Vous êtes sur la page 1sur 46

Kementerian

Pendidikan dan
Kebudayaan

DAPODIK untuk KEBIJAKAN ZONASI


“STRATEGI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN YANG TERINTEGRASI”
untuk mencapai Pemerataan Pendidikan yang Berkualitas.

PDSPK, Setjen Kemendikbud


Lampung, 23 Februari 2018
DAPODIK untuk KEBIJAKAN ZONASI
EMPAT BAGIAN PENTING KONSEP DASAR DAPODIK

Merupakan Sistem
Pengelolaan Data
Pendidikan yang
Terintegrasi dan
bersifat Ralational
dan Longitudinal,
untuk menunjang
Tata Kelola Data
dan Informasi
yang terpadu.
Ruang Lingkup Data
A. Entitas Data
1. Siswa
Sumber Data yang sama
2. GTK (DAPODIK)
3. Sarpras Empat Jenis data (Tiga Entitas Data & Substansi Pend.)

B. Substansi Pend. Program Pembangunan/Pembinaan


Acuan Program Pembangunan/Pembinaan
DAPODIK untuk KEBIJAKAN ZONASI

Dimulai dengan:
Permendikbud No. 17 Tahun 2017
Merupakan Sistem Tentang PPDB
Pengelolaan Data
Pendidikan yang
Terintegrasi dan
Basis ZONASI
bersifat Ralational
dan Longitudinal,
3. Metode Analisis Spasial
untuk menunjang
Tata Kelola Data ? (Geografi)
dan Informasi Tiga
yang terpadu. Tahap 2. Metode Analisis Statistik
Ruang Lingkup Data Metode (Populasi)
A. Entitas Data Analisis
1. Siswa
2. GTK 1. Metode Analisis Matematik
3. Sarpras (Indikator)
B. Substansi Pend.
Perkembangan Kebijakan Pemerataan Pendidikan

33 th

18 th

Tahun 1984 1994 2005-2009 2010-2014 2015-2019

10 th 2012 5 th 2017
Pencanangan Pencanangan Pencanangan
Wajib Belajar Wajib Belajar Pendidikan ? tahun
6 tahun 9 tahun Universal,
12 tahun
Misi Kemendikbud 2015-2019
1. Mewujudkan Pelaku Pendidikan dan Kebudayaan yang Kuat
2. Mewujudkan Akses yang Meluas, Merata, dan Berkeadilan
PM: Bambang S. 3. Mewujudkan Pembelajaran yang Bermutu
Tiga Pilar Kebijakan Pendidikan, RENSTRA DIKNAS 2005-2009 4. Mewujudkan Pelestarian Kebudayaan dan Pengembangan
1. Pemerataan dan perluasan akses pendidikan; Bahasa
2. Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing keluaran pendidikan; 5. Mewujudkan Penguatan Tata Kelola serta Peningkatan
3. Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik pendidikan. Efektivitas Birokrasi dan Pelibatan Publik

PM: M. Nuh PM: Anies B. & Muhadjir E.


Misi Kementerian Pendidikan Nasional 2010-2014 (5K)
1. Meningkatkan Ketersediaan Layanan Pendidikan
2. Memperluas Keterjangkauan Layanan Pendidikan
3. Meningkatkan Kualitas/Mutu dan Relevansi Layanan Pendidikan
4. Mewujudkan Kesetaraan dalam Memperoleh Layanan Pendidikan
5. Menjamin Kepastian Memperoleh Layanan Pendidikan

33 Tahun …?…. Tahun

Harus dengan terobosan kebijakan yang


lain dengan tahun tahun sebelumnya.
Sumber: Paparan Kabalitbang tentang Zonasi (September 2017 – Rakor Provinsi – oleh Dikdasmen)

RASIONAL PPDB SISTEM ZONASI


Permendikbud No. 17 Tahun Pemerataan Mutu Pendidkan
2017

Terukur Berdasarkan SNP


Siswa*

• Kuantitas
• Kualitas Sarana Prasarana
• Kuantitas
• Kualitas

Rombel Guru
• Kuantitas
• Kualitas

Kebijakan Implementasi
Pusat dan Daerah

* = Sebaran siswa sebagai kontrol awal


DIMENSI 2: SISTEM PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI

Manajemen Pengetahuan Derivatif Strategi Pembangunan


Strategi Pembangunan
Yang Terintegrasi
Wisdom
Proses
(W)
Perubahan
Prinsip
Knowledge
(K) Proses Kebijakan Terintegrasi
Perubahan 3
Information Pola
(I) Proses Informasi Terintegrasi
Perubahan 2
Data Relasi
(D)
Data Terintegrasi
*) Rowley, Jennifer (2007). "The wisdom hierarchy:
1
representations of the DIKW hierarchy". Journal of Information
and Communication Science 33 (2): 163–180

