Vous êtes sur la page 1sur 36

PROPOSAL

TEKNOLOGI TEPAT GUNA SISTEM EMEREGENCI


BRAKE (EBABS)

Bidang Fokus : Bahan Baku dan Material Maju (Material untuk


keamanan berkendara)

Nama Lembaga : Universitas Negeri Malang


No. Telp Kantor : (0341) 551312
Alamat : Jln. Semarang No. 5 Malang
Email : ft.um@um.ac.id

2018
RINGKASAN EKSEKUTIF

Kepadatan lalulintas yang sangat tinggi di Negara Indonesia yang disebabkan oleh
mudahnya kepemilikan kendaraan bermotor serta perkembangan sarana dan prasarana lalu
lintas yang lebih lambat dari pertumbuhan lalu lintas menyebabkan tingginya angka
kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Sarana kecepatan dan keamanan sangat diperlukan untuk
mendukung tingginya mobilitas masyarakat. Oleh karena itu, pengaturan dari pemerintah
mengenai lalu lintas menjadi hal yang mutlak karena menyangkut keselamatan masyarakat
luas. Salah satu ciri buruknya perilaku berlalu lintas adalah tingginya pelanggaran terhadap
norma-norma berlalu lintas yang diwujudkan dengan perilaku berlalu lintas yang tidak
aman dan mengabaikan sopan santun dalam menggunakan jalan raya. Sebagai akibat
lanjutannya, angka korban kecelakaan lalu lintas dari tahun ke tahun meningkat seiring
dengan tingginya angka kecelakaan lalu lintas itu sendiri.
Menurut data yang kami ambil dari data statistik peristiwa kecelakaan yang di miliki oleh
KORLANTAS POLRI sebagai berikut

i
Banyak penyebab atas tingginya angka kecelakan di Negara ini salah satunya yaitu karena
kurangnya kelengkapan sistem yang di gunakan pada kendaraan yang mampu memaksimalkan
keselamatan salah satunya pada sistem pengereman. Dari hal ini diharapkan dengan adanya
pengembanagan teknologi pengereman ABS ( Anti Lock Brake Sistem ) mampu
meminimalisir angka kecelakaan yang terjadi di Negara ini. Kami mengembangkan sistem
tersebut dengan mengkombinasikan sistem ABS dengan sitem pengeram otomatis dengan
memanfaatkan sensor jarak yang telah ada banyak di pasaran dengan menambahkan perangkat
– perangkat lainnya. Kami menamai teknilogi ini dengan nama EBABS ( Emergenci Brake
Anti Lock Brake Sistem ) Beberapa keuntungan pada EBABS ini antara lain: (1)
meminimalisir kekurangan jarak pengereman ; (2) bisa di operasiakan sebagai rem otomatis ;
(3) meminimalisir angka kecelakaan karena keterlambatan pengereman ; (4) mudah di
opersikan ; (5) cara kerja sederhana ; (6) tidak berdapampak negative pada lingkungan (
pencemaran ); (7) sebagai produk unggulan Perguruan Tinggi melalui teknologi tepat guna
dengan pemanfaatan material infrastruktur transportasi (8) sebagai sarana pengembangan dan
penerapan Iptek di masyarakat.
Pada proses produksi dan komersialisasi EBABS ini penting didukung oleh kehadiran
Program Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) dari RISTEKDIKTI.
Manfaat dari EBABS yaitu membantu pengemudi dalam sistem pengereman, lebih hemat uang,
mengurangi peluang kecelakaan yang di akibatkan oleh sistem pengereman, mudah didapat,
cara kerja sederhana, energi dapat terbaharukan. Produk EBABS ini telah melalui serangkaian
riset meliputi analisis kebutuhan, pengembangan prototipe, dan uji coba prototipe di lapangan
sehingga desain dan fungsional teknologi EBABS ini telah disesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat Indonesia.
EBABS memiliki spesifikasi panjang 15 cm, lebar 10cm, dan tinggi 5cm. EBABS
menggunakan bahan utama yaitu fiber dan metal. Sistem pengendalian teknologi ini hanya
dengan mengaktifkan satu swich / saklar. EBABS ini akan semakin memudahkan pengemudi
dalam pengoprasian sitem pengereman, karena memperkecil resiko kecelakaan, dan
penggunaanya yang mudah dan praktis,sehingga akan dapat meningkatkan keefektifannya. Di
sisi lain, dengan semakin berkurangnya angka kecelakaan maka akan berefek terhadap
kenyamana dalam berlalu lintas.
Rencana kegiatan meliputi penyempurnaan Produk (1 unit produk, Februari-April);
Pendaftaran paten (Produk terdaftar paten, Maret-April); fabrikasi prototipe hasil
penyempurnaan (1 unit produk, April-Mei); uji coba EBABS skala sirkuit yang telah disiapkan
(1 unit produk beserta data pendukung, Juni); revisi prototipe (1 unit produk, Juni-Juli); uji

ii
coba skala jalanan umum (1 unit produk beserta data pendukung, Juli); pendirian perusahaan
(legalisasi usaha& workshop dan showroom, Juni-Agustus ); fabrikasi dan finishing produk
EBABS (16 unit produk, Juli-September); sosialisasi ke pengendara sepedah motor umum (2
lokasi, Juli-September); kerjasama dengan mitra (2 mitra, Juli-September); marketing (offline
dengan workshop dan showroom produk, katalog produk, publikasi media cetak, radio, dan
televisi, online dengan 1 paket website, 3 akun sosmed berupa facebook, instagram, dan
komunitas safety riding melalui whatsapp, Juli-Oktober); Pameran produk (2 kali pameran,
Juli&September); dan publikasi jurnal Internasional (1 artikel, Juli-Oktober).

iii
LEMBAR PENGESAHAN

PRODUKSI DAN KOMERSIALISASI TEKNOLOGI TEPAT


GUNA ROBO-DRONE ‘SR-D 212’ PEMBASMI HAMA &
PEMANEN BUAH KELAPA

Keterangan Penanggung Jawab Lembaga


Nama Lembaga : LP2M UM
Nama Penanggung Jawab Lembaga : Prof. Dr. Suyono, M.Pd
Alamat : Jln. Semarang No. 5 Malang
Telepon/HP/Fax : (0341) 580311
Email : ketua.lp2m@um.ac.id

Ketarangan Penanggung Jawab Calon PPBT


Nama Penanggung Jawab Calon PPBT : Andika Bagus Nur Rahma Putra, S.Pd., M.Pd.
Alamat : Jln. Ters. Sigura-gura Blok D nomor IIA
Telepon/HP/Fax : 085200004743
Email : andika.bagus.ft@um.ac.id

Yang Mengusulkan

Ketua Lembaga Penanggung Jawab Calon PPBT

Prof. Dr. Suyono, M.Pd. Andika Bagus Nur Rahma Putra. S.Pd., M.Pd.
NIP 19631229 198802 1 001 NITP 64002016 1926 7

Disetujui

a.n. Rektor
Wakil Rektor I

Prof. Dr. Budi Eko Soetjipto, M.Ed., M.Si.


