Vous êtes sur la page 1sur 41

BAB 7

TEKANAN ZAT DAN PENERAPANNYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI

Definisi Tekanan
Tekanan merupakan suatu ukuran yang terdiri dari besarnya gaya yang bekerja pada suatu
benda untuk setiap satu satuan luas permukaan bidang tekan. Tekanan dapat dinotasikan
sebagai simbolp (pressure). Satuan tekanan yang lain adalah pascal (Pa) dan bar.

Tekanan pada Zat Padat

tekanan pada suatu zat padat dapat dinyatakan sebagai gaya per satuan luas penampang.
Secara matematis, tekanan dapat dinyatakan sebagai berikut.

dengan: P = F/A
P = tekanan (N/m2)
F = gaya (N)
A = luas bidang tekan (m2)

Contoh soal
Sebuah truk mempunyaii delapan roda berisi 2,5 ton muatan dan akan melintasi jembatan.
luas permukaan bidang sentuh roda dengan permukaan jalan seluruhnya adalah 400 cm2.
Berapakah tekanan yang dialami setiap ban?
Penyelesaian:
Diketahui: m = 2,5 ton = 2500 kg
A = 400 cm2 = 4 x 10″2 m2
g = 10 m/s2 Ditanyakan: p =….?
p = f/a =m.g/A
= 2500×10 0,04
= 625.000 N/m2
Tekanan seluruh ban adalah 625.000 N/m2 atau 625.000 Pa. Dengan demikian, tekanan untuk
setiap ban adalah: I/8 x p = 1/8 x 625000 = 78.125 Pa.

Tekanan pada Zat Cair

Tekanan pada zat cair sering disebut juga dengan tekanan hidrostatis. Tekanan hidrostatis ini
tergantung pada suatu tingkatan kedalaman dan berat jenis pada zat cair. Tekanan pada zat
cair mengarah ke segala arah. Rumus tekanan hidrostatis sebagai berikut.
Ph = p.g.h
dengan:
ph = tekanan hidrostatis zat cair (N/m2)
p = massa jenis (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman dari permukaan (m)

Contoh Soal
Seorang anak menyelam di kedalaman 100 m di bawah permukaan air. Jika massa jenis air
adalah 1.000 kg/m3 dan percepatan gravitasi adalah 9,8 m/s2 maka berapakah tekanan
hidrostatis yang dialami anak tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui: h = 100 m
p = 1000 k g/m3
g = 9,8 m/s2
Ditanyakan: ph -….?
Jawab: ph = p . g . h
= 1000 . 9,8 . 100
= 9,8 x 105 N/m2

Tekanan pada Zat Gas

Gas-gas yang ada di dalam ruangan yang tertutup akan mengeluarkan udar dan menekan ke
segala arah dengan sama besar. Tekanan gas pada ruang tertutup bisa diukur dengan
menggunakan 2 alat yang berbeda yang masing-masing namanya seperti manometer terbuka
dan manometer tertutup. Tekanan gas dalam ruang terbuka dapat diukur dengan
menggunakan barometer.
Manomemeter terbuka ini terdiri dari tabung pipa kapiler yang bentuknya seperti huruf U
yang terhubung dengan tabung gas. Besar tekanan udara yang terbaca pada suatu sisi pipa
yang terbuka sama dengan tekanan gas dalam suatu tabung. Perhatikan diagram manometer
terbuka berikut ini.

Hukum Pascal

Hukum Pascal adalah hukum yang menerangkan tentang suatu sifat tekanan pada zat cair.
Hukum Pascal menyatakan bahwa:
“Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah
dengan sama besar.”
dengan:
F1 = gaya pada penampang A1(N)
F2 = gaya pada penampang A2(N)
A1= luas penampang 1 (m2)
A2 = luas penampang 2 (m2)
Peralatan yang menggunakan prinsip hukum Pascal, antara lain seperti rem hidrolik, pompa
hidrolik, dan dongkrak hidrolik.

Contoh Soal
Sebuah beban akan diangkat dengan menggunakan dongkrak hidrolik. Massa beban 64 ton
diletakkan di atas penampang A seluas 0,5 m2. Berapakah gaya yang harus diberikan
pada penampang B (luasnya 11/88 kali penampang A) agar beban dapat terangkat?
Penyelesaian:
Diketahui: A1= 0,5 m2
A2= 1/8 A1
g = 10 m/s2
Fi = w = m . g = 64000 kg x 10 = 640.000 N Ditanyakan: F2 = ….?
Jawab: f1/f2 = f2/A2
640000/A1 = F2/1/8 A1
F2 = 1/8 x 640000 = 80.000 N
Hukum Bejana Berhubungan

Dalam suatu Hukum bejana berhubungan menyatakan bahwa:


“apabila bejana berhubungan diisi dengan zat cair yang sama, maka pada keadaan
kesetimbangan permukaan zat cair dalam bejana berada dalam satu bidang datar.” Hukum
ini tidak berlaku pada suatu bejana yang berisi kan cairan tak sejenis dan pipa kapiler. Secara
matematis, hukum bejana berhubungan dirumuskan sebagai berikut.
P, = P2
P1. g.h1=p2.g.h2
dengan:
p1 = tekanan zat cair 1 (Nnr2) p2 = massa jenis zat cair 2 (kgnr3)
2
p2 = tekanan zat cair 2 (Nnr ) h1= tinggi permukaan zat cair 1 (m)
3
P1 = massa jenis zat cair 1 (kgnr ) h2 = tinggi permukaan zat cair 2 (m)

Contoh Soal
Ke dalam kaki 1 pipa U dimasukkan cairan setinggi 32 cm dan ke dalam kaki 2 dimasukkan
raksa dengan massa jenis 13,6 gr/cm3. Ketinggian bidang batas adalah 1,4 cm. Berapakah
massa jenis cairan tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui:
32 cm
h2 = 1,4 cm p2 = 13,6 gr/cm3 Ditanyakan: p1 = ….? Jawab: pt . g . h1 = p2g.h2
p1.10. 32 = 13,6 . 10 .1,4 pl
= 0,595 gr/cm3

Hukum Archimedes

Hukum Archimedes hanya berlaku pada zat yang dinamakan fluida. Zat yang termasuk dalam
fluida adalah zat cair dan gas. “Benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam
zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya itu sebanding dengan berat zat cair
yang dipindahkan.”
Dalam hukum Archimedes ternyata bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kita antara
lain sebagai berikut.
1. Hidrometer, yaitu alat untuk mengukur massa jenis relatif zat cair terhadap air.
2. Jembatan ponton, yakni jembatan yang menggunakan drum-drum kosong berisi
udara.
3. Kapal laut dan kapal seiam.
4. Galangan kapal, yakni alat untuk mengangkat kapal laut ke permukaan air.
5. Balon udara.
LEMBAR KEGIATAN SISWA ( LKS )

Indikator
1. Mendiskripsikan hukum Archimedes melalui percobaan sederhana dan penerapannya
dalam kehidupan sehari – hari
2. Menunjukkan beberapa produk tehnologi dalam kehidupan sehubungan konsep benda
mengapung, melayang, tenggelam.

Tujuan
1. Mengidentifikasi gaya ke atas pada benda yang berada di dalam air
2. Memahami kondisi benda terapung, melayang dan tenggelam

a. Alat dan Bahan


1. Tiga butir telur
2. Air bersih
3. 3 buah gelas
4. Garam
5. Sendok
b. Prosedur Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Masukkan telur ke dalam wadah A, B, dan C masing-masing satu butir telur.
3. Masukkan air ke dalam wadah yang telah disiapkan. Air yang dimasukkan
hampir setinggi wadah.
4. Masukkan garam pada wadah B. Lalu aduk secara perlahan-lahan
menggunakan sendok hingga menunjukkan perubahan keadaan pada telur
dalam wadah tersebut.
5. Apabila terjadi perubahan keadaan pada telur dalam wadah tersebut, maka
tidak perlu menambahkan garam. Apabila belum terjadi perubahan keadaan
pada telur, maka tambahkan garam hingga terjadi perubahan keadaan, yaitu
tenggelam, melayang, atau terapung.
6. Ulangi tahap 5 pada wadah C.
7. Amati keadaan telur pada wadah A, B, dan C.

