Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Persekutuan Komanditer (CV) adalah suatu bentuk badan usaha persekutuan yang
didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau
barang kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan
bertindak sebagai pemimpin untuk mencapai tujuan bersama dengan tingkat
keterlibatan yang berbeda-beda di antara anggotanya.
Sekutu Pasif atau sekutu Komanditer (Tidak Kerja), adalah sekutu yang hanya
menyertakan modal dalam persekutuan. Jika perusahaan menderita rugi, mereka
hanya bertanggung jawab sebatas modal yang disertakan dan begitu juga apabila
untung, uang mereka memperoleh terbatas tergantung modal yang mereka
berikan. Status Sekutu Komanditer dapat disamakan dengan seorang yang
menitipkan modal pada suatu perusahaan, yang hanya menantikan hasil
keuntungan dari inbreng yang dimasukan itu, dan tidak ikut campur dalam
kepengurusan, pengusahaan, maupun kegiatan usaha perusahaan. Sekutu ini
1
sering juga disebut sebagai persero diam (Pasal 21 Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang).
Status hukum seorang sekutu komanditer dapat disamakan dengan seorang yang
meminjamkan atau menanamkan modal pada suatu perusahaan dan diharapkan
dari penanaman modal itu adalah hasil keuntungan dari modal yang dipinjamkan
atau ditanamkan tersebut.
Sekutu komanditer sama sekali tidak ikut terlibat mencampuri pengurusan dan
pengelolaan CV. Seolah-olah sekutu komanditer ini tidak berbeda dengan
”pelepas uang” (geldschieter, financial backer) yang diatur dalam UU Pelepas
Uang (Geldschietersordonantie Staatsblad 1938-523).
Jalur ini lebih aman dibandingkan jalur pengadilan. Artinya, lebih memiliki
banyak keuntungan dan kemudahan dibandingkan dengan proses sidang di
pengadilan. Penyelesaian model ini, yang dikenal di Indonesia ada empat jenis,
yaitu sistem Negoisasi, Mediasi, Konsiliasi, dan Arbitrase.
2
pihak tidak terdapat kewajiban untuk menaati apa yang disarankan oleh mediator.
Mediasi bisa dilakukan di pengadilan atau di luar pengadilan, tergantung
keinginan dua belah pihak.
Adapun konsiliasi prosesnya hampir serupa dengan mediasi, tetapi biasanya diatur
oleh undang-undang. Ketika suatu pihak diwajibkan hadir, konsiliator cenderung
menekan dan bertanggung jawab atas norma sesuai undang-undang atau badan
terkait, dan langkah hukum akan diambil bila kesepakatan tidak tercapai.
Setiap proses di atas, tentu saja memiliki prosedur dan persyaratan tertentu yang
harus dipenuhi. Mekanisme penyelesaian sengketa alternatif ini merupakan materi
yang wajib diketahui oleh para dosen, mahasiswa jurusan hukum, dan praktisi
hukum. Tidak ketinggalan bagi Anda yang terjun di bidang usaha dan bisnis.
Wawasan tentang hukum alternatif ini akan menjadi solusi terbaik.
Dalam kegiatan usaha/bisnis seringkali terjadi sengketa antara pihak yang satu
denganyang lain. Dalam penyelesaian sengketa tersebut kadang diperlukan
Arbitrase sebagaialternatif.a.
3
Jelaskan mengapa arbitrase menjadi alternatif penyelesaian sengketa. b.
4
- Modal dalam PT terdiri dari modal dasar, modal ditempatkan, modal
disetor
Firma (Fa) adalah badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana tiap-
tiap anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan, yang bertujuan untuk
melakukan usaha bersama. Modal firma berasal dari anggota pendiri seta laba/
keuntungan dibagikan kepada anggota dengan perbandingan sesuai akta pendirian.
Pengertian badan usaha adalah perusahaan atau bentuk usaha, baik yang
berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum, yang menjalankan suatu
jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dengan tujuan memperoleh laba.
PT Memiliki modal yang terdiri dari Modal dasar, modal ditempatkan dan modal
disetor yang disebutkan didalam Akta Pendirian atau perubahannya.
Sumber Modal PT :
Pemilik modal dapat bersumber dari swasta (individu, badan usaha), dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, warga neg
usaha asing atau pemerintah asing
5
Persero Aktif adalah pesero pengurus dengan jabatan sebagai Direktur yang
bertanggung jawab penuh melaksanakan kegiatan usaha termasuk menanggung
segala resiko harta pribadinya
Karena Untuk mendirikan PT, harus dengan menggunakan akta resmi ( akta yang
dibuat oleh notaris ) yang telah disahkan oleh menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia (dahulu Menteri Kehakiman). Dan itu semua sudah
ditetapkan dalam Perundang-undangan dan diatur pemerintah