Vous êtes sur la page 1sur 33

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN

DENGAN PENYALURAN ENERGI : SENAM AEROBIK LOW IMPACT

DI RUANG SADEWA RSUD BANYUMAS

KTI
Disusun untuk memenuhi syarat mata kuliah Tugas Akhir pada Program Studi D III
Keperawatan Purwokerto

ROSI ARISTA

NIM. P1337420215040

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PURWOKERTO

JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK

KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2018
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN
DENGAN PENYALURAN ENERGI : SENAM AEROBIK LOW IMPACT
DI RUANG SADEWA RSUD BANYUMAS

A. PENGKAJIAN
Nama Mahasiswa : Rosi Arista
NIM : P1337420215040
Tanggal Pengkajian : 17 April 2018
Jam Pengkajian : 13.00 WIB
Tempat Pengkajian : Ruang Sadewa RSUD Banyumas

1. Identitas Pasien
Nama : Ny.I
Tempat, tanggal lahir : Banjarnegara, 5 Agustus 1987
Umur : 30 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kenteng, Rt 02/07 Madukara, Banjarnegara
Suku, bangsa : Jawa, Indonesia
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : S1 Pendidikan
Status : Menikah
Tanggal Masuk RS : 8 April 2018
No. RM : 00845393
Diagnosa Medis : F29 (Unspesified non organic psychosis)

2. Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 56 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Kenteng, Rt 02/ 07 Madukara, Banjarnegara
Hubungan dengan pasien : Ibu kandung
3. Alasan Masuk
Klien masuk ke RSUD Banyumas pada tanggal 8 April 2018 dengan diantar
oleh keluarganya. Keluarga pasien mengatakan 6 hari sebelum masuk RSUD Banyumas
klien mengalami perubahan perilaku secara bertahap, mengamuk, membakar kasur,
memecahkan piring menggunakan tangannya sendiri, sering mondar-mandir, mengalami
kesulitan tidur khususnya malam hari, mengatakan ingin mati saja dan hendak
mengakhiri hidupnya dengan memegang pisau namun gagal karena ketahuan oleh
ibunya.

4. Faktor Presipitasi
Pasien mengatakan merasa kesal karena dalam 1 bulan ini tetangga pasien
mengatakan ibunya seorang PSK.

5. Faktor Predisposisi
Pasien mengatakan mempunyai riwayat dirawat 5 kali di Instalasi Pelayanan
Kesehatan Jiwa, 2x di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Magelang dan 3x di RSUD Banyumas
dengan alasan masuk mengalami perubahan perilaku, bicara ngelantur, berusaha
membakar kasur dan mengamuk serta tidak mau meminum obatnya. Pasien mengatakan
tidak pernah mengalami aniaya maupun kekerasan dalam anggota keluarga namun pada
tahun 2009 orang tua pasien bercerai dan pasien tinggal bersama ibunya seorang.
Keluarga pasien mengatakan di dalam keluarganya tidak ada anggota keluarganya yang
memiliki riwayat gangguan jiwa.

6. Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital : TD : 110/80 mmHg RR : 20 x/menit
N : 88 x/menit S : 36,5°C
Ukur : BB : 55 kg TB : 154 cm
Keluhan Fisik : Pasien tidak memiliki keluhan sakit dan hasil laboratorium dalam
batas normal. Tampak belang di tangan kanan pasien pasca
mengamuk.
7. Psikososial

a. Genogram

Gambar 1.1 Genogram

Keterangan :

