Vous êtes sur la page 1sur 18

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


KONSEP PENDEKATAN BETY NEWMAN

KELOMPOK 1

Disusun Oleh :

1. Anisah Sundari
2. Desi Eva Nursari
3. Edyka Pranawijaya
4. Faiza Dwi Oktavia
5. Haslinda Hindun H
6. Lidiana Sulfi
7. Muhammad Latief
8. Mutiara Khairun Nisa
9. Prasongko

Akademi Keperawatan Yaspen Jakarta


Jl. Batas II No. 54, Pasar Rebo, Jakarta Timur
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan kemudahan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas membuat
makalah tentang : Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep Pendeketan Bety Newman
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran Keperawatan Keluarga
dan untuk menambah wawasan pengetahuan penulis dan pembaca semua.
Banyak kendala yang penulis hadapi dalam rangka penyusunan makalah ini. Namun
berkat bantuan berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Untuk itu, penulis
dengan tulus menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu Syarifah, S.Kep, M.Kes, selaku dosen Keperawatan Keluarga yang telah
menugaskan pembuatan makalah ini.
2. Seluruh anggota kelompok penulis yang bersedia bekerja sama untuk menyelesaikan
makalah ini.
3. Seluruh teman Tingkat III B yang membantu kelancaran dalam membuat makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, dan jauh dari kata
sempurna. Untuk itu, kritik dan saran pembaca sangatlah penulis harapkan. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun pembaca pada umumnya.

Jakarta , 22 Agustus 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3


2.1 Pengkajian ..................................................................................................... 3
2.2 Analisa Data .................................................................................................. 11
2.3 Diagnosa Keperawatan ................................................................................. 12
2.4 Intervensi Keperawatan................................................................................. 12
2.5 Evaluasi Keperawatan` ................................................................................. 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Betty Neuman lahir pada tahun 1924 di sebuah pemukiman pertanian yang letaknya
tidak jauh dari Lowell, Ohio. Ayahnya seorang petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga.
Dengan rasa cintanya pada tanah kelahirannya ia bermasksud untuk membangun desanya
Ohio.
Pendidikan keperawatan pertamanya di selesaikan di Rumah Sakit Masyarakat (
sekarang disebut Rumah Sakit Umum), Sekolah Keperawatan di Akron, Ohio, tahun 1974
dan ia menerima gelar BS dalam bidang keperawatan tahun 1957 dan gelar MS dalam bidang
kesehatan mental, konsultasi kesehatan masyarakat, dari UCLA tahun 1966. Ia meraih gelar
PhD bidang psikologi klinik.
Pendekatan teoritis Betty Neuman tentang keperawatan dicontohkan dalam sebuah
pendekatan holistic terhadap kehidupan dirinya sendiri. Ia memiliki semangat besar untuk
hidup dan memiliki rasa yang tajam terhadap penggunaan waktu yang efektif, kreatif dan
bermanfaat. Betty Neuman mulai mengembangkan model sistem kesehatannya ketika
menjadi seorang dosen dalam bidang keperawatan kesehatan masyarakat di Universitas
California, Los Angeles. Munculnya model tersebut dikembangkan sebagai tanggapan atas
pernyataan mahasiswa keperawatan tentang suatu kebutuhan dalam rangka mengahadapi
materi pelajaran yang akan membawa mereka ke arah pengungkapan problem-problem
keperawatan yang luas terutama terfokus pada bidang-bidang permasalahan keperawatan
tertentu. Model ini dipublikasikan pada tahun 1972 sebagai sebuah model untuk pengajaran
pendekatan personal secara total guna menghadapi problem-problem pasien didalam
penelitian keperawatan. Model tersebut disempurnakan dan kemudian dipublikasikan pada
edisi pertama buku berjudul Model-model Konseptual Untuk Praktek Keperawatan tahun
1974, dan edisi kedua tahun 1980. Pada tahun 1989 dipublikasikan yang berjudul Model
Sistem Neuman yang di dalamnya terdapat tentang praktek keperawatan dan administrasi
keperawatan.
Betty Neuman menegaskan bahwa dia tidak bermaksud menciptakan sebuah model
konseptual khusus untuk masyarakat keperawatan, namun penting untuk dicatat bahwa hasil
kerja beberapa ahli teori keperawatan lainnya ( Martha Roger, Dorothea Orem, dan Imogene
King) telah dipublikasikan pula bersamaan dengan publikasi Neuman yang pertama. Hal
tersebut terjadi pada awal tahun 1970-an dimana Perhimpunan Nasional Keperawatan (

