Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh:
1. Ni Kadek Chilia Silvia NIM. P07131215042
2. Luh Made Manik Ayu Santika Sari NIM. P07131215058
3. Ni Komang Helin Anggita Dipayani NIM. P07131215064
A. Latar Belakang
Diabetes Mellitus (DM) merupakan sekelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) yang terjadi akibat
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya (ADA, 2014). Menurut WHO,
Diabetes Mellitus atau kencing manis telah menjadi masalah kesehatan dunia. Prevalensi
dan insiden penyakit ini meningkat secara drastis di negara-negara industri maju dan
sedang berkembang termasuk Indonesia. WHO memprediksi data DM akan meningkat
menjadi 300 juta pada 25 tahun mendatang. International Diabetes Federation (IDF)
memperkirakan penderita DM di Indonesia tahun 2020 berjumlah 178 juta penduduk
yang berusia di atas 20 tahun dan dengan asumsi prevalensi DM sebesar 4,6% akan
didapatkan 8,2 juta pasien DM (Soegondo, Soewondo, & Subekti, 2009).
Menurut data Riskesdas 2013 prevalensi penderita DM berdasarkan wawancara
(pernah didiagnosa dan ada gejala) mengalami peningkatan dari 1,1% tahun 2007 menjadi
2,1% tahun 2013 (Kemenkes RI, 2013). Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Bali pada
tahun 2016, DM termasuk dalam salah satu dari 10 penyakit terbanyak di Puskesmas
Kota Denpasar tahun 2016, DM pada laki-laki berjumlah 2.485, DM pada perempuan
berjumlah 3.689, dan total 7.174 (Kemenkes, 2017).
B. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penyuluhan ini yaitu:
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan sasaran mengetahui tentang
penyakit DM dan penatalaksanaan diet pada pasien DM.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pasien atau keluarga pasien memahami:
a. Pengertian penyakit DM
b. Penyebab dan faktor resiko penyakit DM
c. Gejala penyakit DM
d. Komplikasi penyakit DM
e. Penatalaksanaan diet pada pasien DM
f. Cara pencegahan (preventif) penyakit DM
g. Bahan penukar
C. Metode Penyuluhan
Dalam penyuluhan ini metode yang digunakan adalah metode ceramah dan diskusi.
D. Tempat dan Waktu Penyuluhan
1. Tempat
Tempat penyuluhan dilakukan di Poliklinik Diabetic Center
2. Waktu
Jumat, 19 Oktober 2017, pukul 08.30 WITA
E. Sasaran Penyuluhan
Sasaran penyuluhan penatalaksanaan diet pada pasien DM adalah pasien penderita
DM di RSUP Sanglah.
F. Media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan ini yaitu
a. Leaflet
b. Power point
G. Rencana Pembelajaran
1. Sub Materi yang disampaikan yaitu:
a. Pengertian penyakit DM
b. Penyebab dan faktor resiko penyakit DM
c. Gejala penyakit DM
d. Komplikasi penyakit DM
e. Penatalaksanaan diet pada pasien DM
f. Cara pencegahan (preventif) penyakit DM
g. Bahan Penukar
2. Kegiatan
Tabel
Daftar Kegiatan Pembelajaran Penyuluhan
No Jenis Kegiatan Alokasi Kegiatan Media
Waktu Peserta
1 Melakukan pre-test 5 menit Menjawab Kuesioner
pertanyaan
2 Memberikan salam, memperkenalkan 5 menit Mejawab salam -
diri dan menyampaikan tujuan
3 Menjelaskan materi penyuluhan: Mendengarkan
- Pengertian diabetes melitus. 5 menit dan menyimak Leaflet
- Penyebab diabetes melitus. 3 menit
- Gejala diabetes melitus 3 menit
- Komplikasi diabetes melitus 3 menit
- Penatalaksanaan diabetes melitus 10 menit
- Pencegahan penyakit diabetes 3 menit
melitus
- Bahan penukar 3 menit
4 Memberikan kesempatan kepada sasaran 10 menit Mengajukan -
untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dan
pertanyaan dari sasaran. mendengarkan
jawaban dari
penyuluh.
