Vous êtes sur la page 1sur 12

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH K.H. DAUD ARIF
Jalan Syarif Hidayatullah Nomor 14 Kuala Tungkal 36514
Telepon (0742) 21621 Fax. 322873 e-mail rsdkhdaudarid@yahoo.co.id

KESELAMATAN DAN KEAMANAN

Standar MFK 4
Rumah sakit merencanakan dan melaksanakan program untuk memberikan keselamatan dan keamanan
lingkungan fisik

Standar MFK 4.1.

Rumah sakit melakukan pemeriksaan seluruh gedung pelayanan pasien dan mempunyai rencana untuk mengurangi risiko yang nyata serta
menyediakan fasilitas fisik yang aman bagi pasien,
keluarga, staf dan penunjung

Standar MFK 4.2.

Rumah sakit merencanakan dan menganggarkan untuk meningkatkan atau mengganti sistem, bangunan atau komponen berdasarkan hasil
inspeksi terhadap fasilitas dan tetap mematuhi
peraturan perundangan

Maksud dan Tujuan MFK 4 sampai MFK 4.2.


Pimpinan rumah sakit menggunakan seluruh sumber daya yang ada untuk menyediakan fasilitas yang aman, efektif dan efisien (lihat juga
AP.5.1, EP 1 dan AP.6.2, EP 1). Pencegahan dan
perencanaan penting untuk menciptakan fasilitas pelayanan pasien yang aman dan mendukung. Untuk merencanakan secara efektif, rumah
sakit harus menyadari akan seluruh risiko yang
ada pada fasilitas. Ini meliputi keselamatan, seperti keamanan kebakaran, maupun risiko keamanan. Tujuannya adalah untuk mencegah
kecelakaan dan cidera, menjaga kondisi bagi
keselamatan dan keamanan pasien, keluarga, staf dan pengujung; serta mengurangi dan mengendalikan bahaya dan risiko. Ini khususnya
penting selama masa pembangunan atau renovasi.
Sebagai tambahan, untuk menjamin keamanan, semua staf, pengunjung,
vendor/
pedagang dan lainnya di rumah sakit diidentifikasi dan diberi tanda pengenal
(badge)
yang sementara atau
tetap atau langkah identifikasi lain, juga seluruh area yang seharusnya aman, seperti ruang perawatan bayi baru lahir, yang aman dan
dipantau.
Ini dapat dilakukan dengan menyusun suatu Rencana Perbaikan Fasilitas
(Facility Improvement Plan)
dengan inspeksi yang komprehensif terhadap fasilitas, mencatat semua perabot yang
tajam atau rusak yang dapat menyebabkan cidera, sampai lokasi dimana tidak ada jalan penyelamatan bila terjadi kebakaran atau tidak ada
cara memonitor area yang aman. Pemeriksaan
berkala ini didokumentasikan untuk membantu rumah sakit merencanakan dan melaksanakan peningkatan dan anggaran perbaikan dan
penggantian fasilitas dalam rencana jangka lebih
panjang.
Kemudian, dengan memahami risiko yang ada di fasilitas fisik rumah sakit, maka rumah sakit dapat menyusun rencana yang proaktif untuk
mengurangi risiko tersebut terhadap pasien,
keluarga, staf dan pengunjung. Rencana tersebut dapat meliputi hal-hal seperti memasang kamera keamanan
(security camera)
di area terpencil, mengganti fenerator emergensi, mengganti
pintu kebakaran dan sejenisnya. Rencana ini meliputi keselamatan dan keamanan
TELUSURI SKOR DOKUMEN
Elemen penilaian MFK 4

SASARAN MATERI

1. Rumah sakit mempunyai Pimpinan RS Program keselamatan Acuan:


program untuk Kepala unit dan keamanan Kepmen PU
memberikan keselamatan dan pemeliharaan fasilitas fisik termasuk (10)
0
keamanan bagi sarana memonitor /2000
5 Permen PU 24/2008
fasilitas fisik, termasuk memonitor Ketua dan dan mengamankan area
dan anggota Panitia K3 yang (10)
mengamankan area yang Tenaga pengawas diidentifikasi sebagai
diidentifikasi sebagai Staf RS terkait risiko
risiko keamanan. keamanan.

