Vous êtes sur la page 1sur 20

1

PENDAMPINGAN SEKOLAH DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN


BERBASIS WEB DAN APLIKASI ANDROID DI SATUAN PENDIDIKAN
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU KOTA METRO TAHUN 2017

Oleh
Choirudin, M.Pd (choirudiniaimnumetro@gmail.com)
Hanif Amrullah ZA, M.Si (hanifamza17@gmail.com)
Muhammad Saidun Anwar, M.Pd (rojo.patih@yahoo.com)
Umi Maslakhah (umimaslakhah93@gmail.com)

LEMBAGA PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN PENGABDIAN


MASYARAKAT (LP3M) INSTITUT AGAMA ISLAM MA’ARIF NU
(IAIMNU) METRO LAMPUNG
2018

Jl. RA. Kartini Purwosari Metro Utara Kota Metro.


2

ABSTRACT

The importance of the use of online media in teaching and learning as has
been issued Regulation of the Minister of Education and Culture No. 3 of 2017
ministerial command on the implementation of the Computer Based National
Exam Berbasis (UNBK). This requires teachers and schools are able to master the
technology as a supporter of successful teaching and learning system conducted
by the school. As well as the issuance of Ministerial Regulation 2017 on based
Distance Education or E-Leaning, and management of learning system.
Mastery of technology and utilization of media for education, especially
smart phone which is currently almost all students have and the exception of
elementary school students. Restrictions on the use of HP in students in the
classroom have an impact on bad habits such as cheating, giving / receiving
answers by multimedia messages, even for chatting / browsing in the classroom
without the teachers know.
The use of blogs and smart phones (android) as an alternative medium of
delivery of knowledge and online learning media and teaching to overcome the
problem of allocation of conventional learning time in the classroom. One of the
blogs can be used to share teaching and learning materials by teachers that can be
accessed anytime and anywhere by students. Blogs can also be used as a medium
of interaction and discussion between teachers and students.
Blogs that will be used as a medium for learning by students and teachers
can also be easily accessed using the help of Android-based operating system
considering today's increasing number of mobile users based on this system.
Students and teachers can take advantage of applications in android to access
blogs they own wherever and whenever.
Education units under the Educational Institution Ma'arif NU Metro City
contains 12 institutions spread 5 sub-districts, sub-districts of Metro Center, West
Metro, East Metro, North Metro and Metro Metro, an other: IAIMNU Metro, 3
senior high schools, SMA Ma'arif 1, SMK Ma'arif 1 and MA Ma'arif Roudlotut
Tholibin. 3 junior high schools, SMP Ma'arif 1, SMP Ma'arif 5 and MTs Ma'arif
Roudlotut Tholibin. MINU and SD NU as well as 3 early childhood education,
TK 1, TK 2 and RA Ma'arif 1.

Keywords: Community Service, Web Based Learning And Android Application,


Educational Institution Ma'arif NU
3

A. Latar Belakang

Proses belajar mengajar sebagai interaksi dua arah yang terjadi antara
guru dengan peserta didik yang terdiri dari penyampaian pesan (materi belajar
mengajar) antara pengirim (guru) kepada penerima (peserta). Pengiriman
pesan untuk belajar membutuhkan penggunaan media yang tepat agar belajar
mengajar dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu, media
belajar mengajar menjadi cukup penting karena tanpa media maka komunikasi
tidak akan berjalan dengan baik dan proses belajar mengajar tidak akan
berlangsung optimal.1

Wina Sanjaya menjelaskan bahwa pentingnya media dalam belajar


mengajar menyangkut seluruh alat serta bahan yang bisa dimanfaatkan untuk
mencapai tujuan dalam pendidikan seperti media antara lain, televisi,
videoplayer, Laptop/notebook, LCD, OHP, buku, majalah, internet radio,
koran, dan sebagainya.2

Pentingnya media belajar mengajar dalam menunjang proses belajar


mengajar seringkali terabaikan oleh guru dengan berbagai alasan. Seperti yang
disampaikan oleh Zainal Muttaqien bahwa muncul berbagai alasan yang
menunjukkan belum digunakannya media belajar mengajar yang tepat oleh
guru. Di antaranya waktu yang terbatas untuk mempersiapkan media yang
akan digunakan, sulitnya menentukan media apa yang tepat, dan juga
mahalnya beberapa media yang digunakan.3

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menuntut guru


untuk dapat memanfaatkan media internet sebagai media belajar mengajar
sebagai penunjang proses belajar mengajar yang maksimal. Sehingga berbagai

1
Charles K Bolton, Ronald K Boyer, "One-Way and Two-Way Communication in the
Classroom". Cincinnati Univ., Ohio. Inst. for Research and Training in Higher Education.
Teaching-Learning Monograph Series, Vol. 1, No. 1
2
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2013), hlm. 163.
3
Zainal Muttaqien, "Pemanfaatan Blog sebagai Media dan Sumber Belajar Alternatif
Hadits Tingkat Madrasah Aliyah". Artikel Ilmiah. Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga,
2011, hlm. 6
4

permasalahan di atas dapat diminimalisir dengan pemanfaatan media internet.


