Vous êtes sur la page 1sur 24

Implementasi Kebijakan

Uji Kompetensi bidang


Keperawatan sebagai Exit Exam

Aris Junaidi
Direktur Penjaminan Mutu

Kementerian Riset, Teknologi dan


Pendidikan Tinggi

Padang, 23 Oktober 2018


Dasar Kebijakan Uji Kompetensi
sebagai Exit Exam
Kerangka Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi
(dalam lingkup pendidikan tinggi kesehatan)

LAM Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes)

INSTRUMEN STATUS
AKREDITASI AKREDITASI AKREDITASI
(MUTU INSTITUSI)

PT dan STANDAR • SN-Dikti


stake- PENDIDIKAN & • SPMI Implementasi PENGGUNA
holders KOMPETENSI • PD-Dikti Budaya Mutu

(MUTU INDIVIDU)
BLUE PRINT KUALITAS
KOMPETENSI UJI LULUSAN
(soal) KOMPETENSI

Uji Kompetensi Nasional (Exit Exam)

DEMAND
(Global dan Nasional)
Landasan Filosofis :
Harmonisasi Sistem Pendidikan dan Pelayanan untuk
Standardisasi Profesionalisme Tenaga Kesehatan
PENDIDIKAN PELAYANAN
Harmonisasi
• Naskah Akademik Sistem
Pendidikan • Standar Kompetensi Kerja
• Standar Pendidikan • Standar Profesi
• Standar Kompetensi Lulusan • Standar Pelayanan
Standardisasi Standardisasi
• Kurikulum Berbasis • Kode Etik Profesi
output kompetensi
Kompetensi (KBK) pendidikan
(Pelayanan)
nakes
• Capaian Pembelajaran dan
KKNI Blue Print of
Professionalism
Assessment

exit exam (uji terintegrasi)


Prinsip Student Assessment Pilar Profesionalisme :
• Validitas Professionalism • Profesionalisme
• Reliabilitas Assessment • Etik
• Feasibilitas (Uji Kompetensi • Kompetensi
• Dampak bagi mahasiswa & bagi Mahasiswa bidang • Otonomi
institusi pendidikan Kesehatan) • Kolegialitas
Landasan Sosiologis :
Tujuan dan Manfaat Uji Kompetensi sebagai Exit Exam
TUJUAN DASAR MANFAAT
Masyarakat
menjamin lulusan pendidikan
mendapatkan pelayanan kesehatan yang
tinggi kesehatan yang optimal dengan prinsip keselamatan pasien,
kompeten dan terstandar dari tenaga kesehatan yang kompeten dan
secara nasional profesional
Mahasiswa/Calon Nakes
mendapatkan pembimbingan yang lebih
menguji kompetensi sebagai terstruktur dari PT dalam mempersiapkan
dasar untuk praktik bidang diri sebagai tenaga kesehatan
kesehatan dan mendorong Peguruan Tinggi
pembelajaran sepanjang hayat mendorong implementasi budaya mutu
dan perbaikan proses pembelajaran sesuai
SN-Dikti dan standar tiap bidang
metode asesmen untuk
Pemerintah & Stakeholders
menjamin pelayanan kepada
dasar pembinaan untuk penguatan
pasien yang aman dan efektif continous quality improvement pendidikan
tinggi bidang kesehatan
Percepatan Implementasi Uji Kompetensi sebagai
Exit Exam tahun 2018 dan 2019

• UU No.36/2014
Aspek Yuridis • Permenristekdikti No.12/2016

Aspek • Konsensus masyarakat profesi (AIP dan OP)


Sosiologis

• Standar kompetensi yang telah ditetapkan


• Kesiapan blue print uji dan soal
Aspek Teknis • Kesiapan fasilitas uji dan SDM di institusi
• Pembenahan data pada PD-Dikti
Landasan Yuridis
Amanah UU No.36/2014 dan UU No.38/2014 :
•Mahasiswa bidang kesehatan pada akhir masa
pendidikan vokasi dan profesi harus mengikuti Uji
UU No.36/2014 tentang Kompetensi secara nasional.
Tenaga Kesehatan •Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara
pelaksanaan Uji Kompetensi diatur dengan
UU No.38/2014 tentang Peraturan Menteri yang menyelenggarakan urusan
Keperawatan pemerintahan di bidang pendidikan.
•Peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang ini
harus ditetapkan paling lama 2 (dua) tahun
terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan.

