Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. IDENTITAS KONSELI
Nama : EV
Umur : 17 tahun
Alamat : Desa Jomblang Kec. puncu Kab. kediri
Jenis Kelamin : Perempuan
B. DESKRIPSI MASALAH
Konseli adalah remaja perempuan yang sangat pendiam, konseli sekolah di SMA ISLAM AL-
WAHID kelas XI IPA
Di dalam kehidupan bersosial konseli sering diejek dan diperlakukan tidak baik oleh temannya
dan dia tak mampu melawan.
C. ANALISIS MASALAH
Dari hasil wawancara antara konselor dengan klien maka konselor dapat menganalisis
permasalahan yang dialami oleh klien adalah klien mengalami sosial, konseli sulit membela diri saat di
ejek oleh temannya.
Dari hasil wawancara antara konselor dengan konseli maka rencana layanan yang akan
konselor berikan untuk membantu konseli mengentaskan permasalahan yang dialaminya adalah
dengan Layanan Konseling Individual.
E. PELAKSANAAN LAYANAN
2. Proses Layanan
a. Tahap Penghantaran
Dalam memulai hubungan awal antara konselor dengan klien, konselor berupaya
menghantarkan klien untuk bisa memiliki rasa aman dan nyaman. dalam hubungan awal ini konselor
dan klien mempunyai pemahaman dan persepsi yang sama dalam pencapaian tujuan pelaksanaan
proses konseling antara konselor dengan klien dalam rangka nantinya konseli dapat mengentaskan
masalah yang dihadapinya secara mandiri.
b. Tahap Penjajagan
Setelah berhasil pada tahap pengantaran ini dan terbinanya hubungan awal antara konselor
dengan konseli dalam pelaksanaan konseling yang ditandai klien telah memiliki persepsi yang sama
dengan konselor dalam melaksanakan konseling. Selanjutnya konselor menjelajahi permasalahan yang
dialami klien. Dari penjajakan terhadap permasalahan yang dialami klien informasi yang diperoleh
konselor adalah klien memiliki permasalahan dengan salah satu temannya di sekolah, permasalahan
dewi adalah dia tidak mampu membela ataupun melawan saat diri sedang di ejek ataupun dilecehkan.
Konseli merasa takut saat ingin melawan.
c. Tahap Penafsiran
Dari hasil penjelajahan terhadap masalah yang dialami oleh klien maka konselor dapat
menafsirkan bahwa :
- Konseli mengalami tindakan bullying
- Konseli tidak mampu membela dirinya sendiri/ tidak mampu tegas
d. Tahap Pembinaan
Setelah berhasil dalam tahap penjajagan ini dan diperoleh informasi maka tahap selanjutnya
dilaksanankan tahap pembinaan. Dalam tahap pembinaan ini usaha yang dilakukan konselor dalam
membantu klien mengambil keputusan untuk mengentaskan permasalahan yang dialaminya adalah
dengan memberikan pelatihan sikap asertif kepada konseli agar konseli mampu tegas dan menghadapi
temannya.
Dalam pengentasan permasalahan ini konselor juga memberikan pemahaman serta motivasi
dalam kehidupan sosial konseli, agar konseli percaya diri dan yakin menerapkan sikap asertif dalam
kehidupan sosial yang akan dilakukan untuk mengentaskan masalah yang dialami secara serius
sehingga mampu menjalankan hidupnya sebagaimana mestinya..
e. Tahap Penilaian
Dari proses konseling yang dilakukan maka dapat dilihat bahwa permasalahan yang dialami
klien sudah mulai berkurang, dan tampaknya dinamika dalam diri konseli sudah mulai hidup kembali
yang ditandai dengan mimik wajah.
Dari tahap-tahap konseling yang telah dilaksanakan maka untuk mencapai tujuan proses
konseling maka perlu dilaksanakan penilaian untuk melihat bagaimana perkembangan konseli dalam
melaksanakan konseling maupun setelah melaksanakan proses konseling, adapun penilaian hasil dari
konseling tersebut adalah:
1. Konseli memperoleh pemahaman baru terkait tentang keadaan dirinya dan permasalahan yang
dialaminya.
2. Konseli merasa masalah yang dialaminya berkurang dan dinamika dalam diri konsei kembali hidup
ditandai dengan semangat dan senyuman serta mimik wajah konseli.
3. Konseli mempunyai rencana dan komitmen kegiatan yang akan dilaksanakannya dalam mengentaskan
masalah yang dihadapinya.
G. TINDAK LANJUT