Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
GIGANTISME
Disusun oleh :
Kelas 4B
1. DAIMAN (2015020)
2. GITA MEGA KARTIKA (201502053)
3. HENNY MUSTIKA SANTI (201502054)
4. LUSY WINDA MENTARI (201502059)
5. VERANIKA AYU D. (201502074)
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Sholawat serta
salam tercurah kepada nabi besar Muhammad SAW.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................................ i
Daftar Isi ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
1.3 Tujuan Makalah .......................................................................................... 1
1.4 Manfaat ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi ........................................................................................................ 3
2.2 Etiologi ........................................................................................................ 3
2.3 Patofisiologi ................................................................................................. 4
2.4 Tanda Gejala ................................................................................................ 5
2.5 Pemeriksaan Diagnostik .............................................................................. 6
2.6 Komplikasi ................................................................................................... 7
2.7 Penatalaksanaan...........................................................................................8
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian .................................................................................................... 10
3.2 Diagnosa Keperawatan ................................................................................ 13
3.3 Intervensi Keperawatan ............................................................................... 14
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ................................................................................................. 16
4.2 Saran ........................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1
1.3.4 Mengetahui tanda gejala dari gigantisme.
1.4 MANFAAT
Adapun manfaat yang dapat kita peroleh dari penulisan ini makalah
Sistem Endokrin adalah sebagai berikut:
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
2.2 ETIOLOGI
4. GA (Gigantisme-Akromegali) Variasi
3
2. Tumor Asidofil (15 %) tumbuh lambat dan biasanya berkapsul.
2.3 PATOFISIOLOGI
4
2.4 TANDA DAN GEJALA
5
1. Rasa sakit pada punggung, artralgia, dan artritis akibat pertumbuhan
tulang yang cepat.
2. Tinggi badan yang berlebihan akibat pertumbuhan berlebihan sebelum
lempeng epifisis menutup.
3. Sakit kepala, muntah, serangan kejang, gangguan penglihatan, dan
papiledema (edema pada tempat nervus optikus memasuki rongga bola
mata) yang semua terjadi karena tumor yang menekan saraf dan jaringan
pada struktur di sekitar.
4. Defisiensi pada sistem hormon yang lain (jika tumor yang memproduksi
GH menghancurkan sel-sel penghasil hormon yang lain).
5. Intoleransi glukosa dan diabetes melitus akibat kerja GH yang
merupakan antagonis insulin.
2. Radiologi
Rontgen tengkorak kepala memperlihatkan pelebaran sella tursica
dan sinus paranasalis, penebalan kalvarium dan pembesaran
mandibula.
6
Rontgen ekstremitas menampakkan ikatan falangs dan
bertambahnya penebalan bantalan tumit adalah biasa. Maturasi
tulang normal.
CT-scan dan MRI dapat menunjukkan pembesaran atau hiperplasi
jaringan hipofisis dan adanya tumor atau adenoma.
2.6 KOMPLIKASI
1. Diabetes mellitus
7
4. Kesulitan Psikososial
2.7 PENATALAKSANAAN
1. Terapi pembedahan
8
diinginkan tercapai pada 70 – 90% kasus. Keberhasilan tersebut juga
sangat ditentukan oleh besarnya tumor.
2. Terapi radiasi
9
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 PENGKAJIAN
KELUHAN UTAMA
Klien mengeluh pertumbuhan tulang abnormal pada gigantisme, pertumbuhan
longitudinal dan sangat cepat.Pada akromegali umumnya memeperlihatkan pembesaran
tangan dan kaki.
10
3.2 PEMERIKSAAN FISIK
1. BREATH (B1)
Biasanya pada pasien akromegali dan gigantisme tidak terjadi perubahan pola
nafas. Bunyi nafas normal. Gangguan nafas biasanya terjadi akibat adanya proses
pembesaran tumor hipofisis.
2. BLOOD (B2)
Pada gigantisme biasanya tidak terjadi perubahan dalam kerja jantung.Pada
akromegali jantung biasanya membesar dan fungsinya sangat terganggu sehingga terjadi
gagal jantung.
3. BRAIN (B3)
Pada tumor hipofisis yang mengakibatkan akromegali biasanya terjadi nyeri
kepala bitemporal, gangguan penglihatan disertai hemi-anopsia bitemporal akibat
penyebaran supraselar tumor dan penekanan kiasma optikum.
4. BLADDER (B4)
Pada gigantisme terjadi pertumbuhan alat kelamin yang tidak sempurna.Pola
BAK biasanya normal. Pada akromegali terdapat penurunan libido, impotensi,
oligomenorea, infertilitas, nyeri senggama pada wanita, batu ginjal.
5. BOWEL (B5)
Biasanya pola BAB normal, terjadi deformitas mandibula disertai timbulnnya
prognatisme (rahang ang menjorok ke depan) dan gigi geligi tidak dapat menggigit
sehingga meyulitkan dalam mengunyah makanan. Pembesaran mandibula menyebabkan
gigi-gigi renggang, lidah juga membesar sehingga penderita sulit berbicara. (Price,
2005)
6. BONE (B6)
Pada gigantisme pertumbuhan longitudinal, pembesaran pada kaki dan tangan
perubahan bentuk yang terjadi membesar.Deformitas tulang belakang karena
pertumbuhan tulang yang berlebihan, mengakibatkan timbulnya nyeri punggung dan
perubahan fisiologik tulang belakang.Terdapat nyeri sendi pada bahu tulang dan lutut.
