Vous êtes sur la page 1sur 37

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PT.ASTRA HONDA MOTOR


TECHNICAL SERVICE DIVISION
2016
DAFTAR ISI
C-CH1001 Pemeriksaan, Penyetelan, dan Penggantian Drive Chains dan Sprockets 3
C-CH1002 Pemeriksaan dan Penggantian Roda /Ban 6
C-CH1003 Pemeriksaan, penyetelan, dan penggantian kampas rem 8
C-CH1004 Pemeriksaan dan penggantian minyak rem 9
C-CH1005 Pemeriksaan dan Penyetelan CBS 11
C-CH1006 Pemeriksaan sistem kemudi dan suspensi 13
C-EL1007 Pemeriksaan, Penyetelan, dan Penggantian Busi 14
C-EL1008 Pemeriksaan, Penyetelan, dan Penggantian Sistem Penerangan 15
C-EL1009 Pemeriksaan dan pengukuran baterai 17
C-EL1010 Mengetahui dasar sistem kelistrikan 18
C-EN1011 Mengetahui sistem pelumasan sepeda motor 20
C-EN1012 Pemeriksaan dan penggantian oli mesin 22
C-EN1013 Pemeriksaan dan pembersihan saringan oli saringan kasa & saringan sentrifugal 23
C-EN1014 Penyetelan dan Penggantian Sistem Kopling Otomatis dan Manual 25
C-EN1015 Pemeriksaan, pengisian, dan penggantian air radiator 27
C-EN1016 Pengecekan dan penyetelan jarak renggang klep ( SOHC ) 29
C-EN1017 Pengecekan jarak renggang klep dan penggantian shim ( DOHC) 30
C-EN1018 Pemeriksaan dan penggantian Cam Chain & Lifter Tensioner 32
C-EN1019 Pemeriksaan dan Penggantian V-Matic Systems 36
C-EN1020 Penggantian Oli Transmisi Matic 45
C-EN1021 Pemeriksaan Tekanan Kompresi Silinder 46
C-EN1022 Pemeriksaan kick stater 47
C-EN1023 Mengetahui Sistem Mesin 4 Langkah 48
C-EN1024 Mengetahui sistem pemindah tenaga 50
C-FS1025 Pemeriksaan dan Penyetelan Idle Speed 53
C-FS1026 Pemeriksaan, Penyetelan dan Penggantian Throttle 54
C-FS1027 Pengukuran Tekanan Bahan Bakar 55
C-FS1028 Pembacaan MIL dan Penyetelan Attitude ,TP serta inisialisasi ECM 56
C-FS1029 Mengetahui dasar sistem PGM-FI 58
C-FS1030 Mengetahui sistem kerja dan jenis-jenis karburator 60
C-FS1031 Mengetahui dan memahami saringan udara 62
C-FS1032 Dapat melakukan pengencangan baut, dan mengetahui dimensi baut 63
C-FS1033 Registrasi dan Setting Answerback System 64
C-FS1034 Mengetahui dan memahami Honda Technology 66
C-FS1035 Mengetahui dan melakukan pekerjaan, penggunaan alat sesuai dengan SOP 68
z
Pemeriksaan, Penyetelan, dan Penggantian C-CH1001
Drive Chains dan Sprockets Hal 1-3
A. Fungsi drive chain
Rantai roda berfungsi untuk meneruskan daya dari mesin ke roda belakang

B. Cara pembacaan kode drive chain


Ukuran Rantai
1 link

420-120
Pitch
(4/8 dari satu inci) Lebar dalam Jumlah link
2,0/8 inci

C. Pemeriksaan dan Penyetelan Pada Drive Chain


Pemeriksaan

Kekenduran rantai kecil

Kekenduran rantai besar


Letakkan sepeda motor pada Ukur kekenduran rantai roda pada
standar tengah dan posisi gigi Putar rantai roda untuk menemukan bagian kekenduran yang paling kecil, di
netral kekenduran rantai yang paling kecil tengah-tengah rantai di antara kedua
sprocket (lihat standar BPR atau sticker
yang tertera pada chain case)

Penyetelan

Letakkan sepeda motor pada Longgarkan mur as Longgarkan mur pengunci kedua sisi batas
standar tengah dan posisi gigi roda belakang jarak main bebasnya tercapai
netral

Ukur lagi kekenduran Kencangkan mur roda sesuai


Kencangkan mur
rantai untuk standar torsi BPR (tekan roda Jika sudah dapat jarak main bebasnya,
di kedua sisi
memastikan dengan kaki supaya setting pastikan garis indikator pada plat penyetel
penyetelan berhasil tidak berubah) sama antara kanan dan kiri

3
z
Pemeriksaan, Penyetelan, dan Penggantian C-CH1001
Drive Chains dan Sprockets Hal 2-3
D. Pengecekan Keausan Sprocket Chain

Gigi aus Sprocket baru Gigi cacat

E. Pelepasan & (G) Pemasangan Drive Chain Sprocket

Letakkan sepeda motor pada Lepaskan tutup drive Lepas baut drive • Posisikan sambungan rantai di
standar tengah dan posisi gigi sprocket sprocket tanp melepas driven sprocket
netral drive sprocket • Lepaskan rantai roda dengan
membuka joint link.

Tanda

Lepaskan
rantai

Lepaskan roda belakang :


Lepaskan driven sprocket dan pasang
Pasang rantai roda - Lepaskan rem belakang
drive sprocket yang baru. Dan pasang - Lepaskan brake panel.
kembali dengan bagian yang terdapat
- Lepaskan as roda belakang.
tulisan menghadap keatas - Plat pnyetelan kanan & kiri

Arah perputaran
rantai roda

Tepatkan sambungan di driven sprocket dan Pasang fixed plate pada


Pasang roda belakang :
pasang joint link dengan arah yang tepat drive sprocket dan
- Lepaskan rem belakang
kencangkan baut dengan
- Lepaskan brake panel.
torsi yang ditentukan.
- Lepaskan as roda belakang.
- Plat pnyetelan kanan & kiri

Periksa jarak main bebas pedal rem Ukur kekenduran rantai roda pada
Periksa dan setel bagian kekenduran yang paling kecil, di
waktu kerja lampu tengah-tengah rantai di antara kedua
rem sprocket (lihat standar BPR atau sticker
yang tertera pada chain case)

4
z
Pemeriksaan, Penyetelan, dan Penggantian C-CH1001
Drive Chains dan Sprockets Hal 3-3
H. Pelumasan Drive Sprocket
Lumasi rantai roda dengan gear oil SAE 80-90 atau pelumas rantai
roda.

Gunakan penutup agar oli tidak netes


kelantai dan mengenai ban.

Berikan oli atau pelumas diantara roller dengan link


plate dan diantara link plate dengan pin link plate.