: Laki-laki : Pasien

: Perempuan : Tinggal Serumah

: Meninggal : Menikah

: Bercerai

Pasien adalah anak ke dua dari 2 bersaudara namun kaka pasien sudah
meninggal ketika masih bayi. Tahun 2009 ketika orangtuanya bercerai pasien tinggal
serumah dengan ibunya namun pasien mengatakan setelah menikah yaitu pada tahun
2015 ia tinggal serumah dengan suami dan seorang anaknya. Pasien mengatakan
komunikasi dengan keluarga baik, pasien menggunakan bahasa Indonesia untuk
berkomunikasi. Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada aturan yang
mengekang. Keluarga pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki
gangguan jiwa dan pengambil keputusan dalam keluarga dipegang oleh suami pasien.
b. Konsep diri
1) Gambaran diri
Pasien mengatakan ia mensyukuri semua bagian tubuhnya dan
menganggap tubuhnya sebagai anugerah dari Allah SWT.
2) Identitas
Pasien adalah perempuan umur 30 tahun, bertempat tinggal di
Banjarnegara, sudah menikah, memiliki seorang anak. Pasien mengatakan
sering merasa malu karena memiliki riwayat dirawat di RSJ.
3) Peran
Pasien mengatakan ia adalah seorang istri yang memiliki 1 orang anak.
Pasien merasa tidak puas sebagai istri dan ibu karena sering dirawat di
RSJ.
4) Ideal diri
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh agar dapat pulang ke rumah dan
berharap bisa mengasuh anaknya. Pasien juga berharap nantinya setelah
pulang, tetangganya berhenti mengatai ibunya seorang PSK.
5) Harga diri
Pasien mengatakan sering merasa malu ketika bertemu teman dan tetangganya
karena bolak –balik masuk RSJ. Pasien mengatakan hidupnya sudah tidak
berguna lagi.

c. Hubungan sosial
1) Orang yang berarti
Pasien mengatakan orang yang paling berarti adalah suami dan anaknya.
2) Peran serta dalam kelompok
Pasien mengatakan tidak mengikuti organisasi atau kegiatan di masyarakat.
3) Hambatan berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan malu dan minder berhubungan dengan orang lain karena
memiliki riwayat masuk RSJ.
d. Spiritual
1) Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan bahwa sakitnya saat ini adalah cobaan dari Allah SWT dan
pasien yakin bahwa dia pasti sembuh.
2) Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit jarang sholat 5 waktu, saat di
rumah sakit pasien tidak pernah sholat 5 waktu.

8. Status Mental

a. Penampilan
Pasien terlihat cukup rapi, pemakaian baju tidak terbalik.
b. Pembicaraan
Pembicaraan pasien cepat dengan nada tinggi dan dapat dimengerti, pasien mampu
memulai pembicaraan terlebih dahulu, pasien sering mengkritik diri sendiri dan
mengatakan tidak berdaya dengan keputusan ibunya yang membawanya ke RSJ,
terkadang pasien berbicara cepat dengan nada rendah sehingga kurang jelas untuk
didengar.

c. Aktivitas motorik
Pasien pada saat pengkajian terlihat tenang. Namun saat tidak berinteraksi dengan
pengkaji, pasien kadang terlihat gelisah, kadang terlihat sedang melamun, terlihat
tidak bersemangat dalam menjalani aktivitasnya di RS, mudah menangis bila teringat
suami dan anaknya.
d. Alam perasaan
Pasien terlihat tenang namun dapat tiba-tiba sedih.
e. Afek
Afek pasien labil.

f. Interaksi selama wawancara

Selama wawancara pasien kooperatif namun kadang pandangan mata kosong, terlihat
bingung, pada saat awal dikaji pasien menjawab pertanyaan pengkaji agak lama
dengan nada cepat.
g. Persepsi
Pasien tidak memiliki gangguan persepsi.
h. Proses pikir
Pasien tidak ada gangguan dalam proses pikir.
i. Isi pikir
Pasien tidak memiliki waham atau obsesi.
j. Tingkat kesadaran
Kesadaran pasien baik, tidak mengalami diorientasi (waktu, tempat, orang), pasien
mampu menyebutkan nama keluarganya, hari dan tanggal serta tempat saat ini dia
berada.
k. Memori

1) Jangka panjang
Pasien mampu mengingat kejadian di masa lalu kurang lebih 3 tahun yang lalu.
2) Jangka pendek
Pasien mampu mengingat tanggal dan hari masuk rumah sakit.
3) Saat ini
Pasien mengingat kegiatan apa saja yang ia lakukan hari ini mulai dari bangun
tidur sampai saat dilakukan pengkajian.
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pasien mampu berkonsentrasi dan mampu melakukan perhitungan sederhana selama
interaksi, perhatian pasien tidak mudah beralih.
m. Kemampuan penilaian
Pasien mampu melakukan penilaian ringan seperti mampu meminum obat agar cepat
sembuh dengan bantuan motivasi orang lain.
n. Daya tilik diri
Pasien tidak mengingkari ataupun menyalahkan hal-hal di luar dirinya berkaitan
dengan penyakitnya.

