Vous êtes sur la page 1sur 8

PENGARUH STIFIn (SENSING, THINGKING, INTUITING, FEELING)

LEARNING GUIDANCE UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR


SISWA DI SMP RAJAWALI MAKASSAR PROVINSI SULAWESI
SELATAN
Robertus Pendy., Muhammad Jufri dan Alimuddin Mahmud

Abstract. The study aims at examining (1) the description of students’ learning interests
before and after being given STIFIn learning technique, (2) the description of the
implementation of STIFIn learning guidance, (3) whether the STIFIn learning guidance
improve students’ learning interests. The study employed quantitative approach with
quasi experiment research. The samples were the students at SMP Katolik Rajawali
Makassar in South Sulawesi province with the total of 22 students who were divided into
two groups, namely experiment group and control group. Data were collected by
employing learning interest scale with 30 question items. Data were analyzed using
descriptive analysis, Wilcoxon match pairs test and gain score. The results of the study
reveal that (1) the average score of learning interests in experiment group in pretest is
42.16% and the posttest is 61.94%; whereas, the average score in experiment group in
pretest is 65.62% and the posttest is 67.58%, (2) the implementation of STIFIn learning
guidance covers preparation stage, implementation stage, and evaluation stage, and (3)
the STIFIn technique (Sensing, Thinking, Intuiting. Feeling, Insting) learning guidance
gives influence to improve students’ learning interests at SMPN Katolik Rajawali
Makassar in South Sulawesi province.

Keywords: STIFIn learning guidance, learning interests

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) untuk mengetahui gambaran
minat belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan teknik STIFIn Learning, (2) untuk
mengetahui gambaran pelaksanaan teknik STIFIn Learning Guidance. (3). untuk
mengetahui teknik STIFIn Learning Guidance meningkatkan minat belajar siswa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis penelitian quasi eksperimen.
Sampel penelitian ini adalah Siswa di SMP Rajawali Makassar Provinsi Sulawesi Selatan
sebanyak 22 siswa terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu skala minat belajar
sebanyak 30 item pernyataan. Teknik analasisi data menggunakanan analsis deskriptif, uji
wilcoxon match pairs test dan gaing score. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1)
minat belajar pada kelompok eksperimen saat pretest rata 42,16% dan 61,94% saat
posttest sedangkan pada kelompok kontrol saat pretest rata-rata 65,62% dan pada saat
posttest 67,58%, (2) pelaksanaan teknik STIFIn Learning Guidance meliputi tahap
persipaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi dan (3) teknik STIFIn (Sensing,
Thingking, Intuiting, Feeling, Insting) Learning Guidance berpengaruh meningkatkan
minat belajar siswa SMP Rajawali Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.