5
z Pemeriksaan dan Penggantian Roda /Ban
C-CH1002
Hal 1-2
a. Mengetahui pembacaan ukuran ban

b. Mengetahui standar keausan ban (TWI) & (c) tekanan ban

Ban Depan : 200 kPa (29 psi)


Ban Belakang : 225 kPa (33 psi)

d. Pemeriksaan ban terhadap kerusakan, sayatan, paku dan kerusakan lain

e. Pemeriksaan roda terhadap keolengan dan kelonggaran karena bearing

BAN DEPAN BAN BELAKANG

6
z Pemeriksaan dan Penggantian Roda /Ban
C-CH1002
Hal 1-2
f. Mampu melakukan penggantian ban

Melepaskan valve core Mengeluarkan udara di Injaklah/menekan sidewall ban


(inti pentil) dengan dalam ban kemudian sehingga bead terlepas
valve core remover melepaskan mur pentil cengkeramannya

Memasukkan tire lever (pengungkit ban)


Mendorong pentil antara bead dengan rim dan mengungkit
sepenuhnya ke dalam ban Melepas ban luar dari rim
sampai ban terlepas
dan melepas ban dalam

Memberikan air Memasukan valve ban dalam ke lubang rim &


Memasang ban yang baru ke rim mendorong ban dalam masuk ke dalam
sabun pada bead.
antara rim dengan ban

Menggunakan dua tire lever Memasukkan sisi bead dengan


tangan ke dalam bagian tengah Menggunakan dua tire lever secara bergantian
(pengungkit ban) secara untuk memasukan bead
bergantian memasang bead rim sebanyak mungkin
pada pelek

Isi ban dengan tekanan


angin dan
mengencangkan mur
pentil

7
Pemeriksaan, penyetelan, dan penggantian
z kampas rem
C-CH1003
a. Mengetahui batas keausan kanvas rem cakram (brake pad)

Batas keausan
kampas rem
depan (brake
pad)

b. Menunjukkan indikator keausan kanvas rem tromol


TIPE CUB /SPORT DENGAN TIPE MATIC
REM BELAKANG TROMOL

c. Mengetahui standar jarak main bebas rem tromol pada handle lever & pedal brake (tipe
drum brake)
TIPE CUB /SPORT DENGAN
REM BELAKANG TROMOL TIPE MATIC

10-20 mm

20-30 mm

d. Melakukan pemeriksaan dan penyetelan jarak main bebas rem (tipe drum brake)
TIPE CUB /SPORT DENGAN
REM BELAKANG TROMOL TIPE MATIC
Bagian
BENAR melengkung

SALAH

8
z Pemeriksaan dan penggantian minyak rem
C-CH1004
Hal 1-2
A.STRUKTUR SISTEM PENGEREMAN HIDROLIK
1. MASTER CYLINDER
Master
piston
Reservoir
tank
Pegas
pengambalian

Tuas
Master
rem
cylinder

2.RESERVOIR TANK
Ventilasi Sekrup

Reservoir tank Cap


memiliki jendela
pengintaian untuk
pemeriksaan tinggi Set plate
permukaan minyak
Diaphragm
rem LOWER
LEVEL Upper Level

3.CALIPER Piston seal Pad spring


(Mencegah bocornya minyak rem)
BLEEDER VALVE piston Brake pad
boot

Dust seal
Caliper body (Mencegah masuknya debu atau
air)
Brake pad pin Caliper bracket
Slide pin

B. JENIS MINYAK REM

Sifat yang diperlukan dari minyak rem :


 Titik didih tinggi.
 Tidak menimbulkan karat dan kerusakan pada logam atau karet.
 Viskositas (kekentalan) yang cukup pada suhu tinggi dan rendah.
 Mempunyai performa pelumasan yang baik.

Standard Tingkatan Minyak Rem

Titik didih basah


Tingkat Titik didih kering Bahan baku utama
(mengandung 3,5% air)

DOT-3 205oC atau lebih 140oC atau lebih Glychol Ether Series

DOT-4 230oC atau lebih 155oC atau lebih Glychol Ether Series

CATATAN :
• Gunakan selalu minyak rem DOT 4.
• Penggunaan DOT 3 dapat mengakibatkan vapor look.
• Mencampur minyak rem dengan merek lain dapat mengakibatkan reaksi kimia.

9
z Pemeriksaan dan penggantian minyak rem
C-CH1004
Hal 2-2
A. MENGGANTI MINYAK REM

Sekrup
Cap
Horisontal Set plate
Diafragma

Posisikan stang sepeda Lindungi area disekitar


motor sehingga reservoir reservoir dengan
Lepas secara berurutan 2
rata (horizontal) menggunakan
buah skrup ,cap, set plate
majun.Bersihkan dengan air
dan diafragma
bila minyak tumpah
kebagian yang dicat

Batas
atas
pengisian

Bleeder
valve
Tuang minyak rem ke Tekan tuas rem berulang
tabung reservoir ulang untuk - Lepaskan tutup karet valve dan
sampaibatas maksimal mengeluarkan minyak kendurkan bleeder valve
pengisian rem dengan menggunakan kunci 8
- Saipkan slang dan wadah
minyak. Pasang slang ke
bleeder valve

Tekan tuas rem sambal mengendurkan bleeder valve untuk


Kencangkan bleeder valve memastikan tidak ada udara disaluran pengereman. Lakukan
berulang-ulang sampai tidak didapati udara disaluran pengereman
sambal menambahkan minyak rem ke reservoir.

Sekrup
Cap
Set plate
Diafragma

Lakukan pemeriksaan Kencangkan bleeder valve


Pasang berurutan sesuai
sistem rem gambar
z Pemeriksaan dan Penyetelan CBS
C-CH1005
Hal 1-2
Combi Brake System adalah sistem
pengereman yang menggabungkan rem
belakang dan rem depan, hanya dengan : Gaya pengereman
menekan tuas rem sebelah kiri maka rem
depan dan belakang berfungsi secara
bersamaan.

 SAAT HANDEL REM SEBELAH KIRI DI TEKAN DENGAN RINGAN


Rem Depan belum
Rem Belakang Bekerja * Piston Tidak Bergerak
Bekerja

Kabel Rem
Belakang tertarik
ringan
Handel Rem Kiri
Equalizer
Ditekan Ringan Kabel Penghubung
tertarik
sebagian CBS belum tertarik

 SAAT HANDEL REM SEBELAH KIRI DI TEKAN DENGAN KUAT


Piston tertekan Knocker mendorong
Rem belakang knocker piston silinder Rem depan bekerja
bekerja

Knocker joint tertarik

Kabel rem belakang tertarik kuat

Handel rem kiri


ditekan dengan
kuat Equalizer menarik 2 kabel Kabel penghubung tertarik

 SAAT HANDEL REM SEBELAH KIRI DI TEKAN LEBIH KUAT


Rem belakang bekerja Knocker mendorong Rem depan bekerja lebih kuat
lebih kuat piston silinder

knocker joint
tertarik lebih kuat
Kabel rem belakang tertarik kuat

Handel rem kiri ditekan


dengan lebih kuat Equalizer menarik 2 kabel Kabel penghubung tertarik
lebih kuat

11
z Pemeriksaan dan Penyetelan CBS
C-CH1005
Hal 2-2
CARA MENGUNCI REM (PARKING BRAKE LOCK)
1. Cara mengaktifkan parking brake lock.
(2) Angkat/tarik handel pengunci Kabel rem
Bagian atas dari
rem. belakang tertarik
equalizer terkunci.

