Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PROPOSAL SKRIPSI
PENERAPAN METODE AUDIOLINGUAL DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA ARAB UNTUK KELAS X DI MAN 1 MATARAM
TAHUN AJARAN 2011/2012
Oleh :
M.ANUGRAH ARIFIN
NPM/NIMKO 2008.092.007/2008.4.009.0102.1.00402
Ketidak sesuaian metode dalam pembelajaran bahasa arab menjadi salah satu
kendala yang menyebabkan kesenjangan antara harapan dan kenyataan dalam
pembelajaran bahasa arab, karena “metode merupakan jalan yang di tempuh oleh guru
untuk menyampaikan pelajaran pada murid”[3].
Ada berbagai macam metode dalam pembelajaran bahasa arab. penerapan
metode-metode tersebut disesuaikan dengan pendekatan pendidikan yang dianut dan
tujuan pembelajaran bahasa yang ingin di capai oleh guru. Misalkan jika sebuah lembaga
menganut paham pendidikan empirisme atau behaveorisme, dimana paham empirisme ini
menegaskan bahwa “…perkembangan anak menjadi manusia dewasa itu di tentukan oleh
lingkungannya, atau oleh pendidikan dan pengalaman sejak kecil.[4]maka metode
pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran bahasa arabnya adalah metode-
metode yang melibatkan pengalaman siswa secara langsung, seperti metode muhaddatsah
atau mubasyarah.
Adapun tujuan pembelajaran bahasa yang ingin di capai oleh guru dalam
pembelajaran bahasa arab adalah agar siswa mampu berbahasa dan memiliki
keterampilan berbahasa secara maksimal. Di antara keterampilan bahasa arab yang
dimaksud adalah :
1. keterampilan menyimak atau mendengar,
2. keterampilan berbicara,
3. keterampilan membaca,dan
4. keterampilan menulis).
Dari sekian banyak metode tersebut, metode audiolingual adalah salah satu
metode yang dapat diterapkan untuk para pelajar bahasa arab di madrasah-madrasah
aliyah, dan sesuai dengan pendekatan pendidikan konvergensi serta sejalan dengan teori
pendidikan ki hajar dewantara “tut wuri(mengikuti dari belakang) handayani (mendorong
atau memotivasi )” yang umumnya dijadikan dasar dalam pemilihan metode
pembelajaran di indonesia.[5] selain itu metode audiolingual juga sesuai dengan ragam
gaya belajar siswa baik yang audio, fisual maupun kinestik karena metode ini
menggabungkan antara bakat bawaan lahir siswa berupa pendengaran (audio),
melihat/membaca teks (visual ) sekaligus melibatkan siswa dalam pengalaman
berbahasa(kinestik)[6].
Dari uraian dan permasalahan di atas, penulis perlu sekali untuk mengadakan
penelitian tentang Penerapan Metode audiolingual Dalam Pembelajaran Bahsa Arab
Untuk Siswa Siswi Kelas X di MAN 1 Mataram Tahun Ajaran 2011/2012
2. IDENTIFIKASI DAN PEMBATASAN MASALAH
a. Identifikasi
Dalam pembelajaran bahasa arab terdapat metode yang beragam, namun yang
perlu di pahami bahwa setiap metode itu diterapkan dalam rangka meningkatkan
keterampilan siswa dalam empat keterampilan berbahasa arab yakni :
1 keterampilan menyimak atau mendengar,
2 keterampilan berbicara,
3 keterampilan membaca,dan
4 keterampilan menulis).[7]
Empat keterampilan tersebut merupakan tujuan akhir dari pembelajaran bahasa arab,jadi
ketika menyelsaikan studi bahasanya, siswa diharapkan memiliki keterampilan yang
maksimal dalam empat hal tersebut. Berikut ini beberapa metode yang dapat di
terapkan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran bahasa arab :
Dalam penerapan metode pembelajaran bahasa arab, masalah yang biasa muncul
adalah ketidak sesuaian antara konsep sebuah metode dengan penerapannya ketika
dikelas, ketidak sesuaian antara metode yang dipilih dengan kondisi siswa, lingkungan
pembelajaran dan kelengkapan pembelajaran, dan minimnya tenaga guru pendidikan
bahasa arab yang kompeten.
b. Pembatasan Masalah
Dalam skripsi akan di bahas masalah metode pembelajaran bahasa arab yang
tentunya sangat luas dan membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Mengingat
ketersediaan waktu yang tidak memadai, maka peneliti membatasi pada penerapan
metode audio lingual dalam pembelajaran bahasa arab untuk siswa/siswi kelas X di MAN
1 Mataram tahun ajaran 2011/2012.
3. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pemaparan masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa
permasalahan, sebagai berikut :
1. Bagaimanakah penerapan metode audiolingual dalam pembelajaran bahasa arab untuk
kelas X di MAN 1 Mataram tahun ajaran 2011/2012
2. Apa saja faktor – faktor penghambat penerapan metode audiolingual dalam pembelajaran
bahasa arab untuk kelas X di MAN 1 Mataram tahun ajaran 2011/2012
3. Bagaimana langkah – langkah penyelsaian yang telah dilakukan pihak sekolah untuk
mengatasi faktor-faktor penghambat tersebut
2. Kegunaan Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan membawa manfaat yang cukup baik, terutama kepada
:
a. Peneliti
Sebagai tambahan pengetahuan dalam rangka mempersiapkan diri untuk
menunaikan tugas dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pendidikan bahasa arab.