Permenristekdikti No.12/2016 Pengaturan pada Permenristekdikti


(belum sepenuhnya exit exam):
tentang Tata Cara Pelaksanaan Uji • Uji Kompetensi merupakan prasyarat untuk
Kompetensi Mahasiswa Bidang mendapatkan Sertifikat Kompetensi atau
Kesehatan Sertifikat Profesi yang diikuti oleh mahasiswa
bidang kesehatan pada akhir masa pendidikan.
Kepmenristekdikti No. 124/2016 • Selain mahasiswa, lulusan pendidikan tinggi
tentang Panitia Uji Kompetensi bidang kesehatan yang belum memiliki sertifikat
kompetensi atau sertifikat profesi setelah bulan
Nasional Program DIII Kebidanan,
Agustus Tahun 2013 dapat mengikuti uji
DIII Keperawatan dan Profesi Ners kompetensi.
Pertimbangan Kebijakan
(Hasil Koordinasi Kemristekdikti, Kemkes dan MTKI)
• Kemkes mendorong implementasi uji kompetensi secara
nasional untuk uji bidang kesehatan lain di tahun 2018,
namun concern pada waktu (sebagian besar lulusan sudah
wisuda)
• Kemristekdikti, Kemkes dan MTKI mendorong implementasi
uji kompetensi sebagai exit exam di tahun 2019
• Perlu dilakukan sosialisasi implementasi uji kompetensi secara
exit exam setahun sebelum implementasi
• Perlu ada solusi percepatan untuk lulusan prodi kesehatan
yang belum mendapatkan STR (dasar hukum : Pasal peralihan
pada Permenkes No.46/2014)
• Perlu disusun kebijakan kuota nasional mahasiswa baru
bidang kesehatan
Refleksi Hasil Uji Kompetensi
bidang Keperawatan
2013 - 2018

Implementasi uji kompetensi untuk mahasiswa dan lulusan


pendidikan bidang keperawatan (belum exit exam)
Potret Kualitas Perguruan Tinggi dan
Lulusan bidang Kesehatan
“Disparitas Kualitas Institusi Pendidikan dan Lulusan …”

Persentase Kelulusan Uji Kompetensi


2015-2017
80%
73%
71% 73%
71%
70%
64% 64%
60% 58%
56%
50% 50%
40% 42% 42% 40% 2015
38%
30% 32% 2016
2017
20%

Sumber : Data LAM-PTKes, Desember 2017 10%

0%
Data prodi meliputi program sarjana, magister, doktor, profesi dan spesialis-
Dokter Dokter Bidan Perawat Ners
subspesialis
Gigi
Sumber : Data Panitia Nasional Uji Kompetensi, 2017

• Pimpinan PT perlu memanfaatkan umpan balik hasil uji kompetensi untuk perbaikan sistem
pendidikan (input, proses, output)
• Akreditasi dan kelulusan uji kompentensi menjadi parameter utama dalam penentuan kuota nasional
mahasiswa bidang kesehatan (saat ini telah diterapkan pada FK dan FKG)
Prosentase Kelulusan Uji Kompetensi 2013 – 2018
90,00

