Vous êtes sur la page 1sur 13

SURAT PERJANJIAN KERJA (KONTRAK)

PEMBANGUNAN PABRIK MINYAK KELAPA SAWIT PT. RAFI TEKNINDO UTAMA


KAPASITAS 30 TON EXT 45 TON
DI KEC Na IX-X KAB Labura PROPSumatera Utara
Nomor : 03 /SPK/RTU/X/2018
Tanggal : 13 Januari 2019

SURAT PERJANJIAN KERJA Topografi & Sondir Boring Area Tanah Pembangunan Pabrik
Minyak Kelapa Sawit PT. RAFI TEKNINDO UTAMA ini, dibuat dan ditandatangani pada hari
Minggu, tanggal 13 bulan Januari tahun Dua Ribu Sembilan Belas (13-1-2019)
selanjutnya disebut dengan “Perjanjian” oleh dan antara :

I. PT. RAFI TEKNINDO UTAMA, suatu perseroan terbatas, berkedudukan di Medan,


Jalan Bakti Indah 7 No. 121 - Medan Dalam hal ini diwakili oleh Syafruddin
Herdiansyah selaku Direktur Utama, dari dan oleh karenanya sah bertindak untuk dan
atas nama serta mewakili PT. RAFI TEKNINDO UTAMA (untuk selanjutnya disebut
“PENGGUNA JASA”) dan
II. AGUS RUDIANSYAH, suatu Perseorangan berkedudukan di LANGSA, Dusun Imum
Musa, Kecamatan Meurebo, Kabupaten Aceh Barat, Propinsi Aceh dari dan oleh
karenanya sah bertindak untuk dan atas nama (untuk selanjutnya disebut ” PENYEDIA
JASA”) .

PENGGUNA JASA dan PENYEDIA JASA secara bersama-sama disebut sebagai “ PARA
PIHAK” dan masing-masing disebut sebagai “PIHAK”.

PARA PIHAK berdasarkan :


1. Spesifikasi Teknis dan Gambar Prarencana termasuk gambar-gambar detail (sesuai
tercantum di RAB).
2. Penawaran harga final No. ........................ tanggal 20 Desember 2018, sesuai dengan
usulan value engineering.
3. Spesifikasi teknis dan Gambar forcon sesuai dengan usulan value engineering dan
Spesifikasi bahan yang dipakai (sesuai tercantum di RAB).
4. Surat penunjukan No. ................................... tanggal .................................. 2019
5. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) Nomor : ................... tertanggal 14 Pebruari 2019.
6. Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang disetujui oleh Pihak PENGGUNA JASA.

PARA PIHAK dengan ini menyatakan telah setuju dan bersepakat untuk mengikatkan diri
dalam Perjanjian ini, dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:
PASAL 1
RUANG LINGKUP PEKERJAAN

1.1. PENGGUNA JASA menugaskan kepada PENYEDIA JASA, dan PENYEDIA JASA
menerima untuk melaksanakan Pekerjaan Topografi & Sondir/Boring Pembangunan
Pabrik Minyak Kelapa Sawit dengan Kapasitas 30 Ton ex 45 Ton di Lokasi Kecamatan
Na IX-X, Kabupaten Labura Propinsi Sumatera Utara seperti yang dijelaskan dalam
Dokumen Penawaran Final dan ketentuan-ketentuan lain yang telah saling disetujui
dalam negosiasi antara PENGGUNA JASA dengan PENYEDIA JASA serta Surat
Perintah Mulai Kerja (SPMK) dari PENGGUNA JASA kepada PENYEDIA JASA.
1.2. PENYEDIA JASA akan melaksanakan pekerjaan yang disebutkan dalam Pasal 1.1. di
atas, termasuk pekerjaan tambah maupun kurang atas perintah Manajemen
Konstruksi (MK) setelah mendapatkan persetujuan dari PENGGUNA JASA serta
menurut ketentuan-ketentuan yang dijelaskan dalam Dokumen Kontrak.

