Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
JURUSAN KEPERAWATAN
2017
A. Pengkajian
Hari, tanggal : Kamis, 28 September 2017
Jam : 10.00 WIB
Tempat : RS “Y”
Oleh :
Sumber data : Pasien, keluarga pasien, status pasien
Metode pengumpulan data : Observasi, anamnesa, studi dokumen
1. Identitas Klien
Nama : Tn. “K”
Tempat tanggal lahir : Bantul, 15 juni 1947
Umur : 70 tahun
Jenis kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Status perkawinan : Kawin
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Suku/kebangsaan : Jawa/Indonesia
Tanggal masuk RS : 26 September 2017
Dx Medis : Katarak
Alamat : Jomblang, Mulyodadi, Bambanglipuro, Bantul,
Yogyakarta
No.RM : 01-54-62-43
2. Identitas Penanggung jawab
Nama : Ny. “P”
Umur : 43 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Jomblang, Mulyodadi, Bambanglipuro, Bantul,
Yogyakarta
Hub. dengan pasien : Anak kandung
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien mengeluhkan penglihatan mata kanan buram. Pasien mengatakan
bahwa mata sebelah kiri juga buram namun tidak separah mata kanan. Ketika
perawat melakukan pengkajian 1 hari setelah operasi pasien mengeluh nyeri
pada mata dengan skala nyeri 7, klien menjadi susah tidur. Hal tersebut
membuat pasien pusing dan lemas saat bangun tidur.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien datang ke RS “Y” dengan keluhan penglihatan mata kanan
buram sejak 1,5 tahun yang lalu, dan bertambah buruk dalam satu bulan
terakhir. Pasien mengatakan bahwa mata sebelah kiri juga buram namun tidak
separah mata kanan. Pasien memakai kacamata S+2.70. Pasien merasa lebih
silau ketika melihat cahaya/ lampu. Diagnosis pasien katarak sinilis stadium
imatur. Saat dilakukan pengkajian pada pemeriksaan fisik didapati pada OS,
visus 0.3 dan kekeruhan pada lensa yang menyeluruh dengan shadow test
positif. Pada OD, visus 1/60 dan kekeruhan pada lensa yang menyeluruh
dengan shadow test positif. Funduskopi dari mata kanan pasien didapatkan
dalam batas normal, hasil funduskopi mata kanan pasien sulit dinilai karena
terhalang oleh kekeruhan lensa. Tindakan medis yang sudah diberikan adalah
operasi ECCE (Extracapsular Cataract Extraction) saat dilakukan pengkajian
TD pasien 140/80, N 80x/menit.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien menderita katarak sinilis stadium imatur sejak 1,5 tahun yang lalu.
Klien menyangkal memiliki riwayat DM, Klien memiliki hipertensi sejak usia
49 tahun.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan sebelumnya tidak ada keluarga yang mengalami sakit
seperti yang diderita klien yaitu katarak sinilis stadium imatur. Keluarga klien
tidak ada yang memiliki penyakit keturunan, menular atau dibawa dari sejak
lahir.
e. Genogram
Keterangan :
B. Analisis Data
1. Aspek Fisik-Biologis
a. Pola Nutrisi
1.) Sebelum sakit
Klien makan 3 kali sehari dengan porsi sedang dengan menu nasi dan
sayur. Keluarga klien mengatakan klien tidak memiliki alergi terhadap
makanan apapun. Makanan yang dipantang tidak ada.
2.) Selama sakit
Klien tidak merasa mual dan muntah. Klien mengatakan tidak ada
gangguan nafsu makan selama sakit. Klien tidak perlu bantuan saat
makan.
b. Pola Cairan & Elektolit
1.) Sebelum sakit
Klien mengatakan biasa minum air putih sebanyak 5-8 gelas
sehari kira-kira 1800 ml/ hari dan mempunyai kebiasaan minum teh di
pagi hari ketika sarapan.
2.) Selama sakit
Klien mengatakan tidak ada perubahan minum saat sakit.
Sehari klien minum sebanyak 5-8 gelas air putih dan teh di pagi hari.
c. Pola Eliminasi
1.) Sebelum sakit
Klien mengatakan b.a.b lancar 1 kali sehari, konsistensi lunak dan
berwarna kuning, berbau khas feses.
Klien mengatakan b.a.k lancar 6-8 kali sehari, berwarna kuning
jernih dan bau khas urine.
2.) Selama sakit
Klien mengatakan b.a.b lancar 1 kali sehari, tidak diare dan tidak
konstipasi. Terkadang warna feses kecoklatan. Konsistensi lunak dan
berbau khas feses.
Klien mengatakan b.a.k 5-8 kali sehari, berwarna kuning jernih
dan berbau khas urine. Klien tidak merasa nyeri ketika berkemih.
d. Pola Tidur dan Istirahat
1.) Sebelum sakit
Klien mengatakan tidur malam pukul 21.00, sehari tidur selama 7-
8 jam. Klien mengatakan memiliki kebiasaan tidur siang.
2.) Selama sakit
Klien mengatakan mengalami gangguan saat tidur. Selama sakit
klien baru bisa tidur jam 03.00 – 05.00 (2 jam). Hal tersebut membuat
pasien pusing dan lemas saat bangun tidur.
3.) Pola Kebersihan Diri
1) Kulit
Kulit seluruh tubuh tampak bersih bewarna kuning langsat. Turgor kulit
baik (<2 setik). Kebiasaan mandi 2 kali sehari, memakai sabun dan
menggosok gigi setelah mandi.
