Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH:
2. ELVI TANIA
4. INTAN HERVARIENZI
5. LIA RIANITIA
6. MELDA ANTIKA
ANGKATAN XXI
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
ii
Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah swt yang telah memberikan rahmat
dan karunianya sehingga Kelompok dapat menyelesaikan makalah keterampilan dasar
praktek klinik di RSUD Prabumulih dalam Kelompok makalah ini Kelompok dapat banyak
mendapat bantuan , bimbingan serta do’a dari berbagai pihak oleh karena itu Kelompok
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
Kelompok menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna
untuk itu Kelompok sangat mengharapkan kritik saran yang bersifat membangun guna
perbaikan di masa yang akan datang.
Wasalamu’alaikum Wr,Wb
Kelompok 5
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
iii
HALAMAN KATA PENGANTAR........................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
2.1 Definisi.............................................................................................. 4
2.3 Etiologi.............................................................................................. 10
2.4 Klasifikasi.......................................................................................... 11
2.6 pathway............................................................................................. 13
3.1.1 Biodata........................................................................................... 22
3.3 Intervensi............................................................................................ 35
3.4 Implementasi.......................................................................................... 40
iv
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................... 51
4.1 Pengkajian.............................................................................................. 47
4.4 Implementasi.......................................................................................... 48
4.5 Evaluasi.................................................................................................. 49
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan............................................................................................... 54
5.5 Saran........................................................................................................ 54
DAFTAR PUSTAKA
v
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi telah membunuh 9,4 juta warga
dunia setiap tahunnya. Badan Kesehatan Dunia (WHO) Angka memperkirakan, jumlah
penderita hipertensi akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang
membesar. Pada 2025 mendatang, diproyeksikan sekitar 29 % warga dunia terkena
hipertensi (World Health Organization, tahun 2005).
Prosentase penderita hipertensi saat ini paling banyak terdapat di negara
berkembang. Data Global Status Report on Noncommunicable Disesases 2010 dari
WHO menyebutkan, 40 % negara ekonomi berkembang memiliki penderita hipertensi,
sedangkan negara maju hanya 35 %. Kawasan Afrika memegang posisi puncak penderita
hipertensi sebanyak 46 %. Sementara kawasan Amerika menempati posisi terakhir
dengan 35 %. Di kawasan Asia Tenggara, 36 % orang dewasa menderita hipertensi.
Untuk kawasan Asia, penyakit ini telah membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya. Hal
ini menandakan satu dari tiga orang menderita tekanan darah tinggi (Report on
Noncommunicable Disesases, 2010).
1
2
Menurut Khancit, pada 2011 WHO mencatat ada satu miliar orang yang terkena
hipertensi. Di Indonesia, angka penderita hipertensi mencapai 32 % pada 2008
dengan kisaran usia di atas 25 tahun. Jumlah penderita pria mencapai 42,7 %,
sedangkan 39,2 % adalah wanita ( WHO, 2011 ).
Data yang Kelompok peroleh dari catatan rekam medis di RSUD Prabumulih
dari bulan januari sampai dengan bulan agustus tahun. Jumlah pasien hipertensi
rawat inap sebanyak 185 orang. Yang terdiri dari laki-laki berjumlah 63 orang dan
perempuan berjumlah 122 orang ( Rekam medis RSUD Prabumulih 2013).
Peran perawat pada saat memberikan asuhan keperawatan pasien hipertensi
adalah sebagai berikut: memberikan pendidikan kesehatan tentang hipertensi,
menganjurkan penurunan berat badan bagi pasien yang obesitas, pembatasan
alkohol, natrium, tembakau, dan mengajarkan teknik relaksasi ( Brunner 2000,
halaman 218 ).
Berdasarkan latar belakang diatas Kelompok tertarik mengambil kasus Asuhan
Keperawatan dengan judul Asuhan Keperawatan Dengan Hipertensi pada klien Ny.N
di Ruang Medical. Dikarenakan guna untuk mengetahui secara spesifik penyebab dari
kasus hipertensi serta penangganan yang tepat untuk penderita hipertensi serta
meningkatkan mutu pelayanan pada klien dengan hipertensi sehingga dapat
mengurangi terjadinya komplikasi.