PASAL 2
SIFAT DAN NILAI KONTRAK

2.1. Sifat Kontrak adalah Lump Sum Fixed Price untuk Topografi nilai sebesar Rp
400,-/meter persegi (Empat Ratus Rupiah), sudah termasuk Overhead , dan untuk
Sondir Boring nilai sebesar Rp 112.100.000,- (Seratus Dua Belas Juta Seratus Ribu
Rupiah) Jasa PENYEDIA JASA, diluar PPh Final pasal 4 ayat 2 Jasa Konstruksi sebesar
3% (tiga) persen dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10% (sepuluh) persen,
serta biaya lain sesuai dokumen Kontrak .
2.2. Nilai Kontrak bersifat Lump Sum Fixed Price, dimana tidak ada pekerjaan tambah
atau kurang untuk semua pekerjaan yang sudah tercantum dalam semua Dokumen
Kontrak yang bersifat saling melengkapi satu dengan yang lainnya, serta tidak ada
kenaikan harga selama Proyek dilaksanakan, kecuali dalam hal adanya Pekerjaan
Tambah/Kurang yang disetujui secara tertulis oleh PENGGUNA JASA dan PENYEDIA
JASA.
2.3. Gambar Kontrak, Spesifikasi Teknis, Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi, dokumen
dan surat-surat yang diterbitkan selama proses tender sampai diterbitkannya Surat
Perintah Mulai Kerja serta Addendum (jika ada) merupakan pedoman yang
mengikat di dalam pelaksanaan pekerjaan. Bills of Quantity (BOQ) adalah pedoman
di dalam nilai prestasi pekerjaan dan juga merupakan pedoman harga satuan
(schedule of rates) dalam menghitung pekerjaan tambah/kurang (jika ada).
2.4. Jika pada waktu pelaksanaan ditemukan adanya perbedaan antara spesifikasi teknis
dan gambar kontrak, maka dianggap bahwa kualitas dari material/bahan /peralatan
dalam gambar kontrak adalah yang menentukan untuk digunakan dan dipakai
dalam pekerjaan.

2|Halaman
PASAL 3
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

3.1. Pekerjaan sebagaimana disebut dalam Pasal 1 tersebut diatas harus diselesaikan
seluruhnya dalam jangka waktu pelaksanaan ………….. hari kalender, terhitung sejak
tanggal dipenuhinya semua syarat dimulainya pelaksanaan Pekerjaan, yaitu : Sejak
diterimanya seluruh Uang Muka sesuai dengan ketentuan dalam SPMK tanggal 14
Pebruari 2019;
3.2. PENYEDIA JASA harus sudah memulai pelaksanaan kegiatan pekerjaan paling
lambat 14 (empat belas) hari sejak PENYEDIA JASA menerima seluruh pembayaran
uang muka oleh PENGGUNA JASA.

PASAL 4
TATA CARA, WAKTU DAN SISTEM PEMBAYARAN

4.1. Pembayaran pertama berupa Uang Muka sebesar 20% (sepuluh puluh) persen dari
Nilai Kontrak akan dibayarkan oleh PENGGUNA JASA kepada PENYEDIA JASA
setelah PENYEDIA JASA menyerahkan Jaminan Uang Muka senilai Uang Muka
tersebut yang disetujui oleh PARA PIHAK.
4.2. Pembayaran berikutnya akan dilakukan dengan sistem opname (Opname Progress
Payment) minimal 5% (lima persen) selama waktu pelaksanaan pekerjaan
berdasarkan akumulasi prestasi fisik pekerjaan yang diselesaikan di lapangan setiap
bulan yang telah dilaksanakan dengan baik berdasarkan ketentuan-ketentuan dan
syarat Kontrak. Pembayaran progress 100 % (seratus persen) akan diproses setelah
PENYEDIA JASA melaksanakan Serah Terima Pertama Pekerjaan yang dinyatakan
dengan Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan (Berita Acara Serah Terima I).
4.3. Setiap waktu yang akan ditetapkan kemudian, PENYEDIA JASA akan membuat dan
mengajukan laporan kemajuan pekerjaan (progress) di lapangan kepada
PENGGUNA JASA dengan tembusan kepada Manajemen Konstruksi (MK).
4.4. MK, PENYEDIA JASA dan PENGGUNA JASA, bersama-sama akan mengadakan
pemeriksaan atas laporan kemajuan pekerjaan (progress) di lapangan sebagaimana
tersebut pada ayat 4.3 diatas yang hasilnya akan dituangkan dalam Berita Acara
Pemeriksaan Kemajuan Pekerjaan (BAPKP).
4.5. Jika ternyata pengajuan tersebut telah sesuai dengan progress pekerjaan di
lapangan dan sesuai dengan standard kualitas yang telah ditentukan, maka MK dan
PENGGUNA JASA akan menandatangani Berita Acara Pemeriksaan Kemajuan
Pekerjaan (BAPKP). Atas dasar BAPKP tersebut MK akan membuat Sertifikat
Pembayaran, untuk selanjutnya dikirimkan kepada PENGGUNA JASA untuk disetujui
dengan tembusannya kepada PENYEDIA JASA. Proses pengajuan, persetujuan dan
penandatanganan Berita Acara Pemeriksaan Kemajuan Pekerjaan (BAPKP) termasuk
penerbitan Sertifikat Pembayaran oleh MK akan dilakukan selambat-lambatnya
dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah pemeriksaan lapangan dan atau
pengajuan. Jika terjadi kesalahan dalam perhitungan progress, maka akan dikoreksi
pada perhitungan progress berikutnya sesuai dengan kesepakatan PARA PIHAK.
3|Halaman
4.6. Tahapan pembayaran sebagaimana dimaksud dalam pasal ini dibayarkan langsung
kepada PENYEDIA JASA dengan cara PENGGUNA JASA menyerahkan Giro Bilyet
atau transfer pada rekening yang disetujui PENYEDIA JASA yakni pada :
Bank …………………….– Cab. Medan
An/ …………………………………..