Dengan berbagai layanan perangkat dan berbasis Informasi Teknologi (IT),
guru dan siswa dapat menggunakan secara online aplikasi yang secara gratis
antara lain adalah pemanfaatan web blog sebagai media untuk belajar
mengajar.

Di masa mendatang penerapan teknologi dan penggunaan internet di


bidang pendidikan di sekolah tinggi, menengah dan tingkat dasar akan sangat
dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas pengajaran dan pemerataan layanan di
bidang pendidikan, terutama Indonesia yang wilayahnya di luar Jakarta dan Jawa
yang tersebar di berbagai daerah yang sangat luas. Sehingga dibutuhkan solusi
yang tepat dan akurat dalam mengatasi berbagai hal yang berkaitan dengan
kualitas pendidikan, serta beberapa hal yang dilakukan untuk merealisiasikan
kualitas pelayanan pendidikan yang baik sebagaimana yang terdapat dalam
undang undang.4

Belum digunakannya media belajar mengajar yang tepat oleh guru. Di


antaranya dikarenakan terbatasnya waktu untuk mempersiapkannya, sulit
mencari media yang tepat, mahalnya beberapa media yang akan digunakan
dan juga lemahnya kemampuan pemahaman tentang pengunaan teknologi
misalnya internet. Sehingga perlu dilakukan pendampingan bagi guru-guru
untuk menciptakan belajar mengajar yang menarik.

Pentingnya penggunaan media online dalam belajar mengajar


sebagaimana telah dikeluarkannya Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2017 tentang pelaksanaan Ujian Nasional
Berbasis Komputer (UNBK) di sekolah-sekolah menengah. Hal ini menuntut
guru dan sekolah juga mampu menguasai teknologi sebagai penunjang
suksesnya system belajar mengajar yang dijalankan sekolah dengan baik.5 Hal
penting lain Serta keluarnya peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Rabiah Adawi, “Pembelajaran Berbasis E-Learning.”


4
5
Peraturan Menteri Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis
Komputer
5

Tahun 2017 Tentang Pendidikan Jarak Jauh atau berbasis E-Leaning, dan
pengelolaan system pembelajaran.6

UNBK di MA Ma’arif Roudlotut Tholibin dan SMP Ma’arif 5 Metro


Tahun 2017

Hal ini menjadi penting untuk dilakukan pihak guru dan sekolah di
bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kota Metro sebagaimana
disampaikan Sekretaris LP Ma’arif NU Kota Metro Bapak Agus Setiawan,
M.H.I., “Kurangnya kemampuan dan pemahaman tenaga pendidik di LP
Ma’arif Metro tentang komputerisasi dan internet, maka diharapkan guru-guru
dapat membekali inovasi dalam setiap belajar mengajar terutama internet”.
Wawancara di Seketariat LP Ma’arif Metro tanggal 11 Oktober 2017 di
Kantor LP Ma’arif. Lebih lanjut menyampaikan bahwa dari seluruh guru dan
tenaga pendidik di Satuan LP Ma’arif Metro yang mampu menguasai
teknologi dan internet terkait pembelajaran hanya 20%.

Kemampuan IT
20% Mampu
30%
Kurang Mampu
50%
Tidak Mampu

Kemampuan Informasi Teknologi Internet pada Guru LP Ma’arif Metro

6
Paulina Pannen, Kebijakan PJJ Dan E-Learning
6

Hal penting lain yang harus dipahami guru bahwa pentingnya


penguasaan teknologi dan pemanfaatan media bagi pendidikan terutama
handphone pintar (smart phone) yang saat ini hampir seluruh siswa memiliki
dan tak terkecuali siswa sekolah dasar. Pembatasan penggunaan HP pada
siswa di kelas berdampak pada kebiasaan buruk yang dilakukan anak seperti
mencontek, memberi/menerima jawaban lewat pesan multimedia, bahkan
untuk sekedar chatting/brosing di kelas tanpa sepengetahuan guru.