Kata kunci: STIFIn Learning Guidance, minat belajar

1
Pendahuluan
Sekolah merupakan lembaga Namun ironisnya, berbagai
pendidikan formal yang mempunyai permasalahan yang dialami peserta
program yang sistematik dalam didik terkait dengan kegiatan
melaksanakan bimbingan, belajarnya. Berdasarkan survey awal
pengajaran, dan latihan kepada siswa dan studi dokumen yang dilakukan
agar mereka berkembang sesuai peneliti pada tanggal 4-5 November
dengan potensinya. Sekolah 2016 di SMP Rajawali Kotamadya
mempunyai andil yang sangat besar Makassar Provensi Sulawesi Selatan
dalam mengarahkan dan membentuk diketahui bahwa masih terdapat
siswa menjadi insan yang terdapat siswa yang sering bolos
berkembang secara oprtimal, sekolah maupun jam pelajaran.
sebagaimana yang tertuang dalam Permasalahan minat belajar
Bab 1 Pasal 1 UU RI No. 20 tahun siswa yang rendah di SMP Rajawali
2003 (Departemen Agama RI, 2007) perlu dilakukan melalui metode yang
bahwa melalui sekolah, siswa menarik. Berbagai pendekatan
mendapatkan pendidikan untuk belajar yang dikembangkan untuk
mengembangkan potensi kepribadian meningkatkan minat dan hasil belajar
secara utuh, baik yang menyangkut siswa.
aspek intelektual, emosional, moral, Menurut Syah (2006), faktor
sosial, fisik, maupun aspek agama. pendekatan belajar yaitu segala cara
Sekolah tidak hanya berperan atau strategi yang digunakan siswa
sebagai transformer ilmu dalam menunjang keefektifan dan
pengetahuan, tetapi sekolah juga efisiensi proses mempelajari materi
berperan dalam mengembangkan tertentu. Penggunaan metode
potensi diri siswa untuk memiliki pengajaran tradisional tidak
kekuatan spiritual keagamaan, memberikan dampak positif terhadap
pengendalian diri, kepribadian, minatbelajar dalam kelas reguler
kecerdasan, akhlak mulia serta (Freeman, et al, 2014). Siswa yang
keterampilan yang diperlukan diajar menggunakan model
dirinya, masyarakat, bangsa dan pembelajaran yang aktif
negara. meyenangkan memiliki minat belajar
Kehadiran lembaga pendidikan yang tinggi (Ambarini, Rosyidi &
beserta komponen sebagai sarana Ariyanto, 2013; Gani, 2015).
pendidikan tidak akan cukup untuk Pendapat tersebut menegaskan
memfasilitasi tumbuh kebamag bahwa proses pembelajaran siswa
peserta didik. Oleh sebab itu Peserta membutuhkan strategi yang menarik
didik atau siswa diharapkan mampu dan menyenangkan bagi siswa.
terlibat aktif mengembangkan Salah satu strategi yang dapat
berbagai potensi yang dimiliki. Salah dilakukan dalam proses
satu hal yang paling penting yang pembelajaran yaitu STIFIn Learning
sangat mendukung berhasilnya siswa yang dikembang oleh Farid Poniman.
dalam belajar yaitu bagaimana siswa STIFIn. Badaruzaman (2013:71),
membangkitkan semangat dan minat mmengatakan bahwa STIFIn
untuk belajar. Learning adalah sebuah teknik
belajar yang bertujuan menjadikan

2
aktivitas belajar menjadi lebih mudah Metode Penelitian
dan nyaman, sekaligus memberikan
hasil belajar yang lebih maksimal Pendekatan penelitian ini
sesuai dengan bakat alami. menggunakan kuantitatif jenis quasi
Pendekatan yang sederhana, akurat eksperimental dengan Pretest-
dan aplikatif dapat menggunakan Posttest Control Group Design.
teknik STIFIn Learning yang Penelitian ini terdiri dua variabel
memaksimalkan bakat alamiah atau yaitu STIFIn learning guidance
cara belajar sesuai dengan mesin sebagai variabel bebas (independen)
kecerdasan dan kepribadian. dan minat belajar sebagai variabel
Hasil penelitian Mundiri & terikat (dependent). Populasi dalam
Zahra (2017: 201) menunjukkan penelitian ini sebanyak 88 siswa dan
bahwa metode STIFIn sangat sampel yang digunakan 22 siswa
membantu santri menghafal al- dengan menggunakan teknik simple
Qur’an dengan lebih mudah dan random sampling. Sampel dibagi
nyaman, karena menyesuaikan menjadi dua yaitu kelompok
metode dengan potensi genetik eksperimen yang diberi perlakuan
masing-masing. STIFIn digunakan beripa teknik STIFIn Learning dan
untuk mengetahui dominasi kelompok kontrol tidak diberi
kecerdasan mesin agar siswa lebih perlakuan. Teknik pengumpulan data
nyaman dalam proses pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan
yang diharapkan bisa meningkatkan skala yang berisi 30 item pernyataan
daya matematis (Rafianti & Pujiastuti, terkait minat belajar siswa dengan
2017). Pendapat terebut skala penilaian 1-4. Teknik analisis
menunjukkan bahwa teknik STIFIn data yang digunakan adalah analisis
Learning merupakan metode deskriptif dan analisis uji wilcoxon
pembelajaran yang menarik dan Signed Ranks Test (Z) dengan taraf
menyenangkan mampu memberi kesalahan ditetapkan sebesar 0,05%.
kemudahan bagi siswa dalam belajar.
Beberapa penelitian tersebut Hasil Penelitian
menegaskan bahwa minat belajar
sangat menetukan proses kegiatan Kelompok Ekserimen
belajar siswa. Minat belajar siswa Untuk mengetahui kecendrungan
sangat dipengaruhi oleh strategi minat belajar siswa SMP Rajawali
pembelajaran yang dilakukan Makassar pada kelompok
pendidik di kelas. Dalam penelitian eksperimen dan kontrol digunakan
ini akan fokus mengkaji penggunaan skor rerata ideal sebagai
teknik STIFIn Learning dalam perbandingan. yang diadopsi dari
meningkatkan minta belajar siswa. Saefuddin Azwar (2014: 147).
Dengan demikian, pertanyaan Berikut ini merupakan klasifikasi
penelitian ini adalah apakah teknik kecendrungan minat belajar sebagai
STIFIn Learning Guidance berikut.
berpengaruh terhadap peningkatan
minat belajar siswa SMP Rajawali
Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.

