Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Erwan Trisnanto
Poltekkes Kemenkes Malang, Jl. Besar Ijen No. 77C Malang
email: trisnantoerwan@gmail.com
Abstark: Pengetahuan ibu yang baik tentang pneumonia menjadi hal yang sangat
mendukung dalam ibu memberikan perawatan terhadap anaknya yang menderita
pneumonia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran pengetahuan ibu
tentang pneumonia pada balita di wilayah kerja UPTD Kesehatan Kecamatan
Sananwetan Kota Blitar. Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif.
Populasi dalam penelitian adalah ibu yang memiliki balita riwayat pneumonia di
wilayah kerja UPTD Kesehatan Kecamatan Sananwetan Kota Blitar. Besar
sampel pada penelitian ini adalah 30 ibu yang memiliki balita riwayat pneumonia
di wilayah kerja UPTD Kesehatan Kecamatan Sananwetan Kota Blitar pada
Januari-Juni 2015 dengan teknik purposive sampling. Peneliti menggunakan
instrumen kuisioner pengetahuan ibu tentang pneumonia pada balita. Hasil
penelitian ini menunjukkan pengetahuan ibu baik sebesar 53,3% (16 ibu), cukup
sebesar 40% (12 ibu), dan kurang sebesar 6,7% (2 ibu). Faktor penguat
pengetahuan ibu adalah informasi dari petugas kesehatan, ibu tidak bekerja,
status gizi anak, lama anak konsumsi ASI, dan status imunisasi anak. Disarankan
agar tempat pelayanan kesehatan memberikan informasi tentang pneumonia
kepada ibu yang memiliki balita di wilayah kerja pelayanan kesehatan.
Kata Kunci: Pengetahuan, ibu, pneumonia, balita
Pengetahuan Ibu
Pekerj
Kuran
aan Baik Cukup Jumlah
g
Ibu
F % F % F % F %
Pedaga 6, 3, 16,
2 6,7 2 1 5
ng 7 3 7
Petani 3,
0 0 1 0 0 1 3,3
3
PNS 1 3,3 0 0 0 0 1 3,3
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengambilan
data dari 30 ibu yang memiliki balita
dengan riwayat pneumonia di
wilayah kerja UPTD Kesehatan
Sananwetan Kota Blitar pada
Tabel 6 Tabulasi silang antara status Januari-Juni 2015, didapatkan data
imunisasi anak dengan pengetahuan ibu baik sebesar 53,3%
pengetahuan ibu di wilayah (16 ibu), cukup sebesar 40% (11
kerja UPTD Kesehatan ibu), dan kurang sebesar 6,7% (2
Kecamatan Sananwetan pada ibu).
Juli 2015 (n=30) Berdasarkan hasil penelitian
diketahui bahwa pengetahuan ibu
Status Pengetahuan Ibu baik tentang pengertian pneumonia
Imunis Baik Cukup Kuran Jumlah
asi g sebesar 86,7% (26 ibu), baik tentang
Anak F % F % F % F % penyebab pneumonia sebesar 86,7%
Lengka 1 43 1 33 2 6, 2 83
p 3 ,3 0 ,3 7 5 ,3 (26 ibu), baik tentang manifestasi
Belum
1
3,
1
3,
0 0 2
6, klinis pneumonia sebesar 83,3% (25
Lengka 3 3 7
Pember ibu), sebesar 6,7% (2 ibu) yang
ian anaknya diberikan imunisasi > 1
imunis
asi > 1 tahun yang belum lengkap memeiliki
6, 6,
tahun 2
7
0 0 0 0 2
7 pengetahuan baik sebesar 6,7% (2
yang
belum ibu), dan sebesar 100% ibu
lengka mengetahui baik tentang pemberian
p
Tidak
obat sesuai resep kepada anak sakit
3, 3,
diketah 0 0 1
3
0 0 1
3
pneumonia. Menurut Kemenkes RI
ui
Jumlah 1 53 1 40 2 6, 3 10
(2010) bahwa petugas kesehatan
6 ,3 2 7 0 0 yang melayani ibu dengan anak
pneumonia harus memberikan
Tabel 4.7 Tabulasi silang antara konseling tentang pemberian dosis
pengalaman ibu mendapat antibiotik anak ibu. Ibu mendapat
penyuluhan pneumonia informasi kesehatan tentang
dengan pengetahuan ibu di pneumonia oleh petugas saat ibu
wilayah kerja UPTD mengantarkan anaknya yang sakit
Kesehatan Kecamatan pneumonia ke tempat pelayanan
Sananwetan pada Juli 2015 kesehatan. Petugas kesehatan juga
(n=30) akan memberikan konseling kepada
ibu tentang pneumonia lebih dalam.