Kebiasaan Buruk Siswa Saat Pembelajaran di Kelas

Untuk menyikapi permasalahan di atas para guru dapat memanfaatkan


penggunaan blog dan smart phone (android) sebagai media alternatif untuk
menyampaikan pengetahuan dan media belajar mengajar online dan untuk
mengatasi masalah tidak cukup nya alokasi waktu belajar secara konvensional
di kelas. Salah satunya yang dapat digunakan antara adalah blog yang dapat
dimanfaatkan untuk membagi (share) materi belajar mengajar oleh guru yang
dapat diakses oleh siswa kapanpun dan di manapun. Blog juga dapat
digunakan sebagai media interaksi dan diskusi antara guru dan siswa.

Banyak penyedia layanan blog yang banyak digunakan antara lain


WordPress.com. WordPress.com merupakan alamat situs layanan bloger,
didirikan oleh perusahaan Automattic. Dengan meregestrasi menggunkan akun
email pada WordPress.com, user tidak harus melakukan proses instalasi yang
cukup sulit, sehingga akan mudah digunakan oleh para pengguna yaitu guru
7

dan siswa.7 WordPress adalah perangkat lunak gratis yang dapat digunakan
sebagai platform untuk Learning Object Repositori (LOR). Dengan
menggunakan perangkat lunak WordPress untuk membuat indeks konten
publik yang di hosting pada server, yang menampilkan catatan untuk setiap
objek pembelajaran yang berisi metadata tentang format, konten, dan akses
objek.8

Blog yang akan dimanfaatkan sebagai media belajar mengajar oleh


guru dan siswa juga dapat dengan mudah diakses menggunakan HP pintar
atau Android mengingat sekarang ini semakin banyaknya pengguna ponsel
jenis ini. Siswa dan guru dapat menguunakan aplikasi dalam android untuk
mengakses beberapa alamat di blog yang mereka inginkan dimanapun dan
kapanpun.

Fokus program pengabdian pada masyarakat sebagai berikut:

1. Belum digunakannya media belajar mengajar yang tepat oleh guru. Di


antaranya dikarenakan terbatasnya waktu untuk mempersiapkannya, sulit
mencari media yang tepat, dan juga mahalnya beberapa media yang akan
digunakan. Sehingga perlu dilakukan pendampingan bagi guru-guru untuk
menciptakan belajar mengajar yang menarik.

2. Upaya-upaya apa yang dilakukan untuk merancang media belajar


mengajar yang tepat berbasis IT guna menunjang proses belajar mengajar
antara siswa dengan guru di sekolah.

3. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini agar guru dapat mengenal


penggunaan media berbasis android online, sehingga guru termotivasi
untuk memberagamkan media belajar yang telah diterapkan.

7
https://www.elegantthemes.com/blog/tips-tricks/7-top-plugins-for-podcasting-with-
wordpress diunduh 2 Maret 2018
8
O’Neill, “Deploying a WordPress-Based Learning Object Repository to Scale up
Instruction and Effect a Culture of Sharing.”
8

Program pengabdian pada masyarakat ini memiliki tujuan untuk


mengenalkan dan melatih guru-guru untuk dapat mempergunakan media
belajar mengajar berbasis online dengan aplikasi andorid dalam proses
kegiatan belajar mengajar di kelas pada guru-guru di satuan pendidikan yang
bernaung di bawah Lembaga Pendidikan Ma’arif Kota Metro dengan kegiatan
pemberian workshop tentang penggunaan web dan android sebagai media
dalam pendidikan.

B. Kajian Teori

Media belajar sebagai sebuah perangkat dalam inovasi teknologi


pendidikan. Richey mengatakan teknologi pendidikan sebagai studi dan
praktik dalam memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja dengan
menciptakan, menggunakan dan mengelola proses teknologi dan sumber daya
yang sesuai dengan teori dan praktik perancangan, pengembangan,
pemanfaatan, pengelolaan, dan evaluasi proses dan sumber belajar.9

Media berasal dari kata medius (Latin) yang secara makna berarti
tengah, perantara, pengantar. Dalam bahasa Arab, kata media merupakan
perantara/pengantar pesan dari pengirim (guru) kepada penerima pesan
(peserta didik).10 Menurut AECT (Association of Education and
Communication Technology), memberikan arti tentang media adalah segala
bentuk yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi untuk
menambah pengetahuan (kognitif), mengubah sikap (afektif) atau digunakan
untuk menanamkan keterampilan tertentu (psikomorik).11