Pertanyaan
1. Setelah kamu amati, berada dalam berapa keadaankah telur tersebut?
2. Sebutkan masing-masing keadaan telur tersebut
3. Mengapa hal itu bias terjadi? Jelaskan untuk setiap keadaan
4. Tubuh kita lebih mudah mengapung diair laut daripada air tawar, mengapa ?
5. Kesimpulan
BAB 8
SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

 Sistem pernapasan pada manusia adalah sistem organ yang digunakan untuk
menghirup oksigen dari udara serta mengeluarkan karbon dioksida dan uap air.
 Dalam proses pernapasan, oksigen merupakan zat kebutuhan utama. Oksigen untuk
pernapasan diperoleh dari udara di lingkungan sekitar.
 Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan
mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air.
 Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas
terjadi pelepasan energi.
 Sistem pernapasan pada manusia mencakup saluran pernapasan , mekanisme
pernapasan dan gangguan sistem pernafasan.

A. Alat atau Saluran Pernafasan Manusia

 Saluran pernapasan atau tractus respiratorius (respiratory tract) adalah bagian tubuh
manusia yang berfungsi sebagai tempat lintasan dan tampat pertukaran gas yang
diperlukan untuk proses pernapasan. Saluran ini berpangkal pada hidung atau mulut
dan berakhir pada paru-paru.
 Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut: Rongga hidung - Pharing - Laryng
- Trachea - Bronkus - Bronchiolus - Alveolus- Paru-paru/Pulmo. Perhatikan gambar
di bawah ini :

1. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)

 Rongga hidung berlapis selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk
lewat saluran pernapasan, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea)
dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera).
 Terdapat rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang
masuk bersama udara.
 Terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi
menghangatkan udara yang masuk (sebagai heatter)

2. Faring (pangkal tenggorokan)

 Faring merupakan percabangan 2 saluran berupa nasofarings bagian depan saluran


pencernaan dan (orofarings) pada bagian belakang.
 Pada bagian belakang faring terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara
(pita vocalis).
 Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara (Laring) bergetar dan
terdengar sebagai suara.

3. Laring

 Laring ini terdapat di antara faring dan trakea.


 Dindingnya terdiri dari 9 buah tulang rawan.
 Di dalamnya terdapat epiglotis dan pita suara .
 Pada saat kita menelan makanan, epiglotisnya ditutup agar makanan bisa diarahkan
ke kerongkongan, sehungga kita engga keselek
 Tetapi harus hati-hati ! jika makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan
masuk ke saluran pernapasan ( Keselek) karena saluran pernapasan pada saat tersebut
sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa
menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan
gangguan kesehatan.

4. Tenggorokan (Trakea)

 Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan
sebagian di rongga dada (torak).
 Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, Pada
bagian dalam rongga terdapat epithel bersilia.
 Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran
pernapasan.

5. Cabang-cabang Tenggorokan (Bronki/bronchus)

 Merupakan cabang Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu


bronkus kanan dan bronkus kiri
 Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus
bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang
rawannya melingkari lumen dengan sempurna.
 Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.

6. Alveolus
alveolusmrupakan struktur berbentuk bola-bola mungil atau gelembung paru-paru yang
diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang melapisi alveoli memudahkan
darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen dari udara dalam rongga alveolus.
7. Paru-paru (Pulmo)

 Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh
otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat.
 Jaringan paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan
dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas.
 Paru-paru kanan terdiri dari 3 lobus, sedangkan paru-paru kiri terdiri dari 2 lobus.
 Setiap lobus terdiri dari bagian yang lebih kecil disebut lobulus.
 Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah.
 Di dalam paru-paru, bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter ± 1 mm,
dindingnya makin menipis jika dibanding dengan bronkus.
 Bronkiolus tidak mempunyi tulang rawan, tetapi rongganya masih mempunyai silia
dan di bagian ujung mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia.
 Pada bagian distal kemungkinan tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada gugus
kantung udara (alveolus)
 Alveolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong kecil yang salah satu
sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip sarang tawon.
 Oleh karena alveolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler darah maka
memungkinkan terjadinya difusi gas pernapasan
 Paru paru disusun oleh otot otot pernafasan otot utama :M.Intercostalis,
M.Diafragmatika dan otot tambahan : M.Pectoralis mayor, M.Pectoralis minor, M.
Latisimus dorsi, M. Sternocleidomastoideus.

7. Pleura

 Pleura merupakan selaput pembungkus paru, terdiri atas :


1. Pleura Viscerale : melekat pd paru-paru , selaput bagian dalam yang langsung
menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam
2. Pleura Parietale : melapisi dinding dada
3. Pleura Costalis : melapisi iga-iga , berupa selaput yang menyelaputi rongga dada yang
bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar
4. Pleura Diafragmatika : melapisi diafragma
5. Pleura Servicalis : terletak di leher

 Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang
berfungsi sebagai pelumas paru-paru
 Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga
pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain.

B. Mekanisme Pernapasan

 Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan
tertidur sekalipun karna sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom.
 Menurut tempat terjadinya pertukaran gas, maka pernapasan dapat dibedakan atas 2
jenis,

1. Pernapasan luar (Eksternal) terjadinya pertukaran udara antara udara dalam alveolus
dengan darah dalam kapiler
2. Pernapasan dalam (Insternal) adalah pertukaran udara antara darah dalam kapiler
dengan sel-sel tubuh.

 Keluar masuk udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara
dalam rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh.
 Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar maka udara akan masuk.
 Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluar.
 Dalam pernapasan selalu terjadi dua siklus, yaitu inspirasi (menghirup udara) dan
ekspirasi (mengeluarkan udara).
 Berdasarkan cara melakukan inspirasi dan ekspirasi serta tempat terjadinya, manusia
dapat melakukan 2 mekanisme pernapasan, yaitu pernapasan dada dan pernapasan
perut.
 Pernapasan dada dan perut terjadinya secara bersamaan
1. Pernapasan Dada

 Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk.


Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.

a.Pernapasan dada inspirasi.

 Fase ini berupa berkontraksinya otot antar tulang rusuk (Inter Costae)
 Kontraksi ini membuat rusuk naik terangkat
 Terangkatnya rusuk membuat rongga dada membesar Karena rongga dada membesar
tekanan udara di rongga kecil
 Akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar
sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
 Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut: Otot antar tulang rusuk
(muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi
datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih
kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru.

b. Pernapasan dada ekspirasi.

 Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi
semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil.
 Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada
tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
 Mekanisme ekspirasi pernapasan dada adalah sebagai berikut: Otot antar tulang
rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara
dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar
dari paru-paru.

2. Pernapasan Perut

 Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas


otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada.
 Mekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua tahap yakni sebagai
berikut.
a. Pernapasan perut inspirasi.

 Fase ini berupa berkontraksinya otot diafragma sehingga rongga dada membesar,
akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar
sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
 Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut: sekat rongga dada
(diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi mendatar --> paru-paru
mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan
udara luar --> udara masuk

b. Pernapasan perut ekspirasi.

 Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot diafragma ke posisi semula
yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai
akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar,
sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
 Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut: otot diafragma
relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung --> paru-paru mengempis -->
tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar --> udara
keluar dari paru-paru

C. Volume dan Kapasitas Paru-Paru


Volume udara yang dipernafaskan sangat bervariasi, sebab dipengaruhi oleh cara dan
kekuatan seseorang melakukan respirasi. Pada orang dewasa, volume paru-
paru berkisar antara 5 – 6 liter. Udara yang dipernafaskan oleh tubuh dapat
digolongkan menjadi:
a. Volume Tidal (VT) : Volume udara yang keluar masuk paru-paru sebagai akibat
aktivitas pernapasan biasa (500 cc).
b.Volume Komplementer (VK) : Volume udara yang masih dapat dimasukkan secara
maksimal ke dalam paru-paru setelah inspirasi biasa (1500 cc) .
c.Volume Suplemen (VS) : Volume udara yang masih dapat dihembuskan secara
maksimal dari dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi biasa (1500 cc) .
d.Volume Residu (VR) : Volume udara yang selalu tersisa di dalam paru-paru setelah
melakukan ekspirasi sekuat-kuatnya (1000 cc)
e. Kapasitas Vital (KV) : Volume udara yang dapat dihembuskan sekuat-kuatnya
setelah melakukan inspirasi sekuat-kuatnya (KV = VT + VK + VS).
f. Kapasitasi Total (KT) : Volume total udara yang dapat tertampung di dalam paru-
paru (KT = KV + VR)

1.
D. Frekuensi pernapasan

 adalah intensitas memasukkan atau mengeluarkan udara per menit, dari dalam ke luar
tubuh atau dari luar ke dalam tubuh.
 Pada umumnya intensitas pernapasan pada manusia berkisar antara 16 - 18 kali.
 Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan frekuensi pernapasan adalah:

1. Usia : Balita memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan manula.


Semakin bertambah usia, intensitas pernapasan akan semakin menurun.
2. Jenis kelamin : Laki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan
perempuan.
3. Suhu tubuh : Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi pernapasan akan
semakin cepat.
4. Posisi tubuh : Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan atau berlari
dibandingkan posisi diam. Frekuensi pernapasan posisi berdiri lebih cepat
dibandingkan posisi duduk. Frekuensi pernapasan posisi tidur terlentar lebih cepat
dibandingkan posisi tengkurap.
5. Aktivitas : Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat.

