Vous êtes sur la page 1sur 7

HASIL ANALISIS IMPLEMENTASI UU DESA MELALUI PERMENDAGRI 114/2014

OLEH : ANDREAS FAISAL (PENDAMPING DESA TABIR BARAT)

Apa
dasar
Siapa Yang
regulasi
NO URAIAN KEGIATAN berpotens Apa efek positif dari regulasi ini?
yang
dilibatkan ?
mengatu
r?

PERENCANAAN
A.
PEMBANGUNAN DESA
Penyusunan RPJMDesa (1
1
Kali dalam 6 Tahun)
Penyusunan RKPDesa Tahun
2
………………
1. Untuk menyepakati dan menyamakan
permashaman serta bisa menajdi waktu
mensosialisasikan kebiajakan baru. Perlu
dimasukan ke dalam jadwal kerja tingkat
Sosialisasi Dan
kabupaten dan dikecamatan. Misalnya :
Pembekalan Pra
penyusuan RKPDes tahun berikutnya di
Penyusunan USULAN
bulan juni tahun berjalan ini, maka sebelum
2.0 Rkpdesa di TAMBAH Pemkec/pemda
juni kita sudah sosialisasi dan rakor baik
Kbaupaten AN
tinggkat kabupaten yang di hadiri camat,
dilanjutkan di
pendamping desa, Tenaga AHli pendamping
tingkat Kecamatan
Desa. kemudian di tindaklanjuti Rakor
sosilisasi di Tinggkat kecamatan difasilitasi
oleh Pendampind desa dihadiri oleh PLD,
dan kades, BPD serta Unsur lainnya.
1. Lokakarya adalah sebuah pertemuan yang
bertujuan untuk memberikan informasi atau
panduan, serta berfokus pada pengajaran
keterampilan khusus atau pembahasan topik
tertentu. Pengisi acara lokakarya biasanya para
Ceklis materi
Fasilitator/Pemkec/ pendidik, para ahli bidang khusus, manajer atau
seminar/ lokakarya Pasal 37
pemda pemimpin lain yang memiliki pengetahuan
sosialisasi RKP
tentang topik tertentu atau yang menguasai
keterampilan khusus. 2. meningkatkan kapsitas
dan kapabilitas pemerintahan desa, 3. langkah
awal mengarahkan desa secara terarah dan
terukur.
Pada Musdes ini kita hanya menyepakti nama-
nama kegiatan untuk dibangun tahun
berikutnya tapi belum ada perkiraan biaya Hasil
dari Musdes ini akan ditindaklanjuti oleh TIM
Musdes Penyusunan penyusun RKP desa salah satunya surve untuk
2.1 Rencana Pasal 32 BPD menentukan perkiaraan biaya sebagai dasar
Pembangunan Desa untuk di bahas pada Musdes menurut pasal 46 .
maka Musdes memiliki dampak positif sbb. 1.
Menerapkan asas partisipatif. 2. mencegah
nepotisme atau mencegah kepentingan
pribadi/kelompak.
(Penting) dalam rangka memastikan
Pembentukan Tim
kelengkapan dokumen dan kevalidan dokumen
Verifikasi sesuai
2.2 Pasal 32 berbasis kewenangan desa. karena tim
Jenis Kegiatan dan
verifikasi berasal dari unsur masyrakat dan OPD
keahlian
serta Tenaga Profesional.
Unsur Perangkat
Pembentukan Tim
2.3 Pasal 33 desa dan Unsur
RKPDesa
Masyrakat desa.
Pagu Indikatif ini lah alasan desa tidak mau
Pencermatan Pagu
mulai menyusun RKPdes Juni tahun berjalan.
Indikatif Desa dan
2.4 Pasal 35 Saya menawarkan solusi, perlu di buat
penyelarasan
mekanismen perangkingan tingkat desa, dmn
program
kita sudah punya urutan kegiatan yang
HASIL ANALISIS IMPLEMENTASI UU DESA MELALUI PERMENDAGRI 114/2014
OLEH : ANDREAS FAISAL (PENDAMPING DESA TABIR BARAT)

