Pecinta Alam Raya yang disingkat GEMPAR


adalah komunitas masyarakat pecinta alam bertujuan khusus menggiatkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya pelestarian alam. Selanjutnya disebut Paguyuban
GEMPAR
2. Anggaran Dasar Paguyuban adalah ketentuan-ketentuan dasar hukum
pengelolaan Paguyuban, selanjutnya disingkat AD.
3. Anggaran Rumah Tangga Paguyuban adalah ketentuan-ketentuan hukum yang
merupakan penjabaran dari Anggaran Dasar Paguyuban yang telah disahkan tanggal -
-------------- khususnya pasal 18 dan selanjutnya disebut sebagai ART.
4. Dewan Penasehat Paguyuban adalah organ Paguyuban yang memiliki
kewenangan secara kolektif untuk mengarahkan, membina, mengevaluasi dan
mengembangkan serta kewenangan dan kewajiban lain yang diatur dalam AD
Paguyuban, selanjutnya disebut Penasehat.
5. Dewan Pengurus Paguyuban adalah organ Paguyuban yang memiliki
kewenangan untuk mengatur, mengendalikan, dan mempertanggungjawabkan segala
aktifitas Paguyuban baik ke dalam maupun ke luar, serta kewenangan dan kewajiban
lain yang diatur dalam AD Paguyuban, selanjutnya disebut Pengurus.
BAB II : KEANGGOTAAN
Pasal 2 : Persyaratan Menjadi Anggota
a. Persyaratan menjadi Anggota Biasa :

1. Bersedia mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, serta


ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh Paguyuban.
2. Memenuhi ketentuan dan kewajiban yang ditetapkan oleh Paguyuban.
3. Bersedia mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, serta
ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh Paguyuban.

Pasal 3 : Kewajiban Anggota


Anggota berkewajiban :

1. Mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan-


peraturan organisasi.
2. Menghadiri pertemuan wajib bulanan.
3. Melaksanakan segala keputusan yang telah diambil dalam musyawarah.
4. Memelihara, memajukan dan mengembangkan kegiatan Paguyuban.
5. Memelihara dan menjaga nama baik Paguyuban.
Pasal 4 : Hak Anggota
a. Anggota Biasa berhak :

1. Hadir dalam Musyawarah dan rapat-rapat yang dilaksanakan oleh Paguyuban.


2. Memberikan suara dalam Musyawarah dan rapat-rapat yang dilaksanakan oleh
Paguyuban.
3. Ikut serta disetiap kegiatan Paguyuban
4. Membela diri.
Pasal 5: Pemberhentian Keanggotaan
Anggota Biasa dan Luar Biasa akan kehilangan keanggotaannya apabila :

1. Mengundurkan diri.
2. Diberhentikan.
3. Meninggal dunia.
4. Tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota yang tercantum dalam AD/ART
Paguyuban.
Pasal 6: Sanksi Keanggotaan
a. Anggota yang melalaikan kewajiban seperti pada pasal 3 Anggaran Rumah Tangga
Paguyuban, atau melakukan tindakan yang merugikan Paguyuban atau mencemarkan
nama baik Paguyuban dapat dikenakan sanksi-sanksi sesuai dengan berat ringannya
pelanggaran yang dilakukan berupa :
1. Peringatan tertulis.
2. Pemberhentian sementara.
3. Pemberhentian.

b. Pelaksanaan Sanksi Keanggotaan :

1. Pemberian sanksi peringatan tertulis merupakan wewenang Ketua Umum.


2. Pemberian sanksi pemberhentian sementara merupakan wewenang Ketua
Umum.
3. Pemberian sanksi pemberhentian merupakan wewenang Ketua Umum.
4. Pemberian sanksi pemberhentian sementara dan pemberhentian dapat
diberikan setelah yang bersangkutan mendapat peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga)
kali berturut-turut dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan.
5. Anggota yang terkena sanksi pemberhentian sementara , krtu anggota disita
dan akan diekmbalikan setelah selesai menjalani sanksi
6. Anggota yang terkena sanksi pemberhentian, kartu anggotanya disita
selamanya
7. Anggota yang dikenakan sanksi berhak membela diri dan dapat naik banding
ke Dewan Penasehat.
BAB III : PAGUYUBAN DAN KEPENGURUSAN
Pasal 7 : Pembentukan Paguyuban
Paguyuban dibentuk sesuai dengan yang tercantum pada AD Paguyuban

Pasal 8 : Pembentukan Dewan Penasehat


1. Anggota yang mempunyai hak dipilih menjadi Anggota Dewan Penasehat
adalah Anggota Luar Biasa Paguyuban.
2. Dewan Penasehat dipilih oleh anggota melalui Rapat Luar Biasa Paguyuban
3. Jumlah Anggota Dewan Penasehat tergantung keputusan mufakat melalui
Rapat Luar Biasa Paguyuban
Pasal 9 : Pembentukan Dewan Pengurus
a. Susunan struktur Dewan Pengurus
1. Struktur Dewan Pengurus sesuai dengan AD Paguyuban pasal 10, yang teridiri
dari : Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara.
2. Jika ada perubahan susunan struktur Dewan Pengurus Paguyuban, dilakukan
melalui Rapat Luar Biasa Anggota.
b. Pemilihan Dewan Pengurus