E. Mekanisme Pertukaran Oksigen dan Carbondioksida

1. pertukaran oksigen

 Kebutuhan oksigen setiap individu berbeda-beda tergantung pada umur, aktivitas,


berat badan, jenis kelamin dan jumlah makanan yang dikonsumsi .
 Dalam keadaan biasa jumlah oksigen yang dibutuhkan sebanyak 300 ml perhari per
individu.
 Sekitar 97% oksigen yang masuk ke dalam darah akan diangkut oleh
hemoglobin/eritrosit, . Oksigen yang terikat dalam Hb dikenal dengan
oksihemoglobin (HbO2). dengan reaksi sebagai berikut: Hb4 + 4 O2 -----> 4 HbO2
 sedangkan yang 2-3 % lagi akan larut dan diangkut oleh plasma darah.
 Proses pengikatan dan pelepasan oksigen dipengaruhi oleh tekanan oksigen, kadar
oksigen, dan kadar carbondioksida di jaringan tubuh, dan terjadi secara difusi
 Proses difusi berlangsung sederhana, yaitu hanya dengan gerakan molekul secara
bebas, melalui membran sel dari konsentrasi tinggi atau tekanan tinggi ke konsentrasi
rendah atau tekanan rendah.
 Prosesnya dapat dijelaskansebagai berikut: Tekanan oksigen di udara(PO2=160
mmHg) , dalam alveolus (PO2=105mmHg). di arteri 100 mmHg, di jaringan 40
mmHg, di vena lebih kecil 40 mmHg. Jadi karna tekanan parsial oksigen berbeda,
maka hemoglobin akan mengangkut oksigen sampai ke jaringan tubuh. Di dalam sel-
sel tubuh, oksigen digunakan untuk proses respirasi di dalam mitokondria sel.
Semakin banyak oksigen yang digunakan oleh sel-sel tubuh, semakin banyak
karbondioksida yang terbentuk dari proses respirasi.
 Berapa cc O2 yang dapat diangkut oleh 5 liter darah, sekali beredar ke seluruh tubuh?

- Setiap 100 cc darah di arteri mampu mengangkut 19 ccO2.


- Setelah sampai di vena setiap 100 cc darah masih mengandung O2 sebanyak 12 cc
- Jadi volume O2 yang tertinggal di jaringan adalah 7 cc
- Jika volume darah ada 5 liter, atau 5000 cc, maka volume O2 yang sampai ke jaringan
sekali beredar adalah: 5000 / 100 x 7 cc = 50 x 7 = 350 cc

2. pertukaran Karbondioksida

 Proses respirasi sel di jaringan tubuh akan menghasilkan karbondioksida, hal ini
menyebabkan tekanan parsial karbondioksida (PCO2) dalam sel tubuh lebih tinggi
dibanding di kapiler vena, sehingga CO2 bedifusi ke vena dan di bawa ke paru-paru
 Prosesnya sebagai berikut : P.CO2 di jaringan tubuh = 60 mmHg , P. CO2 di vena =
47 mmHg , P. CO2 di alveolus= 35 mmHg) atau luar tubuh = 0.3 mmHg, karena
perbedaan tekanan parsial tersebut, akhirnya CO2 akan dikeluarkan dari tubuh
melalui ekspirasi
 Pengangkutan CO2 oleh darah dilakukan 3 cara yaitu:

a. Oleh plasma darah CO2 + H2O H2CO3, Pengangkutan ini dibantu enzim karbonat
anhidrase jumlah CO2 yang dapat diangkut sebanyak 5 %
b. Oleh Hemoglobin CO2 + Hb -----> HbCO2 (Karbominohemoglobin)
c. Pertukaran klorida : CO2 + H2O -------> HCO3
- H2CO3 -------> H+ dan HCO3
- H+ di ikat Hb, krn bersifat racun dalam sel
- HCO3 --------> ke plasma darah
- HCO3 ---------> diganti oleh Cl- , (selengkapnya baca disistem eksresi)

F. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Pernapasan Manusia

1. pada rongga saluran pernapasan yang diakibatkan oleh kontraksi otot polos pada
trakea dan mengakibatkan penderita sulit bernapas. ditandai dengan kontraksi yang
kaku dari bronkiolus . Asma biasanya disebabkan oleh hipersensitivas bronkiolus
(disebut asma bronkiale) terhadap benda-benda asing di udara. penyebab penyakit ini
juga dapat terjadi dikarenakan faktor psikis dan penyakit menurun.
2. Tuberkulosis (TBC) : merupakan penyakit spesifik yang disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosae. Bakteri ini dapat menyerang semua organ tubuh, tetapi
yang paling sering adalah paru-paru dan tulang. Penyakit ini menyebabkan proses
difusi oksigen yang terganggu karena adanya bintik-bintik kecil pada dinding
alveolus. Keadaan ini menyebabkan : · Peningkatan kerja sebagian otot pernapasan
yang berfungsi untuk pertukaran udara paru-paru · Mengurangi kapasitas vital dan
kapasitas pernapasan · Mengurangi luas permukaan membran pernapasan, yang akan
meningkatkan ketebalan membran pernapasan sehingga menimbulkan penurunan
kapasitas difusi paru-paru
3. Faringitis : merupakan peradangan pada faring sehingga timbul rasa nyeri pada waktu
menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering. Gangguan ini disebabkan
oleh infeksi bakteri atau virus dan dapat juga disebabkan terlalu banyak merokok.
Bakteri yang biasa menyerang penyakit ini adalah Streptococcus pharyngitis.
4. Bronkitis : Penyakit bronkitis karena peradangan pada bronkus (saluran yang
membawa udara menuju paru-paru). Penyebabnya bisa karena infeksi kuman, bakteri
atau virus. Penyebab lainnya adalah asap rokok, debu, atau polutan udara.
5. Pneumonia : adalah peradangan paru-paru dimana alveolus biasanya terinfeksi oleh
cairan dan eritrosit berlebihan. Infeksi disebarkan oleh bakteri dari satu alveolus ke
alveolus lain hingga dapat meluas ke seluruh lobus bahkan seluruh paru-paru.
Umumnya disebabkan oleh bakteri streptokokus (Streptococcus), Diplococcus
pneumoniae, dan bakteri Mycoplasma pneumoniae.
6. Emfisema Paru-paru : disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus
sendiri adalah gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita
emfisema, volume paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat
karena karbondioksida yang seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap
didalamnya. Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab
kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
7. Dipteri : merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium
diphterial yang dapat menimbulkan penyumbatan pada rongga faring (faringitis)
maupun laring (laringitis) oleh lendir yang dihasilkan oleh bakteri tersebut
8. Asfiksi : adalah gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan yang
disebabkan terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, ataupun jaringan tubuh.
Misalnya alveolus yang terisi air karena seseorang tenggelam. Gangguan yang lain
adalah keracunan karbon monoksida yang disebabkan karena hemoglobin lebih
mengikat karbon monoksida sehingga pengangkutan oksigen dalam darah berkurang.
9. Kanker Paru-paru : Penyakit ini merupakan pertumbuhan sel kanker yang tidak
terkendali di dalam jaringan paru-paru. Kanker ini mempengaruhi pertukaran gas di
paru-paru dan menjalar ke seluruh bagian tubuh. Merokok merupakan penyebab
utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% kasus pada
wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar resiko untuk menderita
kanker paru-paru.
BAB 9
SISTEM EKSKRESI MANUSIA

Zat sisa atau zat residu yang merupakan hasil suatu proses yang terjadi dalam tubuh yang
tidak dibutuhkan haruslah dikeluarkan, hal ini karena zat tersebut dapat mengganggu bahkan
bisa meracuni tubuh kita. Sebelum kita masuk ke definisi ekskresi alangkah baiknya kita juga
mengenal proses pengeluaran zat sisa. Yang pertama adalah defekasi, yang kedua sekresi dan
yang ketiga adalah ekskresi. Defekasi adalah pengeluaran sisa hasil proses pencernaan yang
berwujud feses (tinja) melalui anus. Sekresi adalah pengeluaran oleh sel dan kelenjar yang
berwujud getah dan masih dipakai oleh tubuh untuk proses lainnya, sebagai contoh adalah
enzim dan hormon. Sedangkan untuk pengertian sistem ekskresi adalah proses pengeluaran
sisa dari metabolisme yang dikeluarkan dari dalam tubuh bersama dengan keringat, urin dan
udara pernafasan.

