Vous êtes sur la page 1sur 44

ASUHAN KEPERAWATAN Tn.

O DENGAN DIAGNOSA
STRIKTUR URETRA DIRUANG LONTARA 2 BAWAH DEPAN
RSUP. WAHIDIN SUDIROHUSODO

OLEH
MUHAMMAD YUSUF

CI LAHAN CI INSTITUSI

( ) ( )

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN


STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR
PROGRAM STUDI NERS
T.A 2017/2018
ASUHAN KEPERAWATAN

I. IDENTITAS
A. KLIEN
Nama : Tn.’’O’’
Tempat/tanggal lahir (umur) : Saiko 15 03 1944
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan :Kawin
Agama/suku : Protesta/Toraja
Warga negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Toraja/Indonesia
Pendidikan : Diploma
Pekerjaan : Guru SD dan Petani
Alamat : Enrekaang
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn.B
Alamat : Saiko, Luwu Utara
Hubungan dengan klien : Anak
II. DATA MEDIK
A. Dikirim oleh : RSUD. Andi Djemma, Masamba
B. Diagnosa Medik : Hipertropi Prostat
III. KEADAAN UMUM
A. KELUHAN UTAMA : Berkemih tidak lancar
B. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran
Kualitatif : Compos Mentis.
Kuantitatif : M: 6, V:5, E: 4
Kesimpulan : Compos Mentis.
2. Tekanan Darah : 140/90 mmHg.
3. Suhu : 36: oc.
4. Nadi : 80x/menit.
5. Pernapasan frekuensi : 18x/menit.
Irama : teratur.
Jenis : pernapasan Dada.
C. PENGUKURAN
1. Tingi Badan : 161 Cm.
2. Berat Badan : 55Kg.
3. Indeks Masa Tubuh : 21.21 Kg/m2.
D. GENOGRAM

G1

GII ? ? ? ? ? ?
74

GII 52 ? ? ? ? ? ? ? ?

Keterangan

: Laki-laki

: Perempuan

: :Meninggal

? : Tidak Diketahui

: Pasien

: Tinggal Serumah

Keterangan :
Generasi I :Ibu dan Ayah meninggal.Tidak ada riwayat penyakit yang
sama pada generasi kedua.
Generasi II :Klien saat ini berumur 74 tahun sedang dirawat dengan
Hipertropi prostat klien merupakan anak kelima dari lima
bersaudara, dan saudara pertama, kedua dan ketiga telah
meninggal, serta istri klien telah meninggal tampa diketahui
penyakitnya

Generasi III : Anak Klien

IV. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN


A. KAJIAN PERSEPSI KESEHATAN-PEMELIHARAAN KESEHATAN
a. Riwayat penyakit yang pernah di alami : pasien pernah dirawat di RS.
Faisal Makassar tahun 2015 dengan diagnosa BPH dan telah dilakukan
pembedahan
b. Riwayat kesehatan sekarang :
1. Data subyektif :
a) Keadaan sebelum sakit (predisposisi):
Klien seing buang air kecil karna sulit mengontrol eliminasi urine .
b) Keadaan sejak sakit / sakit saat ini:
Klien merasakan nyeri pada penis
c) Data Obyektif (observasi)
Kebersihan rambut : Rambut nampak Bersih
Kulit : lembab
Kebersihan kulit : Kulit nampak bersih.
Hygiene Rongga Mulut : Rongga mulut nampak bersih,
Pengkajian nyeri :
P : Luka pasca bedah
Q : Nyeri terasa tersayat
R : Pangkal penis
S : 6(sedang)
T : Hilang timbul
B. KAJIAN NUTRISI METABOLIK
1. Data Subyektif
a. Keadaan sebelum sakit:
Klien mengatakan makan 3x sehari porsi dihabiskan 1 piring : nasi
dan lauk pauk.
b. Keadaan sejak sakit:
Klien makan 3x sehari tapi tidak menghabiskan 1 porsi
2. Data Obyektif
a. Observasi
Klien tampak tidak menghabiskan makanannya
b. Pemeriksaan fisik
 Kepala
Keadaan rambut :Rambut kering, beruban
Hidrasi kulit : Turgor kulit elastis.
Palpebrae :
Sclera : Tidak icterus.
Conjungtiva : Tidak anemis.
Hidung :Simetris kiri dan kanan, tidak
ada polip, tidak ada nyeri tekan.
Rongga mulut :tidak kotor
Tonsi : Tidak ada pembesaran dan
peradangan.
Kelenjar getah bening :Tidak ada pembesaran.
Kelenjar tiroid :Tidak ada pembesaran.
Lidah : kotor
Gusi :Merah

 Abdomen
Inspeksi bentuk : simetris
Auskultasi peristaltik : 10x/menit
Palpasi :Tidak Ada nyeri, tidak ada
massa
Hepar : Tidak terjadi pembesaran.
Lien : Tidak terjadi pembesaran.