Media dalam belajar mengajar lebih diartikan sebagai alat grafik,


photografi, atau elektronik untuk menangkap dan memproses, serta menyusun
kembali informasi visual atau verbal. Media belajar mengajar adalah segala

9
Lowenthal and Wilson, “Labels DO Matter! A Critique of AECT’s Redefinition of the
Field.”
10
Azhar, Arsyad, Media Pembelajaran, 12.
11
Anonymous, “Media Pembelajaran.”
9

sesuatu seperti alat dan bahan, lingkungan dan segala bentuk kegiatan yang
dibentuk untuk menambah pengetahuan (kognitif), mengubah sikap (afektif)
atau menanamkan keterampilan (psikomotorik) kepada setiap orang yang
memanfaatkan. Media belajar mengajar tidak terfokus pada alat saja, tetapi
juga meliputi pemanfatan lingkungan sekitar dan didesain untuk belajar
mengajar.

Proses belajar mengajar menjadi suatu proses komunikasi yang


berlangsung dalam suatu sekolah, media belajar mengajar mengambil posisi
yang amat penting sebagai salah satu komponen sistem belajar mengajar.
Tanpa penggunaan media yang tepat, komunikasi yang terbangun dengan baik
dan proses belajar mengajar sebagai suatu proses komunikasi juga tidak akan
bisa berlangsung optimal. Sehingga dapat dikatakan bahwa media belajar
mengajar adalah komponen integral dari sistem belajar mengajar.12

Penerapan pembelajaran e-Learning sangat ditentukan oleh beberapa


faktor antara lain oleh: (a) sikap positif siswa (motivasi yang tinggi untuk
belajar mandiri), (b) sikap positif guru tentang bagaimana penggunaan media
internet, (c) ketersediaan sarana prasarana dan akses computer dengan
internet, (d) daya dukungan terhadap pelayanan belajar, dan (e) biaya
pendidikan yang relative terjangkau.13

Perkembangan teknologi informasi di berbagai negara menunjukkan


bahwa jumlah pengguna internet terus meningkat; demikian pula di Indonesia
dengan jumlah siswa yang menggunakan e-Learning dan penyelenggara e-
Learning. Fungsi e-Learning dapat sebagai komplemen artinya dapat menjadi
pilihan lain dari pembelajaran yang masih bersifat konvensional. Siswa yang
mengikuti kegiatan pembelajaran melalui pembelajaran e-Learning memiliki
pengakuan yang sama dengan siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran
secara konvensional. Siswa maupun guru dapat memperoleh manfaat dari

12
Daryanto, Media Pembelajaran.
13
Rabiah Adawi, “Pembelajaran Berbasis E-Learning.”
10

pelaksanaan e-Learning. Beberapa manfaat e-Learning adalah kegiatan


pembelajaran yang fleksibel, baik dalam arti interaksi siswa dengan
materi/bahan pembelajaran, maupun interaksi siswa dengan guru, serta
interaksi antara sesama siswa untuk mendiskusikan materi pembelajaran.14

Dengan kegiatan pendampingan sekolah dalam menerapkan


pembelajaran berbasis web dan android dapat dikatakan bahwa secara umum
e-Learning dapat dikembangkan dengan sifat yang memiliki fleksibilitas
belajar yang tinggi. Artinya, siswa dapat mengakses dan mendapatkan bahan
belajar kapanpun dan dimanapun. Siswa juga dapat berinteraksi dengan guru
setiap saat. Dengan keadan yang seperti ini, siswa dapat lebih memaksimalkan
penguasaannya terhadap materi yang diberikan.

Apabila fasilitas jaringan komunikasi dan internet telah menjangkau


tidak hanya di perkotaan tetapi juga di daerah pedalaman maka e-Learning
akan lebih memberikan manfaat kepada siswa. Dengan adanya kegiatan
pembelajaran e-Learning beberapa manfaat yang dapatkan guru antara lain
adalah bahwa guru dapat lebih mudah menyediakan bahan belajar yang
menjadi kompetensi yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman, serta
dapat mengembangkan diri untuk meningkatkan pengetahuan wawasan
pendidikan karena waktu yang dimiliki lebih banyak. Guru juga dapat
memantau progress (kemajuan) aktivitas belajar siswa. Bahkan guru dapat
mengetahui kapan siswanya belajar, materi apa yang dipelajari, dan berapa
lama ia belajar, mengecek siswa telah menyelesaikan soal latihan dan melihat
jawaban sekaligus mengirim ulang nilai yang didapatkan siswa terhadap hasil
yang telah didapatkan.

