Vous êtes sur la page 1sur 79

LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

DISUSUN OLEH
NAMA:
Muhaidah,S.Pd,M.Pd

0
1
LAPORAN HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

DISUSUN OLEH
NAMA:
Muhaidah,S.Pd,M.Pd
NIP.19730927 199801 2 001

2
PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SMP Negeri 1 Mepanga


menerangkan bahwa:

Nama : Muhaidah,S.Pd.M.Pd

NIP : 19730927 199801 2 001

Jabatan : Guru

Memang benar yang tersebut di atas telah melakukan penelitian dengan judul:

Meningkatkan Kemampuan Mendengarkan Bahasa Inggris Melalui Audio-Visual


Bagi Siswa Kelas VIII C SMP N 1 Mepanga Tahun Pelajaran 2017/2018.

Palu , 31 Maret 2018

Kepala SMP Negeri 1 Mepanga

Sukran Orbou,S.Pd
NIP. 19621120 198301 1 001

3
PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini Pengelola Perpustakaan SMP Negeri 1


Mepanga menyatakan bahwa:

Nama : Muhaidah,S.Pd.M.Pd

NIP : 19730927 199801 2 001

Jabatan : Guru

Memang benar yang tersebut di atas telah mempublikasikan Penelitian Tindakan


Kelas dengan judul Meningkatkan Kemampuan Mendengarkan Bahasa Inggris
Melalui Audio-Visual Bagi Siswa Kelas VIII C SMP N 1 Mepanga Tahun
Pelajaran 2017/2018di sekolah kami dan menaruh 1 (satu) buah karyanya di
perpustakaan SMP Negeri 1 Mepanga

Demikian pernyataan ini dibuat agar dapat dipergunakan dimana mestinya.

Mengetahui Palu, 31 Maret 2018

Kepala SMP N 1 Mepanga Pengelola Perpustakaan

SMP N 1 Mepanga

Sukran Orbou,S.Pd Suharsimi, S.Pd

NIP. 19621120 198301 1 001

4
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini asli dan tidak berisi material-
material yang telah dipublikasikan di tempat lain, terkecuali yang dikutip sebagai
sumber referensi dan digunakan dalam teks tulisan ini, yang sumbernya sudah
dinyatakan. Karya Tulis Ilmiah ini tidak pernah diajukan untuk memperoleh
derajat kesarjanaan atau diploma pada institusi tertentu, begitu juga tidak ada
kolaborasi yang telah dibuat dengan orang lain.

Penulis

Muhaidah,S.Pd,M.Pd

5
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena berkat rahmatNya penulis mendapat kekuatan, semangat, pikiran yang kuat
sehingga karya tulis yang berjudul “Metode Pembelajaran Audio Visual Sebagai
Upaya Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendengarkan Bahasa Inggris Bagi
Siswa Kelas VIII C SMP N 1 Mepanga Tahun Pelajaran 2017/2018”, dapat
terselesaikan sesuai jadwal waktu yang telah direncanakan.

Karya ini penulis kerjakan dengan sekuat tenaga, dengan pengorbanan


material dan pemikiran untuk dapat memperoleh angka kredit pengembangan
profesi sebagai syarat bagi seorang guru untuk bisa naik ke jenjang kepangkatan
setingkat lebih tinggi dengan kewajiban mengumpulkan angka kredit minimal 12
poin.

Rasa terimakasih perlu penulis sampaikan kepada Bapak-bapak, Ibu-ibu


yang telah membantu sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan. Untuk itu
terimakasih yang sebanyak-banyaknya penulis lanjut sampaikan kepada:

1. Kepala Sekolah SMP N 1 Mepanga.


2. Para siswa dan siswi, yang telah menunjukkan objektivitas yang tinggi
sehingga data-data hasil penelitian ini benar-benar dapat
dipertanggungjawabkan.
Demikian secara singkat pengantar yang dapat penulis sampaikan, semoga
karya ini bermanfaat dalam meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar di
SMP N 1 Mepanga

Palu, 31 Maret 2018

Penulis

6
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................... 1

PENGESAHAN KEPALA SEKOLAH........................................................................ 2

PERNYATAAN PERPUSTAKAAN........................................................................... 3

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..................................................................... 4

KATA PENGANTAR.................................................................................................. 5

DAFTAR ISI................................................................................................................. 6

DAFTAR TABEL......................................................................................................... 8

DAFTAR GRAFIK....................................................................................................... 9

ABSTRAK.................................................................................................................... 10

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 11

A. Latar 11

Belakang.................................................................................................. 14

B. Rumusan 14

Masalah............................................................................................. 14

C. Tujuan 15

Penelitian.............................................................................................. 15

D. Manfaat 17

Penelitian............................................................................................ 18

BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................... 19

A. Kajian Teori Pembelajaran Listening 20

............................................................... 21

B. Kajian Teori Tentang Audio 21

7
Visual.................................................................. 22

C. Motivasi Belajar dalam Proses 22

Pembelajaran................................................... 22

D. Kerangka 23

Berfikir.............................................................................................. 24

E. Hipotesis 29

Tindakan............................................................................................ 29

BAB III METODE PENELITIAN................................................................................ 47

A. Setting penelitian............................................................................................... 51

B. Subjek Penelitian............................................................................................... 52

C. Sumber Data...................................................................................................... 53

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data................................................................

E. Analisis Data.....................................................................................................

F. Prosedur Penelitian............................................................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..............................................

A. Hasil

Penelitian.........................................................................................

........

B. Pembahasan.....................................................................................

..................

BAB V PENUTUP........................................................................................................

A. Simpulan...........................................................................................................

B. Saran..................................................................................................................

8
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jadwal Penelitian..................................................................... 20

Tabel 2 Format Proses Pengamatan...................................................... 26

9
DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Penyajian dalam bentuk grafik/histogram pada siklus I............. 37

Grafik 2 Penyajian dalam bentuk grafik/histogram pada siklus II............ 45

10
11
ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Mepanga di Kelas VIII C yang

kemampuan siswanya untuk materi Mendengarkan Bahasa Inggris cukup rendah.

Tujuan penulisan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui

apakah model pembelajaran Audio-Visual dapat meningkatkan aktivitas dan

prestasi belajar siswa.

Metode pengumpulan datanya adalah observasi dan tes prestasi belajar.

Metode analisis datanya adalah deskriptif baik untuk data kualitatif maupun untuk

data kuantitatif.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah Audio-Visual dapat

meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa. Ini terbukti dari hasil yang

diperoleh pada Siklus I adalah 6,3 untuk prestasi belajar. Dari Siklus I ke Siklus

II naik menjadi 7,9 untuk prestasi belajar.

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah model pembelajaran

Audio-Visual dapat meningkatkan prestasi belajar.

12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Didalam kehidupan kita, Bahasa adalah alat komunikasi yang paling

signifikan didalam komunikasi. Komunikasi bisa dilakukan dengan berbicara,

menulis dan lain sebagainya. Dengan bahasa kita bisa mengungkapkan

perasaan, ide-ide, dan pikirin kita kepada seseorang secara langsung, dengan

selembar kertas atau dengan gerakan tubuh.

Bahasa merupakan suatu alat yang digunakan oleh manusia untuk

berkomunikasi dalam masyarakat. Bahasa itu sangat penting untuk semua

orang didunia ini, dengan bahasa mereka mampu menjalin hubungan dengan

orang lain yang berasal dari latarbelakang bahasa yang berbeda. Misalnya

bahasa inggris, bahasa inggris adalah sebuah bahasa internasional. Dimana

bahasa ini digunakan sebagai alat komunikasi dalam forum-forum

internasional. Sekarang ini, banyak Negara didunia ini menggunakannya

sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu bahasa inggris menjadi mata

pelajaran yang sangat penting yang harus diajarkan sejak dini sampai dengan

perguruan tinggi seperti SD, SMP, SMA dan Universitas.

Salah satu tujuan pembelaran di SMP adalah mengembangkan kemampuan

mendengarkan dalam bahasa ingris. Tujuan tersebut dalam kurikulum Bebasis

Kompetensi dinyatakan dengan istilah Kompetensi Dasar. Kompetensi Dasar

Pembelajaran Bahasa Inggris di SMP/Mts adalah ”memahami makna dalam

13
percakapan transaksional dan interpersonal sangat sederhana untuk

berinteraksi dengan lingkungan terdekat”.

Ketika kita mempelajari bahasa inggris, kita mengenal empat komponen

bahasa, seperti: mendengarkan, membaca, menulis, dan berbicara, dimana

keempat komponen ini menjadi faktor utama dalam mengajarkan bahasa

inggris sebagai bahasa asing. Komponen – komponen ini akan

mengembangkan kemampuan komunikasi siswa baik secara lisan atau tulisan.

Listening skill, salah satu kemampuan menerima, adalah sebuah tehnik

komunikasi dimana pendengar bisa mengerti, menginterpretasikan dan

mengevaluasi apa yang mereka dengar. Kemampuan untuk mendengarkan

secara aktif dapat meningkatkan hubungan pribadi melalui mengurangi

konflik, memperkuat kerjasama ,mengembangkan pemahaman.

Listening adalah salah satu komponen bahasa yang masih menjadi kendala

bagi siswa untuk dipelajari. Kita bisa mengetahui dari pencapaian siswa. Nilai

yang mereka dapatkan masih rendah jika dibandingkan dengan komponen-

komponen bahasa lain seperti reading dan writing.

Komunikasi akan berjalan lebih baik jika pendengar bisa merespon apa

yang pembicara bicarakan. Namun, kebanyakan siswa masih memiliki

kesulitan dalam mendengar karena adanya perbedaan dialek. Perbedaan

tersebut tidak hanya dari segi pengucapan tetapi juga dari kebudayan. Secara

gramatikal juga bisa mengakibatkan misunderstanding antara pembicara dan

pendengar.

Rendahnya kemampuan menyimak siswa dalam bahasa inggris

dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain : minimnya pengetahuan bahasa

14
inggris siswa, masih minimnya pembendaharaan kosakakata siswa, kurangnya

latihan komunikasi berbahasa inggris siswa dalam kehidupan sehari-hari,

rendahnya aktifitas memahami bahasa inggris siswa, rendahnya kualitas tugas-

tugas siswa, dan kurang tepatnya tehnik yang digunakan guru.

Di antara sekian faktor penyebab rendahnya keterampilan siswa

memahami dalam bahasa Inggris teknik pembelajaran yang kurang tepat

merupakan faktor yang paling dominan. Guru secara terus menerus

memperkenalkan pola-pola dan ungkapan bahasa Inggris tanpa melalui konteks

atau situsi yang tepat, dan tidak diikuti oleh latihan dan penerapan atau praktek

mendengarkan. Kegiatan interaksi antar siswa sangat kurang. Oleh karena itu

peningkatan keterampilan berbicara dalam bahasa Inggris tidak optimal.