4.7. Pembayaran dari PENGGUNA JASA kepada PENYEDIA JASA akan dilaksanakan
selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender sejak
PENGGUNA JASA menerima Surat Tagihan dari PENYEDIA JASA yang dilengkapi
dengan Sertifikat Pembayaran yang diterbitkan oleh MK, invoice serta dokumen
penunjang lainnya, seperti Laporan Progress dan Berita Acara Pemeriksaan
Kemajuan Pekerjaan (BAPKP), foto-foto kemajuan pekerjaan, fotokopi SPMK dan
bukti setor pembayaran pajak sebelumnya serta lampiran-lampiran lain sesuai
dengan kesepakatan PARA PIHAK.
4.8. Faktur pajak akan diterbitkan oleh PENYEDIA JASA setelah pembayaran diterima
oleh PENYEDIA JASA.
4.9. Setiap pembayaran akan dikurangi dengan PPH Final Jasa Konstruksi Pasal 4 ayat 2
sebesar 3% yang akan dibayarkan oleh PENGGUNA JASA dan bukti potong tersebut
wajib diserahkan kepada PENYEDIA JASA paling lambat 1 (satu) bulan setelah
pembayaran.

PASAL 5
KENAIKAN HARGA

Kenaikan harga bahan-bahan, alat-alat dan upah selama jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan PENYEDIA JASA ini ditanggung sepenuhnya oleh PENYEDIA JASA, satu dan lain
hal kecuali terjadi lonjakan kenaikan harga yang diluar kewajaran maka PARA PIHAK dapat
mempertimbangkan adanya penyesuaian harga. Yang dimaksud dengan kenaikan harga di
luar kewajaran adalah harus berdasarkan keputusan resmi dari pemerintah.

PASAL 6
SANKSI DAN DENDA KETERLAMBATAN

6.1. PENYEDIA JASA wajib mematuhi ketentuan teknis, baik berupa pelaksanaan,
keamanan maupun keselamatan kerja (safety) dan lingkungan.
6.2. Jika PENGGUNA JASA tidak membayar PENYEDIA JASA sejumlah nilai tagihan yang
sudah jatuh tempo dalam waktu 1 (satu) hari kalender setelah berakhirnya waktu
yang dinyatakan dalam ayat 4.5. dan 4.7. Pasal 4, maka PENGGUNA JASA akan
dikenakan denda keterlambatan pembayaran sebesar 1‰ (satu per mil) per hari
dari nilai tagihan yang terlambat dibayarkan.

4|Halaman
6.3. Jika PENGGUNA JASA tidak juga melakukan pembayaran dalam waktu 14 (empat
belas) hari kalender sejak tanggal jatuh tempo, maka tanpa mengurangi hak
PENYEDIA JASA terhadap ganti rugi keterlambatan pembayaran sebesar 1‰ (satu
per mil) per hari keterlambatan pembayaran dan pengakhiran PERJANJIAN
berdasarkan Pasal 17.2. A.7. Perjanjian ini, PENYEDIA JASA berhak menurunkan
kecepatan PEKERJAAN (slow down) atau menghentikan sementara PEKERJAAN
(suspend), dengan sebelumnya mengirimkan pemberitahuan kepada PENGGUNA
JASA. PENYEDIA JASA akan kembali melaksanakan pekerjaannya secara normal
apabila PENGGUNA JASA telah melakukan pembayaran secara penuh kepada
PENYEDIA JASA.
6.4. Akibat penurunan kecepatan atau penghentian pekerjaan, PENYEDIA JASA berhak
menerima perpanjangan waktu (extention of time) pelaksanaan.
6.5. Keterlambatan penyelesaian pekerjaan akibat keterlambatan pembayaran
PENGGUNA JASA kepada PENYEDIA JASA sesuai Pasal 7 ayat 7.4. tersebut di atas
bukan menjadi tanggung jawab PENYEDIA JASA.
6.6. Jika PENYEDIA JASA terlambat dalam menyelesaikan pekerjaan sebagaimana
tercantum dalam pasal 3, maka PENYEDIA JASA akan dikenakan denda sebesar 1‰
(satu per mil) dengan nilai maksimum sebesar 5% (lima persen) dari nilai pekerjaan
yang terlambat dilaksanakan atau yang belum dilaksanakan per hari keterlambatan.

