Vous êtes sur la page 1sur 17

ANGGARAN DASAR (AD)

BADAN USAHA MILIK DESA (BUM DESA)

”USAHA MAJU BERSAMA”

DESA SUNGAI BULUH KECAMATAN UNGAR

KABUPATEN KARIMUN

PENDAHULUAN

Kondisi perekonomian menjadi pusat perhatian pemerintah pusat dewasa ini, terutama
pembangunan ekonomi perdesaan. Berbagai program dilahirkan sebagai upaya dalam
meningkatkan perekonomian masyarakat yang berdomisili di perdesaan. Upaya memperkuat
ekonomi perdesaan ini dalam rangka mendukung penguatan ekonomi nasional melalui pola
pembangunan bottom to up yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat melalui Undang-
UndangNomor 6 Tahun 2014 tentangDesa. Dalam undang-undang tersebut tepatnya pada Bab X,
menyatakan Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa yang disebut BUM
Desa. Pemerintah Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa sesuai dengan kebutuhan dan
potensi desa dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan desa. Berdasarkan
Pasal 136 PP Nomor 43 Tahun 2015 Tentang PeraturanPelaksanaan UU Nomor 6 tentang Desa
dan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 4 Tahun
2015 Tentang Pendirian, Pengurusan Dan Pengelolaan, Dan Pembubaran Badan Usaha Milik
Desa maka sepatutnyalah Pemerintah Desa membentuk BUM Desa.
Selain landasan hukum yang tertuang pada paragraf di atas, landasan lain yang melatar
belakangi pentingnya membuat BUMDesa di Desa Sungai Buluh, yaitu bahwa pada hakikatnya
pembangunan desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup
manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui penyediaan pemenuhan kebutuhan dasar,
pembangunan sarana dan prasarana , pengembangan potensi ekonomi lokal , serta pemanfaatan
sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan . Untuk itu , sebagai konsukuensinya ,
Desa menyusun perencanaan pemnbangunan sesuai dengan kewenangannya dengan mengacu
pada perencanaan pembangunan kabupaten. Pembangunan Desa dilaksanakan oleh Pemerintah
Desa dan masyarakat desa dengan semangat gotong royong dan serta memanfaatkan kearifan
lokal dan sumber daya alam desa . Sejalan dengan tuntutan dan dinamika pembangunan bangsa ,
perlu di bentuk suatu badan yang menampung seluruh kegiatan di bidang ekonomi dan/atau
pelayanan umum yang dikelola oleh Desa .

-
Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes ) di bentuk oleh Pemerintah Desa untuk
mendayagunakan segala potensi ekonomi, kelembagaan ekonomi, serta potensi sumber daya
alam dan sumberdaya manusia dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat Desa Sungai Buluh, BUMDes merupakan suatu badan usaha bercirikan desa yang
dalam pelaksanaan kegiatannya disamping untuk membantu penyelenggaraan Pemerintah Desa ,
juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desa. BUMDes juga dapat melaksanakan fungsi
pelayanan, perantara, perdagangan dan pengembangan ekonomi lainnya .

BAB I

NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

Pasal 1

(1) Badan Usaha Milik Desa ini bernama “Usaha Maju Bersama” .

(2) Badan Usaha Milik Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didirikan pada tanggal 9
Oktober 2017 untuk waktu yang tidak terbatas.

(3) Badan Usaha Milik Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkedudukan di Desa
Sungai Buluh Kecamatan Ungar Kabupaten Karimun.

BAB II

ASAS DAN LANDASAN

Pasal 2

BUMDesa Usaha maju bersama berasaskan Pancasila.

Pasal 3

BUMDesa Usaha Maju Bersama berlandaskan Undang-undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

BAB III

BENTUK DAN SIFAT

Pasal 4

BUMDesa Usaha Maju Bersama berbentuk badan otonom dari Pemerintah Desa Sungai Buluh.

-
Pasal 5

BUMDesa Usaha Maju Bersama bersifat menyelenggarakan kemanfaatan umum dan


mengembangkan perekonomian desa yang menguntungkan.