1.3 Manfaat
.1 Definisi
Hipertensi adalah peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mmHg atau
lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg (Sharon, L.Rogen, 1996).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHG dan
tekanan darah diastolic lebih dari 90 mmHG (Luckman Sorensen,1996).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah
sistolik 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolic 90 mmHg ataulebih. (Barbara
Hearrison 1997)
Hipertensi dikategorikan ringan apabila tekanan diastoliknya antara 95 – 104
mmHg, hipertensi sedang jika tekanan diastoliknya antara 105 dan 114 mmHg, dan
hipertensi berat bila tekanan diastoliknya 115 mmHg atau lebih. Pembagian ini
berdasarkan peningkatan tekanan diastolic karena dianggap lebih serius dari
peningkatan sistolik ( Smith Tom, 1995 ).
Jadi dapat di simpulkan dari beberapa definisi dari hipertensi diatas. Hipertensi
adalah suatu kondisi tekanan darah dimana terjadi peningkatan tekanan darah yang
abnormal yaitu sistolik 140 mmHg dan diastolic 90 mmHg.
4
5
2.1 Anatomi
1. Jantung
Gambar.1.1
Jantung manusia terdiri atas 4 ruang dengan sekat dan katup yang sempurna. Ruang
tersebut yakni:
1. Serambi Kanan/atrium dexter.
Terletak pada jantung bagian kanan atas dan embelan kecil, menyerupai
telinga kanan, berfungsi sebagai bilik penyimpanan sementara sehingga darah dapat
tersedia untuk ventrikel kanan. Darah tidak teroksigen dari sirkulasi sistemik
memasuki serambi kanan lewat tiga vena, vena cava inferior,vena cava superior/vena
cava anterior, dan sinus koroner.
6
KATUP JANTUNG
Fungsi katup jantung adalah untuk mempertahankan aliran satu arah. Diantara
atrium kanan dan ventrikel kanan ada katup yang memisahkan keduanya yaitu katup
trikuspid, sedangkan pada atrium kiri dan ventrikel kiri juga mempunyai katup yang
disebut dengan katup mitral/ bikuspid. Kedua katup ini berfungsi sebagai pembatas
yang dapat terbuka dan tertutup pada saat darah masuk dari atrium ke ventrikel.
1. Katup Trikuspid
Katup trikuspid berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan. Bila katup
ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan.
Katup trikuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan
dengan cara menutup pada saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup
trikuspid terdiri dari 3 daun katup.
2. Katup Pulmonalis
Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel
kanan melalui trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis bercabang menjadi arteri
pulmonalis kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan paru kanan dan
kiri. Pada pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3
daun katup yang terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel
7
kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan menuju
arteri pulmonalis.
3. Katup Bikuspid
Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri
menuju ventrikel kiri.. Seperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat
kontraksi ventrikel. Katup bikuspid terdiri dari dua daun katup.
4. Katup Aorta
Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. Katup
ini akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir
keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi,
sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam ventrikel kiri (Sharon, L.Rogen,
1996) .
LAPISAN JANTUNG
Dinding jantung terdiri dari 3 lapis yaitu :
1. Epikardium (Pericardium visceral)
Lapisan bagian luar jantung ini terdiri dari 2 lapisan yaitu perikardium fibrosa
dan serosa. Di dalam kantong perikardium terdapat cairan yang memudahkan gerakan
dan sangat mengurangi gesekan jantung terhadap jaringan sekitarnya, rongga
perikardium yang berisi sedikit cairan pelumas atau yang disebut cairan perikardium
kurang lebih 10 atau 30 ml yang berguna untuk mengurangi gesekan yang timbul
akibat pergerakan jantung.
2. Myocardium
Myocardium (myo = otot) yaitu jaringan utama otot jantung yang bertanggung
jawab atas kemampuan kontraksi jantung, yang terdiri dari sel-sel otot dan
membentuk bagian terbesar dinding dari masing-masing bilik. Myocardium ventrikel
kiri lebih tebal dari kanan. Akibatnya, ventrikel kiri dapat membuat tekanan lebih
besar saat berkontraksi.