PASAL 7
URUTAN KEBERLAKUAN

Seluruh dokumen yang ada di dalam Dokumen Kontrak ini bersifat saling melengkapi dan
apabila di dalamnya terdapat ketidakcocokan, perbedaan atau ketidakjelasan, maka
Manajemen Konstruksi (MK) atau PENGGUNA JASA dan PENYEDIA JASA akan bersama-
sama menafsirkan hal tersebut dengan tidak merubah Dokumen Kontrak dan sesuai
urutan prioritas (order of priority) sebagai berikut :
1. Addendum Surat Perjanjian PENYEDIA JASA (Kontrak), (jika ada)
2. Surat Perjanjian PENYEDIA JASA (Kontrak)
3. Surat Perintah Mulai Kerja/SPMK
4. Berita Acara Negosiasi
5. Berita Acara Klarifikasi
6. Gambar Kontrak (dengan urutan gambar detail atau skala besar lebih dahulu,
menyusul kemudian gambar skala kecil) dan Spesifikasi/Syarat-syarat Teknis
Pelaksanaan
7. Daftar Uraian Pekerjaan

PASAL 9
BERITA ACARA SERAH TERIMA PERTAMA

5|Halaman
9.1. Berita Acara Serah Terima dapat dilakukan secara partial (bertahap) dengan batas
akhir sebelum tanggal penyelesaian pekerjaan atas bagian pekerjaan yang akan
diserahkan tersebut, PENYEDIA JASA diharuskan mengajukan permintaan kepada
MK untuk mengadakan pemeriksaan atas hasil pekerjaan keseluruhan sebagai dasar
pembuatan Berita Acara Serah Terima Pertama.
9.2. Pekerjaan akan diserahterimakan dengan menandatangani Berita Acara Serah
Terima Pertama Pekerjaan yang dibuat oleh MK dan ditandatangani oleh
PENGGUNA JASA dan PENYEDIA JASA apabila semua pekerjaan yang dimaksud
dalam kontrak telah selesai dilaksanakan oleh PENYEDIA JASA dengan baik dan
diterima oleh PENGGUNA JASA.
9.3. Yang dimaksud dengan pekerjaan yang diserahterimakan adalah pekerjaan yang
selesai berikut instalasi, peralatan utama yang sudah dapat berfungsi dan
beroperasi dengan baik sebagaimana mestinya sesuai dengan paket pekerjaan atau
Kontrak.
Jika dipandang perlu dan memungkinkan untuk dilaksanakan Serah Terima
Pekerjaan secara bertahap (Partial Handover) maka area handover akan ditentukan
kemudian berdasarkan area yang diprioritaskan.
9.4. Apabila pekerjaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 Perjanjian ini telah selesai
dilaksanakan dan jika check list, As Built Drawing, Buku Petunjuk (manual)
penggunaan peralatan (jika ada) dan kewajiban lain-lain sesuai ketentuan Kontrak
telah diselesaikan oleh PENYEDIA JASA yang dinyatakan dengan Berita Acara
Pemeriksaan Kemajuan Pekerjaan (BAPKP) 100% (seratus persen) yang telah
disetujui dan ditandatangani oleh PENGGUNA JASA, maka PENYEDIA JASA
diwajibkan menyerahkan pekerjaan tersebut kepada PENGGUNA JASA.
9.5. Penyerahan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada pasal 9.4., akan dilaksanakan
dengan ditandatanganinya Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan oleh
PENYEDIA JASA dan PENGGUNA JASA.
9.6. Kelengkapan berkas tagihan 100% (seratus) persen adalah :
1. Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan (BAPKP) 100%;
2. Berita Acara Serah Terima
- 1 (satu) buah soft copy dalam bentuk disk;
3. Foto-foto;
4. Dokumen Laporan

PASAL 10
PEKERJAAN TAMBAH KURANG

6|Halaman
10.1. Penyimpangan-penyimpangan dan atau perubahan-perubahan yang merupakan
penambahan atau pengurangan pekerjaan hanya dianggap sah sesudah mendapat
perintah tertulis dari PENGGUNA JASA dan disetujui oleh PENYEDIA JASA dengan
menyebutkan jenis dan perincian pekerjaan secara jelas.
10.2. Perhitungan penambahan atau pengurangan pekerjaan dilakukan atas dasar harga
yang disetujui oleh PARA PIHAK, jika tidak tercantum dalam daftar harga satuan
pekerjaan.
10.3. Pelaksanaan pembayaran pekerjaan tambah kurang yang telah disetujui oleh
PARA PIHAK dilakukan bersamaan dengan prestasi pekerjaan bulanan.
10.4. Seluruh Pekerjaan Tambah atau Kurang dan perubahan HARGA BORONGAN serta
perpanjangan waktu pelaksanaan Pekerjaan (bilamana ada) akibat Pekerjaan
Tambah atau Kurang tersebut akan dituangkan dalam Perjanjian Tambah
(Addendum)/Amandemen yang ditandatangai oleh PARA PIHAK dan merupakan
satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari Perjanjian ini.