NIP 19641024 198812 1 002

iv
Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Prof. Dr. Suyono, M.Pd.

Jabatan : Ketua Lembaga LP2M UM

Insitusi : Universitas Negeri Malang

Alamat : Jln. Semarang No. 5 Malang

menyatakan bahwa Calon PPBT yang tersebut di bawah ini:

Nama CPPBT : Andika Bagus Nur Rahma Putra, M.Pd.

Inovasi Teknologi : Produksi dan Komersialisasi Teknologi TepatGuna


Robo-Drone ‘SR-D 212’ Pembasmi Hama &
Pemanen Buah Kelapa

Alamat : Jl. Ters. Sigura-gura Blok D IIA Malang

tidak sedang menerima pendanaan berasal dari APBN/APBD dan lembaga non
pemerintah lainnya pada tahun 2018 dan proposal yang diajukan bukan proposal
dengan judul dan ruang l ingkup/tahapan yang sama pada tahun 2017.

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan


dipergunakan untuk pengajuan Program Calon Perusahaan Pemula Berbasis
Teknologi (CPPBT) Tahun 2018.

Malang, 3 Januari 2018

Ketua Lembaga LP2M UM

(materai Rp. 6000)

v
PROFIL LEMBAGA

A. KONTAK LIAISON OFFICER/PENGHUBUNG LEMBAGA


1. Nama : Andika Bagus Nur Rahma Putra, S.Pd., M.Pd.
2. Alamat : Jln. Ters. Sigura-gura Blok D nomor IIA Malang
3. Nomor HP : 085200004743
4. Email : andika.bagus.ft@um.ac.id

B. IDENTITAS LEMBAGA
1. Nama Lembaga : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
(LP2M) Universitas Negeri Malang
2. Alamat Lembaga : Jln. Semarang No. 5 Malang
3. Telepon Lembaga : (0341) 580311
4. Email Lembaga : ketua.lp2m@um.ac.id
5. Nama Pimpinan : Prof. Dr. Suyono, M.Pd

C. KELEMBAGAAN LEMBAGA
1. Tahun Mulai Berdiri :
 Tahun 1982, LP3M UM dipecah menjadi dua, yakni (1)
Pusat Penelitian (Puslit) dan (2) Lembaga Pengabdian
kepada Masyarakat (LPM).
 Tahun 1993, Pusat Penelitian ditingkatkan statusnya
menjadi Lembaga Penelitian (Lemlit).
 Perluasan Mandat IKIP Malang menjadi Universitas Negeri
Malang yang disahkan dengan Surat Keputusan Presiden
Republik Indonesia No. 93, tertanggal 4 Agustus 1999,
diikuti dengan pengubahan status Lembaga Penelitian IKIP
Malang menjadi Lembaga Penelitian Universitas Negeri
Malang (UM).
 Tahun 2012 menjadi Lembaga Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat (LP2M).

vi
2. SK Pendirian : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30
TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA
KERJA UNIVERSITAS NEGERI MALANG, Bagian
Kelima Pasal 70 Ayat 5.

3. Visi dan Misi : Visi


Menjadi lembaga unggul dan terpercaya dalam pengembangan
dan penerapan IPTEKS.
Misi
a. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian bidang
pendidikan.
b. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian bidang sains,
teknologi dan industri dan HKI.
c. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian bidang
social, humaniora, olahraga, dan kesehatan.
d. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian bidang usaha
dan kewirausahaan.
e. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian bidang
jender dan kependudukan.
f. Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian bidang
lingkungan hidup dan manajemen bencana alam.
g. Menyelenggarakan pengembangan sumberdaya wilayah
dan Kuliah Kerja Nyata.
h. Membangun organisasi yang sehat dalam rangka penguatan
tata kelola, transparasi, dan pencitraan public menuju
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
yang otonom.

4. Kemitraan yang dimiliki : Kemitraan Perguruan Tinggi dengan Wilayah


Binaan, Universitas Negeri Malang telah melakukan
program kerjasama dengan Bapeda Jatim dan
Balitbangprop Jatim dalam pengembangan berbagai
Wilayah, khususnya tentang kajian potensi daerah,

vii
rencana pengembangan dan tindakan serta penerapan
Teknologi tepat guna. Kerjasama dalam penanganan
wilayah binaan dengan beberapa pihak terkait juga telah
banyak dilakukann antara laindengan: Badan
Pemberdayaan masyarakat Propinsi Jatim, Pemda
Kabupaten Malang, Dinkop Jatim, kegiatan-kegiatan
yang telah dilaksanakan tersebut antara lain: (1)
program inkubator bisnis dan teknologi di tiga wilayah
binaan (Jember, Tulungagung, dan Kediri), (3)
penanganan limbah industri kecil, (4) budidaya
peternakan, (5) pembuatan dan pemanfaatan biogas, (6)
pembuatan barang melalui pengecoran almunium, dan
(7) potensi dan masalah usaha dan industri rumah
tangga di desa-desa binaan, dan program Kuliah kerja
Nyata Usaha, serta program SIBERMAS di wilayah
Kabupaten Blitar, (8) rintisan asosiasi pengusaha mitra
binaan untuk produk kerajinan, (9) Pengembangan
industri kecil-menengah untuk produk onyx, kayu,
kuningan, rotan, dan produk elektronika.
5. Pengalaman Pembinaan : Selain berpengalaman dalam implementasi iptek
bidang pendidikan, LP2M UM berpengalaman dalam
kewirausahaan, melalui kegiatan-kegiatan
pengembangan kewirausahaan dengan berbagai industri
kecil mitra dan sasaran kelompok-kelompok binaan dan
berbagai kegiatan dalam Program-program multi tahun
Iptek bagi Produk Ekspor (IbPE), Multi Tahun/Iptek
bagi Inovasi dan Kreativitas Kampus (IbIKK), program
penerapan IPTEK, IbM petani tambak garam dan ikan
bandeng, pengembangan budaya kewirausahaan yang
manfaatnya telah banyak dirasakan oleh industri-
industri kecil dan menengah mitra binaan, dan
masyararakat sasaran mitra terutama dalam peningkatan
kualitas dan kuantitas serta efisiensi produksi.

