Vous êtes sur la page 1sur 3

Tujuan Makalah

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan mengenai :


1.Pengertian Organisasi Sektor Publik
2.Tipe Organisasi Sektor Publik
3.Ciri-Ciri Organisasi Sektor Publik
4.Lingkup Organisasi Sektor Publik
5.Karakteristik Organisasi Sektor Publik
6.Lingkungan Dalam Organisasi Sektor Publik
7.Perbedaan Organisasi Sektor Publik dan Organisasi Sektor Swasta
8.Peran Akuntansi Dalam Akuntansi Sektor Publik
9.Entitas Dalam Akuntansi Sektor Publik1

I. PRIVATISASI
Di Indonesia sendiri, masih banyak perusahaan milik negara (BUMN dan BUMD)
yang dijalankan secara tidak efisien. Inefisiensi yan di alami oleh BUMN dan BUMD antara
lain disebabkan adanya intervensi politik, sentralisasi, rent seeking behaviour, dan manajeen
yang buruk.
BUMN dan BUMD dalam era globalisasi akan menghadapi beberapa tekanan dan
tuntutan, yaitu:
1. Regulation & political pressure, BUMN dan BUMD dituntuk untuk memberikan bagian laba
perusahaan kepada pemerintah.
2. Social pressure, BUMN dan BUMD akan menghadapi tekanan yang semakin besar dari
masyarakat (konsumen) untuk menghasilkan produk yang murah dan berkualitas.
3. Rent seeking behaviour, BUMN dan BUMD akan berhadapan dengan orang-orang yang
mencoba melakukan rent seeking, korupsi, kolusi, dan nepotisme.
4. Economic & efficiency, BUMN dan BUMD disisi lain dituntuk untuk ekonomi dan efisien
agar menjadi entitas bisnis yang profesional.

Privatisasi merupakan salah satu upaya mereformasi perusahaan publik untuk


meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan-perusahaan publik. Privatisasi perusahaan
publik memiliki fungsi ganda, yaitu mengurangi beban belanja publik, menaikkan pendapatan
negara, dan mendorong pembangunan swasta.

J. Otonomi Daerah
Perkembangan akuntansi sektor publik, kususnya di Indonesia semakin pesat seiring
dengan adanya era dalam pelaksanaan dalam otonomi daerah dan desentralisasi fiskal. Salah
satu ketetapan MPR yaitu Tap MPR nomor XV/MPR/1998 tentang “penyelenggaraan
otonomi daerah; pengaturan, pembagian, dan pemanfaatan sumber daya nasional yang
berkeadilanserta perimbangan keuangan pusat dan daerah dalam kerangka negara kesatuan
republik Indonsia” merupakan landasan hukum bagi dikeluarkannya UU No.22 Tahun 1999
tentang pemerintah daerah, dan UU No.25 tahun 1999 tentang perimbangan keuangan antara
pemerintah pusat dan daerah sebagai dasar penyelenggaraan otonomi daerah.
Misi utama kedua undang-undang tersebut adalah desentralisasi. Diharapkan untuk
menghasilkan dua manfaat nyata, yaitu;
1. Mendorong peningkatan partisipasi, prakarsa, dan kreativitas masyarakat dalam
pembangunan, serta mendorong pemerataan hasil-hasil pembangunan (keadilan) di seluruh
daerah dengan memanfaatkan sumber daya dan potensi yang tersedia di masing-masing
daerah
2. Memperbaiki alokasi sumber daya produktivitas melalui pergeseran peran pengambilan
keputusan publik ke tingkat pemerintah yang paling rendah yang memiliki reformasi yang
paling lengkap.

KESIMPULAN
Akuntansi sektor publik memiliki kaitan dengan penerapan dan perlakuan akuntansi
pada domain publik. Domain publik sendiri memiliki wilayah yang lebih luas dan kompleks
dibandinkan dengan sektor swasta. Dari sudut pandang ekonomi, sektor publik dapat
dipahami senagai suatu entitas yang aktifitasnya berhubungan dengan usaha untuk
menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak
publik. Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan oleh sektor
swasta. Akan tetapi, untuk tugas tertentu keberadaan sektor publik tidak dapat digantikan
oleh sektor swasta. Dalam beberapa hal, akuntnsi sektor publik berbeda dengan akuntansi
sektor swasta. Perbedaan sifat dan karakteristik akuntansi tersebut disebabkan karena adanya
perbedaan lingkungan yang mempengaruhi. Perbedaan sifat dan karakteristik sektor publik
dengan sektor swasta dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu, tujuan organisasi, sumber
pembiayaan, pola pertanggungjawaban, struktur kelembagaan, karakteristik anggaran,
stakeholder yang dipengaruhi, sistem akuntansi.

Vous aimerez peut-être aussi