3. Endokardium
Lapisan tipis dan halus yang menjadi pembatas dalam jantung bagian dalam
otot jantung yang berhubungan langsung dengan darah dan juga bersifat sangat licin
untuk aliran darah.
Jantung dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium
kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri.Ukuran jantung kira-kira panjang 12 cm,
8
lebar 8-9 cm seta tebal kira-kira 6 cm. Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai
425 gram dan sedikit lebih besar dari kumpalan tangan. Setiap harinya jantung
berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000 galon
darah atau setara dengan 7.571 liter darah. Posisi jantung terletak diantar kedua paru
dan berada ditengah tengah dada ( Iyer et all , 1996 )
2. 2 Fisiologi
Sistem peredaran darah keci disebut juga sistem peredaran darah pulmonalis,
karena darah mengalir dari jantung melalui ventrikel kanan menuju ke paru-paru dan
kembali menuju jantung melalui atrium kiri.
Darah dari seluruh tubuh yang kaya akan karbondioksida masuk ke atrium kanan
melalui pembuluh vena. Dari atrium kanan darah akan mengalir ke ventrikel kanan
melalui katup trikuspidalis. Kemudian ventrikel berkontraksi sehingga katup
trikuspidalis terutup, tetapi memaksa katup pulmonalis yang terletak pada lubang arteri
pulmonalis terbuka. Darah masuk ke arteri pulmonalis yang bercabang ke kiri dan ke
kanan yang masing-masing menuju paru-paru kiri dan kanan. Arteri pulmonalis ini
bercabang menjadi arteriol. Arteriol mengalirkan darah menuju kapiler di paru-paru. Di
kapiler paru-paru inilah darah melepaskan karbondioksida dan mengambil oksigen.
Kemudian darah masuk ke venula, kemudian ke vena pulmonalis yang membawa darah
yang kaya akan oksigen menuju ke atrium kiri.
3. Etiologi
Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterisklerosis pada orang tua serta pelabaran
pembuluh darah
4. Klasifikasi
11
6. Manifestasi klinik
7. Pathway
Perubahan struktur
Beban kerja jantung meningkat Ansietas
Vasokontriksi Koroner
Sistemik
kebutuhan nutrisi tidak tepenuhi
Penyumbatan pembuluh darah Nyeri
Iskemia dada
Miokard
Vasokontriksi
Nutrisi kurang dari kebutuhan
Gangguan sirkulasi Fatique
Afterload meningkat
Otak
9. Penatalaksanaan
1. Aktifitas/ istirahat
Gejala : Kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup monoton
Tanda : Frekwensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea
2. Sirkulasi
Gejala : Riwayat hipertensi, penyakit jantung koroner aterosklerosis.
Tanda : Kenaikan tekanan darah, tachycardi, disrythmia, denyutan nadi
jelas, bunyi jantung murmur, distensi vena jugularis
3.Integritas Ego
Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria, marah,
faktor stress multiple (hubungan, keuangan, pekerjaan)
Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan kontinue perhatian,
tangisan yang meledak, otot muka tegang (khususnya sekitar
mata), peningkatan pola bicara
4. Eliminasi
Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau yang lalu ( infeksi, obstruksi, riwayat
penyakit ginjal ), obstruksi.
5. Makanan/ cairan
Gejala : Makanan yang disukai (tinggi garam, tinggi lemak, tinggi
kolesterol), mual, muntah, perubahan berat badan (naik/ turun),
riwayat penggunaan diuretik.
Tanda : Berat badan normal atau obesitas, adanya oedem.
6.Neurosensori
Gejala : Keluhan pusing berdenyut, sakit kepala sub oksipital, gangguan
penglihatan.
Tanda : Status mental: orientasi, isi bicara, proses berpikir,memori,
perubahan retina optik. Respon motorik : penurunan kekuatan
genggaman tangan.
· Nyeri/ ketidaknyamanan
Gejala : Angina, nyeri hilang timbul pada tungkai, nyeri abdomen/ masssa.
7. Pernafasan
Gejala : Dyspnea yang berkaitan dengan aktifitas/ kerja, tacyhpnea, batuk
dengan/ tanpa sputum, riwayat merokok.