C. KAJIAN POLA ELIMINASI


1. Data subyektif
a. Keadaan sebelum sakit :
Klien mengatakan BAB 1x sehari, lunak, warna kuning, tidak ada
darah, tidak nyeri.
Klien mengatakan BAK 3 - 4x sehari warnanya kuning jernih.
b. Keadaan sejak sakit :
BAK klien tidak terkontrol sering berkemih tapi tidak lancar
2. Data obyektif
a. Observasi
Urine berwarna kuning pekat
b. Pemeriksaan fisik
Peristaltik usus : 10x/menit.
Palpasi suprapubik : terdapat nyeri
Vesika urinaria : teraba keras
D. KAJIAN POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN
1. Data subyektif
a. Keadaan sebelum sakit
klien mengatakan klien beraktivitas dengan baik setiap hari sebagai
guru sekolah dan petani
b. Keadaan sejak sakit
Klien mengatakan tidak bisa berktivitas karena tergangu dengan
keadaan sulit mengontol pengeluaran urin dan kadang timbul nyeri
2. Data obyektif
a. Observasi
Aktivitas harian
Keterangan :
Makan :2
Mandi :2 0 : Mandiri

Berpakaian :2 1 : Bantuan dengan alat


Kerapian :2 2 : Bantuan orang
BAB :2
3 : Bantuan orang dan alat
BAK :3
Mobilisasi ditempat tidur : 2 4 : Bantuan penuh

Ambulasi :2
Anggota gerak cacat : Tidak ada
b. Pemeriksaan fisik
 Perfusi pembuluh perifer kuku : <3 detik
 Thoraks dan pernapasan
 Inspeksi
Bentuk thoraks :Pengembangan dada seimbang
 Palpasi : Vocal premituS Simetris
 Perkusi :-
 Auskultasi
Suara nafas : Vesikuler
 Jantung
Inspeksi ictus cordis : Berdenyut-denyut dibawah
midklavikula sinistra.
Palpasi : Denyut jantung teraba di ICS 5 sinistra
Perkusi
 Batas atas jantung : ICS 2 linea clavikularissinistra
 Batas kanan jantung : Linea sternalis kanan
 Batas kiri jantung : ICS 5 Linea Medioclavikularis
Sinistra

Auskultasi

Irama jantung : Teratur, S1/S2 murni tidak ada murmur

 Lengan dan tungkai


Atrofi otot : Tidak ada kelainan, rentang gerak baik.
Kekuatan otot :
5 5
5 5

Refleks fisiologis : Positif


Refleks patologis : Negatif
Clubbing finger : Negatif
Varices tungkai : Negatif
 Columna vertebralis
Inspeksi kelainan bentuk : Tidak ada kelainan.
Palpasi
 Nyeri tekan : Negatif.
 N.III-IV_VI : Mampu mengangkat kelopak mata ke
atas,
pupil reaktif, mampu menggerakkan
bola mata.
 N.VIII :Pendengaran baik
 N.XI :Mampu menggerakkan bahu, bahu
simetris
 Kaku kuduk : Negatif
E. KAJIAN POLA TIDUR
1. Data subyektif
a. Keadaan sebelum sakit
Klien mengatakan pola tidur teratur, malam hari 8 – 10 jam, tidur siang
1 jam. Mudah untuk tertidur tanpa bantuan.
b. Keadaan sejak sakit
Klien mengatakan pola tidur tergangu karena sering terbangun untuk
buang air kecil ± 7 kali semalam, setelah buang air kecil klien terkadang
sulit terlelap.
2. Data obyektif
a. Observasi
1. Ekspresi wajah mengantuk
2. Kelopak mata bagian bawah gelap
b. Terapi : obat nyeri (SANMOL) Parasetamol infuse IV
F. POLA PERSEPSI KOGNITIF
1. Data subyektif
a. Keadaan sebelum sakit
Klien mengatakan tidak pernah menggunakan alat bantu pendengaran
dan penglihatan.
b. Keadaan sejak sakit
Klien mengatakan tidak menggunakan alat bantu penglihatan atau
pendengaran.
2. Observasi
Mampu mengenali tempat, orang, dan memberikan respon verbal dan non
verbal.
3. Pemeriksaan fisik
Penglihatan
 Cornea : Refleks kornea baik.
 Visus : 1/6
 Pupil : Isokor, reflex terhadap cahaya baik.
 Lensa mata : Jernih dan tidak keruh

Pendengaran
 Pina : Simetris
 Canalis : Tidak ada serumen
 Membran timpani : Utuh
 N. I : Mampu membedakan bau.
 N. II :Mampu melihat dengan baik tanpa
menggunakan kacamata.
 N. IV sensorik :Mampu menggerakkan mata ke atas bawah.
 N. VIIsensorik :Mampu mengespresikan wajah tersenyum dan
sedih
 N. VIII pendengaran :Mampu mengdengarkan dengan baik,

