Vous êtes sur la page 1sur 1

Kau berantakan.

Kau urakan.

Kau terlalu acak-acakkan.

Sini kuberesi, dengan cinta.


Aku ada di barisan pertama, tapi kamu mencari yang berada di tengah kerumunan. Matamu
kesana kemari, pandangmu berpindah-pindah. Aku berada di barisan paling depan, menjadi
teman yang ikut serta tertawa dan bersedih, ikut serta dalam diskusi-diskusi yang kamu hadiri,
ikut serta dalam perjalanan-perjalanan yang diabadikan dalam foto-foto yang kita bagikan
bersama-sama.

Aku ada di baris paling depan. Tapi kamu tetap percaya bahwa yang kamu cari itu harus yang
jauh, dengan bertukar lembaran kertas, sesuatu yang asing seperti lebih menantang. Dan
berkali-kali kamu harus kecewa ketika kertas itu berpulang kesisimu.

Barisan paling depan yang ada di lingkaranmu selama ini hanya kamu anggap sebagai teman.
Kecil kemungkinan untukmu memulai dari situ, kamu memulai dari belakang. Dari hal-hal yang
masih misteri, dari kebaikan-kebaikan yang kamu definisikan dalam bentuk kata-kata. Padahal
kebaikan-kebaikan yang nyata hadir silih berganti ada di barisan paling depan lingkaranmu.

Ya, aku salah satunya. Dan tidak masuk dalam kemungkinanmu.

Vous aimerez peut-être aussi