2. Program tersebut memastikan Pelaksanaan pemberian Regulasi RS:


bahwa semua identitas Kebijakan/pedoman/panduan/SPO
staf, pengunjung dan pedagang/ kepada staf, keselamatan dan keamanan fasilitas
0
vendor pengunjung, vendor fisik
dapat dan 5 Program keselamatan dan keamanan
diidentifikasi, dan semua area yang area berisiko (10) fasilitas fisik
berisiko Dokumen:
keamanannya dimonitor dan dijaga Laporan kejadian cedera
keamanannya (lihat juga AP.5.1, Pelaksanaan pengamanan pada
EP 2, dan masa pembangunan dan renovasi
AP.6.2, EP 1) MoU dengan penyewa lahan RS
3. Program tersebut efektif untuk Kejadian cedera pada
mencegah pasien,
cedera dan mempertahankan keluarga, staf dan 0
kondisi aman pengunjung 5
bagi pasien, keluarga, staf dan (10)
pengunjung.
(lihat juga SKP.6, EP 1)

4. Program meliputi keselamatan Program keselamatan


dan keamanan dan keamanan 0
selama masa pembangunan dan selama masa 5
renovasi pembangunan dan (10)
renovasi

5. Pimpinan memanfaatkan Pemanfaatan fasilitas


sumber daya sesuai pengamanan 0
rencana yang disetujui oleh pimpinan RS 5
(10)

6. Bila terdapat badan Semua pihak yang


independen dalam fasilitas berada di area RS
pelayanan pasien akan disurvei, mematuhi ketentuan 0
rumah sakit program 5
memastikan bahwa badan tersebut keselamatan (10)
mematuhi
program keselamatan

TELUSUR
Elemen Penilaian MFK 4.1. SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

1. Rumah sakit mempunyai hasil Pimpinan RS Pendokumentasian 0 Hasil pemeriksaan fasilitas


pemeriksaan Kepala unit hasil 5 Tindak lanjut atas hasil pemeriksaan
fasilitas fisik terkini dan akurat pemeliharaan pemeriksaan fasilitas (10) Hasil evaluasi
yang sarana fisik terkini dan
didokumentasikan Ketua dan akurat
anggota Panitia K3
Tenaga pengawas
Staf RS terkait

2. Rumah sakit mempunyai Tindak lanjut atas


rencana mengurangi temuan dalam 0
risiko yang nyata berdasarkan pemeriksaan fisik 5
pemeriksaan untuk mengurangi (10)
tersebut risiko

3. Rumah sakit memperlihatkan Evaluasi terhadap 0


kemajuan dalam upaya mengurangi 5
melaksanakan rencananya. risiko (10)

TELUSUR
Elemen Penilaian MFK 4.2. SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

1. Rumah sakit menyusun Pimpinan RS Rencana kerja dan Regulasi tentang fasilitas RS
rencana dan anggaran anggaran fasilitas 0 Dokumen :
yang memenuhi peraturan RS sesuai peraturan 5 Anggaran untuk perbaikan
perundangan dan yang berlaku (10)
ketentuan lain
2. Rumah sakit menyusun
rencana dan anggaran Implementasi dari
untuk meningkatkan atau RKA tersebut 0
mengganti sistem, 5
bangunan, atau komponen yang (10)
diperlukan
agar fasilitas tetap dapat beroperasi
secara
aman dan efektif. (lihat juga
APK.6.1, EP 5)
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH K.H. DAUD ARIF
Jalan Syarif Hidayatullah Nomor 14 Kuala Tungkal 36514
Telepon (0742) 21621 Fax. 322873 e-mail rsdkhdaudarid@yahoo.co.id

PENGAMANAN KEBAKARAN

Standar MFK 7

Rumah sakit merencanakan dan melaksanakan program untuk memastikan bahwa seluruh penghuni di rumah sakit aman dari kebakaran, asap
atau kedaruratan lainnya.

Standar MFK 7.1.

Perencanaan meliputi pencegahan, deteksi dini, penghentian/pemadaman


(suppression
), meredakan dan jalur evakuasi aman
(safe exit)
dari fasilitas sebagai respon terhadap kedaruratan
akibat kebakaran atau bukan kebakaran.

Standar MFK 7.2.

Rumah sakit secara teratur melakukan uji coba rencana pengamanan kebakaran dan asap, meliputi setiap peralatan yang terkait untuk deteksi dini
dan penghentian
(suppression)
dan
mendokumentasikan hasilnya.