G. KAJIAN POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI


1. Data subyektif
a. Keadaan sebelum sakit:
Klien mengatakan dirinya sangat dihargai oleh orang disekitarnya. Klien
memiliki harga diri yang tinggi.
b. Keadaan sejak sakit:
Klien mengatakan ikhlas menerima penyakit yang saat ini dideritanya
2. Data obyektif
a. Observasi
Kontak mata : Klien menatap teman bicara.
Rentang perhatian : Klien memperhatikan teman bicara ketika
berkomunikasi.
Suara dan tata bicara :Suara jelas dan mudah dimengerti.
Postur tubuh :normal
b. Pemeriksaan fisik
Kelainan bawaan yang nyata : tidak ada
Abdomen
Bentuk : Tidak ada pembesaran
Bayangan vena :Tidak nampak.
Bayangan massa :Tidak ada.
H. KAJIAN POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA
1. Data subyektif
a. Keadaan sebelum sakit:
Keluarga klien mengaku sebagai seorang kepala rumah tangga, anak
Klien merasa bahagia hidup bersama. Klien adalah orang yang sangat
mudah akrab dengan orang lain. Klien cukup puas dengan
kehidupannya.
b. Keadaan sejak sakit:
Klien mengatakan aktivitasnya sehari hari tergangu karena tidak
dapat mengontrol pengeluaran urine dan kadang timbul nyeri
2. Data obyektif
Observasi : Klien hanya ditemani oleh anak kandungnya,
Klien nampak berkomunikasi dengan keluarga. Selama pengkajian Klien
mampu berkomunikasi dengan baik.
I. KAJIAN MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP
STRESS
1. Data subyektif
a. Keadaan sebelum sakit
Klien mengatakan tidak pernah marah ketika apa yang diperintahkan
tidak diikuti.
b. Keadaan sejak sakit
Klien mengatakan tidak pernah menuntut, dan menjadi orang yang
sabar
2. Data obyektif
a. Observasi
Klien bergantung kepada istri dan anak-anaknya, kebutuhan dipenuhi
oleh keluarga. Klien tidak dapat melakukan kegiatan sehari-hari seperti
biasa.
b. Pemeriksaan fisik
Tekanan Darah : 130/70 mmHg.
Suhu : 37,7oc.
Nadi : 56x/menit.
Pernapasan frekuensi : 20x/menit.
J. KAJIAN POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN
1. Data subyektif
a. Keadaan sebelum sakit
Klien rajin beribadah setiap hari minggu di gereja. Percaya akan kuasa
tuhan bahwa sehat-sakit, hidup-mati tuhan yang mengatur.
b. Keadaan sejak sakit
Klien dapat beribadah meski terganggu dengan penyakitnya, klien
optimis bahwa penyakitnya akan sembuh
2. Data obyektif
Observasi: Klien nampak sabar (tidak mengeluh dengan sakitnya)
K. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Lab.
Hasil tgl 04/12/2018
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan

WBC 3.8 4,0 - 10.0 10^3/mm3


RBC 3.55 4,50 - 6.50 10^6/mm3
HGB 11.0 13.0 - 17.0 g/dl
HCT 33.4 40.0 - 54.0 %
MCV 94 80 - 100 µm3
MCH 31.0 27.0 - 32.0 pg
MCHC 33.0 32.0 - 36.0 g/dl
RDW 14.2 11.0 - 16.0 %
PLT 176 150 - 400 10^3/mm3
MPV 8.1 6.0 - 11.0 µm3
PCT 0.142 0.150 - 0.500 %
PDW 13.5 11.0 - 18.0 %

DIF % #(10^3/MM3) Limits Limits#

NEU 49.7 1.87 52.0-75.0 2.00-7.50


LYM 37.6 1.41 20.0-40.0 1.00-4.00
MON 8.0 0.30 2.0-8.0 0.20-1.00
EOS 3.0 0.11 1.0-3.0 0.00-0.50
BAS 1.7 0.06 0.0-1.5 0.00-0.20
ALY 2.3 0.09 0.0-2.5 0.00-0.25
LIC 1.1 0.04 0.0-3.0 0.00-0.30
IML 0.2 0.01 0.0-2.5 0.00-0.25
IMM 0.5 0.02 0.0-1.1 0.00-0.11
IMG 0.5 0.02 0.0-2.5 0.00-0.25

Hasil tanggal 04/12/2018


Pemeriksa Hasil Nilai rujukan Satuan

HEMATOLOGI
Koagulasi
PT 10,6 10-1 Detik
INR 0,88 -
APTT 25,6 22.0-30.0 Detik
KIMIA DARAH
Glukosa
Gula puasa strip 122 110 Mg/dl
Fungsi ginjal
Ureum 32 10-50 Mg/dl
Fungsi hati
Protein total 7.0 6.6 - 8.7 gr/dl
Albumin 3.6 3.5 - 5.0 gr/dl
Globulin 3.4 1.5 - 5 gr/dl
Kimia lain
Laktak darah 28.5 (darah arteri : 0.6 - Mmol/l
1.5 mmol/l)
(darah vena : 0 - 20
mg/dl)
Elektrolit
Natrium 144 136-145 Mmol/l
Kalium 3.7 3.5-5.1 Mmol/l
Klorida 108 97-111 Mmol/l

A. TERAPI MEDIS
Nama obat Dosis Rute Jenis Obat
No. /Indikasi

1. Ceptriaxone 1 gr/12 jam IV Antibiotik untuk


mengobati berbagai
macam infeksi
bakteri

2. Omeprazole 40mg iv Proton pump


Mengatasi masalah
sakit perut oleh
asam lambung
Seperti
 ulkus
duodenum,
ulkus gaster,
 esofagitis
ulseratif,
 sindrom
zolinger-ellison
3. paracetamol 1gr//8jam IV analgetik
mengurangi rasa
nyeri sampai
sedang,
4. Adona 1 ampul/12jam IV Antihemorrhagic
atau hemostatic
Untuk
menghentikan
aliran darah atauu
pendarahan dengan
membentuk staker
trombosit