1
Nasional League For Nursing / NLN ) menekankan pentingnya model konseptual untuk
pendidikan keperawatan dan kerangka kerja konseptual tersebut menjadi sebuah dasar utama
kriteria yang digunakanNLN untuk akreditasi. Neuman menjabarkan modelnya secara
komperehensif ( menyeluruh ) dan dinamis. Model tersebut merupakan sebuah tinjauan
multidimensional terhadap individu, kelompok (keluarga), dan masyarakat yang selalu
berinteraksi dengan ketegangan-ketegangan lingkungan. Pada prinsipnya, model tersebut
memfokuskan pada reaksi klien terhadap ketegangan dan faktor-faktor yang mendukung
rekonstitusi ( mengembalikan keadaan jasmani ) dan adaptasi. Model yang sesuai adalah
model yang berlaku untuk semua profesi yang ada hubungannya dengan perawatan
kesehatan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Bagaimana asuhan keperawatan keluarga dengan pendekatan Bety Newman ?

1.3 TUJUAN
a. Tujuan Umum
Agar mahasiswa mampu menganalisa serta mengaplikasikan materi-materi yang
berhubungan dengan asuhan keperawatan keluarga
b. Tujuan Khusus
1. Mengetahui asuhan keperawatan keluarga dengan pendekatan bety newman

2
BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 13 Agustus 2018

1. Data Dasar Keluarga.


a. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. L
b. U s i a : 28 tahun
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : karyawan (kontrak)
e. Alamat / No.Telp : jl. Melati 5 no. 65, Jakarta Timur
f. Komposisi Keluarga :

No Nama Kelamin Hub.Dg KK Umur Pendidikan Pekerjaan


1. Tn. L L Kepala 28tahun SMA Karyawan
keluarga
2. Ny. M P Istri 27tahun SMA Asisten
rumah
tangga
3. Ny. F P 40tahun SMP Ibu rumah
tangga

3
g. Genogram :

Keterangan : : perempuan : laki – laki

: meninggal

h. Tipe Keluarga :

-
= keluarga inti = Keluarga besar = Janda/duda

= lain-lain

i. Suku Bangsa : Betawi / Indonesia


j. A g a m a : Islam
k. Status Sosial Ekonomi Keluarga :
Penghasilan dan pengeluaran .
 Total pendapatan keluarga perbulan :
( ) dibawah Rp 600.000,-
( ) Rp 600.000,- s/d Rp 1.000.000,-
( - ) Rp 1.000.000,- s/d Rp 2.000.000,-
( ) diatas dari Rp 2.000.000,-
 Apakah penghasilan keluarga mencukupi untuk biaya sehari-hari

4
( ) Ya ( - ) Tidak
Bila tidak apa yang dilakukan keluarga : istri ikut bekerja sebagai ART
 Apakah keluarga mempunyai tabungan
( ) Ya ( - ) Tidak
 Apakah ada angggota keluarga yang membantu keuangan keluarga
( - ) Ada ( ) Tidak
Bila ada siapa : istri
 Siapa yang mengelola keuangan dalam keluarga
( ) Ayah ( - ) Ibu ( ) lain-lain
l. Aktivitas Rekreasi Keluarga :
 Kebiasaan rekreasi keluarga
( - ) tidak tentu ( ) 1 kali sebulan
( ) 2 kali sebulan ( ) 3 kali sebulan
( ) Lain-lain sebutkan :
 Penggunaan waktu senggang
( ) Nonton TV ( ) Mendengarkan radio
( ) Membaca ( ) Nonton bioskop
( - ) Lain-lain sebutkan : berkumpul dan berbincang dengan angota keluarga

m. Riwayat & Tahap Perkembangan Keluarga.