Data Referensi
IMPLEMENTASI SISTEM PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI

Derivatif Strategi Pembangunan Implementasi


Strategi Pembangunan Pembangunan dan Pembinaan Pendidikan
Yang Terintegrasi Berbasis Zonasi
1. PPDB
2. UNBK
3. Guru
4. Sarpras
Kebijakan Terintegrasi 5. KKG/MGMP/MKKS
3 6. dll

Informasi Terintegrasi 1. Profil Pendidikan: Nasional, Provinsi, Kab-Kota, Satuan Pendidikan


2 2. Program Pembinaan/Transaksi: BOS, KIP, UN/UNBK, UKG, Sertifikasi,
Kualifikasi, KKG/MGMP/MKKS, Rehab, USB, PPDB, dll

Data Terintegrasi
1 DAPODIKBUD Attribut Data

1. NPSN • Jenis Entitas Data Master


2. NISN • Sifat Data Master (spasial, citra, tabular)
Data Master Referensi Kemendikbud 3. NUPTK • Syarat Data Master
4. NPYP • Penanggung Jawab Data Master
5. Kebudayaan • Mekanisme Pengelolaan Master Referensi
6. Bahasa • Identitas Tunggal setiap entitas
Data Master Referensi Diluar
Kemendikbud 1. Wilayah (Kebijakan Satu Peta)
2. NIK (Nomor Induk Kependudukan)
ARUS DATA VERIFIKASI (DATA BERJALAN)

Koordinatif dengan lembaga yang berwenang.


PDSPK

Dapo Aliran Data


Data
(Unit Utama) Warehouse

Aliran Data
Backbone

• Monitoring
• Evaluasi
• Pendayagunaan
Sekolah Dinas

Update Mekanisme pengelolaan DAPODIK, dimana Pusat, Provinsi, dan Kab-Kota tidak memiliki fungsi update data dalam
Data pengelolaan DAPODIK, yang memiliki fungsi update data adalah pada setiap satuan pendidikan, untuk satuan
pendidikan di bawah Kemendikbud, untuk itu peran Pusat, Provinsi dan Kab-Kota adalah Monitoring, Evaluasi, dan
Pendayagunaan dari data dan informasi Dapodik.
Dapodik bersifat Longitudinal dan Relational.
8
REGULASI INTEGRASI DATA
PERKEMBANGAN REGULASI MENDUKUNG PENGELOLAAN DATA YANG TERINTEGRASI
Rancangan Standard Tata
Permen Diknas No. 36 Tahun Surat Edaran Menteri Tentang “PELAKSANAAN INSTRUKSI MENTERI Kelola dan Layanan Data
2010 Tentang “ORGANISASI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 (Penyusunan draf oleh
DAN TATA KERJA” TENTANG KEGIATAN PENGELOLAAN DATA PENDIDIKAN KEMENTERIAN BSNP- Badan Standard
(22 Des 2010) PENDIDIKAN NASIONAL” (11 Feb. 2014) Nasional Pendidikan)

Tahun
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Inmen Diknas No 2 Permen Dikbud No. 99 Permen Dikbud No. 79


Tahun 2011 Tahun 2013 Tentang Tahun 2015 Tentang
Tentang “KEGIATAN “TATA KELOLA TEKNOLOGI “DATA POKOK
PENGELOLAAN INFORMASI DAN PENDIDIKAN”
DATA PENDIDIKAN” KOMUNIKASI DI (31 Desember 2015)
(17 Oktober 2011) LINGKUNGAN
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN”
(28 Nov 2013)

Permen Dikbud No. 1 Permen Dikbud No. 69 Tahun Permen Dikbud No. 25 Tahun Permen Dikbud No. 11 Tahun
Tahun 2012 Tentang 2012 Tentang ”PERUBAHAN ATAS 2014 Tentang “PERUBAHAN 2015 Tentang “ORGANISASI
“ORGANISASI DAN PERATURAN MENTERI KEDUA ATAS PERATURAN DAN TATA KERJA
TATA KERJA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEMENDIKBUD”
KEMENDIKBUD” NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG KEBUDAYAAN NOMOR 1 TAHUN (22 April 2015)
(27 Januari 2012) ORGANISASI DAN TATA KERJA 2012 TENTANG ORGANISASI DAN
KEMENDIKBUD TATA KERJA KEMENDIKBUD”
(14 Nov. 2012) (24 April 2014)
ZONASI merupakan salah satu
“STRATEGI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN YANG TERINTEGRASI”
untuk mencapai Pemerataan Pendidikan yang Berkualitas.