Handel
pengunci

(1) Tekan handle rem Equalizer


kiri.
2. Cara menonaktifkan parking brake lock.
Tekan kembali handel rem kiri, maka akan menon aktifkan parking brake lock.

PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CBS


1. Pemeriksaan jarak main bebas knocker. 2. Penyetelan kabel penghubung.

Master
cylinder
Knocker

Mur pengunci Mur Penyetel

Knocker Knocker pin Knocker joint

BENAR

SALAH
Jarak main bebas

3. Pemeriksaan dan penyetelan jarak main bebas handel rem kiri.


(1) Periksa jarak main bebas handel rem belakang.
NORMAL : 10 – 20 mm
(2) Jika melewati batas servis, lakukan penyetelan pada mur penyetel.
(3) Setelah disetel, periksa apakah lampu rem menyala saat rem bekerja. Jika tidak periksa saklar
lampu, ganti bila perlu.

Jarak main bebas

Mur penyetel

12
z Pemeriksaan Sistem Kemudi dan Suspensi C-CH1006
A.TITIK-TITIK PEMERIKSAAN SISTEM KEMUDI
DEPAN BELAKANG

Sambungan garpu Bearing-bearing Sambungan atas


(fork) depan Steering head
Shock absorber
Tabung dalam &
Bearing roda luar garpu (fork) depan Sambungan bawah

Sil penutup debu Poros Bearing roda

Spokes
rim roda Spokes
Rim roda

B.PEMERIKSSAAN SISTEM SUSPENSI DEPAN DAN BELAKANG

1.PERIKSA APAKAH STEM BEARING 2.PERIKSA SECARA VISUAL APAKAH ADA 3.PERIKSA APAKAH BEARING
DAN SUSPENSI DEPAN LONGGAR. KEBOCORAN OLI SUSPENSI RODA DEPAN LONGGAR

Bearing roda

6.PERIKSA KELANCARAN SETANG 5.PERIKSA JARI – JARI (SPOKE) RODA. 4.PERIKSA PUTARAN RODA
KEMUDI DAN KONDISI RIM RODA

Bearing
steering stem

7.PERIKSA KELONGGARAN 8.PERIKSA ECARA VISUAL APAKAH 9.PERIKSA KELONGGARAN


BUSHING SUSPENSI DAN SWING ADA KEBOCORAN OLI SUSPENSI RODA BELAKANG
ARM
Bearing roda

suspensi

10.PERIKSA PUTARAN RODA


11.PERIKSA KERJA SUSPENSI DEPAN DAN BELAKANG
BELAKANG
DAN KONDISI RIM RODA

13
Pemeriksaan, Penyetelan, dan
z Penggantian Busi
C-EL1007
a. Mengetahui spesifikasi busi & standar ukuran celah busi

5.Celah busi 5.Celah busi


Kode Suffix
(Tidak terkait ukuran)
2.Konstruksi internal.
4.Panjang Ulir.
3.Tingkat panas. 4. Panjang Ulir
2.Konstruksi internal. 3.Tingkat panas.
1.Diameter ulir dan lebar hexagon. 1.Diameter ulir dan lebar hexagon.

1. Tabel Diameter Ulir dan Lebar Hexagon 2. Konstruksi Internal

NGK DENSO Diameter ulir Lebar P = Projected Insulator.


hexagon R = Dengan resistor
B W 14.0 20.6 (resistor internal mengurangi
C U 10.0 16.0 kebisingan radio)
D X 12.0 18.0
3. Tingkat Panas 4. Panjang Ulir

Panas tidak mudah


4 14 dilepaskan.
5 16
E 19 mm E
19 mm
6 20 EH (Ulir Setengah) EF
7 22
8 24
H 12 mm F
9 27
Panas mudah L 11,2 mm L
10 31 dilepaskan.

5. Celah Busi
"9" menunjukkan bahwa celah busi adalah 0,9 mm. Bila tidak ada angka maka lebar
celah busi adalah 0,7 mm
b. Mampu mengukur kerenggangan celah busi c. Mampu membersihkan busi dengan benar

Air gun

Mengukur celah Mengukur celah


Membersihkan Membersihkan
menggunakan feeller menggunakan spark plug
dengan sikat kawat dengan udara
gauge gap gauge
bertekanan

14
z
Pemeriksaan, Penyetelan, dan Penggantian C-EL1008
Sistem Penerangan Hal 1-2

a. Pengecekan Fungsi Saklar

PEMERIKSAAN SAKELAR KIRI STANG STIR

Lepaskan front handlebar cover.


Putar kunci kontak ke “OFF”.
Periksa terhadap kontinuitas antara terminal-terminal
connector pada masing-masing posisi kunci kontak.
Harus ada kontinuitas antara terminal kabel dengan kode
Warna. Vario 110

PEMERIKSAAN SAKELAR KANAN STANG STIR

Lepaskan front handlebar cover .


Putar kunci kontak ke “OFF”.
Periksa terhadap kontinuitas antara terminal-terminal
konektor pada masing-masing posisi kunci kontak.
Harus ada kontinuitas antara terminal kabel dengan kode
warna. Vario 110

b. Penyetelan Sumbu Lampu

Setel arah lampu vertikal. Kencangkan baut dengan torsi sesuai spesifikasi.

TORSI: 2 N.m (0,2 kgf.m). Supra x 125

c. Pemeriksaan Rem belakang

Main unit NORMAL : Lampu rem menyala tepat sebelum pengereman terjadi.

switch Jika lampu tidak menyala, setel main unit [1] dengan memutar mur penyetel [2]
sehingga lampu menyala pada waktu yang tepat.

Adjuster

15
z
Pemeriksaan, Penyetelan, dan Penggantian C-EL1008
Sistem Penerangan Hal 2-2

d. Penggantian Lampu
Lampu Depan
Lepaskan cover yang menghalangi proses pengerjaan.

1) Lepaskan dust seal [1].


2) Tekan sedikit socket [2] dan putarlah berlawanan arah jarum jam.
3) Lepaskan socket dan bohlam lampu depan [3].
4) Pasang bohlam baru dalam urutan terbalik dari pelepasan. (Tanda "TOP"
[4] menghadap ke atas).

Lampu Depan Type Halogen


TOP mark
[1]
Lepaskan cover yang menghalangi proses pengerjaan .
1) Lepaskan dust seal [1] dan retainer [2].

2) Tarik keluar lampu secara perlahan.

3) Pasang lampu dalam urutan terbalik pelepasan.


[2]
4) Pasang dust seal dengan tanda menghadap keatas.

Posisi pemasangan

Lampu sein

Lepaskan cover yang menghalangi proses pengerjaan.


1) Putar socket [1] berlawanan arah jarum jam dan keluarkan.
2) Lepaskan bohlam [2] dari socket.
3) Pasang bohlam baru dalam urutan terbalik dari
4) pelepasan. (Tepatkan tanda segitiga pada socket bohlam dan rumah lampu sein).