 Tahap perkembangan keluarga saat ini : keluarga dengan tahap baru kehilangan
anak (janin)
 Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : memiliki anak

n. Riwayat keluarga inti :


Keluarga mengatakan Ny. M baru saja mengalami keguguran karena jatuh saat
bekerja, dan Ny. M mengurung diri merasakan kehilangan dan merasa bersalah
atas peristiwa yang terjadi, Ny. M sudah melakukan kuretase pada saat setelah
jatuh.

o. Riwayat keluarga sebelumnya :


Ibu dari Tn. L mempunyai riwayat hipertensi, Ny. M belum mempunyai anak
selama 10 tahun pernikahan.

5
2. Lingkungan
a. Perumahan :
1) Jenis rumah
( - ) Permanen
( ) Semi permanen
( ) Non permanen
2) Luas Bangunan : 8 x 4 M2
3) Luas Pekarangan : 2 M2
4) Status rumah
( - ) Milik pribadi ( ) Kontrakkan ( ) Sewa bulanan
( ) Lain-lain
5) Atap rumah
( - ) Genteng ( ) Seng /asbes ( ) Sirap/atap
( ) Lain-lain
6) Ventilasi rumah
( - ) Ada ( ) Tidak ada
7) Bila ada berapa luasnya
( ) > 10 % luas lantai ( - ) < 10 % luas lantai
8) Apakah cahaya dapat masuk rumah pada siang hari
( - ) Ya ( ) Tidak
9) Penerangan
( - ) Listrik ( ) Patromak ( ) Lampu temple
( ) Lain-lain
10) Lantai
( - ) Keramik ( ) Ubin ( ) Plester
( ) papan ( ) Tanah
11) Bagaimana kondisi kebersihan rumah secara keseluruhan
( - ) Bersih ( ) Berdebu ( ) Sampah bertebaran
( ) Banyak lalat ( ) Banyak lawa-lawa ( ) Lain-lain

b. Denah rumah :

6
c. Pengolahan sampah
1) Apakah keluarga mempunyai tempat pembuangan sampah
( - ) Ya ( ) Tidak
Bila ya : terbuka/tertutup
2) Bagaimana cara pengolahan sampah rumah tangga
( ) Dibuang kesungai/got ( - ) Diambil petugas ( ) Ditimbun
( ) Dibakar ( ) Lain-lain

d. Sumber Air.
1) Sumber air yang digunakan oleh keluarga
( ) Sumur gali ( - ) Pompa listrik ( ) Pompa tangan
( ) PAM ( ) Sungai ( ) Membeli
( ) Lain-lain
2) Sumber air minum yang digunakan oleh keluarga
( ) Sumur gali ( - ) Pompa listrik ( ) Pompa tangan
( ) PAM ( ) Sungai ( ) Air isi ulang

e. Jamban Keluarga
1) Apakah keluarga mempunyai W.C. sendiri
( - ) Ya ( ) Tidak
Bila tidak dimana tempat BAB keluarga : -
2) Bila ya apa jenis jamban keluarga.
( ) Leher angsa ( ) Cemplung
( - ) Lain-lain : kloset jongkok
3) Berapa jarak antara sumber air dengan tempat penampungan tinja?
( ) < 10 meter ( - ) > 10 meter

f. Pembuangan Air Limbah


Apakah keluarga mempunyai saluran pembuangan air limbah (air kotor) ?
( - ) YA, bagaimana kondisinya : lancar dan bersih
Kemana pembuangannya : saluran air (got)
( ) Tidak, dimana pembuangannya : -

