Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan adalah ilmu yang mempelajari penyimpangan atau tidak
terpenuhinyakebutuhan dasar manusia yang dapat mempengaruhi perubahan,
penyimpanganatau
tidak berfungsinya secara optimal setiap unit yang terdapat dalam sistem hayati tubuh ma
nusia, baik secara individu, keluarga, ataupun masyarakat dan ekosistem. Komunitas adal
ahsekelompok manusia yang saling berhubungan lebih sering dibandingkan dengan
manusialain yang berada diluarnya serta saling ketergantungan untuk memenuhi
keperluan barangdan jasa yang penting untuk menunjang kehidupan sehari-hari.Masalah
kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitandengan
masalah-masalah lain diluar kesehatan sendiri. Demikian pula pemecahan
masalahkesehatan masalah, tidak hanya dilihat dari segi kesehatannya sendiri, tapi harus
dilihat dari segi-segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah “ sehat sakit “ atau
kesehatan tersebut.
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat,
saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenalserta mempunyai
minat dan interest yang sama(WHO). Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang
tinggal di suatu lokasi yang samadengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau
lokasi yang sama dimana mereka tinggal,kelompok sosial yang mempunyai interest yang
sama (Riyadi, 2007).
Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh masyarakat termasuk
individu,keluarga, dan kelompok yang beresiko tinggi seperti keluarga penduduk di
daerah kumuh,daerah terisolasi dan daerah yang tidak terjangkau termasuk kelompok
siswa di sekolah.Dalam meningkatkan derajat kesehatan komunitas pelajar intervensi
dibuatuntuk
seluruh pelajar dan lingkungan sekolah sehingga diharapkan suatu hasil yang berarti untu
k civitasakademika sendiri.Professional kesehatan lebih banyak meluangkan waktu
denganlansia
dalam perawatan kesehatan, karena itu mereka harus berfokus untuk mengidentifikasi dan
memenuhi kebutuhan khususnya. Lansia memerlukan bantuan yang lebih besar
dalamidentifikasi, definisi, dan resolusi masalah yang mempengaruhi mereka. Insiden
masalahkesehatan kronis yang lebih besar, kemajuan teknologi dan masalah ekonomi,
social, dankesehatan kontemporer masa kini mendorong professional perawatan
kesehatan berfokus pada peningkatan harapan dan kualitas hidup.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi Lansia
Menurut UU no 4 tahun 1945 Lansia adalah seseorang yang mencapai umur
55 tahun, tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari
dan menerima nafkah dari orang lain (Wahyudi, 2000).
Usia lanjut adalah sesuatu yang harus diterima sebagai suatu kenyataan dan
fenomena biologis. Kehidupan itu akan diakhiri dengan proses penuaan yang berakhir
dengan kematian (Hutapea, 2005).
Usia lanjut adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari (Azwar,
2006).
Menua secara normal dari system saraf didefinisikan sebagai perubahan oleh
usia yang terjadi pada individu yang sehat bebas dari penyakit saraf “jelas” menua
normal ditandai oleh perubahan gradual dan lambat laun dari fungsi-fungsi tertentu
(Tjokronegroho Arjatmo dan Hendra Utama,1995).
Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan
lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan
mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi
dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantinides 1994). Proses menua
merupakan proses yang terus menerus (berlanjut) secara alamiah dimulai sejak lahir
dan umumnya dialami pada semua makhluk hidup (Nugroho Wahyudi, 2000).
B. Klasifikasi Lansia
1. Menurut WHO
a. Usia pertengahan (Midle Age) kelompok usia 45-59 tahun
b. Usia lanjut (Ederly) antara 60-74 tahun.
c. Usia lanjut tua (Old) antara 75-90 tahun.
d. Usia sangat tua (Very Old) diatas 90 tahun.
2. Menurut UU No: 13 Tahun 1998
Tentang kesejahteraan lanjut usia: “lanjut usia adalah seorang yang telah mencapai
usia 60 tahun keatas.”
3. Menurut Depkes RI
a. Kelompok lansia dini (55-64 tahun)
b. Kelompok lansia pertengahan (65 tahun keatas)
c. Kelompok lansia dengan resiko tinggi (usia 70 tahun keatas)
4. Menurut Bernice Neu Garden (1975)
a. Lansia muda yaitu orang yang berumur diantara 55-75 tahun.
b. Lansa tua yaitu orang yang berumur lebih dari 75 tahun.
5. Menurut Levison (1978)
a. Lansia peralihan awal,antara 50-55 tahun.
b. Lansia peralihan menengah antara 55-60 tahun.
c. Lansia peralihan akhir antara 60-65 tahun.