Lampu belakang

1) Lepaskan mika lampu belakang dengan melepas screw. LIHAT BPR

.
Lepaskan mika secara perlahan, pastikan tidak merusak gasket

2) Lepaskan lampu dengan menekan lampu sambil memutar lampu

berlawanan arah jarum jam

16
z Pemeriksaan dan pengukuran baterai C-EL1009
a. Standar tegangan minimal battery & (b) Pengukuran tegangan battery

Note:
Untuk avometer digital jika salah melakukan
pegukuran maka layar avometer akan
menunjukan nilai minus (-)
Tegangan minimum battery 12,4 V

c. Pengukuran tegangan pengisian battery


1 2 3 RPM 4

Matikan mesin dan hubungkan


multimeter antara
Panaskan mesin ke Posisikan lampu utama pada
terminal positif (+) battery dan
Menghubungkan posisi lampu jauh
suhu operasi normal terminal negatif (–) .
Tachometer

Standar: 5
(voltase battery < voltase pengisian yang diukur < 15,5 V) 5000 rpm

Hidupkan motor
dan posisikan
putaran mesin
pada 5000 rpm

d. Pengukuran kebocoran arus


No. Sepeda Motor Standar kebocoran
1 Arus (mA)
1 Blade,Revo 20

2 Tiger 1
Pastikan Kunci Kontak
dalam posisi “OFF” 3 Vario 125 eSP,Vario 150 eSP 0,97
4 Vario,BeatFI,Soopy FI,Vario FI,Spacy 0,5
FI,Spacy,Supra X 125 Helm In,Supra X
125 FI,Blade 125 FI
5 CBR 250 0,3
2
Scoopy ,PCX 150,PCX 125,Vario 0,1
Techno 125,,Supra x 125,Revo
6
AT,Revo FI, City Sport 1,New Mega
Pro,Verza FI,CBR 150
7 CB 150 0,07

8 All New CB 150 0,04


Lepaskan kabel negatif battery lalu
hubungkan avometer seperti gambar 9 Sonic 150 0,02
diatas(Pastikan posisi selector pada skala
terbesar saat awal pengukuran untuk Beat Pop eSP,Beat FI eSP,Scoopy FI 0,01
10
menghindari kerusakan avometer) eSP,Vario FI eSP,

17
z Mengetahui dasar sistem kelistrikan
C-EL1010
Hal 1-2
a. Simbol-simbol kelistrikan di wiring diagram

No. Gambar Wiring Nama Komponen

Push To Make (PTM) Switch / Saklar tekan.


Contoh : horn switch (klakson),switch lampu depan (rem
1
depankanan),switch lampu belakang (rem kiri (matic),rem
belakang )sport/bebek)

SPST (Single Pole Single Throw ) Switch/Saklar Tunggal


2 Contoh: Starter Switch, Ignition Switch, Side Stand Switch

SPDT (Single Pole Double Throw) Switch/Saklar Ganda


3 Contoh: Dimmer Switch ( saklar lampu),Winker Switch (sakelar sein),
Lighting Switch (saklar Lampu)

4 Winker Relay ( Relay Lampu Sein)

5 DLC ( Data Link Connector

6 Baterai

7 Fuse/Sekring

Relay
8
Contoh: Relay Starter, Main Relay, Starting & Charging Relay

- ECM (Electronic Control Modul) untuk PGMFI


9 - ICM (Ignition Control Modul) /CDI ( Capasitor Discharge Ignition) untuk
motor karburator

10 Fuel Pump (Pompa Bensin)

11 Fuel Unit

Single Filamen Lamp (Lampu filamen tunggal)


12
Contoh: Lampu sein,lampu senja,lampu speedometer

Double Filamen Lamp (Lampu Filamen Ganda)


13
Contoh: Lampu Utama/Depan,llampu Belakang

14 Alternator 3 Fasa

15 Alternator 1 Fasa

16 Coil Ignition

18
z Mengetahui dasar sistem kelistrikan
C-EL1010
Hal 1-2
No. Gambar Wiring Nama Komponen

17 Injector ,Fast Idle Selenoid Valve (Katup peninggi putaran mesin)

18 Sensor O2

19 Sensor-sensor ( Sensor EOT,Sensor TP,Sensor MAP,Sensor IAT)

20 Busi

21 Horn ( Klakson)

22 Meter Bahan Bakar (Fuel Meter)

23 Starter Motor

b. Simbol-simbol sambungan kabel

Persilangan Tanpa Persilangan Dengan


Hubungan Listrik Hubungan Listrik

c. Jenis-jenis socket di sepeda motor Honda & (d) Cara melepas socket dan konektor
2. Konektor lebih dari satu
Kait Pengunci Tekan untuk melepas

1. Konektor kabel tunggal

Tarik Keatas
Kait Pengunci untuk melepas

e. Mengetahui jenis dan spesifikasi fuse


2.Mini Blade Fuse
1.Sekring Tabung Elemen
( Glass Tube Fuse) Sekring Tampak Atas
Terminal 15A
10A

Elemen Kapasitas
Kapasitas Terminal
Sekring
sekring
MERAH BIRU KUNING BENING HIJAU
10 A 15 A 20 A 25 A 30 A

19
z
Mengetahui Sistem Pelumasan Sepeda C-EN1011
Motor Hal 1-2
a. Mampu menjelaskan sistem pelumasan pada sepeda motor
 Tipe Matic
Rocker Aliran Oli Tipe Matic
Camshaft Arm
Shaft Oli Mesin
Rocker
Arm
Saringan Kasa
Crankshaft
Connecting (Oil Strainer Screen)
Rod Bearing
Pisto
Big End n Menghisap
Pin
Piston Pompa Oli Memutar
(Oil Pump)
Pompa Oli
(Oil Pump)

Cover Cylinder Saringan Sentrifugal


Saringan Kasa Head Crankshaft
(Oil Strainer
Screen) Roller Rocker Connecting Rod
Arm Bearing Big End
Valve Spring Pin Piston
Oli Mesin
Valve
Ring Piston
Saringan Shaft Rocker
SentrifugalCrankshaft Arm
Piston
Oli Setelah Oli Mesin Arah Aliran Semburan Cam Shaft
Penyaringan (Belum disaring) Oli Oli

 Tipe Cub/Bebek
Aliran Oli Tipe Cub
Camshaft
Rocker Transmission
Oli Mesin
Arm Gear
Piston
Pin Piston Saringan Kasa
Oil Jet 0,8 mm Crankshaft
(Oil Strainer Screen)
Connecting Pompa Oli Menghisap
Rod Bearing (Oil Pump)
Big End Pompa Oli
(Oil Pump) Memutar
Saringan
Sentrifugal
Cover Cylinder Saringan
Head Sentrifugal

Weight Set Roller Rocker Weight Set Clutch


Clutch Arm
Outer Assy
OAPC Valve Spring Prymary Clutch
(Outer Assy Connecting Rod
Primary Clutch) Valve Bearing Big End
Shaft Rocker
Arm Oil Jet 0,8 mm

Oli Mesin Cam Shaft Pin Piston


Ring
Saringan Kasa Piston
(Oil Strainer Screen) Piston

20
Mengetahui Sistem Pelumasan Sepeda C-EN1011
z Motor Hal 2-2
 Tipe Sport
Camshaft
Rocker
Arm

Piston

Pin Piston Saringan


Sentrifugal

Oil Jet 0,8 mm


Pompa Oli
(Oil Pump)
Connecting
Rod Bearing
Big End

Saringan Kasa
(Oil Strainer
Screen)
Main Shaft
Transmission Oli Mesin

Counter Shaft
Transmission

Aliran Oli Tipe Sport


Connecting Rod
Saringan Bearing Big End
Memutar
Crankshaft Sentrifugal
Oil Jet 0,8 mm