Sedangkan manfaat pembelajaran e-Learning terdiri atas:


memperbaiki interaksi pembelajaran antara siswa dan guru (enhance

14
Farida, “Transformasi Pembelajaran Melalui E-Learning, Transformasi Pembelajaran
Melalui E-Learning: (Memahami dan Mengevaluasi E-Learning dari Perspektif Metakognitif)",
Jurnal Dinamika Dotcom Vol 2. No. 1
11

interactivity). Apabila dikembangkan secara baik, pembelajaran e-Learning


dapat meningkatkan interaksi pembelajaran, baik antara siswa dengan guru,
sesama siswa, berbeda dengan pembelajaran, tidak semua siswa di dalam
kelas mau mengajukan pertanyaan atau komentar di dalam suatu diskusi. Pada
pembelajaran yang masih bersifat konvensional, kesempatan yang diberikan
guru untuk berdiskusi sangat terbatas. Biasanya diskusi hanya didominasi oleh
siswa yang pintar dan memiliki berani. Keadaan yang demikian ini tidak akan
terjadi pada pembelajaran e-learning. Siswa yang memiliki sifat pemalu dan
kurang berani mempunyai kesempatan untuk untuk mengajukan beberapa
pertanyaan maupun menyampaikan pernyataan/pendapat. Sehingga dengan
keadaan ini akan menciptakan interaksi dalam menerapkan pembelajaran
dimana dan kapansaja (anytime and anywhere).

Bahan ajar yang disajikan secara e-Learning dapat diakses oleh siswa
melalui internet, sehingga siswa dapat berinteraksi dengan bahan ajar tersebut
kapan pun dan dimanapun. Demikian juga siswa dapat mengupload tugas
kepada guru melalui konten media yang disediakan tanpa bertatap muka.
Siswa tidak dibatasi waktu dan tempat sebagaimana pada pendidikan seperti
biasa. Dengan fleksibilitas terkait waktu dan tempat belajar, maka kelas tidak
dibatasi dengan jumlah siswa yang banyak. Ruang dan tempat serta waktu
tidak lagi menjadi hambatan. Siapa saja, di mana saja, dan kapan saja,
seseorang dapat belajar.

Untuk system pengelolaan web sebagai media pembelajaran, maka


didukung dengan layanan Google for Education merupakan sebuah layanan
yang ditawarkan salah satu perusahaan ternama dan terkenal didunia yaitu
Google. Google For Education memiliki beberapa layanan yang sangat
membantu dalam proses belajar mengajar di sekolah, seperti Google
Classroom. 15

15
Brown and Hocutt, “Learning to Use, Useful for Learning.”
12

Google Classroom dirancang agar mirip seperti proses pembelajaran

nyata, yaitu terdapat peran pendidik dan peran peserta didik didalamnya. Hal

tersebut membuat Google For Education layak untuk digunakan di

Indonesia.16 Penggunaan Goggle Classroom sebagai media pembelajaran yang

dapat memberikan manfaat besar bagi guru dan siswa. Seperti contoh, paga

pemberian sial pilihan ganda (multiple choice) guru tidak harus mengkoreksi,

tetapi nilai sudah otomatis muncul. Dengan Google Classroom guru dapat

mengirim nilai kepada masing-masing siswa. Selain itu juga membantu

pembahasan mana yang belum dipahami oleh siswa sehingga pelajaran yang

belum dipahami tersebut dapat ajarkan dengan metode dan pendekatan yang

lebih baik.

C. Hasil Pengabdian

Dalam pelasanaan pembuatan website ada beberapa banyak situs yang


dapat dihasilkan baik guru ataupun institusi sekolah antara lain:
1. TK Ma’arif 1 Metro, www.tkmaarif1metro.wordpress.com
2. TK Ma’arif 2 Metro, www.tkislamterpadu2metro.wordpress.com
3. RA Ma’arif 1 Metro, www.ramaarifmetro.wordpress.com
4. MTs Roudlotut Tholibin mtsmaarifroudlotuttholibinmetro.wordpress.com
5. maryani30@gmail.com
6. yunikhusniah.wordpress.com
7. karsoyoms.wordpress.com
8. herowantono.wordpress.com
9. muslimatunnafiah.wordpress.com
10. dewiindahsyah.wordpress.com

16
Dhia Ghina Ramadhani Putri, "Communication Effectiveness ff Online Media Google
Classroom In Supporting The Teaching and Learning Process at Civil Engineering University Of
Riau", JOM FISIP Volume 4 No.01 Februari 2017.
13