Organ-organ sistem ekskresi pada manusia meliputi :

1. Ginjal
2. Kulit
3. Hati
4. Paru-paru
Untuk lebih lanjut masing-masing organ sekresi akan dibahas di bawah ini.

1. Ginjal

Sistem ekskresi yang pertama adalah ginjal dimana manusia mempunyai 2 buah ginjal yang
letaknya terdapat di rongga perut sebelah kanan dan kiri tulang ruas tulang belakang. Ginjal
memliki bentuk seperti biji kacang yang mempunyai warna merah keunguan, dan untuk
beratnya sekitar 200 gr. Ginjal terdiri atas 2 lapisan yaitu korteks (lapisan luar) dan modula
(lapisan dalam).

Fungsi organ ginjal adalah :

 untuk menyaring darah, zat sisa yang dikeluarkan berupa urine;


 untuk mengatur keseimbangan air dalam tubuh;
 untuk mengatur konsentrasi/ tingkat kejenuhan garam di dalam darah.

Bagian-bagian ginjal adalah sebagai berikut:

1. Kulit ginjal atau sering disebut korteks, terdapat nefron yang mempunyi fungsi
sebagai alat penyaring (filter). Untuk setiap nefron terdiri dari badan Malpighi yang
terdiri dari glomerulus serta kapsula bowman.
2. Sumsum ginjal atau sering disebut medula terdiri dari badan-badan yang mempunyai
bentuk seperti kerucut yang disebut juga sebagai piramda ginjal.
3. Rongga ginjal (pelvis ginjal) adalah merupakan tempat untuk menampung dari urin
yang mempunyai sifat yang sementara yang dialirkan melewati pembuluh halus yang
terdapat pada sumsum tulang belakang.
Pada nefron terdapat bagian-bagian yang penting misalnya glomerulus, kapsula bowman,
tubulus-tubulus. Tubulus yang paling dekat dengan kapsula bowman adalah tubulus
proksimal yang dilanjutkan dengan lengkung henle yang mana lengkung ini menghubungkan
antara tubulus proksimal dengan tubulus distal. Bagian akhir tubulus distal adalah tubulus
pengumpul yang akan membawa urin ke ureter.

Gambar Ginjal
Proses dari terbentuknya urin adalah diawali dari darah yang dialirkan ke ginjal melewati
arteri renalis daam rangka untuk proses penyaringan di badan malpighi. Hasil penyaringan
dari proses ini adalah merupakan urine primer yang mana jenis urine ini masih terdapat atau
masih mengandung zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh kita. Setelah urine disaring oleh
badan malpighi, maka darah akan keluar dari ginjal melewati vana ginjal (vena renalis),
kemudian urine primer akan mengalir ke tubulus. Di dalam tubulus lah terjadi penyerapan
kembali (reabsorpsi) atas zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh kita. Zat tersebut
misalnya adalah garam, air, glukosa, asam amino. Baru untuk sisa dari proses di sini
merupakan urine sekunder (urine yang sesungguhnya). Hasil filtrasi urine masuk ke dalam
tubulus pengumpul dan dibawa ke pelvis ginjal. Kemudian dari pelvis urine akan menuju ke
kantong kemih melalui saluran ginjal (ureter). Sesudah kantong kemih sudah penuh maka
urine akan keluar melewati saluran kencing (uretra).

Kandungan zat yang terdapat dalam urine yaitu 90% air, urea, garam, asam urine, amonia, zat
warna empedu, vitamin, obat-obatan dan hormon. Urutan perjalanan urine yaitu dari ginjal --
> ureter --> kantong kemih --> uretra.

Macam-macam gangguan pada ginjal adalah sebagai berikut:

 Abuminuria yaitu urine mengandung albumin dan protein;


 Batu ginjal yaitu adanya endapan garam kalsium di dalam kantong kemih;
 Hematuria yaitu urine mengandung darah karena adanya kerusakan pada glomerulus;
 Diabetes insipidus yaitu sering buang air kecil karena tidak adanya ADH (hormon anti
diuretik) dan urine diproduksi terus;
 Gagal ginjal yaitu ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga
harus dibantu dengan cuci darah.
2. Kulit

Sistem ekskresi pada manusia yang kedua adalah kulit dimana kulit adalah merupakan alat
ekskresi karena adanya kelenjar keringat yang terletak pada lapisan dermis. Fungsi kulit
antara lain meliputi :

 Berfungsi sebagai alat pelindung tubuh terhadap kerusakan fisik, mekanis maupun
oleh zat kimia;
 Berfungsi sebagai alat ekskresi dalam wujud keringat;
 Berfungsi sebagai tempat indra peraba dan perasa;
 Berfungsi untuk mengatur suhu badan;
 Berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan kelebihan lemak
 Berfungsi sebagai tempat untuk merubah provitamin D menjadi vitamin D dengan
bantuan sinar matahari.

Bagian-bagian kulit meliputi:


1. kulit ari (epidermis);
2. kulit jangat (dermis);
3. jaringan ikat bawah kulit.

Kulit ari adalah merupakan bagian terluar dari kulit yang tersusun dari jaringan epilium.
Lapisan kulit ari terdiri atas lapisan tanduk dan lapisan malpighi. Lapisan tanduk merupakan
lapisan kulit paling luar dan selnya telah mati dan lapisan ini mudah terkelupas, serta tidak
memiliki pembuluh darah dan saraf, apabila tidak terluka, maka tidak terasa sakit dan tidak
berdarah. Lapisan malighi adalah lapisan yang sel-sel penyusunnya hidup, terdapat pigmen
melanin untuk memberi warna kulit dan sebagai pelindung dari sinar matahari serta terdapat
ujung saraf perasa sehingga jika terluka akan sakit.

Gambar Kulit
Kulit jangat terdapat di bawah lapisan epidermis yang mana lapisan kullit jangat terdapat
kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah dan ujung-ujung saraf. Kelenjar keringat
akan mengeluarkan keringat melewati saluran keringat yang bermuara dari pori-pori.
Kelenjar minyak terdapat di sekitar batang rambut dan berfungsi memelihara rambut supaya
tidak kering. Pada pembuluh darah akan menyalurkan zat-zat makanan ke akar rambut. ujung
saraf terdiri dari ujung syaraf perasa dan peraba.
Jaringan ikat berada di bawah kulit yang mempunyai lemak yang mempunyai fungsi untuk
melindungi bgian dalam tubuh, sebagai cadangan makanan dan menahan sushu tubuh.

3. Hati

Hati merupakan bagian dari sistem ekskresi pada manusia karena mengeluarkan empedu.
Hati terletak di rongga perut bagian kanan, di bawah diafragma. Warna hati adalah merah tua
kecoklatan yang mempunyai berat sekitar 2 Kg.

Fungsi hati antara lain meliputi:

 untuk mengeluarkan empedu yang ditampung dalam kantong empedu dan kemudian
disalurkan ke usus 12 jari untuk mengemulsikan (menggumpalkan) lemak;
 sebagai pengatur gula dalam darah;
 berfungsi untuk membunuh kuman dan menetralkan racun dalam tubuh;
 berfungsi untuk membentuk urea yang merupakan sisa pencernaan dari protein;
 sebagai tempat pembentukan protrombin dan fibrinogen;
 sebagai tempat perubahan provitamin A menjadi vitamin A.

Gangguan penyakit yang paling sering menyerang hati adalah penyakit hepatisis yang
disebabkan oleh virus yang mana penularannya dapat melalui makanan, minuman, jarum
suntik dan transfusi darah. Pada penyakit hepatitis sel hatinya mengalami kerusakan sehingga
zat warna empedu menyebar ke seluruh tubuh, sehingga akan mengakibatkan tubuh menjadi
berwarna kekuningan.

4. Paru-paru

Paru-paru merupakan bagian dari sistem ekskresi pada manusia karena paru-paru
mengeluarkan karbondioksida (CO2). Paru-paru mempunyai fungsi sebagai alat pernafasan,
selain sebagai alat pernafasan paru-paru juga sebagai alat pengeluaran (ekskresi). Proses
ekskresi terjadi bersamaan dengan proses respirasi karena CO2 dan uap air yang dikeluarkan
dalam fase ekspirasi merupakan proses ekskresi (pembuangan zat sisa). Proses pengikatan O2
dan pelepasan CO2 oleh darah terjadi dalam alveolus. Alveolus adalah merupakan bagian dari
paru-paru yang berupa gelembung-gelembug kecil.
BAB 10

GETARAN, GELOMBANG DAN BUNYI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

A. GETARAN

1. Pengertian Getaran

a. Definisi

Getaran adalah gerak bolak – bolik secara berkala melalui suatu titik keseimbangan. Pada
umumnya setiap benda dapat melakukan getaran. Suatu benda dikatakan bergetar bila benda
itu bergerak bolak bolik secara berkala melalui titik keseimbangan.