9. Kebutuhan Persiapan Pulang


a. Makan
Pasien mampu makan tanpa bantuan orang lain.
b. BAB/BAK
Pasien mampu BAB/BAK secara mandiri dengan frekuensi BAK 6-8x/hari, BAB
1x/hari.
c. Mandi
Pasien mampu mandi secara mandiri dengan frekuensi 2x sehari, mengetahui cara
mandi, menyikat gigi dan mencuci rambut.
d. Berpakaian
Pasien mampu berpakaian secara mandiri dan sesuai dengan waktu atau situasi.
e. Istirahat dan tidur
Lama tidur pasien pada siang hari kurang lebih 1-2 jam dan tidur malam hari kurang
lebih 7 jam.

f. Pemeliharaan kesehatan

Pasien mengatakan jika sakit periksa ke puskesmas dan minum obat.


g. Kegiatan di dalam rumah
Pasien mampu melakukan pekerjaan rumah, pasien bisa memasak dan mencuci baju
sendiri.
h. Kegiatan di luar rumah
Pasien mampu melakukan kegiatan di luar rumah secara mandiri.

10. Mekanisme Koping


Pasien mengatakan apabila ada masalah lebih banyak dipendam sendiri dan berusaha
menyelesaikan masalahnya sendiri, namun apabila sudah marah pasien mengamuk
dengan memecahkan piring menggunakan tangannya sendiri.

11. Masalah Psikososial dan Lingkungan


Pasien mengatakan memiliki masalah dengan tetangganya yang selalu mengatakan
ibunya seorang PSK dan pasien mengatakan malu bertemu teman serta tetangganya
karena memiliki riwayat dirawat di RSJ.

12. Pengetahuan Kurang


Pasien mengetahui penyakit yang dialami, namun tidak tahu tentang koping untuk
menghadapi masalah.

13. Aspek Medis

Diagnosa medis : F29

Terapi medis:

a. Clozapin 3 x 25mg
b. Chlorpromazie 1 x 100mg
c. Risperidon 2 x 2mg
B. ANALISA DATA

Tabel 1.1 Analisa Data


No Data Fokus Diagnosa Keperawatan Paraf
1. DS : Risiko Perilaku
 Pasien mengatakan merasa kesal dengan KekerasanTerhadap Diri
tetangga karena sudah 1 bulan ibunya
difitnah bekerja sebagai PSK.
 Pasien mengatakan sehari sebelum
masuk RS mengamuk dengan
memecahkan piring dan membakar kasur
 Pasien mengatakan apabila ada masalah
lebih banyak dipendam sendiri dan
berusaha menyelesaikan masalahnya
sendiri, namun apabila sudah marah
pasien mengamuk dengan memecahkan
kaca menggunakan tangannya sendiri.
 Ny. I mengatakan pernah dirawat di
layanan kesehatan jiwa selama 5 kali
dengan masalah yang sama
 Keluarga pasien mengatakan ketika
dirumah pasien sering mondar-mandir
sendiri dan selalu ingin mengamuk
dengan memecahkan piring dan
membakar kasur.
DO :
 Bicara cepat dengan nada tinggi kadang
dengan nada rendah
 Afek pasien labil
 Tangan kanan pasien tampak ada belang
bekas terkena benda tajam,
 Pasien terlihat tidak semangat
dalam menjalani
aktivitasnya di RS
2. DS : Harga Diri Rendah
 Pasien mengatakan ia merasa malu Kronis
karena memiliki riwayat dirawat di
rumah sakit jiwa.
 Pasien mengatakan malu jika bertemu
teman dan tetangga ketika pulang dari
RSUD Banyumas.
 Pasien mengatakan hidupnya
sudah tidak berguna lagi.
DO :
 Pasien tampak sedih bila teringat suami
dan anaknya.
 Pasien sering mengkritik dirinya sendiri

3. DS : Percobaan Bunuh Diri


 Pasien mengatakan hidupnya sudah
tidak berguna lagi dan ingin mati saja.
 Keluarga pasien mengatakan ketika
dirumah pasien sempat akan bunuh diri
dengan memegang pisau namun dapat
dicegah oleh ibu pasien.
 DO :
 Pasien nampak tidak semangat dalam
melakukan aktivitas di RS
C. POHON MASALAH