L. PENGELOMPOKAN DATA

DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF


Pre operasi 1. Klien terlihat sering bolak balik ke
1. Klien mengatakan berkemih tidak wc
lancar, 2. pengkajian nyeri post op
2. klien sering berkemih dan sulit P : luka post op internal uretrhotomi
mengotrol pengeluaran urinenya, Q :Terasa tertusuk-tusuk
3. Klien mengatakan jika telat ke wc R :Pada abdomen bagian bawah
urinnya keluar sendiri S : 6 (Sedang)
4. klien mengatakan nyeri pada pangkal T : Tidak menetap
penis 3. Klien tampak khawatir
5. Klien mengatakan nyerinya hilang 4. Klien tampak gelisah
timbul 5. Klien tampak lemah
6. klien mengatakan nyerinya seperti 6. Klien bertaya-tanya pada perawat
ditusuk-tusuk -obat apa yang diberikan?
7. klien mengatakan merasa khawatir 7. Suhu tubuh klien meningkat
dengan kondisinya saat ini TTV :
8. klen mengatakan sering terbagun TD: 140/70 mmHg.
pada malam hari untuk BAK dan S: 36,oc.
terkadang sulit tertidur kembali N: 60x/menit.
Post operasi P:18x/menit.
1. Klien mengatakan nyeri pada pangkal 8. Klien berkeringat
penis 9. terpasang infus
2. Klien mengatakan sulit bergerganti 10. terdapat luka post op
posisi karena nyeri 11. Klien terpasang kateter urine
12. HB <13 g/dL
M. ANALISA DATA

DATA MASALAH KEPERAWATAN


DS : 1. Nyeri akut berhubungan dengan agen
 P: Klien mengatakan nyeri cedera fisik (00132)
pada luka post operasi sacse Domain 12: kenyamanan
H+1 (1 paska operasi ) Kelas : kenyamanan fisik
 Q :Klien mengatakan nyerinya
seperti ditusuk-tusuk
 R :Pada pangkal penis
 S: 6 sedang
 T: Klien mengatakan nyeri
Hilang timbul
DO :
 pasien tampak meringis
kesakitan

DS:
2. Ansietas b/d perubahan dalam status
 Klien mengatakan merasa
kesehatan (00146)
khawatir dengan kondisinya
Domain 9: koping/ toleransi stress
saat ini
Kelas 2: respon koping
Do
 Klien tampak khawatir
 Klien tampak gelisah
 Klien bertaya-tanya pada
perawat
Faktor Resiko : 3. resiko infeksi b/d prosedur invasif
 HGB < 13 g/dL Domain 11:keamanan/perlindungan
 Pasien terpasang kateter Kelas 1:Infeksi
urine

DS: 4. Hambatan mobilitas fisik berhubungan


 Klien mengatakan di dengan pembatasan pergerakan
instruksikan membatasi Domain 4: Aktivitas /istirahat
pergerakan post operasi Kelas 2: aktivitas/olahraga
 Klien mengatakan
Pergerakan klien dapat
memicu timbulnya nyeri
 Klien mengatakan klien sulit
menggati posisi ditempat
tidur
DO:
 Klien dibantu keluarga
dalam mobilitasi ditempat
tidur
 Klien hanya beraktivitas di
tempat tidur
PERENCANAAN TINDAKAN