viii
6. Prestasi yang pernah diraih :
a. Memiliki sejumlah 36 Hak Kekayaan Intelektul
(HKI) terdiri dari hak cipta dan paten yang sudah
terdaftar dan grandted.
b. Penerbitan buku ber-ISSBN.
c. Pengelolaan jurnal nasional terakreditasi.
d. Pengembangan dan penerapan IPTEK bagi
Masyarakat dan Usaha Kecil Menengah.
e. Penyelenggaraan seminar internasional.

ix
DAFTAR ISI

Halaman
EXECUTIVE SUMMARY.................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN ................................................................................................. iv
PROFIL LEMBAGA ........................................................................................................ v
DAFTAR ISI .................................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Tujuan dan Sasaran .......................................................................................... 3
C. Manfaat, Dampak Sosial, Dampak Ekonomi Produk Inovasi .......................... 4
BAB II ASPEK PRODUK INOVASI TEKNOLOGI YANG DIKEMBANGKAN
A. Keterbaruan Produk Inovasi ............................................................................. 5
B. Kegunaan dan Keunggulan Produk Teknologi ................................................ 5
C. Analisis Produk Kompetitor ............................................................................. 8
D. Spesifikasi Teknis Produk Inovasi ................................................................... 8
E. Ketersediaan Bahan Baku Produksi Produk Teknologi ................................... 9
F. Tahapan dan Mekanisme Produksi Produk ...................................................... 9
G. Tingkat Kesiapan Teknologi dan Status Kepemilikan Produk ........................ 10
H. Status Kekayaan Intelektual ............................................................................. 10
BAB III ASPEK KEUANGAN DAN POTENSI PASAR ............................................. 11
BAB IV RENCANA KEGIATAN ................................................................................. 22
BAB V RENCANA PENGGUNAAN ANGGARAN .................................................. 23
LAMPIRAN
Jadwal Kegiatan....................................................................................................... 27
SK Penetapan LP2M UM ........................................................................................ 28
Profil Tim Pelaksana ............................................................................................... 29
Foto Prototipe dan Perancangan .............................................................................. 50

x
BAB I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kepadatan lalulintas yang sangat tinggi di Negara Indonesia yang disebabkan oleh
mudahnya kepemilikan kendaraan bermotor serta perkembangan sarana dan prasarana lalu
lintas yang lebih lambat dari pertumbuhan lalu lintas menyebabkan tingginya angka
kecelakaan lalu lintas di Indonesia. Sarana kecepatan dan keamanan sangat diperlukan untuk
mendukung tingginya mobilitas masyarakat. Oleh karena itu, pengaturan dari pemerintah
mengenai lalu lintas menjadi hal yang mutlak karena menyangkut keselamatan masyarakat
luas. Salah satu ciri buruknya perilaku berlalu lintas adalah tingginya pelanggaran terhadap
norma-norma berlalu lintas yang diwujudkan dengan perilaku berlalu lintas yang tidak
aman dan mengabaikan sopan santun dalam menggunakan jalan raya. Sebagai akibat
lanjutannya, angka korban kecelakaan lalu lintas dari tahun ke tahun meningkat seiring
dengan tingginya angka kecelakaan lalu lintas itu sendiri.
Menurut data yang kami ambil dari data statistik peristiwa kecelakaan yang di miliki oleh
KORLANTAS POLRI sebagai berikut

1
Banyak penyebab atas tingginya angka kecelakan di Negara ini salah satunya yaitu karena
kurangnya kelengkapan sistem yang di gunakan pada kendaraan yang mampu memaksimalkan
keselamatan salah satunya pada sistem pengereman. Dari hal ini diharapkan dengan adanya
pengembanagan teknologi pengereman ABS ( Anti Lock Brake Sistem ) mampu
meminimalisir angka kecelakaan yang terjadi di Negara ini. Kami mengembangkan sistem
tersebut dengan mengkombinasikan sistem ABS dengan sitem pengeram otomatis dengan
memanfaatkan sensor jarak yang telah ada banyak di pasaran dengan menambahkan perangkat
– perangkat lainnya. Kami menamai teknilogi ini dengan nama EBABS ( Emergenci Brake
Anti Lock Brake Sistem ) Beberapa keuntungan pada EBABS ini antara lain: (1)
meminimalisir kekurangan jarak pengereman ; (2) bisa di operasiakan sebagai rem otomatis ;
(3) meminimalisir angka kecelakaan karena keterlambatan pengereman ; (4) mudah di
opersikan ; (5) cara kerja sederhana ; (6) tidak berdapampak negative pada lingkungan (
pencemaran ); (7) sebagai produk unggulan Perguruan Tinggi melalui teknologi tepat guna
dengan pemanfaatan material infrastruktur transportasi (8) sebagai sarana pengembangan dan
penerapan Iptek di masyarakat.
Pada proses produksi dan komersialisasi EBABS ini penting didukung oleh kehadiran
Program Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) dari RISTEKDIKTI.
Manfaat dari EBABS yaitu membantu pengemudi dalam sistem pengereman, lebih hemat uang,
mengurangi peluang kecelakaan yang di akibatkan oleh sistem pengereman, mudah didapat,
cara kerja sederhana, energi dapat terbaharukan. Produk EBABS ini telah melalui serangkaian
riset meliputi analisis kebutuhan, pengembangan prototipe, dan uji coba prototipe di lapangan
sehingga desain dan fungsional teknologi EBABS ini telah disesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat Indonesia.
EBABS memiliki spesifikasi panjang 15 cm, lebar 10cm, dan tinggi 5cm. EBABS
menggunakan bahan utama yaitu fiber dan metal. Sistem pengendalian teknologi ini hanya
dengan mengaktifkan satu swich / saklar. EBABS ini akan semakin memudahkan pengemudi
dalam pengoprasian sitem pengereman, karena memperkecil resiko kecelakaan, dan
penggunaanya yang mudah dan praktis,sehingga akan dapat meningkatkan keefektifannya. Di
sisi lain, dengan semakin berkurangnya angka kecelakaan maka akan berefek terhadap
kenyamana dalam berlalu lintas.
Hal kendala pada proses produksi yang dihadapi saat ini adalah bagaimana produksi
EBABS dapat segera dilakukan dalam skala laboratorium produksi otomotif/manufaktur di

2
Jurusan Teknik Mesin UM. Selain itu, hal urgent lainnya yaitu proses komersialisasi produk
ke mitra dan pengendara sepeda motor di seluruh Indonesia. Upaya yang diharapkan dengan
adanya bantuan insentif CPPBT-PT dapat mengakselerasi kegiatan produksi dan
komersialisasi EBABS melalui fabrikasi yang sesuai standar produksi teknologi siap pakai.
Selain itu, pada proses komersialisasi (promosi) penjualan produk EBABS agar lebih mudah
diakses oleh calon pembeli. Penggunaan media promosi menggunakan brosur, pameran
teknologi, dan marketing online/website akan mampu melajukan proses komersialisasi dengan
signifikan.
Mengacu pada kegiatan produksi dan komersialisasi yang dirancang di atas, maka
produk EBABS ini memiliki potensi keberhasilan yang cukup besar dengan melihat kondisi
bahwa jumlah pengguna sepedah motor yang ada di Indonesia sangat banyak serta sesuai
dengan program KORLANTAS POLRI. Selain itu, EBABS berpeluang besar untuk menembus
pasar internasional (ekspor) mengingat pengguna sepedah motor merupakan salah satu
pengguna terbesar di dunia.