BAB IV

TUJUAN

Pasal 6

BUMDesa Usaha Maju Bersama bertujuan :

a. Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi lokal, investasi dan


optimalisasi asset Desa;

b. membuka lapangan kerja serta menciptakan peluang dan jaringan pasar yang
mendukung peningkatan pendapatan masyarakat desa;

c. mengembangkan rencana kerjasama usaha antar desa dan/atau dengan pihak


ketiga;dan

d. Memberikan layanan usaha produktif yang bermanfaat meningkatkan kesejahteraan


masyarakat;

e. Sebagai sumber Pendapatan Asli Desa;

BAB V

KEPEMILIKAN MODAL

Pasal 7

(1) Modal awal BUM Desa bersumber dari APB Desa.

(2) Modal BUM Desa terdiri atas :

a. penyertaan modal Desa; dan

b. penyertaan modal masyarakat Desa.

c. Penyertaaan Modal Dari Pihak Ketiga

-
Pasal 8

(1) Penyertaan modal Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf a terdiri
atas:

a. Hibah dari pihak swasta, lembaga sosial ekonomi kemasyarakatan dan/atau lembaga
donor yang disalurkan melalui mekanisme APB Desa;

b. Bantuan Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah


Kabupaten yang disalurkan melalui mekanisme APB Desa;

c. Kerjasama usaha dari pihak swasta, lembaga sosial ekonomi kemasyarakatan


dan/atau lembaga donor yang dipastikan sebagai kekayaan kolektif Desa dan
disalurkan melalui mekanisme APB Desa;

d. Aset Desa yang diserahkan kepada APB Desa sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan tentang Aset Desa.

(2) Penyertaan modal masyarakat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf
b berasal dari tabungan masyarakat dan atau simpanan masyarakat.

BAB VI

KEGIATANUSAHA

Pasal 9

BUM Desa Usaha Maju Bersamadapat membentuk unit usaha meliputi:

a. Perseroan Terbatas sebagai persekutuan modal, dibentuk berdasarkan perjanjian, dan


melakukan kegiatan usaha dengan modal yang sebagian besar dimiliki oleh BUM
Desa, sesuai dengan peraturan perundang-undangan tentang Perseroan Terbatas; dan

b. Lembaga Keuangan Mikro dengan andil BUM Desa sebesar 60 (enampuluh) persen,
sesuai dengan peraturan perundang-undangan tentang lembaga keuangan mikro.

Pasal10

(1) BUM Desa Usaha Maju Bersama menjalankan unit usaha antara lain :

a. unit usaha Barang dan Jasa

b. Unit Usaha Perdagangan

c. Unit Usaha Persewaan

(2) Unit usaha lain dapat dikembangkan di kemudian hari sesuai dengan potensi desa .

-
Pasal 11

BUMDesa Usaha Maju Bersama Dapat Menjalankan Unit Usaha :

(1) Unit Usaha Penampungan Hasil Pertanian, Perkebunan dan Perikanan

(2) Unit Usaha Penjualan Bahan Material dan Bangunan

(3) Unit Usaha Persewaaan Tenda

(4) Unit Usaha Persewaan Picku, bus dan kendaraan lainya

(5) Unit Usaha Bahan Bakar Minyak, Pembayaran Listrik, dan Percetakan Foto Copy

(6) Unit Usaha Sembako

BAB VII

KEPENGURUSAN

Pasal 12

(1) Susunan kepengurusan organisas ipengelola BUM Desa terdiri dari :

a. Penasihat;

b. Pelaksana Operasional; dan

c. Pengawas.

(2) Susunan kepengurusan organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan
ketentuan Permendes No 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurus Dan Pengelolaan
Dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa .

Penasihat

Pasal 13

(1) Penasihat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf a dijabat secara ex officio oleh
KepalaDesa.

(2) Penasihat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki tugas;

a. Memberikan nasihat kepada Pelaksana Operasional dalam melaksanakan


pengelolaan BUM Desa;

b. Memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap penting bagi
pengelolaan BUM Desa; dan

-
c. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan BUM Desa.