iii
Kelompok Kontrol
Kecendrungan minat belajar siswadi SMP
Rajawali Makassar Kecendrungan minat belajar siswadi SMP
15 Rajawali Makassar
10 10
5 8
0 jumlah 6
4
sangat rendah rendah tinggi sangat tinggi 2 jumlah
0
sangat rendah tinggi sangat
rendah tinggi
Gambar 1. Klasifikasi Kecendrungan Minat
Belajar Kelompok Eksperimen Saat Pretest Gambar 3. Klasifikasi Kecendrungan Minat
Belajar kelompok kontrol saat Pretest
Gambar 1 menunjukkan bahwa
terdapat 10 siswa yang memiliki Gambar 3 menunjukkan
kecendrungan minat belajar rendah bahwa terdapat 9 siswa yang
dan 1 siswa yang memiliki memiliki minat belajar berkategori
kecendrungan minat belajar rendah dan 2 siswa yang memiliki
berkategori 1 tinggi. minat belajar berkategori tinggi.

Kecendrungan minat belajar siswadi SMP Kecendrungan kecendrungan minat belajar siswadi
Rajawali Makassar SMP Rajawali Makassar
10
10
5
jumlah 5
0 jumlah
0
sangat rendah rendah tinggi sangat tinggi
sangat rendah rendah tinggi sangat tinggi

Gambar 2. Klasifikasi Kecendrungan Minat Gambar 4. Klasifikasi Kecendrungan Minat


Belajar Kelompok Eksperimen saat Posttest Belajar kelompok kontrol saat Posttest

Gambar 2 menunjukkan Gambar 4 menunjukkan


bahwa terdapat 9 siswa yang bahwa terdapat 5 siswa yang
memiliki minat belajar berkategori memiliki minat belajar berkategori
tinggi dan 2 siswa yang memiliki rendah dan 6 siswa yang memiliki
minat belajar berkategori sangat minat belajar berkategori tinggi.
tinggi.
Adapaun desain treatmen
STIFIn Learning Guidance yang
digunakan pada kelompok
eksperimen meliputi tahap persipaan,
tahap pelaksanaan dan tahap
evaluasi, sedangkan pada kelompok
kontrol tidak diberi perlakuan namun
tetap mendapat layanan bimbingan
dan konseling yang ada di SMP