PASAL 11
TANGGUNG JAWAB UMUM PENYEDIA JASA

11.1. PENYEDIA JASA harus dengan kesungguhan dan keahliannya untuk melaksanakan,
menyelesaikan dan memelihara pekerjaan serta memperbaiki kerusakan-kerusakan
yang ada sesuai ketentuan yang tertuang dalam dokumen Kontrak.
11.2. PENYEDIA JASA harus menyediakan pelaksana, tenaga kerja, bahan, perlengkapan,
peralatan dan lain-lainnya, yang dibutuhkan untuk pelaksanaan, penyelesaian,
pemeliharaan dan perbaikan setiap kerusakan, sesuai ketentuan yang tertuang
dalam dokumen Kontrak.
11.3. PENYEDIA JASA bertanggung-jawab sepenuhnya terhadap ketepatan, stabilitas dan
keselamatan semua cara pelaksanaan dan metode pelaksanaan.
11.4. PENYEDIA JASA bertanggungjawab terhadap biaya keamanan lingkungan yang
berhubungan dengan pelaksanaan perjanjian ini, namun tidak termasuk biaya-biaya
perijinan dan kontribusi lingkungan akibat pelaksanaan (bila ada) yang menjadi
tanggung jawab PENGGUNA JASA.
11.5. PENYEDIA JASA tidak bertanggungjawab terhadap rencana atau rancangan dan
persyaratan teknis pekerjaan permanen dan atau pekerjaan sementara yang dibuat
oleh PENGGUNA JASA atau perwakilannya. Namun demikian PENYEDIA JASA
mempunyai kewajiban untuk memberikan masukan terhadap rancangan yang
dibuat oleh PENGGUNA JASA atau pihak yang ditunjuk oleh PENGGUNA JASA.

PASAL 12
ASURANSI

7|Halaman
12.1. Asuransi Pekerjaan (Erection All Risk/EAR) dan Deductiblenya ditutup/ dibayarkan
preminya oleh PENYEDIA JASA.
12.2. Jaminan Terhadap PIHAK KETIGA (Third Party Liability/TPL) ditutup/ dibayarkan
preminya oleh PENYEDIA JASA.
12.3. Asuransi Tenaga Kerja untuk tenaga kerja PENYEDIA JASA ditutup/dibayarkan
preminya oleh PENYEDIA JASA, dan PENYEDIA JASA wajib menyelenggarakan
Asuransi/Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BPJS Ketenagakerjaan) sesuai dengan
ketentuan perundang undangan yang berlaku.
12.4. Asuransi Peralatan Milik PENYEDIA JASA ditutup oleh PENYEDIA JASA.

PASAL 13
KEADAAN MEMAKSA (“FORCE MAJEURE”)

13.1. "Force Majeure" adalah hal-hal diluar kekuasaan dikedua belah pihak yang
mengakibatkan tidak bisa dilaksanakannya kewajiban yang ditentukan dalam surat
perjanjian yang disebabkan kejadian-kejadian sebagai berikut :
a. Perang, huru-hara, pemberontakan, bencana alam (gempa bumi, tanah longsor
dan banjir), epidemik, kebakaran yang masing-masing mempunyai akibat
langsung terhadap pelaksanaan pekerjaan ini.
b. Kebijakan pemerintah dibidang moneter dan diterbitkan petunjuk pelaksanaan
yang berkaitan dengan jasa konstruksi.
13.2. Apabila terjadi keadaan "Force Majeure", maka PENYEDIA JASA wajib
memberitahukan secara tertulis kepada Manajemen Konstruksi (MK) atau
PENGGUNA JASA, selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak
tanggal terjadinya "Force Majeure", untuk mendapatkan persetujuan Manajemen
Konstruksi (MK) atau PENGGUNA JASA. Jika PENYEDIA JASA terlambat
memberitahukan secara tertulis kepada Manajemen Konstruksi (MK) atau
PENGGUNA JASA dalam jangka waktu sebagaimana disebutkan di atas, maka "Force
Majeure" tersebut dianggap tidak ada. PENYEDIA JASA harus menyerahkan kepada
PENGGUNA JASA laporan yang sah mengenai keadaan memaksa tersebut serta
akibatnya pada pekerjaan.
13.3. Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah PENGGUNA JASA menerima
pemberitahuan tentang terjadinya "Force Majeure" dari PENYEDIA JASA belum
menyatakan persetujuannya, maka PENGGUNA JASA dianggap telah menyetujui
keadaan tersebut.
13.4. Apabila keadaan “Force Majeure” tersebut ditolak oleh PENGGUNA JASA maka
berlaku ketentuan-ketentuan dalam Pasal 18 Perjanjian ini dapat diberlakukan.
13.5. Dalam hal, karena keadaan memaksa, terjadi kerusakan pada pekerjaan atau
bahan/barang yang ada dilokasi pekerjaan dan belum terpasang, maka :
a. Terjadinya “Keadaan Memaksa” tidak mempengaruhi perhitungan jumlah
pembayaran yang berhak diterima oleh PENYEDIA JASA sesuai dengan
ketentuan Perjanjian ini.