1. Anggota yang mempunyai hak dipilih menjadi Anggota Dewan Pengurus


adalah Anggota Luar Biasa Paguyuban.
2. Ketua Umum Paguyuban, diangkat oleh Musyawarah mufakat Rapat Luar
Biasa Anggota.
3. Wakil Ketua Umum, Sekretaris dan Bendahara, diangkat oleh Ketua Umum
Paguyuban.
4. Dewan Pengurus diangkat dalam masa jabatan ditetapkan untuk jangka waktu
1 (satu) tahun.

BAB IV : TATALAKSANA
Pasal 10 : Tugas, kewajiban dan Tanggung Jawab Dewan Penasehat
1. Umum : Memberikan Pembinaan dan pengarahan pada semua anggota
berkaitan dengan Paguyuban
2. Khusus : Memberikan Pembinaan dan pengarahan atas kinerja Dewan
Pengurus.

Pasal 11 : Tugas, Kewajiban dan Tanggung Jawab Dewan Pengurus


a. Ketua Umum Paguyuban berkewajiban sebagai berikut :

1. Memimpin Paguyuban secara menyeluruh berdasarkan Anggaran Dasar dan


Anggaran Rumah Tangga.
2. Membuat Program Kerja Tahunan Paguyuban.
3. Membuat laporan berkala.
4. Mempertanggung jawabkan hasil kerja kepengurusan kepada Rapat Umum
Anggota diakhir masa kepengurusan.
5. Mengangkat dan/atau memberhentikan Pengurus lain yang diperlukan.
b. Wakil Ketua Umum Paguyuban berkewajiban sebagai berikut :
1. Membantu Ketua Umum Paguyuban dalam penyelenggaraan tugas pimpinan
sehari-hari.
2. Mewakili Ketua Umum Paguyuban apabila berhalangan dalam kegiatan dan
hubungan ke dalam dan keluar.
3. Menjabat Ketua Umum Paguyuban/ Pelaksana tugas apabila Ketua Umum
PBBM tidak dapat menjalankan tugasnya secara tetap sampai dengan masa
kepengurusan berakhir.
4. Membantu Ketua Umum Paguyuban dalam pembuatan Laporan Kerja
Paguyuban.
5. Bertanggungjawab kepada Ketua Umum Paguyuban.
c. Sekretaris Paguyuban berkewajiban sebagai berikut :

1. Melakukan pelaksanaan dan penataan administrasi Paguyuban berkaitan


dengan surat-menyurat dan pengarsipan dokumen Paguyuban.
2. Mewakili Ketua Umum dan Wakil Ketua Paguyuban jika terjadi halangan
dalam kegiatan dan hubungan ke dalam dan keluar.
3. Mencatat dan mendokumentasikan setiap kejadian yang terjadi di Paguyuban.
4. Menotulen setiap rapat atau musyawarah Paguyuban.
5. Membantu Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum Paguyuban dalam
pembuatan Laporan Kerja Paguyuban.
6. Bertanggungjawab kepada Ketua Umum Paguyuban.
d. Bendahara Paguyuban berkewajiban sebagai berikut :

1. Melakukan pelaksanaan dan penataan administrasi Paguyuban berkaitan


dengan Keuangan Paguyuban.
2. Membantu Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum Paguyuban dalam
pembuatan Laporan Kerja Paguyuban.
3. Bertanggungjawab kepada Ketua Umum Paguyuban.

Pasal 12 : Rapat-rapat
a. Sesuai dengan AD Paguyuban pasal 11, jenis-jenis rapat Paguyuban antara lain :

1. Rapat Umum Anggota.


2. Rapat Dewan Penasehat.
3. Rapat Dewan Pengurus.
b. Rapat Umum Anggota
b.1. Wewenang Rapat Umum Anggota.

1. Mengubah dan menetapkan AD/ART Paguyuban.


2. Melakukan pengawasan terhadap pengurus dan meminta pertanggungjawaban
pengurus jika diperlukan.
3. Menyelengerakan Pemilihan Umum Paguyuban untuk memilih Ketua Umum
Paguyuban.
4. Mengesahkan Hasil Pemilihan Umum Paguyuban.
b.2. Peserta Rapat Umum Anggota

1. Peserta Rapat Umum Anggota adalah Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa.
2. Anggota yang mempunyi hak suara adalah Anggota Luar Biasa.
b.3. Pelaksanaan Rapat Umum Anggota.

1. Sidang Rapat Umum Anggota diadakan paling sedikit sekali dalam setahun.
2. Rapat Umum Anggota bersidang dua minggu sebelum masa jabatan Ketua
Umum habis atau permintaan sekurang-kurangnya seperempat jumlah Anggota Luar
Biasa.
b.4. Tata Cara Pengusulan Rapat Umum Anggota

1. Rapat Umum Anggota dilaksanakan atas usulan pengurus atau sekelompok


anggota biasa berjumlah sekurang-kurangnya seperempat jumlah anggota Paguyuban.
2. Pengusul Rapat Umum Anggota membuat undangan rapat beserta agenda
rapat.
b.5. Tata Cara Sidang Rapat Umum Anggota.