iv
Rajawali Makassar Provinsi kecenderungan dan kegairahan yang
Sulawesi Selatan. tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu yang ingin dicapai.
Tabel 1. Uji Wilcoxon Siswa yang mempunyai minat belajar
tinggi dalam proses pembelajaran
eksperimen kontrol dapat menunjang proses belajar
Z -2,941b -1,646b
Asymp. Sig. ,003 ,100
mengajar untuk semakin baik,
(2-tailed) begitupun sebaliknya minat belajar
a. Wilcoxon Signed Ranks Test siswa yang rendah maka kualitas
b. Based on negative ranks. pembelajaran akan menurun dan
akan berpengaruh pada hasil belajar.
Tabel di atas menunjukkan Minat belajar siswa dapat
hasil analisi s uji Wilcoxon match diketahui dari pernyataan senang
pairs test. Hasil analisis tersebut atau tidak senang maupun suka atau
menunjukkan bahwa pada kelompok tidak suka terhadap suatu objek
eksperimen, nilai nilai Z hitung lebih tertentu, tetapi dapat juga
besar dari nilai Z tabel yaitu 2,914 > ditunjukkan melalui partisipasi aktif
2,262 dan nilai signikasi hitung lebih dalam suatu kegiatan belajar. Siswa
kecil dari taraf kesalahan 5% yaitu yang memiliki minat terhadap belajar
0,003< 0,05. Hasil analisis pada cenderung memberikan perhatian
kelompok kontrol menujukkan yang lebih besar dan bersungguh-
bahwa nilai Z tabel yaitu 1,646 < sungguh. Minat dapat disebut
2,262 dan nilai signifikasi hitung sebagai faktor kunci/ penggerak yang
lebih besar dari taraf kesalahan 5% mendorong siswa untuk memberikan
yaitu 0,100 > 0,05. Berdasarkan hasil perhatian serta terlibat hadir dalam
analisis tersebut dapat disimpulkan berbagai kegiatan, sehingga adanya
bahwa teknik STIFIn learning minat diharapkan siswa dapat
berpengaruh meningkatkan minat berkonsentrasi dalam berbagai
belajar siswa kelas VII di SMP aktivitas belajar.
Rajawali Makassar Provinsi Berbagai upaya yang harus
Sulawesi Selatan. dilakukan mengingat pentinganya
minat belajar bagi siswa. Salah satu
Pembahasan metode yang dapat digunakan untuk
meningkatkan minat belajar siswa
Minat belajar siswa dalam yaitu melalui teknik STIFIn
mengikuti pembelajaran merupakan Learning. Badaruzaman (2013:71),
sesuatu yang penting dalam mmengtakan bahwa STIFIn
kelancaran proses belajar mengajar. Learning adalah sebuah teknik
Minat belajar dalam adalah belajar yang bertujuan menjadikan
ketertarikan dan keinginan besar aktivitas belajar menjadi lebih mudah
untuk berhasil dalam proses belajar dan nyaman, sekaligus memberikan
yang ditandai dengan perasaan hasil belajar yang lebih maksimal
senang, kesadaran serta memberikan sesuai dengan bakat alami.
perhatian yang besar dalam aktivitas Pendekatan yang sederhana, akurat
belajar. Syah (2006) lebih spesifik dan aplikatif dapat menggunakan
medefinisikan minat belajar sebagai teknik STIFIn Learning yang