No Diagnosa Tujuan Intervensi


Keperawatan
1 Nyeri akut b/d Outcomes : Manajemennyeri (1400)
agen injuri fisik 1. Control nyeri (1605) 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
Domain 12: 2. Tingkat nyeri (2102) 2. Observasi adanya petunjuk nonverbal mengenai ketidaknyamanan
kenyamanan 3. Tingkat Ketidak nyamanan (2109) 3. Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
Kelas : Setelah dilakukan tindakan 4. Berikan posisi nyaman
kenyamanan fisik keperawatan selama 3 x 24 jam, 5. Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologi (teknik Napas dalam)
Klien akan menunjukkan kemampuan Manajemen medikasi (2380)
mengontrol nyeri, menunjukkan 1. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri Sebelum
tingkat nyeri ringan dan pemberian obat
menunjukkan tingkat kenyamanan 2. Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi
dengan kriteria hasil : 3. Cek riwayat alergi
1. 160502 Klien mampu mengenali 4. Berikan obat analgetik sesuai instruksi yang diberikan
nyeri (skala, intensitas, frekuensi 5. Monitor tanda-tanda vital setelah pemberian obat
dan tanda nyeri)
2. 160504Klien mampu
mengontrol nyeri (mampu
menggunakan tehnik non
farmakologi untuk mengurangi
nyeri)
3. 210201 Melaporkan bahwa
nyeri berkurang dengan
menggunakan manajemen nyeri
4. 210901 Menyatakan rasa
nyaman setelah nyeri berkurang
2 Risiko infeksi b/d , Outcomes Konrol infeksi (6540)
prosedur invasif Kontrol resiko proses infeksi 1. Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain.
Domain 11: Setelah dilakukan asuhan 2. Batasi pengunjung bila perlu.
keamanan/ keperawatan 3x24 jam tidak terdapat 3. Intruksikan kepada pengunjung untuk mencuci tangan saat
perlindungan faktor risiko infeksi dan dengan berkunjung dan sesudahnya.
Kelas 1: infeksi kriteria hasil : 4. Gunakan sabun anti miroba untuk mencuci tangan.
1. 192426 Mengidentifikasi faktor 5. pastikan perawtan luka yang tepat
resiko infeksi 6. Lakukan cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan.
2. 192403 Mengetahui perilaku yang 7. Gunakan baju dan sarung tangan sebagai alat pelindung.
berhubungan dengan resiko infeksi 8. Pertahankan lingkungasn yang aseptik selama pemasangan alat.
3. 192411 Mempertahankan 9. Lakukan dresing infus dan dan kateter setiap hari Sesuai indikasi
lingkungan yang bersih 10. Tingkatkan intake nutrisi dan cairan
11. Berikan antibiotik sesuai program.
Perlindungan infeksi (6550)
1. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal.
2. Monitor hitung granulosit dan WBC.
3. Monitor kerentanan terhadap infeksi.
4. Pertahankan teknik aseptik untuk setiap tindakan.
5. Inspeksi kulit dan mebran mukosa terhadap kemerahan, panas.
6. Ambil kultur, dan laporkan bila hasil positip jika perlu
7. Dorong istirahat yang cukup.
8. Dorong peningkatan mobilitas dan latihan.
9. Instruksikan klien untuk minum antibiotik sesuai program.
10. Ajarkan keluarga/klien tentang tanda dan gejala infeksi.
11. Laporkan kecurigaan infeksi.
3 Hambatan Outcame : Pengaturan Posisi (0840)
mobilitas fisik Setelah dilakukan Tindakan 1. Dorong pasien untuk terlibat dalam perubahan posisi
berhubungan keperawatan selama 3x24 jam 2. Tempatkan pasien dalam posisi terapeutik yang sudah dirancang
dengan diharapkan 0210 kemampuan 3. Immobilisasi atau sokong bagian tubuh yang terkena dampak
pembatasan berpindah Dengan kriteria hasil : 4. Dorong latihan ROm aktif dan passif
pergerakan a. 021009 berpindah dari satu 5. Jangan memposisikan pasien pada posisi yang dapat meningkatkan
Domain 4: permukaan ke permukaan nyeri
Aktivitas /istirahat lain sambil berbaring 6. Jangan memposisikan pasien dengan penekanan pada luka
Kelas 2: b. 021001 berpindah dari 7. Intruksikan pasien bagaimana menggunakan postur tubuh dan
aktivitas/olahraga tempat tidur kekursi mekanika tubuh yang baik ketika beraktivitas
c. 021007 berpindah dari kursi 8. Tempatkan barang secara berkala dalam jangkauan pasien.
roda
4 Ansietas b/d Outcome 1. Gunakan pendekatan yang tenang dan menyakinkan
perubahan dalam 1. 1. Tingkat kecemasan (1211) 2. Menyatakan dengan jelas harapan terhadap perilaku klien
status kesehatan 2. Domain 3: kesehatan psiko sosial 3. Jelaskan semua prosedur termasuk sensasi yang akan dirasakan
(00146) 3. Kelas M: kesejahteraaan fisikologis yang mungkin akan dialami klien selama prosedur (dilakukan)
Domain 9: koping/4. Setelah dilakukan tindakan 4. Pemahaman situasi krisis yang terjadi dari prespektif klien
toleransi stress keperawatan selama 3x 24 jam klien 5. Berikan informasi faktualtekait diagnosis, perawatan dan prognosis
Kelas 2: respon menunjukkan tingkat kecemasan 6. Berada disisi klien untuk meningkatkan rasa aman dan mengurangi
koping teratasi dengan kriteria Hasil: ketakutan
1. 121105 Postur tubuh dan bahasa
tubuh dan aktifitas menunjukkan
berkurangnya kegelisahan
2. 121107 Wajah klien nampak tidak
tegang
3. 121115 Serangan panikan klien
berkurang
121129 gangguan tidur klien tidak
terganggu
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Rabu 6 desember 2018

NO. DX JAM IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI

1. 22. .00 Manajemen nyeri (1400) S:


2. Melakukan pengkajian nyeri secara P: Klien mengatakan nyeri abdomen
komprehensif bagian bawah
Hasil : Q :Klien mengatakan nyerinya seperti
ditusuk-tusuk
P : post op uretrhotomi
R : pangkal penis,
Q :Terasa tertusuk-tusuk
S : Skala 4 (Sedang)
R :Pada abdomen bagian bawah
T: Klien mengatakan nyeri Hilang timbul
S : 5 (Sedang)
A :Masalah belum teratasi
T : Tidak menetap
P : Lanjutkan intervensi
3. Mengobservasi ada nya petunjuk nonverbal
22.10
Manajemen nyeri (1400)
mengenai ketidaknyamanan
1. Kaji nyeri
Hasil :Klien Nampak memegang daerah
abdomen 2. Observasi petunjuk verbal
4. Mengevaluasi pengalaman nyeri masa mengenai ketidak nyamanan
lampau 3. Anjurkan tehnik non farmakologis
22.15
Hasil :Klien mengatakan dimasa lampau pasca (latihan napas dalam)
operasi prostat klien di berikan obat
Manajemen medikasi(2380)
5. Memberikan posisi nyaman
1. Berikan obat analgetik sesuai instruksi
Hasil :Klien merasa nyaman dengan posisi
yang diberikan
fowler
22.20 2. Monitor tanda-tanda vital setelah
6. Mengajarkan penggunaan teknik
pemberian obat
nonfarmakologi (teknik napas dalam)
Hasil :Menarik napas melalui hidung, lalu
ditahan selama kurang lebih satu menit
kemudian dihembuskan melalui mulut

22.25 Manajemen medikasi (2380)


1. Mengecek instruksi dokter tentang jenis
obat, dosis, dan frekuensi
Hasil : Ceftriaxone 1gr/12 jam, paracetamol
qgr/8 jam, omeprazole 40mg/12 jam dan
adona 50 mg/12 jam

22.30
2. Memberikan obat analgetik sesuai instruksi
yang diberikan
Hasil :Paracetamol 1 gr/8 jam melalui
intravena
2 3. Mengevaluasi nyeri stelah 1 jam pemberian
obat