Tanda : Bunyi nafas tambahan, cyanosis, distress respirasi/ penggunaan
alat bantu pernafasan.
8. Keamanan
Gejala : Gangguan koordinasi, cara brejalan.
2. Diagnosa Keperawatan
Intervensi Rasional
1.Kaji pemahaman pasien tentang 1.kegemukan adalah resiko tambahan
hubungan langsung antara hipertensi dan pada tekanan darah tinggi karena
kegemukan disproporsi antara kapasitas aorta dan
peningkatan curah jantung berkaitan
dengan peningkatan massa tubuh.
2.Bicarakan pentingnya menurunkan 2.Kesalahan kebiasaan makan makan
masukan kalori dan batasi masukan menujang terjadinya ateroskerosis dan
lemak,garam,dan gula,sesuai indikasi. kegemukan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. IDENTITAS
1. pasien
Nama : Tn” R ”
Umur : 49 Tahun
Diagnosa : Hipertensi
Nama : Tn”A”
Umur : 60 tahun
Pekerjaan : Petani
B. PENGKAJIAN
1. Alasan utama datang ke RS : pasien mengatakan sakit kepala dan tekanan darah
naik
2. Keluhan utama ( saat dikaji ) : pasien mengatakan sakit kepala sejak 3 hari yang lalu.
Genogram
Keterangan :
: Laki Laki
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal serumah
C. PENGKAJIAN FISIK
1. Keadaan umum
2. PEMERIKSAAN KHUSUS
1. Kulit
Warna : normal
2. Kepala
Kualitas : baik
3. Mata
Pupil : isokor
Visus : simetris
Kebersihan : bersih
4. Hidung
Telinga
Bibir : lembap
Kebersihan : bersih
6. Leher
7. Dada
Jantung
Paru-paru
Kebersihan : bersih
8. Abdomen
Perkusi :redup
9. Genetalia
Penis : normal
Kebersihan : bersih
Kekuatan otot ;
4 Personal Hygiene
n. Mandi 2x sehari 1x sehari
o. Keramas 2x sehari 1x sehari
p. Gosok gigi 2x sehari 2x sehari
q. Potong kuku 2x seminggu 1x seminggu
r. Ganti pakaian 2x sehari 1x sehari
Masalah keperawatan Tidak ada masalah Tidak ada masalah
5 Pola aktivitas
s. Lama tidur siang 2 jam 1 jam
t. Lama tidur malam 7 jam 5 jam
u. Gangguan tidur Tidak ada Tidak ada
Masalah keperawatan Tidak ada masalah Tidak ada masalah
E .Data Penunjang
HB 13,7 gr % 12 – 14
PSIKOLOGIS
a. Perasaan Klien Setelah mengalami masalah ini adalah :klien tidak merasakan
cemas
b. Cara mengatasi perasaan tersebut : tidak ada .
c. Rencana klien setelah masalahnya terselesaikan : tidak ada
d. Jika rencana ini tidak dapat dilaksanakan : tidak ada
e. Pengetahuan klien tentang masalah /penyakit yang ada : tidak ada
Masalah keperawatan : tidak ada masalah
SOSIAL
a. Aktifitas atau peran klien dimasyarakat adalah : sebagai warga biasa
b. Kebiasaan lingkungan yang tidak disukai adalah : Tidak ada
c. Pandangan klien tentang aktivitas sosial dilingkungannya : penuh keakraban
dan peduli
d. Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
BUDAYA
a. Budaya yang diikuti klien adalah budaya : Jawa yang aktivitasnya adalah
gemar makan manis
b. Keberatannya dalam mengikuti budaya tersebut adalah : Tidak merasa
keberatan
c. Cara mengatasi keberatan tersebut adalah : tidak ada
d. Masalah keperawatan : tidak ada masalah
SPIRITUAL
a. Aktivitas ibadah yang biasa dilakukan sehari-hari adalah : shalat , baca al-
qur’an, zikir.
b. Kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan adalah yasinan rutin bersama
keluarga
c. Aktivitas ibadah yang sekarang tidak dapat dilaksanakan adalah : Mengaji
d. Perasaan klien akibat tidak dapat melaksanakan hal tersebut karena kondisi
sakit pada klien tidak mempermasalahkan
e. Upaya klien mengatasi persaan tersebut melakukan kegiatan semampunya
f. Apa keyakinan klien tentang peristiwa/masalah kesehatan yang sekarang
sedang dialami : harus percaya bahwa penyakit ini bisa sembuh
g. Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
Analisa Data
Tanggal : 2-09-2013
Frekuensi jantung
DO:
meningkat
- Perubahan irama jantung
Kelelahan
- Takipnea
Tachipnea
- Nafas cepat.
Aktivitas terhambat
- Ku sakit sedang :
Intoleransi aktivitas
T d : 210/100 mmHg
T : 36,5 oC
RR : 32x/menit
Nadi: 100x/menit
3. DS: Faktor Predisposisi Nyeri/ sakit
kepala
- Klien mengatakan Sakit kepala. Kerusakan vaskuler
pembuluh darah
Perubahan Struktur
DO:
Gangguan sirkulasi
- Klien tampak meringis menahan
sakit di kepala. Otak
DAFTAR MASALAH
3. Intoleransi aktivitas
PRIORITAS MASALAH
3. Intoleransi aktivitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload, vasokontris
pembuluh darah.
5.Kolaborasi 5.mencegah
dengan tim peningkatan kerja
medis dalam jantung diberikan
memberian obat catopril 1x1
obat. tablet/hari
- Catopril 1x1
tablet/hari
2. 24-9- Nyeri/ sakit Setelah diberikan 1.Observasi 1.Mengetahui derajat
2013 kepala asuhan derajat nyeri nyeri yang dirasakan
10.00 berhubungan keperawatan 2x24 pasien dan
wib dengan jam diharapkan mempermudah
peningkatan pasien Nyeri intervensi selanjutnya
vascular serebral terkontrol dengan .
DS: kriteria hasil : 2.Pertahankan 2.Meminimalkan
- Keluarga Klien -Nyeri tirah baring stimulasi/meningkatk
mengatakan klien selama fase an relaksasi
klien merasa berkur akut
lemah dan letih. ang
DO: - Skala nyeri 0-3 3.Berikan posisi 3.Mengurangi rasa
- Perubahan - Wajah pasien yang nyaman nyeri.
irama jantung tidak meringis pada klien.
- Takipnea
- Nafas cepat. 4.Ajarkan klien 4. Mengurangi rasa
- Ku sakit tehnik nyeri
sedang : relaksasi nafas
T d : 210/100 dalam.
mmHg 5.kolaborasi 5.Menurunkan/mengont
dalam rol nyeri dan
T : 36,5 oC pemberian menurunkan rangsang
RR : 32x/menit analgesik sistem saraf simpatis.
- Keterolac 2x1
Nadi:
ampul
100x/menit
- Ceftriaxone 3x1
ampul
3.berikan
3.Mengidentifikasi
dorongan
sejauh mana
untuk
kemampuan pasien
melakukan
dalam melakukan
aktivitas/pera
aktivitas dan perawa
watan diri
tan diri
bertahap jika
dapat
ditoleransi
.berikan
bantuan
sesuai
kebutuhan
4.Kemajuan aktivitas
4. Kaji sejauh
bertahap mencegah
mana
peningkatan kerja
aktivitas
jantung tiba-tiba
yang dapat
ditoleransi
IMPLEMTASI KEPERAWATAN
No Jam
Tgl/jam Diagnosa Implementasi Respon Paraf
.
1. 2-9- Penurunan curah 08.00 1.Memantau TD. Ukur 1. Klien merasa
2013 jantung pada kedua tangan/ tidak
berhubungan paha untuk evaluasi tenang
dengan 09.00 awal. Gunakan ukuran dengan
Peningkatan manset yang tepat dan kondisinya.
afterload, teknik yang akurat. Td 210/100
vasokontriksi 09.10 mmHg.
pembuluh darah
2.Klien suhu
10.00 2.Mengamati warna tubuhnya
kulit,kelembaban , normal 36 c
0
suhu, dan masa ,
pengisian.