Pompa Oli Pin Piston


(Oil Pump)
Ring
Menghisap Piston
Piston
Saringan Kasa
Oli Mesin Cover Cylinder
(Oil Strainer Screen) Shaft Rocker Arm
Head
Cam Shaft
Main Shaft
Transmission Valve

Countershaft Valve Spring


Transmission
Roller Rocker
Arm

b. Mampu Menjelaskan Fungsi Pelumasan Pada Sepeda Motor


1. PELUMASAN : Mengurangi gesekan pada komponen mesin.
2. PERAPAT : Merapatkan celah pada ruang bakar untuk mencegah kebocoran kompresi.
3. PENDINGIN : Mendinginkan komponen-komponen mesin
4. PEMBERSIH : Membersihkan komponen dari kotoran dan mengendalikan kotoran untuk
mencegah terjadinya endapan yg menghambat kerja mesin.
5. PENCEGAH KARAT : Mencegah terjadinya karat pada permukaan logam.

21
z Pemeriksaan dan Penggantian Oli Mesin C-EN1012
a. Standar Spesifikasi Oli
1. SAE (Society of Automotive Engineering)
Klasifikasi pelumas mesin menurut tingkat kekentalannya (viskositas)
pada temperatur diatas 100o C dan dibawah 0o C. Standar ini digolongkan
ke dalam oli single grade atau multi-grade.
Contoh : SINGLE GRADE : SAE 30, MULTI GRADE : SAE 10W-30

2. API (American Petroleum Institute)


Klasifikasi pelumas berdasarkan konstruksi/jenis mesin dan
peruntukannya. Contoh : Mesin bensin kode diawali huruf “S”dan untuk
mesin diesel kode diawali huruf “C”.

3. JASO (Japan Automobile Standard Organization)


Klasifikasi pelumas berdasarkan sifat gesekannya digolongkan ke
dalam dua jenis ; JASO MA (tidak licin) untuk Kopling Basah dan JASO
MB (licin) untuk Kopling Kering.
b. Melakukan Pemeriksaan Oli Mesin
1. Posisikan motor pada posisi tegak.
2. Hidupkan mesin dalam keadaan stasioner selama 3 – 5
menit.
3. Matikan mesin dan diamkan selama 2-3 menit.
4. Semprotkan udara bertekanan disekitar tutup oli atau
lap dengan kain bersih untuk mencegah kotoran
masuk ke dalam mesin saat tutup dibuka.
5. Buka tutup oli dan bersihkan tangkai pengukurnya
dengan kain.
6. Masukan kembali tutup oli tanpa di sekrup.
7. Angkat tutup oli dan periksa tingkat volume oli.
CATATAN :
• Jika volume oli kurang tidak disarankan untuk dilakukan penambahan tetapi lakukan penggantian
oli untuk hasil maksimal.
c. Melakukan penggantian oli mesin, (d) melakukan penggantian washer & (e) torsi pada
baut oli mesin
1. Posisikan motor pada standar tengah.
2. Hidupkan mesin dalam keadaan stasioner selama 3 – 5 menit
kemudian matikan.
3. Letakan loyang dibawah baut pembuangan oli.
4. Pasang kembali baut pembuangan dengan washer baru dengan
nilai torsi yang ditentukan.
TORSI: 30 N·m (3,1 kgf·m)
5. Isi oli sesuai anjuran.
• Penggantian periodik = 1 liter
• Overhaul = 1,2 liter
• Bersihkan saringan oli = 1,2 liter
6. Hidupkan mesin 2 – 3 menit, kemudian matikan.
7. Periksa kembali ketinggian volume oli, kemudian pasang kembali
tutup oli
CATATAN :
• Penggantian oli dilakukan secara periodik setiap service dan
overhaul.

22
Pemeriksaan dan pembersihan saringan oli C-EN1013
z (saringan kasa & saringan sentrifugal) Hal 2-2
A. Mengetahui Fungsi Saringan Oli
Saringan Oli berfungsi menyaring oli untuk kemudian disalurkan ke komponen yang memerlukan pelumasan
sehingga bisa bekerja optimal dan tahan lama
B. Mengetahui Fungsi Saringan Oli

1. OIL STRAINER SCREEN ;


menyaring oli mesin dari kotoran seperti gram
(partikel logam) dan sludge (endapan) sebelum
masuk ke pompa oli.

Oil strainer screen CUB & SPORT Oil strainer screen MATIC

2. CENTRIFUGAL OIL FILTER* ;


menyaring oli mesin dari kotoran seperti gram
(partikel logam) dan sludge (endapan) sebelum oli
dialirkan ke crankshaft. tipe tipe
Cub Sport

C. Pembersihan & (D) Pemasangan Saringan Kasa

Tipe Cub dan Sport Tipe Matic


1. Keluarkan oli mesin. 1. Keluarkan oli mesin.
2. Lepaskan cover crankcase kanan dan part terkait lainnya. 2. Lepaskan oil strainer screen
(Lihat BPR)
CATATAN :
Khusus tipe Sport ;
lepaskan terlebih
dahulu kabel kopling
dari cover crankcase
kanan.
3. Lepaskan oil strainer screen

3. Bersihkan dari kotoran dan gram.

Bersihkan dengan udara


bertekanan atau dengan
cairan pembersih.
4. Bersihkan dari kotoran dan gram.

Bersihkan dengan udara


bertekanan atau dengan Sealing rubber
cairan pembersih.

Arah pemasangan
Ke arah dalam
crankcase

Bagian bawah

Arah pemasangan :

23
Pemeriksaan dan pembersihan saringan oli C-EN1013
z (saringan kasa & saringan sentrifugal) Hal 2-2
D. Pembersihan Saringan Sentrifugal
1. Keluarkan oli mesin.
2. Lepaskan cover crankcase kanan dan part terkait lainnya.
(Lihat BPR)
CATATAN :
Khusus tipe Sport ; lepaskan
terlebih dahulu kabel
kopling dari cover crankcase
kanan.

3. Lepaskan saringan sentrifugal

Tipe CUB Tipe Sport


4. Bersihkan area saringan sentrifugal CATATAN :
Khusus tipe sport bersihkan juga oil through.

5. Pasang kembali saringan sentrifugal dengan posisi gasket yang benar


BENAR SALAH BENAR SALAH

6. Pasang kembali cover crankcase dan semua part terkait. (Lihat BPR)
CATATAN :
• Tipe Sport ;
pasang kembali kabel kopling,
kemudian lakukan penyetelan jarak
main bebas kopling.
• Tipe Cub ;
pastikan clutch lifter terpasang
dengan tepat pada spinde gear shift.
Lihat BPR.