WordPress Peserta Pendampingan

Dengan kegiatan penerapan pembelajaran berbasis web dan aplikasi


android dimungkinkan terjadi komunikasi belajar yang efektif antara guru dan
murid. Artinya, siswa dapat mengakses materi yang disediakan oleh guru setiap
saat dan seberapa kali yang siswa inginkan. Siswa juga bisa berkomunikasi
dengan guru setiap waktu. Dengan kondisi yang demikian ini, peserta didik dapat
lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.17

Dengan teknologi inovatif selama praktik pendampingan menuntut guru


untuk memperoleh ketrampilan dalam bidang teknologi. Penggunaan perangkat
web untuk menentukan untuk proses pembelajaran. Namun, diketahui bahwa
sebagian besar guru mengintegrasikan teknologi untuk menyediakan konten
secara digital, alih-alih menggunakannya untuk meningkatkan pendekatan
berpusat pada pelajar.

Dengan adanya penerapan pembelajaran berbasis web dan aplikasi


android, beberapa keuntungan yang diperoleh guru bahwa guru dapat: (1) lebih
mudah melakukan pemutakhiran (update) bahan-bahan belajar yang menjadi
tanggung-jawabnya sesuai dengan kurikulum yang berlaku, (2) dapat melakukan
inovasi dalam pendidikan melalui media internet (3) mengendalikan kegiatan
pembelajaran bagi peserta didik. Guru dapat mengetahui kapan siswa belajar,
materi yang dipelajari, berapa lama ia belajar (4) mengecek siswa telah

17
Montrieux et al., “Teaching and Learning with Mobile Technology.”
14

menyelesaikan soal latihan dan melihat jawaban sekaligus mengirim ulang


nilai yang didapatkan siswa terhadap hasil yang telah didapatkan.

Kualitas diskusi berbasis web jauh lebih baik daripada diskusi kelas biasa
karena siswa memiliki kesempatan untuk mempresentasikan komentar yang lebih
bijaksana. Dalam diskusi berbasis web siswa cenderung lebih aktif karena
beberapa alasan. Mereka memiliki lebih banyak waktu untuk mengembangkan
pemikiran mereka, menyesuaikannya dalam konteks apa yang sedang dikatakan,
memperbaikinya, dan kemudian meneruskannya sesuai pemikiran mereka.
Interaksi yang terjadi menjadi unsur penting dalam proses belajar. Namun,
setiap interaksi tidak mengarah pada peningkatan pembelajaran. Ketika
interaksi memiliki pengaruh langsung terhadap pertumbuhan intelektual
peserta didik, kita dapat mengatakan bahwa interaksi itu bermakna. Arti tepat
dari interaksi bermakna sangat terkait dengan teori pembelajaran yang
mendasari perkembangan lingkungan belajar tertentu.

Pembelajaran berbasis web menawarkan kesempatan besar untuk belajar


dan mengakses sejumlah besar pengetahuan dan informasi. Peran guru adalah
memastikan bahwa lingkungan belajar yang diberikan mempertimbangkan
kebutuhan peserta didik dan memastikan bahwa mereka dipersiapkan dan
didukung secara efektif. Pembelajaran online memiliki kelebihan, namun
pembelajaran berbasis web seharusnya tidak selalu dipandang sebagai metode
pilihan karena hambatan (seperti peralatan yang tidak memadai) dapat dengan
mudah mengurangi pembelajaran siswa. Oleh karena itu teknologi harus
diterapkan dengan tepat dan tidak digunakan hanya karena tersedia dan baru atau
karena siswa dan guru memiliki harapan tertentu tentang cara pengiriman kursus
ini.

Setelah peserta mengikuti materi, turoial dan praktik mandiri dan


lanjutan, peserta diberikan angket tentang pemahaman materi yang
disampaikan sebagai ukuran refleksi keberhasilan. Adapun hasil angket
tentang persepsi peserta terhadap peningkatan pemahaman terhadap kualitas
15

materi pembuatan Blog WordPress dan Aplikasi Berbasis Android yang


disampaikan antara lain:

Tabel Kualitas Materi


Kriteria Range Jumlah %
Sangat Paham 4≤X 21 35%
Paham 3≤X<4 14 23%
Moderat 2≤X<3 15 25%
Tidak Paham 1≤X<2 7 12%
Sangat tidak paham 1<X 3 5%
Total 60 100%

Tabel Kualitas Modul


Kriteria Range Jumlah %
Sangat Paham 4≤X 20 33%
Paham 3≤X<4 18 30%
Moderat 2≤X<3 15 25%
Tidak Paham 1≤X<2 4 7%
Sangat tidak paham 1<X 3 5%
Total 60 100%

Tabel Pemahaman Materi


Kriteria Range Jumlah %
Sangat Paham 4≤X 22 37%
Paham 3≤X<4 20 33%
Moderat 2≤X<3 10 17%
Tidak Paham 1≤X<2 6 10%
Sangat tidak paham 1<X 2 3%
Total 60 100%

Dapat diketahui bahwa persepsi pemahaman peserta terhadap materi


yang diberikan tergolong sangat baik. Hal ini ditunjukkan nilai didominasi
dengan kriteria paham dan sangat paham dengan mencapai lebih dari 60%
dari seluruh peserta yang mengikuti.