Hasil 80,00
fluktuatif :
Perlu evaluasi 70,00
sistem uji
60,00
secara
komprehensif 50,00
untuk
menentukan 40,00

bentuk
30,00
intervensi
perbaikan 20,00
yang efektif
10,00

0,00
I/2013 II/2013 I/2014 II/2014 I/2015 II/2015 I/2016 II/2016 I/2017 II/2017 III/2017 I/2018
Bidan % kelulusan 53,50 30,46 64,65 76,32 36,03 71,78 49,53 63 51,61 21,69 60,6 27,95
Perawat % kelulusan 67,50 24,23 47,81 39,90 29,41 64,38 25 49 32,17 31,41 83,6 18,02
Ners % kelulusan 46,70 26,94 57,81 46,20 45,50 53,61 42,31 38 38,19 38,64 35,29 40,27

Sumber : PNUK Nakes 2018


Peta Persentase Kelulusan Uji Kompetensi
Tahun 2018

JUMLAH KELULUSAN (%)


PROGRAM STUDI
INSTITUSI > 75% 50 - 75 % < 50%
Bidan 507 50 76 381

Perawat 375 9 34 332

NERS 273 20 56 197

Total 79 166 910


72 % peserta,
kelulusan < 50 %

Sumber : PNUK Nakes 2018


Upaya Pengawasan dan Evaluasi
Impelementasi Uji Kompetensi
bidang Keperawatan
Forum Reguler Panitia Pengarah Uji
Kompetensi (melibatkan stakeholders
terkait)

Monev Pelaksanaan Uji Kompetensi

Kajian Evaluasi Implementasi Uji


Kompetensi berdasarkan refleksi per
periode

Hasil Uji Kompetensi sebagai salah satu


parameter penjaminan mutu
pendidikan tinggi kesehatan
Pengawasan dan Evaluasi melalui Penguatan
Struktur Kepanitiaan
(ditetapkan melalui Kepmenristekdikti)
Kepanitiaan lama : Kepmenristekdikti No. 124/2016
• Hanya ada Panitia Pengarah dan struktur Panitia Pelaksanan
yang sederhana

Kepanitiaan baru : Kepmenristekdikti No. 104/2018


• Pengawas: Melibatkan Menristekdikti dan Menkes
• Pengarah: Pejabat eselon 1 Kemristek dikti dan Kemkes dan
unit lain serta Organisasi Profesi dan Asosiasi Insititusi
Pendidikan
• Pelaksana: Struktur Lebih Kompleks sesuai perkembangan
kebutuhan uji kompetensi (Struktur baru: kendali mutu,
sistem informasi)
Tindak Lanjut Kebijakan Uji Kompetensi
Penguatan aspek legal dan teknis implementasi
uji kompetensi sebagai exit exam

Roadmap implementasi uji kompetensi bidang


kesehatan yang telah memenuhi standar/syarat
Perbaikan Kualitas kesiapan implementasi
Sistem Uji Kompetensi
secara berkelanjutan Strategi penanganan retaker uji kompetensi bidang
dengan melibatkan kesehatan (termasuk retaker yang statusnya lulusan)
seluruh stakeholders
terkait Evaluasi sistem uji berbasis telaah empiris untuk
memperkuat evidence-based policy uji kompetensi
bidang kesehatan dan perbaikan kualitas standar uji

Rekomendasi intervensi kebijakan dan program


pembinaan prodi kesehatan mulai input-proses-
output, berdasarkan umpan balik hasil uji kompetensi
dan pemenuhan terhadap standar nasional pendidikan
tinggi bidang kesehatan
Hasil Uji Kompetensi Sebagai Umpan Balik Komprehensif
bagi Peserta Uji maupun Institusi dalam Memenuhi/Melampaui
Standar Nasional Pendidikan Tinggi
Capacity building
PT dan Prodi

Hasil Uji
Kompetensi
(satu tahun akademik)
Pelaksanaan Kajian Dampak Uji Kompetensi
(implementasi tahun 2018)
• Kajian untuk menganalisis data kuantitatif dan kualitatif
dari perguruan Tinggi, Pengguna lulusan dan Peserta Uji
Kompetensi nasional