Akibat Percobaan Bunuh Diri

Core Problem Risiko Perilaku Kekerasan Terhadap


Diri Sendiri

Etiologi Harga Diri Rendah Kronis

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Risiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri


2. Harga diri rendah kronis
3. Percobaan bunuh diri
E. INTERVENSI

Diagnosa : Risiko Perilaku Kekerasan Terhadap Diri Sendiri


Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5x24 jam diharapkan
risiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri tidak terjadi.
NOC : Menahan Diri dari Mutilasi Diri
Kriteria hasil :
Tabel 1.2 Indikator kriteria hasil NOC : Menahan Diri dari Mutilasi Diri
Skala
Indikator
Awal Tujuan
1. Menahan diri dari mengumpulkan niat untuk melukai 2 4
diri sendiri
2. Menggunakan strategi koping yang efektif 2 4
3. Menggunakan pengobatan yang diresepkan 2 5
4. Berpartisipasi dalam aktivitas yang meningkatkan 3 5
kesehatan
Keterangan :

1 : Tidak pernah menunjukkan


2 : Jarang menunjukkan
3 : Kadang-kadang menunjukkan
4 : Sering menunjukkan
5 : Secara konsisten menunjukkan

NIC : Manajemen Perilaku : Menyakiti Diri

Intervensi :
1) Bantu klien untuk mengidentifikasi situasi atau perasaan yang mungkin perilaku
menyakiti diri ( strategi pelaksanaan [SP 1 Klien]).
2) Lakukan kontrak dengan klien untuk tidak menyakiti diri dengan cara yang tepat ( SP 2
dan SP 3 Klien).
3) Ajarkan dan kuatkan klien untuk melakukan tingkah laku koping yang efektif dan untuk
mengekspresikan perasaan marah dengan cara yang tepat ( SP 3 dan SP 4 Klien).
4) Berikan pengobatan dengan cara yang tepat untuk menurunkan cemas, menstabilkan
alam perasaan dan menurunkan stimulasi diri ( SP 5 Klien).

NIC : Pencegahan Bunuh Diri

Intervensi :

1. Bantu individu untuk mendiskusikan perasaannya.


2. Tentukan apakah pasien memiliki alat untuk melaksanakan rencana bunuh
dirinya.
3. Melakukan pengecekan mulut setelah pemberian minum obat untuk
memastikan bahwa pasien tidak meletakkan obat di pipi dalam rangka
berusaha agar terjadi overdosis.

NIC : Terapi Aktivitas Kelompok


Intervensi :

1. Tentukan tujuan dari kelompok serta kealamiah dari proses kelompok.

2. Bentuk kelompok dengan jumlah optimal : 5-12 anggota.

3. Gerakan kelompok untuk bekerja sesuai tahap kerja secepat mungkin.


F. IMPLEMENTASI
Tabel 1.4
Implementasi asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan pada Ny.S dengan
penyaluran energi senam aerobic low impact.

No. Hari, Implementasi Respon asien Paraf

tanggal/jam
1. Selasa, 17 Membina hubungan Pasien tampak
April 2018 saling percaya dengan percaya dan mau
12.45 melakukan perkenalan, terbuka namun
melakukan pendekatan bicara pasien cepat
yang tenang dan dengan nada tinggi
bersahabat serta kadang dengan
menjelaskan tujuan nada rendah
tindakan

13.00 Membantu pasien Pasien mengatakan


untuk mendiskusikan masih merasa kesal
perasaannya saat ini kepada tetangganya
Pasien mengatakan
merasa puas
dengan mengograk-
ograk pintu ruangan
dan bicara keras,
nada tinggi karena
merasa marah
dengan ibunya yang
membawa pasien ke
RSUD Banyumas.
13.15 Membantu pasien Pasien mengatakan
untuk ia merasa kesal
mengidentifikasi karena sudah 1
situasi atau perasaan bulan tetangga
yang mungkin pasien memfitnah
memicu perilaku ibu pasien bekerja
menyakiti diri sebagai PSK.
Tabel 1.4 (lanjutan)

No. Hari, Implementasi Respon pasien Paraf


tanggal/jam
13.30 Mentukan Pasien tidak
apaka memiliki alat yang
h dapat digunakan
pasien memiliki alat untuk bunuh diri
untuk melaksanakan
rencana bunuh diri