Langkah Awal Penyusunan Zonasi, yaitu Proses Belajar Mengajar


dengan mengklasifikasikan setiap Satuan
Pendidikan menurut definisi/tema
Zonasi yang akan disusun. Fungsi Pengelolaan

1. Zonasi Satuan Pendidikan terkait


kebutuhan masyarakat, sesuai Perspektif
dengan sebaran kepadatan Pusat Spasial/Ruang
penduduk. Dalam hal ini satuan Aktivitas
Pendidikan
/Wilayah/
pendidikan sebagai fungsi layanan Geografi
pendidikan.

2. Zonasi Satuan Pendidikan terkait


dengan kebutuhan keberlangsungan Fungsi Layanan
Analisis 1
Proses Belajar Mengajar yang
bermutu dan merata. Sebaran Penduduk
Analisis 1

11
Analisis 1
ZONASI merupakan salah satu
“STRATEGI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN YANG TERINTEGRASI”
untuk mencapai Pemerataan Pendidikan yang Berkualitas.

Langkah Awal Penyusunan Zonasi, yaitu Proses Belajar Mengajar


dengan mengklasifikasikan setiap Satuan
Pendidikan menurut definisi/tema Analisis 2
Zonasi yang akan disusun. Fungsi Pengelolaan

1. Zonasi Satuan Pendidikan terkait


kebutuhan masyarakat, sesuai Perspektif
dengan sebaran kepadatan Pusat Spasial/Ruang
penduduk. Dalam hal ini satuan Aktivitas
Pendidikan
/Wilayah/
pendidikan sebagai fungsi layanan Geografi
pendidikan.

2. Zonasi Satuan Pendidikan terkait


dengan kebutuhan keberlangsungan Fungsi Layanan
Analisis 1
Proses Belajar Mengajar yang
bermutu dan merata. Sebaran Penduduk
Konfigurasi Faktor dan Variabel dalam Evaluasi Pengelolaan Pendidikan

PEMERATAAN PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS

Input Proses Output Outcome


a. UN
b. IIUN
c. USBN
d. Akreditasi
Raw Input Environment Instrumental e. dll ….
Input Input
• Kualitas dan
Kuantitas
Peserta Didik Lingkungan Lingkungan Sarana/ GTK Substansi
Fisik Non Fisik Prasarana Pendidikan
a. Guru menurut kualifikasi
• Tutupan Lahan • Sosial b. Guru menurut sertifikasi
• Akses • Budaya c. Guru menurut Status kepegawaian
• Kontur Muka • Ekonomi d. Guru menurut Jenis Kelamin
Bumi • Pertahanan e. Guru menurut lama mengajar
• Ketinggian • … f. Guru menurut kompetensi
• Sungai g. dll
• …
• ….
a. Ruag Kelas
b. Laboratorium
c. Perpustakaan
d. Sanitasi
e. Ruang Kepsek
f. Ruang Guru
g. Ruang TU
h. … dll
Halaman 15

Alur Pikir dan Batasan Analisis (2)

IPM Pendekatan Sektor


(Indeks Pembangunan Manusia)

Pendidikan Masyarakat Multisektoral

Masyarakat

Pendidikan Anak Multisektoral


Anak

Peserta Didik
Pendidikan Peserta Didik Sektoral
APK-APM

Tercatat dalam Lembaga Pendidikan

Diagram Venn
Kelompok Peserta Didik merupakan bagian (Subset) dari Kelompok Anak-anak, dan kelompok Anak-anak merupakan bagian
(Subset) dari Masyarakat.