Hasil :
P: Klien mengatakan nyeri abdomen bagian
bawah
Q :Klien mengatakan nyerinya seperti
ditusuk-tusuk
R : Pangkal penis,
S : Skala 3 (Sedang)
T: Klien mengatakan nyeri Hilang timbul
2. Kontrol Infeksi (65400) S:-

21.30 1. Membersihikan lingkungan dengan baik O :Tidak terdapat gejala Infeksi


setelah digunakan untuk setiap klien A : Masalah belum teratasi
Hasil :Lingkungan klien dibersihkan P : Lanjutkan intervensi
2. Mengganti peralatan perawatan per pasien Kontrol Infeksi (65400)
21.15 sesuai protocol Institusi 1. Mengidentifikasi faktor risiko
Hasil : Peralatan perawatan steril dan diganti 2. Memonitor faktor risiko di lingkungan
per pasien 3. Menjalankan strategi kontrol risiko yang
3. Membatasi jumlah pengunjung sudah diterapkan
22.00
Hasil : Jumlah pengunjung dibatas
4. Pertahankan teknik aseptik untuk setiap
22.15
tindakan
Hasil : setiap Tindakan selalu
mempertahankan tehnik asepti
3. 21.30 1. mengali hambatan untuk meakukan latihan S `: klien mengatakan masih butuh bantuan
berpindah untuk bangun dari tempat tidur
Hasil : Klien merassa lemas dan takut banyak O : klien masih dibantu dalam mobilisasi oleh
bergerak karena dapat merangsang nyeri keluarga dan perawat
2. Melakukan latihan bersama A :masalah belum teratasi

21.15 Hasil :klien dalam melakukan aktivitas di tempat P : lanjutkan intervensi


tidur 1. mengali hambatan untuk meakukan
3. mendukung ungkapan perasaan mengenai latihan berpindah
latihan atau kebutuhan untuk melakukan latihan 2. Melakukan latihan bersama
22.00 Hasil :klien berkeiniginan untuk bisa malakukan 3. mendukung ungkapan perasaan mengenai
latihan latihan atau kebutuhan untuk melakukan
latihan
4. Libatkan keluarga/orang yang memberi Libatkan keluarga/orang yang memberi
perawatan dalam merencanakan dan perawatan dalam merencanakan dan
meningkatkan program latihan Monitor respon meningkatkan program latihan Monitor
22.15 individu terhadap program latihan respon individu terhadap program latihan
Hasil :kleuarga terlibat langsung dalam
melakukan latihan
4. 22.40 0. menggunakan pendekatan yang tenang dan S:
menyenangkan
 Klien mengatakan merasa cemas
hasil: perawat mendekati klien dan
dengan kondisinya saat ini
memberikan motifasi pada klien
O: klien tampak cemas
1. menyatakan dengan jelas harapan terhadap A: masalah belum teratasi

22.45 perilaku pasien P: lanjutkan intervensi


Hasil: parawat memahami keinginan klien 1. Gunakan pendekatan yang
dan melakukan apa yang diinginkan klien. menyenangkan
2. menjelaskan semua prosedur 2. Nyatakan dengan jelas
Hasil: perawat menjelaskan semua tindakan harapanterhadap perilaku sien
22.50 yang akan dilakukan, klien memahami 3. Jelaskan semua prosedur
tidakan yang diberikan perawat 4. Pahami prespektif pasien terhadao
3. memahami prespektif pasien terhadap situasi stress
situasi stress 5. Dorong keluarga untuk menemani
Hasil: perawat paham dengan setuasi stress 6. Identifikasi tingkat kecemasan
22.53 yang di alami klien
4. mendorong keluarga untuk menemani
Hasil: keluarga selalu menemani klien saat
klien sakit.
22.55
5. mengidentifikasi tingkat kecemasan
Hasil: tingkat kecemasan yang di alami klien
tingkat kecemasan ringan
Jumat 7 Desember 2018

NO. DX JAM IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI

3. 08.00 Manajemen nyeri (1400) S:


1. Melakukan pengkajian nyeri secara P: Klien mengatakan nyeri abdomen
komprehensif bagian bawah
Hasil : Q :Klien mengatakan nyerinya seperti
ditusuk-tusuk
P : post op uretrhotomi
R : pangkal penis,
Q :Terasa tertusuk-tusuk
S : Skala 3 (Sedang)
R :Pada abdomen bagian bawah
T: Klien mengatakan nyeri Hilang timbul
S : 4 (Sedang)
A :Masalah belum teratasi
T : Tidak menetap
P : Lanjutkan intervensi
2. Mengobservasi ada nya petunjuk nonverbal
08.15
Manajemen nyeri (1400)
mengenai ketidaknyamanan
4. Kaji nyeri
Hasil :Klien Nampak memegang daerah
5. Observasi petunjuk verbal
abdomen
mengenai ketidak nyamanan
08.30 3. Mengevaluasi pengalaman nyeri masa
6. Anjurkan tehnik non farmakologis
lampau
Hasil :Klien mengatakan dimasa lampau pasca (latihan napas dalam)
operasi prostat klien di berikan obat
Manajemen medikasi(2380)
4. Memberikan posisi nyaman
08.35 3. Berikan obat analgetik sesuai instruksi
Hasil :Klien merasa nyaman dengan posisi
yang diberikan
fowler
4. Monitor tanda-tanda vital setelah
5. Mengajarkan penggunaan teknik
pemberian obat
08.45 nonfarmakologi (teknik napas dalam)
Hasil :Menarik napas melalui hidung, lalu
ditahan selama kurang lebih satu menit
kemudian dihembuskan melalui mulut