13.35 Mengajarkan cara Pasien mau


yang tepat untuk mendemonstrasikan
tidak menyakiti cara yang tepat
diri untuk tidak
: nafas dalam menyakiti diri ketika
marah yang
diajarkan namun
tampak kurang
semangat
2. Rabu, 18 Membantu pasien Pasien mengatakan
April untuk saat ini masih merasa
2018 mendiskusikan kesal namun sudah
08.10 perasaannya saat berkurang, dan sedih
ini. nya berkurang jika
ingat anaknya. Pasien
mengatakan akan
sabar menunggu
waktunya pulang.
08.15 Mengevaluasi cara Pasien mengatakan
yang tepat untuk sudah berlatih
tidak menyakiti diri melakukan cara
: nafas dalam yang diajarkan yaitu
nafas dalam
Tabel 1.4 (lanjutan)
Tabel 1.4 (lanjutan)

No. Hari, Implementasi Respon pasien Paraf


tanggal/jam
Pasien mampu
berkata dengan nada
yang rendah namun
masih sedikit labil.
08.30 Mengajarkan cara Pasien mau
yang tepat untuk mendemonstrasikan
tidak menyakiti cara yang tepat
diri: memukul untuk tidak
bantal menyakiti diri ketika
marah yang
diajarkan dengan
tampak mulai
bersemangat.
09.00 Mengajarkan dan Pasien mampu
menguatkan pasien mendemonstrasikan
untuk melakukan kembali cara yang
tingkah laku diajarkan dan
koping yang efektif mengatakan mau
dan untuk mengikuti cara
mengekspresikan tersebut bila sedang
perasaan marah marah
dengan cara yang
tepat :
Berbicara terus
terang, dan
spiritual
Tabel 1.4 (lanjutan)
No. Hari, Implementasi Respon pasien Paraf
tanggal/jam
12.15 Memberikan terapi Pasien kooperatif
obat : dan mau meminum
PO Clozapin 25mg obat oral tepat waktu

12.20 Melakukan Pasien langsung


pengecekan mulut menelan obat, tidak
setelah pemberian menyembunyikan
minum obat untuk obatnya di bawah
memastikan bahwa lidah.
pasien tidak
meletakan obat di
pipi dalam rangka
mengumpulkan
obat agar over dosis
3. Kamis, 19 Membantu pasien Pasien mengatakan
April 2018 untuk rasa kesalnya sudah
08.00 mendiskusikan berkurang, ia juga
perasaannya saat merasa lebih tenang
ini dengan keadaannya
saat ini. Pasien tampak
lebih relaks

08.10 Mengevaluasi cara Pasien mengatakan


yang tepat untuk sudah berlatih
tidak menyakiti diri melakukan cara yang

: memukul bantal diajarkan : memukul


bantal.
Tabel 1.4 (lanjutan)
Mengevaluasi Pasien mengatakan
08.15 tindakan sebelum sudah berlatih
nya yaitu melakukan tingkah
melakukan tingkah laku yang efektif
laku koping yang yaitu berbicara terus
efektif dan untuk terang dan
mengekspresikan mendekatkan diri
perasaan marah kepada Alloh dengan
dengan cara yang berdoa dan
tepat : beristigfar
Berbicara terus Pasien mampu
terang, dan berkata dengan nada
spiritual yang rendah dan
tidak labil

09.00 Mengajarkan dan Pasien mampu


mendemonstrasikan mengikuti terapi
aktivitas fisik yang penyaluran energi
dapat menyalurkan dengan tampak
energi marah : terapi tersenyum dan
penyaluran energi mengikuti gerakan
senam aerobic low senam dengan baik
impact dengan Pasien juga tampak
membentuk bersemangat.
kelompok 6 orang.
Menggerakan pasien
untuk aktiv.

