Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Budi NIM
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan
farmasi rumah sakit adalah bagian yang tak terpisahkan dari sistem pelayanan
kesehatan rumah sakit yang utuh dan berorientasi kepada pelayanan pasien.
Sebagai upaya untuk menjamin mutu pelayanan kefarmasian di rumah sakit yang
Bahan Medis Habis Pakai yang bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan
Sakit meliputi 2 (dua) kegiatan, yaitu kegiatan yang bersifat manajerial berupa
pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dan
kegiatan pelayanan farmasi klinik. Kegiatan tersebut harus didukung oleh sumber
daya manusia, sarana, dan peralatan. (Permenkes, 2016). Salah satu bentuk
juga dapat dilihat sebagai faktor untuk mengevaluasi kepuasan pasien. Pelayanan
dan edukasi (KIE), kecepatan pelayanan obat, serta keramahan petugas instalasi
farmasi.
informasi obat yang wajib diberikan oleh tenaga farmasis adalah pelayanan
informasi yang berkaitan dengan penggunaan obat yang diserahkan kepada pasien
dan penggunaan obat secara tepat, aman dan rasional atas permintaan masyarakat
(Anief, 2007).
pasien. Kualitas hidup dan pelayanan bermutu dapat menurun akibat adanya
salah satunya disebabkan kurangnya informasi tentang obat. Selain itu, cara
pengobatan. Selain masalah kepatuhan, pasien juga dapat mengalami efek yang
kepada pasien maka masalah terkait obat seperti penggunaan obat anpa indikasi,
indikasi yang tidak terobati, dosis obat terlalu tinggi, dosis subterapi, serta
Belum semua pasien tahu dan sadar akan apa yang harus dilakukan tentang
dan adanya interaksi obat yang tidak dikehendaki, pelayanan informasi obat
dari farmakoterapi dengan cara memberikan edukasi dan konseling pada pasien
untuk menyiapkan dan memotivasi pasien agar menaati aturan farmakoterapi dan
kegiatan monitoring. Edukasi dan konseling merupakan hal yang paling efektif
ketika diselenggarakan di dalam ruangan atau tempat yang menjamin privasi dan
Nabeshima, 2015).
B. Rumuasan Masalah
Obat (PIO) pada Instalasi rawat jalan RSUD Dr. Tjitrowardojo Purworejo.
D. Manfaat Penelitian
Purworejo.
E. Keaslian Penelitian
penelitian yang dilakukan oleh penulis, seperti tercantum pada Tabel 1.1 berikut
ini:
Tabel 1. Keaslian Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Masalah
1. Rumah Sakit
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit sebagai
kesehatan yang optimal bagi masyarakat dan tempat yang digunakan untuk
berkesinambungan (Siregar,2004).
a. Definisi PIO
dituntut untuk dapat menjadi sumber terpercaya bagi para pengelola dan
tidak bias, dan terkini kepada dokter, apoteker, perawat, profesi kesehatan
b. Metode-Metode PIO
2) PIO dilayani oleh apoteker pada jam kerja, sedang diluar jam kerja
3) PIO dilayani oleh apoteker pada jam kerja, dan tidak ada PIO diluar
jam kerja.
4) Tidak ada petugas khusus, PIO dilayani oleh semua apoteker instalasi
5) Tidak ada apoteker khusus, PIO dilayani oleh semua apoteker instalasi
farmasi di jam kerja dan tidak ada PIO di luar jam kerja.
c. Tujuan PIO
d. Fungsi PIO
(DUE)
5) Konseling pasien
7) Edukasi
1) Dokter
2) Perawat
3) Pasien
4) Apoteker
2004).
(Siregar, 2004).
f. Kategori PIO
kesehatan
Pelayanan Kesehatan
RS
Pelayanan
Eawat Inap Rawat Jalan Gawat Darurat Kefarmasian
Pelayanan
Informasi Obat
Pasien
C. Kerangka Konsep
Pelayanan Pasien
Informasi Obat
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
hubungan hubungan atau korelasi antara faktor-faktor risiko dengan dampak atau
efeknya. Faktor risiko dan dampak atau efeknya diobservasi pada saat yang sama,
artinya setiap subyek penelitian diobservasi hanya satu kali saja dan faktor risiko
serta dampak diukur menurut keadaan atau status pada saat observasi.
B. Variabel Penelitian
informat obat pada instalasi rawat jalan RSUD Dr. Tjnitrowardojo Purworejo.
C. Definisi Operasional
petugas farmasi kepada pasien meliputi dosis obat, cara pake obat, indikasi,
efek samping, interaksi obat,, kontra indikasi, penyimpnan dan stabilitas obat.
2. Instalasi rawat jalan adalah instalasi pasien rawat jalan RSUD Dr.
Tjitrowardojo Purworejo
3. Pasien Rawat Jalan adalah pasien yang mendapatkan pelayanan pada poli
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien instalasi rawat jalan
rata-rata jumlah pasien rawta jalan per hari di RSUD Dr. Tjitrowardojo
2. Sampel
Slovin
Keterangan :
N = jumlah populasi
n = jumlah sampel
d = tingkat signifikansi
Kriteria inklusi
Kriteria ekslusi
instalasi rawat jalan RSUD Dr. Tjitrowardojo Purworejo pada bulan Oktober
Alat pengumpulan data berupa kuesioner jenis check list yang berisi
pertanyaan tentang pelayanan informasi obat untuk diisi kepda pasien rawat
Metode pengumpulan data dimulai dengan seleksi terhadap pasien rawat jalan
Purworejo
dan disajikan dalam bentuk diagram atau tabel. Rumus yang digunakan adalah
𝑓
P = 𝑛 x 100%
Keterangan :
P = presentase
DAFTAR PUSTAKA