melebihi anggaran paku indikatif. Ketika pagu


difinitif keluar bisa saja dana tidak mencukupi,
tapi kita sudah punyo Solusi menunda urutan
Rangking terakhir. Hal lain selama ini menjadi
alasan adalah jasa menghitung RAB oleh
konsultan karena bisa saja jasa terpakai namun
kegiatan tidak terdanai/tertunda. Saya
tawarkan solusi, agar
dibentuk kader teknik desa.
Berdasarkan SKAK/SOP, PDTI menjalankan
TUPOKSI yaitu melahirkan kader teknik, melatih
Karena
dan memfasilitasi pembuatan RAB.
kemendes telah menugaskan
PDTI (Pendamping Desa teknik
Infrastruktur berkedudukan di
kecamatan) salah satu tugasnya
melahirkan, melatih kader teknik
desa.
Pasal 32
Pencermatan Ulang
2.5 dan Pasal
RPJMDesa
38
Penyusunan
2.6 Pasal 39
Rancangan RKPDesa
Pemdes melalui
B.A. penyusunan RKP Pasal 43,
Tim Penyusun
Desa pasal 44
RKPdes
Pemdes melalui
13.1 Rancangan RKP
Tim Penyusun
Desa
RKPdes
Memberi gambaran tujuan dan latar belakang
Pasal 41 Pemdes melalui suatu kegiatan. Ini bisa mencegah kualitas dan
13.2 Outline
dan Tim Penyusun kuantitas, jumalah mamfaat, dambapk social,
Proposal teknis
Lampiran RKPdes dampak lainnya sehingga nepotisme bisa
diminimalisir karena
Pemdes melalui
13.3 Rencana mematangkan perencanaan serta menjadi
Pasal 42 Tim Penyusun
Anggaran Biaya dasar untuk dibahas pada musdes pasal 46.
RKPdes
DURKP untuk di kirim ke kecamatan untuk
dibahas di tingkat kecamatan. Ini pendting
Pemdes melalui perlu di buat daftar setelah di seleksi mana
13.4 Daftar Usulan
Tim Penyusun masuk ke RKP Desa, dan mana kegiatan yang
RKP Desa (DURKP).
RKPdes maSUK ke DURKP sehingga terhindar dari
kegiatan berimpit anatar dana desa dan dana
kabupaten/daerah.
13.5 Pernyataan
kesanggupan dari
ini akan muncul setelah musywarah
warga masyarakat
pemabahasan R. Rkpdes. Karena jika sudah
untuk tidak meminta
Pemdes melalui dibahas akan muncul keinginan masyarakat
ganti rugi atas
Pasal Tim Penyusun sendiri untuk menyumbangkan melalui
bangunan pribadi
RKPdes swadaya karena masyrakat sendiri dengan dana
dan/atau tanaman
terbatas tapi ingin kegaiatan yang adil dan
yang terkena
merata.
dampak kegiatan
pembangunan Desa.
8.1 Pernyataan Ini perlu di buat lebih awal agar pada tahap
pemberian hibah Pemdes melalui pelaksanaan, tidak menemui kendala. Kejadian
dari warga Pasal Tim Penyusun selama ini sering mengabaikan ini sehingga
masyarakat kepada RKPdes pada tahap pelaksanaan pemik lahan tiba
Desa atas berubah pikiran/ada yg provokasi agar
HASIL ANALISIS IMPLEMENTASI UU DESA MELALUI PERMENDAGRI 114/2014
OLEH : ANDREAS FAISAL (PENDAMPING DESA TABIR BARAT)