Pengala
man Ibu
Pengetahuan Ibu Dengan ibu mengerti pengertian
Baik Cukup Kuran Jumlah
Mendap g pneumonia, hal ini merupakan
at
Penyulu
lanadasan ibu untuk mengerti tentang
han F % F % F % F % pneumonia lebih jauh termasuk
Pneumo
nia
penyebab pneumonia, manifestasi
Pernah 1 3, 3 1 0 0 4 13 klinis pneumonia, dan status
3 0 ,3 imunisasi sebagai faktor yang
Tidak 1 3 6, 2 86
Pernah 5
50 9
0
2
7 6 ,7 mempengaruhi pneumonia.
Jumlah 1 53 1 4 2 6, 3 10 Berdasarkan hasil penelitian
6 ,3 2 0 7 0 0
diketahui bahwa mayoritas ibu tidak memperoleh pengetahuan tentang
bekerja sebesar 46,7% (14 ibu) dan pneumonia dari penalarannya tentang
memiliki pengetahuan baik sebesar kondisi anaknya berdasarkan
23,3% (7 ibu). Menurut Friedman pengalamannya merawat anaknya
(1998) bahwa pekerjaan akan yang sakit pneumonia. Berdasarkan
menyita waktu yang dapat digunakan hasil penelitian diketahui bahwa
seseorang. Pada ibu yang tidak pengetahuan ibu cukup tentang
bekerja memiliki waktu yang lebih klasifikasi pneumonia sebesar 43,3%
untuk memperhatikan anaknya. (13 ibu), dan penatalaksanaan
Sedangkan ibu membutuhkan pneumonia sebesar 60% (18 ibu).
kesempatan untuk memperhatikan Menurut Kementerian Kesehatan R1
anaknya karena pada dasarnya peran (2010) bahwa ibu yang datang ke
ibu adalah sebagai pengurus, tempat pelayanan kesehatan dengan
pengasuh, pendidik, dan pelindung anak pneumonia diberikan konseling
keluarga. Peneliti berpendapat bahwa tentang pemeberian obat, pemberian
pengetahuan ibu baik pada ibu yang nutrisi, dan tanda-tanda untuk
tidak bekerja karena ibu memiliki kembali segera oleh petugas
waktu yang lebih untuk kesehatan. Peneliti berasumsi bahwa
memperhatikan perjalanan penyakit ibu mendapat informasi tentang
pneumonia anaknya. klasifikasi dan penatalaksanaan
Berdasarkan hasil penelitian pneumonia pada balita dari petugas
diketahui bahwa pengetahuan ibu kesehatan saat membawa anaknya ke
cukup tentang faktor risiko tempat pelayanan kesehatan.
terjadinya pneumonia sebesar 43,3% Berdasarkan hasil penelitian
(13 ibu), 6,7% (2 ibu) yang anaknya diketahuai bahwa pengetahuan ibu
mengkonsumsi ASI < 6 bulan kurang tentang faktor risiko
memiliki pengetahuan cukup sebesar terjadinya pneumonia sebesar 30%
6,7% (2 ibu) dan 3,3% (1 ibu) status (9 ibu), 96,7% (29 ibu) yang status
gizi anaknya pernah di bawah garis gizi anaknya tidak pernah di bawah
merah memiliki pengetahuan cukup garis merah memiliki pengetahuan
sebesar 3,3% (1 ibu). Balita yang kurang sebesar 6,7% (2 ibu), sebesar
mengkonsumsi ASI < 6 bulan awal 73,3% (22 ibu) yang anaknya
kehidupan dan status gizinya di mengkonsumsi ASI > 6 bulan
bawah garis merah merupakan faktor memiliki pengetahuan kurang
risiko terjadinya pneumonia. Ibu sebesar 6,7% (2 ibu), dan 83,3% (25
memperoleh pengetahuan tentang ibu) yang status imunisasi anaknya
faktor risiko terjadinya pneumonia lengkap memiliki pengetahuan
dari berbagai sumber termasuk kurang sebesar 6,7% (2 ibu). Brook
pengalaman. Menurut Notoatmodjo (1974) dalam Suparyanto (2012)
(2010) bahwa proses penalaran mengungkapkan bahswa pengalaman
kesimpulan dimulai dari pernyataan- adalah suatu peristiwa yang dialami
pernyataan khusus ke pernyataan seseorang, objek psikologis
yang bersifat umum, berarti dalam cenderung akan bersikap negatif
berpikir induksi pembuatan terhadap objek tersebut untuk
kesimpulan tersebut berdasarkan menjadi dasar pembentukan sikap
pengalaman-pengalaman empiris pengalaman pribadi haruslah
yang ditangkap oleh panca indra. meninggalkan kesan yang kuat.