5 Menyimpulkan materi yang telah 3 menit Mengajukandan -
diberikan mendengarkan
jawaban dari
penyuluh.
6 Melakukan evaluasi atau post-test 5 menit Menjawab Kuesioner
pertanyaan
7 Mengucapkan salam penutup dan 2 menit Menjawab leaflet
membagikan leaflet salam
Total Waktu 60 Menit
H. Rencana Evaluasi
a. Rencana evaluasi struktur
1) Materi : Materi penyuluhan telah siap satu hari sebelum penyuluhan, materi
penyuluhan dalam bentuk power point yang mudah dimengerti oleh peserta.
2) Alat/sarana: Alat yang digunakan dalam penyuluhan berupa proyektor, LCD,
mikrofon.
3) Media : Media yang digunakan dalam penyuluhan ini berupa power point,
leaflet, daftar bahan penukar dan food model
4) Tempat : Tempat penyuluhan yang disiapkan agak luas, bersih dan nyaman
untuk peserta, tempat duduk disediakan seuai dengan jumlah peserta.
5) Peserta : Pesererta hadir lebih dari 80%
b. Rencana evaluasi proses
1) Kegiatan berlangsung tepat waktu
2) Sasaran hadir dan sasaran berada ditempat yang telah ditentukan
3) Sasaran tetap mengikuti kegiatan penyuluhan sampai selesai
4) Peserta penyuluhan aktif bertanya
c. Rencana evaluasi hasil
Rencana evaluasi penyuluhan dilakukan secara lisan dengan menyampaikan
pertanyaan langsung kepada sasaran. Pertanyaan yang akan diberikan antara lain:
1) Apa pengertian penyakit diabetes melitus?
2) Apa saja penyebab penyakit diabetes melitus?
3) Apa saja faktor resiko penyakit diabetes melitus?
4) Bagaimana gejala penyakit diabetes melitus?
5) Apa saja komplikasi penyakit diabetes melitus?
6) Bagaimana penatalaksanaan gizi pasien diabetes melitus disertai komplikasi?
7) Bagimana cara pencegahan (preventif) penyakit diabetes melitus?
8) Apakah bahan penukar itu dan bagaimna cara menggunakannya?
I. Setting Tempat
2
Keterangan :
1. Penyaji
2. Keluarga Pasien
MATERI PENYULUHAN
Tabel 1
Kadar Gula Darah Sewaktu Dan Puasa Sebagai Patokan Penyaring Dan
Diagnosis DM
Bukan Belum Pasti DM
DM DM
Kadar glukosa Plasma vena <100 100-199 ≥200
Darah kapiler ,90 90-199 ≥200
darah sewaktu
(mg/dl)
Gula darah puasa Plasma vena <100 100-125 ≥126
Darah kapiler <90 90-99 ≥100
(mg/dl)
Sumber : Perkeni, 2015
Diabetes melitus dapat diklasifikasikan menjadi 4 kategori klinis yaitu Diabetes
Melitus tipe 1, Diabetes Melitus tipe 2, Diabetes Melitus gestasional, dan Diabetes
Melitus tipe lain (ADA, 2014).
B. Penyebab Diabetes Melitus
1. Diabetes melitus tipe 1
Diabetes melitus tipe 1 ini disebabkan oleh kerusakan sel beta pankreas
sehingga kekurangan insulin absolut. Umumnya penyakit berkembang kearah
ketoasidosis diabetik yang menyebabkan kematian. Pada diabetes melitus tipe ini
biasanya terjadi sebelum umur 30 tahun dan harus mendapatkan insulin dari luar.
Beberapa faktor resiko dalam diabetes melitus tipe ini adalah autoimun, infeksi
virus, riwayat keluarga diabetes mellitus
2. Diabetes melitus tipe 2
Pada tipe ini pankreas relatif menghasilkan insulin tetapi insulin yang bekerja
kurang sempurna karena adanya resistensi insulin akibat kegemukan. Faktor genetis
dan pola hidup juga sebagai penyebabnya. Faktor resiko DM tipe 2 adalah :
obesitas, stress fisik dan emosional, kehamilan umur lebih dari 40 tahun,
pengobatan dan riwayat keluarga diabetes melitus. Hampir 90% penderita diabetes
melitus adalah diabetes melitus tipe 2.