• Tujuan kajian : melihat dampak dan manfaat uji


kompetensi, sebagai dasar penguatan kebijakan uji
kompetensi sebagai bagian dari penjaminan mutu

• Hasil kajian akan memberikan rekomendasi juga untuk


strategi pembinaan prodi bidang kesehatan

• Tim Kajian : Penugasan tim nasional yang melibatkan


AIPI/OP, PUK Nakes, stakeholders dan user.
Praktik Baik Program Kemristekdikti untuk Mengurangi Disparitas Kualitas :
PROGRAM PEMBINAAN/ KEMITRAAN

PT yang dalam
Penguatan Peningkatan
Top University proses
Pembinaan/ Status
(Terakreditasi pengembangan Budaya Mutu
Kemitraan Akreditasi
A) (prodi melalui SPMI
terakreditasi C) (dan hasil uji
kompetensi)

2017 2018

• 26 PT • 29 PT
• Kemitraan • Kemitraan
dengan 78 dengan 87
PT (637 PT (704
prodi) prodi)
Metode Pembinaan/Kemitraan merujuk juga pada praktik baik pola kemitraan Program Hibah Kompetisi Peningkatan
19
Kualitas Pendidikan Dokter (PHK-PKPD 2011-2014)
Konsensus Pemerintah dan
Stakeholders untuk Implementasi
Uji Kompetensi sebagai Exit Exam

Pertemuan dihadiri oleh perwakilan Kemristekdikti,


Kemkes, MTKI serta OP dan AIP bidang kesehatan pada
tanggal 20 Agustus 2018
1. Uji kompetensi nasional untuk seluruh bidang
kesehatan sebagai salah satu syarat kelulusan
dari pendidikan vokasi atau profesi (uji
kompetensi sebagai exit exam) akan
diimplementasikan mulai akhir Juni 2019.

2. Kemristekdikti dan Kemkes akan memfasilitasi


sosialisasi dan persiapan implementasi uji
kompetensi nasional bidang kesehatan sebagai
exit exam.
3. Kemristekdikti akan membentuk panitia nasional
uji kompetensi bidang kesehatan dengan usulan
perwakilan dari Kemkes, Majelis Tenaga
Kesehatan Indonesia (MTKI), asosiasi institusi
pendidikan dan organisasi profesi bidang
kesehatan.

3. MTKI akan mempercepat proses penyelesaian


STR bagi lulusan prodi bidang kesehatan pada
masa transisi sebelum uji kompetensi nasional
sebagai exit exam diberlakukan.
Tantangan Selanjutnya : Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Literasi
Data Big Data
“kesehatan adalah sektor yang • Deteksi mutakhir
akan mendapatkan keuntungan untuk emerging
besar dari dampak RI 4.0” risks/diseases
(The Economic Intelligence Unit) • Riset klinis dan
translasi

Literasi Aplikasi Artificial


Teknologi Intelligent
Disruptive Innovation (Telemedicine)
Sistem informasi dan
pelayanan medis
jarak-jauh

Generasi Milenial Tenaga Kesehatan Inter-


Literasi
Manusia profesional/transprofesio
Outcome nal
Pelayanan dan pendidikan
value-based dengan pendekatan
Literasi digital, knowledgeable, interprofesi/transprofesi
entrepreneur
healthcare (collaborative practice &
inter/transprofessional
education)
• Yoon, 2017. What We Need to Prepare for the Fourth Industrial Revolution. Healthcare Informatics Research.
• Economist Intelligence Unit. From transplants to implants. 2015 December. http://www.eiuperspectives.economist.com/health- care/transplants-implants
TERIMA KASIH

“Semua stakeholders memiliki peran yang sinergis


untuk membangun budaya mutu dalam sistem
pendidikan tinggi dan sistem pelayanan kesehatan.
Integritas, komitmen, dan kolaborasi adalah kunci
dari sinergi tersebut.”
www.ristekdikti.go.id

Vous aimerez peut-être aussi