b. Guru
Sebagai informasi tambahan tentang salah satu problematika dalam pengajaran
bahasa arab, sehingga dapat dijadikan rujukan tambahan dalam menerapkan metode
audiolingual untuk pembelajaran bahasa arab.
c. Siswa
Sebagai bahan acuan tambahan dalam mempelajari bahasa arab sehingga dapat
meningkatkan minat dan kemampuannya dalam berbahasa arab.
Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa secara teoristis anak-anak usia
childood mempunyai potensi yang besar untuk belajar, termasuk belajar bahasa arab.
Namun berdasarkan temuan di lapangan, nak-anak TK-TPA masjid at-tauhid demangan
Yogyakarta mengalami beberapa kendala dalam belajar basa arab. Kendala-kendala
tersebut antara lain : problematika fonologis dan tulisan, faktor stad/zah yang kurang
terampil, problematika pengkondisian kelas. Beberapa solusi yang di ajuukan oleh
peneliti tersebut untuk mengatasi masalah ini, di antaranya : melakukan pembelajaran
bahasa arab dengan prinsip 3B (bermain,bernyanyi,dan bertepuk tangan), belajar dengan
prinsip 3M (mendengarkan, menirukan, dan mengulangi.). menggunakan media audio
visual serta melakukan pengkondisian kelas dengan sosok ustad/ah idaman.
Sedangkan skripsi ini menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus
observasi dan analisa situasi yang terjadi dalam pembelajaran bahasa arab untuk kelas X
di MAN 1 Mataram, Jadi dalam skripsi ini, responden dan objek penelitiannya adalah
siswa kelas X yang tentu saja sudah memasuki usia remaja awal dengan latar belakang
bahasa arab yang berbeda-beda antar siswa yang satu (lulusan MTs) dengan siswa yang
lainnya (lulusan SMP),yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana dan bagaimana
penerapan metode audiolingual dalam pembelajaran bahasa arab untuk kelas X di MAN 1
Mataram tahun ajaran 2011/2012, serta faktor pendukung dan penghambat penerapan
metode audiolingual dan langkah-langkah yang dilakukan oleh sekolah untuk mengatasi
hambatan-hambatan tersebut.
6. KAJIAN TEORISTIS
A. Metode Audiolingual
1. Definisi Metode Audiolingual
Audio lingual berasal dari dua kata yang menjadi satu bagian yakni audio dan
lingual. Audio berarti hal mendengar, terdengar : suara/bunyiyang dapat didengar[8].
Lingual secara bahasa bermakna hal mengenai lidah, bahasa : kebahasaan[9]. Metode
audiolingual adalah cara menyajikan pelajaran bahasa asing melalui latihan-latihan
mendengarkan kemudian diikuti dengan latihan-latihan mengucapkan kata-kata dan
kalimat dalam bahasa asing yang sedang dipelajari. Jadi dalam metode ini menggunakan
ear training (latihan mendengar) dan speak training (latihan berbicara)[10]
Sebagaimana nama metode ini, yaitu mendengarkan dan berbicara maka dalam
aplikasinya, metode ini lebih menekankan pada dua aspek ini sebelum kedua aspek yang
lain. Jika melihat konsep dasarnya, maka ada beberapa hal yang harus di perhatikan
dalam penerapannya dan menjadi ciri khas tersendiri bagi metode ini, yaitu :
a. Pelajar harus menyimak, kemudian berbicara, lalu membaca dan akhirnya menulis.
b. Tata bahasa di sajikan dalam bentuk pola-pola kalimat atau dialog-dialog dengan topik
situasi sehari-hari.
c. Latihan ( dril/at-tadribat) harus mengikuti operant-conditioning, dengan guru
membacakan teks bahasa arab dan meberikan rangsangan kepada siswa untuk mengikuti
bacaan dan mengembangkan teks yang di baca guru.
d. Dalam latihan-latihan, pemberian hadiah lebih diutamakan daripada pemberian
hukuman.
e. Semua unsur bahasa harus disajikan dari yang mudah kepada yang sukar/ bertahap
f. Guru harus menghindari kemungkinan-kemungkinan untuk memuat kesalahan siswa
dalam memberi respon, sebab penguatan positif lebih efektif dari pada penguatan negatif
.perinsip ini kata nababan (1993: 3) disebut “penghindaran kesalahan” (eror prevention/
tajannub al-khata’)[11]
Oleh karena pada waktu itu tujuan ini bukan hal yang lazim di AS, maka
diperlukan sebuah pendekatan dan metode pengajaran bahasa “yang lain dari yang lain” .