8|Halaman
b. Pemberi Tugas melalui MK dapat memerintahkan PENYEDIA JASA untuk
membersihkan dan membuang reruntuhan, memperbaiki pekerjaan yang rusak,
mengganti atau memperbaiki bahan/barang yang rusak serta melanjutkan
pelaksanaan pekerjaan dengan memberikan perpanjangan waktu pelaksanaan
pekerjaan yang diperlukan untuk waktu perbaikannya sendiri ditambahkan
dengan waktu terhentinya. Perintah tersebut hanya akan dilakukan setelah
PENGGUNA JASA menerima ganti rugi dari Perusahaan Asuransi.
c. Pembersihan dan perbaikan pekerjaan yang rusak, serta pengganti atau
perbaikan bahan/barang yang rusak tersebut merupakan Pekerjaan Tambah
sesuai dengan Ketentuan Perjanjian.
13.6. Apabila PENYEDIA JASA harus melaksanakan kembali bagian Pekerjaan yang
rusak/hancur karena "Force Majeure" maka PENGGUNA JASA harus membayar
seluruh biaya untuk melaksanakan kembali Pekerjaan tersebut setelah PENGGUNA
JASA menerima ganti rugi dari Perusahaan Asuransi.

PASAL 14
RESIKO

14.1. Jika hasil pekerjaan PENYEDIA JASA musnah dengan cara apapun akibat kelalaian
PENYEDIA JASA sendiri sebelum diserahkan kepada PENGGUNA JASA, maka
PENYEDIA JASA bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kerugian yang timbul,
kecuali jika PENGGUNA JASA telah lalai untuk menerima hasil pekerjaan tersebut.
14.2. Jika hasil pekerjaan PENYEDIA JASA sebagian atau seluruhnya musnah diluar
kesalahan kedua belah pihak (akibat keadaan "Force Majeure" tersebut dalam Pasal
15 Perjanjian ini) sebelum pekerjaan diserahkan kepada PENGGUNA JASA, dan
PENGGUNA JASA tidak lalai untuk menerima/menyetujui hasil pekerjaan tersebut,
maka segala kerugian yang timbul akibat itu akan ditanggung oleh Perusahaan
Asuransi.
14.3. Jika hasil pekerjaan PENYEDIA JASA sebagian atau seluruhnya musnah dan dapat
dibuktikan disebabkan bukan karena kesalahan PENYEDIA JASA, misalnya karena
kesalahan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis, maka segala kerugian yang
timbul ditanggung oleh PENGGUNA JASA.
14.4. Jika pada waktu pelaksanaan terjadi kemacetan-kemacetan yang diakibatkan tidak
masuknya atau tidak tersedianya bahan-bahan dan alat-alat karena semata-mata
kesalahan PENYEDIA JASA, maka segala risiko akibat kemacetan pekerjaan tersebut
pada dasarnya menjadi tanggung jawab PENYEDIA JASA.
14.5. Segala persoalan dan tuntutan tenaga kerja maupun Sub Kontraktor/supplier
menjadi beban dan tanggung jawab PENYEDIA JASA, atau dengan kata lain bahwa
PENYEDIA JASA membebaskan PENGGUNA JASA dari segala tuntutan-tuntutan para
tenaga kerja dan Sub Kontraktor berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan ini baik
di dalam maupun di luar Pengadilan.
14.6. Bilamana selama PENYEDIA JASA melaksanakan pekerjaan, PENYEDIA JASA an ini
menimbulkan kerugian PIHAK KETIGA (orang-orang yang tidak ada sangkut pautnya
dalam Perjanjian ini) akibat kelalaian PENYEDIA JASA, maka segala kerugian
ditanggung sepenuhnya oleh PENYEDIA JASA.
9|Halaman
PASAL 15
PENGAKHIRAN PERJANJIAN

