Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
NILAI
Persiapan alat
– Bak instrumen injeksi
– Desinfektan/kapas alkohol
– Kasa steril
– Aquadest/aquabides
– Bengkok
3. Cuci tangan
B. Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
– Mencuci tangan
– Jarum dipasang pada spuit /cek bila posisi jarumsudah benar pas dan tidak
tersumbat
– Bila obat dari vial maka spuit dimasuki udara lalu dimasukkan kedalam vial
– Buka jarum dan ganti yang baru (jika obat vial) lalu letakkan di dalam bak
injeksi yang telah disediakan
– Buanglah ampul kosong/vial dan kotoran lain kedalam bengkok yang tersedia
– Bawalah obat yang disiapkan dalam spuit dan masukkan kedalam bak injeksi
kedekat klien, serta kapas alkohol dan daftar observasinya/ daftar suntikan obat
– Atur posisi klien sesuai dengan lokasi suntikan yang akan dilakukan
– Lakukan desinfeksi pada lokasi suntikan dengan kapas alkohol dengan cara
memutar
– Ambil spuit yang berisikan obat, pegang spuit dengan lubang jarum
menghadap ke atas
– Spuit dan jarum bekas dipakai direndam dalam larutan desinfektan yang
tersedia
– Alat-alat dibereskan
– Amati keadaan klien, tanyakan hal yang dirasakan setelah suntikan diberikan
– Catat: tanggal, jam, obat, dosis, cara pemberian, petugas yang memberi serta
reaksi klien terhadap pemberian obat
D. Tahap Terminasi
1. Evaluasi perasaan klien
4. Akhiri kegiatan
5. Cuci tangan
E. Dokumentasi
Catat hasil perawatan payudara didalam catatan keperawatan.
KETERANGAN:
(_________________________)
NILAI
Persiapan alat
– Mangkuk obat
– Tissue
– Pelumas
3. Cuci tangan
B. Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
D. Tahap Kerja
– Baca daftar obat klien yang menyatakan nama obat, dosis dan waktu
pemberian
– Ambil obat dari tempatnya,cek labelnya sesuaikan dengan gelang nama klien
– Mencuci tangan
– Posisikan klien miring ( sim) senyaman mungkin dengan kaki yang ada diatas
dalam kondisi fleksi
– Masukan obat suppositoria dengan meminta klien untuk ambil nafas panjang
dan keluarkan nafas melalui mulut
– Keluarkan jari dan tekan bokong klien secara bersamaan beberapa detik
– Anjurkan klien tetap pada posisi miring minimal 5 menit dan hindari
mengejan
– Catat: tanggal, jam, obat, dosis, cara pemberian, petugas yang memberi serta
reaksi klien terhadap pemberian obat
– Alat-alat dibersihkan dan dikembalikan pada tempatnya
D. Tahap Terminasi
1. Evaluasi perasaan klien
4. Akhiri kegiatan
5. Cuci tangan
F. Dokumentasi
Catat hasil perawatan payudara didalam catatan keperawatan.
TOTAL NILAI
KETERANGAN:
(_________________________)
PANDUAN KETRAMPILAN
NILAI
Persiapan alat
– Bak instrumen injeksi
– Desinfektan/kapas alkohol
– Kasa steril
– Aquadest/aquabides
3. Cuci tangan
B. Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
C. Tahap Kerja
– Baca daftar obat klien yang menyatakan nama obat, dosis dan waktu
pemberian
– Mencuci tangan
– Jarum dipasang pada spuit /cek bila posisi jarumsudah benar pas dan tidak
tersumbat
– Bila obat dari vial maka spuit dimasuki udara lalu dimasukkan kedalam vial
– Buka jarum dan ganti yang baru (jika obat vial) lalu letakkan di dalam bak
injeksi yang telah disediakan
– Buanglah ampul kosong/vial dan kotoran lain kedalam bengkok yang tersedia
– Bawalah obat yang disiapkan dalam spuit dan masukkan kedalam bak injeksi
kedekat klien, serta kapas alkohol dan daftar observasinya/ daftar suntikan obat
– Lakukan desinfeksi pada lokasi suntikan dengan kapas alkohol dengan cara
memutar
– Ambil spuit yang berisikan obat, pegang spuit dengan lubang jarum
menghadap ke atas
– Spuit dan jarum bekas dipakai direndam dalam larutan desinfektan yang
tersedia
– Alat-alat dibereskan
– Amati keadaan klien, tanyakan hal yang dirasakan setelah suntikan diberikan
– Catat: tanggal, jam, obat, dosis, cara pemberian, petugas yang memberi serta
reaksi klien terhadap pemberian obat
D. Tahap Terminasi
1. Evaluasi perasaan klien
4. Akhiri kegiatan
5. Cuci tangan
E. Dokumentasi
Catat hasil perawatan didalam catatan keperawatan.