Maksud dan Tujuan MFK 7 sampai MFK 7.2

Kebakaran adalah risiko yang selalu ada di rumah sakit. Karenanya, setiap rumah sakit perlu merencanakan bagaimana menjamin penghuni
rumah sakit tetap aman sekalipun terjadi
kebakaran atau ada asap. Rumah sakit merencanakan secara khusus :
- pencegahan kebakaran melalui pengurangan risiko kebakaran, seperti penyimpanan dan penanganan secara aman bahan mudah terbakar,
termasuk gas medik, seperti oksigen;
- bahaya yang terkait dengan setiap pembangunan di dalam atau berdekatan dengan bangunan yang dihuni pasien;
- jalan keluar yang aman dan tidak terhalang bila tejadi kebakaran;
- sistem peringatan dini, sistem deteksi dini, seperti, deteksi asap
(smoke detector),
alarm kebakaran, dan patroli kebakaran; dan
- mekanisme penghentian/supresi
(suppression)
seperti selang air, supresan kimia (
chemical suppressants
) atau sistem penyemburan
(sprinkler).
Tindakan ini, bila digabungkan akan memberi waktu yang cukup bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung untuk menyelamatkan diri dari
kebakaran dan asap. Tindakan ini tanpa
memandang umur, ukuran atau kontruksi dari fasilitas. Contohnya, fasilitas berbahan batu bata satu tingkat akan menggunakan metode yang
berbeda dengan fasilitas kayu yang besar dan
bertingkat.
Rencana pengamanan kebakaran rumah sakit mengidentifikasi :
- frekuensi pemeriksaan, uji coba dan pemeliharaan sistem perlindungan dan pengamanan kebakaran, sesuai ketentuan;
- rencana evakuasi yang aman dari fasilitas bila terjadi kebakaran atau ada asap;
- proses untuk melakukan uji coba semua bagian dari rencana, dalam jangka waktu 12 bulan;
- pendidikan yang perlu bagi staf untuk dapat melindungi secara efektif dan mengevakuasi pasien bila terjadi kedaruratan, dan ;
- partisipasi semua staf dalam uji coba pengamanan kebakaran sekurang-kurangnya setahun sekali.
Sebuah ujicoba rencana dapat dilakukan dengan beberapa cara. Sebagai contoh, rumah sakit dapat menetapkan
“fire marshal”
/perwira kebakaran untuk setiap unit dan dia ditugasi untuk
menanyai staf secara acak tentang apa yang akan mereka lakukan jika kebakaran terjadi pada unit mereka. Staf dapat diberi pertanyaan spesifik,
seperti "Dimana letak katup penutup oksigen?
Jika anda harus menutup katup oksigen, bagaimana cara Anda merawat/mengasuh pasien yang membutuhkan oksigen? Di mana letak alat
pemadam api pada unit anda? Bagaimana anda
melaporkan kejadian kebakaran? Bagaimana anda melindungi pasien selama terjadinya kebakaran? Bila anda harus mengevakuasi pasien,
prosesnya bagaimana?. Staf seharusnya dapat
merespon dengan tepat pertanyan tersebut. Bila tidak, hal ini harus didokumentasikan dan dikembangkan suatu rencana reedukasi.
Fire marshal
harus selalu membuat catatan tentang siapa
saja yang berpartisipasi. Rumah sakit dapat juga mengembangkan tes tertulis untuk staf yang terkait dengan pengamanan kebakaran sebagai
bagian dari uji coba rencana.
Seluruh pemeriksaan, uji coba dan pemeliharaan didokumentasikan.

TELUSUR
Elemen Penilaian MFK 7 SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

1. Rumah sakit merencanakan Pimpinan RS Program K3 Regulasi tentang penanggulangan


program untuk Ketua dan pengamanan 0 kebakaran
memastikan seluruh penghuni anggota Panitia K3 kebakaran, 5
rumah sakit Staf terkait asap atau kedaruratan (10)
aman dari kebakaran, asap atau lain yang Dokumen :
kedaruratan bukan kebakaran Program K3
lain yang bukan kebakaran. Laporan kegiatan
Sertifikasi
2. Program dilaksanakan secara I MoU dengan penyewa lahan RS
terus-menerus Implementasi program
dan komprehensif untuk K3 tersebut 0
memastikan bahwa oleh semua pihak yang 5
seluruh ruang rawat pasien dan ada di RS (10)
tempat kerja
staf termasuk dalam program.