Didalam mengatasi masalah tersebut, para guru harus tetap berusaha

mencari cara agar bagaimana masalah itu bisa teratasi. Guru harus mampu

menggunakan beberapa metode pembelajaran khususnya dalam mengajarkan

listening. Dan salah satu tehnik yang bisa diterapkan untuk meningkatkan

kemampuan mendengar siswa adalah melalui Audio-Visual. Audio-lingual or

Audio-visual adalah metode yang sangat menarik dalam proses pembelajaran.

Oleh karena itu metode ini bertujuan agar pelajar atau siswa mampu

memahami target bahasa, berbicara dengan pengucapan yang dapat diterima

dan benar secara gramatikal, dan mampu memahami materi yang

dipresentasikan.

Suleiman (1985:11) mengatakan bahwa Audio-visual or Audio-lingual

adalah media yang dapat dilihat dan didengar dalam melaksanakan

komunikasi. Salah satu Audio-lingual method adalah video. Video bisa diputar

15
sesuai dengan materi yang dibutuhkan. Itu bisa digunakan untuk menonton

film. Berdasarkan film tersebut dapat meningkatkan pemahaman siswa.

Berdasarkan latarbelakang diatas dan mengetahui kelemahan siswa dalam

mempelajari listening dan kurangnya kemampuan siswa terhadap pemahaman

listening. Maka penulis focus untuk mengajar listening melalui Audio-Visual

bagi siswa SMP N 1 Tembuku kelas 8 F dengan menggunakan DVD (Digital

Video Disc).

1.2 Perumusan Masalah

Dari analisis situasi di atas, penulis dapat merumuskan masalah, yaitu

sebagai berikut: Apakah kemampuan mendengarkan siswa kelas 8 C SMP N

1 Mepanga dapat ditingkatkan melalui Audio-Visual?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

 Meningkatkan kemampuan mendengarkan dalam bahasa inggris bagi

siswa kelas 8 C SMP N 1 Mepanga.

 Untuk meningkatkan aktivitas dalam pembelajaran mendengarkan

dalam bahasa inggris.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat bagi siswa dan guru.

1. Siswa diharapkan akan lebih termotivasi dalam mendengarkan dan

menyimak percakapan dalam bahasa inggris dan memberikan kesempatan

lebih terhadap siswa dalam praktek menyimak sehingga mereka dapat

16
meningkatkan kemampuannya dengan pemanfaatan berbagai sumber

belajar.

2. Guru diharapkan agar lebih kreatif dalam menerapkan tehnik pembelajaran

listening.

17
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

I. Kajian Teori Pembelajaran Listening

Menyimak merupakan salah satu keterampilan berbahasa di antara empat

keterampilan bahasa lain seperti menulis, membaca, dan berbicara. Kegiatan

menyimak berperan penting dalam pengembangan kemampuan berbahasa

seseorang. Menyimak sangat dekat maknanya dengan mendengar dan

mendengarkan. Mendengarkan atau menyimak merupakan proses menangkap

pesan atau gagasan yang disajikan melalui ujaran. Mendengarkan adalah salah

satu keterampilan berbahasa yang sangat penting, disamping membaca,

berbicara, dan menulis. Komunikasi tidak akan dapat berlangsung dengan

lancar tanpa keterampilan Mendengarkan. Keterampilan Mendengarkan

merupakan dasar keterampilan berbicara yang baik.

Sutari,dkk.(1997:17) menyatakan bahwa menyimak memiliki makna

mendengarkan atau memperhatikan baik-baik apa yang dikatakan orang lain.

Jelas faktor kesengajaan dalam kegiatan menyimak cukup besar, lebih besar

daripada mendengarkan karena dalam kegiatan menyimak ada usaha

memahami apa yang disimaknya sedangkan dalam kegiatan mendengarkan

tingkatan pemahaman belum dilakukan. Dalam kegiatan menyimak bunyi

bahasa yang tertangkap oleh alat pendengar lalu diidentifakasi, dikelompokkan

menjadi suku kata, kata, frase, klausa, kalimat, dan akhirnya menjadi wacana

18
Tarigan (1983:19) menyatakan bahwa menyimak adalah suatu proses

kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian,

pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi,

menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan

oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.

Menyimak menurut Akhadiah (dalam Sutari,dkk.1997:19) adalah suatu

proses yang mencakup kegiatan memdengarkan bunyi bahasa, mengidentifakasi,

menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya.

Menyimak adalah salah satu keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang

fasilitator. Menyimak bukanlah hanya mendengarkan sesuatu yang “masuk

kuping kiri keluar kuping kanan” atau sebaliknya.

II. Kajian Teori Tentang Audio Visual

Istilah Audio-Visual pertama-tama dikemukakan oleh Prof. Nelson Brooks

pada tahun 1964. Metode ini menyatakan diri sebagai metode yang paling efektif

dan efisien dalam pembelajaran bahasa asing dan mengklaim sebagai metode

yang telah mengubah pengajaran bahasa dari hanya sebuah kiat ke sebuah ilmu.

Richards & Rodgers (1986;51 dalam Prayogo, 1998:9) menambahkan

beberapa prinsip pembelajaran yang telah menjadi dasar psikologi audio-

lingualisme dan penerapannya sebagai berikut:

1. Pembelajaran bahasa asing pada dasarnya adalah suatu proses

pembentukan kebiasaan yang mekanistik

2. Keterampilan berbahasa dipelajari lebih efektif jika aspek-aspek

yang harus dipelajari pada bahasa sasaran disajikan dalam bentuk

lisan sebelumdilihat dalam bentuk tulis.


19
3. Bentuk-bentuk analogi memberikan dasar yang lebih baik bagi

pembelajar bahasa daripada bentuk analisis, generalisasi, dan

pembedaan-pembedaan lebih baik daripada penjelasan tentang

kaidah-kaidah.

4. Makna kata-kata yang dimiliki oleh penutur asli dapat dipelajari

hanya dalam konteks bahasa dan kebudayaan dan tidak berdiri

sendiri.

III. Motivasi Belajar dalam Proses Pembelajaran

Motivasi belajar adalah dorongan atau daya penggerak pada diri siswa

baik secara internal maupun external dalam diri seseorang untuk mengadakan

perubahan tingkah laku. Motivasi belajar pada dasarnya dapat membantu dalam

memahami dan mejelaskan perilaku individu, termasuk individu yang sedang

belajar (Uno, 2007: 27). Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam

belajar dan pembelajaran yaitu: (1) menentukan hal-hal yang dapat dijadikan

penguat belajar, (2) memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai,

(3)menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar, (4) menentukan

ketekunan belajar.

a. Peranan Motivasi dalam Menentukan Penguat Belajar

Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang

belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya

dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya. Motivasi akan

menjadi penguat belajar pada anak ketika anak benar-benar mempunyai motivasi

untuk belajar sesuatu. Dengan kata lain motivasi dapat memperkuat anak dalam

perbuatannya
20
b. Peranan Motivasi dalam Memperjelas Tujuan Belajar

Peranan motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan

kemaknaan dalam belajar. Anak akan tertarik untuk belajar ketika apa yang telah

dipelajari itu sedikitnya sudah pernah dinikmati manfaatnya bagi anak. Sehingga

anak akan termotivasi untuk belajar karena mereka sudah jelas apa yang menjadi

tujuan dalam belajarnya.

c. Motivasi sebagai Kendali Rangsangan Belajar

Seorang anak yang memiliki motivasi akan memiliki kendali dan

rangsangan untuk belajar. Anak akan mengaitkan fasilitas belajar sebagai

rangsangan untuk belajar. Tanpa motivasi anak tidak akan pernah terangsang

untuk memanfaatkan rangsangan-rangsagan sebagai pengendali dalam belajar.

d. Motivasi Menentukan Ketekunan Belajar

Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha

mempelajari dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang lebih

baik. Dalam hal ini tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan

seseorang tekun belajar. Sebaliknya, apabila seseorang tidak memiliki motivasi

untuk belajar maka dia tidak tahan lama belajar. Itu berarti bahwa motivasi sangat

berpengaruh terhadp ketekunan dan ketahanan dalam belajar.

IV. Kerangka Berfikir

Seperti telah diuraikan diatas bahwa siswa kelas 8 F SMPN 1 Tembuku

memiliki keterampilan mendengarkan dalam bahasa inggris masih kurang.

Kegiatan kelas sangat pasif. Siswa masih bingung memahami apa yang guru
21
bicarakan. Hal ini disebabkan karena minimnya pengetahuan menyimak siswa,

minimnya pembendaharaan kosakata siswa, penggunaan tehnik yang digunakan

guru belum tepat dalam mengajarkan bahasa inggris, dan kurang media yang

tersedia di sekolah tersebut.

Dengan menggunakan Audio-Visual dapat diduga bahwa proses pembelajaran

akan lebih sistematis, lengkap dan kreatif. Siswa diberi menonton video dimana

dari video tersebut siswa tidak hanya dapat meningkatkan kemampuan

menyimaknya saja, tetapi dapat mempelajari grammar dan memperkaya kosakata

siswa. Dengan demikian siswa akan memiliki pengetahuan, kesiapan, dan

keberanian, sehingga mereka akan lebih aktif dalam proses pembelajaran. Dengan

demikian keterampilan menyimak siswa dalam bahasa inggris siswa akan dapat

ditingkatkan.

V. Hipotesis Tindakan

Apabila Audio-Visual dilaksanakan secara efektif dalam pembelajaran

listening dalam bahasa Inggris, maka keterampilan berbahasa Inggris kelas 8 C

SMPN 1 Mepanga dapat ditingkatkan.

22
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilakukan di kelas VIII C SMPN 1 Mepanga. Tempat ini

dipilih karena berdasarkan hasil observasi kelas dan wawancara dengan

beberapa siswa di kelas itu dapat disimpulkan bahwa keterampilan siswa

menyimak dalam bahasa inggris masih rendah. Hal ini disebabkan karena

guru tidak menggunakan teknik yang memadai, terbatasnya buku yang

ada disekolah dan perlengkapan media yang masih kurang.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari awal bulan Januari hingga februari.


3. Subjek Penelitian

Yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII

C SMPN 1 Mepanga. Seluruh kelas berjumlah 22 orang, yang terdiri dari 12

orang siswa perempuan dan 10 orang siswa laki-laki. Dua orang siswa

perempuan mempunyai kemampuan yang relatif baik dalam mendengarkan

bahasa Inggris, enam orang mempunyai kemampuan sedang, dan tiga orang

mempunyai kemampuan yang sangat lemah. Dua orang siswa laki laki

mempunyai kemampuan yang relatif baik dalam menyimak bahasa Inggris.

tiga orang mempunyai kemampuan sedang, dan sembilan orang sangat tidak

mampu mendengarkan dalam berbahasa Inggris.