Peneliti berpendapat bahwa ibu juga Karena itu sikap akan lebih mudah
terbentuk apabila pengalaman pengetahuan baik sebesar 53% (16
pribadi tersebut dalam situasi yang ibu), cukup sebesar 40% (12 ibu),
melibatkan emosi, penghayatan, dan dan kurang sebesar 6,7% (2 ibu).
pengalaman akan lebih mendalam Hasil tersebut didukung oleh ibu
dan lama membekas. Peneliti mendapat informasi dari petugas
berpendapat bahwa pada ibu yang pemberi pelayanan kesehatan, ibu
status gizi anaknya tidak pernah di yang tidak bekerja, status gizi anak
bawah garis merah, anaknya ibu, lama anak konsumsi ASI, dan
mengkonsumsi ASI > 6 bulan, dan status imunisasi anak.
status imunisasi anaknya lengkap Bagi institusi pendidikan
memiliki pengetahuan kurang diharapkan dapat menjadi
tentang pneumonia pada balita sumbangan pemikiran untuk
karena tidak memiliki pengalaman meningkatkan pengetahuan
status gizi anaknya pernah di bawah mahasiswa tentang pengetahuan ibu
garis merah, anaknya mengkonsumsi tentang pneumonia pada balita. Bagi
ASI < 6 bulan, dan status imunisasi penelitian selanjutnya hendaknya
anaknya tidak lengkap sebagai dilakukan penelitian yang lebih luas
sumber informasi. Hasil penelitian lagi tentang faktor-faktor lain yang
juga menunjukkan bahwa 86,7% (26 mempengaruhi pengetahuan ibu
ibu) tidak pernah mendapat tentang pneumonia pada balita. Bagi
penyuluhan tentang pneumonia yang tempat penelitian diharapkan tempat
memiliki pengetahuan kurang pelayanan kesehatan memberikan
sebesar 6,7 % (2 ibu). Notoatmodjo informasi tentang pneumonia kepada
(2003) dalam Suparyanto (2012) ibu yang yang memiliki balita di
menyatakan bahwa informasi adalah wilayah kerja pelayanan kesehatan.
keseluruhan makna, dapat diartikan Karena berdasarkan hasil penelitian
sebagai pemberitahuan seseorang bahwa pengetahauan ibu juga
adanya informasi baru mengenai dipengaruhi oleh pengalaman
suatu hal memberikan landasan merawat anaknya yang sakit
kognitif baru bagi terbentuknya sikap pneumonia dan ibu mendapat
terhadap hal tersebut. Pesan-pesan penyuluhan tentang pneumonia.
sugestif dibawa oleh informasi
tersebut apabila arah sikap tertentu. DAFTAR RUJUKAN
Pendekatan ini biasanya digunakan Arikunto, S. 2006. Prosedur
untuk menggunakan kesadaran Penelitian Suatu Pendekatan
masyarakat terhadap suatu inovasi Praktik. Jakarta:Rineka
yang berpengaruh perubahan Cipta.
perilaku, biasanya digunakan melalui Astuti, H. W. & Rahmat, A. S. 2010.
media masa. Penyuluhan merupakan Asuhan Keperawatan Anak
hal yang mendukung pengetahuan dengan Gangguan Sistem
ibu. Pengetahuan ibu kurang Pernapasan. Jakarta: TIM.
disebabkan ibu tidak mendapat Cahyaningsih, D. S. 2011.
penyuluhan tentang pneumoia. Pertumbuhan Perkembangan
Anak dan Remaja. Jakarata:
PENUTUP TIM.