Getaran adalah gerak bolak – balik di sekitar titik setimbang;


2 = titik setimbang ; 1 dan 3 = titik terjauh (Amplitudo);

b. Beberapa Contoh Getaran

Beberapa contoh getaran yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari – hari antara lain :
– sinar gitar yang dipetik
– bandul jam dinding yang sedang bergoyang
– ayunan anak-anak yang sedang dimainkan
– mistar plastik yang dijepit pada salah satu ujungnya, lalu ujung lain diberi simpangan
dengan cara menariknya, kemudian dilepaskan tarikannya.
– Pegas yang diberi beban.
2. Periode dan Frekuensi Getaran

Perhatikan gambar berikut ini!

 titik A merupakan titik keseimbangan


 simpangan terbesar terjauh bandul ( ditunjuk kan dengan jarak AB = AC ) disebut
amplitudo getaran
 jarak tempuh B – A – C – A – B disebut satu getaran penuh

a. Amplitudo
Dalam gambar 2 telah disebutkan bahwa amplitudo adalah simpangan terbesar dihitung dari
kedudukan seimbang. Amplitudo diberi simbol A, dengan satuan meter.

b. Periode Getaran
Periode getaran adalah waktu yang digunakan dalam satu getaran dan diberi simbol T. Untuk
gambar ayunan di atas, jika waktu yang diperlukan oleh bandul untuk bergerak dari B ke A,
ke C, ke A, dan kembali ke B adalah 0,2 detik, maka periode getaran bandul tersebut 0,2
detik atau T = 0,2 detik = 0,2 s

Periode suatu getaran tidak tergantung pada amplitudo getaran.

c. Frekuensi Getaran
Frekuensi getaran adalah jumlah getaran yang dilakukan oleh sistem dalam satu detik, diberi
simbol f. Untuk sistem ayunan bandul di atas, jika dalam waktu yang diperlukan oleh bandul
untuk bergerak dari B ke A, A ke C, C ke A, dan kembali ke B sama dengan 0,2 detik, maka :
– dalam waktu 0,2 detik bandul menjalani satu getaran penuh
– dalam waktu 1 detik bandul menjalani 5 kali getaran penuh
Dikatakan bahwa frekuensi getaran sistem bandul tersebut adalah 5 getaran/detik atau f = 5
Hz.

d. Hubungan antara Periode dan Frekuensi Getaran


Dari definisi periode dan frekuensi getaran di atas, diperoleh hubungan :

Keterangan :
T = periode, satuannya detik atau sekon
f = frekuensi getaran, satuannya 1/detik atau s-1 atau Hz
Contoh Soal :

1. Dalam 1 sekon, lintasan yang ditempuh beban pada Gambar 1 adalah 2-1-3-1-2-1-3.
Berapakah frekuensi dan periode getaran tersebut?
Penyelesaian :
Jumlah getaran yang terjadi adalah 1,5 getaran. Waktu untuk menempuh 1,5 getaran adalah 1
sekon. Jadi frekuensi f = 1,5 getaran / sekon = 1,5 Hz. Dan periode T :

Jadi waktu yang diperlukan untuk menempuh satu getaran penuh adalah 0,67 sekon.
2. Pada selang waktu 2 sekon terjadi gerakan bolak – balik sebanyak 10 kali. Tentukanlah
frekuensi dan periodenya.
Penyelesaian :
Dalam 2 sekon terjadi 10 getaran. Berarti dalam 1 sekon terjadi 5 getaran, sehinga frekuensi f
= 5 Hz, dan periode T :

B. GELOMBANG DAN BUNYI

Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di udara atau medium lain,
sampai ke gendang telinga manusia. Suatu bunyi yang sering kita dengar adalah gabungan
dari berbagai sinyal getar yang terdiri dari gelombang harmonis.Tinggi rendahnya bunyi atau
yang sering disebut frekuensi dinyatakan dalam satuan getaran, Hertz (Hz). Sedangkan kuat
atau lemahnya bunyi atau yang disebut amplitudo dinyatakan dalam satuan tekanan suara,
desibel (dB).

Gelombang bunyi dihasilkan oleh benda yang bergetar. Kuat kerasnya bunyi tergantung pada
amplitudo getarannya. Semakin besar amplitudo getarannya maka bunyi yang terdengar akan
semakin keras. Sebaliknya, semakin kecil amplitudonya maka bunyi yang akan terdengar
semakin lemah.

Selain itu, keras lemahnya bunyi juga tergantung pada jarak sumber bunyi. Semakin dekat
dengan sumber bunyi, bunyi akan terdengar semakin keras. Sebaliknya, semakin jauh dari
sumber bunyi maka bunyi yang terdengar akan semakin lemah.
Gelombang bunyi termasuk dalam gelombang mekanik. Gelombang mekanik adalah
gelombang yang merambat melalui medium perantara. Medium perantara tersebut dapat
berupa udara, air, atau benda padat.

Arah rambatan gelombang bunyi sejajar dengan arah getarannya, biasa disebut dengan bentuk
gelombang longitudinal.

Pembahasan selanjutnya adalah karakteristik bunyi, syarat suatu bunyi dapat didengar, dan
pengelompokkan bunyi berdasarkan nilai frekuensinya. Cari tahu lebih jauh lagi pada daftar-
daftar berikut.

Karakteristik Bunyi

1. Bersumber dari benda yang bergetar.


2. Berupa gelombang longitudinal (berupa rapatan dan regangan).
3. Merupakan gelombang mekanik.
4. Bunyi memerlukan medium/zat perantara untuk merambat.
5. Zat padat adalah medium terbaik untuk perambatan bunyi.
6. Bunyi tidak dapat merambat dalam ruang hampa.
7. Bunyi dapat dipantulkan.
8. Tinggi rendahnya bunyi ditentukan oleh frekuensi.
9. Kuat lemahnya bunyi ditentukan oleh amplitudo.

Syarat suatu bunyi dapat terdengar:

1. Terdapat sumber bunyi.


2. Ada medium perambatan, dapat berupa zat padat, cair, atau gas.
3. Ada pendengar

Pengelompokan Bunyi Berdasarkan Frekuensi

1. Infrasonik: frekuensinya < 20 Hz.


Contoh makhluk hidup yang dapat mendengar bunyi infrasonik adalah jangkrik dan
anjing.
2. Audiosonik: frekuensinya antara 20 Hz − 20.000 Hz.
Contoh makhluk hidup yang dapat mendengar bunyi audiosonik adalah manusia.
3. Ultrasonik: frekuensinya > 20.000 Hz.
Contoh makhluk hidup yang dapat mendengar bunyi ultrasonik adalah kelelawar dan
lumba-lumba.

Panjang Gelombang, Cepat Rambat Bunyi, dan


Pemantulan Gelombang Bunyi
Sebelum masuk dalam pembahasan soal gelombang bunyi kelas 8, sebaiknya sobat idschool
mengetahui apa yang dimaksud tentang panjang gelombang, rumus cepat rambat gelombang,
dan rumus pemantulan bunyi. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada pembahasan di
bawah.
1. Panjang Gelombang ( )

Panjang gelombang disimbolkan dengan dengan satuan panjang gelombang


yang dinyatakan dalam meter. Terdapat penjelasan sedikit berbeda mengenai penjang
gelombang pada gelombang longitudinal dan transversal. Simak penjelasan berikut
untuk membedakan perbedaan panjang gelombang pada gelombang longitudinal dan
transversal.

Dalam gelombang longitudinal, satu gelombang diwakili oleh satu rapatan dan satu
renggangan. Perhatikan penjelasan panjang gelombang pada gelombang longitudinal
melalui gambar di bawah.

Sedangkan dalam gelombang transversal, satu gelombang diwakili oleh satu bukit dan
satu lembah. Perhatikan gambar di bawah!

Rumus Gelombang Transversal dan Contoh


Soalnya Lengkap
Gelombang Transversal adalah gelombang yg mempunyai arah rambatnya secara tegak lurus
dgn arah getarannya. Gelombang transversal juga termasuk salah satu dari contoh gelombang
mekanik yg merambatnya membutuhkan adanya medium.