24
Penyetelan dan Penggantian Sistem Kopling C-CH1014
z Otomatis dan Manual Hal 1-2
Fungsi dari kopling adalah membuat kendaraan berjalan halus saat memulai jalan, memindahkan
gigi transmisi dan saat akan berhenti.
CARA KERJA KOPLING MANUAL PENYETELAN JARAK MAIN BEBAS
PERHATIAN
(1) Handel 1. Jika penyimpangan jaraknya kecil (penyetelan
Crankshaft
kopling kecil) lakukan penyetelan di sisi atas dekat
ditekan. handel kopling (clutch lever).
2. Jika penyimpangan jaraknya besar (penyetelan
(2) Kabel besar) lakukan penyetelan di sisi bawah dekat
(4) kopling tertarik. mesin.
Pressure
plate ikut  Penyetelan pada sisi atas dekat handel kopling
terdorong. (3) Lifter berputar 1. Longgarkan mur pengunci.
2. Putar mur penyetel sampai dapat standar
Lifter
jarak main bebas.
Ke (4) Lifter plate terdorong
transmissi menekan pegas kopling. 3. Kencangkan mur pengunci.
(4)
Pressure
Pegas Mur pengunci
plate ikut Mur penyetel
terdorong. kopling
(5) Friction disk dan clutch plate tidak terhubung (renggang).

(6) Kopling berhenti meneruskan daya mesin ke transmisi.


*Kopling kembali meneruskan daya mesin ke transmisi
saat handel kopling dilepaskan (kopling akan terhubung
kembali karena gaya dari pegas kopling).

PEMERIKSAAN KOPLING MANUAL PENYETELAN JARAK MAIN BEBAS


 Pemeriksaan kabel kopling  Penyetelan pada sisi bawah dekat mesin
• Periksa fisik/visual dari kerusakan. 1. Longgarkan mur pengunci.
• Periksa apakah kabel tertekuk atau 2. Putar mur penyetel sampai mendekati
terjepit. standar jarak main bebas.
• Periksa kabel bergerak dengan lancar 3. Kencangkan mur pengunci.
Jikasewaktu
ditemukanhandel kopling
masalah, ditekan.
gantilah kabel 4. Lakukan penyetelan pada sisi atas dekat
kopling. handel kopling untuk mendapatkan
 Pemeriksaan jarak main bebas handel standar jarak main bebas.
•kopling
Periksalah jarak main bebas dgn
memutar kemudi kekanan dan kekiri.
- Jarak main bebas tidak boleh berubah saat
kemudi diputar kekanan dan kekiri.
- Jika jarak main bebas tidak standar,
lakukanlah penyetelan.
- Jarak main bebas harus disetel secara
periodik.

Mur penyetel Mur pengunci

25
Penyetelan dan Penggantian Sistem Kopling C-EN1014
z Otomatis dan Manual Hal 2-2
PEMERIKSAAN KERJA KOPLING MANUAL SETELAH PENYETELAN
1. Letakan kendaraan pada standar tengah.

2. Hidupkan mesin.

3. Tekan handel kopling dan masukkan ke gigi 1.

4. Periksa gerakan roda belakang.

KONDISI NORMAL (kopling bekerja dengan baik)

1. Saat kopling ditekan penuh roda belakang tidak berputar.


2. Saat kopling ditekan setengah roda belakang mulai berputar perlahan.
3. Saat kopling dilepas penuh roda belakang berputar.

CARA KERJA KOPLING CENTRIFUGAL PENYETELAN JARAK MAIN BEBAS KOPLING


Rpm Rpm Tinggi 1. Letakkan kendaraan pada standard utama.
Rendah
2. Longgarkan mur pengunci clutch adjuster
dan putar clutch adjuster searah jarum
jam 1 putaran penuh.
3. Putar clutch adjuster berlawanan arah
Clutch outer jarum jam dengan perlahan sampai terasa
Pegas
ada tahanan.
Drive plate Clutch
weight Clutch weight terhubung 4. Putar clutch adjuster searah jarum jam
dengan clutch outer
sebanyak 1/8 putaran.
Kopling belum menyentuh Kopling menyentuh outer
outer clutch, daya mesin clutch daya ditransmisikan 5. Kencangkan mur pengunci dengan torsi
tidak ditransmisikan. 12 N.m (1,2 kgf.m).

Clutch adjuster

PEMERIKSAAN KERJA KOPLING CENTRIFUGAL


SETELAH PENYETELAN

1. Letakan kendaraan pada standar tengah.

2. Hidupkan mesin.

3. Masuk ke gigi 1. kondisi normal roda berputar.


Mur pengunci
4. Injak pedal pemindah gigi dan tahan, kemudian
injak rem. Kondisi normal roda tidak berputar.
Std = 1/8 putaran
5. Test jalan. Kondisi normal kendaraan berjalan
dengan halus dan bertenaga (tidak ada gejala hilang
tenaga).

Clutch adjuster
Mur pengunci

26
Pemeriksaan, pengisian, dan penggantian C-EN1015
z air radiator Hal 1-2
a. Sistem Pendinginan
Berfungsi untuk menjaga suhu kerja mesin agar tetap dalam batas normal dan mencegah overheating (panas berlebih).
Pada umumnya sistem pendingin disepeda motor terbagi menjadi :

1.UDARA PAKSA :
Menggunakan kipas untuk memaksa udara bersikulasi melalui sirip, bahkan ketika
kondisi motor sedang berhenti

ALAMI
Memanfaatkan aliran angin yg mengalir melewati sirip-sirip mesin ketika motor
berjalan

2.CAIRAN CAIRAN
Menggunakan media cairan yg didinginkan oleh radiator dengan bantuan udara
pada saat motor berjalan dan bantuan kipas listrik saat motor mencapai suhu
tertentu

b. Fungsi Cairan Pendingin / Water Coolant


Fungsi utama coolant untuk menjaga suhu kerja mesin
Bahan Ethylene glycol adalah bahan utama dari Honda coolant yang berfungsi agar coolant tidak
membeku pada 0˚C dan tidak mendidih pada 100 ˚C.

Kenapa Coolant perlu diganti secara periodik :


1.Ada penurunan kinerja coolant selama digunakan
2.Menjaga agar sistem pendinginan mesin tetap optimal

c.Jadwal pemeriksaan dan penggantian air radiator

Vario CB 150 CBR 150


ANCB 150 CBR 250 SONIC 150

Vario Techno Vario 125 Vario 125 Vario150

Cek setiap : Cek setiap :


8000 km 12.000 km
Ganti setiap : Ganti setiap :
2 Tahun/24.000 km 3 Tahun/36.000 km

27
Pemeriksaan, pengisian, dan penggantian C-CH1015
z air radiator Hal 2-2
d. Cara memeriksa air radiator dan (e) Cara pengisian dan batas maksimum pengisian air
radiator

 Level maksimum
Level maksimum batas pengisian maksimum air radiator
 Level minimum
Level minimum batas air radiator harus diberikan penambahan

Vario Vario 125 CB150,CBR 150

0 0 0

Sonic 150 All New CB150 Vario 125 & 150 eSP CBR 250
f. Cara menguras coolant dari radiator dan (g) Cara pengisian coolant

Lepaskan ketiga baut Jepit siphon hose dengan Lepaskan drain bolt (baut Lepaskan drain bolt
dan dorong radiator menggunakan sebuah pembuangan), seal ring (cincin bersama sealing washer
cover ke depan. hose clamp.Lepaskan perapat) dan keluarkan coolant dari water pump cover dan
radiator cap. (cairan pendingin) dari keluarkan coolant dari
radiator.Lepaskan hose clamp dari mesin.
siphon hose dan keluarkan coolant
dari reserve tank.