B. TUJUAN DAN SASARAN


Tujuan CPPBT-PT ini adalah untuk penyempurnaan prototipe, proses Produksi dan
Komersialisasi Teknologi TepatGuna EBABS agar dapat digunakan di seluruh kondisi jalanan
di Indonesia. Sasaran dari program CPPBT-PT ini adalah untuk mempercepat produksi dan
marketing produk EBABS.

C. MANFAAT PRODUK INOVASI


Pada inovasi EBABS mampu memberikan manfaat dan output terukur pada
masyarakat. Secara mendalam, manfaat dan output terukur tersebut meliputi legalitas usaha
dan pengajuan paten/merk EBABS. Diharapkan melalui program CPPBT-PT ini dapat
melajukan jumlah pameran (2 kali pameran) yang akan dilakukan/diikuti. Manfaat, dampak
sosial, dan dampak ekonomi produksi dan komersialisasi EBABS dapat diperikan sebagai
berikut.
1. Manfaat
a. Bagi pengendara sepeda motor:
1) Meningkatkan keselamatan dari pengemudi kendaraan sepedah motor.

3
2) Memudahkan pengemudi sepedah motor dalam pengoperasian sistem pengereman
selain itu juga memaksimalkan kinerja dari sitem pengerman.
b. Bagi masyarakat: difusi teknologi EBABS untuk peningkatan keselamatan pengendara
sepeda motor dengan memaksimalkan sistem pengereman.
c. Bagi Perguruan Tinggi:
1) sebagai produk unggulan Perguruan Tinggi melalui teknologi tepat guna dengan
pemanfaatan material infrastruktur tranfortasi.
2) Sebagai sarana pengembangan dan penerapan Iptek di masyarakat.

2. Dampak sosial
a. Meningkatkan keselamatan pengemudi sepedah motor sehingga pengudi selamat
sampai tujuan.
b. Meningkatkan kemandirian dan penggunaan teknologi pada transfortasi di Indonesia.
3. Dampak ekonomi
a. Terjadi peningkatan keselamatan berkendara dengan teknologi terbaru, efisien, efektif,
dan maksimal.
b. Meningkatkan kesejahteraan masarakat karena apabila angka kecelakaan menurun
juga berdampak terhadap menurunya angka PHK kariawan akibat kecelakaan pada
saat perjalanan.

4
BAB II. ASPEK PRODUK INOVASI TEKNOLOGI

A. Keterbaruan Produk inovasi


EBABS merupakan teknologi terbaru yang telah di kembangkan dari teknologi
sebelumnya yakni teknologi ABS dimana teknologi ABS ini masih dioperasikan secara
manual. Sepertihalnya pengoprasian ABS kita masih perlu mengoprasikan teknologi ini
dengan cara menarik handle rem seperti rem konfensional pada umumnya. Berbeda dengan
teknologi EBABS ini pengoprasionalannya sangatlah simple dan mudah pengendara hanya
dengan mengaktifkan satu tombola tau swicht saja teknologi ini sudah beroprasi engan
sendirinya. Karena tenaga mekanis yang semula di butuhkan untuk menekan handle rem agar
master silinder rem tertekan di gantikan dengna penggunaan selenoit vavlee sebagai motor
penggerak agar piston master rem terdorong dan terjadi proses pengereman dengan maksimal
dan lebih efisien .
B. Kegunaan dan Keunggulan Produk Teknologi
EBABS memiliki fungsi utamanya yaitu mengoprasiakn sistem pengereman tipe ABS secara
otomatis (pada tahap penyempurnaan) secara cepat dan mudah dioperasikan, serta
memudahkan pengemudi untuk melakukan proses berkendara. Di sisi lain, EBABS mampu
beroprasi secara otomatis dengan acuan jarak terhadap benda di depannya . Body EBABS yang
terbuat dari karbon fiber dan logam khusus, membuat EBABS memiliki konstruksi yang kuat
namun ringan. kelapa. Hal lain yang menjadi andalan EBABS yaitu harganya yang relatif
murah, dengan teknologi dan manfaat yang komplek.
EBABS secara aspek sosial dan ekonomi merupakan sebuah produk inovasi teknologi
berupa alat (mesin) yang mampu mengefektifkan kerja manusia lebih cepat, aman, hemat, dan
efisien dalam meningkatkan keselamatan berkendara yang berfokus pada proses
pengoprasionalan rem dengan tipe ABS. Hal ini akan memberikan kontribusi yang signifikan
pada peningkatan keselamatan berkendara di Indonesia yang belum menggunakan mekanisasi
teknologi rem otomatis pada sepedah motor (resiko keterlamabatan pengereman ). Secara detail
keunggulan EBABS diperikan sebagai berikut.
1) Bahan/material
Bahan yang digunakan pada pembuatan bodi EBABS adalah material yang mudah
didapat, kuat, ramah lingkungan, dan mudah untuk dilakukan manufacturing. Bahan yang
5
digunakan jenis fiber dan metal pilihan, meskipun kuat namun ringan, serta dengan harga
produksi dan harga jual yang rendah.
2) Multifungsi
Karena pada teknologi ini terdapat 2 fungsi utama yaitu yang pertama sebagai pengoprasi
rem otomatis dan sebagai emergenci rem yang yang sangat efektif.
3) Pengoprasiannya
Sangat mudah karena ketika kita mode on kan pada switch alat tersebut kinerjanya
tergantung dengan kunci kontak atau ignition swich. Maka apa bila engine hidup dengan
sendirinya akan ikut hidup.
4) Ekonomis dan Ergonomis
EBABS mudah didapatnya material pembuatannya dan pengoperasian yang mudah
sehingga setiap orang mampu dengan mudah untuk mengoperasikannya. Biaya produksi
dan biaya jual EBABS masuk dalam kategori ekonomis, sehingga terjangkau untuk
seluruh kalangan. Selain itu EBABS juga nyaman untuk diimplementasikan di semua
medan dan kondisi.

C. Analisis Produk Kompetitor


Hingga saat ini belum ada teknologi pengoperasian rem secara otomatis pada sepeda motor
yang berfungsi sebagai rem otomatis atau emergenci brake. Sebagian besar rem masih sebatas
di operasionalkan secara manual atu konfensional.