lahan/tanah mengalangi kegiatan kades. Bisa dipicul konflik


horizontal/kecemburuan

Perlu dibentuk diawal karena sudah mulai


membantu proses perencanaan.
Pagu Indikatif ini lah alasan desa tidak mau
mulai menyusun RKPdes Juni tahun berjalan.
Saya menawarkan solusi, perlu di buat
mekanismen perangkingan tingkat desa, dmn
kita sudah punya urutan kegiatan yang
melebihi anggaran paku indikatif. Ketika pagu
difinitif keluar bisa saja dana tidak mencukupi,
tapi kita sudah punyo Solusi menunda urutan
Rangking terakhir. Hal lain selama ini menjadi
alasan adalah jasa menghitung RAB oleh
Pasal 41 Pemdes melalui konsultan karena bisa saja jasa terpakai namun
Penyusunan Usulan
2.7
Pelaksana Kegiatan
dan Tim Penyusun kegiatan tidak terdanai/tertunda. Saya
Lampiran RKPdes
tawarkan solusi, agar
dibentuk kader teknik desa.
Berdasarkan SKAK/SOP, PDTI menjalankan
TUPOKSI yaitu melahirkan kader teknik, melatih
dan memfasilitasi pembuatan RAB. Karena
kemendes telah menugaskan PDTI
(Pendamping Desa teknik Infrastruktur
berkedudukan di kecamatan) salah
satu tugasnya melahirkan, melatih
kader teknik desa.
(Penting) dalam rangka memastikan
kelengkapan dokumen dan kevalidan dokumen
Pasal berbasis kewenangan desa. karena tim
Pelaksanaan
42+Pasal verifikasi berasal dari unsur masyrakat dan OPD
2.9 Verifikasi oleh Tim Tim Verifikasi
44 + serta Tenaga Profesional. Dengan adanaya
Verifikasi
Lampiran verifikasi juga mengontrol R. RKPDEs terukur
sacara adminstratif. Dengan sendirinya tertib
juga secara Prosedur.
Laporan Tim
2.10 Penyusun RKPDesa Pasal 44
kepada Kepala Desa
Sangat-sangat Penting.. Karena Dalam Musdes
ini akan dilakukan pembahasan Rancangan
Anggran setelah dilakukan Estimasi Perkiraan
Biaya. Pada saat ini jelas sudah ada ukuran
Musyawarah
serta rencana capain yang mau di ajukan ke
Pembahasan R.RKP
2.11 Pasal 46 Pemdes APBDES. Dengan musdes ini tentu tidak alagi
Desa untuk
RAB yang dirahasiakan. ini lah beda dan praktek
penetapan RKPDesa
positif yang menbdakan keguatan dana desa
bukan Proyek tapi sebuah kegiatan mejaga
kearifan laokal bahkan menumbuhkan rasa
optimis masyrakat.
Pelaku:
Penyusunan emdes/sekdes
Rancangan Fasilitator :
2.12 Pasal 48
Peraturan Desa Pendamping Desa
tentang RKPDesa fasilitasi &Evaluator
: Pemkec/Pemda
Rapat Keputusan
Bersama Kades dan
Penting Untuk memperoleh legalitas oleh BPD
2.13 BPD untuk Pasal 48 Kades dan BPD
sebagai Lembaga legislative desa.
penetapan Perdes
RKPDesa
HASIL ANALISIS IMPLEMENTASI UU DESA MELALUI PERMENDAGRI 114/2014
OLEH : ANDREAS FAISAL (PENDAMPING DESA TABIR BARAT)

DURKP salah dokumen untuk dijadikan


Penyampaian Daftar
pembahasan pada MUSRENBANGKEC. Slelain
usulan RKPDesa
2.14 Pasal 51 Pemdes/sekdes itu DURKP ini bertujuan Agar Kegiatan APBDES
kepada Bupati
tidak berimpit serta memisahkan kewenangan
melalui Camat
desa dengan kewenangan daerah atau pusat.
PELAKSANAAN KEGIATAN
B. PEMBANGUNAN DESA
TAHUN …………………
1 Tahapan Persiapan
Sangat Penting agar terjadi satu pemahaman
serta menjadikan manajemen kendali menjadi
SOSIALISASI DAN
USULAN etrarah dan terukur. Isosiliasi ditingkat
PEMBEKALAN PRA
2.0 TAMBAH Pemkec/pemda kecamatan bisa dihadiri oleh kades dan PLD,
KEGIATAN DI
AN salah outputnya adalah evaluasi, rencana
KECAMATAN
tindak lanjut, serta jadwal pembekalan
pelaksana kegiatan, bendahara, dan sekdes.

Penetapan Menindak lanjuti usulan pelaksana yang


Pelaksana Kegiatan dibentuk saat awal penyusanan RKPDes
3.1 Kades dan Sekdes
dengan Keputusan Penetapan ini sebagai legalitas TPK sebelum
Kades memngikuti pembekalan.

