Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KTI
Disusun untuk memenuhi syarat mata kuliah Tugas Akhir pada Program Studi D III
Keperawatan Purwokerto
ROSI ARISTA
NIM. P1337420215040
2018
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN
DENGAN PENYALURAN ENERGI : SENAM AEROBIK LOW IMPACT
DI RUANG SADEWA RSUD BANYUMAS
A. PENGKAJIAN
Nama Mahasiswa : Rosi Arista
NIM : P1337420215040
Tanggal Pengkajian : 17 April 2018
Jam Pengkajian : 13.00 WIB
Tempat Pengkajian : Ruang Sadewa RSUD Banyumas
1. Identitas Pasien
Nama : Ny.I
Tempat, tanggal lahir : Banjarnegara, 5 Agustus 1987
Umur : 30 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kenteng, Rt 02/07 Madukara, Banjarnegara
Suku, bangsa : Jawa, Indonesia
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : S1 Pendidikan
Status : Menikah
Tanggal Masuk RS : 8 April 2018
No. RM : 00845393
Diagnosa Medis : F29 (Unspesified non organic psychosis)
2. Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 56 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Kenteng, Rt 02/ 07 Madukara, Banjarnegara
Hubungan dengan pasien : Ibu kandung
3. Alasan Masuk
Klien masuk ke RSUD Banyumas pada tanggal 8 April 2018 dengan diantar
oleh keluarganya. Keluarga pasien mengatakan 6 hari sebelum masuk RSUD Banyumas
klien mengalami perubahan perilaku secara bertahap, mengamuk, membakar kasur,
memecahkan piring menggunakan tangannya sendiri, sering mondar-mandir, mengalami
kesulitan tidur khususnya malam hari, mengatakan ingin mati saja dan hendak
mengakhiri hidupnya dengan memegang pisau namun gagal karena ketahuan oleh
ibunya.
4. Faktor Presipitasi
Pasien mengatakan merasa kesal karena dalam 1 bulan ini tetangga pasien
mengatakan ibunya seorang PSK.
5. Faktor Predisposisi
Pasien mengatakan mempunyai riwayat dirawat 5 kali di Instalasi Pelayanan
Kesehatan Jiwa, 2x di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Magelang dan 3x di RSUD Banyumas
dengan alasan masuk mengalami perubahan perilaku, bicara ngelantur, berusaha
membakar kasur dan mengamuk serta tidak mau meminum obatnya. Pasien mengatakan
tidak pernah mengalami aniaya maupun kekerasan dalam anggota keluarga namun pada
tahun 2009 orang tua pasien bercerai dan pasien tinggal bersama ibunya seorang.
Keluarga pasien mengatakan di dalam keluarganya tidak ada anggota keluarganya yang
memiliki riwayat gangguan jiwa.
6. Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital : TD : 110/80 mmHg RR : 20 x/menit
N : 88 x/menit S : 36,5°C
Ukur : BB : 55 kg TB : 154 cm
Keluhan Fisik : Pasien tidak memiliki keluhan sakit dan hasil laboratorium dalam
batas normal. Tampak belang di tangan kanan pasien pasca
mengamuk.
7. Psikososial
a. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki : Pasien
: Meninggal : Menikah
: Bercerai
Pasien adalah anak ke dua dari 2 bersaudara namun kaka pasien sudah
meninggal ketika masih bayi. Tahun 2009 ketika orangtuanya bercerai pasien tinggal
serumah dengan ibunya namun pasien mengatakan setelah menikah yaitu pada tahun
2015 ia tinggal serumah dengan suami dan seorang anaknya. Pasien mengatakan
komunikasi dengan keluarga baik, pasien menggunakan bahasa Indonesia untuk
berkomunikasi. Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada aturan yang
mengekang. Keluarga pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki
gangguan jiwa dan pengambil keputusan dalam keluarga dipegang oleh suami pasien.
b. Konsep diri
1) Gambaran diri
Pasien mengatakan ia mensyukuri semua bagian tubuhnya dan
menganggap tubuhnya sebagai anugerah dari Allah SWT.
2) Identitas
Pasien adalah perempuan umur 30 tahun, bertempat tinggal di
Banjarnegara, sudah menikah, memiliki seorang anak. Pasien mengatakan
sering merasa malu karena memiliki riwayat dirawat di RSJ.