D. Spesifikasi Teknis Produk Inovasi


EBABS memilki spesifikasi yang futuristik dengan bentuk yang unik serta ketangguhan
yang tinggi. Secara singkat, Spesifikasi Produk Prototype EBABS sebagai berikut.
Dimensi : Panjang x Lebar x Tinggi: 15cm x 10cm x 5cm
Bahan : Karbon Fiber dilapis Epoxy finishing cat
Sistem Kendali : switch ON/OFF atau ignition swich (kunci kontak)
Saving Energy dan Daya : Bateray atau ACCU (12Volt)

6
Gambar 1 Spesifikasi desain produk EBABS (desain prototipe)

E. Ketersediaan Bahan Baku Produksi Produk Teknologi


Bahan baku dalam (komponen) produksi EBABS relatif murah dan tersedia sangat banyak.
Komponen utama meliputi ARDUINO, BODY, SELENOIT VALVE, SWICH , SENSOR
JARAK HC-SR04, dan KABEL. Komponen-komponen tersebut banyak tersedia open source
di pasaran. Selain itu, body dari fiber dan metal juga mudah untuk diproduksi dan dirancang
desainnya.

F. Tahapan dan Mekanisme Produksi Produk


Pada tahapan dan mekanisme produksi produk, dilakan dengan beberapa tahapan. Pada tahapan
penyempurnaan produk, meliputi perancangan body, perakitan komponen – komponen
7
EBABS, penempataan komponen pada unite dan rekayasa penenmpatan komponen,
pengadaan bahan dan peralatan, manufacturing body EBABS, finishing body EBABS,
merangkai dan menginstalasi sistem elektronik, connecting sumber daya. Tahap selanjutnya
yaitu tahap uji coba meliputi uji coba produk skala laboratorium, uji kinerja produk pada
jalanan umum. Selanjutnya yaitu tahap Fabrikasi dilakukan di laboratorium manufaktur
Jurusan Teknik Mesin-UM. Setelah itu, tahap sosialisasi ke pengendara sepeda motor di
wilayah pantura Prov. Jawa Timur serta melakukan analisis kerjasama dengan mitra sebagai
calon distributor produk. Tahap terakhir yaitu tahap marketing, melalui media offline dan
online.

G. Tingkat Kesiapan Teknologi dan Status Kepemilikan Produk


Secara umum, tingkat kesiapan teknologi (TKT) EBABS dalam bentuk prototipe yang siap
dikembangkan. Pengembangan dilakukan untuk menambah ke efektifan dan kepekaan dari
sensor dan memperbaiki sedikit error pada prototipe yag sudah ada. EBABS merupakan
produk sendiri, yang dirancang dengan teknik semi assembling dikarenakan bebera[a
komponen menggunakan komponen given yang telah dijual dipasaran.

H. Status Kekayaan Intelektual


EBABS setelah scheme ini akan dipatenkan dengan merk EBABS. Untuk saat ini, EBABS
belum diajukan pada badan sertifikasi.

8
BAB III. ASPEK KEUANGAN DAN POTENSI PASAR

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa angka kecelakaan
di Indonesia sangatlah tinggi. Menurut data yang kami ambil dari data statistik peristiwa
kecelakaan yang di miliki oleh KORLANTAS POLRI sebagai berikut

(sumber: Web KORLANTAS POLRI )


EBABS di harapakan menjadi trobosan terbaru yang mampu berperan untuk membantu
menurunkan angka kecelakaan di Indonesia.

Positioning

9
EBABS ini diposisikan sebagai produk atau alat yang berfungsi untuk mempermudah
pengoprasionalan pengereman khususnya pada rem tipe ABS , dengan kualitas yang bagus
tetapi dengan harga yang murah karena produk asli dalam negeri. Untuk itu dalam pemasaran
produk EBABS ini, perlu melakukan upaya-upaya pemasaran yang sesuai dengan siklus
produk, dalam hal ini EBABS termasuk produk yang baru atau berada pada siklus pengenalan
(introduching) agar tepat sasaran.
Analisis SWOT
Hasil Analisis SWOT untuk menilai kelayakan produk dan strategi yang diperlukan untuk
memasuki dunia persaingan untuk produk peralatan pertanian sebagai berikut.

Tabel 3.1. Penilaian Kekuatan/Keunggulan


No STRENGTH SKOR BOBOT TOTAL
1 SDM 9 2 18
2 Ramah Lingkungan 9 1 9
3 Multi Fungsi 9 2 18
4 Praktis 10 1,5 15
5 R&D 9 1,5 13,5
6 Harga 10 2 20
Total 93,5

Keterangan:
1. Nilai Skor berasal dari penilaian dengan rentang penilaian 1-10 (dari yang terendah sampai
dengan yang tertinggi).
2. Untuk Sisi kekuatan, bahwa keunggulan/kekuatan dari usaha yang akan dilakukan yaitu
ada pada SDM, EBABS dibuat oleh para ahli dalam bidang teknik mesin, dan teknik
elektro, dan untuk R&D (Research dan development) produk ini mempunyai tenaga ahli
baik mengenai kualitas produknya sendiri maupun dalam hal pengembangan pangsa pasar,
sehingga untuk kegiatan penelitian dan pengembangan kita mempunya kemudahan dalam
hal tenaga ahli.
3. Selain SDM dan R&D, keunggulan dalam hal harga yang lebih murah dari pesaing, bentuk
dan ukuran produk yang lebih praktis, serta fungsi yang lebih banyak juga dibandingkan
produk yang sudah ada sebelumnya.

Tabel 3.2. Penilian Kelemahan


NO WEAKNESS SKOR BOBOT TOTAL
1 Keunggulan Merek 6 3 18
2 Keterujian kualitas produk 6 2 12
10
3 Jaringan dan 6 2 12
Pelayanan/pendistribusian
4 Pengalaman 5 1,5 7,5
5 Keuangan/modal 6 1,5 9
Total 58,5

Keterangan:
1. Nilai Skor berasal dari penilaian dengan rentang penilaian 1-10 (dari yang terendah sampai
dengan yang tertinggi).
2. Untuk sisi kelemahan, bahwa dalam usaha produksi Drone SR-D 212 ini lemah dalam hal
merek, karena Drone SR-D 212 merupakan produk baru yang ada di pasaran, sehingg perlu
berjuang untuk mendapatkan posisi di benak calon pelanggan. Selain merek, kelemahan lain
juga dalam sisi jaringan pelayanan/pendistribusian, pengalaman usaha untuk produk Drone,
serta keuangan yang dalam hal ini, para competitor lebih mempunyai keunggulan.
Tabel 3.3. Penilaian Peluang
NO OPPORTUNITY SKOR BOBOT TOTAL
1 Era teknologi terus berkembang 9 3 27
2 Jaringan penelitian pengembangan 9 3 27
3 Daya beli petani 9 4 36
Total 90