Menurut Hernawati Ina MPH (2006) perubahan pada lansia ada 3 yaitu perubahan biologis,
psikologis, sosiologis.
A. Data Umum :
Identitas Posyandu Lansia/Karang wredha /Panti Werda:
a. N a m a :
b. Alamat :
B. Data Inti
1. Sejarah berdirinya Posyandu lansia/Karang werda/Panti Werda
2. Data Demografi (Distribusi lansia )
a) Jumlah anggota : orang
b) Distribusi lansia menurut : Jenis kelamin, umur, status perkawinan, pekerjaan,
agama, pendidikan terakhir, tinggal di rumah : sendiri, bersama anak/cucu, dll
3. Vital Statistik
Data status kesehatan Kelompok Usia Lanjut:
Masalah kesehatan saat ini : ( angka prevalensi dan insiden penyakit )
Kegiatan hidup sehari hari : ( makan/minum, istirahat tidur, eleminasi, kebersihan
diri, kemandirian dalam ADL )
Perilaku terhadap kesehatan : merokok, minum kopi, alcohol, gula, garam,
4. Nilai dan kepercayaan terhadap kesehatan : tentang Posyandu lansia,
pencegahan penyakit, gizi lansia
Tujuan dapat disusun dalam jangka pendek (khusus) dan jangka panjang (umum).
Hal ini bertujuan untuk membedakan masalah yang dapat diselesaikan sendiri oleh usia
lanjut dan masalah yang harus diserahkan pada tim keperawatan atau kolektif.
a. Tujuan khusus/jangka pendek sifatnya spesifik, dapat diukur, dapat dimotivasi/memberi
kepercayaan pada usia lanjut bahwa kemajuan sedang dalam proses dan membimbing
usia lanjut ke arah tujuan yang jangka panjang/umum.
b. Tujuan jangka panjang/umum merupakan tujuan akhir yang menyatakan maksud-maksud
luas yang diharapkan oleh usia lanjut agar dapat tercapai.
1) Contoh Penulisan Tujuan jangka panjang :
Keluarga dapat memelihara kesehatan penderita, yang meliputi : merubah gaya
hidup, melakukan pencegahan penyakit, melakukan perawatan mandiri dalam waktu
6 bulan
2) Contoh : Penulisan Tujuan jangka pendek :
Klien dapat menyebutkan kembali tentang penyakit ………… setelah diberikan 2
kali penyuluhan
Kriteria hasil :
a. Menyebutkan pengertian dengan singkat
b. Menyebutkan 3 faktor penyebab
c. Menyebutkan 5 tanda-gejala utama
d. Menyebutkan 3 dampak penyakit
2. Klien dapat mengidentifikasi gaya hidup penderita yang tidak sehat
Kriteria hasil :
Menyebutkan pola makan, kebiasaan-kebiasaan tidak sehat yang dilakukan oleh
penderita
3. Klien dapat menjelaskan kembali cara pencegahan dan prinsip perawatan
penyakitsetelah diberikan penyuluhan
Kriteria hasil :
a) Menyebutkan dengan benar 5 cara pencegahan peyakit
b) Menyebutkan dengan benar 5 prinsip perawatan penyakit
Komponen kriteria hasil
1. Dalam jangka panjang atau jangka pendek (Time bound)
2. Mempunyai perilaku yang dapat diukur (Measureable)
3. Spesifik dalam isi dan waktu (Specifik)
4. Harus dapat dicapai (Achieveable)
Rencana Intervensi Keperawatan
1. Upaya pencegahan primer (promotif, preventif) :
a. Pendidikan kesehatan : pencegahan dan perawatan penyakit kronis
b. Pelatihan kader usia lanjut (Askep komunitas)
c. Pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan
d. Peningkatan kesehatan lingkungan untuk mencegah terjadinya cedera
e. Aktivitas latihan fisik ( Senam lansia)
f. Pelayanan bimbingan dan konseling psikologis
g. Pengaturan diit khusus usia lanjut
h. Promosi penggunaan alat bantu jalan , alat bantu penglihatan dan
pendengaran
2. Upaya Pencegahan sekunder dan tersier (Kuratif dan Rehabilitatif) :
a. Asuhan keperawatan langsung pada usia lanjut yang mengalami gangguan fisik akibat
penyakit kronis dan degeneratif yang mengalami ketergantungan sedang sampai berat
b. Asuhan keperawatan langsung pada usia lanjut yang mengalami gangguan psikologis
sampai dengan gangguan jiwa
c. Kolaborasi dengan medis dalam pemberian terapi farmakologis
d. Latihan fisioterapi
e. Terapi Aktifitas kelompok
f. Terapi kerja
Pelaksanaan/Implementasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan pada usia lanjut diarahkan untuk memelihara kemampuan
fungsional, mencegah terjadinya komplikasi dan meningkatkan kemandirian dalam aktifitas
sehari-hari.