maka berdasarkan penelitian dan percobaan ilmuan bahasa di AS lahirlah sebuah metode
yang di kenal dengan army method yang pada masa – masa awal hanya digunakan untuk
pembelajaran bahasa asing untuk personalia militer, namun selanjutnya di gunakan juga
untuk umum. Metode ini pada dasarnya mengintensifkan periinsip-perinsip dalam
direct method atau metode langsung yang dikembangkan oleh Carles Berlitz di jerman
menjelang abad ke- 19. Metode ini mencoba menstimulasikan cara pelajar belajar bahasa
asing secara langsung dan intensif dalam komunikasi, sehingga dengan metode ini pelajar
dibiasakan untuk berpikir dan mengungkapkan pikiran dengan bahasa asing. Untuk
mencapai tujuan itu maka penggunaan bahasa ibu dan bahasa kedua harus di hindari.
a. Para pelajar cenderung meniru secara serentak/ individual seperti “membeo” , dan sering
tidak mengetahui makna yang diucapkannya. Respon ini terlalu mekanistis.
b. Para pelajar tidak diberi latihan dalam makna-makna selain dari kalimat yang dilatih
berdasarkan konteks. Sebagai akibatnya mereka hanya menguasai satu makna atau arti
dari sebuah kalimat, dan komunikasi hanya akan lancer apabila kalimat-kalimat yang
digunakan di ambil dari kalimat-kalimat yang sudah dilatih di dalam kelas.
c. Sebetulnya para pelajar tidak berperan aktif, tapi hanya memberikan respon dari
rangsangan yang diberikan oleh guru. Jadi, gurulah yang menentukan semua latihan dan
materi pelajran di kelas. Dengan kata lain penguasaan dalam kelas “dikuasai sepenuhnya
oleh guru”
d. Metode ini berpendirian bahwa jika pada tahap-tahap awal pelajar tidak/ belum mengerti
makna dari kalimat-kalimat yang ditirunya, tidak dianggap sebagai hal yang meresahkan .
selanjutnya dengan menyimak dengan baik apa yang dikatakan oleh guru, member respon
dengan benar dan menunaikan semua tugas tanpa kesalahan, pelajar sudah dianggap
belajar bahasa tujuan dengan benar. Anggapan ini membuat siswa melakukan suatu
aktifitas yang “mubazir”, karena meniru tanpa makna tidak akan mampu meningkatkan
kemampuan berkomunikasi siswa dalam konteks yang wajar (di luar kelas), kecuali siswa
berada dalam kondisi dan situasi yang sama ketika seperti latihan di kelas. Oleh karena
itu diperlukan bimbingan yang intensif dalam mencapai kemampuan komunikasi ini.[15]
8. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Dalam skripsi ini penulis menyusun sistematika pembahasan sebagai berikut ;
BAB I :
Meliputi : Latar belakang, Penegasan judul, Identifikasi masalah, Perumusan,
masalah,Tujuan dan kegunaan penelitian, Kajian penelitian terdahulu,Sistematika
pembahasan.
BAB II : Kajian teoristis ,
Meliputi :
A. Metode audiolingual: Definisi metode audiolingual, Sejarah metode audiolingual,
Asumsi munculnya metode audiolingualCiri – ciri pengajaran metode
audiolingual,Langkah-langkah penerepan menggunakan metode audiolingual.
B.Pembelajaran bahasa arab : Pengertian pembelajaran bahasa arab, Proses belajar
mengajar, Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar mengajar.
BAB III : Metode penelitian,
Meliputi :Pendekatan Penelitian,Metode pengumpulan data,Teknik analisa data,
Pengecekan keabsahan data, Tahap – tahap penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Acep hermawan,Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. PT REMAJA RODA
KARYA :Bandung,2011.
Ansor Muhtad A. Metode-Metode Dalam Pengajaran Bahasa Arab. STAIN
TULUNGAGUNG.2008
Al-Gholayani Mushtof Prof.Dr. Jami´ Ad-Durus, 1, dar al-afkar:,beyrhout, 2008
Dasuki Hafis ,Ensiklopedi Islam, jilid I,PT.Bawvan Itvevc:Jakarta 2009
Depag RI,al-qur’an dan terjemahannya
Faisal Sanapiah,Penelitian Kualitatif Dasar Dan Aplikasi : YA3 :Malang, 1990
Makruf Imam, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif. NEDDS PERS :
SEMARANG 2009
Miyati .dr. dan mudjiono drs., Belajar Dan Pembelajaran.rineka cipta : Jakarta,
2006 h.11
Mahmud bakar Abu. Metode khusus pengajaran bahasa arab.usaha nasional,
Surabaya. 1981
Partanto Pius A. & Al-Barri Dahlan M, Kamus Ilmiah Popular. ARKOLA
;Surabaya,1994.
Purwanto Ngalim,Ilmu Pendidikan Teoristis Dan Praktis.PT.Remaja Rosda Karya:
Bandung,cet 2:2000
Sukmadinata Syaodih Nana. Landasan Psikologi Proses Pendidikan,1, PT
REMAJA ROSDA KARYA Bandung 2003
Sugiyono prof. Memahami Penelitian Kualitatif.ALFABETA : Bandung. 2005
Sugiyono,prof. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif Dan R & D.ALFABETA;
Bandung 2010