v
memaksimalkan bakat alamiah atau test menunujukkan bahwa nilai Z
cara belajar sesuai dengan mesin hitung lebih kecil dari nilai Z tabel
kecerdasan dan kepribadian. Hasil yaitu 1,646 < 2,262 dan nilai
penelitian Mundiri & Zahra (2017: signikasi hitung lebih besar dari taraf
201) menunjukkan bahwa metode kesalahan 5% yaitu 0,100 > 0,05.
STIFIn sangat membantu santri Hasil uji Wilcoxon match pairs test
menghafal al-Qur’an dengan lebih diperkuat hasil analisis gaing score
mudah dan nyaman, karena yang menunjukkan bahwa tidak
menyesuaikan metode dengan terdapat siswa yang memiliki
potensi genetik masing-masing. peningkatan minat belajar. Rata-rata
Hasil penelitian yang skor minat belaja yang dimiliki siswa
dilakukan di SMP Rajawali SMP Rajawali Makassar pada saat
Makassar Provinsi Sulawesi Selatan pretest yaitu 65,62%. Selanjutnya,
menunjukkan bahwa teknik STIFIn rata-rata skor minat belajar yang
learning berpengaruh meningkatkan dimiliki siswa SMP Rajawali
minat belajar siswa. Wilcoxon match Makassar pada saat saat pengukuran
pairs test yang menunjukkan nilai Z kedua mengalami peningkatan
hitung lebih kecil dari nilai Z tabel menjadi 67,58%. Hasil lain dari
yaitu 1,646 < 2,262 dan nilai analisis tersebut menunjukkan bahwa
signikasi hitung lebih besar dari taraf gain score yang pada kelompok
kesalahan 5% yaitu 0,100 > 0,05. eksperimen sebesar 0,1 dengan
Hasil uji Wilcoxon match pairs test kategori rendah. Hasil analisis gaing
diperkuat hasil analisis gaing score score menegaskan bahwa siswa
yang menunjukkan bahwa terdapat 4 siswa kelas SMP Rajawali yang tidak
siswa yang memiliki peningkatan mendapat perlakuan berupa teknik
minat belajar yang berkategori tinggi STIFIn learning tidak mengalami
dan 7 siswa yang memiliki peningkatan minat belajar secara
peningkatan minat belajar yang signifikan.
berkategori sedang setelah Hasil penelitian ini didukung
mendapakan teknik STIFIn learnin. oleh Nistiningtyas (2013) yang
Rata-rata skor minat belajar yang menyatakan bahwa hasil tes STIFIn
dimiliki siswa SMP Rajawali di kelas VIII SMP IT Al- Amri
Makassar pada saat pretest yaitu Probolinggo mampu
42,16%. Selanjutnya, rata-rata skor mengindetifikasi tujuh tipe
minat belajar yang dimiliki siswa kecerdasan yang berdampak pada
SMP Rajawali Makassar pada saat peningkatan prestasi belajar. Teknik
saat posttest mengalami peningkatan STIFIn learning mampu memberikan
menjadi 61,94%. kenyaman, kemudahan bagi siswa
Hasil lain dari penelitian ini dalam proses pembelajaran.
menunjukanan bahwa siswa di SMP
Rajawali Makassar Provinsi DAFTAR PUSTAKA
Sulawesi Selatan yang tidak
mendapat Teknik STIFIn learning Ambarini, N., Rosyidi, A., &
menunjukkan tidak terdapat Ariyanto, J. (2013).
perubahan signifikan pada minat Penerapan Pembelajaran
belajarnya. Wilcoxon match pairs Aktif Card Sort Disertai Mind
Mapping untuk

vi
Meningkatkan Minat Belajar Nistiningtyas, N. (2013). Tes STIFIn
Siswa dalam Pembelajaran Dalam Mencapai Prestasi
Biologi Siswa Kelas VII-E Belajar Siswa Pada Mata
SMP Negeri 5 Surakarta. Bio- Pelajaran Tarikh Di Kelas
Pedagogi, 2(1), 77-87. VIII DI SMP IT AL-AMRI
Probolinggo. Doctoral
Azwar, S 2005. Tes Prestasi Fungsi dissertation, UIN Sunan
dan Pengembangan Ampel Surabaya. [Versi On
Pengukuran Prestasi Belajar line] Diakses 2 Januari 2017
Edisi II. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar Offset. Rafianti, I., & Pujiastuti, H. (2017).
Analisis Of Students
Badaruzaman B. 2013. Brain Genetic Mathematical Power In Term
Potential. Bandung : Mizan Of STIFIN Test. Infinity
Pustaka Jurnal, 6(1), 29-36
Freeman, S., Eddy, S. L., Syah, M, 2006, Psikologi Belajar,
McDonough, M., Smith, M. Jakarta, Raja Grafindo
K., Okoroafor, N., Jordt, H., Persada.
& Wenderoth, M. P. (2014).
Active learning increases Undang-Undang Republik Indonesia
student performance in Nomor 20 Tahun 2003
science, engineering, and tentang Sistem Pendidikan
mathematics. Proceedings of Nasional. 2007. Jakarta:
the National Academy of Departemen Agama RI.
Sciences, 111(23), 8410-
8415.
Gani, A. (2015). Pengaruh Model
Pembelajaran dan Persepsi
tentang Matematika terhadap
Minat dan Hasil Belajar
Matematika Siswa SMP
Negeri di Kecamatan
Salomekko Kabupaten
Bone. Jurnal Daya
Matematis, 3(3), 337-343.
Mundiri, A., & Zahra, I. (2017).
Implementasi Metode STIFIn
dalam Meningkatkan
Kemampuan Menghafal Al-
Qur’an di Rumah Qur’an
STIFIn Paiton Probolinggo.
Jurnal Pendidikan Agama
Islam. Journal of Islamic
Education Studies, 5(2), 201-
223.

vii
viii

Vous aimerez peut-être aussi