Vous êtes sur la page 1sur 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYAKIT LEUKEMIA

Pokok Bahasan : Penyakit Leukemia


Sub Pokok Bahasan : Pengenalan Penyakit Leukemia dan cara perawatan serta
penatalaksanaannya
Sasaran : keluarga pasien di ruang 22 RSSA
Waktu : 1x35 menit
Hari/tanggal : Rabu, 31 Januari 2018
Tempat : Tempat tunggu pasien di ruang 22 RSSA
Penyuluh : Mahasiswa keperawatan STIkes Kepanjen

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia , pengaruh globalisasi
di segala bidang, perkembangan teknologi dan industri telah banyak
membawa perubahan pada perilaku dan gaya hidup masyarakat serta situasi
lingkungannya, misalnya perubahan pola konsumsi makan, berkurangnya
aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran atau polusi lingkungan.
Perubahan tersebut tanpa disadari telah memberi kontribusi terhadap
terjadinya transisi epidemiologi dengan semakin meningkatnya kasus-kasus
penyakit tidak menular seperti; jantung, kanker, diabetes, hipertensi, gagal
ginjal dan sebagainya. Demikian juga dengan pola penyakit penyebab
kematian menunjukkan adanya transisi epidemiologi, yaitu bergesernya
penyebab kematian utama dari penyakit infeksi ke penyakit non-infeksi
(degeneratif) . Salah satu penyakit non-infeksi (degeneratif) adalah kanker.

Kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia.


World Health. Organization (WHO) mengestimasikan bahwa 84 juta orang
meninggal akibat kanker dalam rentang waktu 2005 dan 2015.Pada tahun
2000 terdapat 10 juta orang (5,3 juta laki-laki dan 4,7 juta wanita) menderita
kanker di seluruh dunia dan 6,2 juta diantaranya meninggal dunia (Case
Fatality Rate/CFR 62%). Penelitian Jemal, et al. (2004) melaporkan bahwa
terdapat 1.368.030 kasus baru kanker di Amerika Serikat dan 563.700 orang
meninggal karena penyakit tersebut . Sedangkan di Eropa 1.711.000 orang
meninggal dari 2.886.800 kasus kanker pada tahun yang sama .

Salah satu jenis kanker yang ditandai oleh penimbunan sel darah putih
abnormal dalam sumsum tulang adalah leukemia.9 Menurut WHO (2002)
leukemia terjadi hampir di seluruh dunia. Registrasi kanker telah mencatat
sekitar 250.000 kasus baru per tahun dengan CFR 76%. Dari 100.000 kasus
baru kanker, Leukemia Mielositik Akut (LMA) sekitar 2,5%, sementara
Leukemia Limfositik Akut (LMA) adalah sekitar 1,3%. Data The Leukemia
and Lymphoma Society (2009) menyebutkan bahwa setiap 4 menit terdapat 1
orang meninggal karena kanker. Diperkirakan 139.860 orang di Amerika
terkena leukemia, lymphoma dan myeloma dan 53.240 orang meninggal
karena kasus ini . Yayasan Onkologi Anak Indonesia menyatakan, setiap
tahun ditemukan 650 kasus kanker baru di seluruh Indonesia, 150 kasus di
antaranya terdapat di Jakarta. Sebanyak 70% merupakan penderita leukemia
atau kanker darah. Umumnya, pasien kanker anak datang setelah masuk
stadium lanjut yang sulit untuk disembuhkan.

Leukemia umumnya muncul pada diri seseorang sejak dimasa kecilnya,


Sumsum tulang tanpa diketahui dengan jelas penyebabnya telah
memproduksi sel darah putih yang berkembang tidak normal atau abnormal.
Normalnya, sel darah putih me-reproduksi ulang bila tubuh memerlukannya
atau ada tempat bagi sel darah itu sendiri. Pada kasus Leukemia (kanker
darah), sel darah putih tidak merespon kepada tanda/signal yang diberikan.
Akhirnya produksi yang berlebihan tidak terkontrol (abnormal) akan keluar
dari sumsum tulang dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah
tepi. Jumlah sel darah putih yang abnormal ini bila berlebihan dapat
mengganggu fungsi normal sel lainnya, Seseorang dengan kondisi seperti ini
akan menunjukkan beberapa gejala seperti; mudah terkena penyakit infeksi,
anemia dan perdarahan.
B. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 35 menit tentang penyakit
Leukemia sasaran dapat mengerti tentang penyakit leukemia, dan
mengetahui tentang bagaimana perawatan dan penatalaksanaannya.

C. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan sasaran dan keluarga mampu :
1. Melakukan tindakan pencegahan terhadap penyakit leukemia (kanker
darah) dengan cara :
1.1 Menyebutkan pengertian penyakit leukemia
1.2 Menyebutkan penyebab timbulnya penyakit leukemia
2. Melakukan tindakan pertolongan pertama terhadap anggota keluarga yang
terkena penyakit leukemia.
2.1 Menyebutkan tindakan-tindakan penting yang dapat dilakukan untuk
mencegah dan pengobatan penyakit leukemia.
2.2 Menyebutkan cara-cara perawatan pada pasien dengan leukemia

D. GARIS BESAR MATERI :


 Pengertian penyakit Leukemia
 Penyebab Leukemia
 Penatalaksanaan leukemia
 Cara perawatan pasien leukemia

E. METODE
 Ceramah
 Tanya jawab

F. MEDIA
 Leaflet
 PPT

G. PROSES KEGIATAN
No Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audiens Waktu
1. Pembukaan : a. Membalas salam 5 menit
a. Menyampaikan salam b. Mendengarkan
b. Memperkenalkan diri dengan aktif
c. Menjelaskan tujuan c. Mendengarkan dan
d. Menyampaikan kontrak memberikan respon
waktu
e. Apersepsi
2. - Pelaksanaan : a. Mendengarkan, 15 menit
 Mengkaji tingkat memperhatikan
pengetahuan sasaran b. Menanyakan hal-hal
terhadap materi yang yang belum jelas
akan disampaikan
secara lisan
- Penjelasan materi :
 Apa
pengertian dari
penyakit leukemia ?
 Apa saja
klasifikasi dari
penyakit leukemia?
 Apa saja
penyebab dari
penyakit leukemia?
 Apa saja
tanda dan gejala dari
penyakit leukemia?
 Bagaima
na cara mencegah dan
mengobati penyakit
leukemia?
 Bagaima
na perawatan pada
pasien leukemia?

- Memberikan kesempatan
untuk bertanya
- Menyimpulkan materi
yang telah disampaikan

3. Evaluasi 10 menit
 Mengevaluasi Menjawab pertanyaan
penerimaan informasi dan mau melakukan
 Memberikan perawatan di rumah
pertanyaan lisan
4. Penutup 5 menit
a. Menyimpulkan hasil c. Aktif bersama dalam
penyuluhan menyimpulkan.
b. Mengucapkan terima d. Membalas salam
kasih atas perhatian
sasaran
b. Memberikan salam
Total waktu 35 menit

H. SETTING TEMPAT

Keterangan:

: Presenter
: Moderator
: Audien
I. PENGORGANISASIAN
1. Moderator : Yunita Diah Tuasamu
2. Pemateri : Oktavia
3. Fasilitator : Erwin Bagus B. S

Rincian tugas

1. Moderator :
 Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam
 Memperkenalkan diri
 Menjelalaskan tujuan dari penyuluhan
 Menyebutkan materi yang akan di berikankan
 Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan
(kontrak waktu)
 Menuliskan pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan
 Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi matri
 Mengatur waktu penyuluhan
2. Penyuluh
 Menjelaskan apa pengertian dari penyakit leukemia ?
 Menjelaskan apa saja klasifikasi dari penyakit leukemia?
 Menjelaskan apa saja penyebab dari penyakit leukemia?
 Menjelaskan apa saja tanda dan gejala dari penyakit leukemia?
 Menjelaskan bagaimana cara mencegah dan mengobati penyakit
leukemia?
 Menjelaskan bagaimana perawatan pada pasien leukemia?
3. Fasilitator
 Menyiapkan tempat dan media sebelum mulai
 Mengatur teknik acara sebelum penyuluhan
 Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
 Mengatur teknik acara sebelum dimulainya penyuluhan
 Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan

J. RENCANA EVALUASI
Evaluasi struktur
a. Persiapan Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat
digunakan dalam penyuluhan yaitu :
- Leaflet
- PPT
b. Persiapan Materi
Materi disiapkan dalam bentuk PPT dan dibuatkan leaflet dengan
ringkas, menarik, lengkap mudah di mengerti oleh sasaran penyuluhan.
c. Kontrak
Dalam penyuluhan mengenai penyakit leukemia, telah dilakukan
kontrak mengenai waktu, tempat serta materi yang akan disampaikan.

Evaluasi proses
Sasaran penyuluhan mampu mengikuti jalannya penyuluhan dengan
baik dan penuh antusias. Selama proses penyuluhan berlangsung, sasaran
aktif menjawab apabila ada yang belum dimengerti, sasaran memberi
jawaban atas pertanyaan pemberi materi dan mahasiswa pun melakukan
komunikasi dua arah untuk saling mengenal dan menjelaskan tujuan
kunjungan mahasiswa ke sasaran, sehingga sasaran tidak meninggalkan
rumah saat penyuluhan akan berlangsung dan tanya jawab berjalan dengan
baik.

Evaluasi hasil
Peserta penyuluhan mengerti 80 % dari apa yang telah disampaikan
dengan kriteria mampu menjawab pertanyaan dalam bentuk lisan yang akan
diberikan oleh penyuluh. Berikut beberapa pertanyaan yang akan diberikan :
 Apa pengertian dari penyakit leukemia ?
 Apa saja klasifikasi dari penyakit leukemia?
 Apa saja penyebab dari penyakit leukemia?
 Apa saja tanda dan gejala dari penyakit leukemia?
 Bagaimana cara mencegah dan mengobati penyakit leukemia?
 Bagaimana perawatan pada pasien leukemia?
DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer C. Suzannne. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:


EGC
Price, S.A. R. Wilson CL. 2003. Patofisiologi Konsep Klinik Proses-
Proses Penyakit. Jakarta: EGC.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20969/4/Chapter%20II.pdf
http://books.google.co.id/books?hl=id&id=0b-
MJ2p9GdAC&q=leukemia#v=snippet&q=leukemia&f=false
http://www.scribd.com/doc/39883407/Klasifikasi-Leukimia
Handayani, Wiwiek. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan dengan Sistem
Gangguan Hematologi. Jakarta: Salemba Medika ; hal 88-89 (diakses pada
tanggal 14 Mei 2013)
MATERI :

LEUKEMIA (KANKER DARAH)

A. DEFINISI

Suatu gangguan atau kelainanan darah yang diturunkan dengan


ditandai anemia, perdarahan dan infeksi. Leukemia Akut adalah suatu
keganasan primer sumsum tulang yang berakibat terdesaknya komponen
darah abnormal (blastosit), disertai penyebaran ke organ-organ lain.
(Pedoman Diagnosis Dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak. Fakultas Kedokteran
Unair & RSUD dr Soetomo Surabaya,1994). Leukimia akut adalah suatu
keganasan pada alat pembuat sel darah berupa proliferasi patologis sel
hemopoitik muda yang ditandai oleh adanya kegagalan sum-sum tulang
dalam membentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke jaringan tubuh
lain (Kapita SelektaKedokteran 2, Tahun 2000)

B. KLASIFIKASI LEUKEMIA

1. Leukemia Mielogenus Akut (LMA)LMA mengenai sel stem


hematopoetik yang kelak berdiferensiasi ke semua sel mieloid;
monosit, granulosit (basofil, netrofil, eosinofil), eritrosit, dan
trombosit. Semua kelompok usia dapat terkena. Insidensi meningkat
sesuai dengan bertambahnya usia. Merupakan leukemia non limfositik
yang paling sering terjadi.