Keluarkan udara dari sistem sebagai berikut: Pasang kembali drain bolt
Pasang radiator cover
• Hidupkan mesin dan biarkan berputar stasioner selama 2-3 menit. bersama sebuah sealing
dan kencangkan baut- • Hentaklah throttle (gas tangan) tiga atau empat kali untuk membuang washer baru pada water
baut
udara dari sistem. pump cover. Pasang kembali
• Matikan mesin dan tambahkan coolant sampai ke leher lubang pengisian. drain bolt dengan sebuah seal
• Pasang kembali radiator cap. ring baru pada radiator.
• Buka kunci tempat duduk dengan anak kunci kontak.Buka tempat duduk
Lepaskan reserve tank cap

28
Konfigurasi Katup Sepeda Motor Jenis
z SOHC
C-EN1016
a. Memposisikan piston berada di TMA

Memposisikan motor CUB MATIC SPORT


menggunakan standar tengah Membuka cover cylinder head

CUB/SPORT MATIC
ATAU

Posisi tanda garis “I” di sprocket


cam sejajar dengan cylinder head Memutar poros engkol dengan cara-cara sebagai
berikut :
Motor CUB/SPORT :
Memutar flywheel di sebelah kiri mesin atau di
beberapa model yang tidak dilengkapi cap 30 dengan
cara memasukkan gigi 2 dan memutar roda belakang
Motor Matic:
Huruf “T” di flywheel sejajar dengan tanda di
1. Memutar kipas pendingin disebelah kanan mesin
cover mesin (CUB/SPORT),tanda coakan di
2. Menggunakan kick starter
kipas tepat dengan tanda panah di mesin
b. Mengetahui standar kerenggangan klep (menyesuaikan tipe SMH)
No. Sepeda Motor Standar IN/EX No. Sepeda Motor Standar IN/EX

1 Supra X 125,Revo 100 0,05 ± 0,02 IN : 0,06 ± 0,02


8 CS 1
EX: 0,25 ± 0,02
Revo 110 0,10 ± 0,02
2
Blade 110 Beat eSP,Beat Pop IN : 0,12 ± 0,02
9
eSP,Scoopy eSP,Vario eSP EX: 0,18 ± 0,02
Supra X 125 FI Series IN : 0,10 ± 0,02
3
Blade 125 EX: 0,17 ± 0,02 10 Vario IN : 0,16 ± 0,02
EX: 0,25 ± 0,02
IN : 0,10 ± 0,02
4 Revo FI
EX: 0,15 ± 0,02 New Mega Pro,New Mega IN : 0,08 ± 0,02
11
Pro FI,Verza EX: 0,12 ± 0,02
5 Beat ,Scoopy,Spacy,Spacy 0,14 ± 0,02
FI 12 Tiger 0,10 ± 0,02

6 Beat FI,Vario FI,Scoopy FI 0,16 ± 0,02

7 Vario 125 Series,PCX IN : 0,10 ± 0,02


150,Vario 125 eSP ,Vario EX: 0,24 ± 0,02
150 eSP

c. Mampu memeriksa jarak renggang klep menggunakan feeler gauge

Note
d. Mampu melakukan peyetelan kerenggangan klep

Pada saat perakitan


pastikan melakukan
torsi 10 Nm pada baut
Melonggarkan mur Memasukan bilah Melakukan penyetelan Melakukan pemeriksaan cover cyl head
terlebih dahuli feeler gauge di baut penyetelan kerenggangan klep

29
Konfigurasi Katup Sepeda Motor Jenis C-EN1017
z DOHC Hal 1-2
a. Standar kerenggangan klep (menyesuaikan tipe SMH)
b. Memposisikan piston berada pada TMA langkah kompresi
c. Melakukan torsi pada baut camshaft holder
d. Mampu memeriksa jarak renggang klep menggunakan feeler gauge

Cap ACG
Cap 30 mm
Memposisikan
Melepas cover Melepas radiator Buka tutup magnet besar
motor menggunakan
cylinder head dari dudukannya (Cap 30 mm) dan kecil
standar tengah
(Cap ACG)

b Tanda “T”/TOP
tepat dengan
tanda di cover
mesin

Garis pada Putar flywheel dan lihat


Kendorkan 6 buah baut lubang pada cover
sprocket timing
holder camshaft (lingkaran putih) dan garis
sejajar dengan
cylinder head penepatan pada sprocket
timing
c d a
No. Sepeda Motor Standar IN/EX
12 Nm
CB 150,CBR
IN : 0,16 ± 0,03
1 150,All New CB
EX: 0,25 ± 0,03
150, Sonic 150

IN : 0,16 ± 0,03
2 CBR 250
EX: 0,27 ± 0,03
Kencangkan baut
Ukur celah klep dengan Cek celah klep apakah sesuai
sekedarnya dan lakukan
menggunakan feeller dengan standar buku pedoman
torsi sebesar 12 Nm
gauge /thickness gauge reparasi

Cara Menentukan Nilai Celah Katup


 Contoh Sepeda Motor All New CB 150 dengan standar celah IN : 0,16 ± 0,03 mm
NO GOOD Untuk menentukan nilai ukuran yang akurat dalam pengukuran
celah katup menggunakan teknik sampling yaitu:
0,19 mm Batas Atas
Bilah feeller tebal
0,22mm
(Susah masuk) Feeller gauge
Longgar
tidak bisa masuk
0,16 mm Tengah
0,21mm
Rapat
Feeller gauge bisa
Bilah feeller tipis
masuk sedikit seret
0,13 mm (mudah masuk)
Batas Bawah
0,20 mm
NO GOOD Feeller gauge
masuk longgar

30
Konfigurasi Katup Sepeda Motor Jenis C-EN1017
z DOHC Hal 2-2
e. Menentukan shim baru

Shim Baru : A= (B – C) + D

BARU
A B
Ketebalan shim baru Spesifikasi valve clearance
(standard BPR)

B D
Hasil ukur celah katup Ketebalan shim lama
(hasil ukur menggunakan micrometer)

Contoh : Tabel Shim


Untuk mengganti Intake valve shim yang tepat, hasil pengukuran feller gauge
adalah 0,27 mm.
Clearance standar adalah 0,16 mm, dan ukuran shim lama adalah 2,12 mm.
Diketahui :
B = 0,27 mm
C = 0,16 mm
D = 2,12 mm
Jawab :
A = (0,27 – 0,16) + 2,12
A = 2,23 mm
Oleh karena itu, shim baru yang akan digunakan untuk penggantian yang
tepat adalah 223. Tetapi, jika ukuran ini tidak tersedia, maka gunakan nilai
terdekat, yaitu 222.

f. Memasang shim baru


Cara memasang shim baru pada motor CB 150

Memasang shim baru Membersihkan valve Memasang valve lifter Memasang camshaft
menggunakan obeng lifter menggunakan obeng assy ke cylinder head
magnet fleksibel magnet fleksibel sesuai tempatnya