Pendidikan Peserta Didik tidak lepas dari kondisi pendidikan anak-anak secara umum, dan pendidikan anak-anak tidak lepas
dari kualitas pendidikan masyarakat, maka secara konsep ada hubungan antara pendidikan masyarakat, pendidikan anak dan
pendidikan peserta didik.
Halaman 16

Sumber Data IPM 2016: BPS (Badan Pusat Statistik)


Konfigurasi Faktor dan Variabel dalam Evaluasi Pengelolaan Pendidikan

PEMERATAAN PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS

Input Proses Output Outcome


a. UN
b. IIUN
c. USBN
d. Akreditasi
Raw Input Environment Instrumental e. dll ….
Input Input
• Kualitas dan
Kuantitas
Peserta Didik Lingkungan Lingkungan Sarana/ GTK Substansi
Fisik Non Fisik Prasarana Pendidikan
a. Guru menurut kualifikasi
• Tutupan Lahan • Sosial b. Guru menurut sertifikasi
• Akses • Budaya c. Guru menurut Status kepegawaian
• Kontur Muka • Ekonomi d. Guru menurut Jenis Kelamin
Bumi • Pertahanan e. Guru menurut lama mengajar
• Ketinggian • … f. Guru menurut kompetensi
• Sungai g. dll
• …
• ….
a. Ruag Kelas
b. Laboratorium
c. Perpustakaan
d. Sanitasi
e. Ruang Kepsek
f. Ruang Guru
g. Ruang TU
h. … dll
Implementasi dalam Peningkatan Layanan Pendidikan, untuk
Pemerataan Pendidikan yang Berkualitas

Penduduk
Blok 1
Satuan Pendidikan merupakan bentuk fungsi layanan
Peserta Didik masyarakat di bidang pendidikan, atau Satuan
Blok 2 Pendidikan merupakan pusat aktivitas masyarakat
Sekolah dalam pengembangan pendidikan peserta didik.
Karena sebagai salah satu fungsi layanan masyarakat,
Rombel maka keberadaan lokasi satuan pendidikan
diharapkan sesuai dengan pola sebaran penduduk.
Sarana-Prasarana
Jumlah Sekolah dan
Didalam alur analisis yang terkait dengan pengelolaan
Guru pendidikan, jumlah rombel setiap sekolah menjadi
Jumlah Rombel merupakan
irisan dari Blok 1 dan acuan monitoring, evaluasi dan perencanaan
Blok 2 KKG-MGMP pengelolaan pendidikan.
MKKS

Derivatif / Turunan

Blok 2 yang terkait dengan sekolah, rombel, sarana-prasarana, Guru, KKG-MGMP, MKKS dll, merupakan sasaran implementasi
kebijakan dalam rangka peningkatan fungsi pelayanan pendidikan untuk Pemerataan Pendidkan yang Berkualitas agar tepat
sasaran sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan dan sesuai dengan perutaran-peraturan yang sudah ada.
TIGA TAHAP ANALISIS

TAHAP 1
1. Pola Sebaran Penduduk,
TAHAP 2
dengan pendekatan tempat TAHAP 3
tinggal calon peserta didik
pada tingkat akhir, untuk
masuk jenjang pendidikan
berikutnya.
Peta sebaran satuan pendidikan
menurut klasifikasi Kwadran
2. Pola Sebaran Satuan
(Jumlah Rombel vs Rasio Siswa
Pendidikan menurut
Rombel), dengan arah:
klasifikasi Jumlah Rombel vs
1. Pemenuhan Standar (SNP)
Rasio Siswa Rombel (sesuai Penentuan-penentuan Zona-
2. Peningkatan Mutu Pendidikan
dengan SNP, sebagai acuan zona prioritas perencanaan
a. Input
dan arah analisis) pendidikan untuk.
b. Proses
1. Sarana
c. Output (proxy hasil UN)
2. Prasarana
3. Guru
4. Tenaga Kependidikan
5. …..

Pada tahap pertama, analisisnya lebih mengarah pada kondisi lapangan dengan acuan sebaran penduduk (pendekatan jumlah
siswa yang akan masuk ke jenjang berikutnya), dan memetakan jumlah rombongan belajar dengan batasan batasan yang telah
ditentukan dalan Standar Proses (salah satu SNP).

Tahap ke dua, merupakan tahapan dalam mengklasifikasi setiap sekolah apakah perlu Pemenuhan Standar atau sudah
mengarah ke Peningkatan Mutu Pendidikan (dengan melihat indikator indikator Input, Proses dan Output) pada setiap sekolah.