KETERANGAN:
(_________________________)
PANDUAN KETRAMPILAN
NILAI
Persiapan alat
– Bak instrumen injeksi
– Desinfektan/kapas alkohol
– Kasa steril
– Aquadest/aquabides
– Bengkok
3. Cuci tangan
B. Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
C. Tahap Kerja
– Baca daftar obat klien yang menyatakan nama obat, dosis & waktu pemberian
– Mencuci tangan
– Bila obat dari vial maka spuit dimasuki udara lalu dimasukkan dalam vial
– Buka jarum dan ganti yang baru (jika obat vial) lalu letakkan di dalam bak
injeksi yang telah disediakan
– Bawalah obat yang disiapkan dalam spuit dan masukkan kedalam bak injeksi
kedekat klien, serta kapas alkohol dan daftar observasinya/ daftar suntikan obat
– Atur posisi klien sesuai dengan lokasi suntikan yang akan dilakukan
– Lakukan desinfeksi pada lokasi suntikan dengan kapas alkohol dgn cara
memutar
– Ambil spuit yang berisikan obat, pegang spuit dengan lubang jarum
menghadap ke atas
– Spuit dan jarum bekas dipakai direndam dalam larutan desinfektan clorin
0,5% yang tersedia
– Amati keadaan klien, tanyakan hal yang dirasakan setelah suntikan diberikan
– Catat: tanggal, jam, obat, dosis, cara pemberian, petugas yang memberi serta
reaksi klien terhadap pemberian obat
D. Tahap Terminasi
1. Evaluasi perasaan klien
4. Akhiri kegiatan
5. Cuci tangan
E. Dokumentasi
Catat hasil perawatan didalam catatan keperawatan.
KETERANGAN:
(_________________________)
PANDUAN KETRAMPILAN
NILAI
Persiapan alat
– Bak instrumen injeksi
– Desinfektan/kapas alkohol
– Kassa steril
– Torniquet
– Aquadest/aquabides
– Bengkok
PEMBERIAN INJEKSI INTRA VENA (IV)
3. Cuci tangan
B. Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
C. Tahap Kerja
– Baca daftar obat klien yang menyatakan nama obat, dosis & waktu pemberian
– Mencuci tangan
– Buka ampul/vial, jika vial buka penutupnya kemudian karet didesinfeksi dgn
kapas alkohol. Jika ampul jentikkan ampul untuk menurunkan obat yang terjepit,
leher ampul didesinfeksi dgan kapas alkohol kemudian dipatahkan dgn
menggunakan kapas alkohol / kassa
– Jarum dipasang pda spuit/cek bila posisi jarum sdh benar pas & tidak
tersumbat
– Bila obat dari vial maka spuit dimasuki udara lalu dimasukkan dalam vial
– Buka jarum dan ganti yang baru (jika obat vial) lalu letakkan di dalam bak
injeksi yang telah disediakan
– Buanglah ampul kosong/vial & kotoran lain kedalam bengkok yang tersedia
– Bawalah obat yang disiapkan dalam spuit dan masukkan kedalam bak injeksi
kedekat klien, serta kapas alkohol dan daftar observasinya/daftar suntikan obat
– Atur posisi klien sesuai dengan lokasi suntikan yang akan dilakukan
– Lakukan desinfeksi pada lokasi suntikan dgn kapas alkohol dengan cara
memutar
– Lakukan test untuk mengetahui apakah jarum sudah masuk pembuluh darah
vena, dengan cara menarik penghisap spuit, bila berhasil darah akan masuk
kedalam spuit mengalir sendiri. Bila tdk ada darah keluar, berarti tidak berhasil.