2. Leukemia Mielogenus Krinis (LMK)LMK juga dimasukkan dalam


sistem keganasan sel stem mieloid. Namu lebih banyak selnormal
dibanding bentuk akut, sehingga penyakit ini lebih ringan. LMK
jarang menyerangindividu dibawah 20 tahun. Manifestasi mirip
dengan gambaran LMA tetapi dengan tanda dangejala yang lebih
ringan. Pasien menunjukkan tanpa gejala selama bertahun-
tahun,peningkatan leukosit kadang sampai jumlah yang luar biasa,
limpa membesar.
3. Leukemia Limfositik Kronis (LLK)LLK merupakan kelainan ringan
mengenai individu usia 50 – 70 tahun. Manifestasi klinis pasientidak
menunjukkan gejala. Penyakit baru terdiagnosa saat pemeriksaan fisik
atau penangananpenyakit.

4. Leukemia Limfositik Akut (LLA)LLA dianggap sebagai proliferasi


ganas limfoblast. Sering terjadi pada anak-anak, laki-laki lebihbanyak
dibandingkan perempuan. Puncak insiden usia 4 tahun, setelah usia 15
tahun. LLA jarang terjadi. Limfosit immatur berproliferasi dalam
sumsum tulang dan jaringan perifer sehingga mengganggu
perkembangan sel normal.

C. PENYEBAB LEUKEMIA

1. Faktor genetik : virus tertentu meyebabkan terjadinya perubahan


struktur gen ( T cellleukemia-lymphoma virus/HTLV)

2. Radiasi ionisasi : lingkungan kerja, pranatal, pengobatan kanker


sebelumnya

3. Terpapar zat-zat kimiawi seperti benzen, arsen, kloramfenikol,


fenilbutazon, dan agenanti neoplastik.

4. Obat-obat imunosupresif, obat karsinogenik seperti diethylstilbestrol

5. Faktor herediter, misalnya pada kembar monozigot6.Kelainan


kromosom : Sindrom Bloom’s, trisomi 21 (Sindrom Down’s), Trisomi
G(Sindrom Klinefelter’s), Sindrom fanconi’s, Kromosom Philadelphia
positif,Telangiektasis ataksia.

D. TANDA DAN GEJALA LEUKEMIA

1. Anemia

Disebabkan karena produksi sel darah merah kurang akibat dari


kegagalan sumsum tulangmemproduksi sel darah merah. Ditandai
dengan berkurangnya konsentrasi hemoglobin,turunnya hematokrit,
jumlah sel darah merah kurang. Anak yang menderita
leukemiamengalami pucat, mudah lelah, kadang-kadang sesak nafas.

2. Suhu tubuh tinggi dan mudah infeksi


Disebabkan karena adanya penurunan leukosit, secara otomatis akan
menurunkan dayatahan tubuh karena leukosit yang berfungsi untuk
mempertahankan daya tahan tubuh tidakdapat bekerja secara optimal.

3. Perdarahan

Tanda-tanda perdarahan dapat dilihat dan dikaji dari adanya perdarahan


mukosa sepertigusi, hidung (epistaxis) atau perdarahan bawah kulit
yang sering disebut petekia.Perdarahan ini dapat terjadi secara spontan
atau karena trauma. Apabila kadar trombositsangat rendah, perdarahan
dapat terjadi secara spontan.

4. Penurunan kesadaranDisebabkan karena adanya infiltrasi sel-sel


abnormal ke otak dapat menyebabkan berbagaigangguan seperti kejang
sampai koma.

5. Penurunan nafsu makan

6. Kelemahan dan kelelahan fisik :

a) Aktivitas : kelelahan, kelemahan, malaise, kelelahan otot.

b) Sirkulasi :palpitasi, takikardi, mur-mur jantung, membran mukosa


pucat.

c) Eliminsi : diare, nyeri tekan perianal, darah merah terang, feses


hitam, penurunanhaluaran urin.

d) Integritas ego : perasaan tidak berdaya, menarik diri, takut, mudah


terangsang,ansietas.

e) Makanan/cairan: anoreksia, muntah, perubahan rasa, faringitis,


penurunan BB dandisfagia

f) Neurosensori : penurunan koordinasi, disorientasi, pusing


kesemutan, parestesia,aktivitas kejang, otot mudah terangsang.

g) Nyeri : nyeri abomen, sakit kepala, nyeri sendi, perilaku hati-hati


gelisah

h) Pernafasan : nafas pendek, batuk, dispneu, takipneu, ronkhi,


gemericik, penurunanbunyi nafas

i) Keamanan : gangguan penglihatan, perdarahan spontan tidak


terkontrol, demam,infeksi, kemerahan, purpura, pembesaran nodus
limfe.
j) Seksualitas : perubahan libido, perubahan menstruasi, impotensi,
menoragia.