Sedangkan pada tahap ke tiga merupakan tahapan yang detail, dampak dalam penentuan prioritas terkait Pemenuhan Standar
atau Peningkatan Mutu.
KLASIFIKASI SATUAN PENDIDIKAN
Menurut Zona Kwadran Rombel dan Rasio Siswa Rombel
Diagram Konsep Pembagian Zona berdasarkan Kwadran, Satuan Pendidikan SD

Crosstabulasi dua Pasal yang tertuang dalam SNP (Standar Nasional Pendidikan) pada Satuan Pendidikan SD,
Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentang STANDAR PROSES
a) Jumlah Rombel minimal 6 rombel dan tidak lebih dari 24 rombel
b) Rasio Siswa Rombel tidak lebih dari 28 siswa
Arah Pembinaan
Rasio Siswa Rombel

Kwadran 2_1 Kwadran 2 Kwadran I


Kemungkinan
Kemungkinan Kemungkinan Implikasi
Implikasi Kebijakan
Kelebihan Implikasi Kebijakan Kelebihan Kelebihan Kebijakan dengan USB,
dengan Penambahan
Rasio dengan Penambahan Rasio Siswa Rombel, dengan Rombel dan dengan analisis Spasial
Siswa Rombel, dengan Rombel Siswa sebagai lanjutan,
memperhatikan
Rombel memperhatikan dengan
ketersediaan Ruang
ketersediaan Ruang memperhatikan
Kelas dan Guru
Kelas dan Guru kondisi sekolah sekitar
28 Siswa

Kwadran 3_1 Kwadran 4


Kekurangan siswa
Kelebihan
atau Rombel
Rombel
Kemungkinan
Kemungkinan Implikasi Kebijakan
Implikasi Kebijakan dengan pengurangan
Rombel dengan
dengan Penambahan
Rombel atau regroup
sekolah, dengan
Kwadran 3 memperhatikan
ketersediaan Guru
memperhatikan
jumlah siswa,
ketersediaan Ruang
Zona sesuai dengan SNP
Kelas dan Guru.

Jumlah Rombel setiap sekolah


6 Rombel 24 Rombel
TAHAP 2
Arah Pembinaan
Rasio Siswa Rombel
• Kwadran 1
Kwadran 2_1 Kwadran 2 Kwadran I
• Kwadran 2
Kelebihan
Rasio
Kelebihan
Rasio Siswa
Kelebihan
Rombel dan
• Kwadran 2_1 Pemenuhan Standar

Siswa Rombel Siswa
Rombel Kwadran 3_1
28 Siswa
• Kwadran 4
Kwadran 3_1 Kwadran 4
Kekurangan siswa
Kelebihan
atau Rombel
Rombel

Kwadran 3 Peningkatan Mutu


Kwadran 3
Zona sesuai dengan SNP

6 Rombel 24 Rombel
Jumlah Rombel setiap sekolah Strategi untuk
mendorong/
Optimalisasi
TAHAP 3 di proses

Sarana

Evaluasi penyelenggaraan
Prasarana Proses Belajar Mengajar
Kwadran 3 Peningkatan Mutu
dengan mengevaluasi
• KKG efektivitas dan efisiensi dari
Guru • MGMP Input, Proses, dan Output.

Tenaga Kependidikan
ILUSTRASI SEKOLAH MASUK KLASIFIKASI KWADRAN 1

Tidak
Menambah Ruang Kelas memenuhi
Standar

SMA X1

Rombel = 40
Lingkungan
Rasio Siswa Rombel = 44
Padat Daya Tampung ?
Ruang Kelas (Layak) = 38
Penduduk

Mengurangi/Membatasi Sekolah Sarana


Rombel (Bertahap/ Sekitar Prasarana ?
Langsung)

Lingkungan Kuantitas Guru Kualitas Guru ?