7
g. Fasilitas sosial dan Fasilitas Kesehatan.
1) Adakah perkumpulan sosial dalam kegiatan dimasyarakat setempat?
( ) Tidak
( - ) Ada, apa jenisnya : siskamling
2) Adakah fasilitas pelayanan kesehatan di masyarakat?
( ) Tidak
( - ) Ada, apa jenisnya : puskesmas
3) Apakah keluarga memanfaaatkan fasilitas kesehatan tersebut ?
( - ) Ya
( ) Tidak, apa alasannya : -
4) Apakah fasilitas kesehatan yang ada dapat terjangkau oleh keluarga dengan
kendaraan umum?
( - ) Bila ya dengan kendaraan apa : motor
( ) Bila tidak bagaimana cara mengatasinya : -

h. Karakteristik tetangga dan komunitas :


Hubungan keluarga Tn. L dengan masyarakat sekitar baik, setiap hari Tn. L
sering mengikuti shalat berjamaah di masjid dan siskamling

i. Mobilitas geografis keluarga :


keluarga Tn. L setelah menikah tetap tinggal bersama ibu kandung dari Tn. L dan
belum pernah pindah sampai saat ini

j. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :


Tn. L hidup bersama istri dan ibunya, di rumah milik sendiri dan selalu
berinteraksi secara langsung, Tn. L selalu mengikuti kegiatan yang dilakukan di
daerahnya seperti shalat berjamaah, siskamling dan melayat ketika ada warga
yang meninggal.

k. Sistem pendukung keluarga :


Secara umum anggota keluarga Tn. L sehat, tetapi secara khusus Ny. M baru saja
mengalami keguguran dan mengurung diri di kamar

8
3. Struktur Keluarga.
a. Pola komunikasi keluarga :
Keluarga selalu berkomunikasi dengan anggota keluarga yang lain
menggunakan pola dua arah. Dalam mengambil keputusan dalam keluarga
adalah kepala keluarga dan meminta pendapat anggota keluarga yang lain. Jika
ada masalah keluarga selalu membicarakan dan mencari solusinya dengan cara
melakukan musyawarah di dalam keluarga
b. Struktur kekuatan keluarga :
Ynag berperan dalam keluarga adalah Tn. L seabagai kepala keluarga. Dalam
menyelesaikan masalah keluarga tetap berdasarkan atas musyawarah, dan dalam
musyawarah tersebut yang berperan sebagai pembuat keputusan adalah Tn. L itu
sendiri.
c. Struktur peran :
Tn. L sebagai kepala keluarga bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan
dalam keluarganya, istri berperan sebagai ibu rumah tangga mengurus suami
dan rumah dan terkadang membantu berkerja di rumah tetangga. Ibu dari Tn. L
berperan membantu istri mengurus rumah.
d. Nilai dan norma budaya :
Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga tersebut sesuai dengan nilai
agama yang di anutnya dan norma yang berlaku di lingkungan nya. Keluarga
belum sepenuhnya menerima musibah yang menimpa keluarganya.

4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif :
Keluarga Ny. M merasa kecewa dengan sikap yang dilakukan Ny M sehingga
sampai bisa kehilangan calon bayi.
b. Fungsi sosialisasi :
Tn. L selalu mengajarkan dan menekankan pada keluarganya bagaimana
berprilaku sesuai ajaran agama yang di anutnya dalam kehidupan sehari-hari di
rumah maupun dilingkungan.
c. Fungsi reproduksi:
Tn. L memiliki satu orang istri dan tinggal dengan ibunya. Istrinya baru saja
kehilangan anaknya yang baru berusia 5 bulan dalam kandungan