(3) Penasihat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memilik iwewenang :

a. Meminta penjelasan dari Pelaksana Operasional mengenai persoalan yang


menyangkut pengelolaan usaha Desa; dan

b. Melindungi usaha Desa terhadap hal-hal yang dapat menurunkan kinerja BUM
Desa.

Pelaksana Operasional

Pasal 14

(1) Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12ayat (1) huruf b terdiri atas:

a. Ketua;

b. Sekretaris;

c. Bendahara; dan

d. Kepala Unit Usaha yang dibantu oleh Anggota bila diperlukan

(2) Ketua Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) point a memiliki tugas
untuk :

a. Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan yang diselenggarakan oleh tim


pelaksana operasional;

b. Melaporkan laporan keuangan dan laporan perkembangan unit unit usaha BUM Desa
setiap bulan kepada pengawas; dan

c. Melaporkan laporan perkembangan unit-unit usaha BUM Desa kepada penasihat


untuk selanjutnya dipaparkan dalam musyawarah Desa sekurang-kurangnya sekali
dalam 1 (satu) tahun.

(3) Ketua Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) point a berwenang :

a. Mengangkat dan memberhentikan sekretaris, bendahara, kepala unit dan anggota jika
menghambat kinerja operasional BUM Desa;

b. Menambah jenis usaha baru sesuai dengan potensi desa; dan

c. Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga sesuai Peraturan Desa Tanjung Hutan
Nomor 04 tahun 2016.

(4) Sekretaris Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) point bmemiliki
tugas untuk :

-
a. Mengelola seluruh kegiatan administrasi dan kesekretariatan BUM Desa ; dan

b. Menyusun laporan perkembangan kegiatan unit-unit usaha BUM Desa setiap bulan;

(5) Sekretaris Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) poinb berwenang:

a. Melaksanakan dan mengembangkan BUM Desa agar menjadi lembaga yang


melayani kebutuhan ekonomi dan/atau pelayanan umum masyarakat Desa; dan

b. Menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi Desa untuk meningkatkan


Pendapatan Asli Desa;

(6) Bendahara Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) poincmemiliki
tugas untuk :

a. Mengelola seluruh kegiatan keuangan BUM Desa; dan

b. Menyusun laporan keuangan BUM Desa setiap bulan;

(7) Bendahara Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) poinc
berwenang:

a. Melaksanakan dan mengembangkan BUM Desa agar menjadi lembaga yang


melayani kebutuhan ekonomi dan/atau pelayanan umum masyarakat Desa; dan

b. Menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi Desa untuk meningkatkan


Pendapatan Asli Desa;

(8) Kepala Unit Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) poindmemiliki
tugas untuk :

a. Melaporkan perkembangan unit usaha; dan

b. Membantu bendahara dalam pengelolaan keuangan BUM Desa;

(9) Kepala Unit Pelaksana Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) poind
berwenang :

a. Melaksanakan dan mengembangkan BUM Desa agar menjadi lembaga yang


melayani kebutuhan ekonomi dan/atau pelayanan umum masyarakat Desa;

b. Menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi Desa untuk meningkatkan


Pendapatan Asli Desa;

c. Mengusulkan penambahan anggota unit apabila diperlukan untuk mempelancar


kinerja.

-
Pasal 15

(1) Dalam melaksanakan tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat
(1-9), Pelaksana Operasional dapat menunjuk Anggota Pengurus sesuai dengan kapasitas
bidang usaha, khususnya dalam mengurus pencatatan dana administrasi usaha dan fungsi
operasional bidang usaha.

(2) Pelaksana Operasional dapat dibantu karyawan sesuai dengan kebutuhan dan harus
disertai dengan uraian tugas berkenaan dengan tanggung jawab, pembagian peran dan
aspek pembagian kerja lainnya.