Tidak Padat
Penduduk
Diagram Konsep Pembagian Zona berdasarkan Kwadran,
Menurut Jenis Satuan Pendidikan
(Permendikbud No 22 Tahun 2016 “Standar Proses”)

Arah Pembinaan
Rasio Siswa Rombel

Kwadran 2_1 Kwadran 2 Kwadran I


Batasan Rasio Kelebihan Kelebihan Kelebihan
Rasio Rasio Siswa Rombel dan
Siswa Rombel Siswa Rombel Siswa
Rombel

SD 28
SMP 32
SMA 36 Kwadran 3_1 Kwadran 4
Kekurangan siswa
Kelebihan
atau Rombel
Rombel

Kwadran 3
Zona sesuai dengan SNP

Jumlah Rombel setiap sekolah

SD 6 24
SMP 3 33
SMA 3 36

Batasan Rombel
Sebaran sekolah menurut klasifikasi Jumlah Rombel dan Rasio Siswa Rombel
Untuk Satuan Pendidikan SD, seluruh Indonesia
Menurut Kwadran dan Status.
(Data verifikasi 10 Nov 2017)

24,06% SD = Pemenuhan
Kwadran 2 Standar Rombel dan Rasio
Kwadran 2_1
Siswa Rombel.
0,14% 20,97%
Kwadran I
75,94% SD = Peningkatan
0,39% Mutu, yang selanjutnya
dilihat ketersediaan/
ketercukupan
Sarana/Prasarana dan Guru
untuk mendukung Proses
Belajar Mengajar.

28

Kwadran 3_1 Kwadran 4


2,17% 0,14%
Kwadran 3

75,94%
Sebaran sekolah menurut klasifikasi Jumlah Rombel dan Rasio Siswa Rombel
Untuk Satuan Pendidikan SMP, seluruh Indonesia
Menurut Kwadran dan Status.
(Data verifikasi 10 Nov 2017)

19,98% SMP = Pemenuhan


Kwadran 2 Standar Rombel dan Rasio
Kwadran 2_1
Siswa Rombel.
0,14% 15,95%
Kwadran I
80,02% SMP = Peningkatan
0,43% Mutu, yang selanjutnya
dilihat ketersediaan/
ketercukupan
Sarana/Prasarana dan Guru
untuk mendukung Proses
Belajar Mengajar.

Kwadran 3_1 Kwadran 4


2,49% 0,17%
Kwadran 3

80,02%
Sebaran sekolah menurut klasifikasi Jumlah Rombel dan Rasio Siswa Rombel
Untuk Satuan Pendidikan SMA, seluruh Indonesia
Menurut Kwadran dan Status.
(Data verifikasi 10 Nov 2017)

11,05% SMA = Pemenuhan


Kwadran 2 Standar Rombel dan Rasio
Kwadran 2_1
Siswa Rombel.
0,13% 6,21%
Kwadran I
88,95% SMA = Peningkatan
0,57% Mutu, yang selanjutnya
dilihat ketersediaan/
ketercukupan
Sarana/Prasarana dan Guru
untuk mendukung Proses
Belajar Mengajar.

Kwadran 3_1 Kwadran 4


2,73% 0,52%
Kwadran 3

88,95%
Implementasi dalam Peningkatan Layanan Pendidikan, untuk
Pemerataan Pendidikan yang Berkualitas

Penduduk
Blok 1
Satuan Pendidikan merupakan bentuk fungsi layanan
Peserta Didik masyarakat di bidang pendidikan, atau Satuan
Blok 2 Pendidikan merupakan pusat aktivitas masyarakat
Sekolah dalam pengembangan pendidikan peserta didik.
Karena sebagai salah satu fungsi layanan masyarakat,
Rombel maka keberadaan lokasi satuan pendidikan
diharapkan sesuai dengan pola sebaran penduduk.
Sarana-Prasarana
Jumlah Sekolah dan
Didalam alur analisis yang terkait dengan pengelolaan
Guru pendidikan, jumlah rombel setiap sekolah menjadi
Jumlah Rombel merupakan
irisan dari Blok 1 dan acuan monitoring, evaluasi dan perencanaan
Blok 2 KKG-MGMP pengelolaan pendidikan.
MKKS

Derivatif / Turunan

Blok 2 yang terkait dengan sekolah, rombel, sarana-prasarana, Guru, KKG-MGMP, MKKS dll, merupakan sasaran implementasi
kebijakan dalam rangka peningkatan fungsi pelayanan pendidikan untuk Pemerataan Pendidkan yang Berkualitas agar tepat
sasaran sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan dan sesuai dengan perutaran-peraturan yang sudah ada.
DAPODIK untuk KEBIJAKAN ZONASI

Dimulai dengan:
Permendikbud No. 17 Tahun 2017
Merupakan Sistem Tentang PPDB
Pengelolaan Data
Pendidikan yang
Terintegrasi dan
Basis ZONASI
bersifat Ralational
dan Longitudinal,
3. Metode Analisis Spasial
untuk menunjang
Tata Kelola Data ? (Geografi)
dan Informasi Tiga
yang terpadu. Tahap 2. Metode Analisis Statistik
Ruang Lingkup Data Metode (Populasi)
A. Entitas Data Analisis
1. Siswa
2. GTK 1. Metode Analisis Matematik
3. Sarpras (Indikator)
B. Substansi Pend.
30
31
SMPN 1 Baleendah merupakan salah satuan
pendidikan di Kecamatan Baleendah yang masuk
dalam Zona Kwadran 1 (memiliki jumlah rombel
dan rasio siswa rombel diatas ukuran yang
tertuang dalam SNP).