23
B. Sumber Data

Data hasil penelitian ini bersumber dari siswa dan guru. Data dari siswa

adalah hasil test, baik test awal maupun test akhir yang dapat diamati langsung

oleh peneliti, dan aktifitas dalam proses pembelajaran. Data dari guru adalah hasil

observasi yang dilakukan peneliti saat proses belajar mengajar sedang

berlangsung sebagai data tambahan dalan penelitian ini.

C. Teknik dan Alat Pengumpulan Data


1. Tehnik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

dan lembar observasi. Tes diberikan kepada siswa untuk mendapatkan

pemahaman siswa dalam mendengar bahasa inggris. Lembar Pengamatan

digunakan untuk mencatat informasi dari semua kegiatan yang sedang

berlangsung. Lembar pengamatan terdiri dari aktivitas siswa, waktu,

respon siswa, situasi kelas, dan catatan lainnya yang terjadi saat prosses

tindakan berlangsung

2. Alat Pengumpulan Data

Alat yang dipakai untuk mengumpulkan data adalah hasil dari test,

questionnaire dan lembar observasi.

D. Analisis Data

Data yang diperoleh dalam setiap tindakan akan dianalisis secara

kuantitatif dan kualitatif untuk mengetahui hasil akhir dari suatu tindakan.

Data kualitatip hasil belajar siswa akan dianalisis secara deskriptif dengan

cara mencari nilai rata-rata keberhasilan siswa baik dalam pre tes dan post tes.
24
Data hasil evaluasi akan dianalisis menggunakan analisis deskriptif dengan

cara mencari nilai rata-rata keberhasilan siswa baik dalam pre tes dan post tes.

Yaitu dengan menggunakan langkah-langkah berikut:

1. Nilai dari setiap siswa menjawab test dalam setiap pertemuan.

2. Data dihitung dengan rumus sebagai berikut:

∑X
X=
N

Dimana:

X = Nilai rata-rata yang dicapai siswa pada test.

∑X = Jumlah keseluruhan nilai.

N = Jumlah siswa .

Sedangkan, Data kualitatif yang didapat melalui lembar observasi

dianalisis sehingga dapat memberikan gambaran tentang tingkat pemahaman

terhadap pelajaran, sikap atau pandangan siswa terhadap metode belajar yang

diterapkan, aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam

belajar, kepercayaan diri, motivasi belajar, dan yang sejenisnya dianalisis secara

kualitatif.

F. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan

kelas (PTK). Ada empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan

kelas ini yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4)

Refleksi (Arikunto, 2007: 11). Seperti pada model dibawah ini:

25
Model 1.1
Alur Penelitian Tindakan Kelas

Perencanaan Pelaksanaan Pengamatan Refleksi

SIKLUS I

Perencanaan Pelaksanaan
Keempat langkah dengan dua siklus diPengamatan Refleksi
atas dilakukan untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam mendengarkan bahasa inggris. Secara jelas keempat


SIKLUS II
langkah di atas akan dipaparkan secara rinci berikut ini.

1. Perencanaan

Tahapan ini peneliti menyusun dan merancang tindakan yang akan

dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman listening siswa dan

motivasi belajar siswa yang rendah. Berdasarkan atas tes awal dan observasi

yang dilakukan, rata-rata siswa hanya 5,7 dan dengan semangat dan motivasi

belajar yang rendah. Tindakan yang diberikan terhadap siswa hanya

berlangsung dalam 2 siklus dalam kurun waktu 12 x 40 menit.

Rencana tindakan yang dilaksanakan dalam tahapan ini adalah rancangan

pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan masalah yang ditemukan dan

metode belajar yang dipakai yaitu Audio-Visual untuk memecahkan masalah

rendahnya pemahaman dan motivasi belajar siswa.

26
2. Pelaksanaan

Pada langkah ini peneliti melakukan langkah-langkah pembelajaran

dengan menerapkan tehnik Audio-Visual sesuai dengan rancangan

pembelajaran yang telah dipersiapkan pada langkah pertama.

Dalam perlakuan tindakan melalui penerapan Audio-Visual peneliti

melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rancangan pembelajaran

yang disusun. Siswa dibimbing melalui langkah-langkah untuk meningkatkan

pemahamannya secara efektif dan efisien dan meningkatkan kinerja memori

dalam memahami isi percakapan.

Langkah pertama, Video pertama dengan topic “Always remember to say

please” diputarkan kepada siswa dengan memberikan beberapa brainstorming

untuk meningkatkan keinginan minat belajar siswa. Setelah video tersebut

diputarkan selama 2 kali, kemudian siswa disuruh untuk menjawab beberapa

pertanyaan yang bersifat umum sesuai dengan video yang diputarkan.

Kemudian penulis mangjak siswa untuk mebahas setiap jawaban dari setiap

pertanyaan yang diberikan.

Setelah pembahasan itu selesai, kemudian video kedua dengan topik

“Cheers... hicccuupp” diputarkan selama 2 kali. Kemudian siswa disuruh

menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyaji secara lisan namun

pertanyaan yang diberikan kali ini lebih mendetail berhubungan dengan video

yang diputarkan.

Langkah selajutnya, siswa diputarkan video dengan topik “Long time no

see and Jeffry doesn’t live here” selama dua kali. Setelah video tersebut selesai

27
diputarkan, kemudian siswa diberikaan multiple choice test dan siswa

diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Setelah semua jawaban siswa terkumpulkan, kemudian siswa diberiakan

naskah dari video pertama sampai video terakhir, kemudian siswa disuruh

untuk menampilkan (perform) setiap video yang diputarkan sebelumnya di

depan kelas.

Langkah-langkah di atas merupakan intisari dari perlakuan yang diberikan

kepada siswa untukmeningkatkan pemahamannya dalam mendengarkan bahasa

inggris . sehingga, hasil belajar siswa dengan menggunakan tehnik Audio-

Visual dapat diharapkan lebih memuaskan dan dapat meningkatkan

kemampuan mendengarkan siswa.

3. Pengamatan

Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan. Peneliti

mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan

berlangsung. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes dan

lembar pengamatan yang telah disusun sebelumnya. Data yang dikumpulkan

adalah dalam bentuk data kuantitatif dari hasil tes siswa dan data yang bersifat

kualitatif yang berasal dari lembar pengamatan. Hal-hal lain yang penting

yang berhuungan dengan tindakan juga dicatat dalah langkah ini. Format

pengamatan saat proses tindakan sedang berlangsung sebagai berikut.

Tabel 3.2
Format Proses Pengamatan

No. Hal-hal yang diamati Baik Cukup Kurang


1. Perhatian siswa saat menerima perintah
2. Keseriusan siswa dalam proses tindakan
28
3. Tanggapan siswa
4. Situasi pembelajaran
5. Efektivitas media pembelajaran
6. Respon siswa dalam menerima perintah
7. Ketepatan waktu
8. Motivasi siswa terhadap pelajaran
9. Perubahan sikap
10. Kepercayaan diri
11. Peningkatan keterampilan

4. Refleksi.

Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan

yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul pada langkah

sebelumnya. Dan mencari kesulitan yang dialami oleh siswa dan guru dalam

proses tindakan yang telah dilakukan. Siswa diajak diskusi pada setiap siklus

untuk menanyakan kesulitan-kesulitan yang mereka alami. Sedangkan guru

merenungkan kembali peristiwa yang sudah lampau ketika proses tindakan

berlangsung. Semua data yang didapat dianalisis dan dievaluasi untuk

menyempurnakan tindakan pada siklus berikutnya atau perlu tidaknya perlakuan

yang diberikan kepada siswa dilanjutkan.

29
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada Bab IV ini penulis sampaikan data yang diperoleh dari penelitian

tindakan ini secara rinci berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 1

Mepanga. Sebelum menyampaikan hasil-hasil penelitian ada baiknya dilihat

dahulu pendapat para ahli pendidikan berikut: dalam menyampaikan hasil

penelitian dan pembahasan, perlu menyajikan uraian masing-masing siklus

dengan data lengkap mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

refleksi yang berisi penjelasan tentang aspek keberhasilan dan kelemahan yang

terjadi. Perlu ditambahkan hal yang mendasar, yaitu hasil pembahasan (kemajuan)

pada diri siswa, lingkungan, guru, motivasi dan aktivits belajar, situasi kelas dan

hasil belajar, kemukakan grafik dan tabel hasil analisis data yang menunjukkan

perubahan yang terjadi disertai pembahasan secara sistimatis dan jelas (Suharsimi

Arikunto, Suhardjono, Supardi, 2006: 83).

Dari cuplikan di atas jelaslah apa yang harus dipaparkan dalam Bab ini

yaitu menulis lengkap mulai dari apa yang dibuat sesuai perencanaan, hasilnya

apa, bagaimana pelaksanaanya, apa yang telah dicapai, sampai pada refleksi. Oleh

karenanya pembicaraan pada bagian ini dimulai dengan apa yang dilakukan pada

bagian perencanaan, apa yang dilakukan pada pelaksanaan, apa yang dilakukan

pada pengamatan dan apa yang dilakukan pada refleksi, seperti terlihat berikut ini.

1. Rencana Tindakan I

30
Hasil yang didapat dari kegiatan perencanaan meliputi:

A. Menyusun rancangan tindakan selanjutnya penelitian lengkap dengan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan dengan

Audio-Visual Berdasar hasil awal kemampuan siswa kelas VIII C yang

tertera pada latar belakang, peneliti merencanakan kegiatan yang lebih

intensif seperti berkonsultasi dengan teman-teman guru dan kepala sekolah

tentang persiapan pelaksanaan pembelajaran menggunakan tehnik Audio-

Visual.

B. Menentukan waktu pelaksanaan, yang menyangkut hari, tanggal, sesuai

dengan jadwal penelitian yaitu pada minggu ke 2 bulan Januari

C. Meminta teman-teman guru bidang studi sejenis dan kepala sekolah

sebagai mitra kesejawatan dalam pelaksanaan pembelajaran Audio-Visual

yang sudah direncanakan. Hasilnya adalah kesiapan teman-teman guru

untuk ikut melaksanakan supervisi kunjungan kelas dalam mengamati

kekurangan yang ada.

D. Menyusun format pengecekan yang berhubungan dengan pembelajaran

Audio-Visual.

E. Teman guru yang diminta mengamati pembelajaran diupayakan

pembekalan tentang model pembelajaran ini dengan:

a) Supervisor diberitahu terlebih dahulu dan mengetahui metode

pembelajaran yang menggunakan Audio-Visual dan kehadirannya di

kelas bukan mencari kesalahan, tetapi untuk kepentingan bersama

yaitu memperbaiki pembelajaran.