3) Peran
Pasien mengatakan ia adalah seorang istri yang memiliki 1 orang anak.
Pasien merasa tidak puas sebagai istri dan ibu karena sering dirawat di
RSJ.
4) Ideal diri
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh agar dapat pulang ke rumah dan
berharap bisa mengasuh anaknya. Pasien juga berharap nantinya setelah
pulang, tetangganya berhenti mengatai ibunya seorang PSK.
5) Harga diri
Pasien mengatakan sering merasa malu ketika bertemu teman dan tetangganya
karena bolak –balik masuk RSJ. Pasien mengatakan hidupnya sudah tidak
berguna lagi.
c. Hubungan sosial
1) Orang yang berarti
Pasien mengatakan orang yang paling berarti adalah suami dan anaknya.
2) Peran serta dalam kelompok
Pasien mengatakan tidak mengikuti organisasi atau kegiatan di masyarakat.
3) Hambatan berhubungan dengan orang lain
Pasien mengatakan malu dan minder berhubungan dengan orang lain karena
memiliki riwayat masuk RSJ.
d. Spiritual
1) Nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan bahwa sakitnya saat ini adalah cobaan dari Allah SWT dan
pasien yakin bahwa dia pasti sembuh.
2) Kegiatan ibadah
Pasien mengatakan sebelum masuk rumah sakit jarang sholat 5 waktu, saat di
rumah sakit pasien tidak pernah sholat 5 waktu.
8. Status Mental
a. Penampilan
Pasien terlihat cukup rapi, pemakaian baju tidak terbalik.
b. Pembicaraan
Pembicaraan pasien cepat dengan nada tinggi dan dapat dimengerti, pasien mampu
memulai pembicaraan terlebih dahulu, pasien sering mengkritik diri sendiri dan
mengatakan tidak berdaya dengan keputusan ibunya yang membawanya ke RSJ,
terkadang pasien berbicara cepat dengan nada rendah sehingga kurang jelas untuk
didengar.
c. Aktivitas motorik
Pasien pada saat pengkajian terlihat tenang. Namun saat tidak berinteraksi dengan
pengkaji, pasien kadang terlihat gelisah, kadang terlihat sedang melamun, terlihat
tidak bersemangat dalam menjalani aktivitasnya di RS, mudah menangis bila teringat
suami dan anaknya.
d. Alam perasaan
Pasien terlihat tenang namun dapat tiba-tiba sedih.
e. Afek
Afek pasien labil.
Selama wawancara pasien kooperatif namun kadang pandangan mata kosong, terlihat
bingung, pada saat awal dikaji pasien menjawab pertanyaan pengkaji agak lama
dengan nada cepat.
g. Persepsi
Pasien tidak memiliki gangguan persepsi.
h. Proses pikir
Pasien tidak ada gangguan dalam proses pikir.
i. Isi pikir
Pasien tidak memiliki waham atau obsesi.
j. Tingkat kesadaran
Kesadaran pasien baik, tidak mengalami diorientasi (waktu, tempat, orang), pasien
mampu menyebutkan nama keluarganya, hari dan tanggal serta tempat saat ini dia
berada.
k. Memori
1) Jangka panjang
Pasien mampu mengingat kejadian di masa lalu kurang lebih 3 tahun yang lalu.
2) Jangka pendek
Pasien mampu mengingat tanggal dan hari masuk rumah sakit.
3) Saat ini
Pasien mengingat kegiatan apa saja yang ia lakukan hari ini mulai dari bangun
tidur sampai saat dilakukan pengkajian.
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Pasien mampu berkonsentrasi dan mampu melakukan perhitungan sederhana selama
interaksi, perhatian pasien tidak mudah beralih.
m. Kemampuan penilaian
Pasien mampu melakukan penilaian ringan seperti mampu meminum obat agar cepat
sembuh dengan bantuan motivasi orang lain.
n. Daya tilik diri
Pasien tidak mengingkari ataupun menyalahkan hal-hal di luar dirinya berkaitan
dengan penyakitnya.
f. Pemeliharaan kesehatan
Terapi medis:
a. Clozapin 3 x 25mg
b. Chlorpromazie 1 x 100mg
c. Risperidon 2 x 2mg
B. ANALISA DATA
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Intervensi :
1) Bantu klien untuk mengidentifikasi situasi atau perasaan yang mungkin perilaku
menyakiti diri ( strategi pelaksanaan [SP 1 Klien]).