Keterangan:
1. Nilai Skor berasal dari penilaian dengan rentang penilaian 1-10 (dari yang terendah sampai
dengan yang tertinggi).
2. Untuk sisi peluang, usaha yang akan dilakukan adalah adanya era teknologi yang terus
berkembang, karena dengan adanya perkembangan tersebut, calon pelanggan/target dari
penjualan produk semakin familiar dengan adanya kemajuan-kemajuan teknologi dalam
bidang pertanian, dalam hal ini peralatan pertanian. Jaringan penelitian pengembangan dari
usaha sangatlah luas, karena berada pada lingkungan perguruan tinggi.
3. Daya beli petani juga merupakan peluang besar, dalam hal ini secara nasional, daya beli
petani mengalami telah perkembangan, sehingga optimis terhadap penerimaan produk ini
kepada calon pelannggan, yaitu petani kelapa.

11
Tabel 3.4. Penilaian Ancaman
NO TREATH SKOR BOBOT TOTAL
1 Lingkungan bisnis yang kompetitif 9 3 27
2 Konsumen memiliki banyak pilihan 7 2 14
3 Kecepatan inovasi dari competitor 9 3 27
4 Peniruan dari kompetitor 9 2 18
Total 86

Keterangan:
1. Nilai Skor berasal dari penilaian dengan rentang penilaian 1-10 (dari yang terendah sampai
dengan yang tertinggi).
2. Untuk sisi ancaman, ancaman dari usaha ini adalah lingkungan bisnis yang kompetitif,
karena adanya teknologi yang semakin berkembang, sehingga konsumen akan memiliki
banyak pilihan. Selain itu kecepatan inovasi juga merupakan ancaman jika tidak cepat pula
melakukan inovasi yang berarti.
3. Dalam setiap usaha, sering ditemukan terjadinya produk yang sudah ada, walaupun produk
sebelumnya sudah mendapat hak paten. Hal tersebut terjadi karena salah satunya
keterbatasan control dari pemerintah maupun pihak-pihak yang dirugikan, dalam hal ini,
usaha produksi EBABS juga bisa menyebabkan munculnya peniru-peniru dari produk, dan
hal itu merupakan ancaman.
Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran SWOT
Diketahui Total:
1) STRENGTH = 93.5
2) WEAKNESS = 58,5
3) OPPORTUNITY = 90
4) TREATH = 86
a. Selisih total kekuatan- total kelemahan = 93,5-58,5 = 35 (terletak pada sumbu x)
b. Selisih total peluang-total tantangan = 90-86 = 4 (terletak pada sumbu y)
Kuadran SWOT
Opportunity

Kuadran III = Ubah Kuadran I = progresif


Strategi (-,+) (+,+)

12
Weakness Strength
Kuadran IV = Kuadran II=
Strategi agar Diversifikasi
bertahan (-,-) Strategi (+,-)

Threath

Hasil analisis swot tersebut, usaha produksi EBABS ini, berada pada kuadran I. Posisi
ini menandakan bahwa usaha yang akan didirikan kuat dan berpeluang, rekomendasi strategi
yang diberikan adalah progresif, artinya usaha akan dalam kondisi prima dan mantap sehingga
sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih
kemajuan secara maksimal. Pada mengenalkan produk kepada konsumen/calon pelanggan,
maka dalam kegiatan awal pemasaran mengadopsi teori yang dipaparkan dari The Howard and
Shet Model of buyer behavior. Model ini menjukkan suatu proses dan variabel yang
mempengaruhi perilaku konsumen sebelum dan sesudah terjadinya pembelian. Ada tiga
variabel utama dalam model ini yaitu persepsi, belajar dan sikap. Tujuan model ini adalah
untuk menjelaskan bagaimana konsumen membandingkan dan memilih satu produk yang
sesuai dengan kebutuhannya.

Variabel Eksogen

Stimulus Persepsi Pembelajaran Output

Gambar 3.2. Kegiatan Awal Pemasaran

Berdasarkan teori tersebut, maka langkah untuk memperkenalkan produk kepada


target/calon pelanggan yaitu memaparkan kualitas dari EBABS, agar calon pelanggan
mengetahui apa yang dibutuhkannya ataupun mengingatkan mereka kembali akan kebutuhan
teknologi transfortasi dari yang sudah ada sebelumnya melalui pemaparan tentang:
1. Alat –alat trasfortasi yang sudah ada untuk untuk memudahkan bepergian
2. Fungsi pengereman secara umum
13
3. Keunggulan dan perbedaan EBABS dari produk yang sudah mempunyai pangsa pasar
4. Kelemahan dari EBABS (dalam hal ini menekankan bahwa kelemahan yang dimiliki oleh
EBABS adalah pada mereknya saja, karena merupakan produk baru), agar persepsi yang
muncul dari konsumen adalah teknologi ini ini mempunyai kualitas yang bagus, walaupun
produk masih baru
5. Keuntungan–keuntungan yang akan diperoleh target saat menggunakan EBABS, baik
secara produktifitas maupun laba.
6. Spesifikasi dari EBABS
7. Cara penggunaan EBABS
Simulus yang diberikan kepada calon pelanggan tersebut, diharapkan calon pelanggan
memiliki keyakinan dan niat untuk melakukan pembelian dan pada akhirnya melakukan
pembelian.
Pemasaran Produk
Bentuk pemasaran yang akan digunakan, yaitu melakukan analisis dengan menggunakan
metode analytical hierarchy process (AHP), dengan langkah sebagai berikut.
1) Pemilihan bentuk pemasaran yang dilakukan
Pemilihan dua bentuk pemasaran yang digunakan dalam analisis ini adalah demostrasi dan
online, karena mempertimbangkan siklus hidup dari usaha yang akan dilakukan, yaitu masuk
pada siklus pengenalan yang belum mempunyai merek yang kuat dan masyarakat belum
mengenalnya. Dua bentuk pemasaran yaitu online dan demonstrasi.
2) Menentukan kriteria perbandingan bentuk pemasaran
Dalam hal ini meliputi biaya, efektifitas, kepercayaan calon pelanggan, dan kecepatan
informasi.

