Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KABUPATEN KARIMUN
PENDAHULUAN
Kondisi perekonomian menjadi pusat perhatian pemerintah pusat dewasa ini, terutama
pembangunan ekonomi perdesaan. Berbagai program dilahirkan sebagai upaya dalam
meningkatkan perekonomian masyarakat yang berdomisili di perdesaan. Upaya memperkuat
ekonomi perdesaan ini dalam rangka mendukung penguatan ekonomi nasional melalui pola
pembangunan bottom to up yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat melalui Undang-
UndangNomor 6 Tahun 2014 tentangDesa. Dalam undang-undang tersebut tepatnya pada Bab X,
menyatakan Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa yang disebut BUM
Desa. Pemerintah Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa sesuai dengan kebutuhan dan
potensi desa dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan desa. Berdasarkan
Pasal 136 PP Nomor 43 Tahun 2015 Tentang PeraturanPelaksanaan UU Nomor 6 tentang Desa
dan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun
2015 Tentang Pendirian, Pengurusan Dan Pengelolaan, Dan Pembubaran Badan Usaha Milik
Desa maka sepatutnyalah Pemerintah Desa membentuk BUM Desa.
Selain landasan hukum yang tertuang pada paragraf di atas, landasan lain yang melatar
belakangi pentingnya membuat BUMDesa di Desa Sungai Buluh, yaitu bahwa pada hakikatnya
pembangunan desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup
manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui penyediaan pemenuhan kebutuhan dasar,
pembangunan sarana dan prasarana , pengembangan potensi ekonomi lokal , serta pemanfaatan
sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan . Untuk itu , sebagai konsukuensinya ,
Desa menyusun perencanaan pemnbangunan sesuai dengan kewenangannya dengan mengacu
pada perencanaan pembangunan kabupaten. Pembangunan Desa dilaksanakan oleh Pemerintah
Desa dan masyarakat desa dengan semangat gotong royong dan serta memanfaatkan kearifan
lokal dan sumber daya alam desa . Sejalan dengan tuntutan dan dinamika pembangunan bangsa ,
perlu di bentuk suatu badan yang menampung seluruh kegiatan di bidang ekonomi dan/atau
pelayanan umum yang dikelola oleh Desa .
-
Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes ) di bentuk oleh Pemerintah Desa untuk
mendayagunakan segala potensi ekonomi, kelembagaan ekonomi, serta potensi sumber daya
alam dan sumberdaya manusia dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat Desa Sungai Buluh, BUMDes merupakan suatu badan usaha bercirikan desa yang
dalam pelaksanaan kegiatannya disamping untuk membantu penyelenggaraan Pemerintah Desa ,
juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desa. BUMDes juga dapat melaksanakan fungsi
pelayanan, perantara, perdagangan dan pengembangan ekonomi lainnya .
BAB I
Pasal 1
(1) Badan Usaha Milik Desa ini bernama “Usaha Maju Bersama” .
(2) Badan Usaha Milik Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didirikan pada tanggal 9
Oktober 2017 untuk waktu yang tidak terbatas.
(3) Badan Usaha Milik Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkedudukan di Desa
Sungai Buluh Kecamatan Ungar Kabupaten Karimun.
BAB II
Pasal 2
Pasal 3
BUMDesa Usaha Maju Bersama berlandaskan Undang-undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
BAB III
Pasal 4
BUMDesa Usaha Maju Bersama berbentuk badan otonom dari Pemerintah Desa Sungai Buluh.
-
Pasal 5
BAB IV
TUJUAN
Pasal 6
b. membuka lapangan kerja serta menciptakan peluang dan jaringan pasar yang
mendukung peningkatan pendapatan masyarakat desa;
BAB V
KEPEMILIKAN MODAL
Pasal 7
-
Pasal 8
(1) Penyertaan modal Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf a terdiri
atas:
a. Hibah dari pihak swasta, lembaga sosial ekonomi kemasyarakatan dan/atau lembaga
donor yang disalurkan melalui mekanisme APB Desa;
d. Aset Desa yang diserahkan kepada APB Desa sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan tentang Aset Desa.
(2) Penyertaan modal masyarakat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf
b berasal dari tabungan masyarakat dan atau simpanan masyarakat.
BAB VI
KEGIATANUSAHA
Pasal 9
b. Lembaga Keuangan Mikro dengan andil BUM Desa sebesar 60 (enampuluh) persen,
sesuai dengan peraturan perundang-undangan tentang lembaga keuangan mikro.
Pasal10
(1) BUM Desa Usaha Maju Bersama menjalankan unit usaha antara lain :
(2) Unit usaha lain dapat dikembangkan di kemudian hari sesuai dengan potensi desa .
-
Pasal 11
(5) Unit Usaha Bahan Bakar Minyak, Pembayaran Listrik, dan Percetakan Foto Copy
BAB VII
KEPENGURUSAN
Pasal 12
a. Penasihat;
c. Pengawas.
(2) Susunan kepengurusan organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan
ketentuan Permendes No 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurus Dan Pengelolaan
Dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa .
Penasihat
Pasal 13
(1) Penasihat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf a dijabat secara ex officio oleh
KepalaDesa.
b. Memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap penting bagi
pengelolaan BUM Desa; dan
-
c. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan BUM Desa.
b. Melindungi usaha Desa terhadap hal-hal yang dapat menurunkan kinerja BUM
Desa.
Pelaksana Operasional
Pasal 14
(1) Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12ayat (1) huruf b terdiri atas:
a. Ketua;
b. Sekretaris;
c. Bendahara; dan
(2) Ketua Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) point a memiliki tugas
untuk :
b. Melaporkan laporan keuangan dan laporan perkembangan unit unit usaha BUM Desa
setiap bulan kepada pengawas; dan
(3) Ketua Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) point a berwenang :
a. Mengangkat dan memberhentikan sekretaris, bendahara, kepala unit dan anggota jika
menghambat kinerja operasional BUM Desa;
c. Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga sesuai Peraturan Desa Tanjung Hutan
Nomor 04 tahun 2016.
(4) Sekretaris Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) point bmemiliki
tugas untuk :
-
a. Mengelola seluruh kegiatan administrasi dan kesekretariatan BUM Desa ; dan
b. Menyusun laporan perkembangan kegiatan unit-unit usaha BUM Desa setiap bulan;
(5) Sekretaris Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) poinb berwenang:
(6) Bendahara Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) poincmemiliki
tugas untuk :
(7) Bendahara Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) poinc
berwenang:
(8) Kepala Unit Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) poindmemiliki
tugas untuk :
(9) Kepala Unit Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) poind
berwenang :
-
Pasal 15
(1) Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat
(1-9), Pelaksana Operasional dapat menunjuk Anggota Pengurus sesuai dengan kapasitas
bidang usaha, khususnya dalam mengurus pencatatan dana administrasi usaha dan fungsi
operasional bidang usaha.
(2) Pelaksana Operasional dapat dibantu karyawan sesuai dengan kebutuhan dan harus
disertai dengan uraian tugas berkenaan dengan tanggung jawab, pembagian peran dan
aspek pembagian kerja lainnya.
Pasal 16
c. Berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, dan perhatian terhadap usaha ekonomi Desa;
dan
a. Meninggal dunia;
b. Telah selesai masa bakti sebagaimana diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Bab II
pasal (4) ayat 1;
c. Mengundurkan diri;
Pengawas
Pasal 17
(1) Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf c mewakili kepentingan
masyarakat.
-
(2) Susunan kepengurusan Pengawas terdiri dari :
a. Ketua;
d. Anggota.
(4) Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang menyelenggarakan Rapat
Umum Pengawas untuk :
(5) Masa bakti Pengawas diatur dalam Anggaran Anggaran Rumah Tangga Bab II pasal (4)
ayat 2;
(6) Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipilih dari penduduk desa berdasarkan
persyaratan sekurang-kurangnya sebagai berikut :
c. Berusia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun pada saat diangkat pertama kali
sebagai pengawas;
-
BAB VIII
PEMBAGIAN KEUNTUNGAN
Pasal 18
(1) Pendapatan bersih diperoleh dari hasil transaksi dikurangi dengan pengeluaran biaya dan
kewajiban pada pihak lain, serta penyusutan atas barang-barang inventaris dalam 1 (satu)
tahun buku.
(2) Perhitungan satu buku BUM Desa Usaha maju bersama dimulai tanggal 1 Januari sampai
dengan 31 Desember tahun berjalan.
(3) Pelaksana operasional mengajukan rencana anggaran belanja biaya operasional dalam 1
tahun buku pada rapat kepengurusan untuk selanjutnya disetujui dalam rapat tersebut.
Pasal 19
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 20
Hal-hal yang tidak atau belum cukup diatur di dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga, dan/atau dilakukan perubahan seperlunya yang diputuskan melalui
rembug desa/musyawarah desa.
-
BAB X
PENUTUP
Pasal21
Anggaran Dasar BUM Desa Usaha Maju BersamaDesa Sungai Buluh ini mulai berlaku
pada tanggal ditetapkan.
Demikian Anggaran Dasar BUM Desa Usaha Maju Bersama Desa Sungai Buluh ditetapkan oleh
pemimpin sidang/rapat yang diberikuasa oleh MusyawarahDesa.
Mengetahui,
Pengawas Penasihat
( Jawaher ) ( Raji’i)
-
ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)
KABUPATEN KARIMUN
BAB I
HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS
Pasal 1
(1) Penasihat dalam melaksanakan tugasnya mempunyai hak:
a. Mendapatkan hasil dari pembagian keuntungan;
b. Menggunakan fasilitas sarana/prasarana yang dimiliki BUM Desa untuk kelancaran
pengelolaan BUM Desa Usaha Maju Bersama.
(2) Penasihat dalam melaksanakan tugasnya mempunyai kewajiban:
a. Memberikan nasihat kepada Pelaksana Operasional dalam melaksanakan
pengelolaan BUMDesa Usaha Maju Bersama;
b. Memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap penting bagi
pengelolaan BUMDesaUsaha Maju Bersama; dan
c. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan BUM Desa Usaha Maju Bersama.