2) Lakukan kontrak dengan klien untuk tidak menyakiti diri dengan cara yang tepat ( SP 2
dan SP 3 Klien).
3) Ajarkan dan kuatkan klien untuk melakukan tingkah laku koping yang efektif dan untuk
mengekspresikan perasaan marah dengan cara yang tepat ( SP 3 dan SP 4 Klien).
4) Berikan pengobatan dengan cara yang tepat untuk menurunkan cemas, menstabilkan
alam perasaan dan menurunkan stimulasi diri ( SP 5 Klien).
Intervensi :
tanggal/jam
1. Selasa, 17 Membina hubungan Pasien tampak
April 2018 saling percaya dengan percaya dan mau
12.45 melakukan perkenalan, terbuka namun
melakukan pendekatan bicara pasien cepat
yang tenang dan dengan nada tinggi
bersahabat serta kadang dengan
menjelaskan tujuan nada rendah
tindakan
O:
Bicara cepat dengan nada tinggi
kadang dengan nada rendah
Afek pasien labil
Pasien tidak memiliki alat yang
dapat digunakan untuk bunuh diri
Pasien mau meminum obat oral
tepat waktu dengan bantuan
motivasi
Pasien terlihat masih kurang
semangat dalam menjalani
aktivitasnya di RS
Tabel 1.5 (lanjutan)
No Hari, Catatan perkembangan Paraf
tanggal/jam
P: Lanjutkan intervensi
1. Bantu individu untuk mendiskusikan
perasaannya
2. Lakukan kontrak dengan pasien untuk tidak
menyakiti diri, dengan cara yang tepat :
memukul bantal
3. Berikan pengobatan dengan cara yang tepat.
4. Lakukan pengecekan mulut setelah
pemberian minum obat untuk memastikan
bahwa pasien tidak meletakkan obat di pipi
dalam rangka berusaha agar terjadi
overdosis
Tabel 1.5 (lanjutan)
No Hari, Catatan perkembangan Paraf
tanggal/jam
2. Rabu, 18 S:
April 2018 Pasien mengatakan saat ini masih merasa
14.00 kesal namun sudah berkurang
Pasien mengatakan sudah berlatih dan
melakukan nafas dalam
Pasien mengatakan merasa puas karena
sudah melampiaskan kesalnya dengan
melakukan nafas dalam
Pasien mengatakan rasa sedihnya sudah
mulai berkurang dan mengatakan sabar
menunggu waktunya bertemu dengan
anaknya
O:
Pasien berbicara dengan nada rendah
Afek masih sedikit labil
Pasien terlihat mulai bersemangat dalam
menjalani aktivitasnya di RS
Pasien meminum obat oral sesuai dosis
dan tepat pada waktunya
A : Masalah risiko perilaku kekerasan terhadap
diri sendiri belum teratasi
Indikator Skala
Awal Tujuan Akhir
1. Menahan diri 2 4 2
dari
mengumpulkan
niat untuk
melukai diri
sendiri
2. Menggunakan 2 4 3
strategi koping
yang efektif
3. Menggunakan 2 5 3
pengobatan yang
diresepkan
4. Berpartisipasi 3 5
dalam aktivitas
yang 3
meningkatkan
kesehatan
Tabel 1.5 (lanjutan)
No Hari, Catatan perkembangan Paraf
tanggal/jam
P: Lanjutkan intervensi
1. Bantu individu untuk mendiskusikan
perasaannya
2. Lakukan kontrak dengan pasien untuk
tindakan penyaluran energi : senam
aerobik low impact
3. Ajarkan dan kuatkan pasien untuk
melakukan tingkah laku koping yang
efektif dan untuk mengekspresikan
perasaan marah dengan cara yang tepat
yaitu bicara terus terang dan spiritual.
4. Lakukan pengecekan mulut setelah
pemberian minum obat untuk
memastikan bahwa pasien tidak
meletakkan obat di pipi dalam rangka
berusaha agar terjadi overdosis
Tabel 1.5 (lanjutan)
No Hari, Catatan perkembangan Paraf
tanggal/jam
3. Kamis, 19 S:
April 2018 Pasien mengatakan rasa kesalnya sudah
14.00 berkurang
Pasien mengatakan merasa lebih tenang
dengan keadaannya saat ini
Pasien mengatakan sudah berlatih dan
melakukan bicara terus terang, belum
melakukan sholat 5 waktu namun sudah
berdoa dan beristigfar.