Dalam rangka pemenuhan standar, maka harus


ada upaya untuk pembatasan jumlah rombel dan
pembatasan rasio siswa tiap rombel. Dalam
upaya pemenuhan standar ini, maka
dimungkinkan terdapat warga yang tidak
tertampung disekolah SMPN 1 Baleendah.

Kalau dilihat untuk Satuan Pendidikan Negeri


terdekat, yaitu SMPN 2 Baleendah dan SMPN 1
Dayehkolot sudah memiliki jumlah rombel dan
rasio siswa yang sudah maximum. Sedangkan
sekolah swasta sekitar jumlah rombel masih jauh
dibawah batas maximum, namun hampir semua
sekolah tersebut rasio siswa tiap rombelnya
diatas 32.

Kecamatan Baleendah merupakan daerah padat


penduduk maka kemungkinan kemungkinan yang
bisa diambil:
Profil Satuan Pendidikan terdekat dengan SMPN 1 Baleendah 1. Peningkatan mutu dan Pemenuhan standar
sekolah swasta, jika diharapkan sekolah
Rasio Siswa Jumlah Jumlah Ruang Ruang Kelas Guru (dibawah Guru (Min
No npsn nama kecamatan Status
Rombel Siswa Rombel Kelas Layak Rusak Berat S1/D4) S1/D4)
Kwadran Jarak (m) swasta sekitar bisa menampung kebutuhan
1 20206077 SMPN 1 BALEENDAH Kec. Baleendah NEGERI 44 1,635 37 38 0 1 56 1 0 layanan pendidikan di kecamatan tsb.
2 20206183 SMP KP 1 BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 37 780 21 21 0 3 16 2 201
3 20227752 SMP STMC 4245 BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 18 53 3 2 2 0 1 3 323 2. Sedangkan untuk sekolah negeri juga
4 20227637
5 20252885
SMP BPPI BALEENDAH
SMP HARAPAN BANGSA
Kec. Baleendah
Kec. Baleendah
SWASTA
SWASTA
38
28
645
166
17
6
17
6
0
0
0
0
14
4
2
3
379
669
perlunya pemenuhan standar.
6 20227791 SMP YPPI BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 30 267 9 1 9 0 7 3 1,118
7 20206126 SMPN 2 BALEENDAH Kec. Baleendah NEGERI 44 1,394 32 23 18 5 51 2 1,224
8 20252481
9 20227646
SMP PLUS AL ISTIQOMAH
SMP BINA NEGARA 2
Kec. Baleendah
Kec. Baleendah
SWASTA
SWASTA
31
35
244
667
8
19
8
17
0
3
0
2
11
17
3
2
1,398
1,464
Implikasi dari pilihan-pilihan tersebut, yaitu pada
10 20228393 SMP YADIKA 2 PASEH Kec. Paseh SWASTA 41 617 15 15 0 1 13 2 1,757 ketersedian peningkatan Ruang Kelas yang layak
11 20252590 SMP PERTIWI Kec. Dayeuhkolot SWASTA 28 281 10 12 0 2 13 3 2,015
12 20228262 SMP DAYA WARGA BAKTI BOJONGSOANG Kec. Bojongsoang SWASTA 37 443 12 8 0 1 11 2 2,136 dan Guru sesuai dengan kompetensinya.
13 20206034 SMPN 1 DAYEUHKOLOT Kec. Dayeuhkolot NEGERI 44 1,465 33 31 0 1 49 2 2,142
14 20227698 SMP MUHAMMADIYAH 6 BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 40 281 7 7 0 0 9 2 2,227
15 20252490 SMP GARUDA DAYEUHKOLOT Kec. Dayeuhkolot SWASTA 38 113 3 5 0 1 2 2 2,255
16 20252494 SMP KP 2 BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 1 2 2 0 4 0 0 31 2,759
Rasio Siswa Jumlah Jumlah Ruang Ruang Kelas Guru (dibawah Guru (Min
No npsn nama kecamatan Status Kwadran Jarak (m)
Rombel Siswa Rombel Kelas Layak Rusak Berat S1/D4) S1/D4)

