Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
AKUNTANSI KEPERILAKUAN
“Contingency Approaches to the Design of Accounting Systems”
OLEH :
IDA BAGUS PUTRA YOGI SMARA
1781621012
0
TEORI KONTIJENSI
Pendekatan teori kontijensi mengadopsi kerangka umum dengan menghubungkan
beberapa variabel kontingen ke komponen dari paket kontrol organisasi melalui variabel
intervensi yang menyediakan link ke ukuran efektivitas organisasi, baik empiris maupun
teoritis. Pendekatan dengan teori kontijensi ini berguna untuk merancang sistem akuntansi
yang menyatakan bahwa tidak ada suatu strategi umum yang cocok digunakan pada semua
organisasi. Adapun kerangka kerja kontijensi yang dilakukan oleh peneliti di bidang
akuntansi keperilakuan antara lain.
1. Kerangka Kerja Waterhouse dan Tiessen
Waterhouse dan Tiessen mengusulkann suatu rancangan efisien dari sistem akuntansi
manajemen dan suatu mekanisme dari kontrol yang tergantung pada struktur dan
kontreks dari suatu organisasi.
2. Kerangka Kerja Gordon dan Miller
Gordon dan Miller mengusulkan suatu kerangka kerja kontijensi untuk rancangan
sistem informasi yang melakukan perhitungan terhadap lingkungan, atribut
organisasional, dan jenis pembuatan keputusan manajerial.
3. Kerangka Kerja MacIntosh dan Daft
MacIntosh dan Daft menyelidiki hubungan antara satu karakteristik dari organisasidan
rancangan sistem pengendalian.
4. Kerangka Kerja MacIntosh
MacIntosh mengusulkan suatu model kontekstual dari sistem informasi. Dasarnya,
model menggabungkan tipe keputusan pribadi, teknologi dan struktur organisasi untuk
menurunkan suatu jenis sistem informasi. Variabel-variabel ini dijabarkan sebagai
berikut :
a. Model jenis keputusan Driver dan Mock digunakan untuk menentukan variabel
jenis keputusan.
b. Kategori Perrow tentang teknologi digunakan untuk menentukan variabel
teknolog.
c. Akhirnya, empat jenis informasi dibedakan dalam dua hal dimensi : jumlah dan
ambiguitas.
5. Kerangka Kerja Ewusi-Mensah
Ewusi menyelidiki dampak dari lingkungan organisasi eksternal terhadap sistem
informasi manajemen.
1
lebih baik jika menggunakan teknik naif. Untuk mengoreksi berbagai teori dan metodologi
keterbatasan, Haka, Gordon, dan Pincher menggunakan model teoritis, berasal dari teori
ekonomi keuangan, yang menunjukkan bahwa peningkatan kinerja perusahaan (pengukuran
data pasar modal) tidak bermakna dikaitkan dengan arus kas teknik diskonto.
Hubungan antara penggunaan teknik penganggaran modal dan kinerja perusahaan
jelas diatasi dengan kontingen, karakteristik spesifik perusahaan. Menggunakan perspektif
tersebut, Haka mengembangkan dan menguji teori kontingensi yang bisa memprediksi
perusahaan yang mos mungkin memperoleh manfaat dari menggunakan teknik penganggaran
modal yang canggih. Mengembangkan dan menguji suatu teori kontijensi yang bisa
memprediksi perusahaan mana yang tampaknya paling diuntungkan dengan menggunakan
teknik pembiayaan permodalan.
2
Hasil pertama berdiri diatas alasan yang memberikan pengharapan di mana unit
poembangunan akan menghadapi ketidakpastian lingkungan yang lebih besar dibandingkan
dengan yang akan dihadapi unit permanen.
3
untuk membuka adalah untuk mengungkapkan hal negatif lawan positif tentang diri
mereka, atau untuk mengukur kesungguhan dari pernyataan mereka.
Kedua hasil bisa diinterpretasikan untuk menentukan kreasi dari keduanya dalam
atmosfer keterbukaan dan kepercayaan diantara mereka yang dikendalikan menuju
penerimaan tanggungjawab dalam sistem akuntansi yang bertanggungjawab.
4
pengaruh fit antara variabel kontekstual dengan variabel organisasional diekspresikan
dengan bentuk perkalian antara variabel kontekstual dengan variabel organisasional dalam
model regresi. Koefisien signifikansi dari order tertinggi dari interaksi dalam persamaan
regresi menunjukkan adanya dukungan terhadap hipotesis yang dikembangkan.