15.1. PENGAKHIRAN PERJANJIAN OLEH PENGGUNA JASA


A. PENGGUNA JASA dapat melakukan pengakhiran perjanjian ini secara sepihak,
setelah sebelumnya memberikan peringatan secara tertulis 3 (tiga) kali berturut-
turut [dengan selang waktu 7 (tujuh) hari untuk setiap peringatan] kepada
PENYEDIA JASA, apabila :
1. PENYEDIA JASA menyerahkan pekerjaannya seluruhnya kepada pihak lain
tanpa persetujuan tertulis dari PENGGUNA JASA, atau
2. PENYEDIA JASA dalam waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak
terpenuhinya syarat-syarat untuk dimulainya pelaksanaan Pekerjaan (yaitu
ditandatanganinya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), tidak atau belum
melaksanakan pekerjaan yang telah dimulai di LOKASI PROYEK, atau
3. Secara langsung terbukti dengan sengaja memperlambat/menunda
penyelesaian pekerjaan dan atas hal tersebut, PENGGUNA JASA telah
memberikan peringatan secara tertulis kepada PENYEDIA JASA 3 (tiga) kali
berturut-turut [dengan jangka waktu 7 (tujuh) hari untuk setiap peringatan
tertulis]. Peringatan mana tidak diindahkan oleh PENYEDIA JASA tanpa
alasan yang jelas; atau
4. Denda keterlambatan waktu pelaksanaan pekerjaan telah melewati 5%
(lima) persen akibat kelalaian PENYEDIA JASA; atau
5. PENYEDIA JASA dinyatakan jatuh pailit oleh Badan yang berwenang atau
surat izin usahanya dicabut atau surat izin usaha tersebut dinyatakan oleh
Pengadilan sudah tidak berlaku lagi.
PENGGUNA JASA akan membayar uang yang menjadi hak PENYEDIA JASA
sampai dengan tanggal efektif pengakhiran Perjanjian, berkaitan dengan
pekerjaan yang telah dilaksanakan setelah terjadinya pengakhiran Perjanjian
oleh PENGGUNA JASA, dengan memperhitungkan pembayaran terdahulu dan
potongan-potongan sesuai Kontrak.
B. Dalam hal terjadinya pemutusan Perjanjian sebagaimana tersebut pada ayat
17.1. di atas, PENGGUNA JASA berhak menunjuk PIHAK KETIGA untuk
menyelesaikan pekerjaan tersebut, dan untuk itu PENYEDIA JASA wajib
menyerahkan seluruh Dokumen Kontrak, perhitungan-perhitungan dan
keterangan-keterangan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan
kepada PENGGUNA JASA.
Jika PENYEDIA JASA mendapatkan instruksi tertulis dari PENGGUNA JASA/MK
untuk mengeluarkan peralatan, bangunan sementara dan barang yang menjadi
miliknya dari lokasi proyek dan ternyata dalam waktu 7 x 24 jam setelah
instruksi tersebut dikeluarkan PENYEDIA JASA belum melaksanakannya, maka
PENGGUNA JASA tidak bertanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan dari
hal-hal tersebut diatas.

10 | H a l a m a n
C. PENGGUNA JASA juga berhak memutuskan perjanjian jika terjadi Keadaan
Memaksa (Force Majeure) dengan mengacu kepada proses/ketentuan-
ketentuan sebagaimana ditentukan di atas.
15.2. PENGAKHIRAN PERJANJIAN OLEH PENYEDIA JASA
A. PENYEDIA JASA dapat melakukan pengakhiran perjanjian secara
sepihak dengan sebelumnya memberikan peringatan secara tertulis 3 (tiga) kali
berturut-turut dengan selang waktu 7 (tujuh) hari kepada PENGGUNA JASA,
apabila :
1. PENGGUNA JASA nyata-nyata tidak dapat melaksanakan kewajibannya yang
telah ditentukan dalam Perjanjian; atau
2. Penyitaan tanah LOKASI PROYEK oleh pihak yang berwenang; atau
3. PENGGUNA JASA melakukan penundaan sebagian dari pekerjaan yang
mempengaruhi pelaksanaan keseluruhan pekerjaan melebihi 30 (tiga puluh)
hari sejak tanggal penundaan pekerjaan tersebut; atau
4. Pembangunan PROYEK dihentikan oleh pihak yang berwenang untuk jangka
waktu lebih dari 60 (enam puluh) hari; atau
5. PENGGUNA JASA memberitahukan kepada PENYEDIA JASA bahwa
PENGGUNA JASA tidak dapat melanjutkan kewajibannya sesuai perjanjian;
atau
6. PENGGUNA JASA dinyatakan jatuh pailit oleh Badan yang berwenang atau
surat izin usahanya dicabut atau surat izin usaha tersebut dinyatakan oleh
Pengadilan sudah tidak berlaku lagi; atau
7. Bilamana PENGGUNA JASA sampai dengan 45 (empat puluh lima) hari
kalender sejak tanggal jatuh tempo belum juga melakukan pembayaran,
maka PENYEDIA JASA berhak melakukan pemutusan PERJANJIAN secara
sepihak, kecuali PARA PIHAK melakukan kesepakatan yang dituangkan di
dalam addendum.
8. Apabila terjadi kejadian sebagaimana ayat 17.1. Pasal ini, maka PENGGUNA
JASA akan membayar seluruh nilai pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan
atau yang sudah dimulai namun belum selesai dilaksanakan pada saat
tanggal pengakhiran perjanjian ini, berikut nilai bahan dan peralatan
PENYEDIA JASA yang telah atau belum dipergunakan termasuk bahan atau
peralatan yang didatangkan dari luar negeri (import), dengan syarat
PENYEDIA JASA harus memberikan kelengkapan dokumen berkaitan dengan
nilai peralatan tersebut.