3) Mengembangkan matriks perbandingan dan sintesis bentuk pemasaran


a. Matriks kriteria biaya
Biaya
Bentuk Pemasaran Online Demonstrasi
Online 1 1/2
Demonstrasi 2 1
Total 3 1 1/2
Biaya
Bentuk
Pemasaran Online Demonstrasi Rata-rata baris
14
Online 0.333333 1/3 0.333333333
Demonstrasi 0.666667 2/3 0.666666667
Total 1

b. Matriks kriteria efektifitas


Efektif
Bentuk Pemasaran Online Demonstrasi
Online 1 1/2
Demonstrasi 2 1
Total 3 1 1/2
Efektif
Bentuk Pemasaran Online Demonstrasi Rata-rata baris
Online 0.333333 1/2 0.333333333
Demonstrasi 0.666667 2/3 0.666666667
Total 1

c. Matriks kriteria Kepercayaan calon pelanggan


Kepercayaan calon pelanggan
Bentuk pemasaran Online Demonstrasi
Online 1 1/6
Demonstrasi 6 1
Total 7 1 1/6
Kepercayaan calon pelanggan
Bentuk pemasaran Online Demonstrasi Rata-rata baris
Online 0.142857143 1/7 0.142857143
Demonstrasi 0.857142857 6/7 0.857142857
Total 1

d. Matriks kriteria kecepatan informasi


Kecepatan informasi
Bentuk Pemasaran Online Demonstrasi
Online 1 5
Demonstrasi 1/5 1
Total 1 1/5 6
Kecepatan informasi
Bentuk Pemasaran Online Demonstrasi Rata-rata baris
Online 5/6 0.833333333 0.833333333
Demonstrasi 1/6 0.166666667 0.166666667
Total 1

4) Menentukan vektor preferensi dari bentuk pemasaran


Bentuk Pemasaran Biaya Efektif Kepercayaan calon pelanggan Kecepatan informasi

15
Online 0.333333333 0.333333333 0.142857143 0.833333333
Demonstrasi 0.666666667 0.666666667 0.857142857 0.166666667

5) Mengembangkan Matriks Perbandingan Berpasangan kriteria dan sintesis


Kepercayaan calon
Kriteria Biaya Efektif pelanggan kecepatan informasi
Biaya 1 1/6 1/5 1/2
Efektif 6 1 1 1/2 2
Kepercayaan
calon pelanggan 5 2/3 1 1 1/2
Kecepatan
informasi 2 1/2 2/3 1
Total 14 2 1/3 3 3/8 5

Kepercayaan kecepatan
Kriteria Biaya Efektif calon pelanggan informasi Row average
Biaya 0.071428571 0.071428572 0.059405941 0.1 0.075565771
Efektif 0.428571429 0.428571429 0.445544554 0.4 0.425671853
Kepercayaan calon
pelanggan 0.357142857 0.285714286 0.297029703 0.3 0.309971711
Kecepatan informasi 0.142857143 0.214285714 0.198019802 0.2 0.188790665

6) Menentukan vector preferensi dari kriteria


Vektor Preferensi

Biaya 0.075565771
Efektif 0.425671853
Kepercayaan calon pelanggan 0.309971711
Kecepatan informasi 0.188790665
Skor keseluruhan
Online 0.368686435
Demonstrasi 0.631313565
Berdasarkan AHP yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa pemasaran Demonstrasi masih
lebih baik dilakukan daripada online untuk usaha yang akan dilakukan pada tahap
awal/pengenalan produk.
Penentuan nilai matriks preferensi untuk bentuk pemasaran dan kriteria berdasarkan
kategori penilaian sebagai berikut.
Tingkat Preferensi Nilai angka
Sama disukai 1
Sama hingga cukup disukai 2
Cukup disukai 3
Cukup hingga sangat disukai 4
16
Sangat disukai 5
Sangat disukai hingga amat sangat disukai 6
Amat sangat disukai 7
Amat sangat disukai hingga luar biasa disukai 8
Luar biasa disukai 9

Kriteria perbandingan
Biaya: Biaya yang dimaksud adalah besarnya biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran
online/demonstrasi
Efektif: Efektif disini adalah tingkat dari pemasaran yang tepat sasaran
Kepercayaan calon pelanggan: Kepercayaan disini adalah kepercayaan yang ditimbulkan dari
adanya pemasaran online dan demonstrasi untuk siklus usaha yang dalam taham pengenalan
Kecepatan Informasi: Kecepatan yang dimaksud disini adalah kecepatan informasi yang
tersampaikan dari adanya pemasaran secara online/demonstrasi
Uji konsistensi
Untuk mengambil keputusan berdasarkan analisis AHP yang telah dilakukan, maka dilakukan
uji konsistensi terhadap AHP yang dilakukan, dengan hasil sebagai berikut:
1. Didapatkan hasil CI (Indeks konsistensi) sebesar 0.010280399 yang berarti tingkat
konsistensi sangat bagus
2. Didapatkan hasil perbandingan indeks konsistensi dan Random Indeks (CI/RI) sebesar
0.011422666 yang berarti tingkat konsistensi sangat bagus.
Dapat disimpulakan bahwa hasil analisis bisa digunakan untuk mengambil keputusan.
Demontrasi. Dari hasil analisis tersebut maka untuk memasarkan produk, lebih menekankan
pada penggunaan demonstrasi produk. EBABS merupakan produk dalam kategori shopping
goods, yang mana konsumen dalam melakukan pembelian tidak serta merta melakukan
pembelian, melainkan melakukan pemikiran yang agak mendalam, baik melaui kualitas,
manfaat dan harga, sehingga menurut ini demonstrasi adalah upaya yang tepat, karena produk
ini adalah produk baru yang belum memiliki kekuatan dalam hal merek, sehingga kurang bisa
meyakinkan konsumen jika tidak ada pemaparan yang lebih mendalam, sehingga dengan
adanya demontrasi langsung, maka akan berhadapan langsung dengan konsumen untuk
meyakinkan kepada konsumen walau produk ini baru, akan tetapi kualitas tidak kalah. Tidak
dapat dipungkiri bahwa informasi akan semakin cepat melalui jalur online, mencari
peruntungan melalui pemasaran online, walaupun dalam tahap awal ditekankan pada
pemasaran secara demonstrasi.
17
Dampak Positif Yang Dihasilkan Dari EBABS
Produkstivitas meningkat: dengan adanya EBABS ini, maka akan semakin memudahkan
pengendara dalam pengoprasianalan sistem pengereman tipe ABS, karena memperkecil resiko
kecelakaan, dan penggunaanya yang mudah dan praktis,sehingga akan dapat meningkatkan
produktivitasnya
Efisiensi tercapai: dengan penggunaan EBABS maka tenaga yang sebelumnya dialokasikan
secara berlebihan untuk mengoprasikan rem, bisa dipangkas