Pasal 16

(1) Persyaratan menjadi Pelaksana Operasional meliputi :

a. Masyarakat Desa yang mempunyai jiwa wirausaha;

b. Berdomisili dan menetap di Desa sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;

c. Berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, dan perhatian terhadap usaha ekonomi Desa;
dan

d. Pendidikan minimal setingkat SMU/Madrasah Aliyah/SMK atau sederajat;

(2) Pelaksana Operasional dapat diberhentikan dengan alasan :

a. Meninggal dunia;

b. Telah selesai masa bakti sebagaimana diatur dalam Anggaran Rumah Tangga Bab II
pasal (4) ayat 1;

c. Mengundurkan diri;

d. Tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga menghambat perkembangan


kinerja BUM Desa; dan

e. Terlibat kasus pidana dan telah ditetapkan sebagai tersangka

Pengawas

Pasal 17

(1) Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf c mewakili kepentingan
masyarakat.

-
(2) Susunan kepengurusan Pengawas terdiri dari :

a. Ketua;

b. Wakil Ketua merangkap anggota;

c. Sekretaris merangkap anggota; dan

d. Anggota.

(3) Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai kewajiban


menyelenggarakan Rapat Umum untuk membahas kinerja BUM Desa sekurang-
kurangnya 1 (satu) tahun sekali.

(4) Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang menyelenggarakan Rapat
Umum Pengawas untuk :

a. pemilihan dan pengangkatan pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (2);

a. penetapan kebijakan pengembangan kegiatan usaha dari BUM Desa; dan

b. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja Pelaksana Operasional.

(5) Masa bakti Pengawas diatur dalam Anggaran Anggaran Rumah Tangga Bab II pasal (4)
ayat 2;

(6) Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipilih dari penduduk desa berdasarkan
persyaratan sekurang-kurangnya sebagai berikut :

a. Memiliki jiwa wirausaha;

b. Bertempat tinggal dan menetap di desa sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;

c. Berusia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun pada saat diangkat pertama kali
sebagai pengawas;

d. Berbadan sehat dan mampu melakukan tindakan hukum;

e. Berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, berwibawa, penuh pengabdian terhadap


perekonomian masyarakat desa; dan

f. Berpendidikan sekurang-kurangnya SLTP

-
BAB VIII

PEMBAGIAN KEUNTUNGAN

Pasal 18

(1) Pendapatan bersih diperoleh dari hasil transaksi dikurangi dengan pengeluaran biaya dan
kewajiban pada pihak lain, serta penyusutan atas barang-barang inventaris dalam 1 (satu)
tahun buku.
(2) Perhitungan satu buku BUM Desa Usaha maju bersama dimulai tanggal 1 Januari sampai
dengan 31 Desember tahun berjalan.
(3) Pelaksana operasional mengajukan rencana anggaran belanja biaya operasional dalam 1
tahun buku pada rapat kepengurusan untuk selanjutnya disetujui dalam rapat tersebut.

Pasal 19

Pembagian pendapatan bersih ditetapkan berdasarkan musyawarah Kepengurusan Badan Usaha


Milik Desa, setelah dikurangi biaya operasional, dengan ketentuan:
a. Pemupukan modal usaha : 30 %
b. Pendapatan asli desa : 10 %
c. Pendidikan dan pelatihan pengurus :5%
d. Penasihat : 5%
e. Pengawas : 5%
f. Pengelola dan Unit Usaha : 40 %
g. Dana Sosial : 5%

BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 20

Hal-hal yang tidak atau belum cukup diatur di dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga, dan/atau dilakukan perubahan seperlunya yang diputuskan melalui
rembug desa/musyawarah desa.

-
BAB X
PENUTUP
Pasal21

Anggaran Dasar BUM Desa Usaha Maju BersamaDesa Sungai Buluh ini mulai berlaku
pada tanggal ditetapkan.

Demikian Anggaran Dasar BUM Desa Usaha Maju Bersama Desa Sungai Buluh ditetapkan oleh
pemimpin sidang/rapat yang diberikuasa oleh MusyawarahDesa.