12.15 Memberikan terapi Pasien kooperatif dan


obat : PO Clozapin mau meminum obat
25mg oral tepat waktu
Tabel 1.4 (lanjutan)

No. Hari, Implementasi Respon pasien Paraf


tanggal/jam
12.20 Melakukan Pasien langsung
pengecekan mulut menelan obat, tidak
setelah pemberian menyembunyikan
minum obat untuk obatnya dibawah
memastikan bahwa lidah
pasien tidak
meletakkan obat di
pipi dalam rangka
berusaha agar
terjadi
overdosis
5. Jumat, 20 Membantu pasien Pasien mengatakan
April 2018 untuk rasa kesalnya sudah
08.00 mendiskusikan berkurang, ia juga
perasaannya saat merasa lebih tenang
ini dengan keadaannya
saat ini. Pasien tampak
lebih relaks

08.10 Mengevaluasi cara Pasien mengatakan


yang tepat untuk sudah berlatih
tidak menyakiti diri melakukan cara yang

: memukul bantal diajarkan : memukul


bantal.
Mengajarkan dan Pasien mampu
mendemonstrasikan mengikuti terapi
aktivitas fisik yang penyaluran energi
dapat menyalurkan dengan tampak
energi marah : terapi tersenyum dan
penyaluran energi mengikuti gerakan
senam aerobic low senam dengan baik
impact dengan Pasien juga tampak
membentuk bersemangat.
kelompok 6 orang.
Menggerakan pasien
untuk aktiv.

Memberikan terapi Pasien kooperatif


obat : PO Clozapin dan mau meminum
25mg obat oral tepat waktu

Melakukan Pasien langsung


pengecekan mulut menelan obat, tidak
setelah pemberian menyembunyikan
minum obat untuk obatnya dibawah
memastikan bahwa lidah
pasien tidak
meletakkan obat di
pipi dalam rangka
berusaha agar
terjadi
overdosis
6. Sabtu, 21 Membantu pasien Pasien mengatakan
April 2018 untuk rasa kesalnya sudah
08.00 mendiskusikan tidak ada saat ini, ia
perasaannya saat juga merasa lebih
ini tenang dengan
keadaannya
saat ini.

08.05 Mengevaluasi cara Pasien mengatakan


yang tepat untuk sudah berlatih
tidak menyakiti diri melakukan cara yang

: memukul bantal diajarkan : memukul


bantal.
08.15 Mengajarkan dan Pasien mampu
mendemonstrasikan mengikuti terapi
aktivitas fisik yang penyaluran energi
dapat menyalurkan dengan tampak
energi marah : terapi tersenyum dan
penyaluran energi mengikuti gerakan
senam aerobic low senam dengan baik
impact dengan Pasien juga tampak
membentuk bersemangat.
kelompok 6 orang.
Menggerakan pasien
untuk aktiv.

12.15 Memberikan terapi Pasien kooperatif


obat : PO Clozapin dan mau meminum
25mg obat oral tepat waktu

12.17 Melakukan Pasien langsung


pengecekan mulut menelan obat, tidak
setelah pemberian menyembunyikan
minum obat untuk obatnya dibawah
memastikan bahwa lidah
pasien tidak
meletakkan obat di
pipi dalam rangka
berusaha agar
terjadi
overdosis
14.00 Mengevaluasi Pasien mengatakan
keadaan pasien dan sudah rilek dan
teknik yang sudah pasien mampu
diajarkan kepada menyebutkan 5 cara
pasien dengan benar.
Pasien mengatakan
senang
Pasien tampak
tersenyum
Nada bicara rendah
Afek sesuai
G. EVALUASI
Tabel 1.5
Evaluasi asuhan keperawatan risiko perilaku kekerasan pada Ny. I
dengan penyaluran energi senam aerobic low impact.

No Hari, Catatan perkembangan Paraf


tanggal/jam
1. Selasa, 17 S:
April 2018  Pasien mengatakan masih merasa
14.00 kesal kepada tetangga yang sudah
memfitnah ibunya.
 Pasien mengatakan sedih jika
ingat anaknya.
 Pasien mengatakan merasa puas
dengan mengograk-ograk pintu
ruangan pasien karena merasa
marah terhadap ibu yang
membawa dirinya untuk dirawat
di RSUD Banyumas ini.
 Pasien mengatakan merasa sedih
dengan keadaanya saat ini.
 Pasien mengatakan sudah berlatih
nafas dalam apabila merasa kesal
dan marah.