E. CARA PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN

1. Memperbaiki keadaan umum dengan tindakan:

 Tranfusi sel darah merah padat (Pocket Red Cell-PRC) untuk


mengatasi anemi. Apabila terjadi perdarahan hebat dan jumlah
trombosit kurang dari 10.000/mm³, maka diperlukan transfusi
trombosit.

 Pemberian antibiotik profilaksis untuk mencegah infeksi.

2. Pengobatan spesifik Terutama ditunjukkan untuk mengatasi sel-sel


yang abnormal. Pelaksanaannya tergantungpada kebijaksanaan
masing-masing rumah sakit, tetapi prinsip dasar pelaksanaannya
adalahsebagai berikut:

 Induksi untuk mencapai remisi: obat yang diberikan untuk


mengatasi kanker sering disebutsitostatika (kemoterapi). Obat
diberikan secara kombinasi dengan maksud untuk mengurangi
sel-sel blastosit sampai 5% baik secara sistemik maupun
intratekal sehingga dapat mengurangigejala-gajala yang
tampak.

 Intensifikasi, yaitu pengobatan secara intensif agar sel-sel yang


tersisa tidak memperbanyakdiri lagi.

 Mencegah penyebaran sel-sel abnormal ke sistem saraf pusat

 Terapi rumatan (pemeliharaan) dimaksudkan untuk


mempertahankan masa remisi

3. Pelaksanaan kemoterapi

Terdapat tiga fase pelaksanaan kemoterapi :

a) Fase induksi Dimulasi 4-6 minggu setelah diagnosa ditegakkan.


Pada fase ini diberikan terapi kortikostreroid (prednison),
vincristin dan L-asparaginase. Fase induksi dinyatakan behasil
jika tanda-tanda penyakit berkurang atau tidak ada dan dalam
sumsum tulang ditemukan jumlah sel muda kurang dari 5%.
b) Fase Profilaksis Sistem saraf pusatPada fase ini diberikan terapi
methotrexate, cytarabine dan hydrocotison melaui intrathecal
untuk mencegah invsi sel leukemia ke otak. Terapi irradiasi
kranial dilakukan hanya pada pasien leukemia yang mengalami
gangguan sistem saraf pusat.

c) Konsolidasi Pada fase ini kombinasi pengobatan dilakukan


unutk mempertahankan remisis dan mengurangi jumlah sel-sel
leukemia yang beredar dalam tubuh. Secara berkala, mingguan
atau bulanan dilakukan pemeriksaan darah lengkap untuk
menilai respon sumsum tulang terhadap pengobatan. Jika terjadi
supresi sumsum tulang, maka pengobatan dihentikan sementara
atau dosis obat dikurangi.

F. CARA PERAWATAN

Perawatan di Rumah :

 Mendukung klien tetap beraktivitas.

 Monitor reaksi klien setelah beraktivitas.

 Berikan makanan tinggi asam folat (kacang-kacangan, sayuran,


berwarna hijau, daging),vitamin C.

 Ijinkan penderita untuk terlibat dalam persiapan dan pemilihan


makanan.

 Perbaiki gizi saat selera makan penderita meningkat.

Tindakan saat terjadi kekambuhan :Pada umum nya serangan yang timbul
adalah pusing, pucat dan sesak nafas, hal-hal yangperlu diperhatikan :

 Segera ambil posisi nyaman dengan tinggikan kepala di tempat tidur.

 Hindari kerumunan orang.

 Sirkulasi udara yang cukup.

Vous aimerez peut-être aussi