Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
OLEH
TEGUH HIDAYAT
NIM AKF 17196
ASMA
Pada tahap ini belum ada tanda-tanda sakit sampai sejauh daya tahan
tubuh penjamu masih kuat. Interaksi yang terjadi antara penjamu atau host dengan
bibit penyakit seperti anak-anak sekolah dasar yang suka bermain pasir atau tanah.
Anak-anak SD tersebut sebenarnya mereka sudah terpapar debu akibat mereka
main tanah, main dipinggir jalan, dan lain sebagainya. Sebagai pemicu munculnya
penyakit asma, namun mereka belum menyadari bahwa debu merupakan faktor
pencetus munculnya asma.
1.4 Pathofisiologi
2.5 Rehabilitation
Merupakan usaha untuk mengembalikan bekas penderitan ke dalam
masyarakat, sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang
berguna untuk dirinya sendiri dan masyarakat semaksimal-maksimalnya sesuai
dengan kemampuan.
Tujuan rehabilitasi adalah :
Penderita dapat merawat dirinya sendiri.
Agar penderita dapat melakukan kegiatannya seperti sebelum
penyakit menyerang.
Menyadarkan masyarakat agar menerima kembali sipenderita.
Rehabilitasi dapat dilakukan dengan rehabilitasi medik, dengan prosedur sebagai
berikut :
Pengenceran lendir dalam pengobatan asma
Pengaliran lendir dengan gaya gravitasi
Penghangatan dengan alat diathermi atau short wave diathermy,
yaitu untuk memberikan efek penghangatan jaringan didalam dan
relaksasi otot-otot pernapasan sehingga dapat melancarkan aliran
darah dan saluran pernapasan.
Latihan pernapasan, latihan ini agar membuat penderita asma dapat
melatih pernapasannya, sehingga saat terjadi serangan dampaknya
bisa diminimalisasikan dengan latihan pernapasan.
Rehabilitasi lain dapat dilakukan dengan cara menerapkan pola hidup bersih dan
sehat sera istirahat yang cukup, mengontrol pola makan, mengatur emosional
BAB III
UPAYA KESEHATAN YANG TERKAIT DENGAN PENANGANAN
PENYAKIT
Edukasi
Edukasi yang diberikan mencakup:
Kapan pasien berobat/ mencari pertolongan
Mengenali gejala serangan asma secara dini
Mengetahui obat-obat pelega dan pengontrol serta cara dan waktu
penggunaannya
Mengenali dan menghindari faktor pencetus
Kontrol teratur
Obat asma
Obat asma terdiri dari obat pelega dan pengontrol. Obat pelega diberikan
pada saat serangan asma, sedangkan obat pengontrol ditujukan untuk
pencegahan seangan asma dan diberikan dalam jangka panjang dan terus
menerus. Untuk mengontrol asma digunakan anti inflamasi (kortikosteroid
inhalasi). Pada anak, kontrol lingkungan mutlak dilakukan sebelum
diberikan kortikosteroid dan dosis diturunkan apabila dua sampai tiga
bulan kondisi telah terkontrol.