Penyusunan
Rencana Kerja dan Penting menjadikan Pekerjaan termanajemen
3.2 Kades dan PTPKD
ditetapkan dengan sehingga terarah dan terukur.
Keputusan Kades
sangat-sangat-sangat penting sebagai momen
membuka pafrtisifatif dan tranparansi dalam
pengadaan barang dan jasa. Serta momen
langakah awal mencegah KKN. Karena pasal ini
mengamanhkan agar disosilisasika RKPDES,
APBdes. Sosilisasi ini bisa wilayah lebih kecil
3.3 Sosialisasi Kegiatan Pasal 59. Pemdes/TPK dari desa. Maksudnya jika kegiatan akan di
laksanakan di RT 01, maka sosilisasi dilakuakn
terhadap warga RT 01 tersbut. Disini juga
mendorong partisipatif.. sellama ini dari tahu
ketahun yang mnejadi pekerja/yang peroleh
upah adalah orang dekat kades, sulit
kemungkinan warga RT 01 ikut terlibat.
Selama ini menjadi kendala kades sehingga
Pembekalan memonopoli sendiri pengadaan barang jasa
pelaksana Kegiatan bahkan membayar jasa dari pihak ketiga adalah
meliputi : Pelaku: ketidakmampuan perangkat desa atau TPK.
- Pengelolaan emdes/sekdes Dengan adanya pembekalan maka seluruh
Keuangan Desa Fasilitator : penanggungjawab dan pihak terlkibat terbekali,
3.4 Pasal 60
- Penyelenggaraan Pendamping Desa sehingga kegiatan terarah dan terukur.
Pemerintahan Desa fasilitasi &Evaluator Berdasarkan mandate pasal 60 ini yang hadir
- Pembangunan : Pemkec/Pemda pemdes, sekdes, bendahara, BPD, TPK. Pada
Desa pembekalan ini akan dibekali manajemen
pengadaan barang dan jasa, alur dan
adminstratif.
Penyiapan Dokumen
Penting. Agar sebelum kegiatan dimulai format
3.5 Administrasi Pasal 62 PTPKD
pendukung sudah siap.
Kegiatan
Pendataan dan
Pasal 63- (Sangat Penting )agar tidak tyerjadi monopoli
3.6 Pengadaan Tenaga PTPKD
69 dan ;penguasan untuk kepentingan pribadi.
Kerja
Pendataan
Kebutuhan Material Pasal 63- Untuk memmberi peluang pembangunan
3.7 PTPKD
dan Cara Pengadaan 69 Partisipatif.
Material
Tahapan Pelaksanaan
2
Kegiatan
HASIL ANALISIS IMPLEMENTASI UU DESA MELALUI PERMENDAGRI 114/2014
OLEH : ANDREAS FAISAL (PENDAMPING DESA TABIR BARAT)

SOSIALISASI DAN
USULAN Sangat Penting agar terjadi satu pemahaman
PEMBEKALAN PRA
4.0 TAMBAH serta menjadikan manajemen kendali menjadi
KEGIATAN DI
AN etrarah dan terukur.
KECAMATAN
Pencairan dana
Tahap I dan Pasal 73-
4.1
Pelaksanaan 74
Kegiatan
1. Kader Teknik
Desa difasilitasi
Penting: Pemeriksaan suatu upaya
PDTI untuk
penegendalian mejaga kualitas sesaui
Pemeriksaan periksaan
perencanaan. Lazim pemeriksaan
Kegiatan Pasal 73- kontruksi. 2.
4.2 mengahasilkan dokumen hasil pemeriksaan
Infrastruktur Tahap 74 KPMD, Pemdes,
(kelayakan/sertifikasi).
Pertama (40%) Pemkec/pemda,
PD-P sebagai
pemeriksaan
Administrasi.
Pelaku:
emdes/sekdes Rapat kerja penting, perlu dilakukan setiap
Rapat Kerja
Pasal 73- Fasilitator : tahap dalam rangka melakukan evaluasi
Pelaksana Kegiatan
74 Pendamping Desa kendala serta mengtrol tertib admnistrasi dan
Tahap I
fasilitasi &Evaluator proses.
: Pemkec/Pemda
Pencairan dana
Tahap II dan Pasal 73- Sangat-sangat penting menjaga kualitas dan
Pemdes
Pelaksanaan 74 kuantitas.
Kegiatan
1. Kader Teknik
Desa/PDTI untuk
periksaan
Pemeriksaan
kontruksi. 2. Ini penting dalam rangka untuk mengontrol
Kegiatan Pasal 73-
KPMD, Pemdes, proses teknis serta memberi bimbingan agar
Infrastruktur Tahap 74
Pemkec/pemda, kegiatan sesuai teknis.
Kedua (80%)
PD-P sebagai
pemeriksaan
Administrasi.
Pelaku:
emdes/sekdes
Rapat Kerja
Pasal 73- Fasilitator : sebagai media evaluasi dan solusi serta tindak
4.3 Pelaksana Kegiatan
74 Pendamping Desa lanjut
Tahap II
fasilitasi &Evaluator
: Pemkec/Pemda
Pencairan dana
Tahap II dan Pasal 73- Sebagai Media Evaluasi Dan Solusi Serta Tindak
4.4
Pelaksanaan 74 Lanjut
Kegiatan
1. Kader Teknik
Desa/PDTI untuk
periksaan
Pemeriksaan
kontruksi. 2.
Kegiatan Pasal 73- Sangat-sangat penting menjaga kualitas dan
4.5 KPMD, Pemdes,
Infrastruktur Tahap 74 kuantitas.
Pemkec/pemda,
Ketiga (100%)
PD-P sebagai
pemeriksaan
Administrasi.
Mencegah kades dikriminilisasi serta
menghindari kecurigaan . disisi sebaliknya
Berita Acara
Pasal 78 menghindari kades meletkan, merubah
perubahan kegiatan
kegiatan untuk kepentingan pribadi.