(Price, 2005)
11
B. Pengkajian keperawatan secara khusus
1. Riwayat penyakit.
2. Kaji usia, jenis kelamin dan riwayat penyakit yang sama dalam keluarga.
3. Keluhan utama, melipuse :
1. Perubahan ukuran dan bentuk tubuh serta organ-organ tubuh
seperti jari-jari, tangan, dll.
2. Dispaneuria dan pada pria disertai dengan impotensia.
3. Nyerikepala.
4. Gangguan penglihatan.
5. Libido seksualmenurun, dll.
4. Pemeriksaan fisik dan masalah klinik yang sering di jumpai, meliputi :
1. Amati bentukwajah.
2. Kepala, tangan/ lengan dan kaki bertambah besar, dagu menjorok
ke depan.
3. Adanyakesulitanmengunyah.
4. Adanya perubahan pada persendian dimana klien mengeluh nyeri
dan sulit bergerak.
5. Peningkatanrespirasikulit.
6. Suaramembesarkarenahipertropilaring
7. Pada palpasi abdomen, ditemukan hepatomegali.
8. Disfagiaakibatlidahmembesar.
9. Kelemahan
10. Perubahannutisi
11. Ketidakseimbangan cairandanelektrolit
12. Perubahan kardiovaskular
C. Data Subjektif
1. Kelemahandanpolatidur
2. Pola makan ( fekuensi dan asupan makanan)
12
3. Higiene khusus dan kebutuhan untuk bercukur
4. Riwayat kardiovaskular
5. Polaintake dan out[ut cairan
6. Rasa tidak nyaman
7. Penggunaan obat – obatan
8. Riwayat reproduksi
9. Penggunaan medikasi
10. Kelainan endokrin dan pengelolaannya.
D. Data Objektif
1. Tinggidanberatbadan
2. Proporsitubuh
3. Jumlah dan distribusi masa obat
4. Distribusilemak
5. Pigmentasikulit
6. Distribusirambut
E. Pemeriksaan diagnostik
1. Pemeriksaanfungsi target organ
2. Pemeriksaan ACTH, TSH, FSH dan LH serta hormone nontropik
3. Tes provokasi dengan menggunakan stimulan atau supresan hormone dan dengan
melakukan efeknya terhadap kadar hormone sarum.
4. Foto rongen kepala dan tulang kerang tubuh dengan CT scan
13
3. Gangguan citra tubuh b.d perubahan penampilan tubuh
Kriteria Hasil:
14
Ciptakan lingkungan yang nyaman. Rangsangan yang berlebihan dari
lingkungan akan memperberat rasa nyeri
Atur posisi pasien senyaman mungkin Posisi yang nyaman akan membantu
sesuai keinginan pasien. memberikan kesempatan pada otot untuk
relaksasi seoptimal mungkin.
Anjurkan pasien untuk melaporkan Pengenalan segera meningkatkan
nyeri dengan segera jika nyeri itu intervensi dini dan dapat mengurangi
muncul. beratnya serangan.
Ajarkan teknik distraksi dan relaksas. Teknik distraksi dan relaksasi dapat
mengurangi rasa nyeri yang dirasakan
pasien.
Kolaborasi dalam pemberian Obat-obatan analgesik dapat membantu
analgesik. mengurangi nyeri pasien.
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Gigantisme terjadi akibat hipersekresi persisten dari GH, yang
merangsang sekresi IGF-1 oleh hati dan akhirnya menyebabkan manifestasi
klinis. Akromegali terjadi apabila peningkatan GH terjadi setelah dewasa
sedangkan pada anak-anak maupun remaja akan muncul sebagai gigantisme.
Penyebab terbanyak (95 %) dari akromegali / gigantisme adalah adenoma
hipofisis yang mensekresi GH dan jarang sekali disebabkan oleh GH / GHRH
ektopik.
Gambaran klinik ditentukan oleh tingginya GH / IGF-1 dan efek massa
tumor. Konsekuensi akromegali / gigantisme dapat meningkatkan angka
morbiditas dan motalitas, terutama oleh komplikasi cardioserobrovaskuler dan
pernafasan.
Pilihan utama pengobatan adalah operasi transsphenoid, namun akhir-
akhir ini pesat perkembangan pengobatan medis / farmakologis.Oleh karena
pengobatan radiasi masih banyak kelemahannya, penggunaannya hanya
sebagai penunjang pada kasus-kasus tertentu.
4.2 SARAN
1. Bagi pasien
Pasien mengerti tentang penyakitnya dan pasien mau kontrol rutin dan
berobat jalan sesuai advis dokter.Pasien juga diharapkan mengerti dan
mengetahui gejala pada gigantisme dan akromegali.
2. Bagi perawat
Dalam melakukan asuhan keperawatan perlu adanya pendekatan untuk
menciptakan hubungan saling percaya agar pasien itu mau
mengungkapkan masalahnya sehingga perawat dapat menjalankan asuhan
keperawatannya.
16
Daftar Pustaka