Gelombang Transversal juga mempunyai sebutan yg lain seperti Simpangan (jarak suatu titik
pd gelombang terhadap posisi setimbang), Puncak Gelombang (titik tertinggi pd gelombang),
Dasar Gelombang (titik terendah pd gelombang), Bukit Gelombang (lengkungan yg berada
bagian atas posisi setimbang), Lembah Gelombang (lengkungan yg berada pada bagian
bawah posisi setimbang) dan Amplitudo (jarak puncak ataupun dasar gelombang terhadap
posisi setimbang).
Adapun untuk Macam Macam Contoh Gelombang Transversal yg bisa kalian temukan
sebagai Para Pembaca dan Para Pelajar di dalam kehidupan sehari – hari diantaranya ialah
Gelombang yg ada di Air yg terjadi apabila diberi gangguan, Gelombang Ombak Laut
maupun Gelombang didalam Danau, dan Gelombang pada tali yg sd dimainkan sehingga bisa
disimpulkan bahwa kalian tidak akan terlalu sulit untuk melihat Contoh Gelombang
Transversal karena sering ditemui di Kehidupan Sehari – Hari.

1. Rumus Gelombang Transversal


Untuk pembahasan mengenai Rumus Cepat Rambat Gelombang Transversal bisa kalian lihat
ulasannya dibawah ini :

Keterangan :

λ (Lamda) ialah panjang gelombang (m)


V ialah cepat rambat gelombang (m/s)
f ialah frekuensi gelombang (sekon/detik)
n ialah jumlah gelombang
t ialah waktu (sekon/detik)

2. Rumus Cepat Rambat Gelombang

Pada pembahasan ini, sobat idschool akank diberikan rumus untuk mencari cepat
rambat gelombang. Rumus ini nantinya berguna untuk menyelesaikan variasi soal
gelombang bunyi kelas 8.

Cepat rambat gelombang yang merambat melalui suatu medium dipengaruhi oleh
panjang gelombang ( ) dan frekuensi (f) atau periode (T). Rumus untuk mencari cepat
rambat gelombang dapat dilihat pada dua persamaan di bawah (gunakan salah satu
persamaan, tergantung apa yang diketahui pada soal).
atau

Ketrangan:
v = cepat rambat gelombang (m/s)
= panjang gelombang (m)
T = periode

3. Pemantulan Bunyi

Kali ini, sobat idschool akan mempelajari materi tentang pemantulan bunyi. Banyak
soal ujian yang membutuhkan rumus dalam pemantulan bunyi. Sebelumnya, pahami
dulu materi pengantar tentang pemantulan bunyi berikut.

Jenis pemantulan bunyi ada 2 yakni gaung dan gema.

Gaung adalah bunyi pantul yang sebagian terdengar bersamaan dengan bunyi aslinya.
Sehingga menyebabkan bunyi asli terdengar kurang jelas. Peristiwa gaung dapat
terjadi dalam sebuah gedung yang tidak ada peredam bunyi/suaranya. Contoh bahan
peredam bunyi/suara yang dapat digunakan untuk meredam suara adalah gabus,
kapas, wool, kardus, dan lain-lain. Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah
bunyi asli selesai.

Gema terjadi karena dinding pantulnya mempunyai jarak yang jauh. Contoh peristiwa
gema dapat terjadi pada suatu lembah atau gunung.

Bunyi pantul dapat dimanfaatkan untuk mengukur kedalaman laut dan jarak dinding
lorong gua. Cara menentukan kedalaman laut atau jarak dinding goa dapat
menggunakan rumus yang akan diberikan di bawah. Sebelumnya, perhatikan ilustrasi
pada gambar di bawah untuk membantu sobat idschool memahami rumus tentang
pemantulan bunyi.

Rumus yang dapat digunakan untuk mencari jarak adalah sebagai berikut.
Keterangan:
s = jarak/kedalaman (m)
v = cepat rambat gelombang bunyi (m/s)
t = waktu (s)

Contoh Soal dan Pembahasan


Contoh Soal Tentang Bunyi (SOAL UN IPA FISIKA SMP 2016)
Jika seseorang berteriak sekencang-kencangnya di bulan, suaranya tidak akan terdengar,
karena ….
A. di bulan banyak kawah dan gunung api
B. tidak ada udara sebagai medium perambatan bunyi
C. suara adalah gelombang elektromagnetik
D. amplitudo bunyinya kurang besar

Pembahasan:
Bunyi merupakan gelombang mekanik, yaitu gelombang yang memerlukan medium untuk
merambat. Di bulan, tidak ada udara sebagai media perambatan bunyi, sehingga bunyi tidak
terdengar.

Jawaban: B

Contoh Soal Pemantulan Bunyi (SOAL UN IPA FISIKA SMP 2016)


Seorang pemuda berdiri di antara dua tebing tinggi.

Pemuda tersebut berteriak sehingga bunyi teriakannya memantul pada tebing A dan B. Jika
waktu bunyi pantul dari tebing A ke pemuda = 0,5 sekon, maka waktu pantul oleh tebing B
ke pemuda adalah ….
A. 0,3 sekon
B. 0,5 sekon
C. 0,6 sekon
D. 1,2 sekon

Contoh Soal Pemanfaatan Pemantulan Bunyi (SOAL UN IPA FISIKA SMP 2016)
Perhatikan pernyataan berikut!

1. Kelelawar dapat menghindari dinding penghalang ketika terbang malam hari.


2. Bandul berayun saat digantungkan pada seutas benang.
3. Menggetarkan garpu tala tanpa kotak.
4. Manusia dapat mengukur panjang gua.
Peristiwa yang menunjukkan pemantulan bunyi pada kehidupan sehari-hari adalah ….
A. 1 dan 2
B. 1 dan 4
C. 2 dan 3
D. 3 dan 4

Pembahasan:
Contoh peristiwa pemantulan bunyi pada kehidupan sehari-hari

1. Kelelawar dapat menghindari dinding penghalang ketika terbang malam hari.


2. Manusia dapat mengukur panjang gua
Peristiwa resonansi:
1. Bandul berayun saat digantungkan pada seutas benang.
2. Menggetarkan garpu tala tanpa kotak.

Jawaban: B

B. Mekanisme Pendengaran pada Manusia dan Hewan

1. Mekanisme pendengaran pada manusia

Mendengar adalah kemampuan untuk mendeteksi getaran yang disebut suara. Dalam
keadaan biasa, getaran dapat mencapai indera pendengaran yaitu telinga melalui udara.
Manusia dapat mendengar bunyi/suara pada kisaran frekuensi 20-20.000 Hz. Jika lebih atau
kurang dari itu, maka manusia tidak dapat mendengar.

Adapun mekanisme pendengaran pada manusia adalah sebagai berikut :

1. Gelombang bunyi diterima daun telinga


2. Gelombang bunyi disalurkan masuk oleh liang telinga
3. Gelombang bunyi menggetarkan gendang telinga
4. Getaran tersebut diteruskan ke tulang pendengaran
5. Getaran diteruskan ke tingkap jorong dan menggetarkan cairan limfa di dalam koklea
6. Getaran cairan limfa dalam koklea menggerakkan sel reseptor organ korti yang
menghasilkan impuls untuk dihantarkan ke saraf pendengar ke otak untuk diartikan
7. Getaran cairan limfa juga menggerakkan tingkap bundar bergerak keluar masuk untuk
mengatur tekanan udara di dalam agar seimbang dengan tekanan di luar

2. Mekanisme pendengaran pada hewan

a. Kelelawar

Daun telinga membantu hewan untuk menentukan arah dari mana suara tersebut datang
dan akan dapat mendeteksi suara samar. Kelelawar merupakan hewan yang mampu
mendengarkan bunyi ultrasonik dengan frekuensi 20-20.000 Hz, kelelawar dapat
mengeluarkan gelombang ultrasonik pada saat dirinya terbang. Gelombang yang dikeluarkan
akan dipantulkan kembali oleh benda-benda yang akan dilewatinya dan diterima oleh suatu
alat yang berada di tubuh kelelawar, kemampuan kelewar untuk menentukan lokasi ini
disebut dengan ekolokasi. Pada saat kelelawar mendengarkan gema, kelelawar tidak dapat
mendengar suara lain selain dari yang dipancarkannya sendiri.

b. Lumba-lumba
Lumba-lumba hidup di kedalaman lautan, ia mempunyai sistem yang memungkinkan
untuk berkomunikasi dan menerima rangsangan, yaitu sistem sonar yang berguna untuk
mengindera benda-benda di lautan, mencari makan, dan berkomunikasi.
Lumba lumba bernapas melalui lubang yang ada di atas kepalanya. Tepat di bawah
lubang hidung ini, terdapat kantung kantung kecil berisi udara. Dengan mengalirkan udara
melalui kantung kantung ini.Lumba Lumba menghasilkan bunyi dengan frekuensi tinggi.
Kantung udara ini berperan sebagai cermin akustik yang memfokuskan bunyi yang di
hasilkan gumpalan kecil jaringan lemak yang berada tepat di bawah lubang pernapasan.
Kemudian, bunyi ini dipancarkan ke arah sekitarnya secara terputus putus. Lumba lumba
berkomunikasi untuk menemukan pasangan dan saling mengingatkan akan bahaya.