3. Bila terdapat badan Semua pihak yang ada


independen di fasilitas di RS
pelayanan pasien yang akan mematuhi rencana
disurvei, rumah pengamanan
sakit memastikan bahwa badan kebkaran
tersebut
mematuhi rencana pengamanan
kebakaran.

TELUSUR
Elemen Penilaian MFK 7.1. SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

1. Program termasuk Pimpinan RS Program pengurangan Program Pengamanan kebakaran dan


pengurangan risiko Ketua dan risiko 0 evakuasi
kebakaran; anggota Panitia K3 kebakaran 5
(10)
2. Program termasuk asesmen Program asesmen
risiko kebakaran risiko kebakaran 0
saat ada pembangunan di atau terhadap pembangunan 5
berdekatan di atau (10)
dengan fasilitas; berdekatan dengan
fasilitas

3. Program termasuk deteksi dini Program deteksi dini


kebakaran dan kebakaran dan
asap; asap

4. Program termasuk meredakan Program meredakan


kebakaran dan kebakaran dan
pengendalian pengendalian
(containment) (containment)
asap. asap

5. Program termasuk evakuasi/ Program evakuasi/


jalan keluar yang jalan keluarbila
aman dari fasilitas bila terjadi terjadi kedaruratan
kedaruratan akibat kebakaran
akibat kebakaran dan kedaruratan dan kedaruratan bukan
bukan kebakaran
kebakaran.

TELUSUR
Elemen Penilaian MFK 7,2. SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

1. Sistem deteksi kebakaran dan Pimpinan RS Implementasi uji coba Regulasi tentang pemeliharaan sistem
pemadaman Ketua dan dan 0 deteksi kebakaran dan pemadaman
diinspeksi dan diuji coba, serta anggota Panitia K3 pemeliharaan sistem 5
dipelihara, yang Staf RS deteksi (10)
frekuensinya ditetapkan oleh rumah kebakaran dan Dokumen :
sakit pemadaman Daftar sistem deteksi kebakaran
dan alat pemadaman
2. Staf dilatih untuk berpartisipasi Program pelatihan staf Bukti ujicoba dan pemeliharaan
dalam dalam sistem deteksi serta alat pemadam
perencanaan pengamanan pengamanan kebakaran 0 Sertifikasi pelatihan pemadaman
kebakaran dan asap 5 dan evakuasi
(lihat juga MFK.11.1, EP1) (10)

3. Semua staf berpartisipasi Program pelatihan staf


sekurang-kurangnya tersebut
setahun sekali dalam rencana dilakukan sekurangnya
pengamanan setahun
kebakaran dan asap. (Lihat juga sekali
MFK 11.1, EP
1).

4. Staf dapat memeragakan cara Implementasi evakuasi


membawa pasien
pasien ke tempat aman.

5. Pemeriksaan, uji coba dan Pendokumentasian


pemeliharaan ujicoba dan
peralatan dan sistem pemeliharaan sistem
didokumentasikan. deteksi dan
pemadaman

Standar MFK 7.3.


Rumah sakit menyusun dan mengimplementasikan kebijakan pelarangan merokok.

Maksud dan Tujuan MFK 7.3.

Rumah Sakit menyusun dan mengimplementasikan kebijakan pelarangan merokok, yang :


- Berlaku bagi seluruh pasien, keluarga, staf dan pengunjung;
- Melarang merokok di lingkungan rumah sakit
Kebijakan rumah sakit tentang merokok menetapkan pengecualian bagi pasien yang karena alasan medis atau psikiatri mengizinkan pasien
merokok. Bila pengecualian tersebut diberikan
maka pasien tersebut hanya merokok di tempat yang ditentukan, jauh dari pasien lainnya.

TELUSUR
Elemen Penilaian MFK 7.3. SKOR DOKUMEN

SASARAN MATERI

1. Rumah sakit membuat Pimpinan RS Peraturan larangan Acuan :


kebijakan dan/atau Staf RS merokok 0 Instruksi Menkes RI No.
prosedur untuk melarang merokok. 5 84/Menkes/Inst/II/2002 tentang
(10) Kawasan Tanpa Rokok di Tempat Kerja
2. Kebijakan dan/atau prosedur Sasaran peraturan dan Sarana Kesehatan
tersebut berlaku tersebut 0
bagi pasien, keluarga, pengunjung 5 Regulasi tentang larangan merokok
dan staf. (10)

3. Kebijakan dan/atau prosedur Implementasi peraturan


tersebut telah tersebut
dimplementasikan
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH K.H. DAUD ARIF
Jalan Syarif Hidayatullah Nomor 14 Kuala Tungkal 36514
Telepon (0742) 21621 Fax. 322873 e-mail rsdkhdaudarid@yahoo.co.id

Standar MFK 10
Sistem listrik, ventilasi, gas medis dan sistem kunci lainnya secara teratur diperiksa, dipelihara, dan bila perlu ditingkatkan

Maksud dan Tujuan MFK 10 sampai MFK 10.2.