Ditetapkan di : Sungai Buluh


Padatanggal : 15 Nopember 2017

Pengelola BUM Desa

4. ( Heriyanto) Ketua ……………….


5. (Hendri) Sekretaris …………………
6. (Jumiati) Bendahara …………………

Mengetahui,

Pengawas Penasihat

( Jawaher ) ( Raji’i)

-
ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)

BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDESA)

”Usaha Maju Bersama”

DESA SUNGAI BULUH KECAMATAN UNGAR

KABUPATEN KARIMUN

BAB I
HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS

Pasal 1
(1) Penasihat dalam melaksanakan tugasnya mempunyai hak:
a. Mendapatkan hasil dari pembagian keuntungan;
b. Menggunakan fasilitas sarana/prasarana yang dimiliki BUM Desa untuk kelancaran
pengelolaan BUM Desa Usaha Maju Bersama.
(2) Penasihat dalam melaksanakan tugasnya mempunyai kewajiban:
a. Memberikan nasihat kepada Pelaksana Operasional dalam melaksanakan
pengelolaan BUMDesa Usaha Maju Bersama;
b. Memberikan saran dan pendapat mengenai masalah yang dianggap penting bagi
pengelolaan BUMDesaUsaha Maju Bersama; dan
c. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan pengelolaan BUM Desa Usaha Maju Bersama.

Pasal 2
(1) Pelaksana Operasional dalam melaksanakan tugasnya mempunyai hak:
a. Mendapatkan tunjangan/insentif;
b. Mendapatkan bonus pengelola dalam pembagian keuntungan;
c. Menggunakan fasilitas sarana/prasarana yang dimiliki BUM Desa untuk kelancaran
pengelolaan BUM Desa Usaha Maju Bersama.
(2) Pelaksana Operasional dalam melaksanakan tugasnya mempunyai kewajiban:
a. Melaksanakan dan mengembangkan BUM Desa Usaha Maju Bersama agar menjadi
lembaga yang melayani kebutuhan ekonomi dan/atau pelayanan umum masyarakat
Desa;
b. Menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi Desa untuk meningkatkan
Pendapatan Asli Desa;
c. Melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian Desa lainnya

-
Pasal 3

(1) Pengawas dalam melaksanakan tugasnya mempunyai hak:


a. Mendapatkan bonus pengelola dalam pembagian keuntungan;
b. menggunakan fasilitas sarana/prasarana yang dimiliki BUM Desa untuk
kelancaranpengawasandalampengelolaan BUM Desa Usaha Maju Bersama
(2) Pengawas dalam melaksanakan tugasnya mempunyai kewajiban menyelenggarakan
Musyawarah/Rapat Umum untuk membahas kinerja BUM Desa sekurang-kurangnya 2
kali dalam 1 (satu) tahun.

BAB II
MASA BAKTI PENGAWAS DAN PELAKSANA OPERASIONAL

Pasal 4
(1) Masa bakti pelaksana operasional selama 4 tahun dan dapat dipilih kembali untuk satu
kali periode kepengurusan.
(2) Masa bakti pengawas selama 4tahun dan dapat dipilih kembali untuk satu kali periode
kepengurusan.

BAB III
TATA CARA PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PENGURUS

Pasal 5
(1) Pelaksana Operasional dan Pengawas diangkat dan diberhentikan
oleh Penasihat berdasarkan persetujuan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam
musyawarah desa.
(2) Persyaratan menjadi Pelaksana Operasional meliputi:
a. Masyarakat Desa yang mempunyai jiwa wirausaha;
b. Berdomisili dan menetap di Desa sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;
c. Berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, dan perhatian terhadap usaha ekonomi Desa;
dan
d. Pendidikan minimal setingkat SMU/Madrasah Aliyah/SMK atau sederaja Dan
meraka yang mampu melaksanakan usaha BUMDesa dan menyesukan dengan
kondisi Desa

-
(3) Pelaksana Operasional dapat diberhentikan dengan alasan:
a. Meninggal dunia;
b. Telah selesai masa bakti sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga BUM Desa;
c. Mengundurkan diri;
d. Tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga menghambat perkembangan
kinerja BUM Desa;
e. Terlibat kasus pidana dan telah ditetapkan sebagai tersangka.
f. Terlibat Penyalagunaan obat-obat terlarang / narkoba.