C. APLIKASI GETARAN DAN GELOMBANG DALAM TEKNOLOGI


1. Ultrasonografi (USG)
2. Sonar, untuk menetukan kedalaman dasar laut
3. Terapi Ultrasonik
4. Pembersih ultrasonic
5. Sonifikasi
6. Pengujian ultrasonic

BAB 11

CAHAYA DAN OPTIK

A. Definisi dan Sifat Cahaya

- segala sesuatu yang memancar keluar dari suatu sumber tetapi bukan zat (tidak memiliki
massa) disebut radiasi. Radiasi yang dapat dilihat oleh mata manusia disebut cahaya, berikut
adalah sifat-sifat cahaya :
Dapat dilihat oleh mata.
Merambat menurut garis lurus.
Merupaka gelombang elektro magnetik yang memiliki arah rambat yang tegak lurus dan
termasuk gelombang transversal, dan memiliki energi
Dapat mengalami pemantulan, pembiasan, dan dapat dipancarkan dalam bentuk radiasi.

- Bayang-bayang merupakan suatu daerah gelap yang terbentuk pada saat sebuah benda
menghalangi cahaya yang mengenai suatu permukaan. Berikut adalah jenis bayang-bayang :
Umbra atau bayang-bayang gelap adalah bayang-bayang yang tidak dilalui oleh berkas-
berkas cahaya.
Penubra (bayang-bayang kabur), yaitu bayang-bayang yang masih dilalui oleh berkas cahaya

B.Pemantulan Cahaya

Hukum-hukum pemantulan cahaya adalah sebagai berikut :


Sinar datang, garis normal, dan sinar pantuk terletak pada satu bidang dan berpotongan di
satu titik.
Besar sudut datang i sama dengan sudut pantul r (i = r). Berikut gambarannya :
- Jenis pemantulan cahaya ada dua yaitu :
Pemantulan teratur, terjadi jika berkas sinar yang sejajar jatuh pada bidang datar sehingga
sinar dipantulkan ke arah yang sejajar. Berikut gambarannya :

- Pemantulan baru, terjadi jika berkas sinar yang sejajar jatuh pada bidang tidak rata sehingga
sinar dipantulkan ke segala arah. Berikut gambarannya :

C. Pembiasan Cahaya

- Pembiasan cahaya adalah pembelokan berkas cahaya yang merambat dari satu medium ke
medium lain yang berbeda kerapatan optiknya, Beriku adalah hukum-hukum pembiasan
cahaya
Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu bidang dan berpotongan di satu
titik, sinar datang dari medium kurang rapat menuju medium yang lebih rapat dibiaskan
mendekati garis normal. Sebaliknya, sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang
rapat dibiaskan menjauhi garis normal. Berikut gambarannya :
- Indeks bias medium adalah nilai perbandingan antara proyeksi sinar datang dan proyeksi
bisa pada bidang pembias. hubungan indeks bias medium dengan cepat rambat gelombang
cahaya dinyatakan dengan persamaan berikut:

Keterangan :
n = indeks bias medium
c = cepat rambat cahaya di ruang hampa (m/s)
v = cepat rambat cahaya di ddalam medium (m/s)

D. Cermin

Cermin Datar
- Cermin datar terbuat dari salah satu permukaannya dilapisi dengan amalgam perak dan
permukaannya datar, Sifat bayangan cermin datar yaitu :
Maya
Sama besar dengan benda
Tegak
Menghadap terbalik dengan benda
Jarak bayangan ke cermin sana dengan jarak benda ke cermin (jarak bayangan = jarak
benda)

- Penggunaan cermin datar biasanya digunakan untuk bercermin dan sering digunakan untuk
menutupi dinding ruang seingga memberi kesan ruang yang lebih besar.

Cermin Cekung
- Cermin Cekung adalah cermin yang permukaannya melengkung kedalam, cermin cekung
bersifat mengumpulkan cahaya (konvergen) dan bayangannya bersifat maya, tegak, dan
diperbesar.
- Jari-jari kelengkungan ditulis dengan (R) dan jarak fokus (f), cermin cekung bertanda
positif, sinar-sinar istimewa pada cermin cekung adalah sebagai berikut.
- Sinar sejajar sumbu utama cermin dipantulkan melalui titik fokus F. berikut gambarannya :
- Sinar datang melalui titik fokus F dipantulkan sejajar sumbu utama, Berikut gambarannya :

- Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin P dipantulkan kembali melalui titik
pusat kelengkungan tersebut. Berikut Gambarannya :

- Penggunaan cermin cekung dimanfaatkan oleh dokter gigi serta digunakan sebagai
pemantul pada lampu sorot mobil dan lampu senter.

Cermin Cembung
- Cermin cembung adalah cermin yang permukaannya melengkung keluar, cermin cembung
bersifat menyebarkan cahaya (divergen) dan bayangannya bersifat maya, tegak dan
diperbesar. Berikut adalah gambaran istimewah cermin cembung.
- Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seakan-akan berasal dari titik fokus F.
Berikut gambarannya :
- Sinar datang menuju titik fokus F dipantulkan sejajar sumbu utama. Berikut gambarannya :

-Sinar datang menuju ke titik pusat kelengkungan dipantulkan kembali seakan-akan datang
dari pusat titik kelengkungan tersebut. Berikut gambarbarannya :

- Penggunaan cermin cembung dalam kehidupan sehari-hari adalah kaca sepion mobil dan
kaca yang di tempatkan dipersimpangan jalan.

Persamaan Umum Cermin


- Persamaan umum cermin (cembung dan cekung):

Keterangan :
f = jarak fokus (cm)
s = jarak benda (cm)
s' = jarak bayangan (cm)

- persamaan perbesaran bayangan yang dibentuk cermin :

Keterangan :
M = perbesaran bayangan
h = tinggi benda (cm)
h' = tinggi bayangan (cm)
E. Lensa

- Lensa adalah sebuah benda bening yang dibatasi oleh dua bidang lengkung atau satu
bindang datar dan satu bidang lengkung.

Lensa Cekung
- lensa cekung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tipis daripada bagian tepinya, sifat
bayangan yang dibentuk lensa cekung adalah maya, tegak dan diperkecil. Jenis-jenis lensa
cekung diantaranya adalah :
Lensa cekung ganda (bikonkaf)
Lensa cekung datar (plankonkaf)
Lensa cekung cembung (konkaf konveks)

- Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung :


Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seakan-akan berasal dari titik fokus F1.
Sinar datang seakan-akan menuju titik fokus F2 dan dibiaskan sejajar sumbu utama,
Sinar datang melalui titik pesat lensa O diteruskan lurus tanpa dibiaskan.

Lensa Cembung
- lensa cembung adalah lendsa yang bagian tengahnya lebih tebal daripada bagian tepinya.
Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung adalah maya, tegak dan diperbesar, jenis-
jenis lensa cembung, diantaranya adalah :
Lensa cembung ganda (bikonveks)
Lensa cembung datar (plankonveks)
Lensa cembung cekung (konveks konkaf)
- Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung :
Sinar datang sejajar sumbu utama lensa dibiaskan melalui titik fokus F1 yang terdapat
dibelakang lensa.
Sinar datang melalui titik fokus F2 yang terdapat didepan lensa dibiaskan sejajar sumbu
utama.
Sinar datang melalui titik pusat lensa O diteruskan lurus tanpa dibiaskan.