O:
Pasien berbicara dengan nada rendah namun tidak
labil
Pasien terlihat lebih rileks
Afek sesuai
Pasien meminum obatnya sesuai dosis
dan tepat pada waktunya
Pasien bersemangat dalam menjalani
aktivitasnya di rumah sakit
Pasien mengikuti terapi penyaluran
energi dengan tampak tersenyum dan
mengikuti gerakan senam dengan baik.
A : Masalah risiko perilaku kekerasan terhadap
diri sendiri teratasi sebagian
Skala
Indikator
Awal Tujuan Akhir
1. Menahan diri 2 4 2
dari
mengumpulkan
niat untuk
melukai diri
sendiri
2. Menggunakan 2 4 3
strategi koping
yang efektif
3. Menggunakan 2 5 3
pengobatan yang
diresepkan
4. Berpartisipasi 3 5
dalam aktivitas
yang 3
meningkatkan
kesehatan
Tabel 1.5 (lanjutan)
No Hari, Catatan perkembangan Paraf
tanggal/jam
Keterangan :
1 : Tidak pernah menunjukan
2 : Jarang menunjukan
3 : Kadang-kadang menunjukan
4 : Sering menunjukan
5 : Secara konsisten meunjukan
P : Lanjutkan intervensi
Bantu individu untuk
mendiskusikan perasaannya
Lakukan kontrak dengan
pasien untuk tidak menyakiti
diri, dengan cara yang tepat :
memukul bantal
Berikan pengobatan dengan
cara yang tepat.
4. Jumat, 20 S:
April 2018 Pasien mengatakan masih sedikit ada
rasa marah kepada tetangganya, namun
pasien mengatakan sudah
memaafkannya
Pasien mengatakan merasa nyaman
dengan kondisi saat ini
Pasien mengatakan ingin pulang dsn
mengasuh anaknya
O:
Pasien tampak rileks
Bicaranya pelan
Afek sesuai
Pasien tampak bersemangat
Pasien tersenyum
Indikator Skala
Awal Tujuan Akhir
1. Menahan diri 2 4 2
dari
mengumpulkan
niat untuk
melukai diri
sendiri
2. Menggunakan 2 4 3
strategi koping
yang efektif
3. Menggunakan 2 5 3
pengobatan
yang
diresepkan
4. Berpartisipasi 3 5 3
dalam aktivitas
yang
meningkatkan
kesehatan
Keterangan :
1 : Tidak pernah menunjukan
2 : Jarang menunjukan
3 : Kadang-kadang menunjukan
4 : Sering menunjukan
5 : Secara konsisten meunjukan
P : Lanjutkan Intervensi
Bantu individu untuk
mendiskusikan perasaannya
Evaluasi teknik yang sudah
diajarkan.
5. Sabtu, 21 S:
April 2018 Pasien mengatakan sudah tenang dan masih
14.00 ada rasa marah
Pasien mengatakan sudah melaksanakan apa
yang sudah diajarkan mengenai cara
mengatasi marah
O:
Pasien tampak tersenyum
Pasien tampak bersemangat
Afek sesuai
A : Masalah teratasi
Tabel 1.5 (lanjutan)
No Hari, Catatan perkembangan Paraf
tanggal/jam
Keterangan :
Indikator Skala
Awal Tujuan Akhir
1. Menahan diri 2 4 3
dari
mengumpulkan
niat untuk
melukai diri
sendiri
2. Menggunakan 2 4 3
strategi koping
yang efektif
3. Menggunakan 2 5 4
pengobatan
yang
diresepkan
4. Berpartisipasi 3 5 4
dalam aktivitas
yang
meningkatkan
kesehatan
1 : Tidak pernah menunjukan
2 : Jarang menunjukan
3 : Kadang-kadang menunjukan
4 : Sering menunjukan
5 : Secara konsisten meunjukan
P : Lanjutkan intervensi
1. Bantu individu untuk
mendiskusikan perasaannya
2. Lakukan kontrak dengan
pasien untuk tidak menyakiti
diri, dengan cara yang tepat :
memukul bantal
3. Berikan pengobatan dengan
cara yang tepat.
Tabel 1.5 (lanjutan)
No Hari, Catatan perkembangan Paraf
tanggal/jam