1. Pimpinan sidang Rapat Umum Anggota adalah seorang Anggota Luar Biasa
yang dipilih oleh Rapat Umum Anggota pada permulaan sidang Rapat Umum
Anggota.
2. Sidang Rapat Umum Anggota sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah
jumlah Anggota Luar Biasa. Jika jumlah ini tidak terpenuhi, maka dapat diadakan
sidang tunda Rapat Umum Anggota paling lambat seminggu setelahnya.
b.6. Tata Tertib Sidang Rapat Umum Anggota.

1. Keputusan berdasarkan hasil musyawarah mufakat, jika tidak bisa mufakat,


keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.
2. Seluruh Anggota harus menjunjung tinggi hasil keputusan Rapat Umum
Anggota.
3. Anggota yang mempunyai hak suara, berhak mengemukakan pendapatnya dan
memberikan suaranya.
c. Rapat Penasehat

1. Dilakukan oleh Dewan Penasehat.


2. Tempat dan waktu pelaksanaan tidak mengikat.
d. Rapat Pengurus

1. Dilakukan oleh Dewan Pengurus.


2. Tempat dan waktu pelaksanaan tidak mengikat.
BAB V : KEUANGAN
Pasal 13 : Iuran dan Dana
Untuk memperkuat keuangan organisasi, Pengurus dapat mengupayakan sumber keuangan
lain dari usaha-usaha yang sah, tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, serta tidak memberatkan anggota.

Pasal 14 : Penggunaan Keuangan


Penggunaan keuangan adalah untuk :
a. Pengeluaran rutin.

1. Pengeluaran rutin yaitu pengeluaran dana atau keuangan Paguyuban untuk


Operasional Paguyuban.
2. Pengeluaran dana harus disertai bukti pengeluaran dan bisa
dipertanggungjawabkan.
b. Kegiatan-kegiatan Paguyuban.

1. . Pengeluran dana atau keuangan Paguyuban untuk keperluan kegiatan-


kegiatan yang diselenggarakan Paguyuban.
2. Pengeluaran dana harus disertai bukti pengeluaran dan pelaporan kegiatan
serta bisa dipertanggungjawabkan.
c. Pengeluaran khusus.

1. Pengeluaran dana atau keuangan Paguyuban untuk kondisi-kondisi khusus


selain pada pasal 14 huruf a dan b.
2. pengeluaran dana atau keuangan harus atas persetujuan Ketua Umum
Paguyuban dan disertai bukti penegeluaran dana serta bisa dipertanggungjawabkan.

Pasal 15 : Laporan Keuangan


1. Laporan keuangan dibuat secara berkala setiap akhir masa kepengurusan, dan
disampaikan secara terperinci pada Rapat Umum Anggota.
BAB VI : LAMBANG DAN ATRIBUT ORGANISASI
Pasal 16 : Lambang Paguyuban
Lambang Paguyuban didominasi warna hijau, berbentuk lingkaran warna hijau dengan
simbol tugu Malang, di dalamnya terdapat simbol apel hijau dan simbol BlankOn. Adapun
filosofi lambang Komunitas PPBM sebagai berikut :

1. APEL HIJAU : Apel Manalagi (Malus Sylvestris Mill), buah yang berasal dari
malang raya sangat terkenal di indonesia yang berarti mewakili daerah malang. [1]
2. TUGU : Land Mark kota Malang, terdapat di alun-alun bunder depan kantor
walikota kota Malang. [2]
3. DOMINAN WARNA HIJAU : Berarti bahwa selalu segar dan fresh pikiran
dan tindakan anggota PPBM dalam menghadapi segala rintangan.
4. LINGKARAN : (1)Menunjukkan semangat dan tekad anggota PPBM dalam
memajukan FOSS. (2)Lingkaran penuh menunjukkan jalinan kebersamaan dan
kekeluargaan
5. LOGO BlankOn : PPBM bagian dari Linux BlankOn
BAB VII : PENUTUP
Pasal 17 : Pengesahan
1. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal disahkan dan hanya dapat
diubah oleh Rapat Umum Anggota.
2. Hal-hal yang tidak atau belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini,
akan diatur dalam Peraturan Paguyuban, dan peraturan tersebut tidak boleh
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Paguyuban.
3. Dengan berlakunya Anggaran Rumah Tangga ini, maka Anggaran Rumah
Tangga yang ada dan berlaku sebelum Anggaran Rumah Tangga ini, dinyatakan tidak
berlaku, dan segala sesuatu yang bertentangan dengan Anggaran Rumah Tangga ini
akan diatur kembali dan disesuaikan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Anggaran Rumah Tangga ini disahkan oleh Musyawarah Rapat Umum ANggota di pada hari
___ tanggal ____ tahun ____.

Vous aimerez peut-être aussi