Pengoperasian sistem pendukung dan sistem kunci lainnya di rumah sakit secara aman, efektif dan efisien perlu/esensial bagi keselamatan pasien,
keluarga, staf dan pengunjung serta untuk
memenuhi kebutuhan asuhan pasien. Sebagai contoh, ventilisasi yang tidak adekuat di laboratorium klinis, penyimpanan tabung oksigen yang
tidak aman, kebocoran pipa oksigen dan kabel listrik bertegangan berjumbai dan kesemuanya bisa menimbulkan bahaya. Untuk menghindari ini
dan bahaya lainnya, rumah sakit mempunyai
proses sistem pemeriksaan yang teratur dan melakukan pencegahan dan pemeliharaan lainnya. Selama uji coba, perhatian ditujukan pada
komponen kritis (sebagai contoh,
switches dan
relays
) dari sistem tersebut. Sumber listrik emergensi dan cadangan diuji coba dalam lingkungan yang direncanakan dan mensimulasikan beban aktual
yang dibutuhkan. Peningkatan dilakukan
sesuai kebutuhan, misalnya penambahan pelayanan listrik di area yang punya peralatan baru.
Kualitas air bisa berubah secara mendadak karena banyak sebab, beberapa mungkin di luar rumah sakit, seperti putusnya pipa penyaluran /
supply
ke rumah sakit atau adanya kontaminasi di
sumber air kota. Kualitas air juga merupakan faktor kritis dalam proses asuhan klinis, seperti pada
chronic renal dialysis.
Karenanya, rumah sakit menyusun proses pemantauan kualitas air
secara teratur, meliputi pemeriksaan biologis/
biological
air yang digunakan untuk hemodialisis. Frekuensi pemantauan dilaksanakan sebagian berdasarkan pengalaman dengan masalah
kualitas air. Pemantauan dapat dilakukan oleh staf yang ditunjuk oleh rumah sakit, seperti staf dari laboratorium klinis atau oleh otoritas
kesehatan masyarakat atau penilik air dari luar
rumah sakit yang dinilai kompeten untuk menjalankan pemeriksaan ini. Menjadi tanggung jawab rumah sakit untuk memastikan bahwa
pemeriksaan dilakukan secara lengkap sesuai
ketentuan.
Pemantauan sistem yang esensial /penting membantu rumah sakit mencegah terjadinya masalah dan menyediakan informasi yang diperlukan
untuk membuat keputusan dalam perbaikan
sistem dan dalam merencanakan peningkatan atau penggantian sistem utiliti/pendukung. Data hasil monitoring didokumentasikan.

TELUSUR
SKOR DOKUMEN
Elemen Penilaian MFK 10
SASARAN MATERI

.
1. Rumah sakit mengidentifikasi Pimpinan RS Proses identifikasi 0 Regulasi RS tentang pemelih
sistem sistem 5 araan sistem pendukung, gas medis,
pendukung, gas medis, ventilisasi Ketua dan pendukung, gas medis, (10) ventilasi dan sistem kunci
dan sistem anggota unit ventilasi dan
kunci lainnya. Pemeliharaan sistem kunci di RS Dokumen :
sarana 0 Daftar sistem pendukung, gas
2. Sistem kunci diperiksa secara Proses pemeriksaan 5 medis, ventilasi dan sistem kunci
teratur. sistem kunci (10) yang ada di RS

3. Sistem kunci diuji coba secara Proses ujicoba sistem 0 Hasil pemeriksaan
teratur kunci 5
(10) Bukti pemeliharaan
4. Sistem kunci dipelihara secara Proses pemeliharaan
teratur sistem kunci Bukti ujicoba
5. Sistem kunci ditingkatkan bila Tindaklanjut dari hasil 0
perlu pemeriksaan 5
(10)

PENDIDIKAN STAF

Standar MFK 11.1


Staf rumah sakit diberi pelatihan dan pengetahuan tentang peran mereka dalam rencana rumah sakit untuk pengamanan kebakaran, keamanan,
bahan berbahaya dan kedaruratan.