1 20206077 SMPN 1 BALEENDAH Kec. Baleendah NEGERI 44 1,635 37 38 0 1 56 1 0


2 20206183 SMP KP 1 BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 37 780 21 21 0 3 16 2 201
3 20227752 SMP STMC 4245 BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 18 53 3 2 2 0 1 3 323
4 20227637 SMP BPPI BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 38 645 17 17 0 0 14 2 379
5 20252885 SMP HARAPAN BANGSA Kec. Baleendah SWASTA 28 166 6 6 0 0 4 3 669
6 20227791 SMP YPPI BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 30 267 9 1 9 0 7 3 1,118
7 20206126 SMPN 2 BALEENDAH Kec. Baleendah NEGERI 44 1,394 32 23 18 5 51 2 1,224
8 20252481 SMP PLUS AL ISTIQOMAH Kec. Baleendah SWASTA 31 244 8 8 0 0 11 3 1,398
9 20227646 SMP BINA NEGARA 2 Kec. Baleendah SWASTA 35 667 19 17 3 2 17 2 1,464
10 20228393 SMP YADIKA 2 PASEH Kec. Paseh SWASTA 41 617 15 15 0 1 13 2 1,757
11 20252590 SMP PERTIWI Kec. Dayeuhkolot SWASTA 28 281 10 12 0 2 13 3 2,015
12 20228262 SMP DAYA WARGA BAKTI BOJONGSOANG Kec. Bojongsoang SWASTA 37 443 12 8 0 1 11 2 2,136
13 20206034 SMPN 1 DAYEUHKOLOT Kec. Dayeuhkolot NEGERI 44 1,465 33 31 0 1 49 2 2,142
14 20227698 SMP MUHAMMADIYAH 6 BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 40 281 7 7 0 0 9 2 2,227
15 20252490 SMP GARUDA DAYEUHKOLOT Kec. Dayeuhkolot SWASTA 38 113 3 5 0 1 2 2 2,255
16 20252494 SMP KP 2 BALEENDAH Kec. Baleendah SWASTA 1 2 2 0 4 0 0 31 2,759

Sekolah terdekat dengan radius 3 Km

Negeri 2 Sekolah di Kwadran 2

SMPN 1 Baleendah

Swasta 7 Sekolah di Kwadran 2


5 Sekolah di Kwadran 3
1 Sekolah di Kwadran 3_1

Daerah Padat Penduduk


Sumber: Unit Terkait Sumber: Dapodik

I Program Pembangunan
1. BOS
Identitas Sekolah
1. Nama

N
2. SK Operational
2. Rehab
3. Alamat
3. PIP
4. Foto
F
4. dll
5. Lokasi
6. Operator Sekolah
Sumber: BAN-SM
O Akreditasi Peserta Didik

R
1. Siswa (tingkat, agama, jk, umur)
1. Tahun Akreditasi
2. Siswa Baru (tingkat, jk)
2. Standard Isi
3. Siswa Mengulang (tingkat, jk, umur)

M
3. Standard Proses
4. Lulusan (umur, jk)
4. Standard Kelulusan
5. Standard Tendik
A 6. Standard Sarpras
7. Standar Pengelolaan
Sekolah Guru

S
8. Standard Biaya 1. Jabatan
9. Standar Penilaian 2. Status Kepegawaian

I
10.Nilai Akhir 3. Ijasah
11.Akreditasi 4. Umur
5. Sertifikasi
6. Jenis Kelamin
Sumber: Puspendik, Balitbang
Sarana/Prasarana
Ujian Nasional 1. Ruang Kelas (menurut kondisi)
2. Laboratorium (menurut kondisi)
Nilai Ujian Nasional 3. Perpustakaan (menurut kondisi)
per Mapel 4. Sanitasi (menurut kondisi)
TERIMAKASIH

ZONASI merupakan salah satu


“STRATEGI PEMBANGUNAN PENDIDIKAN YANG TERINTEGRASI”
untuk mencapai Pemerataan Pendidikan yang Berkualitas.

Vous aimerez peut-être aussi