Tindakan Keperawatan pada Usia Lanjut :
a. Menumbuhkan dan membina hubungan yang baik dan saling percaya
b. Menyiapkan lingkungan yang kondusif (aman, nyaman) dan memelihara keselamatan
c. Meningkatkan rangsangan persepsi dan sensori (melalui tulisan, gambar yang jelas)
d. Mempertahankan dan melatih orientasi realitas (terhadap waktu, tempat dan orang)
e. Memberikan perawatan untuk meningkatkan sirkulasi darah (posisi duduk/tidur,
melonggarkan pakaian, massage, aktifitas fisik)
f. Tindakan Keperawatan pada Usia Lanjut
g. Memberikan perawatan terhadap kebutuhan oksigenasi (latihan batuk efektif,
mengeluarkan sekret, clapping, latihan nafas dalam dan memberikan oksigen)
h. Memberikan perawatan terhadap kebutuhan nutrisi dan cairan (diit khusus usia lanjut,
mudah cerna, cukup cairan dan mineral, tinggi kalori dan protein, banyak sayur dan
buah)
i. Memberikan perawatan terhadap kebutuhan eliminasi (latihan otot dasar panggul,
pemasangan cateter, pemberikan huknah)
j. Memberikan perawatan terhadap kebutuhan personal higiene ( membantu aktifitas
mandi,gosok gigi/perawatan mulut, cuci rambut, ganti baju, berhias, memelihara
kebersihan kuku)
k. Memberikan latihan fisik dan fisio terapi
l. Memberikan perawatan terhadap kebutuhan gerak/berpindah (menyediakan alat bantu
jalan dan melatih)
m. Memberikan perawatan terhadap kebutuhan psikososial (manajemen stress, melatih
koping yang efektif, membimbing perubahan pola hidup, dan dukungan sosial)
Evaluasi
a. Perawat bertanggung jawab untuk mengevaluasi status dan kemajuan klien terhadap
pencapaian hasil dari tujuan keperawatan yang telah ditetapkan sebelumnya
b. Kegiatan evaluasi meliputi mengkaji kemajuan status kesehatan klien , membandingkan
respons klien dengan kriteria hasil dan menyimpulkan hasil kemajuan masalah dan
kemajuan pencapaian tujuan keperawatan klien
c. Perawat akan mencatat hasil evaluasi dalam lembar evaluasi atau dalam catatan
kemajuan
d. Dalam menelaah kemajuan klien dalam pencapaian hasil, perawat akan mencatat salah
satu dari keputusan berikut, dalam lembar evaluasi atau dalam catatan kemajuan pada
saat ditentukan untuk melakukan evaluasi:
a. Lanjutkan: Diagnosa masih berlaku, tujuan dan kriteria standar masih relevan
b. Direvisi: diagnosa masih berlaku, tetapi tujuan dan tindakan keperawatan
keperawatan memerlukan perbaikan.
c. Teratasi : tujuan keperawatan telah dicapai, dan rencana perawatan tidak
dilanjutkan.
d. Dipakai lagi: diagnosa yang telah teratasi terjadi lansia
PROGAM KEPERAWATAN PADA LANSIA
III.3.1 Kasus
Dari pengkajian yang dilakukan oleh perawat komunitas di Desa Bahagia didapatkan
data:
24% penduduk merupakan lansia
Warga mengatakan bahwa tidak ada posbindu
Kader mengatakan bahwa senam lansia dan posbindu tidak pernah dilakukan
64% lansia mempunyai keluhan adanya penyakit antara lain: stroke (8%),
hipertensi (30%), DM (13%), penyakit jantung (1%), dll
Warga mengatakan bahwa lansia hanya memeriksakan kesehatannya ketika sakit
Penggunaan waktu senggang lansia: 48% berkebun/melakukan pekerjaan rumaah,
26% jalan-jalan, 5% senam, dan 23% tidak memiliki kegiatan.
b. Diabetes mellitus berhubungan dengan kebiasaan hidup lansia yang tidak baik
(memeriksa kesehatannya ketika sakit saja)
Penapisan masalah
No Kriteria Penapisan Skoring
1 Sesuai dengan peran perawat komunitas 4
2 Jumlah yang beresiko 3
3 Besarnya resiko 4
4 Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan 4
5 Minat masyarakat 3
6 Kemungkinan untuk diatasi 3
7 Sesuai program pemerintah 2
8 Sumber daya tempat 4
9 Sumber daya waktu 3
10 Sumber daya dana 3
11 Sumber daya peralatan 3
12 Sumber daya manusia 4
Jumlah 40