3. Diabetes mellitus gestasional (DMG)
Diabetes mellitus gestasional merupakan penyakit DM yang muncul pada saat
mengalami kehamilan padahal sebelumnya kadar glukosa darah selalu normal. Tipe
ini akan normal kembali setelah melahirkan. Faktor resiko pada DMG adalah wanita
yang hamil dengan umur lebih dari 25 tahun disertai dengan riwayat keluarga
dengan diabetes melitus, infeksi yang berulang, melahirkan dengan berat badan bayi
lebih dari 4 kg.
4. Diabetes tipe lain
Diabetes tipe lain ini disebabkan karena defek genetik fungsi sel beta, defek
genetik fungsi insulin, penyakit eksokrin pankreas, endokrinopati, karena obat atau
zat kimia, infeksi dan sindrom genetik lain yang berhubungan dengan diabetes
melitus. Beberapa hormon seperti hormon pertumbuhan, kortisol, glukagon, dan
epinefrin bersifat antagonis atau melawan kerja insulin. Kelebihan hormone tersebut
dapat mengakibatkan diabetes melitus tipe ini.
Faktor resiko sebagai penyebab penyakit diabetes mellitus ada 2 yaitu :
1. Faktor yang dapat diubah
a. Gaya hidup
Gaya hidup merupakan perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas
sehari-hari. Makanan cepat saji, olahraga tidak teratur dan minuman bersoda adalah
salah satu gaya hidup yang dapat memicu terjadinya DM tipe 2 (ADA, 2009).
b. Diet yang tidak sehat
Perilaku diet yang tidak sehat yaitu kurang olahraga, menekan nafsu makan,
sering mengkonsumsi makan siap saji (Abdurrahman, 2014).
c. Obesitas
Obesitas merupakan salah satu faktor risiko utama untuk terjadinya penyakit
DM. Obesitas dapat membuat sel tidak sensitif terhadap insulin (resisten insulin).
Semakin banyak jaringan lemak pada tubuh, maka tubuh semakin resisten
terhadap kerja insulin, terutama bila lemak tubuh terkumpul didaerah sentral atau
perut (central obesity)(Fathmi, 2012).
d. Tekanan darah tinggi
Hipertensi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah sistole ≥ 140
mmHg atau tekanan darah diastole ≥ 90 mmHg. Hipertensi dapat menimbulkan
berbagai penyakit yaitu stroke, penyakit jantung koroner, gangguan fungsi ginjal,
gangguan penglihatan. Namun, hipertensi dapat membuat sel tidak sensitif
terhadap insulin (resisten insulin) dan merupakan salah satu faktor risiko
terjadinya diabetes mellitus(Mihardja, 2009).
2. Faktor risiko yang tidak dapat diubah
a. Usia
Semakin bertambahnya usia maka semakin tinggi risiko terkena diabetes tipe 2.
DM tipe 2 terjadi pada orang dewasa setengah baya, paling sering setelah usia 45
tahun (AHA, 2012). Meningkatnya risiko DMseiring dengan bertambahnya usia
dikaitkan dengan terjadinya penurunan fungsi fisiologis tubuh.
b. Riwayat keluarga diabetes mellitus
Seorang anak dapat diwarisi gen penyebab DM orang tua. Biasanya, seseorang
yang menderita DM mempunyai anggota keluarga yang juga terkena penyakit
tersebut (Ehsa, 2010).
c. Riwayat diabetes pada kehamilan
Riwayat diabetes pada kehamilan yaitu mendapatkan diabetes selama
kehamilan atau melahirkan bayi lebih dari 4,5 kg dapat meningkatkan risiko DM
tipe 2 (Ehsa, 2010).