ANALISIS USAHA

1. Perkiraan Biaya
a. Biaya Tetap (Fix Cost)
No Uraian Biaya (Rp)
1 Body EBABS 25.000,00
2 Arduino 125.000,00
3 Selenoit valve 50.000,00
4 Sensor HC-SR04 50.000,00
5 Relay 10.500,00
6 Kabel 10.000,00
7 Timah 5.500,00
Total Biaya Tetap (Fix Cost) 276.000,00
b. Biaya Variabel (Variable Cost)
No Uraian Biaya (Rp)
1 Biaya pengujian Manufacture Produk Skala Lab 100.000,00
2 Pemrograman 50.000,00
Total Biaya Variabel (Variable Cost) 150.000,00

c. Biaya Total (Total Cost)

No Uraian Jumlah (Rp)


1 Biaya Tetap (Fix Cost) 276.000,00
2 Biaya Variabel (Variable Cost) 150.000,00
Jumlah 426.000,00

2. Tingkat Pengembalian/ Break Event Point (BEP)


BEP = Biaya total : (Harga Jual Per Unit - Biaya variabel per unit)
= 426.000: (500.000 - 150.000)
= 426.000 : 300.000

18
= 1,43
Jadi, akan tercapai titik BEP pada saat EBABS terjual mencapai 2 unit atau jika per
bulan dapat memproduksi 2-3 unit, maka dalam 1 bulan akan tercapai BEP.
3. Keuntungan / Laba
Keuntungan = Pendapatan Selama 4 Bulan (terjual 12 Unit) – Modal Utama
= 6.000.000 - 3.312.000
= 2.688.000,00
Jadi dengan biaya produksi Rp. 3.312.000,00 dan dengan waktu produksi 4 bulan (terjual 12
Unit), maka akan memperoleh laba bersih sebesar Rp. 2.688.000,00.

19
BAB IV. RENCANA KEGIATAN

Rencana kegiatan CPPBT ini dilakukan beberapa tahapan kegiatan. Rincian kegiatan
tersebut diperikan melalui matrik dengan Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Matriks Rencana Kegiatan Produksi dan Komersialisasi EBABS


Nama Kegiatan Rincian Kegiatan Target Luaran Durasi Kegiatan (dalam
(Terukur) hitungan bulan)
Produksi dan Penyempurnaan Produk 1 unit produk Februari-April
Pendaftaran Paten Produk terdaftar paten Maret-April
Fabrikasi Prototipe Hasil 1 unit produk April-Mei
Komersialisasi Penyempurnaan
Uji coba EBABS skala 1 unit produk beserta data Juni
Teknologi laboratorium pendukung
Revisi Prototipe 1 unit produk Juni-Juli
Uji coba skala 1 unit produk beserta data Juli
TepatGuna perkebunan kelapa pendukung
Pendirian Perusahaan  legalisasi usaha Juni-Agustus
Robo-Drone  workshop dan
showroom produk
‘SR-D 212’ Fabrikasi dan Finishing 20 unit produk Juli-September
Produk EBABS
Sosialisasi ke petani 2 lokasi Juli-September
Pembasmi kelapa
Kerjasama dengan mitra 2 mitra Juli-September
Hama & Marketing: offline dan  offline: workshop dan Juli-Oktober
online showroom produk,
katalog produk,
Pemanen Buah publikasi media cetak,
radio, dan televisi
Kelapa  online: 1 paket website,
3 akun sosmed
(facebook, instagram,
dan komunitas petani
kelapa melalui
whatsapp)
Pameran produk 2 kali pameran Juli&September
Publikasi Jurnal 1 artikel Juli-Oktober
Internasional

20
LAMPIRAN
1. JADWAL KEGIATAN

Pelaksanaan Kegiatan
No Nama Kegiatan
Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober

1 Penyempurnaan Produk
2 Pendaftaran Paten Produk
Fabrikasi Prototipe Hasil
3
Penyempurnaan
Uji coba KCPPI skala
4
laboratorium
Uji coba skala perkebunan
5
kelapa
6 Revisi Prototipe
7 Pendirian Perusahaan
Fabrikasi dan Finishing
8
Produk KCPPI
9 Sosialisasi ke petani kelapa
10 Kerjasama dengan mitra
Marketing: offline dan
11
online
12 Pameran produk
Publikasi Jurnal
13
Internasional

21
2. PROFIL TIM PELAKSANA

No Nama Jabatan Keahlian

1 Andika Bagus Nur Rahma Ketua Teknik Mesin


Putra, S.Pd., M.Pd.
(Mekanisasi Engine Electrical)

2 Ahmad Mursyidun Nidhom, Anggota Teknik Elektro


M.Pd.
(Electronic Tools)

3 Fitriana, S.Pd., M.M. Anggota Manajemen Pemasaran


(Marketing Management)
Anggota Teknik Mesen
4 Dr. Muhammad Alfian Mizar,
(Mekanisasi pertanian)
M.P.
5 Bayu Ari Widiyanto Teknisi Mahasiswa Pend. Teknik
Otomotif

6 Denny Afrikudin Teknisi Mahasiswa Pend. Teknik


Otomotif

7 Candra Aknuranda Wibowo Teknisi Mahasiswa Pend. Teknik


Otomotif

22
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENGUSUL
Biodata Ketua Pengusul

I. IDENTITAS PRIBADI
1 Nama Lengkap & Gelar Bayu Ari Widiyanto

2 NM 160513609653

8 Tempat & Tanggal Lahir Ponorogo, 06 MARET 1997

9 Jenis Kelamin (v) Laki-laki () Perempuan

10 Status Perkawinan ( )Kawin (v )Belum Kawin ( )Duda/Janda

11 Tinggi/Berat Badan 175 Cm / 60 Kg

12 Agama Islam

13 Jurusan/Prodi Pendidikan Kejuruan (Teknik Otomotif)

14 Alamat Kantor Jl. Semarang 5 Malang 65145

Universitas Negeri Malang

15 Alamat Rumah Jl. CANDI blok 2C No 255 B,


karangbesuki, Sukun , Malang

16 No. Telpon Rumah/Fax & HP 085211977063

17 Email Bayuwidiyanto34@gmail.com

II. PENDIDIKAN
Formal

No Jenjang Nama dan Tempat Jurusan/Bidang Tahun Ijazah/


Keahlian Lulus Gelar
1 TK TK Dharma Wanita Menggambar dan 2006 .
Maaron menyanyi
23
2 SD SD Negeri 02 - 2010
MARON
3 SMP SMP Negeri 1 - 2013
Kauman
4 SMA SMK PGRI 2 Teknik Sepeda Motor 2016
PONOROGO
5 S1 Universitas Negeri S1 Pendidikan Teknik Sampai S.Pd
Malang Otomotif Sekarang

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan
secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.

Malang, 20 Juni 2017


Yang menyatakan,

Bayu ari widiyanto

24
3. FOTO PROTOTIPE EBABS

25

Vous aimerez peut-être aussi