O:
 Bicara cepat dengan nada tinggi
kadang dengan nada rendah
 Afek pasien labil
 Pasien tidak memiliki alat yang
dapat digunakan untuk bunuh diri
 Pasien mau meminum obat oral
tepat waktu dengan bantuan
motivasi
 Pasien terlihat masih kurang
semangat dalam menjalani
aktivitasnya di RS
Tabel 1.5 (lanjutan)
No Hari, Catatan perkembangan Paraf
tanggal/jam

A : Masalah risiko perilaku kekerasan terhadap diri


sendiri belum teratasi
Indikator Skala
Awal Tujuan Akhir
1. Menahan diri dari 2 4 2
mengumpulkan
niat untuk
melukai diri
sendiri
2. Menggunakan 2 4 2
strategi koping
yang efektif
3. Menggunakan 2 5 3
pengobatan yang
diresepkan
4. Berpartisipasi 3 5 3
dalam aktivitas
yang
meningkatkan
kesehatan

Skala 1: tidak pernah 2: jarang


3: kadang-kadang 4: sering 5: selalu

P: Lanjutkan intervensi
1. Bantu individu untuk mendiskusikan
perasaannya
2. Lakukan kontrak dengan pasien untuk tidak
menyakiti diri, dengan cara yang tepat :
memukul bantal
3. Berikan pengobatan dengan cara yang tepat.
4. Lakukan pengecekan mulut setelah
pemberian minum obat untuk memastikan
bahwa pasien tidak meletakkan obat di pipi
dalam rangka berusaha agar terjadi
overdosis
Tabel 1.5 (lanjutan)
No Hari, Catatan perkembangan Paraf
tanggal/jam

2. Rabu, 18 S:
April 2018  Pasien mengatakan saat ini masih merasa
14.00 kesal namun sudah berkurang
 Pasien mengatakan sudah berlatih dan
melakukan nafas dalam
 Pasien mengatakan merasa puas karena
sudah melampiaskan kesalnya dengan
melakukan nafas dalam
 Pasien mengatakan rasa sedihnya sudah
mulai berkurang dan mengatakan sabar
menunggu waktunya bertemu dengan
anaknya

O:
 Pasien berbicara dengan nada rendah
 Afek masih sedikit labil
 Pasien terlihat mulai bersemangat dalam
menjalani aktivitasnya di RS
 Pasien meminum obat oral sesuai dosis
dan tepat pada waktunya
A : Masalah risiko perilaku kekerasan terhadap
diri sendiri belum teratasi
Indikator Skala
Awal Tujuan Akhir
1. Menahan diri 2 4 2
dari
mengumpulkan
niat untuk
melukai diri
sendiri
2. Menggunakan 2 4 3
strategi koping
yang efektif
3. Menggunakan 2 5 3
pengobatan yang
diresepkan
4. Berpartisipasi 3 5
dalam aktivitas
yang 3
meningkatkan
kesehatan
Tabel 1.5 (lanjutan)
No Hari, Catatan perkembangan Paraf
tanggal/jam

Skala 1: tidak pernah 2: jarang


3: kadang-kadang 4: sering 5: selalu

P: Lanjutkan intervensi
1. Bantu individu untuk mendiskusikan
perasaannya
2. Lakukan kontrak dengan pasien untuk
tindakan penyaluran energi : senam
aerobik low impact
3. Ajarkan dan kuatkan pasien untuk
melakukan tingkah laku koping yang
efektif dan untuk mengekspresikan
perasaan marah dengan cara yang tepat
yaitu bicara terus terang dan spiritual.
4. Lakukan pengecekan mulut setelah
pemberian minum obat untuk
memastikan bahwa pasien tidak
meletakkan obat di pipi dalam rangka
berusaha agar terjadi overdosis
Tabel 1.5 (lanjutan)
No Hari, Catatan perkembangan Paraf
tanggal/jam
3. Kamis, 19 S:
April 2018  Pasien mengatakan rasa kesalnya sudah
14.00 berkurang
 Pasien mengatakan merasa lebih tenang
dengan keadaannya saat ini
 Pasien mengatakan sudah berlatih dan
melakukan bicara terus terang, belum
melakukan sholat 5 waktu namun sudah
berdoa dan beristigfar.