31
b) Supervisor telah diberitahu untuk lebih memahami tentang prinsip-

prinsip supervisi sehingga tidak lagi cenderung instruktif dan lebih

bersahabat dengan prinsip kesejawatan.

c) Dalam pelaksanaan supervisi, supervisor diharapkan menunjukkan

rasa kesejawatan yang akrab dan mau menilai kebenaran yang ada.

F. Peneliti memberikan penjelasan pada siswa bahwa kehadiran supervisor ke

kelas bukan untuk mencari kesalahan atau kelemahan guru dalam

pembelajaran, tapi untuk meningkatkan kemampuan siswa menguasai

ilmu.

G. Merencanakan bahan pelajaran dan merumuskan tujuan. Menentukan

bahan pelajaran, dengan cara menyesuaikan dengan silabus yang berlaku

dan penjabarannya dengan cukup baik.

H. Memilih dan mengorganisaasikan materi, media, dan sumber belajar.

Pada siklus pertama ini, peneliti mengorganisasikan materi

pembelajaran dengan baik. Urutan penyampaiannya dari yang mudah ke

yang sulit, cakupan materi cukup bermakna bagi siswa, menentukan alat

bantu mengajar. Sedangkan dalam penentuan sumber belajar sudah

disesuaikan dengan tujuan, materi pembelajaran dan tingkat

perkembangan peserta didik.

I. Merancang skenario pembelajaran.

Skenario pembelajaran disesuikan dengan tujuan, materi dan

tingkat perkembangan siswa, diupayakan variasi dalam penyampaian.

Susunan dan langkah-langkah pembelajaran sudah disesuaikan dengan

tujuan, materi, tingkat perkembangan siswa, waktu yang tersedia,

32
sistematiknya adalah menaruh siswa dalam posisi sentral, mengikuti

perubahan strategi pendidikan dari pengajaran ke pembelajaran sesuai

Permen Diknas No. 41 Tahun 2007 dan menyesuaikan dengan model

pembelajaran Audio-Visual.

2. Pelaksanaan Tindakan I

a. Pengelolaan Kelas

Mengelola kelas dengan persiapan yang matang, mengajar materi dengan

benar sesuai model pembelajaran Audio-Visual.

b. Alat Penilaian

Pembahasan dan jenis penilaian, terlampir di RPP berikut format

penilaian.

c. Penampilan

Penampilan secara umum, peneliti berpakaian rapi, menggunakan bahasa

yang santun, menuntun siswa semaksimal mungkin dengan penggunaan

metode pembelajaran Audio-Visual. Peneliti mengupayakan strategi agar

mudah mengamati siswa yang sedang belajar. Setelah pembelajaran selesai

dilakukan, dilanjutkan dengan mengadakan pertemuan dengan guru yang

mengawasi proses pembelajaran untuk mendiskusikan hasil pengamatan

yang dilakukan.

d. Dari diskusi dengan guru, terungkap bahwa:

1. Pembelajaran yang dilakukan belum maksimal, karena peneliti baru

pertamakali mencoba metode ini.

2. Siswa-siswa memang belum aktif menerima pelajaran dan memberi

tanggapan, ini sesuai dengan tujuan metode Audio-Visual.


33
3. Peneliti mengusulkan agar guru yang mengamati mau kembali dan

bersedia mengamati kembali pada kesempatan di siklus II.

4. Untuk sementara, peneliti belum yakin bahwa pelaksanaan supervisi

kunjungan kelas akan membantu meningkatkan kemampuan siswa,

tetapi menurut pemikiran pengamat, cara yang dilakukan peneliti

cukup mampu mendorong meningkatkan kreativitas dan prestasi

belajar.

5. Penyampaian pengamat pada peneliti dapat disampaikan sebagai

berikut:

Perlu pengelolaan ruangan, waktu, dan fasilitas belajar yang lebih

baik.

Dalam mengelola ruang kelas, waktu serta fasilitas belajar, dapat

dipaparkan sebagai berikut:

1) Peneliti menyediakan alat bantu/media pembelajaran.

2) Peneliti kurang memperhatikan kebersihan papan tulis, kebersihan

seragam siswa, dalam hal lain yang berguna untuk menumbuhkan

motivasi belajar dan disiplin siswa.

3) Peneliti belum begitu baik dalam waktu. Memulai pelajaran tidak

tepat waktu akibat hal-hal tertentu.

3. Observasi/Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan sangat bervariasi. Penulis menggunakan

guru teman sejawat untuk ikut masuk kelas mengamati kebenaran

pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan model Audio-Visual. Data

yang diperoleh dari kegiatan observasi yang dilakukan guru akan sangat
34
berpengaruh terhadap kemajuan peneliti dalam menerapkan model

pembelajaran Audio-Visual mengingat semua kelemahan peneliti akan

teramati dengan baik. Apabila peulis hubungkan dengan yang disebut

variabel penyela atau variabel intervening dimana ada hal-hal tertentu yang

bisa mempengaruhi hubungan antara variabel bebas yaitu model

pembelajaran Audio-Visual dengan variabel terikat yaitu pretasi belajar. Hal

tertentu yang dibicarakan adalah kebenaran pelaksanaan model pembelajaran

Audio-Visual. Apabila pelaksanaannya tidak benar sudah tentu akan

berpengaruh terhadap hasil belajar.

Pengamatan oleh teman sejawat seperti yang dipaparkan di atas sangat

perlu dilakukan demi keberhasilan peningkatan mutu dan kebenaran

pembelajaran model Audio-Visual. Hal tersebut penulis lakukan demi adanya

upaya inovasi agar tulisan ilmiah ini lebih berdaya guna dan berhasil guna.

Selain pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat, upaya lain yang

penulis lakukan adalah menyuruh salah satu siswa yang pandai untuk

mengecek apakah pelaksanaan pembelajaran Audio-Visual di kelas sudah

berjalan sesuai harapan atau belum. Baik guru yang mengamati, maupun

siswa yang disuruh mengamati kegiatan teman-temannya, sebelumnya sudah

dipanggil ke kantor dan diberi penjelasan tentang kebenaran pelaksanaan

pembelajaran Audio-Visual yang menuntut kreativitas; penemuan sendiri oleh

siswa; penekanan pada kegiatan intelektual; memproses pengalaman belajar

menjadi sesuatu yang bermakna dalam kehidupan nyata; membiasakan siswa

lebih produktif, analitis, kritis; penggunaan metode, teknik, dan strategi yang

memungkinkan siswa mencari dan menemukan jawaban sendiri secara

35
optimal. Selain itu, model ini menuntut kemampuan pemecahan masalah

untuk peningkatan kepuasan intelektual, mempertajam proses ingatan untuk

penguasan lebih lama, pembelajaran lebih terpusat pada siswa,

pengembangan konsep diri dan bakat akademik, menghindarkan diri dari

belajar dengan hafalan, menumbuhkan kemampuan mengasimilasi dan

mengakomodasi informasi. Langkah-langkah pembelajarannya adalah: a)

merumuskan pertanyaan untuk dapat melakukan penelitian, b) mencek

apakah hasil pengamatan siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan, c)

pengumpulan data/informasi, d) menganalisis informasi, e) membuat

simpulan-simpulan berdasar hasil analisis informasi. Dari semua pengertian

di atas, penulis sudah menyiapkan instrumen untuk ketepatan pelaksanaan

yang dibawa oleh guru dan siswa yang mengamati proses pembelajaran.

4. Refleksi Siklus I

Sebelum memulai refleksi, ada baiknya melihat pendapat para pakar

pendidikan tentang apa yang dimaksud dengan refleksi. Pendapat ini akan

merupakan panduan terhadap cara atau hal-hal yang perlu dalam menulis

refleksi. Refleksi merupakan kajian secara menyeluruh tindakan yang telah

dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan

evaluasi guna menyempurnakan tindakan. Refleksi menyangkut analisis,

sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang

dilakukan (Hopkin, 1993 dalam Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi,

2006: 80).

36
a. Analisis kuantitatif prestasi belajar siswa siklus I

IR Siklus

Siswa S1 S2

1 Ade rio kurniawan 5.5 6 7

2. Annisa nurdina alfiyah 5 5 7

3. Diaz aryandi 4.5 6 7

4. Bayu Andriyanto 5.5 6 7

5. Frendi Agus prawito 4 6 7

6. Hadi sumarno 4,5 5 7

7. Ibnu abduha 4.5 5 7

8. Komang adi putra 5 6 7

9. Komang bintang cahyani 4.5 5 6

10. Komang julianto 4,5 5 7

11. Ni kadek yuliani 5 5 7

12. Niluh putu ratna 5 6 7

13. Tiara 4,5 5 6

14. Dian Arikayani 4,5 5 7

15. Wayan endriawan 5 6 7

16. Wayan Sunitaro 4,5 6 7

17. Wayan widyawati 4,5 6 7

18. Ragil Amal Bhaktiaono 4 6 7

19. Desriyanti 4 5 7

37
20. Dian Arikayani 4 6 7

21. Gigon yogiatna 4 6 6

22. Leny widya ningsih 4,5 6 7

Total 69,5 123 151

Berdasarkan data yang ditunjukkan pada tabel diatas bahwa nilai dari pre-

test dan nilai post-test yang dikumpulkan oleh siswa kelas VIII C SMP Negeri 1

Tembuku pada siklus I dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

X0 69,5
1. Nilai Rata-rata Pre-test = = = 3,2
N 22
X1 123
2. Nilai Rata-rata Sesi 1 = = = 5.6
N 22

X2 151
3. Nilai Rata-rata Sesi 2 = = = 6.9
N 22

Nilai total Rata-rata pada siklus pertama adalah:

X1 + X2 = 5.6+ 6.9 = 12.5 = 6.3


2 2 2

38
c. Penyajian dalam bentuk grafik/histogram pada siklus I

1 Siklus I
0
X0 X1 X2

Untuk rekapitulasi hasil penelitian ini akan disampaikan sekaligus pada

akhir analisis refleksi siklus II. Untuk hasil analisis pengamatan guru dan

pengamatan siswa terhadap kebenaran pelaksanaan pembelajaran Audio-Visual.