9
5. Pemeriksaan Fisik

No Sistem Tn L Ny M Ny F

1. TTV 130/80 100/70 130/90

2. Kulit/kepala Bersih Bersih Bersih

3. Mata , Isokor, +/+ Simetris, Isokor, Simetris, Isokor,


+/+ +/+

4. Telinga Simetris, Bersih Simetris, Bersih Simetris, Bersih

5. Hidung Tidak ada lesi, Tidak ada lesi, Tidak ada lesi,
tidak ada tidak ada tidak ada
sumbatan sumbatan sumbatan

6. Mulut Lembab, tidak Lembab, tidak Lembab, tidak


ada lesi ada lesi ada lesi

7. Dada/thorax Simetris, tidak Simetris, tidak Simetris, tidak


ada edema ada edema ada edema

8. Abdomen Tidak ada lesi, Tidak ada lesi, Tidak ada lesi,
bising usus bising usus bising usus
8x/menit 10x/menit 8x/menit

9. Ekstremitas Reflek trisep, Reflek trisep, Reflek trisep,


bisep, patela bisep, patela bisep, patela
positif positif positif

6. Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga


Ny. M berharap suami dan ibu mertuanya lebih peduli dan tidak sering menyalahkan
dirinya atas musibah yang di alami dirinya.

10
7. Fungsi perawatan kesehatan ( Penjajagan tahap II)
Mengenal masalah keluarga Tn. L dan memberikan masukan terhadap suami dan ibu
mertua untuk memberikan motivasi kepada Ny. M untuk tidak sedih berlarut-larut.

B. Analisa Data

DATA DIAGNOSA
KEPERAWATAN
DS: Ketidak mampuan Ny.M dalam
 Klien mengatakan merasa bersalah mekanisme kooping :Berduka
kronik berhubungan dengan
kehilangan orang yang dicintai
DO:
 Klien tampak sedih
 Klien tampak menyendiri
 Klien tampak menangis terus
 Klien tampak lemah
 Klien tampak tidak mampu menggungkapkan
perasaan kehilangan
 Klien tampak merasa bersalah

DS: Ketidak mampuan Ny.M dalam


 Keluarga klien mengatakan klien menyendiri menghadapi kenyataan Isolasi
 Keluarga klien mengatakan klien sangat sedih Sosial : Menarik diri
berhubungan dengan harga diri
 Keluarga klien mengatakan klien tidak mau berbicara
rendah/ kronis

DO:
 Klien tampak sering sendiri
 Klien masih sulit diajak bicara
 Klien lebih banyak diem
 Pasif
 Kontak mata kurang
 Suka melamun dan menyendiri

DS: Ketidak mauan Ny.M dalam


 Klien mengatakan tidak nafsu makan pemenuhan kebutuhan nutrisi
 Klien mengatakan belum makan setelah mengetahui b/d stress ditandai dengan
telah keguguran berkurang nya nafsu makan

DO:
 Klien tampak tidak nafsu makan

11
 Klien tampak pucat
 Klien tampak lemah
 Klien masih tampak bersedih

C. Diagnosa

1. Ketidak mampuan Ny.M dalam mekanisme kooping :Berduka kronik berhubungan


dengan kehilangan orang yang dicintai
2. Ketidak mampuan Ny.M dalam menghadapi kenyataan Isolasi Sosial : Menarik diri
berhubungan dengan harga diri rendah/ kronis
3. Ketidak mauan Ny.M dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi b/d stress ditandai dengan
berkurang nya nafsu makan

D. Intervensi
1. Ketidak mampuan ny.m dalam mekanisme kooping :Berduka kronik berhubungan dengan
kehilangan orang yang dicintai
Kriteria Hasil :
Kontrol depresi Indikator :
a. monitor kemampuan konsentrasi
b. monitor intensitas depresi
c. identifikasi tanda depresi
d. rencana strategi untuk mengurangi efek tanda gejala
e. laporkan peningkatan suasana hati
Intervensi
- Fasilitasi Berduka
a. mengidentifikasi kehilangan
b. membantu pasien mengidentifikasi sifat
c. dorong pasien untuk Verbalisasi kenangan dari kehilangan, baik masa lalu maupun
saat ini
d. mendorong identifikasi ketakutan terbesar tentang kehilangan
e. dukung perkembangan proses berduka pribadi, yang sesuai
f. membantu untuk mengidentifikasi strategi coping pribadi
g. komunikasikan penerimaan kehilangan

12
h. mengidentifikasikan sumber-sumber dukungan masyarakat.