2) Rambut
Rambut tampak bersih. Pasien tidak memakai cat rambut. Rambut tidak
rontok. Klien mengatakan keramas 2 hari sekali.
3) Telinga
Tidak ada cairan yang keluar dari telinga. Telinga tampak bersih dan
tidak berbau.
4) Mata
Konjungtiva pucat. Klien mengalami gangguan pada mata.
5) Mulut
Bibir pasien lembab dan tidak pecah-pecah.
6) Genetalia
Kebersihan genetalia dilakukan setiap kali mandi. Klien mengatakan
sehari mandi 2 kali.
2. Aspek Intelektual-Psikososial-Spiritual
a. Aspek Mental
Klien merasa sedih, cemas, dan khawatir dengan kondisi yang dialami klien.
b. Aspek Intelektual
Klien dan keluarga mengetahui tentang penyakit yang diderita klien.
c. Aspek Sosial
Hubungan keluarga dengan klien baik. Klien memiliki banyak teman
terlihat saat klien opname di RS dijenguk oleh tetangganya.
d. Aspek Spiritual
Klien dan keluarga menganut agama Islam, keluarga selalu berdoa untuk
kebaikan pasien dan kesembuhan klien.
1. Keadaan Umum
a. Kesadaran : Sedang, Composmentis
b. Status Gizi : TB= 155 cm
BB= 44 kg
c. Tanda- tanda vital : Suhu = 36,5 oC
Nadi = 80x / menit
Pernafasan = 22x / menit
TD = 140/80 mmHg
1.Pemeriksaan Cepalo Caudal
a. Kepala
Bentuk kepala : simetris
Keluhan yang berhubungan : pusing
b. Mata
Klien memiliki gangguan penglihatan mata kabur. Klien mengatakan
penglihatan mata kanan buram dan bertambah buruk dalam satu bulan
terakhir. Pasien mengatakan mata kiri juga buram namun tidak separah mata
kanan. Pasien menggunakan alat bantu penglihatan kacamata dengan ukuran
S+2.70. Pasien merasa lebih silau ketika melihat cahaya/lampu. Saat
dilakukan pemeriksaan fisik didapati OS, visus 1/60. Saat dilakukan
pemeriksaan visus, mata klien dapat melihat lambaian tangan pemeriksa pada
jarak 6 meter dimana pada orang normal dapat melihat pada jarak 300 meter.
Ukuran pupil : ukuran mengecil atau miosis
Reaksi cahaya : lambat
Status oftalmologis
OD Keterangan OS
6/300 Visus sc 1/60
Cc
Tenang Tenang
Palpebrae
Jernih Conjungtiva Jernih
Dalam, jernih Kornea Jernih
Flase (-) cell (+) COA Jernih
Seulosio (+) RC/- Iris/pupil <0-c Φ 7 mm ke -/-
Keruh padat Lensa 10L (+) pigmen iris (+)
Fundus
Media
Papil
Normal (+) Positif
Macula
Retina
TIO
9 MBO 7
c. Hidung
Normal. Tidak ada kotoran yang keluar dari hidung, tidak ada pernafasan
cuping hidung.
d. Telinga
Bentuk telinga simetris, tidak ada cairan yang keluar dari telinga.
e. Mulut
Bibir lembab dan tidak pecah-pecah.
f. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
g. Dada
Bentuk dada simetris (inspeksi).
h. Abdomen
Bentuk simetris, tidak ada massa, tidak ada spidernevi ataupun strechmark.
i. Ekstremitas
Anggota gerak lengkap dan jari-jari normal. Klien dapat berjalan sendiri
dengan meraba-raba lingkungan sekitar, namun mengalami kesulitan saat
berjalan naik turun tangga.
j. Kulit
Warna kulit kuning langsat, tampak bersih. Turgor kulit baik (<2 detik).
3.Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 20 September 2017
Hasil
Pemeriksaan Hasil Range
NE % 76,9 43,0-45
LY % 16,2 20,5-40,5
ED % 0,2 0,9-2,9
SGPT 23 M: <=41
F: <=33
b. USG Mata
Tanggal 20 September 2017
Hasil :
OD. Katarak sinilis stadium imatur
K1 43,40
K2 47,45
AxL 18,77
PIOL 33,5D
PET <0,06
Endotel 2497
4.Terapi
-
E. Diagnosa Keperawatan
Nama Klien : Tn. “K”
Umur : 70 tahun
DO :
- KU : Composmentis
- Tanda-tanda vital
Suhu = 36,5 oC
Nadi = 80x / menit
Pernafasan = 22x / menit
TD = 140/80 mmHg
Nyeri :
P :Nyeri timbul karena ada kerusakan pada retina mata klien.
Q :Nyeri yang dirasakan klien seperti ditusuk-tusuk.
R : nyeri yang dirasakan klien letaknya menetap di mata dan sekitarnya.
S :skala nyeri 7 dari interval 1-10
T :Nyeri dapat timbul hilang tidak terduga pada bagian mata dan sekitarnya.
DO :
4. Resiko jatuh b.d kerusakan fungsi sensori penglihatan kabur ditandai dengan
DS :
- Klien mengeluhkan mata kabur sejak 1,5 tahun yang lalu.
- Klien mengatakan hanya terlihat garis-garis saat melihat.
DO :