Untuk kedua hasil pengataman tersebut dapat disampaikan sebagai berikut: 1)

pengamatan oleh guru berupa catatan kesalahan peneliti pada saat melaksanakan

proses pembelajaran Audio-Visual, hal ini menjadi masukan yang sangat berharga

untuk perbaikan pada siklus selanjutnya, untuk hal ini lebih lengkapnya dapat

dilihat pada pembahasan. 2) untuk pengamatan yang dilakukan oleh kepala

sekolah yang ada pada lampiran 6, sudah terlihat tim yang mampu, tim yang

belum mampu, sudah jelas menunjukkan keaktifan, keuletan, kreativitas, mencari

hal-hal penting yang ditugaskan, menunjukkan kemampuan aktivitas, kritis, betul

siswa yang giat belajar dan bukan guru yang giat mengajar, kemampuan

menunjukkan konsep diri, kecepatan menanggapi tuntutan, kemampuan

menelorkan kesimpulan-kesimpulan. Jumlah semua skor siswa pada pre-tes adalah


39
69,5, dan pada jumlah skor pada sesi 1 adalah 123, sedangkann skor pada sesi 2

adalah 151, setelah dirata-ratakan maka skor yang diperoleh adalah 3,2 untuk nilai

pre-test, 5,6 untuk nilai sesi 1, dan 6,9 untuk nilai sesi 2 dari analisis yang dibuat,

dapat diambil simpulan bahwa hasil yang didapat belum menunjukkan

keberhasilan pembelajaran Audio-Visual yang dilakukan guru.

2. Siklus II

1. Perencanaan

Melihat semua hasil yang didapat pada siklus I, maka untuk perencanaan

pelaksanaan penelitian di siklus II ini ada beberapa hal yang perlu dilakukan

yaitu:

a. Peneliti merencanakan kembali jadwal untuk melakukan

pembelajaran di kelas dengan melihat jadwal penelitian pada Bab

III dan waktu dalam kalender pendidikan. Hasil dari refleksi siklus

I merupakan dasar dari pembuatan perencanaan di siklus II ini.

b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang baik sesuai

model pembelajaran Audio-Visual serta membuat instrumen

pengumpulan data yaitu tes prestasi belajar.

c. Merencanakan kunjungan kelas bersama-sama teman-teman

observasi sebagai upaya inovasi. Untuk ini peneliti berkonsultasi

minta kesediaannya untuk ikut dalam proses pembelajaran yang

dilakukan. Inovasi ini dilakukan agar peneliti dapat berupaya lebih

maksimal untuk melaksanakan pembelajaran yang lebih baik dan

lebih berkualitas. Hasil konsultasi dengan teman sejawat adalah

adanya kesiapan guru untuk ikut melakukan supervisi kunjungan


40
kelas. Guru yang akan mengobservasi diberitahu bahwa penulis

sudah sempat berkonsultasi dengan kepala sekolah dan beliau akan

ikut berpartisipasi, masuk ke ruangan untuk bersama-sama

melakukan supervisi. Hal ini diberitahukan pada guru dengan

harapan agar guru yang akan mengobservasi bisa lebih siap lagi

untuk melakukan supervisi yang lebih berkualitas, ini juga penulis

lakukan sebagai tambahan inovasi.

d. Bersama guru merancang skenario penerapan pembelajaran dengan

melihat kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I dengan

mengidentifikasi hal-hal yang bisa dilakukan untuk peningkatan

pembelajaran. Untuk hal ini, semua catatan tentang kekurangan

yang ada di siklus I yang merupakan hasil refleksi disampaikan

pada guru untuk dipelajari. Memberitahu guru apa-apa yang perlu

dilaksanakan, apa saja yang siswa mesti kerjakan, cara penerapan

metode Audio-Visual yang benar sesuai kebenaran teori yang

disampaikan.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini disampaikan sebagai berikut:

Pada hari yang sudah ditentukan sesuai jadwal, peneliti memulai tahap

pelaksanaan tindakan dengan membawa semua persiapan yang sudah dibuat,

Sesuai dengan perencanaan yang telah disusun dalam bentuk rancanngan

pembelajaran dengan penerapan tehnik Audio-Visual, maka langkah-langkah

pembelajaran untuk pemahamam wacana disusun dalam langkah-langkah

41
sesuai dengan metode yang diterapkan dalam penelitian ini. Adapun langkah-

langkahnya adalah sebagai berikut:

Langkah pertama, Video pertama dengan topic “I Want to Fly”

diputarkan kepada siswa dengan memberikan beberapa brainstorming untuk

meningkatkan keinginan minat belajar siswa. Setelah video tersebut

diputarkan selama 2 kali, kemudian siswa disuruh untuk menjawab beberapa

pertanyaan yang bersifat umum sesuai dengan video yang diputarkan.

Kemudian penulis mangjak siswa untuk mebahas setiap jawaban dari setiap

pertanyaan yang diberikan.

Setelah pembahasan itu selesai, kemudian video kedua dengan topik

“How Do I Get To Nanjing Road” diputarkan selama 2 kali. Kemudian siswa

disuruh menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyaji secara lisan namun

pertanyaan yang diberikan kali ini lebih mendetail berhubungan dengan video

yang diputarkan.

Langkah selajutnya, siswa diputarkan video dengan topik “Are You

Busy and What A Fat Bird” selama dua kali. Setelah video tersebut selesai

diputarkan, kemudian siswa diberikaan multiple choice test dan siswa

diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Setelah semua jawaban siswa terkumpulkan, kemudian siswa

diberiakan naskah dari video pertama sampai video terakhir, kemudian siswa

disuruh untuk menampilkan (perform) setiap video yang diputarkan

sebelumnya di depan kelas.

Langkah-langkah di atas merupakan intisari dari perlakuan yang

diberikan kepada siswa untuk meningkatkan pemahamannya dalam

42
mendengarkan bahasa inggris . sehingga, hasil belajar siswa dengan

menggunakan tehnik Audio-Visual dapat diharapkan lebih memuaskan dan

dapat meningkatkan kemampuan mendengarkan siswa.

Pada pertemuan kedua kegiatan belajar dilanjutkan dengan pembahasan

topik baru. Dimana pada kegiatan ini siswa diputarkan 4 video yang berjudul

“Sign language, How do I get Nanjing Road, Long Farewell and What Do

You Do”. Pada awal kegiatan siswa diputarkan dua video yang berjudul “

Sign Language and How do I get Nanjing Road”. Guru memberikan

brainstorming kepada siswa untuk mengenalkan video tentang “Sign

Language and How do I get Nanjing Road”. Guru memberikan beberapa

pertanyaan terkait video yang diputarkan sebagai rangsangan. Semua

pertanyaan tersebut dibahas secara klasikal dan oral sehingga siswa terbawa

pada situasi pembelajaran yang menyenangkan.

Kemudian Guru menyuruh siswa menonton video yang berjudul “Long

Farewell and What Do You Do” secara mandiri dengan 10 item pertanyaan

yang diberikan yang meliputi aspek menemukan ide umum, menemukan

informasi tertentu, menemukan informasi rinci, dan arti kata. Test ini

sekaligus sebagai tes untuk menentukan kemajuan siswa pada siklus tindakan

pertama ini dan siswa diberikan waktu selama 15 menit.

Demikianlah langkah-langkah pembelajaran pada proses tindakan siklus

kedua ini dengan menerapkan Tehnik Audio-Visual dalam waktu 4 x 40

menit (2 x pertemuan).

43
3. Observasi/Penilaian

Penilaian terhadap kebenaran pelaksanaan pembelajaran Audio-Visual

didahului dengan mencatat hal-hal penting seperti aktivitas belajar yang

dilakukan pada saat peneliti melakukan tindakan. Dari catatan-catatan yang

cepat tersebut penulis mengetahui bagian mana yang mesti diperbaiki,

dibagian mana diperlukan penekanan-penekanan, dibagian mananya perlu

diberi saran-saran serta penguatan-penguatan. Di samping itu adanya guru

yang mengamati proses pembelajaran akan sangat membantu untuk

mengetahui lebih jelas kesalahan-kesalahan yang dilakukan selama pross

pembelajaran. Guru yang mengamati mencatat juga kreativitas siswa,

kemauan siswa untuk ikut berpartisipasi dalam pembelajaran, kontribusi

diantara para siswa. Semua ini sudah terlaksana dengan baik. Pelaksanaan tes

prestasi belajar akhirnya dilanjutkan minggu depannya karena setelah guru

melakukan proses pembelajaran, waktu untuk memberikan tes tidak

mencukupi sehingga dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya. Hasil tes

prestasi belajar siswa siklus II akan dibahas pada refleksi II.

4. Refleksi Siklus II

A. Analisis Kuantitatif untuk Perolehan Nilai Tes Prestasi Belajar

Siklus II

Hasil tindakan siklus II

IR Siklus II

Siswa S3 S4

Ade rio kurniawan 5.5 8 8

44
Annisa nurdina alfiyah 5 7 8

Diaz aryandi 4.5 7 8

Bayu Andriyanto 5.5 7 8

Frendi Agus prawito 4 8 9

Hadi sumarno 4,5 7 8

Ibnu abduha 4.5 7 8

Komang adi putra 5 7 8

Komang bintang cahyani 4.5 8 8

Komang julianto 4,5 7 8

Ni kadek yuliani 5 7 9

Niluh putu ratna 5 8 9

Tiara 4,5 7 8

Dian Arikayani 4,5 7 8

Wayan endriawan 5 8 9

Wayan Sunitaro 4,5 7 8

Wayan widyawati 4,5 8 9

Ragil Amal Bhaktiaono 4 7 8

Desriyanti 4 8 9

Dian Arikayani 4 7 8

Gigon yogiatna 4 7 8

Leny widya ningsih 4,5 7 8

Total 69,5 161 182

45
Berdasarkan data yang ditunjukkan pada tabel diatas bahwa nilai dari pre-

test dan nilai post-test yang dikumpulkan oleh siswa kelas VIII F SMP Negeri 1

Tembuku pada siklus I dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:

X0 69,5
1. Nilai Rata-rata Pre-test = = = 3,2
N 22

X3 161
2. Nilai Rata-rata Sesi 3 = = = 7.3
N 22

X4 182
3. Nilai Rata-rata Sesi 4 = = = 8.3
N 22

Nilai total Rata-rata pada siklus kedua adalah:

X3 + X4 = 6.7 + 8.3
7.3 7.4 = 14.1
15.6 = 7.8
2 2 2

46
B. Penyajian dalam bentuk grafik/histogram pada siklus II:

1 Siklus II
0
X0 X3 X4

Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Penelitian dari Siklus I sampai Siklus II

No Tindakan Rata-rata Total rata-rata

1 Pre-test SO 3,2 X0 = 3,2

S1 5.6

2 Siklus I S2 6.9 XI = 6.3

S3 7.3

3 Siklus II S4 8.3 XII = 7.8

47
C. Pembahasan

1. Pembahasan Hasil yang Diperoleh dari Siklus I

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembahasan data kualitatif

terhadap hasil pengamatan guru sejawat tentang pembelajaran Audio-Visual

adalah: kelemahan-kelemahan yang ada, kelebihan-kelebihan, perubahan-

perubahan, kemajuan-kemajuan, efketivitas waktu, keaktifan yang

dilakukan, konstruksi, kontribusi, diskripsi fakta, pengecekan validitas

internal dan validitas eksternal, identifikasi masalah, faktor-faktor yang

berpengaruh, cara-cara untuk memecahkan masalah, pertimbangan-

pertimbangan, perbandingan-perbandingan, komentar-komentar, tanggapan-

tanggapan, tambahan pengalaman, summary, pendapat-pendapat, gambaran-

gambaran, interpretasi/penafsiran-penafsiran, makna di belakang perbuatan,

trianggulasi, hubungan antaraspek, klasifikasi, standar-standar penetapan

nilai, alasan-alasan penggunan teknik tertentu, alasan penggunaan langkah-

langkah tertentu, penggolongan-penggolongan, penggabungan-

penggabungan, tabulasi, pemakaian, kriteria-kriteria, katagorisasi,

pengertian-pengertian, hubungan antar kategori.

