Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
A. DIABETES MELLITUS
2. Patogenesis
Tingginya kadar gula dalam darah (hiperglekemi) akan mendorong
perkembangan kelebihan glukosa tersebut keluar tubuh melalui urin, hal tersebut
yang menyebabkan terjadinya glukoseria. Dengan sedikitnya glukosa yang dapat
diubah menjadi glukogen, maka untuk memenuhi energi otat akan terjadi proses
perombakan glikogen hati menjadi glukosa melalui jalur glukogenesis. Energi
diperoleh dari metabolisme protein dan lemak dalam tubuh dimana, terjadi
pelepasan benda-benda keton sehingga terjadi asidosis yang dapat menyebabkan
koma diabetic.(Mochy S, 1997).
Pemeriksaan kadar gula darah baik yang dilakukan di laboratorium pada saat
konsultasi, maupun dilakukan sendiri oleh pasien merupakan cara yang umum untuk
menilai metabolik penderita diabetes mellitus. Kadar gula darah yang normal pada
orang puasa adalah 80 sampai dengan 125 mg/dL (Haznan, 1991).
Kadar gula darah sewaktu dan puasa sebagai patokan diagnosis Diabetes
Mellitus (mg/dL)
B. DM Tipe II
DM tipe II adalah DM yang kebanyakan mengenai penderita dewasa umur 40
ke atas. Pengobatan DM ini tidak tergantung pada 100% insulin-insulin
diproduksi, tetapi jumlahnya tidak cukup, sehingga pengobatannya dapat
menggunakan insulin dibantu dengan obat hipoglikemik oral (OHO) atau OHO
saja.
Diabetes tipe II adalah diabetes yang disebabkan kegagalan dalam penggunaan
insulin. Pada penderita diabetes tipe II dapar menghasilkan insulin akan tetapi
insulin yang dihasilkan tidak cukup atau tidak bekerja sebagaimana mestinya
dalam tubuh. (Peter,2007).
Pada DM tipe II penyebab utama terjadi pada volume reseptor (Penerima)
Hormon insulin, yakni selsel darah dengan produktifitas hormone insulin bekerja
dengan baik , namun tidak terdukung oleh kontatitas volume respor yang cukup
[pada sel darah, keadaan ini dikenl dengan resistensi insulin
Beberapa factor yang memiliki peranan sebagai penyebab resistensi insulin :
a. Obesistas, utamanya yang bersifat sentral
DM tipe II lebih sering terjadi pada orang yang mengalami obesitas atau
kegemukan yang merupakan penyebabDiabetes Mellitus.
b. Diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat
Lemak yang berlebihan akan menyebabkan resistensi terhadap inulin ,
dengan menurunkan berat badan dan meningkatkan massa otot akan
mengurangi jumlah lemak, sehingga membantu tubuh memanfaatkan insulin
dengan lebih baik.
c. Kurang gerak badan (Olahraga)
Olahraga berperan utama dalam pengaturan kadar glukosa darah karena
dengan belohraga resistensi insulin berkurang, sebaiknya sensivitas insulin
meningkat sehingga menyebabkan kebutuhan insulin pada penderita
diabetes tipe II akan berkurang.
d. Factor keturunan
Sebagian besar kasus DM tipe II yang disebablan factor keturunan akan
tetapi faktir keturunan tidak cukup untuk menyebabkan seseorang terkena
DM karena resikonya hanya 5%. Penyebab diabetes mellitus laiinya adalah
kadar kortikosteroid yang tinggi, kehamilan DM gestasional, obat-obatan yang
dapat merusak pankreas dan racun yang dapat mempengaruhi pembentukan
atau efek insulin dari isulin.(Badawi,2009)
4. Kebutuhan gizi pada DM
Kalori yang diperoleh dari metabolisme berbagai zat gizi adalah sebagai berikut :
1 gr lemak menghasilkan 9 kalori, 2 gr karbohidrat atau protein menghasilkan 4 kalori
pada diabetes tidak berbeda dengan non diabetes, yaitu harus dapat memenuhi
kebutuhan untuk fisik maupun psikis, dan untuk mempertahankan berat badan
supaya ideal. (Karyadi, 2002)
Asupan kalori dibatasi yaitu sekitar 250-500 kkal lebih rendah dari asupan rata-
rata/hari. Kebutuhan energi diperhitungkan dengan kebutuhan untyuk metabolisme
basal sebesar 25-30 kkal /kg BB normal ditambahakan kebutuhan untuk aktifitas fisik
dan keaadaan khusus , misalnya kehamilan atau laktasi serta ada tidaknya komplikasi
(Almatsier,2004).