3.Klien
3.Memberikan tamapak
lingkungan tenang, lebih
nyaman, kurangi nyaman dan
aktivitas /keributan tenang
lingkungan. Batasi
jumlah pengunjung
dan lamanya tinggal. 4.Klien
4.Mempertahankan beristirahat
pembatasan aktivitas di tempat
seperti istirahat di tidur.
tempat tidur/ kursi,
jadwal periode
istirahat tanpa
gangguan, bantu
pasien melakukan
aktivitas perawatan
diri sesuai kebutuhan 5.Klien
5.Kolaborasi dengan minum obat
tim medis dalam secara oral
memberian obat. catoprol
- Catopril 1x1 1x1
tablet/hari tablet/hari
2. 2-9- Nyeri/ sakit 08.00 1.Mengobservasi derajat 1.Klien
2013 kepala nyeri tampak
berhubungan 08.50 menahan sakit
10.00 dengan dan meringis.
WIB peningkatan
2.Klien hanya
vascular serebral 10.00 2.Mempertahankan tirah
baring selama fase akut berbaring di
tempat tidur
11.00 3.Memberikan tindakan 3.Klien
non farmakologi untuk tampak
11.10 menghilangkan sakit merasa lebih
kepala mis; kompres nyaman
dingin pada dahi,pijat
punggung dan lehernya.
4.Mengajarkan relaksasi 4. Rasa nyeri
nafas dalam. klien klien
berkurang
5.Berkolaborasi dalam
pemberian analgesik 5.Rasa nyeri
- Keterolac 2x1 ampul klien dapat
- Ceftriaxone 3x1 ampul terkontrol
3. 2-9- Intoleran aktivitas 08.00 1.Mengkaji respon klien 1. Klien tampak
2013 b.d kelemahan terhadap lemah dan
12.00 umum aktivitas,perhatian berbaring di
WIB ketidakseimbangan frekuensi nadi lebih tempat tidur.
antara suplai dan 09.00 dari 20 X/menit di atas
kebutuhan oksigen frekuensi istirahat
;peningkatan TD yang
nyata selama/sesudah
aktivitas,dispnea,nyeri
11.00 dada;keletihan dan
kelemaha.
2.Mengintruksikan pasien 2.Klien
tentang tehnik mendengarkan
12.00 penghematan apa yang di
energi,mis; intruksikan
menggunakan kursi oleh perawat.
\ saat mandi,duduk saat
menyisir rambut atau
menyikat
gigi,melakukan
aktifitas dengan
perlahan.
CATATAN PERKEMBANGAN
- Ku sakit sedang
T d : 160/100 mmHg
T : 36,5 oC
RR:30x/mt
Nadi:98x/m
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan.
- Berikan suasana tenang dan
kurangi pengunjung
- Pertahankan pembatasan
aktivitas
- Kolaborasi dalam pemberian
obat catopril
2. DP II: 11.50 S:
Nyeri/ sakit kepala - Keluarga klien mengatakan klien
berhubungan dengan Sakit kepala.
peningkatan vascular O:
serebral - Klien tampak meringis menahan
sakit di kepala.
. - Skala nyeri sedang
-Skala nyeri : 6
-Lokasi : nyeri di kepala
-Frekuensi : Timbul dan hilang
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
- Kaji derajat nyeri
- Pertahankan tirah baring
- Berikan tindakan non
farmokologi
3. DP III: 01.25 S:
Intoleran aktivitas b.d - Keluarga Klien mengatakan klien
kelemahan umum sangat lemah
ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan
oksigen
O:
- Takipnea
-Nafas cepat.
-Ku abnormal :
T d : 160/100 mmHg
T : 36,5 oC
RR : 30x/menit
Nadi: 98x/menit
- Ku Lemah
T d :130/90mmHg
T : 36,5 oC
RR:28x/mt
Nadi:88x/m
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi di lanjutkan.