Dari hail pengamatan teman sejawat disampaikan bahwa ada

kelebihan-kelebihan yang disampaikan oleh pengamat yaitu bahwa peneliti

sudah berpakaian rapi, menggunakan bahasa yang santun, menuntun siswa

dengan baik. Hal ini menimbulkan interpretasi bahwa perjalanan penelitian

sudah cukup baik. Kelemahan yang disampaikan perlu diberikan analisis

yaitu penggunaan waktu yang belum efektif, konstruksi, kontribusi siswa

belum maksimal, fakta ini akan dijadikan acuan kebenaran data, validasi,

48
internal yang diambil dari informan di pertanggungjawabkan, validitas

eksternal berupa acuan hukum digunakan teori-teori yang mendukung dan

reliabilitas data penelitian ini dapat penulis yakini karena hal itu merupakan

ketepatan peneliti memilih informan, yaitu teman sejawat. Faktor-faktor

yang berpengaruh belum maksimalnya pembelajaran Audio-Visual pada

siklus I ini adalah karena peneliti baru satu kali mencoba model ini. Cara

pemecahan masalahnya adalah penyiapan RPP yang lebih baik, lebih

berkualitas. Hal-hal yang lain seperti komentar, tambahan pengalaman,

gambaran-gambaran keberhasilan penelitian akan terlihat pada hasil siklus

selanjutnya. Demiian sediit hasil kualitatif atau kualitas dari pembelajaran

dengan model Audio-Visual.

1. Pembahasan hasil yang diperoleh dari tes prestasi belajar siklus I

Hasil tes prestasi belajar yang merupakan tes lisan dan multiple choice

test memforsir siswa untuk betul-betul dapat memahami apa yang sudah

dipelajari. Nilai rata-rata siswa di siklus I sebesar 5,6pada sesi pertama dan

6,9 pada sesi kedua menunjukkan bahwa siswa setelah menguasai materi

yang diajarkan walaupun belum begitu sempurna. Hasil ini menunjukkan

peningkatan kemampuan siswa menguasai mata pelajaran bahasa inggris

khususnya dalam skill mendengarkan Apabila dibandingkan dengan nilai

awal siswa sesuai data yang sudah disampaikan dalam analisis sebelumnya.

Hasil tes prestasi belajar di siklus I telah menemukan efek utama

bahwa penggunaan metode tertentu akan berpengaruh terhadap prestasi

belajar siswa yang dalam hal ini adalah metode Audio-Visual. Hal ini sesuai

dengan hasil meta analisis metode pembelajaran yang dilakukan oleh

49
Soedomo, 1990 (dalam Puger, 2004) yang menyatakan bahwa metode

pembelajaran yang diterapkan oleh seorang guru berpengaruh terhadap

prestasi belajarnya.

Seperti telah diketahui bersama bahwasannya mata pelajaran Bahasa

Inggris menitikberatkan pembelajaran pada aspek kognitif, afektif, dan

psikomotor sebagai pedoman prilaku kehidupan sehari-hari siswa. Untuk

penyelesaian kesulitan yang ada maka penggunaan metode ini dapat

membantu siswa untuk berkreasi, bertindak aktif, bertukar pikiran,

mengeluarkan pendapat, bertanya, berdiskusi, berargumentasi, bertukar

informasi dan memecahkan masalah yang ada bersama dengan anggota

kelompok diskusinya. Hal inilah yang membuat siswa berpikir lebih tajam,

lebih kreatif dan kritis sehingga mampu untuk memecahkan masalah-masalah

yang kompleks dan efek selanjutnya adalah para siswa akan dapat memahami

dan meresapi mata pelajaran Bahasa Inggris lebih jauh.

Kendala yang masih tersisa yang perlu dibahas adalah prestasi belajar

yang dicapai pada siklus I ini belum memenuhi harapan sesuai dengan

tuntutan KKM mata pelajaran Bahasa Inggris di sekolah ini yaitu 7,5 Oleh

karenanya upaya perbaikan lebih lanjut masih perlu diupayakan sehingga

perlu dilakukan perencanaan yang lebih matang untuk siklus selanjutnya.

2. Pembahasan Hasil yang Diperoleh dari Siklus II

Hasil yang diperoleh dari tes prestasi belajar di siklus II menunjukkan

bahwa kemampuan siswa dalam mengikuti pelajaran sudah cukup baik. Ini

terbukti dari rata-rata nilai siswa mencapai 7,3 pada sesi 3 dan 8,3 pada sesi 4

Hasil ini menunjukkan bahwa metode Audio-Visual telah berhasil

50
meningkatkan kemampuan siswa menempa ilmu sesuai harapan. Audio-

Visual merupakan model yang cocok bagi siswa apabila guru menginginkan

mereka memiliki kemampuan berkreasi, berargumentasi, mengeluarkan

pendapat secara lugas, bertukar pikiran, berargumentasi, mengingat

penggunaan metode ini adalah untuk memupuk kemampuan intelektual siswa,

mendorong siswa untuk mampu menemukan sendiri, menempatkan siswa

pada posisi sentral dan mengupayakan agar siswa tidak belajar dengan

menghafal.

Hasil penelitian ini ternyata telah memberi efek utama bahwa model

yang diterapkan dalam proses pembelajaran berpengaruh secara signifikan

terhadap prestasi belajar siswa. Temuan ini membuktikan bahwa guru sudah

tepat memilih metode dalam melaksanakan proses pembelajaran karena

pemilihan metode merupakan hal yang tidak boleh dikesampingkan. Hal ini

sejalan pula dengan temuan-temuan peneliti lain seperti yang dilakukan oleh

Inten (2004) dan Puger (2004) yang pada dasarnya menyatakan bahwa

metode pembelajaran yang diterapkan berpengaruh terhadap prestasi belajar

siswa.

Mata pelajaran Bahasa Inggris menitikberatkan kajiannya pada aspek

kognitif, afektif dan psikomotor sebagai pedoman atas kemampuan siswa

baik pikiran, prilaku maupun keter-Visual menempati tempat yang penting

karena dapat mengaktifkan siswa secara maksimal. Dari nilai yang diperoleh

siswa, lebih setengah siswa mendapat nilai 8,5, 13 siswa memperoleh nilai

menengah yaitu 8. Dari perbandingan nilai ini sudah dapat diyakini bahwa

51
prestasi belajar siswa dapat ditingkatkan dengan penggunaan metode Audio-

Visual.

Melihat perbandingan nilai awal, nilai siklus I dan nilai siklus II, terjadi

kenaikan yang signifikan, yaitu dari rata-rata nilai awal adalah 4,5 naik di

siklus I menjadi 6,3 dan di siklus II naik menjadi 7,9 Kenaikan ini tidak bisa

dipandang sebelah mata karena kenaikan nilai ini adalah dari upaya-upaya

yang maksimal yang dilaksanakan peneliti demi peningkatan mutu

pendidikan dan kemajuan pendidikan khususnya di SMP Negeri 1 Tembuku.

52
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Dengan mengetahui bahwa pemicu rendahnya aktivitas belajar dan

prestasi belajar ada pada faktor-faktor seperti metode yang digunakan guru,

sehingga penggunaan atau penggantian metode konvensional menjadi

metode-metode yang sifatnya konstruktivis sangat diperlukan, akibatnya

peneliti mencoba model pembelajaran Audio-Visual dalam upaya untuk dapat

memecahkan permasalahan yang ada di sekolah.

Berdasar pada rendahnya aktivitas belajar dan prestasi belajar siswa

yang disampaikan pada latar belakang masalah, penggunaan model

pembelajaran Audio-Visual diupayakan untuk dapat menyelesaikan tujuan

penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa.

Seberapa besar peningkatan yang dicapai sudah dipaparkan dengan jelas pada

akhir analisis. Dari hasil penelitian yang disampaikan di Bab IV dan semua

data yang telah disampaikan tersebut, tujuan penelitian yang disampaikan

sudah dapat dicapai.

Untuk menjawab tujuan penelitian yaitu pencapaian kenaikan prestai

belajar siswa dapat dilihat bukti-bukti yang sudah disampaikan.

a. Dari data awal hampir semua siswa mendapat nilai di bawah, kemudian

pada siklus I menurun menjadi 8 siswa dan siklus II nilai semua siswa

diatas standar yang ditentukan disekolah tersebut.

53
b. Dari rata-rata awal 4,5 naik menjadi 6,3 pada siklus I dan pada siklus II

naik menjadi 7,9.

c. Dari data awal tidak ada siswa yang tuntas sedangkan pada siklus I

menjadi lebih banyak yaitu 4 siswa dan pada siklus II semua siswa

mencapai ketuntasan.

Dari semua data pendukung pembuktian pencapaian tujuan

pembelajaran dapat disampaikan bahwa model Audio-Visual dapat memberi

jawaban yang diharapkan sesuai tujuan penelitian ini. Semua ini dapat dicapai

adalah akibat kesiapan dan kerja keras peneliti dari sejak pembuatan proposal,

review hal-hal yang belum bagus bersama teman-teman guru, penyusunan

kisi-kisi dan instrumen penelitian, penggunaan sarana trianggulasi data

sampai pada pelaksanaan penelitian yang maksimal.

B. Saran

Berdasarkan temuan yang sudah disimpulan dari hasil penelitian, dalam

upaya mencapai tujuan pembelajaran dalam bidang studi Bahasa Inggris,

dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut:

1. Apabila mau melaksanakan proses pembelajaran pada mata pelajaran

Bahasa Inggris penggunaan model pembelajaran Audio-Visual semestinya

menjadi pilihan dari beberapa metode yang ada mengingat metode ini telah

terbukti dapat meningkatkan kerjasama, berkreasi, bertindak aktif, bertukar

informasi, mengeluarkan pendapat, bertanya, berargumentasi dan lain-lain.

2. Walaupun penelitian ini sudah dapat membuktikan efek utama dari model

Audio-Visual dalam meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar, sudah

pasti dalam penelitian ini masih ada hal-hal yang belum sempurna
54
dilakukan, oleh karenanya kepada peneliti lain yang berminat meneliti

topik yang sama untuk meneliti bagian-bagian yang tidak sempat diteliti.