Memasang cam chain Melakukan torsi ke Mengencangkan baut


Memasang sprocket camshaft holder
guide baut camshaft hoder
timing dengan benar
sebesar 12 Nm

Mengencangkan baut Memasang lifter Memasang Cover


sprocket timing (torsi tensioner Cylinder head
sebesar 9 Nm)

31
z
Pemeriksaan dan penggantian Cam Chain & C-EN1018
Lifter Tensioner Hal 1-4
A. Fungsi Lifter Tensioner
Tensioner lifter berfungsi menegangkan/mengencangkan cam chain (rantai mesin) untuk mencegah
terjadinya masalah pada mesin.
B. Jenis-Jenis Lifter Tensioner
1. Hydraulic Lifter Tensioner
Prinsip Kerja:
Cam chain tensioner
roller Cam chain Cam chain tensioner rod
tensioner arm
dilengkapi dengan check ball
yang bekerja satu arah. Saat
oli mesin masuk ke cam chain
tensioner rod melalui check
Cam chain ball dan mengisi pressure
tensioner rod chamber, saat oli terisi penuh
maka mengakibatkan check
Oli ball menutup jalur oli mesin
ke pressure chamber sehingga
Check ball cam chain tensioner rod
Cam chain
mampu menekan tensioner
Pressure chamber arm

2. Spiral Spring Lifter Tensioner


Cam Chain Tensioner :
Meratakan tekanan dari tensioner Tensioner Lifter :
lifter ke cam chain dan menjaga cam menekan cam chain agar
chain pada jalurnya tidak kendur

Sisi kendur
Timing
Sprocket Prinsip Kerja:
Sisi tegang
Jenis lifter tensioner tipe ini adalah
Cam Sprocket Cam Chain Guide : jenis otomatis yang bekerja menekan
cam chain tensioner saat cam chain
Menjaga cam chain tetap
mulai kendur.
pada jalurnya

C. Melepas Lifter Tensioner


Tipe Hydraulic Lifter Tensioner

Cam chain tensioner arm

Cam chain tensioner roller

Cam chain
tensioner rod

Lepas baut Cam chain


tensioner,spring dan
tensioner spring
tensioner rod

32
Pemeriksaan dan penggantian Cam Chain & C-EN1018
z Lifter Tensioner Hal 2-4
Tipe Spiral Spring Lifter Tensioner

Lepas cover body Bersihkan area Buka skrup dan O- Putar tensioner Lepas 2 buah baut
sesuai BPR sekitar lifter ring lifter spring untung pengikat lifter
menyesuaikan tensioner dengan tensioner menghilangkan tensioner dan
model motor udara bertekanan tekanan di tensioner lepaskan lifter
cam chain tensioner

D. Melakukan Pengecekan Fungsi Lifter Tensioner


Tipe Hydraulic Lifter Tensioner
Cara Pengecekan:

Tidak ada pengecekan khusus untuk tipe ini. Sepanjang mesin tidak ada noise
yang bersumberdari area ini maka tidak perlu dilakkuan pengecekan

Tipe Spiral Spring Lifter Tensioner

1 2 3
slide shaft

Saat diputar dengan


Saat kuncian tensioner Saat slide shaft ditekan menggunakan tools atau
dilepas slide shaft tidak mudah masuk obeng minus slide shaft
meloncat keluar kedalam bisa masuk ke dalam
E. Mampu Memasang Lifter Tensioner

Tipe Hydraulic Lifter Tensioner

Memasang sesuai urutan Torsi baut Buka baut pelepasan dan berikan
pemasangan dengan benar sebesar 22 Nm pelumasan sebanyak 4 ml. Dan pasang
kembali baut pelepasan

Tipe Spiral Spring Lifter Tensioner

Pasang ke dudukan Cabut pengunci Pasang O-ring dan


Posisikan slide shaft lifter tensioner dan skrup
masuk ke dalam gasket. Lalu kencangkan
lifter tensioner 2 baut pengikat

33
Pemeriksaan dan penggantian Cam Chain & C-EN1018
z Lifter Tensioner Hal 3-4
F. Melepas & Memasang Cam Chain
CUB/SPORT MATIC

Melepas cover cylinder


head atau cover left
cylinder head untuk
melihat sprocket timing
Cap ACG
Cap 30 mm
Melepas Cap ACG dan Cap 30 Melepas cover fan

Memposisikan piston di
TMA pada langkah
kompresi (Top )

Melepas konektor ACG

Melepas cover crank case


left (cover mesin kiri)
,gasket dan pin dowel

Melepas shaft dan


Melepas nut flywheel gear starter reduction

Melepas flywheel

Melepas gear starting dan


Melepas oil seal
needle bearing

Tipe Hydraulic Lifter Tipe Spiral Spring

Tensioner : Lifter Tensioner :

Melepas baut tensioner, Melepas Lifter

spring dan push rod Tensioner

Sambung Ke Halaman berikut

34
Pemeriksaan dan penggantian Cam Chain & C-EN1018
z Lifter Tensioner Hal 4-4
F. Melepas & Memasang Cam Chain
CUB/SPORT MATIC

Melepas sprocket cam


chain

Tipe Hydraulic Lifter Tensioner :


Melepas cylinder head

Tipe Hydraulic Lifter Tensioner :


Melepas pin gate roller cam
chain

Melepas cam chain

Untuk pemasangan cam chain adalah urutan terbalik


dari pelepasan cam chain

35
Pemeriksaan dan Penggantian V-Matic C-EN1019
z Systems Hal 1-9
A. Sistem CVT

CVT (Continuous Variable Transmission) adalah


sebuah transmisi yang bekerja secara otomatis
tanpa perpindahan gigi. Sistem transmisi ini
memanfaatkan gaya sentrifugal yang diakibatkan
oleh putaran cranksahft untuk mengubah rasio
drive belt.

B. Cara Kerja CVT

Diameter belt pada drive


Drive pulley
Driven pulley pulley mengecil dan
diameter belt pada
driven pulley membesar.

Kecepatan putaran pada driven pulley lebih


Putaran rendah daripada kecepatan pada drive
cranksahft pulley. Torsi pada driven pulley lebih besar
daripada drive pulley.
Idle position

Movable drive Ramp plate Pada saat kecepatan mesin rendah, gaya
face sentrifugal yang daihasilkan kecil, sehingga
weight rollers hanya terangkat sedikit dan
posisi movable drive face tidak berubah.

Weight roller

Drive pulley
Driven pulley Diameter belt pada drive
pulley membesar dan
diameter belt pada
driven pulley mengecil.

Kecepatan putaran pada driven pulley lebih


Putaran tinggi daripada kecepatan pada drive pulley.
cranksahft Torsi pada driven pulley lebih kecil daripada
drive pulley.
accelerating

36
Pemeriksaan dan Penggantian V-Matic C-EN1019
z Systems Hal 2-9

1 Lepaskan cover crankcase kiri dengan menggunakan kunci “T”.

2 Lepaskan drive face

Gunakan universal
holder dan kunci sok

2 Lepaskan clutch outer

Gunakan flywheel holder


dan kunci sok

37

Vous aimerez peut-être aussi