Pasal 2
(1) Pelaksana Operasional dalam melaksanakan tugasnya mempunyai hak:
a. Mendapatkan tunjangan/insentif;
b. Mendapatkan bonus pengelola dalam pembagian keuntungan;
c. Menggunakan fasilitas sarana/prasarana yang dimiliki BUM Desa untuk kelancaran
pengelolaan BUM Desa Usaha Maju Bersama.
(2) Pelaksana Operasional dalam melaksanakan tugasnya mempunyai kewajiban:
a. Melaksanakan dan mengembangkan BUM Desa Usaha Maju Bersama agar menjadi
lembaga yang melayani kebutuhan ekonomi dan/atau pelayanan umum masyarakat
Desa;
b. Menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi Desa untuk meningkatkan
Pendapatan Asli Desa;
c. Melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian Desa lainnya
-
Pasal 3
BAB II
MASA BAKTI PENGAWAS DAN PELAKSANA OPERASIONAL
Pasal 4
(1) Masa bakti pelaksana operasional selama 4 tahun dan dapat dipilih kembali untuk satu
kali periode kepengurusan.
(2) Masa bakti pengawas selama 4tahun dan dapat dipilih kembali untuk satu kali periode
kepengurusan.
BAB III
TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PENGURUS
Pasal 5
(1) Pelaksana Operasional dan Pengawas diangkat dan diberhentikan
oleh Penasihat berdasarkan persetujuan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam
musyawarah desa.
(2) Persyaratan menjadi Pelaksana Operasional meliputi:
a. Masyarakat Desa yang mempunyai jiwa wirausaha;
b. Berdomisili dan menetap di Desa sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;
c. Berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, dan perhatian terhadap usaha ekonomi Desa;
dan
d. Pendidikan minimal setingkat SMU/Madrasah Aliyah/SMK atau sederaja Dan
meraka yang mampu melaksanakan usaha BUMDesa dan menyesukan dengan
kondisi Desa
-
(3) Pelaksana Operasional dapat diberhentikan dengan alasan:
a. Meninggal dunia;
b. Telah selesai masa bakti sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga BUM Desa;
c. Mengundurkan diri;
d. Tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga menghambat perkembangan
kinerja BUM Desa;
e. Terlibat kasus pidana dan telah ditetapkan sebagai tersangka.
f. Terlibat Penyalagunaan obat-obat terlarang / narkoba.
BAB IV
PENETAPAN JENIS USAHA
Pasal 6
(1) BUM Desa Usaha Maju Bersama menjalankan unit usaha antara lain :
(2) Unit usaha lain dapat dikembangkan di kemudian hari sesuai dengan potensi desa
BAB V
SANKSI
Pasal7
(1) Dalam melaksanakan tugas pengurus tidak dibenarkan melakukan tindakan yang
menyalahi aturan atau menyalahgunakan wewenang yang dimilikinya;
(2) Pengurus tidak dibenarkan nmelakukan tindakan yang dapat merugikan unit usaha yang
dikelolanya; dan
(3) Apabila pengurus melanggar ayat 1 dan 2 akan mendapatkan sanksi dengan diberikan
surat peringatan pertama dan kedua, jika masih dilanggar maka akan di berhentikan.
BAB VI
SUMBER PERMODALAN
Pasal 8
-
Permodalan, keuangan dan harta benda BUM Desa Usaha Maju Bersama Desa Sungai Buluh
dapat berasal dari :
a. Penyertaan modal desa yang berasaldari APB Desa
b. Bantuan pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah
kabupaten/kota yang disalurkanmelalui APB Desa
c. Kerjasama dengan pihak swasta/pihak ketiga.
d. Hasil usaha
Pasal 9
BAB VII
KEPAILITAN BUM DESA
Pasal 10
(1) Kerugian yang dialami BUM Desa menjadi beban BUM Desa.
(2) Dalam hal BUM Desa tidak dapat menutupi kerugian dengan aset dan kekayaan yang
dimilikinya, dinyatakan rugi melalui Musyawarah Desa.
(3) Unit usaha milik BUM Desa yang tidak dapat menutupi kerugian dengan aset dan
kekayaan yang dimilikinya, dinyatakan pailit sesuai dengan ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan mengenai kepailitan.
BAB VIII
REKENING BUMDESA
Pasal 11
1. BUMdesa Usaha Maju Bersama harus membuka rekening khususBUMDes di BANK
salah satumilik Negara
-
2. Dalam pencairan pendanaan ketua dan Bendahara harus hadir danmengambil di BANK
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini dapat diatur kemudian
dalamrapatkepengurusan BUM Desa Usaha MajuBersama.
Demikian Anggaran Rumah Tangga BUM Desa Usaha Maju BersamaDesa Sungai Buluh
ditetapkan oleh pengelola BUM Desa usaha Maju Bersama Desa Sungai Buluh yang diberi kuasa
oleh MusyawarahDesa.
Mengetahui,
Pengawas Penasihat
( Jawaher ) (RAJI’I )
-
-