Persamaan Umum Lensa


- Persamaan umum lensa :

Keterangan :
f = jarak fokus (cm)
s = jarak benda (cm)
s' = jarak bayangan (cm)

- Perbesaran bayangan lensa :

Keterangan :
M = perbesaran bayangan
h = tinggi benda (cm)
h' = tinggi bayangan (cm)

-Kekuatan lensa :

Keterangan :
P = kekuatan lensa (dioptri)
f = jarak fokus (cm)
F. Alat Optik

Alat optik adalah alat yang cara kerjanya memanfaatkan peristiwa pembiasan dan pemantulan
cahaya.
Mata
- Mata merupaka alat optik karena didalamnya terdapat lensa mata yang digunakan untuk
menerima cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang kita lihat. Cahaya yang masuk ke
mata difokuskan oleh lensa mata ke permukaan belakang mata yang disebut retina. Retina
berfungsi sebagai layar untuk menangkap bayangan yang dibentuk oleh lensa mata.
- Ciri mata normal adalah memiliki titik dekat 25cm dan titik jauh pada jarak tak terhingga.
- Daya akomodasi mata adalah daya untuk membuat lensa mata lebih cembung atau pipih
sesuai dengan jarak benda yang dilihat mata agar bayangan jatuh tepat diretina.
- Daya akomodasi menyebabkan mata memiliki titik dekat dan titik jauh.
Titik dekat (punctum proximum), yaitu titik terdekat yang dapat dilihat jelas oleh mata
dengan mata berakomodasi maksimum.
Titik jauh (punctum remotum), yaitu titim terjauh yang dapat dilihat jelas oleh mata dengan
mata tidak beakomodasi.

- Jenis-jenis cacat mata antara lain rabun jauh, rabun dekat, dan mata tua
- Rabun jauh (miopi), yaitu cacat mata karena tidak bisa melihat benda-benda yang jaraknya
jauh. Penderitaan miopi dapat dibantu dengan kacamata berlensa cekung atau lensa negatif
yang sifatnya menyebarkan cahaya (devergen)
- Rabun dekat (hipermetropia), yaitu cacat mata karena tidak bisa melihat benda-benda yang
jaraknya dekat. Penderita hipermetropia dapat dibantu dengan kacamata berlensa cembung
atau lensa positif yang sifatnya mengupulkan cahaya (konvergen)
- Mata Tua (presbiopi), yaitu cacat mata yang diakibatkan berkurangnya daya akomodasi
mata karena usia lanjut. Penderita presbiopi dapat dibantu dengan kacamata berlensa ganda
yaitu bifokal agar bisa melihat benda jauh maupun dekat.

Lup
- Lup atau kaca pembesar adalah alat optik berupa lensa cembung yang digunakan untuk
melihat benda-benda kecil agar terlihat lebih besar.
- Sifat bayangan yang dihasilkan lup adalah maya, tegak, dan diperbesar.

Kamera
- Kamera adalah alat optik yang mampu merekan suatu kejadian dalam bentuk gambar. Sifat
bayangan yang dihasilkan kamera adalah nyata, terbalik, dan diperkecil.
- Bagian-bagian dan fungsi kamera sama dengan bagian-bagian dan fungsi pada mata
masnusia, di antaranya :
Lensa cembng untuk bentuk bayangan .
Film untuk menangkap bayangan.
Difagma untu mengatur banyaknya cahaya yang masuk.
Apperture untuk memasukkan cahaya.
Mikroskop
- Mikroskop adalah alat optik yang berfungsi untuk melihat benda-benda renik atau
berukuran sangat kecil.
- Pada mikroskop terdiri atas dua lensa cembung, yaitu lensa objektif dan lensa okuler, mari
kita bahas satu-persatu
Lensa objektif (dekat objek), sifat bayangan yang dihasilkan lensa objektif adalah nyata,
terbalik dan diperbesar
Lensa okuler (dekat pengamat), sifat bayangan yang dihasilkan lensa okuler adalah maya,
tegak, dan diperbesar.

Teropong (Teleskop)
- Teropong atau teleskop merupakan alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda
yang sangat jauh agar tampak lebih dekat dan lebih jelas, jenis-jenis teropong diantaranya
Teropong bintang, digunakan untuk mengamati benda-benda langit.
Teropong bumi, digunakan untuk mengamati benda-benda yang ada di permukaan bumi.
Periskop
- Periskop adalah alat optik berupa teropong yang digunakan pada kapal selam untuk melihat
benda dipermukaan laut.
- Periskop terdiri atas sebuah lensa cembung objektif, dua buah prisma siku-siku sama kaki,
dan sebuah lensa cembung okuler.

Contoh soal :

1. Benda X berada didepan cermin cekung dengan jari-jari kelengkungan 0,2 m. Jika bayangan
terbentuk pada jarak 0,6 m di depan cermin, hitunglah jarak benda X terhadap cermin (satuan cm)!

Pemecahan :
R = 0,2 m = 20 cm f = ½ R = 10 cm s’= 60 cm
Ditanya: s = ….?

2. Sebuah lemari setinggi 220 cm diletakkan di depan cermin datar. Hitunglah tinggi minimal cermin
agar semua bayangan lemari dapat dilihat!
Pemecahan:

h min= ½ h = ½ . 220 = 110 cm

3. Hitunglah kekuatan lensa dari sebuah lensa cembung yang memiliki titik focus 20 cm!
Pemecahan:
5. Dua buah lensa cembung disusun membentuk satu lensa. Jika focus masing-masing lensa 6 cm dan
10 cm, hitunglah panjang focus gabungan kedua lensa!
Pemecahan :
f 1= 6 cm f2 = 10 cm

f gab = 3,75 cm

3. Sifat bayangan pada cermin datar adalah..


A. maya,tegak,diperbesar
B. maya,tegak,sama besar
C. maya,tegak,diperkecil
D. nyata,terbalik,diperkecil

4. Persamaan umum pada cermin adalah..

5. Sebuah benda terletak 20cm di depan cermin cekung dengan jarak fokus 10cm. Maka
perbesaran bayangannya adalah..
A. 0,5 kali
B. 1 kali
C. 1,5 kali
D. 2 kali

6. Seorang anak setinggi 140cm berdiri didepan cermin datar dengan jarak 30cm.
Maka tinggi bayangan dan jarak bayangan dari tempat anak tiu adalah..
A. Tinggi bayangan 110cm dan jarak bayangan 30cm
B. Tinggi bayangan 140cm dan jarak bayangan 30cm
C. Tinggi bayangan 170cm dan jarak bayangan 60cm
D. Tinggi bayangan 140cm dan jarak bayangan 60cm

7. Sebuah benda terletak didepan lensa cembung yang jarak fokusnya 25cm. Kekuatan
lensa tersebut adalah..
A. 0,05 dioptri
B. 0,25 dioptri
C. 0,04 dioptri
D. 0,4 dioptri

15. Cacat mata yang tidak dapat melihat benda yang jaraknya dekat adalah..
A. miopi
B. emetropi
C. hipermetropi
D. pesbiopi
Jawaban:

16. Kacamata berlensa cekung digunakan untuk membantu penderita..


A. miopi
B. emetropi
C. hipermetropi
D. pesbiopi
Jawaban:
17. Titik dekat yang dapat dilihat mata normal adalah..
A. 20cm
B. 25cm
C. 27cm
D. 30cm
Jawaban:
18. Sebuah benda diletakkan tegak lurus pada sumbu utama cermin cekung yang jarak
fokusnya 4cm. Jika jarak benda terjadap cermin 8cm, maka jarak bayangannya
adalah..
A. 8cm
B. 10cm
C. 12cm
D. 16cm
Jawaban:
19. Sebuah paku terletak 30cm didepan cermin dan memiliki bayangan 45cm
dibelakang lensa. Jarak fokus pada lensa adalah..
A. 15cm
B. 18cm
C. 20cm
D. 24cm
Jawaban:
20. Perbesaran bayangan yang terjadi pada benda yang terletak 30cm didepan lensa
cembung dan memiliki jarak fokus 10cm adalah..
A. 0,5 kali
B. 1 kali
C. 2 kali
D. 3 kali
Jawaban:

21. Gambar dibawah ini merupakan sinar pada penderitaan..


Gambar Soal No 21

A. miopi
B. hipermetropi
C. pesbiopi
D. emetropi
Jawaban:

22. Bagian mata yang berfungsi mengatur intensitas cahaya yang masuk adalah..
A. iris
B. lensa mata
C. pupil
D. retina
Jawaban:
25. Sifat bayangan yang terbentuk lensa okuler pada mikroskop adalah..
A. maya, tegak, diperbesar
B. nyata, terbalik, diperkecil
C. maya tegak, diperkecil
D. nyata, terbalik, diperbesar
Jawaban:
26. Kacamata berlensa ganda biasa digunakan untuk membantu penderita..
A. miopi
B. hipermetropi
C. presbiopi
D. emetropi
Jawaban:

27. Alat optik yang berfungsi untuk melihat benda renik adalah..
A. teleskop
B. mikroskop
C. lup
D. periskop
Jawaban:
10. Tetapi tidak menutup kemungkinan perokok pasif pun mengalami penyakit ini.
Penyebab lain yang memicu penyakit ini adalah penderita menghirup debu asbes,
kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi.

Vous aimerez peut-être aussi