O:
 Pasien berbicara dengan nada rendah namun tidak
labil
 Pasien terlihat lebih rileks
 Afek sesuai
 Pasien meminum obatnya sesuai dosis
dan tepat pada waktunya
 Pasien bersemangat dalam menjalani
aktivitasnya di rumah sakit
 Pasien mengikuti terapi penyaluran
energi dengan tampak tersenyum dan
mengikuti gerakan senam dengan baik.
A : Masalah risiko perilaku kekerasan terhadap
diri sendiri teratasi sebagian

Skala
Indikator
Awal Tujuan Akhir
1. Menahan diri 2 4 2
dari
mengumpulkan
niat untuk
melukai diri
sendiri
2. Menggunakan 2 4 3
strategi koping
yang efektif
3. Menggunakan 2 5 3
pengobatan yang
diresepkan
4. Berpartisipasi 3 5
dalam aktivitas
yang 3
meningkatkan
kesehatan
Tabel 1.5 (lanjutan)
No Hari, Catatan perkembangan Paraf
tanggal/jam

Keterangan :
1 : Tidak pernah menunjukan
2 : Jarang menunjukan
3 : Kadang-kadang menunjukan
4 : Sering menunjukan
5 : Secara konsisten meunjukan

P : Lanjutkan intervensi
 Bantu individu untuk
mendiskusikan perasaannya
 Lakukan kontrak dengan
pasien untuk tidak menyakiti
diri, dengan cara yang tepat :
memukul bantal
 Berikan pengobatan dengan
cara yang tepat.

4. Jumat, 20 S:
April 2018  Pasien mengatakan masih sedikit ada
rasa marah kepada tetangganya, namun
pasien mengatakan sudah
memaafkannya
 Pasien mengatakan merasa nyaman
dengan kondisi saat ini
 Pasien mengatakan ingin pulang dsn
mengasuh anaknya

O:
 Pasien tampak rileks
 Bicaranya pelan
 Afek sesuai
 Pasien tampak bersemangat
 Pasien tersenyum

A : Masalah teratasi sebagian


Tabel 1.5 (lanjutan)
No Hari, Catatan perkembangan Paraf
tanggal/jam

Indikator Skala
Awal Tujuan Akhir
1. Menahan diri 2 4 2
dari
mengumpulkan
niat untuk
melukai diri
sendiri
2. Menggunakan 2 4 3
strategi koping
yang efektif
3. Menggunakan 2 5 3
pengobatan
yang
diresepkan
4. Berpartisipasi 3 5 3
dalam aktivitas
yang
meningkatkan
kesehatan
Keterangan :
1 : Tidak pernah menunjukan
2 : Jarang menunjukan
3 : Kadang-kadang menunjukan
4 : Sering menunjukan
5 : Secara konsisten meunjukan

P : Lanjutkan Intervensi
 Bantu individu untuk
mendiskusikan perasaannya
 Evaluasi teknik yang sudah
diajarkan.
5. Sabtu, 21 S:
April 2018  Pasien mengatakan sudah tenang dan masih
14.00 ada rasa marah
 Pasien mengatakan sudah melaksanakan apa
yang sudah diajarkan mengenai cara
mengatasi marah

O:
 Pasien tampak tersenyum
 Pasien tampak bersemangat
 Afek sesuai
A : Masalah teratasi
Tabel 1.5 (lanjutan)
No Hari, Catatan perkembangan Paraf
tanggal/jam

Keterangan :
Indikator Skala
Awal Tujuan Akhir
1. Menahan diri 2 4 3
dari
mengumpulkan
niat untuk
melukai diri
sendiri
2. Menggunakan 2 4 3
strategi koping
yang efektif
3. Menggunakan 2 5 4
pengobatan
yang
diresepkan
4. Berpartisipasi 3 5 4
dalam aktivitas
yang
meningkatkan
kesehatan
1 : Tidak pernah menunjukan
2 : Jarang menunjukan
3 : Kadang-kadang menunjukan
4 : Sering menunjukan
5 : Secara konsisten meunjukan

P : Lanjutkan intervensi
1. Bantu individu untuk
mendiskusikan perasaannya
2. Lakukan kontrak dengan
pasien untuk tidak menyakiti
diri, dengan cara yang tepat :
memukul bantal
3. Berikan pengobatan dengan
cara yang tepat.
Tabel 1.5 (lanjutan)
No Hari, Catatan perkembangan Paraf
tanggal/jam

Vous aimerez peut-être aussi