BAB IV
PENETAPAN JENIS USAHA

Pasal 6
(1) BUM Desa Usaha Maju Bersama menjalankan unit usaha antara lain :

a. unit usaha Barang dan Jasa

b. Unit Usaha Perdagangan

c. Unit Usaha Persewaan

(2) Unit usaha lain dapat dikembangkan di kemudian hari sesuai dengan potensi desa

BAB V
SANKSI

Pasal7
(1) Dalam melaksanakan tugas pengurus tidak dibenarkan melakukan tindakan yang
menyalahi aturan atau menyalahgunakan wewenang yang dimilikinya;

(2) Pengurus tidak dibenarkan nmelakukan tindakan yang dapat merugikan unit usaha yang
dikelolanya; dan
(3) Apabila pengurus melanggar ayat 1 dan 2 akan mendapatkan sanksi dengan diberikan
surat peringatan pertama dan kedua, jika masih dilanggar maka akan di berhentikan.

BAB VI
SUMBER PERMODALAN

Pasal 8

-
Permodalan, keuangan dan harta benda BUM Desa Usaha Maju Bersama Desa Sungai Buluh
dapat berasal dari :
a. Penyertaan modal desa yang berasaldari APB Desa
b. Bantuan pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah
kabupaten/kota yang disalurkanmelalui APB Desa
c. Kerjasama dengan pihak swasta/pihak ketiga.
d. Hasil usaha

Pasal 9

(1) Modal BUM Desa yang berasal dari


pemerintah desasebagaimana dimaksuddalam pasal 8 huruf a, merupakan
kekayaan desa yang dipisahkan.
(2) Modal BUM Desa yang berasal dari tabungan masyarakat sebagaimana dimaksud
pasal 8 huruf b merupakan simpanan masyarakat.
(3) Modal BUM Desa yang berasal dari Pemerintah, pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud Pasal 8 huruf c dapat berupa dana tugas
pembantuan/Hibah.

BAB VII
KEPAILITAN BUM DESA

Pasal 10

(1) Kerugian yang dialami BUM Desa menjadi beban BUM Desa.
(2) Dalam hal BUM Desa tidak dapat menutupi kerugian dengan aset dan kekayaan yang
dimilikinya, dinyatakan rugi melalui Musyawarah Desa.
(3) Unit usaha milik BUM Desa yang tidak dapat menutupi kerugian dengan aset dan
kekayaan yang dimilikinya, dinyatakan pailit sesuai dengan ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan mengenai kepailitan.

BAB VIII
REKENING BUMDESA
Pasal 11
1. BUMdesa Usaha Maju Bersama harus membuka rekening khususBUMDes di BANK
salah satumilik Negara

-
2. Dalam pencairan pendanaan ketua dan Bendahara harus hadir danmengambil di BANK

3. BUMDESA harus menggunakan stempel BUMDES Usaha MajuBersama.

KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini dapat diatur kemudian
dalamrapatkepengurusan BUM Desa Usaha MajuBersama.

Demikian Anggaran Rumah Tangga BUM Desa Usaha Maju BersamaDesa Sungai Buluh
ditetapkan oleh pengelola BUM Desa usaha Maju Bersama Desa Sungai Buluh yang diberi kuasa
oleh MusyawarahDesa.

Ditetapkandi : Sungai Buluh


Padatanggal :.15 Nopemberi 2017

Pengelola BUM Desa


4. ( Heriyanto ) Ketua …………….
5.
( H (Hendri ) Sekretaris …………………
6.
( (Jumiati) Bendahara …………………

Mengetahui,

Pengawas Penasihat

( Jawaher ) (RAJI’I )

-
-

Vous aimerez peut-être aussi