- Pertahankan pembatasan
aktivitas
- Kolaborasi dalam
pemberian obat catopril
Nadi: 88x/menit
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi di lanjutkan
- Kaji peningkatan TD yang
nyata selama atau sebelum
aktivitas
- Intruksikan tentang teknik
penghematan energy
- Berikan dorongan untuk
perawatan
CATATAN PERKEMBANGAN
Td:120/80mmHg
T : 36,5 oC
RR:24x/mt
Nadi:88x/m
A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan.
2. 4-9- DP II: S:
2013 Nyeri/ sakit kepala - Klien mengatakan tidak
12.25 berhubungan dengan lagi merasakan Sakit kepala.
peningkatan vascular O:
serebral - Klien tampak meringis
menahan sakit di kepala.
- Klien tampak kesulitan
tidur,
A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan
3. 4-9- DP III: S:
2013 Intoleran aktivitas b.d - Klien mengatakan tidak
13.25 kelemahan umum merasa lemah lagi.
ketidakseimbangan
O:- Frekuensi jantung
antara suplai dan
normal
kebutuhan oksigen.
- Nafas normal.
T : 36,5 oC
RR : 24x/menit
Nadi: 88x/menit
A : Masalah teratasi
P : Intervensi di hentikan.
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah diberikan asuhan keperawatan pada klien Ny.N dengan hipertensi di ruang diruang
perawatan medical wanita RSUD prabumulih .
4.1 Pengkajian
Saat pengkajian pada Tn “R “ tidak mendapat kesulitan karena informasi didapat dari
keluarga klien dimana informasi didapat langsung melalui wawancara, observasi, tindaka
medis dan keperawatan. Dalam pengkajian pada Tn “R “ dengan hipertensi, masalah
keperawatan yang diangkat yaitu 1. Penurunan curah jantung 2. Nyeri atau sakit kepala,klien
mengatakan pusing kepala terus menerus,dengan keluhan nyeri pada bagian kepala karena
adanya penurunan cairan kardio ouput, TD :180/100 ,Nadi :80x/permenit, RR :
30x/permennit, Suhu tubuh :37,5oC ,3. Dan masalah keperawatan ke3 intoleransi aktifitas
data yang didapat klien merasa nyeri sendi sejak masuk rumah sakit dan rentang geraknya
sangat terbatas.
Dari uraian diatas 3 diagnosa keperawatan secara konsep ada pada Tn. R yaitu
3 diagnosa keperawatan dengan kesamaan permasalahannya, dimana sesuai
dengan pengkajian Tn. R secara Head To Toe.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Setelah dilakukan Asuhanan Keperawtan pada Ny”N” dengan gangguan
sistem Kardiovaskuler : Hipertensi DI Ruang Medikal Wanita RSUD Prabulmulih,
selama 4 hari penyusun melakukan pengkajian mulai dari tanggal 24-27 september
2013.
Dengan menggunakan pendektana proses keperwatan, maka di ambil
kesimpilan dari tiap proses keperawatan yaitu :
1.2 Dalam proses pengkajian di ruang Medikal Wanita oleh perawat dan mahasiswa
dapat menggali data subjektif maupun objektif dengan menggunakan prinsip
pengkajian head to toe yang dapat menunjang terhadap permasalahan klien sehingga
tujuan perencanaan dapat sesuai dengan kebutuhan klien.
1.3 Dari hasil pengkajian akhirnya dapat dirumuskan diagnosa keperawatan yang
diangkat oleh penulis untuk pasien dengan Diagnosa Hipertensi Di Ruang Medikal
Wanita RSUD Prabumulih :
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan Peningkatan afterload,
vasokontriksi pembuluh darah.
5.2 Saran
3. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan pengalaman,pemahaman
tentang bagaimana mengelola dan mencapai tujuan asuhan keperaeatan berkualitas
pada situasi yang nyata.
STRATEGI PELAKSANAAN ( SP )
Pertemuan ke 2
Hari, tanggal : kamis, 3 november 20013
Ruang : penyakit dalam RSUD prabumulih
II. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
DS : klien mengatakan gelisah
DO : - klien tampak gelisah
- Ku sakit sedang
Fase orientasi
b. Evaluasi atau validasi : “apa yang ingin ibu keluhkan hingga merasa gelisa”
c. Kontrak :
Fase Kerja
Fase Terminasi