15.3. Pemutusan Perjanjian sebagaimana tersebut pada ayat 17.1. dan 17.2. di atas cukup
disampaikan secara tertulis oleh PENGGUNA JASA kepada PENYEDIA JASA dan
demikian pula sebaliknya. Sehubungan dengan pemutusan/pembatalan Perjanjian,
kedua belah Pihak setuju untuk mengesampingkan ketentuan Pasal 1266 dan 1267
Kitab Undang Undang Hukum Perdata Indonesia sepanjang berkaitan dengan
pemutusan/pembatalan Perjanjian yang memerlukan adanya putusan atau suatu

11 | H a l a m a n
penetapan pengadilan, dan karenanya suatu putusan atau suatu penetapan
pengadilan tidak diperlukan untuk mengakhiri dan membatalkan Perjanjian ini.

PASAL 16
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

16.1. Apabila terjadi perbedaan pendapat ataupun perselisihan yang menimbulkan


sengketa diantara PARA PIHAK sehubungan dengan Perjanjian ini beserta segala
akibatnya, PARA PIHAK sepakat dan setuju untuk menyelesaikan secara musyawarah
untuk mufakat.
16.2. Apabila dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kalender sejak dimulainya
musyawarah tersebut tidak tercapai kesepakatan, maka semua perselisihan yang
timbul dari perjanjian ini akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan terakhir
menurut peraturan/prosedur Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) oleh
arbiter-arbiter yang ditunjuk menurut peraturan tersebut. Keputusan dari BANI
bersifat mengikat Kedua belah Pihak secara mutlak, mengikat dan final.
16.3. Selama proses penyelesaian perselisihan berlangsung Kedua Belah Pihak tetap
melaksanakan tugas, hak dan kewajibannya masing-masing sesuai dokumen
kontrak.
16.4. Waktu penyelesaian perselisihan dan segala biaya yang timbul dalam rangka
penyelesaian perselisihan tersebut akan ditentukan sesuai dengan
peraturan/prosedur Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).

PASAL 19
PENUTUP

17.1. Batal demi hukum atau pembatalan salah satu atau lebih ketentuan dalam
Perjanjian ini tidak akan mengakibatkan batalnya ketentuan-ketentuan lain dalam
Perjanjian ini. Sehubungan dengan hal ini PARA PIHAK sepakat untuk mengganti
ketentuan yang batal atau dibatalkan tersebut dengan suatu ketentuan lain yang sah
menurut hukum dan sedapat mungkin mencerminkan atau mendekati maksud dan
tujuan komersial dari ketentuan yang batal atau dibatalkan tersebut.
17.2. Setiap PIHAK dalam Perjanjian ini menyatakan dan menjamin kepada PIHAK lainnya
bahwa mereka telah melakukan seluruh tindakan yang diperlukan berdasarkan
anggaran dasar masing-masing PIHAK dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dalam rangka menandatangani Perjanjian ini.
17.3. Setiap PIHAK dalam Perjanjian ini menyatakan dan menjamin kepada PIHAK lainnya
bahwa penandatangan dari Perjanjian ini adalah benar merupakan pihak-pihak yang
berwenang untuk bertindak untuk dan atas nama PIHAK tersebut.
17.4. PENGGUNA JASA dan PENYEDIA JASA sepakat dan mengakui Perjanjian ini berikut
dokumen lain berserta lampiran-lampirannya, merupakan satu kesatuan dan bagian
yang tidak terpisahkan serta mengikat PARA PIHAK.
17.5. Segala sesuatu yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini,
akan diatur kemudian dalam perjanjian tambahan (addendum) yang akan dibuat

12 | H a l a m a n
dan ditandatangani oleh PARA PIHAK dimana addendum tersebut merupakan satu
kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
Demikian Perjanjian ini dibuat pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana
disebutkan pada bagian awal Perjanjian ini, dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli bermeterai
cukup, ditandatangani oleh PARA PIHAK, masing-masing mempunyai kekuatan hukum
yang sama untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

PENGGUNA JASA PENYEDIA JASA


PT. RAFI TEKNINDO UTAMA

Syafruddin Herdiansyah Agus Rudiansyah


DIREKTUR UTAMA Pelaksana

Saksi-Saksi

1. Taufik Hidayat Siregar


(……………………………………….)

2. Fachrizal, SE
(……………………………………….)

13 | H a l a m a n

Vous aimerez peut-être aussi