10.1. Tabel Pasal 75-


Perubahan Kegiatan 77
HASIL ANALISIS IMPLEMENTASI UU DESA MELALUI PERMENDAGRI 114/2014
OLEH : ANDREAS FAISAL (PENDAMPING DESA TABIR BARAT)

(lampiran F.II.10)

Pelaku: BPD/Kades
Penyelesaian masalh
Fasilitator :
dan Berita Acara Sangat Penting. Sebagai respon terhadap
4.6 Pasal 78 Pendamping Desa
Penyelesaian masyrakat serta mencegah polarisasi.
fasilitasi &Evaluator
Masalah
: Pemkec/Pemda
Penyampaian
Agar kades selaku pengawas ketika kegiatan
Laporan Pelaksana
4.7 Pemdes lagi berjalan.
Kegiatan kepada
Kades
Outline laporan
pelaksanaan
kegiatan
pembangunan Desa
12.1 Perkembangan
pelaksaaan Akar bisa menggambarkan perkembangan
4.8 Pemdes
perkerjaan kegiatan.
12.2 Pengaduan
masyarakat
12.3 Masalah,
kendala dan
hambatan
Perlu di buat kotak saran di desa dalam rangka
mendengar keluahan masyrakat. Keluhan dan
pendagduan masyrakat perlu diberi respon
dalam rangka menjaga rasa percaya pada
pemimpion. Cara merespon harus
mempertimbang kearifan lokal serta beroriatasi
pada kemaslahatan bersama. Bentuk negative
dari proses menyelesai maslah selama ini
adalah mendamaikan NAMUN tidak
dikembalikan pada aturan sebenarnya. Contoh:
jika terjadi pengaduan oleh masyrakat bahkan
ada juga dari BPD kepda banyak pihak2 terkait,
tapi penyelesaian tidak pad subsatnsi
pengaduan tapi focus pada perdamaian namun
tidak ada evaluasi dalam rangka
mengembalikan pada prosedur nan sudah jelas.
sehingga memnuculkan apatismen, pesimisme,
bahkan menigkat ktidak percayaan pada
pemerintahan Indonesia (Auditor, APH,
Pejabat).
12.3 Masalah, Perlu dijadikan bahan evalausi dan
kendala dan rekomendasi/solusi serta menata Rencana
hambatan Tindak lanjut.
Perlu Di
joinkan
dengan
Permend
agri
113/201
4
selnajutn
ya pada
12.4 Realisasi biaya
tahun
2019
berpedo
man
pada
permend
agri
20/2018
tentang
HASIL ANALISIS IMPLEMENTASI UU DESA MELALUI PERMENDAGRI 114/2014
OLEH : ANDREAS FAISAL (PENDAMPING DESA TABIR BARAT)

pengelol
aan
keuanga
n desa.
12.5 Rekapitulasi
Realisasi Biaya
Menurut kententuannnya foto untuk satu
kegiatan keadaan 0% diambil dari posisi
12.6. Format foto berbeda, kemdian pada 50%, 100% dengan
dokumentasi sudut pandang yangsama dengan keadaan 0%.
kegiatan Sehingga bisa menghindari kegiatan fiktif atau
markup serta mengetahui quantitas secara
objektif.
12.7 Gambar purna
laksana
Penyusunan Laporan
4.10 Penyelenggaraan
Pemdes oleh Kades
Ingat!! Ini sangat Penting dalam melakukan
pencegahan permasalah.!!! Ini hak dan
kewajiban BPD yang menyelenggarakan. Tapi
ini disampaikan dalam musdes bukan secra
Musdes
personal. Tidak salah jika BPD
4.11 Pelaksanaan Pasal 81 BPD
menyelenggarakan karena sudah dimandatkan
Pembangunan Desa
pada pasal ini.
bentuk penyimpangan yg ada: BPD meminta
data tapi tidak mau melaksanakan Musdes
serahterima. (Baca pasal 81-82)
Perdes tentang
Pelestarian dan
4.12 Pasal 83 Sangat-sangat penting
pemanfaatan hasil
kegiatan
Pembentukan
kelompok
4.13 pelestarian dan Pasal 83 Sangat-sangat penting
pemanfaat hasil
kegiatan
Peningkatan
Kapasitas kelompok
4.14 Pasal 83 Pemdes-Fasilitator. Sangat-sangat penting
pelestarian dan
pemanfaat

Vous aimerez peut-être aussi