– Bila sudah selesai tariklah jarum dengan cepat, bekas tusukan ditahan dengan
kapas alkohol.
– Spuit dan jarum bekas dipakai direndam dalam larutan desinfektan yang
tersedia
– Alat-alat dibereskan
– Amati keadaan klien, tanyakan hal yang dirasakan setelah suntikan diberikan
– Catat: tanggal, jam, obat, dosis, cara pemberian, petugas yang memberi serta
reaksi klien terhadap pemberian obat
D. Tahap Terminasi
1. Evaluasi perasaan klien
4. Akhiri kegiatan
5. Cuci tangan
E. Dokumentasi
Catat hasil perawatan didalam catatan keperawatan.
KETERANGAN:
(_________________________)
PANDUAN KETRAMPILAN
JENIS KETRAMPILAN : MEMASANG INFUS
NILAI
Persiapan Alat
– Cairan infus sesuai program medis
– Surflow (abocath)
– Tourniquet
– Standart infus
– Bengkok
MEMASANG INFUS
3. Cuci tangan
B. Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
C. Tahap Kerja
· Perawat mencuci tangan
· Membuka infus set, kemudian klem dipindahkan ke bagian atas slang infus
(ruang drip ditutup)
· Menghubungkan infus set dan cairan infus dengan tetap menjaga sterilitas
tempat dan penusukan pada botol cairan infus
· Mengisi selang infus dgn membuka klem dan memastikan bahwa tidak ada
udara lagi dalam selang, kemudian menutup kembali klem
· Memilih dan menyiapkan tempat vena punksi (dimulai dari vena bag. distal)
· Melepaskan torniquet
· Memberi label (tanggal dan jam pemasangan) pada tempat vena punksi
(diatas kassa)
· Merapikan klien
· Membereskan alat
D. Tahap Terminasi
1. Evaluasi perasaan klien
E. Dokumentasi
Catat hasil perawatan didalam catatan keperawatan.
KETERANGAN:
0= Tidak dilakukan sama sekali
(_________________________)
PANDUAN KETRAMPILAN
JENIS KETRAMPILAN : PEMBERIAN OBAT ORAL
NILAI
Persiapan Alat
– Baki berisi obat – obatan / kereta dorong obat (bergantung pada sarana yang
ada)
– Sedotan
– Sendok
– Pipet
3. Cuci tangan
B. Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
3. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin dengan posisi kepala lebih tinggi
C. Tahap Kerja
– Kaji kemampuan klien untuk dapat minum obat per oral (kemampuan
menelan, mual atau muntah, adanya program NPO / tahan makan dan minum, akan
dilakukan penghisapan lambung, tidak terdapat bunyi usus)
– Periksa kembali order pengobatan (nama klien, nama dan dosis obat, waktu
dan cara pemberian), periksa tanggal kedaluwarsa obat. Jika ada keraguan pada
order pengobatan, laporkan pada perawat berwenang atau dokter sesuai dengan
kebijakan masing – masing institusi
– Ambil obat sesuai keperluan (baca order pengobatan dan ambil obat di almari,
rak, atau lemari es sesuai yang diperlukan)
– Siapkan obat – obatan yang akan diberikan. Siapkan jumlah obat yang sesuai
dengan dosis yang diperlukan tanpa mengontaminasi obat (gunakan teknik aseptik
untuk menjaga kebersihan obat)
D. Tahap Terminasi
1. Evaluasi perasaan klien
E. Dokumentasi
Catat hasil perawatan didalam catatan keperawatan
KETERANGAN:
(_________________________)
PANDUAN KETRAMPILAN
JENIS KETRAMPILAN : PEMBERIAN OBAT SECARA SUB LINGUAL
NILAI
Persiapan Alat
– Baki berisi obat – obatan / kereta dorong obat (bergantung pada sarana yang
ada)
3. Cuci tangan
B. Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
3. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin dengan posisi kepala lebih tinggi
C. Tahap Kerja
– Secara umum sama dengan pemberian obat per oral, yang perlu diperhatikan
klien perlu diberi penjelasan untuk meletakkan obat di bawah lidah, obat tidak
boleh ditelan, dan biarkan berada di bawah lidah sampai habis diabsorbsi
seluruhnya
D. Tahap Terminasi
1. Evaluasi perasaan klien
E. Dokumentasi
Catat hasil perawatan didalam catatan keperawatan
KETERANGAN:
(_________________________)
NILAI
Persiapan Alat
– Obat topikal sesuai yang dipesankan (krim, lotion, aerosol, bubuk, spray)
– Buku obat
3. Cuci tangan
B. Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya.
3. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin dengan posisi kepala lebih tinggi
C. Tahap Kerja
– Cek order dokter untuk memastikan nama obat, daya kerja, dan tempat
pemberian obat
Memastikan bahwa obat tersebut akan diberikan dengan aman dan akurat
– Cuci tangan
– Posisikan klien dengan tepat dan nyaman, pastikan hanya membuka area yang
akan diberikan obat
– Inspeksi kondisi kulit. Cuci area yang sakit, lepaskan semua debris dan kerak
pada kulit (gunakan sabun basah ringan)
– Menentukan perubahan kondisi kulit setelah terapi, dan pelepasan debris,
meningkatkan penetrasi obat topikal pada kulit sehingga menghilangkan semua
mikroorganisme
– Jika kulit terlalu kering dan mengeras, gunakan agens topikal saat kulit masih
basah
– Sarung tangan steril digunakan bila obat diberikan pada lesi kulit terbuka dan
tidak terinfeksi. Sarung tangan sekali pakai mencegah kontaminasi silang infeksi
atau tertularnya lesi
– Letakkan satu sampai dengan dua sendok teh obat di obat telapak tangan
kemudian lunakkan dengan menggosokkan obat secara lembut diantara kedua
tangan
– Jelaskan pada klien bahwa kulit dapat terasa berminyak setelah pemberian
obat
– Oleskan sejumlah kecil lotion pada kasa balutan atau bantalan kecil dan
oleskan pada kulit serta tekan secara merata searah pertumbuhan bulu
– Metode ini memberikan lapisan bubuk pelindung pada kulit setelah suspensi
mengering. Mencegahiritasi folikel rambut
– Jelaskan pada klien bahwa area akan terasa dingin dan kering
c. Bubuk
– Regangkan dengan baik lipatan bagian kulit, seperti diantara ibu jari atau
bagian bawah lengan
– Lapisan tipis bubuk lebih mudah diserap dan mengurangi friksi dengan
meningkatkan area kelembapan evaporasi
a. Spray aerosol
– Baca label untuk jarak yang dianjurkan untuk memegang spray menjauh area
(biasanya 15 – 30 cm)
– Jika leher atau bagian atas dada harus disemprot, minta klien untuk
memalingkan wajah dari arah spray
– Semprotkan obat dengan merata pada bagian yang sakit (pada beberapa kasus,
penyemprotan ditetapkan waktunya selama beberapa detik)
– Keseluruhan area yang sakit pada kulit harus dilapisi dengan spray tipis
– Bantu klien pada posisi yang nyaman, kenakan kembali pakaian dan tutup
dengan linen tempat tidut sesuai keinginan
– Rapikan kembali peralatan yang masih dipakai, buang peralatan yang sudah
tidak digunakan pada tempat yang sesuai
– Cuci tangan
D. Tahap Terminasi
– Evaluasi perasaan klien
E. Dokumentasi
Catat hasil perawatan didalam catatan keperawatan
KETERANGAN: