Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
“Yanti”
Dengan diagnosa medis “Sindrom Dispepsia”
1. Identitas klien
Nama : Ny. “Yanti”
Umur : 43 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan terakhir : SMA
Agama : Islam
Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga
Alamat : Gombong Rt.01/03
Suku/bangsa : Sunda
Status perkawinan : Menikah
Ruang rawat :
2. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama :
Pasien mengatakan sakit pada bagian ulu hati
b. Riwayat penyakit sekarang :
Pasien mengatakan sakit pada bagian ulu hati sejak 2 hari yang lalu yaitu tanggal
23-24 Februari 2019, kemudian pada besok harinya tanggal 25 Februari 2019
pukul 10.00 WIB klien belum sarapan pagi, tiba-tiba mengeluh sakit perut pada
bagian ulu hati. Pada jam 14.00 WIB nyeri bertambah hebat seperti ditusuk –
tusuk dan seperti rasa terbakar pada saat 2 jam setelah klien makan siang yang
disertai dengan mual dan muntah. Sehingga klien berinisiatif untuk datang ke
UGD PUSKESMAS CILILIN pada pukul 14.30 WIB. Skala nyeri berada pada
skala 9 menurut (smeltzer, S.C bare B.G).
c. Pengkajian nyeri berdasarkan PQRST
P : Nyeri pada saat terlambat makan
Q : Nyeri seperti ditusuk – tusuk dan seperti terbakar
R : Nyeri di rasakan pada bagian ulu hati
S : Skala nyeri 9 (berat) dari 1-10
T : Nyeri berlangsung ±10-15 menit, lalu kemudian berhenti sekitar 5 menit, lalu
muncul kembali, nyeri bertambah hebat apabila klien terlambat makan dan
sesudah makan.
d. Riwayat kesehatan masa lalu :
Pasien mengatakan sebelumnya memang mempunyai penyakit maag atau gastritis.
e. Riwayat kesehatan keluarga :
Pasien mengatakan keluarganya tidak ada riwayat penyakit turunan.
f. Riwayat alergi :
Pasien tidak memiliki riwayat keluarga
3. Tanda-tanda vital :
a. Kesadaran : Compos mentis
b. KU : Lemah
c. GCS : E:4, M:6, V:5 = 15
d. Suhu badan : 36,5°C
e. Denyut nadi : 80 x/menit
f. Tekanan darah : 120/80 mmHg
g. Pernafasan : 24 x/menit
h. Berat badan : 47 kg
i. Tinggi badan : 160 cm
4. Pemeriksaan fisik pada organ tubuh:
a. Kepala
Inspeksi : Warna rambut hitam panjang, kepala tampak bersih, bentuk
kepala lonjong/oval, wajah tampak meringis, dan wajah
pasien tampak gelisah
Palpasi : Tidak teraba adanya benjolan atau lesi
b. Mata
Inspeksi : Mata kiri dan kanan simetris, penglihatan normal, konjungtiva
tidak anemis, tidak terdapat katarak
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada palpebra
c. Hidung
Inspeksi : Hidung tidak tampak kotoran, tidak ada polip, peradangan,
perdarahan, secret dan tidak kehilangan fungsi saraf
olfaktorius dan tidak nafas cuping hidung.
Palpasi : Tidak ada kelainan atau nyeri tekan
d. Telinga
Inspeksi : Tidak tampak serumen pada kedua telinga, tidak tampak
tanda - tanda peradangan, tidak menggunankan alat bantu,
pendengaran baik.
e. Mulut
Inspeksi : Bibir tampak pucat, mukosa bibir kering, keadaan mulut
tampak bersih, jumlah gigi lengkap, tidak terdapat karies
gigi, tidak ada kesulitan menelan dan tidak ada kelainan pada
saraf cranial VII Nervus Facialis (Pengecapan)
f. Leher
Inspeksi : Tidak adanya kelainan atau pembesaran vena jugularis, tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid.
Palpasi : Tidak adanya kelainan atau pembesaran kelenjar tiroid dan
limfe
g. Thoraks
Inspeksi : Tidak ada kelainan bentuk dada, dada simetris saat inspirasi
dan ekspirasi
Palpasi : Tidak adanya kelainan atau nyeri tekan
Perkusi : Bunyi thoraks sonor
Auskultasi : bunyi napas vesikuler
h. Jantung
Auskultasi : Bunyi jantung 1(lup) bunyi jantung 2 (dup), tidak ada
kelainan.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan atau pembesaran jantung.
i. Abdomen
Inspeksi : Pasien tampak memegangi perut bagian atas, kulit tampak
kering, tidak ada lesi dan massa
Auskultasi : Bising usus terdengar 10x/menit
Perkusi : Bunyi kuadran 1(redup), kuadran 2, 3 dan 4 bunyi abdomen
(timpani)
Palpasi : Ada nyeri tekan pada bagian epigastrium
j. Genitalia dan rektal
Genitalia : Tidak di lakukan pemeriksaan fisik secara langsung pada
genetalia. Tetapi data di peroleh langsung dari pasien. Pasien
mengatakan tidak ada kelianan di genetalianya. Tidak
terpasang kateter dan tidak memakai pempers.
Rektal : Tidak di lakukan pemeriksaan fisik pada rectal, tetapi data di
peroleh langsung dari pasien, pasien mengatakan tidak
terdapat benjolan atau kelainan pada rectal/anus.
k. Integumen
Inspeksi : Keadaan kulit tampak bersih, warna kulit sawo matang.
Palpasi : Kulit teraba hangat, turgor kulit elastis
6. Pemeriksaan penunjang :
a. Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 21 Januari 2017
Pada tanggal 25 Juni 2017 dilakukan tes laboratorium dengan hasil sbb:
- Penonjolan besar berbentuk nodular pada kurvatura minor lambung melalui
pemeriksaan radiogram dengan barium.
- Terdapat Bakteri H.Pylori pada lambung melalui pemeriksaan darah.
- Albumin : 3,4 mg/dl
- Hb : 10 gr/dl
7. Klasifikasi data
No. Data Subjektif Data Objektif
1. Pasien mengatakan: Pasien tampak:
- Sakit pada bagian ulu hati sejak 2 - KU : Lemah
hari yang lalu - Pengkajian PQRST
yang bersifat pedas dan kadang S : Skala nyeri 9 (berat) dari 1-10
- Sejak 2 hari yang lalu nafsu makan menit, lalu kemudian berhenti sekitar
klien menurun dan disertai mual 5 menit, lalu muncul kembali, nyeri
8. Analisa data
9. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan iritasi mukosa dan spasme otot lambung
b. Ketidakseimbangan nutrsi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake nutrisi tidak adekuat
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum
d. Risiko infeksi berhubungan dengan perforasi lambung
Intervensi Rasional
Intervensi Rasional
Intervensi Rasional
Intervensi Rasional