Faktor-faktor yang mendukung kelancaran pelaksanaan pengabdian ini


sebagai berikut:
16

1. Tingginya antusiasme peserta pengabdian yaitu guru-guru yang berada di


bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif Kota Metro untuk mengikuti
program pengabdian pembuatan media pembelajaran berbasis web dan.

2. Sebagai penunjang kelancaran pembelajaran, pihak pengabdi menjalin


kerjasama dengan MA Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro sebagai tempat
pelaksanaan karena memilik ruang belajar yang memadai dengan di
lengkapi jaringan internet yang luas (hotsport area) sehingga menjadi
pendukung utama dalam kelancaran pembuatan web.

Selain faktor pendukung, ada juga faktor yang menghambat kegiatan


sehingga mengakibatkan kegiatan pengabdian ini tidak dapat berjalan sesuai
yang diharapkan, yaitu besarnya antusiasme peserta yang mengikuti sehingga
tidak semua kemajuan peserta dapat dikontrol dengan baik, pihak pengabdi
hanya mampu memberikan 1 pendamping setiap 5 orang peserta yang diambil
dari pihak mahasiswa.

Dari hasil diskusi tindak lanjut kepada para peserta pengabdian


masyarakat, pendampingan sekolah dalam penerapan pembelajaran berbasis
web dan aplikasi android di satuan pendidikan Lembaga Pendidikan Ma’arif
NU Kota Metro tahun 2017, bahwasanya belum dilaksanakan secara maksimal
dan para peserta belum sepenuhnya mampu menerapkan program yang
berikan sehingga masih membutuhkan tindak lanjut bagi pelaksanaan ke
depan.

Hasil dari kesepakatan dengan berbagai pihak sekolah, pihak pengabdi


melaksakankan tindak lanjut sebagai berikut:

1. Melakukan kesepahaman (MoU) dengan pihak SMA Ma’arif 1, SMK


Ma’arif 1, SMP 1 Ma’arif Metro dan MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin
untuk melanjutkan pelatihan dan workshop bagi guru-guru yang ada di
sekolah secara menyeluruh.
17

2. Ikut serta memaksimalkan program Kelas Unggulan (Excelent Calss) di


MA Ma’arif Roudlotut Tholibin untuk mengelola e-Learning sebagai
proses belajar mengajar yang diterapkan, sekaligus mengelola website
sekolah http://www.mart.metro.com yang telah dibuat sebelum
pelaksanaan pengabdian namun belum maksimal dalam pengelolaannya.

3. Di MINU Metro, pihak pengabdi menjalin kerjasama untuk menjadi team


pelaksana Olimpiade dan UN online bagi siswa-siswi.

4. Bagi pendidikan usia dini, TK Ma’arif 1, TK Ma’arif 2, dan RA Ma’arif 1


Ma’arif, membantu pengelolaan website sekolah yang telah dibuat selama
pelatihan, adapun website yang dikelola sebagai berikut:

a. TK Ma’arif 1 Metro, www.tkmaarif1metro.wordpress.com


b. TK Ma’arif 2 Metro, www.tkislamterpadu2metro.wordpress.com
c. RA Ma’arif 1 Metro, www.ramaarifmetro.wordpress.com

D. Penutup

Berdasarkan hasil uraian pelaksanaan pengabdian pendampingan


sekolah pada penerapan pembelajaran web dan android, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikur:

1. Pelaksanaan kegiatan pendampingan sekolah ini dapat dikatakan berhasil


dari antuisasme peserta, mengingat dari calon target peserta ditargetkan,
kapasitasnya melebihi dari 50 orang yang diharapkan meningkat menjadi
60 peserta yang hadir.

2. Tanggapan angket yang diberikan kepada para peserta menganggap bahwa


kegiatan pengabdian ini sangat bermanfaat, karena sebagai pendidik
merasa perlu untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis website
sebagai media pesan pembelajaran sehingga dapat memberikan
18

pengalaman belajar baru bagi siswa sehingga proses belajar mengajar


dapat lebih inovatif.