3. Selanjutnya untuk adanya penguatan-penguatan, diharapkan bagi peneliti

lain untuk melakukan penelitian lanjutan guna verifikasi data hasil

penelitian ini.

55
DAFTAR PUSTAKA

Abdul. 2002. http://www.scribd.com/doc/9037208/


Arikunto, Suharsimi; Suhardjono; Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007. Jakarta: BSNP.
Dahar, Ratna Wilis. 1989. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Dimyati dan Mudjiono. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti.
Djamarah, Syaful Bahri. 2002. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya:
Usaha Nasional.
Fernandes, H.J.X. 1984. Testing and Measurement. Jakarta. National Education
Planning, Evaluation and Curriculum Development.
Inten, I Gede. 2004. Pengaruh Model Pembelajaran dan Pengetahuan Awal Siswa
Terhadap Prestasi Belajar PKn dan Sejarah pada Siswa Kelas II di SMU
Laboratorium IKIP Negeri Singaraja. Tesis. Program Pascasarjana IKIP
Negeri Singaraja.
Miles, Matthew, B. Dan A. Michael Hubberman. 1992. Analisis Data Kualitatif.
Terjemahan Tjetjep Roheadi Rohidi. Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia.
Puger, I Gusti Ngurah. 2004. Belajar Kooperatif. Diktat Perkuliahan Mahasiswa
Unipas.
Sardiman, A.M. 1988. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar Pedoman bagi
Guru dan Calon Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

56
Lampiran 1. Tes Prestasi Belajar............ (tes yang digunakan untuk mencari data
awal penelitian)

POST-TEST I

I. Choose the best answer by crossing (x) A, B, C, or D!

1. What is the title of the conversations?


A. Long Time No See.
B. Long Trip.
C. Happy New Year
D. Happy Birthday.

2. Long time ....... see


A. yes
B. no
C. is
D. are

3. .......... you still working for that horrible company?


A. Is
B. Am
C. Are
D. Was

4. Does Jeff’s friend happy when he see him?


A. Yes, he does
B. No, he does not
C. Yes
D. No

5. Great to ........ you!


A. saw
B. see
C. sea
D. show

6. What did the caller 1 say?


A. Hy, is this Jeffrey?
B. Hy, are you Jeffrey
57
C. Hy, is not Jeffrey?
D. Hy, is that Jeffrey?

7. What did Mr. B answer to caller 1 question?


A. I am sorry, you are called the wrong number!
B. I am sorry, you are dialled the wrong number!
C. I am sorry, you are call the wrong number!
D. I am sorry, you are dial the wrong number!

8. Does Mr. B know who named Jeffrey?


A. Yes
B. No
C. Yes, he does
D. No, he doesn’t

9. I don’t know anyone ......... Jeffrey


A. named
B. name
C. is name
D. are name

10. Is Mr. B angry with the caller?


A. No, he is not
B. Yes, he is
C. No
D. Yes

“GOOD LUCK”

58
Post test II
II. Choose the best answer by crossing (x) A, B, C, or D!

1. What does the first speaker says at the first conversation?


A. Ssshhh… wash that? Do you near it?
B. Ssshhh… watch that? Do you near it?
C. Ssshhh… what’s that? Do you hear it?
D. Ssshhh… watch that? Do you hear it?
2. “Don’t move”
What is the notice means?
A. Don’t go anywhere.
B. Run quickly.
C. Keep walking.
D. Don’t laughing.
3. At the first, what can Mr. G hear the sounds?
E. He have hear anything.
F. He has not hear anything.
G. He can hear anything.
H. He can not hear anything.
4. Finally, can Mr. G hear the sounds?
E. Yes, he can
F. No, he can not
G. Yes
H. No
5. What is the activity on the conversations?
E. Washing
F. Dancing
G. Surfing
H. Hunting
6. “What can I do for you?”
What kind of expression it is?
A. Asking a help.
B. Offering a help.
C. Giving a help.
D. Refuse a help.
7. What kind of activity that speaker does on the conversation?
A. Fighting.
B. Sailing.
C. Selling.

59
D. Cooking.
8. What expression is used by the speaker for asking the price?
A. How must is this?
B. How much is this?
C. How must is these?
D. How match is this?
9. How about the discount for the product?
E. 10%
F. 20%
G. 30%
H. 40%
10. Do you know where the conversation happens?
A. At home.
B. In the yard.
C. In the shop.
D. In the office.

“GOOD LUCK”

60
POST-TEST III

III. Choose the best answer by crossing (x) A, B, C, or D!

1. What is title of the conversations?


E. What are you doing?
F. What do you do?
G. How are you?
H. How do you do?

2. What is profession of Kevin?


E. Driver
F. Salesman
G. Shop assistant
H. Reporter

3. What the great news from Bob?


E. He found a new job.
F. He takes a new job.
G. He can a new job.
H. He wants a new job.

4. Who first knows the great news?


I. Jeff
J. Nick
K. Bob
L. Hellen

5. Nice to ........ you!


E. meeting
F. meeted
G. meet
H. is meet

6. Who is the new neighbour of Jeff?


E. Nick
F. Bob
G. Kevin
H. Hellen

61
7. Do you ........ where I can find an internet cafe around here?
I. know
J. knew
K. are know
L. are knowing

8. Thank you for your .........!


I. help
J. helping
K. helped
L. many help

9. Thanks ........ your hospitality!


E. to
F. in
G. for
H. from

10. Have a ........ trip home!


I. save
J. safe
K. saving
L. safing

62
POST-TEST IV

IV. Choose the best answer by crossing (x) A, B, C, or D!

1. What is title of the conversations?


I. I Want To Run
J. I Want To drink
K. I want To Swim
L. I Want To Fly

2. Penny : Can I give you a hand?


Jeff : .........
I. No
J. Yes
K. No, thanks
L. Yes, please help me

3. Who wants to fly?


I. Penny
J. Nick
K. Bob
L. Jeff

4. Can ........ tell me how to get to Nanjing Road?


A. I
B. you
C. they
D. we

5. How to get the Nanjing Road?


I. By Bus number 21 or subway line one
J. By Taxi or subway line two
K. By Bus number 22 or Taxi
L. By Bus number 23 or aeroplane

6. Jeff : Hey buddy, you busy?


Bob : .........
I. No , not anymore
J. Yes, anymore
K. No
L. Yes
63
7. I just ........ some peace and quite!
M.will
N. want
O. can
P. have

8. Penny : Hy, how are you guys doing?


3birds : ..........
M.Fine, thanks
N. Fine, thank you
O. Fine, how are you?
P. Find, how do you do?

9. I have ........ this evening!


I. class
J. schedule
K. meeting
L. activity

10. Bird 3 : I have to go now, good night!


Penny : .........
M.Good morning
N. Good afternoon
O. Good evening
P. God night

64
Lampiran 2. Lembar Observasi Penilaian Kesesuaian Audio-Visual sebagai
Upaya Validasi Data
Keterangan Penilaian:
1. Sangat tidak sesuai dengan pembelajaran Audio-Visual.
2. Tidak sesuai dengan pembelajaran Audio-Visual.
3. Sesuai dengan pembelajaran Audio-Visual.
4. Sangat sesuai dengan pembelajaran Audio-Visual.

Komponen Siswa Sis


Pembelajaran
Kategori Tim Menunjukkan Ke
No TIM Siswa Kritis Betul Berpusat
TIM Menjawab Kemampuan Me
Pada Diri Siswa
Soal-soal Analisis y
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

65
Lampiran 3. RPP siklus I

RPP

Sekolah : SMP N 1 Mepanga

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris

Kelas / Semester : VIII / II

Aspek : Mendengarkan

Alokasi Waktu : 2 X 40 menit.

Standar Kompetensi : Mendengarkan

1. Memahami makna dalam percakapan transaksional dan Internasional


sederhana untuk berinteraksi dengan lingkungan.
Kompetensi Dasar :
1.2.Merespon makna yang terdapat dalam percakapan transaksional ( to
get things done ) dan Internasional ( bersosialisasi ) sederhana secara
akurat, lancer, dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan
sekitar yang melibatkan tindak tutur : mengundang , menerima, dan
menolak ajakan, menyetujui / tidak menyetujui, memuji dan member
selamat.
Karekter yang diharapkan :
1. Kreatif
2. Rasa kerja sama
3. Komunikatif
4. Rasa ingin tahu
Indikator yang diharapkan :
1. Mendengarkan dan mengidentifikasi beberapa pernyataan yang
digunakan dalam teks transaksional dan internasiona lsecara oral
2. Menemukan beberapa informasi dalam text melalui audio visual secara
oral.
66
Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat mengidentifikasi beberapa informasi yang terdapat dalam
tayangan audio – visual.
2. Siswa dapat menceritrakan kembali informasi berdasarkan tayangan
yang telah di tontonnya.
Tehnik :
- Three phase listening think ( pre – listening, while listening, and post
listening )
Kegiatan Proses Belajar Mengajar :
a. Kegiatan awal
- Memberi salam / greeting.
- Mengecek kehadiran siswa.
- Menyampaikan indicator dari video yang akan diputar.
b. Kegiatan Inti :
Langkah pertama, Video pertama dengan topic “Always remember to
say please” diputarkan kepada siswa dengan memberikan beberapa
brainstorming untuk meningkatkan keinginan minat belajar siswa.
Setelah video tersebut diputarkan selama 2 kali, kemudian siswa
disuruh untuk menjawab beberapa pertanyaan yang bersifat umum
sesuai dengan video yang diputarkan. Kemudian penulis mangjak
siswa untuk mebahas setiap jawaban dari setiap pertanyaan yang
diberikan.
Setelah pembahasan itu selesai, kemudian video kedua dengan topik
“Cheers... hicccuupp” diputarkan selama 2 kali. Kemudian siswa
disuruh menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyaji secara lisan
namun pertanyaan yang diberikan kali ini lebih mendetail berhubungan
dengan video yang diputarkan.
Langkah selajutnya, siswa diputarkan video dengan topik “Long time
no see and Jeffry doesn’t live here” selama dua kali. Setelah video
tersebut selesai diputarkan, kemudian siswa diberikaan multiple
choice test dan siswa diberikan kesempatan untuk menjawab
pertanyaan tersebut.

67
Setelah semua jawaban siswa terkumpulkan, kemudian siswa
diberiakan naskah dari video pertama sampai video terakhir, kemudian
siswa disuruh untuk menampilkan (perform) setiap video yang
diputarkan sebelumnya di depan kelas.

c. Kegiatan Akhir:
- Mengawasi activitas siswa selama kegiatan berlangsung
- Meminta siswamenjawab tes yang telah diberikan
- Mengumpulkan lembar Kerja Siswa
- Memberika siswa beberapa saran terhadap tes yang telah dijawabnya
- Siswa diberi kesempatan bertanya sessuai materi yang telah diajarkan
- Siswa dan guru mengucapkan salam perpisahan kelas berakhir.
Evaluasi :
1. Procedure : a. Evaluasi selama kegiatan proses pembelajaran
b. Evaluasi terhadap kemajuan siswa.
2. Intruments : Tes Multiple Choice.