Maksud dan Tujuan MFK 11 sampai MFK 11.3.

Staf rumah sakit adalah sumber utama yang kontak dengan pasien, keluarga dan pengunjung. Karenanya, mereka
butuh pendidikan dan pelatihan agar dapat melakukan perannya dalam
melakukan identifikasi dan mengurangi risiko, melindungi orang lain dan dirinya sendiri, serta menciptakan fasilitas
yang aman
(safe and secure)
(lihat juga MFK.7.2, EP 3)
Setiap rumah sakit harus menentukan jenis dan tingkatan pelatihan bagi stafnya dan mendokumentasikan program
pendidikan dan pelatihan. Program dapat meliputi instruksi kelompok,
materi pendidikan tercetak, komponen orientasi bagi staf baru, atau mekanisme lainnya yang memenuhi kebutuhan
rumah sakit. Program dimaksud meliputi instruksi tentang proses
pelaporan risiko yang potensial, pelaporan insiden dan cedera, serta penanganan bahan berbahaya dan bahan lainnya
yang mungkin menimbulkan risiko bagi dirinya atau bagi orang lain.
Staf yang bertanggung jawab untuk mengoperasikan peralatan medis mendapat pelatihan khusus. Pelatihan dapat
dilakukan oleh rumah sakit, pabrik peralatan medis tersebut, atau sumber
lainnya yang
berpengetahuan banyak.
Rumah sakit merencanakan program yang dirancang untuk melakukan tes berkala atas pengetahuan staf tentang
prosedur kedaruratan, meliputi prosedur pengamanan kebakaran, tanggapan
terhadap bahaya, seperti tumpahan bahan berbahaya; dan tumpahannya, dan penggunaan peralatan medis yang
mungkin menimbulkan risiko pada pasien dan staf. Pengetahuan dapat dites
melalui berbagai cara, seperti peragaan perorangan atau kelompok; pementasan simulasi seperti wabah yang timbul di
masyarakat, penggunaan tes tertulis atau komputer; atau cara lain
yang cocok dengan pengetahuan yang dites.Rumah sakit mendokumentasikan siapa saja yang dites dan hasilnya.
TELUSUR
SKOR DOKUMEN
Elemen Penilaian MFK
SASARAN MATERI
11.1.

.
1. Staf dapat menjelaskan Pimpinan RS Implementasi dalam 0 Regulasi RS tentang pengamanan
dan/atau penanggulangan 5 kebakaran, keamanan, bahan
memperagakan peran mereka Staf RS kebakaran (10) berbahaya dan kedaruratan
dalam
menghadapi kebakaran.

I
2. Staf dapat menjelaskan mplementasi dalam 0
dan/atau menghilangkan, 5
memperagakan tindakan untuk mengurangi/meminimalisir (10)
menghilangkan, atau
mengurangi/meminimalisir melaporkan tentang
atau melaporkan tentang keselamatan,
keselamatan, keamanan dan risiko
keamanan dan risiko lainnya. lainnya.

3. Staf dapat menjelaskan Implementasi dalam


dan/atau penyimpanan,
memperagakan tindakan, penanganan dan 0
kewaspadaan, pembuangan 5
prosedur dan partisipasi dalam limbah gas medis, bahan (10)
penyimpanan, dan limbah
penanganan dan pembuangan berbahaya dan yang
limbah gas berkaitan
medis, bahan dan limbah dengan kedaruratan
berbahaya dan yang
berkaitan dengan kedaruratan.

4. Staf dapat menjelaskan Implementasi dalam


dan/atau penanganan 0
memperagakan prosedur dan peran kedaruratan dan bencana 5
mereka internal (10)
dalam penanganan kedaruratan dan atau ekternal
bencana (community).
internal atau ekternal
(community).
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH K.H. DAUD ARIF
Jalan Syarif Hidayatullah Nomor 14 Kuala Tungkal 36514
Telepon (0742) 21621 Fax. 322873 e-mail rsdkhdaudarid@yahoo.co.id

KESIAPAN MENGHADAPI BENCANA

Standar MFK 6

Rumah Sakit menyusun dan memelihara rencana manajemen kedaruratan dan program menganggapi bila terjadi kedaruratan komunitas demikian,
wabah dan bencana alam atau bencana
lainnya.