3. Respon peserta pada kegiatan pengabdian sangat baik, meskipun pada


pengelolaan pembelajaran berbasis web dan android membutuhkan tindak
lajut dalam pelaksanaan.

Sarat yang dapat diberikan terkait dengan hasil kegiatan pengabdian ini
adalah:

1. Untuk menindaklanjuti program pengabdian ini diharapkan para peserta


dapat melanjutkan pelatihan lanjut dalam pembuatan media pembelajaran
yang dapat dikelola berbasis sekolah atau secara kolaboratif oleh LP
Ma’arif Kota Metro.

2. Pelaksanaan program pengabdian untuk masa yang akan datang sebaiknya


dilakukan dengan waktu yang lebih lama dan membatasi peserta kepada
mereka yang minimal menguasi Microsoft Officce (MS. Word, MS Excel
dan MS. Power Point) untuk menunjang kelancaran materi yang diberikan.

3. Koordinasi antar guru dan pengabdi lebih diintensifkan dengan


mengembangkan pengabdian yang dapat dicapai oleh semua guru dan
anggota pengabdi.

4. Salah satu program LP Ma’arif Metro adalah menyelenggarakan


Olimpiade Saint Ma’arif (OSM) yang dilaksanakan tiap tahun bertepatan
dengan Hari Santri Nasional (HSN). Sebagai program unggulan di bidang
pendidikan, pengabdi memberikan rekomendasi untuk melaksanakan
pembinaan online yang dikelola secara intensif melalui media berbasis
web dan android.

5. Pembelajaran berbasis web dan android dapat diterapkan di kalangan


civitas akademika IAIMNU Metro dalam peningkatan mutu dan pelayanan
antara guru dan mahasiswa.
19

DAFTAR PUSTAKA

7 Top Plugins for Podcasting with WordPress.” Elegant Themes. Accessed March
1, 2018. https://www.elegantthemes.com/blog/tips-tricks/7-top-plugins-
for-podcasting-with-wordpress.

Anonymous, Anonymous. “Media Pembelajaran,” 2018.


https://nanopdf.com/download/media-pembelajaran-3_pdf.

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Rajawali Pers, 2009.


//library.iaimnumetrolampung.ac.id/index.php?p=show_detail&id=32592
&keywords=azhar+as.

BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.Pdf.” Accessed March 1, 2018. http://digilib.uin-


suka.ac.id/6957/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAK
A.pdf.

Daryanto. Media Pembelajaran. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera,


2012.

ED132632.Pdf.” Accessed March 1, 2018.


https://files.eric.ed.gov/fulltext/ED132632.pdf.

Farida, Eni. “Transformasi Pembelajaran Melalui E-Learning: (Memahami dan


Mengevaluasi E-Learning Dari Perspektif Metakognitif).” Dinamika
dotcom 2, no. 1 (2011).

Lowenthal, Patrick, and Brent G. Wilson. “Labels DO Matter! A Critique of


AECT’s Redefinition of the Field.” TechTrends 54, no. 1 (January 2010):
38–46. https://doi.org/10.1007/s11528-009-0362-y.

Montrieux, Hannelore, Ruben Vanderlinde, Tammy Schellens, and Lieven De


Marez. “Teaching and Learning with Mobile Technology: A Qualitative
Explorative Study about the Introduction of Tablet Devices in Secondary
Education.” PLOS ONE 10, no. 12 (December 7, 2015): e0144008.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0144008.

O’Neill, J. Lindsay. “Deploying a WordPress-Based Learning Object Repository


to Scale up Instruction and Effect a Culture of Sharing.” Reference
Services Review 45, no. 1 (January 2017): 131–40.
https://doi.org/10.1108/RSR-10-2016-0059.
20

Paulina-Pannen-Kebijakan-PJJ-Dan-E-Learning.Pdf.” Accessed March 2, 2018.


http://kopertis3.or.id/v2/wp-content/uploads/Paulina-Pannen-Kebijakan-
PJJ-dan-E-Learning.pdf.

Permen-3-Tahun-2017.Pdf.” Accessed February 20, 2018.


https://humassman27bandung.files.wordpress.com/2017/01/permen-3-
tahun-2017.pdf.

Rabiah Adawi. “Pembelajaran Berbasis E-Learning,” n.d.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.


Jakarta: Kencana, 2013.
//library.iaimnumetrolampung.ac.id/index.php?p=show_detail&id=33266
&keywords=wina+sanjaya.

Vous aimerez peut-être aussi