Manajemen medikasi (2380)


6. Mengecek instruksi dokter tentang jenis
07.00 obat, dosis, dan frekuensi
Hasil : Ceftriaxone 1gr/12 jam, paracetamol
qgr/8 jam, omeprazole 40mg/12 jam dan
adona 50 mg/12 jam
7. Memberikan obat analgetik sesuai instruksi
07.30
yang diberikan
Hasil :Paracetamol 1 gr/8 jam melalui
intravena
8. Mengevaluasi nyeri stelah 1 jam pemberian
08.30
obat

Hasil :
P: Klien mengatakan nyeri abdomen bagian
bawah
Q :Klien mengatakan nyerinya seperti
ditusuk-tusuk
R : Pangkal penis,
S : Skala 3 (Sedang)
T: Klien mengatakan nyeri Hilang timbul
4. Kontrol Infeksi (65400) S:-

08.00 5. Membersihikan lingkungan dengan baik O :Tidak terdapat gejala Infeksi


setelah digunakan untuk setiap klien A : Masalah belum teratasi
Hasil :Lingkungan klien dibersihkan P : Lanjutkan intervensi
6. Mengganti peralatan perawatan per pasien Kontrol Infeksi (65400)
08.30 sesuai protocol Institusi 4. Mengidentifikasi faktor risiko
Hasil : Peralatan perawatan steril dan diganti 5. Memonitor faktor risiko di lingkungan
per pasien 6. Menjalankan strategi kontrol risiko yang
7. Membatasi jumlah pengunjung sudah diterapkan
09.00
Hasil : Jumlah pengunjung dibatas
8. Pertahankan teknik aseptik untuk setiap
19.15
tindakan
Hasil : setiap Tindakan selalu
mempertahankan tehnik asepti
3. 07.30 1. mengali hambatan untuk meakukan latihan S `: klien mengatakan masih butuh bantuan
berpindah untuk bangun dari tempat tidur
Hasil : Klien merassa lemas dan takut banyak O : klien masih dibantu dalam mobilisasi oleh
bergerak karena dapat merangsang nyeri keluarga dan perawat
2. Melakukan latihan bersama A :masalah belum teratasi
10.00 Hasil :klien dalam melakukan aktivitas di P : lanjutkan intervensi
tempat tidur 4. mengali hambatan untuk meakukan
3. mendukung ungkapan perasaan mengenai latihan berpindah
latihan atau kebutuhan untuk melakukan 5. Melakukan latihan bersama
12.00
latihan 6. mendukung ungkapan perasaan mengenai
Hasil :klien berkeiniginan untuk bisa latihan atau kebutuhan untuk melakukan
malakukan latihan latihan
4. Libatkan keluarga/orang yang memberi Libatkan keluarga/orang yang memberi
11.00
perawatan dalam merencanakan dan perawatan dalam merencanakan dan
meningkatkan program latihan Monitor respon meningkatkan program latihan Monitor
individu terhadap program latihan respon individu terhadap program latihan
Hasil :kleuarga terlibat langsung dalam
melakukan latihan
4. 07.00 1. menggunakan pendekatan yang tenang dan S:
menyenangkan
 Klien mengatakan merasa cemas
hasil: perawat mendekati klien dan
dengan kondisinya saat ini
memberikan motifasi pada klien
08.10
O: klien tampak cemas
2. menyatakan dengan jelas harapan terhadap
A: masalah belum teratasi
perilaku pasien
P: lanjutkan intervensi
Hasil: parawat memahami keinginan klien
7. Gunakan pendekatan yang
dan melakukan apa yang diinginkan klien.
menyenangkan
3. menjelaskan semua prosedur
08.40 8. Nyatakan dengan jelas
Hasil: perawat menjelaskan semua tindakan
harapanterhadap perilaku sien
yang akan dilakukan, klien memahami 9. Jelaskan semua prosedur
tidakan yang diberikan perawat 10. Pahami prespektif pasien terhadao
4. memahami prespektif pasien terhadap situasi situasi stress
10.00
stress 11. Dorong keluarga untuk menemani
Hasil: perawat paham dengan setuasi stress 12. Identifikasi tingkat kecemasan
yang di alami klien
10.30 5. mendorong keluarga untuk menemani
Hasil: keluarga selalu menemani klien saat
klien sakit.
6. mengidentifikasi tingkat kecemasan
Hasil: tingkat kecemasan yang di alami klien
tingkat kecemasan ringan
Sabtu 8 desember 2018

NO. DX JAM IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI

5. 08.00 Manajemen nyeri (1400) S:


2. Melakukan pengkajian nyeri secara P: Klien mengatakan nyeri abdomen
komprehensif bagian bawah
Hasil : Q :Klien mengatakan nyerinya seperti
ditusuk-tusuk
P : post op uretrhotomi
R : pangkal penis,
Q :Terasa tertusuk-tusuk
S : Skala 2 (Sedang)
R :Pada abdomen bagian bawah
T: Klien mengatakan nyeri Hilang timbul
S : 3 (Sedang)
A :Masalah belum teratasi
T : Tidak menetap
P : Lanjutkan intervensi
9. Mengobservasi ada nya petunjuk nonverbal
08.15
Manajemen nyeri (1400)
mengenai ketidaknyamanan
7. Kaji nyeri
Hasil :Klien Nampak memegang daerah
8. Observasi petunjuk verbal
abdomen
mengenai ketidak nyamanan
08.30 10. Mengevaluasi pengalaman nyeri masa
9. Anjurkan tehnik non farmakologis
lampau
Hasil :Klien mengatakan dimasa lampau pasca (latihan napas dalam)
operasi prostat klien di berikan obat
Manajemen medikasi(2380)
11. Memberikan posisi nyaman
08.35 5. Berikan obat analgetik sesuai instruksi
Hasil :Klien merasa nyaman dengan posisi
yang diberikan
fowler
6. Monitor tanda-tanda vital setelah
12. Mengajarkan penggunaan teknik
pemberian obat
08.45 nonfarmakologi (teknik napas dalam)
Hasil :Menarik napas melalui hidung, lalu
ditahan selama kurang lebih satu menit
kemudian dihembuskan melalui mulut

Manajemen medikasi (2380)


13. Mengecek instruksi dokter tentang jenis
07.00 obat, dosis, dan frekuensi
Hasil : Ceftriaxone 1gr/12 jam, paracetamol
qgr/8 jam, omeprazole 40mg/12 jam dan
adona 50 mg/12 jam
14. Memberikan obat analgetik sesuai instruksi
07.30
yang diberikan
Hasil :Paracetamol 1 gr/8 jam melalui
intravena
15. Mengevaluasi nyeri stelah 1 jam pemberian
08.30
obat

Hasil :
P: Klien mengatakan nyeri abdomen bagian
bawah
Q :Klien mengatakan nyerinya seperti
ditusuk-tusuk
R : Pangkal penis,
S : Skala 3 (Sedang)
T: Klien mengatakan nyeri Hilang timbul
6. Kontrol Infeksi (65400) S:-

08.00 9. Membersihikan lingkungan dengan baik O :Tidak terdapat gejala Infeksi


setelah digunakan untuk setiap klien A : Masalah belum teratasi
Hasil :Lingkungan klien dibersihkan P : Lanjutkan intervensi
10. Mengganti peralatan perawatan per pasien Kontrol Infeksi (65400)
08.30 sesuai protocol Institusi 7. Mengidentifikasi faktor risiko
Hasil : Peralatan perawatan steril dan diganti 8. Memonitor faktor risiko di lingkungan
per pasien 9. Menjalankan strategi kontrol risiko yang
11. Membatasi jumlah pengunjung sudah diterapkan
09.00
Hasil : Jumlah pengunjung dibatas
12. Pertahankan teknik aseptik untuk setiap
19.15
tindakan
Hasil : setiap Tindakan selalu
mempertahankan tehnik asepti
3. 07.30 5. mengali hambatan untuk meakukan latihan S `: klien mengatakan masih butuh bantuan
berpindah untuk bangun dari tempat tidur
Hasil : Klien merassa lemas dan takut banyak O : klien masih dibantu dalam mobilisasi oleh
bergerak karena dapat merangsang nyeri keluarga dan perawat
6. Melakukan latihan bersama A :masalah belum teratasi
10.00 Hasil :klien dalam melakukan aktivitas di P : lanjutkan intervensi
tempat tidur 7. mengali hambatan untuk meakukan
7. mendukung ungkapan perasaan mengenai latihan berpindah
latihan atau kebutuhan untuk melakukan 8. Melakukan latihan bersama
12.00
latihan 9. mendukung ungkapan perasaan mengenai
Hasil :klien berkeiniginan untuk bisa latihan atau kebutuhan untuk melakukan
malakukan latihan latihan
8. Libatkan keluarga/orang yang memberi Libatkan keluarga/orang yang memberi
11.00
perawatan dalam merencanakan dan perawatan dalam merencanakan dan
meningkatkan program latihan Monitor respon meningkatkan program latihan Monitor
individu terhadap program latihan respon individu terhadap program latihan
Hasil :kleuarga terlibat langsung dalam
melakukan latihan
4. 07.00 7. menggunakan pendekatan yang tenang dan S:
menyenangkan
 Klien mengatakan merasa cemas
hasil: perawat mendekati klien dan
dengan kondisinya saat ini
memberikan motifasi pada klien
08.10
O: klien tampak cemas
8. menyatakan dengan jelas harapan terhadap
A: masalah belum teratasi
perilaku pasien
P: lanjutkan intervensi
Hasil: parawat memahami keinginan klien
13. Gunakan pendekatan yang
dan melakukan apa yang diinginkan klien.
menyenangkan
9. menjelaskan semua prosedur
08.40 14. Nyatakan dengan jelas
Hasil: perawat menjelaskan semua tindakan
harapanterhadap perilaku sien
yang akan dilakukan, klien memahami 15. Jelaskan semua prosedur
tidakan yang diberikan perawat 16. Pahami prespektif pasien terhadao
10. memahami prespektif pasien terhadap situasi situasi stress
10.00
stress 17. Dorong keluarga untuk menemani
Hasil: perawat paham dengan setuasi stress 18. Identifikasi tingkat kecemasan
yang di alami klien
10.30 11. mendorong keluarga untuk menemani
Hasil: keluarga selalu menemani klien saat
klien sakit.
12. mengidentifikasi tingkat kecemasan
Hasil: tingkat kecemasan yang di alami klien
tingkat kecemasan ringan

Vous aimerez peut-être aussi