Standar MFK 6.1.

Rumah sakit melakukan uji coba/simulasi penanganan/menanggapi kedaruratan, wabah dan bencana.

Maksud dan Tujuan MFK 6 - MFK 6.1

Kedaruratan komunitas, wabah dan bencana mungkin terjadi di rumah sakit, seperti kerusakan pada area/ruang rawat pasien akibat gempa atau
wabah flu yang menyebabkan staf tidak dapat
masuk kerja. Untuk menanggapi secara efektif, rumah sakit membuat rencana dan program penanganan kedaruratan seperti itu. Rencana tersebut
berisikan proses untuk :
a.
menetapkan jenis, kemungkinan dan konsekuensi dari bahaya, ancaman dan kejadian;
b.
menetapkan peran rumah sakit dalam kejadian tersebut;
c.
strategi komunikasi pada kejadian;
d.
pengelolaan sumber daya pada waktu kejadian, termasuk sumber daya alternatif;
e.
pengelolaan kegiatan klinis pada waktu kejadian, termasuk alternatif tempat pelayanan;
f.
identifikasi dan penugasan peran dan tanggung jawab staf pada waktu kejadian
g.
proses untuk mengelola keadaan darurat/kedaruratan bila terjadi pertentangan antara tanggung jawab staf secara pribadi dengan tanggung jawab
rumah sakit dalam hal penugasan staf
untuk pelayanan pasien
Rencana kesiapan menghadapi bencana diujicoba melalui :
- ujicoba tahunan seluruh rencana penanggulangan bencana baik secara internal maupun sebagai bagian dan dilakukan bersama dengan
masyarakat; atau
- ujicoba sepanjang tahun terhadap elemen kritis dari c) sampai dengan g) dari rencana tersebut.
Bila rumah sakit mengalami bencana secara nyata, mengaktifasi rencana yang ada, dan setelah itu diberi pengarahan yang tepat, dan situasi ini
digambarkan setara dengan uji coba tahunan.
TELUSUR
SKOR DOKUMEN
Elemen Penilaian MFK 6
SASARAN MATERI
.

.
1. Rumah sakit harus Pimpinan RS Proses identifikasi bencana 0 Regulasi:
mengidenfikasi interbal 5 
kemungkinan terjadinya bencana Ketua dan dan eksternal di RS (10) Pedoman penanggulangan
internal dan anggota Panitia K3 kebakaran, kewaspadaan bencana
eksternal, seperti keadaan darurat dan evakuasi
dalam Staf RS terkait
masyarakat, wabah dan bencana Dokumen :
alam atau 
bencana lainnya, serta terjadinya Pelatihan penanggulangan
kejadian kebakaran, kewaspadaan bencana
wabah yang menimbulkan dan evakuasi
terjadinya risiko
yang signifikan.
2. Rumah sakit merencanakan Implementasi
untuk menangani penanggulangan 0
kemungkinan bencana, meliputi bencana hasil proses 5
item a) identifikasi (10)
sampai g) di atas tersebut

TELUSUR
SKOR DOKUMEN
Elemen Penilaian MFK 6.1
SASARAN MATERI
.

. Implementasi ujicoba Dokumen :


1. Seluruh rencana diujicoba Pimpinan RS penanggulangan 0
secara tahunan atau kedaruratan 5 Program penanggulangan
sekurang-kurangnya elemen kritis Staf RS komunitas sekurang- (10) kebakaran, kewaspadaan bencana
dari c) kurangnya c) dan evakuasi
sampai g) dari rencana Penyewa lahan sampai g)
RS Posttest

Sertifikasi
MoU dengan penyewa lahan RS

2. Pada akhir setiap uji coba,


dilakukan tanya- MoU dengan penyewa lahan RS
jawab 0
(debriefing) 5
mengenai ujicoba yang dilakukan (10)
Semua pihak yang ada di
3. Bila terdapat badan RS
independen dalam fasilitas mematuhi rencana 0
pelayanan pasien yang akan kesiapan 5
disurvei, rumah menghadapi bencana (10)
sakit memastikan bahwa unit
tersebut
mematuhi rencana kesiapan
menghadapi
bencana.

Vous aimerez peut-être aussi