68
Lampiran 4. Prestasi Belajar Siswa Siklus I

IR Siklus

Siswa S1 S2

1. I Made Adi Juliarta 5.5 6 7

2. I Nengah Adi Wiguna arta 5 5 7

3. I Putu Agus Eka Aditya 4.5 6 7

4. I Dewa Gede Alit Mahendra 5.5 6 7

Yasa

5. Ni Kadek Ari C. Vedayanti 4 6 7

6. I Putu Arlan Wijaya Restu 4,5 5 7

7. Komang Arya adi Putra 4.5 5 7

8. I Pt. B. Taruna Jaya Y 5 6 7

9. Nengah Budiasa 4.5 5 6

10. I Made Indrawan 4,5 5 7

11. Ni Putu Devi Chantika 5 5 7

12. Ni Kadek Diah Mariani 5 6 7

13. I Putu Endra Adi Putra 4,5 5 6

14. Ni Komang Ernawati 4,5 5 7

15. A.A Istri Sintya P 5 6 7

16. I Wayan Susanta 4,5 6 7

17. Ni Nengah Meita Sari 4,5 6 7

18. Ni Kadek Mita Astuti 4 6 7

19. Ni Made Mita Prima D 4 5 7

69
20. Ni Luh Nia Devi Triani 4 6 7

21. Ni Kadek Uola Risma 4 6 6

22. I Komang Pasek Suadnyana 4,5 6 7

23. Ni Putu Suarningsih 4 5 7

24. I Gede Surya Darma 4 5 7

25. Dw. Ngakan Made Untung w 4 5 7

26. I Dw Md Wihendra Adi W 4 6 7

27. I Wayan Yudiana 5 5 7

Total 122 154 187

70
Lampiran 5. Bukti Pemanggilan Siswa yang Lemah sebagai Upaya Inovasi
Hasil Panggilan, Diskusi, Tanya Tanda
No Nama Siswa Jawab terhadap Siswa yang Tangan
Lemah Siswa

71
Lampiran 6. Bukti Pengamatan Teman gurut terhadap Kesesuaian/Ketepatan
Pelaksanan Proses Pembelajaran Audio-Visual Siklus I sebagai
Upaya Trianggulasi terhadap Pelaksanaan Penelitian

Catatan-catatan masukan-masukan selama pelaksanaan proses pembelajaran


Audio-Visual Siklus I di Kelas VIII F SMP Negeri 1 Tembuku.
1. Peneliti sudah berpakaian rapi, menggunakan bahasa yang santun,
menuntun siswa dengan baik.
2. Pembelajaran belum maksimal karena baru dilakukan 1 kali.
3. Siswa terlihat belum begitu aktif.
4. Alat bantu belajar belum maksimal.
5. Kebersihan papan tulis belum diperhatikan.
6. Penekanan pada kegiatan intelektual siswa terlihat belum maksimal karena
terlihat guru masih mendominasi waktu pembelajaran
7. Guru sulit memunculkan siswa untuk produktif, kritis, analitis.

Guru yang Mengamati

( Ni Ketut Srinasih)
NIP : 19711231 200604 2 012

72
Lapiran 7. RPP siklus II
RPP

Sekolah : SMP N 1 Tembuku

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris

Kelas / Semester : VIII / I

Aspek : Mendengarkan

Alokasi Waktu : 2 X 40 menit.

Standar Kompetensi : Mendengarkan

2. Memahami makna dalam percakapan transaksional dan Internasional


sederhana untuk berinteraksi dengan lingkungan.
Kompetensi Dasar :
2.2.Merespon makna yang terdapat dalam percakapan transaksional ( to
get things done ) dan Internasional ( bersosialisasi ) sederhana secara
akurat, lancer, dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan
sekitar yang melibatkan tindak tutur : mengundang , menerima, dan
menolak ajakan, menyetujui / tidak menyetujui, memuji dan member
selamat.
Karekter yang diharapkan :
5. Kreatif
6. Rasa kerja sama
7. Komunikatif
8. Rasa ingin tahu
Indikator yang diharapkan :
3. Mendengarkan dan mengidentifikasi beberapa pernyataan yang
digunakan dalam teks transaksional dan internasiona lsecara oral

73
4. Menemukan beberapa informasi dalam text melalui audio visual secara
oral.
Tujuan Pembelajaran :
3. Siswa dapat mengidentifikasi beberapa informasi yang terdapat dalam
tayangan audio – visual.
4. Siswa dapat menceritrakan kembali informasi berdasarkan tayangan
yang telah di tontonnya.
Tehnik :
- Three phase listening think ( pre – listening, while listening, and post
listening )
Kegiatan Proses Belajar Mengajar :
d. Kegiatan awal
- Memberi salam / greeting.
- Mengecek kehadiran siswa.
- Menyampaikan indicator dari video yang akan diputar.
e. Kegiatan Inti :

Langkah pertama, Video pertama dengan topic “I Want to Fly”

diputarkan kepada siswa dengan memberikan beberapa brainstorming

untuk meningkatkan keinginan minat belajar siswa. Setelah video

tersebut diputarkan selama 2 kali, kemudian siswa disuruh untuk

menjawab beberapa pertanyaan yang bersifat umum sesuai dengan

video yang diputarkan. Kemudian penulis mangjak siswa untuk

mebahas setiap jawaban dari setiap pertanyaan yang diberikan.

Setelah pembahasan itu selesai, kemudian video kedua dengan topik

“How Do I Get To Nanjing Road” diputarkan selama 2 kali.

Kemudian siswa disuruh menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

penyaji secara lisan namun pertanyaan yang diberikan kali ini lebih

mendetail berhubungan dengan video yang diputarkan.


74
Langkah selajutnya, siswa diputarkan video dengan topik “Are You

Busy and What A Fat Bird” selama dua kali. Setelah video tersebut

selesai diputarkan, kemudian siswa diberikaan multiple choice test

dan siswa diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Setelah semua jawaban siswa terkumpulkan, kemudian siswa

diberiakan naskah dari video pertama sampai video terakhir, kemudian

siswa disuruh untuk menampilkan (perform) setiap video yang

diputarkan sebelumnya di depan kelas.

Langkah-langkah di atas merupakan intisari dari perlakuan yang

diberikan kepada siswa untuk meningkatkan pemahamannya dalam

mendengarkan bahasa inggris . sehingga, hasil belajar siswa dengan

menggunakan tehnik Audio-Visual dapat diharapkan lebih memuaskan

dan dapat meningkatkan kemampuan mendengarkan siswa.

f. Kegiatan Akhir:
- Mengawasi activitas siswa selama kegiatan berlangsung
- Meminta siswamenjawab tes yang telah diberikan
- Mengumpulkan lembar Kerja Siswa
- Memberika siswa beberapa saran terhadap tes yang telah dijawabnya
- Siswa diberi kesempatan bertanya sessuai materi yang telah diajarkan
- Siswa dan guru mengucapkan salam perpisahan kelas berakhir.
Evaluasi :
2. Procedure : a. Evaluasi selama kegiatan proses pembelajaran
b. Evaluasi terhadap kemajuan siswa.
2. Intruments : Tes Multiple Choice.

75
Lampiran 8. Prestasi Belajar Siswa Siklus II

IR Siklus II

Siswa S3 S4

1. I Made Adi Juliarta 5.5 8 8

2. I Nengah Adi Wiguna arta 5 7 8

3. I Putu Agus Eka Aditya 4.5 7 8

4. I Dewa Gede Alit Mahendra 5.5 7 8

Yasa

5. Ni Kadek Ari C. Vedayanti 4 8 9

6. I Putu Arlan Wijaya Restu 4,5 7 8

7. Komang Arya adi Putra 4.5 7 8

8. I Pt. B. Taruna Jaya Y 5 7 8

9. Nengah Budiasa 4.5 8 8

10. I Made Indrawan 4,5 7 8

11. Ni Putu Devi Chantika 5 7 9

12. Ni Kadek Diah Mariani 5 8 9

13. I Putu Endra Adi Putra 4,5 7 8

14. Ni Komang Ernawati 4,5 7 8

15. A.A Istri Sintya P 5 8 9

16. I Wayan Susanta 4,5 7 8

17. Ni Nengah Meita Sari 4,5 8 9

18. Ni Kadek Mita Astuti 4 7 8

76
19. Ni Made Mita Prima D 4 8 9

20. Ni Luh Nia Devi Triani 4 7 8

21. Ni Kadek Uola Risma 4 7 8

22. I Komang Pasek Suadnyana 4,5 7 8

23. Ni Putu Suarningsih 4 8 8

24. I Gede Surya Darma 4 7 8

25. Dw. Ngakan Made Untung w 4 7 8.5

26. I Dw Md Wihendra Adi W 4 7 8

27. I Wayan Yudiana 5 7 8.5

Total 122 203 224

77
Lampiran 9. Bukti Pengamatan Teman gurut terhadap Kesesuaian/Ketepatan
Pelaksanan Proses Pembelajaran Audio-Visual Siklus II sebagai
Upaya Trianggulasi terhadap Pelaksanaan Penelitian

Catatan-catatan masukan-masukan selama pelaksanaan proses pembelajaran


Audio-Visual Siklus I di Kelas VIII C SMP Negeri 1 Mepanga
Waktu pembelajaran sudah dilakukan sesuai harapan.
1. Pembelajaran sudah dilakukan sesuai tuntutan pembelajaran Team Games
Tournamen (TGT) yaitu: menempatkan siswa dalam posisi sentral,
mengutamakan intelektual siswa salama pembelajaran, menyuruh siswa
menemukan sesuai pembelajaran Team Games Tournamen (TGT).
2. Kreativitas siswa terlihat cukup baik, partisipasi siswa juga sudah baik,
kontribusi diantara siswa cukup mengesankan.
3. Kelemahan guru dalam melaksanakan pembelajaran hampir tidak terlihat
lagi karena guru telah menyiapkan pembelajaran ini dengan baik dan
sudah mendapat cukup pengalaman pada pelaksanaan siklus I.
4. Kelemahan yang lain, dapat dilihat yaitu: waktu pemberian tes terpaksa
tidak diberikan pada saat melaksanakan proses pembelajaran, namun akan
dilaksanakan seminggu setelahnya.

Guru yang Mengamati

Ni Ketut Srinasih
NIP : 19711231 200604 2 012

78

Vous aimerez peut-être aussi