G. Bahan Penukar
Adanya Daftar Bahan Makanan Penukar digunakan untuk memudahkan penyusunan
menu yang bervariasi dan bergizi dengan mengelompokkan bahan makanan berdasarkan
peranannya dalam pola menu makanan seimbang dan zat gizi yang dikandungnya. Daftar ini
pertama kali disusun di Indonesia pada tahun 1972 oleh Persatuan Ahli Gizi Indonesia dan
Bagian Gizi Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo yang terutama ditujukan untuk
menyusun diet pada penyakit diabetes mellitus.
Daftar Bahan Makanan Penukar membantu kita mencari pilihan bahan-bahan
makanan yang beraneka ragam tetapi sama kandungan gizinya. Dalam bahasa baku, menu
ialah susunan bermacam makanan yang dihidangkan. Makanan disini tidak terbatas hanya
pada sesuatu yang dimakan, tetapi juga sesuatu yang diminum. Lalu pengertian Daftar
Bahan Makanan Penukar ialah Daftar yang membuat bahan-bahan makanan dalam jumlah
tertentu dengan kandungan gizi yang kurang lebih sama sehingga bisa disaling tukarkan
satu macam bahan makanan dengan yang lainnya.
Bahan makanan dibagi ke dalam delapan golongan yaitu:
1. Bahan makanan sumber karbohidrat
2. Bahan makanan sumber protein hewani
3. Bahan makanan sumber protein nabati
4. Sayuran
5. Buah-buahan
6. Susu
7. Minyak
8. Gula
Untuk tiap golongan bahan makanan disusun daftar bahan makanan dalam jumlah
yang zat gizinya setara dalam energi, karbohidrat, lemak, dan protein. Bahan makanan dalam
jumlah tersebut dapat saling menukarkan. Perhatikan terlebih dahulu bahan makanan tiap
golongan yang digunakan sebagai acuan, ukuran standar (dalam ukuran rumah tangga dan
gram) dan nilai energi, karbohidrat, lemak, dan proteinnya.
ADA. (2009). Standart of Medical Care in Diabetes. Diabetes Care, 32, S13–S61.
Ehsa. (2010). Segala Sesuatu Yang Harus Anda Ketahui Tentang Diabetes. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Fathmi, A. (2012). Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Gula Darah pada
Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.
Surakarta: akultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah.
Kemenkes. (2017). Profil Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2016. Denpasar: Dinas Kesehatan
Kota Denpasar.
KemenkesRI. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI.
Mihardja, L. (2009). Faktor yang berhubungan dengan pengendalian gula darah pada
penderita diabetes melitus di perkotaan indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia,
59(9), 23–31.
Smeltzer, S., & Bare. (2008). Brunner & Suddarth’s Textbook of medical surgical Nursing.
Philadelpia: Lippincott.
Soegondo, S., Soewondo, P., & Subekti, I. (2009). Penatalaksanaan diabetes melitus terpadu.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Soewondo, P. (2006). Ketoasidosis diabetik. In Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid III edisi
IV. Jakarta: Penerbit FK UI.
Abdurrahman, F. (2014). Faktor Pendorong Perilaku Diet Tidak Sehat Pada Mahasiswi
Universitas Mulawarman. Ejournal Psikologi, 2(2), 163–170.
ADA. (2009). Standart of Medical Care in Diabetes. Diabetes Care, 32, S13–S61.
Ehsa. (2010). Segala Sesuatu Yang Harus Anda Ketahui Tentang Diabetes. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Fathmi, A. (2012). Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Gula Darah pada
Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.
Surakarta: akultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah.
Kemenkes. (2017). Profil Dinas Kesehatan Kota Denpasar 2016. Denpasar: Dinas Kesehatan
Kota Denpasar.
KemenkesRI. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI.
Mihardja, L. (2009). Faktor yang berhubungan dengan pengendalian gula darah pada
penderita diabetes melitus di perkotaan indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia,
59(9), 23–31.
Smeltzer, S., & Bare. (2008). Brunner & Suddarth’s Textbook of medical surgical Nursing.
Philadelpia: Lippincott.
Soegondo, S., Soewondo, P., & Subekti, I. (2009). Penatalaksanaan diabetes melitus terpadu.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Soewondo, P. (2006). Ketoasidosis diabetik. In Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid III edisi
IV. Jakarta: Penerbit FK UI.