2. Ketidakmampuan ny.m dalam menghadapi kenyataan Isolasi Sosial : Menarik diri


berhubungan dengan harga diri rendah/ kronis
Kriteria Hasil :
a. kemampuan interaksi sosial indikator:
- mau menerima
- kooperatif
- kehangatan
- ketenangan
b. Dukungan sosial
- Melaporkan tersedianya waktu oleh orang lain
- Melaporkan ketersediaan informasi dari orang lain
- Menyediakan bantuan emosional
- Melaporkan siapa yang dapat dihubungi ketika dibutuhkan
- Dukungan sosial yang adekuat.
Intervensi :
- Peningkatan sosialisasi Aktivitas
a. Mendorong peningkatan keterlibatan dalam hubungan yang sudah mapan
b. Mendorong kesabaran dalam mengembangkan hubungan
c. Mendorong hubungan dengan orang – orang yang memiliki kepentingan umum dan
tujuan
d, Mendorong berbagi masalah umum dengan orang lain
e. Mendorong kejujuran dalam menyajikan diri sendiri kepada orang lain
f. Merujuk pasien ke grup analisis transaksional atau program dimana pemahaman
transaksi dapat ditingkatkan.
g. Membantu pasien meningkatkan kesadaran kekuatan dan keterbatasan dalam
berkomunikasi dengan orang lain
h. Berikan umpan balik positif saat pasien menjangkau orang lain
i. Dorong pasien untuk mengubah lingkungan : seperti pergi keluar untuk berjalan-
jalan atau menonton film.

13
3. Ketidakmauan Ny.M dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi b/d stress ditandai dengan
berkurang nya nafsu makan
Kriteria Hasil.:
a. Nafsu makan meningkat
b. BB stabil
c. Klien mampu menghabiskan satu porsi makan

Intervensi :
a. Kaji adanya alergi / pantangan makanan atau tidak
b. anjurkan ny.s untuk meningkatkan protein dan vitamin c
c. monitor jumlah nutrisi yang masuk
d. monitor BB klien
e. Monitor lingkungan selama makan
f. Anjurkan keluarga untuk selalu mendampingi dan selalu memberi semangat
g. anjurkan keluarga klien untuk tidak menyinggung dari membahas masalah anak /
kehamilan di depan klien.
h. Anjurkan keluarga klien untuk menyajikan makanan yang di sukai klien
i. Berikan penkes kepada klien dan keluarga tentang kesuburan dan program
kehamilan

E. Evaluasi

Dx 1
S : - ny.m mengatakan sudah merasa lebih tenang
- Ny. M mengatakan sudah bisa menerima keadaan nya
- Keluarga klien mengatakan sudah lapang dada dan ikhlas menerima keadaan
O : - klien tampang tenang
- Klien tampak mau tersenyum
- Klien dan keluarga tampak harmonis
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi

Dx II
S : keluarga klien mengatakan klien sudah mau berinteraksi dengan orang lain dan keluarga

14
O : - klien tampak senang
- Klien tampak berinteraksi dengan tetangga
A : Masalah teratasi
P : intervensi di hentikan

DX III
S : - Klien mengatakan nafsu makan mulai meningkat
- Klien mengatakan Klien mampu menghabiskan satu porsi makan
O : - klien mampu menghabiskan makan
- Klien tampak segar dan tenang
A : Masalah teratasi
P : intervensi dihentikan

15

Vous aimerez peut-être aussi