Dari hasil penelitian pengetahuan Effendy, N. 1998. Dasar-Dasar
ibu tentang pneumonia pada balita Keperawatan Kesehatan
bahwa dari 30 ibu yang memiliki Masyarakat. Jakarta: EGC.
Friedman, M. M. 1998. Sistem Pernafasan Akibat
Keperawatan Keluarga Teori Infeksi. Jakarta: TIM.
dan Praktik. Jakarta: EGC. Maryunani, A. 2010. Ilmu Kesehatan
Gunarsa, D. S. & Gunarsa, G. S. Anak Dalam Kebidanan.
2004. Psikologi Praktis: Jakarta: TIM.
Anak, Remaja, dan Keluarga. Misnadiarly. 2008. Penyakit Infeksi
Jakarta: Gunung Mulia. Saluran Napas Pneumonia
Hidayat, A. A. A. 2008. Pengantar pada Anak, Orang Dewasa,
Ilmu Kesehatan Anak Untuk Usia Lanjuut. Jakarta:
Pendidikan Kebidanan. Pustaka Obor Populer.
Jakarta: Salemba Medika. Muttaqin, A. 2008. Buku Ajar
Indonesia UNICEF. 2013. Sekitar 35 Asuhan Keperawatan Klien
Juta Balita Masih Beresiko dengan Gangguan Sistem
jika Target Angka Kematian Pernafasan. Jakarta: Salemba
Anak Tidak Tercapai, Medika.
(http://www.unicef.org/indon Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan
esia/id/media_12253.html), Masyarakat Ilmu & Seni.
diakses pada 2 Desember Jakarta: Rineka Cipta.
2014. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi
Kementerian Kesehatan RI. 2012. Penelitian Kesehatan.
Modul Tatalaksana Standar Jakarta: Rineka Cipta.
Pneumonia. Jakarta: Nursalam, 2013. Metodologi
Kementerian Kesehatan RI. Penelitian Ilmu Keperawatan
Kementerian Kesehatan RI. 2014. Pendekatan Praktis. Jakarta:
Profil Kesehatan Indonesia Salemba Medika.
Tahun 2013. Jakarta: Pusat Bahasa Deartemen Pendidikan
Kementerian Kesehatan RI. Nasional Indonesia. 2008.
Kurniati, N. 2014. Immunology Kamus Besar Bahasa
Pattern in Infant Born with Indonesia,
Small for Gestational Age. (http://badanbahasa.kemdikb
(https://www.nestlenutrition- ud.go.id/kbbi/index.php,
institute.org/country/id/resour diakses pada 26 Februari
ces/Library/Free/NNI- 2015).
Pediatric-Updates/Pediatric- Soemantri, I. 2007. Keperawatan
Small-Gestational- Medikal Bedah: Asuhan
Age/Documents/dr Keperawatan pada Pasien
%20Nia_Immunology dengan Gangguan Sistem
%20Pattern%20in%20Infant Pernapasan. Jakarta:
%20Born%20with%20Small Salemba Medika.
%20for%20Gestational Soetjiningsih. 1995. Tumbuh
%20Age.pdf), diakses pada 8 Kembang Anak. Jakarta:
Juni 2016. EGC.
Lewer, H. 1993. Belajar Merawat di Supartini, Y. 2004. Buku Ajar
Bangsal. Terjemahan oleh E. Konsep Dasar Keperawatan
Noviestari & M. A. W. Rini. Anak. Jakarta: EGC.
1996. Jakarta: EGC. Suparyanto, 2012. Konsep
Manurung, S dkk. 2009. Asuhan Pengetahuan, (dr-
Keperawatan Gangguan suparyanto.blogspot.com/201
2/02/konsep-
pengetahuan.html), diakses
pada 18 Mei 2015.
UNICEF & WHO. 2006. Pneumonia
The Fogotten Killer of
Children.
Yulianti, L. & Rukiyah, A. Y. 2012.
Asuhan Neonatus Bayi dan
Anak Balita. Jakarta: TIM.