Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
masih tingginya angka kematian perinatal neonatal karena masih banyak bayi
Sejak tahun 1961 WHO telah mengganti istilah premature baby dengan
low birth weight baby ( bayi dengan berat lahir rendah = BBLR ), karena
disadari tidak semua bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gr pada waktu
rumah sakit dan tahun yang sama adalah 70 % dan 73 % dari seluruh kematian
perhatian yang mutlak terhadap para ibu yang mengalamai kehamilan yang
beresiko karena dilihat dari frekuensi BBLR di Negara maju berkisar antara 3,6
1 : 4 ( Mochtar, 1998 ).
Kematian perinatal pada bayi berat badan lahir rendah 8 kali lebih besar
dari bayi normal pada umur kehamilan yang sama. Kalaupun bayi menjadi
Prognosis akan lebih buruk lagi bila berat badan makin rendah. Angka
kerusakan pada syaraf dan akan terjadi gangguan bicara, IQ yang rendah, dan
gangguan lainnya.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1. PENGERTIAN
Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan berat badan
1. Prematuritas murni
Yaitu bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan
2. Dismaturitas
Yaitu bayi dengan berat badan kurang dari berat badan yang seharusnya
pertumbuhan intrauterin.
2. Bayi berat lahir sangat rendah, berat lahir kurang dari 1500 gram
3. Bayi berat lahir eksterem, berat lahir kurang dari 1000 gram
2.2. ETIOLOGI
1. Faktor ibu
Usia ibu pada waktu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
2. Faktor janin:
Cacat bawaan
Kehamilan ganda
Hidramnion
Insufisiensi plasenta
Inkompatibilitas darah ibu dan janin (factor Rhessus, golongan darah
ABO).
3. Faktor plasenta
Plasenta previa
Solusio plasenta
4. Faktor lingkungan
Radiasi
Zat-zat racun
BBLR
Gangguan Defisit
konjungasi hepar albumin
Resiko perubahan
suhu
Resiko kerusakan
integritas kulit
Masalah kolaborasi
HIPOGLIKEMIA.
Hiperbilirubinemia Prematur KDG < 20
mg/dl
Matur KGD < 30
mg/dl
Bilirubin Indirec
>20 mg/dl
Kernicterus
Letargi Tanda:
Kejang, tonus otot Pucat, tidak mau
meningkat leher kaku, minum, lemah,
kemampuan menghisap apatis, kejang.
menurut.
Menurut Surasmi (2003), tanda dan gejala pada bayi BBLR adalah:
12.Alat kelamin pada bayi laki-laki pigmentasi dan ruggae pada scrotum
13.Tonus otot lemah, sehingga bayi kurang aktif dan pergerakannya lemah.
14.Fungsi saraf yang belum atau kurang matang, mengakibatkan refleks isap,
menelan dan batuk masih lemah atau tidak efektif dan tangisnya lemah.
2.5. KOMPLIKASI
darah
pemberian makanan dan bila perlu oksigen, mencegah infeksi serta mencegah
dengan baik, metabolismenya rendah dan permukaan badan relatif luas, oleh
karena itu bayi prematuritas harus dirawat di dalam inkubator sehingga panas
badannya mendekati dalam rahim. Bila bayi dirawat dalam inkubator maka
suhu bayi dengan berat badan, 2 kg adalah 35 derajat celcius dan untuk bayi
dengan berat badan 2-2,5 kg adalah 33-34 derajat celcius. Bila inkubator tidak
ada bayi dapat dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang
Pemberian minum bayi sekitar 3 jam setelah lahir dan didahului dengan
pemberian minum sebaiknya sedikit demi sedikit, tetapi frekwensi yang lebih
sonde menuju lambung.Permulaan cairan diberikan sekitar 50-60 cc/kg BB/ hari
dan terus dinaikkan sampai mencapai sekitar 200 cc/kg BB/ hari.
3. Menghindari infeksi
Bayi prematuritas mudah sekali terkena infeksi, karena daya tahan tubuh
bodi belum sempurna.Oleh karena itu, upaya preventif sudah dilakukan sejak
sonografi.
mekonium.
hemoragic prenatal/perinatal ).
4. Bilirubin total : 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan, 8 mg/dl 1-2 hari, dan
awalnya.
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 PENGKAJIAN
No RM :
Identitas anak
Nama : By Siryati
Jenis kelamin :♂
Keluhan utama :
Pantangan makanan :-
Riwayat pertumbuhan
Panjang lahir : 47 cm
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum :
Tanda-tanda vital :
HR : 136 x/i
RR : 60 x/i
T : 35 ◦C
B1
B2
Irama jantung :-
Nyeri dada :-
Bunyi jantung :-
B3
Penglihatan (Mata)
Pupil : Normal
Penciuman (hidung)
Bentuk : Abnormal
Gangguan penciuman :-
Kebersihan :-
B4
Urine :-
Warna : Putih
B5
Porsi makanan :-
Mukosa : Ada
Tenggorokan : Baik
Abdomen : Normal
Peristatik :-
BAB : Ada
B6
Personal higine
Mandi :-
Sikat gigi :-
Data penunjang
Laboraturium :
- Leukosit : 14,7
- HB : 15,3
- Trombosit : 245
Rontgen
- Demam - Genetik
- Sesak - Infeksi
- Kuning - Radiasi
T : 35,8 ◦C
PRIORITAS MASALAH
/KH
seimbanganan tubuh bayi kulit suhu bayi bayi sampai normal k/u : Lemah
suhu tubuh, ~Pantau dan normal dan laporkan laporkan gejala HR : 136 ˣ⁄ᵢ
~ Tempatkan ~ Pergerakan
pemanas normal A :
~ Pertahankan Masalah
pernafasan dan P :
di lnjutkan
A : Masalah belum
teratasi
P : Intervensi
dilanjutkan
P: intervensi dihentikan
Pasien di rujuk ke
RSUD Datu Beru
PEMBIMBING / CI
(……………………….)
PENUTUP
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Bayi berat badan lahir rendah adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang
3. Prematuritas murni
Yaitu bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan
4. Dismaturitas
Yaitu bayi dengan berat badan kurang dari berat badan yang seharusnya
pertumbuhan intrauterin.
2. Bayi berat lahir sangat rendah, berat lahir kurang dari 1500 gram
3. Bayi berat lahir eksterem, berat lahir kurang dari 1000 gram
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer A : Asfiksia neonatus, kapita selekta kedokteran edisi kedua, jilid 2 : 502-
Wahab : Hipoksia, Nelson ilmu kesehatan anak (terjemahan) edisi ke 15 : 581, penerbit